Amdal Sebagai Instumen Preventif Kerusakan Dan Pencemaran Lingkungan
Amdal Sebagai Instumen Preventif Kerusakan Dan Pencemaran Lingkungan
DISUSUN OLEH :
MAULIDIAH HARDIANA
MISDAWATI
MISNAWATI NURHASANAH
2017/2018
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................
1.3 Tujuan........................................................................................................ 2
2.5 Segi Hukum Pidana Dan Undang-Undang Dalam Konteks Amdal ...... 7
i
BAB III PENUTUPAN ....................................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
nama AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha
kegiatan di Indonesia. AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang
sekitarnya. Yang dimaksud lingkungan hidup di sini adalah aspek abiotik, biotik
dan kultural. Dasar hukum AMDAL di Indonesia adalah PP No. 27 Tahun 2012
Hidup, AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha
1
kegiatan. Dalam PP No. 27 Tahun 1999, disebutkan bahwa AMDAL merupakan
kajian mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu
dan penting suatu usaha dan atau kegiatan yang direncankan pada lingkungan
penyelenggaraan usaha/kegiatan.
proyek.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Istilah Dan Definisi Amdal
proyek.
4
5. Siti Sundai Rangkuti, Amdal adalah instrumen penserasian
atau kegiatan.
dampak besar dan penting suatu usaha atau kegiatan yang diperlukan
atau kegiatan.
AMDAL juga merupakan langkah bijak dan baik di tinjau dari segi ilmu dan
1. Amdal tunggal
5
2. Amdal sektoran
3. Amdal terpadu
4. Amdal regional/kawasan
Izin Lingkungan
Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang izin Lingkungan (PP 27/2012). PP ini
Hidup.
yang diatur dalam Pasal 53. Secara umum, dapat disimpulkan bahwa sasaran
lingkungan hidup sedangkan sasaran mikro dari terbitnya peraturan ini adalah
6
memberi dasar hukum yang jelas atas penerapan instumen izin lingkungan
ini, yaitu lebih sederhana yang tidak menciptakan proses birokrasi baru dan
mengamanatkan proses penilaian Amdal yang lebih cepat, yaitu 125 hari dari
180 hari. Dengan begitu akan terjadi efisiensi sumber daya, baik waktu, biaya
dan tenaga, yang tentunya akan mengurangi kualitasnya.” Langkah maju ini
adalah sekitar 125 hari kerja, tidak termasuk lama waktu perbaikan dokumen.
Jangka 125 hari kerja tersebut adalah langkah maju karena di PP 27 Tahun
1999, total jangka waktu penilaian amdal adalah sekitar 180 hari.
berikut:
7
1. Bukti tulisan
3. Persangkaan-persangkaan
4. Pengakuan
5. Sumpah
usaha negara yang kemudian diubah dengan UU No. 9 tahun 2004, pada
2. Keterangan ahli
3. Keterangan saksi
5. Pengetahuan hakim
a. Penapisan (Screening)
b. Pelingkupan (Scoping)
8
d. Analisis Dampak Lingkungan (Andal)
g. Pelaporan
9
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
lingkungan.
3.2 Saran
bermanfaat bagi pembaca dan berguna di masa yang akan datang. Kami
10
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_dampak_lingkungan/
http://ocw.ui.ac.id/pluginfile.php/388/mod_resource/content/0/naskah%2
0sesi%20910-AMDAL.pdf
https://lismei05.wordpress.com/2015/01/07/analisis-dampak-lingkungan/
11