Anda di halaman 1dari 2

STUDI KASUS 1

PEMILIHAN LOKASI (SITE SELECTION) UNTUK COAL DISPOSAL AREA DENGAN BOOLEAN LOGIC

A. PENDAHULUAN
Sampah batubara hasil dari pengolahan (tailing dan waste) harus ditangani sebaik mungkin,
dengan semakin meningkatnya kesadaran lingkungan. Untuk tujuan itu, beberapa ahli harus
dilibatkan termasuk ahli geologi, geomorphologi, hidrologi, insinyur sipil, lingkungan, dan perencana
wilayah. Para ahli memutuskan kriteria untuk tempat pembuangan adalah sebagai berikut :
1. Jangan di bangun di tempat LANDSLIDE AKTIF dan LANDSLIDE YANG AKAN AKTIF DI KEMUDIAN
HARI.  select by location/attribute
2. Harus diletakan di daerah dengan slope di bawah 20 derajat, akan mencegah erosi dan menjamin
accessibility.  buat slope 20° atau select by location/attribute
3. Harus dibangun di daerah dengan nilai ekonomi dan ekologi rendah.  select by
location/attribute, overlay attribute
4. Jangan di bangun di daerah terbangun (built up area), min 300 m.  buffer area 300m 
dissolve
5. Harus diletakan maximal 2 km dari pusat kota.  buffer area 2 Km
6. Harus dibangun dengan pada tanah (overburden) dengan > 50% clay, >= 5 m thickness dan <5
meters/day permeabilitas.  select by location/attribute
7. Mempunyai luas paling sedikit 1 hektar.  select by location/attribute
8. Mudah di akses dari jalan.

B. TUJUAN
Dalam studi kasus ini kita akan menentukan daerah yang cocok untuk WASTE DISPOSAL. Dengan
tujuan yang lebih khusus adalah:
1. Mengidentifikasi daerah yang layak untuk waste disposal dengan membuat rangkaian kriteria
yang relevan.
2. Menentukan calon lokasi yang cocok yang memenuhi kriteria kapasitas lahan.
3. Memilih lokasi terbaik dari calon lokasi waste disposal.

C. DATASET
1. Peta Slope
2. Peta Landuse
3. Peta Landslide
4. Peta Lithology
5. Peta Distribusi Landslide
6. Drillhole
7. Peta Jalan
8. Citra Landsat TM
Jawab :

Anda mungkin juga menyukai