Makalah Kewirausahaan Digital
Makalah Kewirausahaan Digital
MAKALAH
DISUSUN OLEH :
1500030215
2016
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi dalam beberapa tahun terakhir telah membawa dampak pada
berbagai aspek kehidupan, termasuk di dalamnya dunia bisnis. Setelah berlalunya era “total
quality” dan “reengineering”, kini saatnya “era elektronik” yang ditandai dengan menjamurnya
istilah-istilah e-business, e-university, e-government, e-economy, e-emtertainment, dan masih
banyak lagi istilah sejenis.
Salah satu konsep yang dinilai merupakan paradigma bisnis baru adalah e-business atau dikenal
pula dengan istilah e-commerce sebagai bidang kajian yang relatif masih baru dan akan terus
berkembang, e-business berdampak besar pada praktek bisnis, setidaknya dalam hal
penyempurnaan direct marketing, transformasi organisasi, dan redefinisi organisasi.
Model bisnis ini menekankan pertukaran informasi dan transaksi bisnis yang bersifat peperless,
melalui Elektronik Data Interchange (EDI), E-mail, dan teknologi lainnya yang juga berbasis
jaringan. Popularitas e-business dipenghujung abad 20 dan di awal milenium baru ini ditunjang
oleh tiga faktor pemicu utama, yaitu
1) faktor pasar dan ekonomi, diantara kompetisi yang semakin intensif, perekonomian global,
kesepakatan dagang regional, dan kekuasaan konsumen yang semakin bertambah besar
2) faktor sosial dan lingkungan, seperti perubahan karakteristik angkatan kerja, deregulasi
pemerintah, kesadaran dan tuntutan akan praktis etis, kesadaran akan tanggung jawab sosial
perusahaan, dan perubahan politik
3) faktor teknologi, meliputi singkatnya usia siklus hidup produk dan teknologi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan
Makin hari makin canggih. Itulah kalimat yang tepat untuk menggambarkan kehidupan zaman
sekarang. Semua aspek kehidupan disentuh teknologi yang kian maju, tak luput untuk urusan
bisnis. Bisinis yang menjalanak perekonomian kini juga masuk ke level yang lebih tinggi
yaitu Electronic Business atau e-business. Elctronic di awal katanya mengartikan aktivitas secara
elektronik atau digital.
Dengan e-business perusahaan bisa melakukan banyak yang berdampak baik terhadap
hubungannya dengan pelanggan. Penerapan e-business pada Garuda Indonesia memberikan
berbagai keuntungan baik untuk perusahaan maupun pelanggan. Sistem yang digunakan
sebagai POS (Poin of Sales) disebut dengan Global Distribution
System (GDS), GDS memiliki interface yang berupa GUI (Graphical User Interface) yang langsung
berhadapan dengan pelanggan. Saat berinteraski dengan sistem melalui GUI, maka sistem tersebut
secara real-time akan melakukan proses back-office.
Walaupun perusahaan telah menjalankan e-commerce bahkan hingga banyak sektor e-business
lainnya, namun banyak pelaku e-commerce yang tetap hadir salah satu
contohnya Traveloka.com yang menyediakan pelayanan reservasi penerbangan dan
penginapan. Traveloka fokus sebagai penyedia layanan reservasi tiket yang artinya mereka
bermain sebagai pelaku dalam membantu perusahaan atau pelanggan. Traveloka tidak memiliki
produk untuk dijual seperti layaknya Garuda Indonesia, mereka menempatkan diri sebagai
penyedia layanan reservasi tiket melihat tingginya demand terhadap masyarakat yang
menggunakan armada penerbangan dan penginapan hotel.
B. Dampak
Dalam kategori pertama, e-commerce berdampak pada akselerasi pertumbuhan direct marketing
yang secara tradisional berbasis mail order (katalog) dan telemarketing. Kemunculan e-commerce
memberikan beberapa dampak positif bagi aktivitas pemasaran, diantaranya:
1. Memudahkan promosi produk dan jasa secara interaktif dan real time melalui saluran
komunikasi langsung via internet.
2. Menciptakan saluran distribusi baru yang bisa menjangkau lebih banyak pelanggan di
hampir semua belahan dunia.
3. Memberikan penghematan signifikan dalam hal biaya pengiriman informasi dan produk
terdigitalisasi (contoh: perangkat lunak dan musik).
5. Layanan pelanggan yang lebih responsif dan memuaskan, karena pelanggan bisa
mendapatkan informasi lebih rinci dan merespon cepat secara online.
6. Memfasilitasi mass customization yang telah diterapkan pada sejumlah produk seperti
kosmetik, mobil, rumah, komputer, kartu ucapan, dan berbagai macam produk lainnya.
7. Memudahkan aplikasi one-to-one atau direct advertising yang lebih efektif dibandingkan
mass advertising.
Dampak positif:
Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa
ditemui di sistem transaksi tradisional.
Dampak Negatif:
Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan, misal aliran listrik tiba-tiba
padam.
Dengan pemanfaatan dan penggunaan teknologi internet, diharapkan dapat memberikan manfaat
yang besar terhadap dunia bisnis yang kompetitif tersebut. Perusahaan yang mampu bersaing
dalam kompetisi seperti ini adalah perusahaan yang mampu melakukan implementasi teknologi ke
dalam perusahaannya. Salah satu jenis implementasi teknologi dalam hal meningkatkan
persaingan bisnis dan penjualan produk-produk adalah dengan menggunakan electronic
commerce (e-commerce) untuk memasarkan berbagai macam produk atau jasa, baik dalam bentuk
fisik maupun digital.
Dengan adanya layanan e-commerce ini, maka pelanggan dapat mengakses serta melakukan
pesanan dari berbagai tempat. Dengan adanya era teknologi yang canggih saat ini para pelanggan
yang ingin mengakses e-commerce tidak harus berada di suatu tempat, hal itu dikarenakan di kota-
kota besar di Indonesia telah memiliki banyak tempat yang menyediakan suatu fasilitas akses
internet hanya menggunakan laptop/notebook ataupun Personal Digital Assistant (PDA) dengan
menggunakan teknologi wifi.
C. Peran Media
Dalam konteks bisnis, internet membawa dampak transpormasional yang menciptakan paradigma
baru dalam berbisnis, berupa digital marketing atau internet marketing (cyber marketing,
electronic marketing). Istilah internetisasi mengacu pada proses sebuah perusahaan terlibat dalam
aktivitas-aktivitas bisnis secara elektronik (e-commerce atau e-bisnis), khususnya dengan
memanfaatkan internet sebagai media, pasar, maupun infrastruktur penunjang. Kebutuhan akan
tenaga yang berbasis teknologi informasi masih terus meningkat; hal ini bisa terlihat dengan
banyaknya jenis pekerjaan yang memerlukan kemampuan di bidang teknologi informasi di
berbagai bidang; juga jumlah SDM berkemampuan di bidang teknologi informasi masih sedikit, jika
dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia.
Dengan teknologi informasi yang terkoneksi dengan jaringan internet global memberikan
peluang dalam pemasaran produk atau jasa, dengan jaringan internet dan fitur web yang
menarik merupakan salah satu alat promosi yang baik dan lebih murah terutama dalam
bisnis jasa. Dalam konsep Good Governance dimana terdapat kesetaraan peran antara
pemerintah, masyarakat dan swasta, mau tidak mau pemerintahpun harus menguasai dan
mengembangkan teknologi informasi yang populer sekarang dengan sebutan E-
Goverment. Pada prinsipnya peran teknologi dalam pemasaran adalah sebagai alat untuk
mempermudah proses, dibalik itu tetap sumberdaya manusia dan strategi pemasaran
memegang kunci utama.
Teknologi dalam pemasaran punya peran penting untuk meningkatkan eksistensi sebuah
perusahaan atau suatu badan usaha. Pemasaran pada zaman sekarang ini, jika tidak
ditunjang dengan adanya perkembangan teknologi yang maju tidak mungkin dapat
dipasarkan secara maksimal. Peranan teknologi dalam pemasran yakni menunjang
kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, ditujukan untuk merencanakan, menentukan
harga, serta kaitannya dengan mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa
kepada kelompok pembeli. Sehingga pemasaran barang dan jasa dapat berjalan secara
maksimal.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pengembangan aplikasi e-commerce bagi sebuah perusahaan / lembaga merupakan proses yang
cukup kompleks. Melibatkan beberapa organisasi / situs dalam penanganan sekuriti dan otorisasi.
Perangkat lunak aplikasi e-commerce dalam dunia bisnis dapat mendukung pemotongan rantai
distribusi sehingga konsumen dapat memperoleh suatu produk dengan harga yang lebih murah.
Jenis antarmuka web dipilih dengan pertimbangan fleksibilitas implementasi perangkat lunak ini
yang dapat dilakukan di jaringan intranet maupun internet, kemudahan untuk deployment, serta
kemampuan cross platform.
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Pilip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip Prinsip Pemasaran Edisi 12 Jilid 2. Jakarta:
Airlangga
Sutisna. 2002. Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran. Bandung: Remaja Rosdakarya