Anda di halaman 1dari 9

NILAI PARAF

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA


SUHU TUBUH

Nama / NPM : Dini Yulia H ( A0112081 )

Elisabeth Melliana ( A0112083 )

Nurul Annisa K ( A0112082 )

Putri Rifani S ( A0112080 )

Kelas / Kelompok : Karyawan / I

Tanggal Praktikum : 04 April 2012

Tanggal Masuk Laporan : 25 April 2012

Asisten Laboratorium : Melvi Sundalian,S.Farm

Wahyu Priyono,S.Farm

LABORATORIUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA

YAYASAN HAZANAH

BANDUNG 2012
BAB I TUJUAN PERCOBAAN
Memahami mekanisme pengaturan suhu tubuh dan faktor-faktor yang mempengaruhnya.

BAB II TEORI
Suhu tubuh dari hari kehari selalu konstan kecuali terjadi demam. Terdapat
mekanisme dalam tubuh untuk mempertahankannya agar konstan walaupun di pengaruhi
oleh cuaca yang ekstrim, aktivitas fisik dll. Suhu tubuh rektal umunnya lebih 1 C
dibandingkan suhu oral.
Mekanisme pengaturan suhu tubuh dilakukan oleh hipotalamus dan perangai
pengaturan suhu tubuh. Bila suhu tubuh interna terlalu tinggi, isyarat dari area preoptika
otak memberian kesan psikis terlalu panas. Bila tubu terasa dingin, isyarat dari kulit dan
mungkin dari reseptor perifer menimbulkan perasaan dingin yang tidak enak. Oleh karena
itu orang membuat penyesuaian lingkungan untuk memberikan rasa nyaman.
Suhu normal tubuh manusia , juga dikenal sebagai normothermia atau euthermia ,
adalah sebuah konsep yang tergantung pada tempat di tubuh di mana pengukuran
dilakukan, dan waktu hari dan tingkat aktivitas seseorang. Tidak ada nomor tunggal yang
merupakan temperatur normal atau sehat untuk semua orang dalam semua keadaan
menggunakan tempat pengukuran. Bagian-bagian dari tubuh memiliki temperatur yang
berbeda. Rektum dan vagina pengukuran, atau pengukuran yang dilakukan secara langsung
di dalam rongga tubuh, biasanya sedikit lebih tinggi daripada pengukuran oral, dan
pengukuran oral agak lebih tinggi dari suhu kulit. Menerima rata-rata suhu tubuh inti umum
(diambil secara internal) adalah 37,0 ° C ( 98,6 ° F ). The oral khas (di bawah lidah)
pengukuran sedikit lebih dingin, di 36,8 ± 0,7 ° C , atau 98,2 ± 1,3 ° F . Di Rusia dan negara-
negara Soviet, yang dikutip nilai umum adalah 36,6 ° C (97,9 ° F) , didasarkan pada ketiak
(axillary) membaca. Meskipun beberapa orang berpikir angka-angka ini mewakili suhu
normal, berbagai suhu telah ditemukan pada orang sehat. Dalam sampel orang dewasa
normal dan perempuan, rentang diamati untuk temperatur oral 33,2-38,2 ° C ( 92-101 ° F),
untuk rektal itu adalah 34,4-37,8 ° C (94-100 ° F), untuk rongga Timpani itu adalah 35,4-37,8
° C (96-100 ° F) dan untuk ketiak itu adalah 35,5-37,0 ° C (96-99 ° F).
Variasi suhu tubuh adalah bagian dari ritme sirkadian (lihat pada pukul 4:30 dan
19:00).
Waktu hari dan keadaan lainnya juga mempengaruhi suhu tubuh. Tubuh temperatur
inti dari seorang individu cenderung untuk memiliki nilai terendah pada paruh kedua dari
siklus tidur; titik terendah, disebut nadir , adalah salah satu penanda utama untuk ritme
sirkadian . Suhu tubuh juga berubah ketika seseorang lapar, mengantuk, atau dingin.
Suhu tubuh konstan penting untuk aktivitas enzimatik normal,enzim berfungsi
dalam rentang suhu tubuh yang pendek yaitu dari 36,1 – 37,8
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi suhu tubuh yaitu irama diurnal, jenis
kelamin dan usia individu. Keseimbangan antara produksi panas dan pengeluaran panas
dipertahankan oleh mekanisme homeostatik oleh hipotalamus

1. Produksi panas berlangsung melalui reaksi katabolisme makanan dan regulator


aktivitas otot. Dalam kondisi basal,hati memproduksi 20%,otak 15 % ,jantung 12 %
panas tubuh dan sisanya oleh otot.
2. Pengeluaran panas 20 % terjadi melalui proses-proses fisik seperti:
1. Radiasi, pemindahan panas dlm bentuk sinar infrared antar objek yg tdk
bersentuhan, ›50% panas dikeluarkan dgn radiasi
2. Konduksi, pemindahan panas antara objek yg bersentuhan (kompres)
3. Konveksi, pemindahan panas ke media bergerak (udara & air) saat suhunya lebih
rendah
4. Evaporasi, pemindahan dan pengeluaran panas melalui difusi molekul air yg
menembus permukaan tubuh ke udara (keringat)
Sisanya 80 % melalui kulit, sisanya melalui :
- membran mukosa saluran pencernaan dapat mengakibatkan defekasi
- pernafasan mengakibatkan Penguapan
- saluran urinaria menjadi Urinasi.

Pengaturan suhu tubuh

Pusat termoregulator hipotalamus merupakan sekelompok saraf pada area preoptik


dan hipotalamus posterior yang berfungsi sebagai termostat yaitu memelihara suhu tubuh
antara 35 dan 41 C . Termostat hipotalamus memiliki semacam titik kontrol yang
disesuaikan untuk mempertahankan suhu tubuh. Jika suhu tubuh turun atau naik sampai
diatas titik ini ,pusat akan memulai impuls untuk menahan panas atau meningkatkan
pengeluran panas. Hipotalamus memperthankan pengaturan suhu dengan
menyeimbangkan produksi panas dan kehilangan panas untuk menjaga suhu tubuh

Mekanisme penahanan panas

1. Vasokonstriksi pembuluh darah perifer, akibat stimulasi saraf simpatis ,akan


mengurangi aliran darah dan pengeluaran panas melalui kulit,serta menahan darah
hangat pada bagian inti tubuh
2. Peningkatan aktivitas muskular,seperti kontraksi otot volunter dan involunter akan
meningkatkan produksi panas.
3. Mekanisme hormon yang meliputi peningkatan produksi efinefrin,norefinefrin,tiroksin
dan glukokortikoid,meningkatkan metabolisme dan produksi panas

Mekanisme pengeluaran panas

1. Vasodilatasi pembuluh darah perifer ,akibat inhibisi saraf simpatis,menyebabkan


peningkatan aliran darah ke permukaan tubuh untuk memperbesar pengeluaran
panas dan mengurangi tonus otot sehingga produksi panas berkurang.
2. Peningkatan sekresi kelenjar keringat akan meningkatkan pengeluaran panas melalui
evaporasi

Alat dan cara mengukur suhu tubuh

Alat pengukur suhu tubuh yaitu ada termometer air raksa,termometer digital dan
termometer bentuk strip .terbuat dari plastik.
Ada 3 cara untuk mengukur suhu,yaitu termometer di masukkan dalam liang dubur, di
bawah lidah atau diketiak selama 3-5 menit.Pengukuran di dalam dubur memberikan suhu
yang tepat ,dibawah lidah dan ketiak menghasilkan suhu yang masing-masing lebih kurang
0,5 dan 1 C lebih rendah daripada yang sebenarnya.

BAB III ALAT DAN BAHAN


 Termoneter
 Alcohol 70%
 Kapas
 Air Es
 Gelas

BAB IV PROSEDUR
1. Posisi badan berbaring
 Termomer (yang telah dibersihkan dengan alcohol) ditempatkan dibawah
lidah, tutup mulut. Setelah 5 dan 10 menit dilakukan pembacaan termometer
 Lalu bernapaslah 2 menit melalui mulut terbuka, lalu dilakukan lagi
pembacaan setelah 5 dan 10 menit.
 Berkumurlah dengan air es, thermometer ditempatkan kembali dibawah
lidah, dan lakukan pembacaan suhu setah 5 dan 10 menit
2. Posisi badan berbaring
Mulut ditutup, bernapas melalui hidung
Keringkan ketiak dan tempatkan thermometer dibawah ketiak, lengan membujur
pada sisi badan. Lakukan pembacaan suhu setelah 10 menit.

BAB V DATA PENGAMATAN


 Suhu Tubuh

NO POSISI NURUL SHAZADORA GINGIN GINANJAR


5menit 10menit 5menit 10menit 5menit 10menit 5menit 10menit
1 Mulut 38 38 38 38 37 37 37 37
Tertutup
2 Mulut 37 38 37 37 36 36 36 36
Terbuka
3 Berkumur 38 38 37 37 37 37 37 37
dengan air es
4 Sebelum 37 37 36 36.5 36 36 36 36
Berlari
5 Sesudah 37 38 35.5 36 37 37 37 37
Berlari
BAB VI PEMBAHASAN

Suhu tubuh manusia diatur oleh system thermostat di dalam otak yang membantu
suhu tubuh yang konstan antara 36.5C dan 37.5C. Suhu tubuh normal manusia akan
bervariasi dalam sehari. Seperti ketika tidur, maka suhu tubuh kita akan lebih rendah
dibanding saat kita sedang bangun atau dalam aktivitas. Dan pengukuran yang diambil
dengan berlainan posisi tubuh juga akan memberikan hasil yang berbeda. Pengambilan suhu
di bawah lidah (dalam mulut) normal sekitar 37 C, sedang diantara lengan (ketiak) sekitar
36.5 C sedang di rectum (anus) sekitar 37.5 C.

Yang mempengaruhi suhu tubuh adalah


1. Kecepatan metabolisme basal
Kecepatan metabolisme basal tiap individu berbeda-beda. Hal ini memberi dampak jumlah
panas yang diproduksi tubuh menjadi berbeda pula. Sebagaimana disebutkan pada uraian
sebelumnya, sangat terkait dengan laju metabolisme.
2. Rangsangan saraf simpatis
Rangsangan saraf simpatis dapat menyebabkan kecepatan metabolisme menjadi 100% lebih
cepat. Disamping itu, rangsangan saraf simpatis dapat mencegah lemak coklat yang
tertimbun dalam jaringan untuk dimetabolisme. Hamper seluruh metabolisme lemak coklat
adalah produksi panas. Umumnya, rangsangan saraf simpatis ini dipengaruhi stress individu
yang menyebabkan peningkatan produksi epineprin dan norepineprin yang meningkatkan
metabolisme.
3. Hormon pertumbuhan
Hormon pertumbuhan ( growth hormone ) dapat menyebabkan peningkatan kecepatan
metabolisme sebesar 15-20%. Akibatnya, produksi panas tubuh juga meningkat.
4. Hormone tiroid
Fungsi tiroksin adalah meningkatkan aktivitas hamper semua reaksi kimia dalam tubuh
sehingga peningkatan kadar tiroksin dapat mempengaruhi laju metabolisme menjadi 50-
100% diatas normal.

5. Hormon kelamin

Hormon kelamin pria dapat meningkatkan kecepatan metabolisme basal kira-kira 10-15%
kecepatan normal, menyebabkan peningkatan produksi panas. Pada perempuan, fluktuasi
suhu lebih bervariasi dari pada laki-laki karena pengeluaran hormone progesterone pada
masa ovulasi meningkatkan suhu tubuh sekitar 0,3 – 0,6°C di atas suhu basal.

6. Demam ( peradangan )

Proses peradangan dan demam dapat menyebabkan peningkatan metabolisme sebesar


120% untuk tiap peningkatan suhu 10°C.
7. Status gizi

Malnutrisi yang cukup lama dapat menurunkan kecepatan metabolisme 20 – 30%. Hal ini
terjadi karena di dalam sel tidak ada zat makanan yang dibutuhkan untuk mengadakan
metabolisme. Dengan demikian, orang yang mengalami mal nutrisi mudah mengalami
penurunan suhu tubuh (hipotermia). Selain itu, individu dengan lapisan lemak tebal
cenderung tidak mudah mengalami hipotermia karena lemak merupakan isolator yang
cukup baik, dalam arti lemak menyalurkan panas dengan kecepatan sepertiga kecepatan
jaringan yang lain.

8. Aktivitas

Aktivitas selain merangsang peningkatan laju metabolisme, mengakibatkan gesekan antar


komponen otot / organ yang menghasilkan energi termal. Latihan (aktivitas) dapat
meningkatkan suhu tubuh hingga 38,3 – 40,0 °C.

9. Gangguan organ

Kerusakan organ seperti trauma atau keganasan pada hipotalamus, dapat menyebabkan
mekanisme regulasi suhu tubuh mengalami gangguan. Berbagai zat pirogen yang
dikeluarkan pada saai terjadi infeksi dapat merangsang peningkatan suhu tubuh. Kelainan
kulit berupa jumlah kelenjar keringat yang sedikit juga dapat menyebabkan mekanisme
pengaturan suhu tubuh terganggu.

10. Lingkungan

Suhu tubuh dapat mengalami pertukaran dengan lingkungan, artinya panas tubuh dapat
hilang atau berkurang akibat lingkungan yang lebih dingin. Begitu juga sebaliknya,
lingkungan dapat mempengaruhi suhu tubuh manusia. Perpindahan suhu antara manusia
dan lingkungan terjadi sebagian besar melalui kulit.

Adapun suhu tubuh dihasilkan dari :

1. Laju metabolisme basal (basal metabolisme rate, BMR) di semua sel tubuh.

2. Laju cadangan metabolisme yang disebabkan aktivitas otot (termasuk kontraksi otot
akibat menggigil).
3. Metabolisme tambahan akibat pengaruh hormon tiroksin dan sebagian kecil hormon lain,
misalnya hormon pertumbuhan (growth hormone dan testosteron).

4. Metabolisme tambahan akibat pengaruh epineprine, norepineprine, dan rangsangan


simpatis pada sel.

5. Metabolisme tambahan akibat peningkatan aktivitas kimiawi di dalam sel itu sendiri
terutama bila temperatur menurun.

BAB VII KESIMPULAN


Suhu tubuh manusia ditentukan oleh beberapa faktor, tempat mengukur, alat pengukur
(termometer), posisi atau keadaan saat diukur.

DAFTAR PUSTAKA
http://forum.kompas.com/kesehatan/28971-suhu-tubuh.html

http://www.pustakasekolah.com/sistem-organ-pada-manusia.html

http://www.anneahira.com/organ-tubuh-manusia.htm

LAMPIRAN

1. Jelaskan mekanise pengaturan suhu tubuh ?


2. Pada keadaan demam, bagaimana cara tubuh untuk mengembalikan suhu tubuh ke
keadaan normal ?
3. Apakah ada pengaruh usia, kelamin, bobot badan dan suhu kamar pada suhu tubuh
manusia ?

Jawaban
1. Mekanisme pengaturan suhu tubuh dilakukan oleh hipotalamus dan perangai
pengaturan suhu tubuh. Bila suhu tubuh interna terlalu tinggi, isyarat dari area
preoptika otak memberian kesan psikis terlalu panas. Bila tubu terasa dingin, isyarat
dari kulit dan mungkin dari reseptor perifer menimbulkan perasaan dingin yang tidak
enak. Oleh karena itu orang membuat penyesuaian lingkungan untuk memberikan
rasa nyaman.

2. Pusat termoregulator hipotalamus merupakan sekelompok saraf pada area preoptik


dan hipotalamus posterior yang berfungsi sebagai termostat yaitu memelihara suhu
tubuh antara 35 dan 41 C . Termostat hipotalamus memiliki semacam titik kontrol
yang disesuaikan untuk mempertahankan suhu tubuh. Jika suhu tubuh turun atau
naik sampai diatas titik ini ,pusat akan memulai impuls untuk menahan panas atau
meningkatkan pengeluran panas. Hipotalamus memperthankan pengaturan suhu
dengan menyeimbangkan produksi panas dan kehilangan panas untuk menjaga suhu
tubuh
3. Usia = peningkatan suhu tubuh pada anak sangat berpengaruh terhadap fisiologis
organ tubuhnya, karena luas permukaan tubuh relatif kecil dibandingkan pada orang
dewasa, menyebabkan ketidakseimbangan organ tubuhnya. Peningkatan suhu tubuh
yang terlalu tinggi dapat menyebabkan dehidrasi, letargi, penurunan nafsu makan
sehingga asupan gizi berkurang termasuk kejang yang mengancam kelangsungan
hidupnya, lebih lanjut dapat mengakibatkan terganggunya proses tumbuh kembang
anak.
Kelamin = Hormone kelamin pria dapat meningkatkan kecepatan metabolisme basal
kira-kira 10-15% kecepatan normal, menyebabkan peningkatan produksi panas. Pada
perempuan, fluktuasi suhu lebih bervariasi dari pada laki-laki karena pengeluaran
hormone progesterone pada masa ovulasi meningkatkan suhu tubuh sekitar 0,3 –
0,6°C di atas suhu basal. Faktor lain yang mempengaruhi suhu tubuh pria lebih tinggi
daripada wanita yaitu luas permukaan tubuh pria lebih besar daripada wanita yang
menyebabkan produksi panas besar.
Bobot badan = semakin besar bobot badan, semakin banyak produksi panas yang
dihasilkan, sehingga suhu tubuh meningkat. Hal ini dikarenakan luas permukaan
tubuh orang gemuk lebih besar sehingga dibutuhkan energi yang lebih besar untuk
mengedarkan sari-sari makanan. Akibatnya proses pembakaran berlangsung lebih
cepat dan energi (panas) yang dihasilkan lebih besar.
Suhu kamar = orang yang berada didalam kamar,mempunyai suhu yang rendah
dibandingkan yang berada diluar kamar. Karena suhu tubuh kita dapat
menyesuaikan dengan lingkungan dimana kita berada.

Anda mungkin juga menyukai