Anda di halaman 1dari 21

A.

TEST BERAT BADAN

Berat badan berkaitan erat dengan beberapa cabang olahraga yang membutuhkan tubuh
yang ringan, seperti senam, apabila dibandingkan dengan cabang olahraga yang lain yang
memerlukan berat badan lebih berat, seperti olahraga lempar dalam atletik.
a. Perlengkapan
1. Alat penimbang dengan ketelitian hingga 0.5 kg, ditempatkan pada permukaan yang
rata.
2. Skala alat penimbang harus ditera lebih dahulu agar alat tersebut memenuhi standar
b. Prosedur
1. Testee tanpa alas kaki dan hanya mengenakan pakaian renang atau pakaian yang
rngan (seperti T-shit dan celana pende T-shirt)
2. Alat penimbang disetel dengan angka nol.
3. Testee berdiri tegak dengan berat tubuh terdistribusi secara merata di bagian tengah
alat penimbang.
c. Penilaian
Catatlah berat badan testee hingga ukuran 0.5 kilogram yang terdekat dan jika diperlukan
alat penimbang ditera lebih dahulu.
d. Norma
BMI adalah suatu rumus kesehatan, di mana berat badan (BB) seseorang (kg) dibagi
dengan tinggi badan (TB) pangkat dua (m2).
BMI = (BB) / [(TB) * (TB)]
Misalnya: BB = 45 kg dan TB = 165 cm, maka
BMI = (45) / [(1.65) * (1.65)] = 16.5
1. BMI < 18.5 = berat badan kurang (underweight)
2. BMI 18.5 - 24 = normal
3. BMI 25 - 29 = kelebihan berat badan (overweight)
4. BMI >30 = obesitas
B. TEST TINGGI BADAN

Adalah jarak vertical dari lantai ke ujung kepala (vertex). merupakan faktor penting
dalam berbagai cabang olahraga. Misalnya para pemain bola basket dan atlet dayung (rower),
biasanya memiliki tubuh yang tinggi, sedangkan pemain senam seringkali badannya kecil.
Agar dapat melakukan test pengukuran tinggi badan, ada beberapa aspek yang harus disiapkan :

a. Perlengkapan
1. Stadiometer atau pita pengukur yang dilekatkan dengan kuat secara vertikal di
dinding, dengan tingkat ketelitian sampai 0.1 cm.
2. Sebaiknya dinding tidak mengandung papan yang mudah mengerut.
3. Apabila menggunakan pita pengukur, dipersiapkan pula segitiga siku-siku.
4. Permukaan lantai yang digunakan harus rata dan datar.
b. Petunjuk pelaksanaan
1. Teste berdiri tegak tanpa alas kaki, tumit, pantat dan kedua bahu menekan pada
stadiometer atau pita pengukur.
2. Kedua tumit sejajar dengan kedua lengan yang menggantung bebas di samping badan
(dengan telapak tangan menghadap ke depan).
3. Dengan berhati-hati tester menempatkan kepala teste dibelakang telinga agar tegak
dan tubuh serentak secara penuh.
4. Pandangan testee lurus ke depan sambil menarik nafas panjang dan berdiri tegak.
5. Upayakan tumit testee tidak terangkat.
6. Apabila pengukuran menggunakan stadiometer, turunkan platform nya sehingga
dapat menyentuh bagian atas kepala. Apabila mrnggunakan pita pengukur diatas
kepala, kemudian turunkan ke bawah sehingga menyentuh bagian atas kepala.
c. Penilaian
Catatlah tinggi badan dalam posisi berdiri tersebut dengan ketelitian mendekati 0.1 cm.
C. TEST VERTICAL JUMP

Test ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan tungkai bawah atlete atau siswa.
a. Alat yang diperlukan
1. Pita pengukur atau permukaan.
2. Tembok diberi ukuran
b. Pelaksanaan.
testee coba berdiri disamping tembok dimana pita pengukur itu berada. Masukan salah
satu tangannya yang paling dekat dengan tembok ke dalam air agar jari-jarinya basah.
Kemudian testee coba berdiri, tangan yang telah dibasahi kemudian angkat setinggi
mungkin ke atas dan sentuhkan/ letakan jari-jari itu ke tembok, sampai terlihat dengan
jelas bekasnya. Dalam hal ini, perlu diperhatikan bahwa sama sekali testee tidak
diperbolehkan membengkokan tubuhnya atau mengangkat tumitnya (jinjit). Bekas jari-
jari tadi diukur dan dicatat. Berikut testee memulai percobaan ini sampai tiga kali.
Selisih antara tanda dalam sikap permulaan da hasil loncatan tertinggi inilah diukur.

c. Norma
Vertical jump
Klasifikasi Laki-laki Wanita
Excellent >70 >60
Sangan baik 61 – 70 51 – 60
Baik 51 – 60 41 – 50
Cukup 41 – 50 31 – 40
Sedang 31 – 40 21 – 30
Kurang 21 – 30 11 – 20
Sangat kurang <21 <11

D. SIT AND REACH


Yaitu tes yang ditujukan untuk mengetest kelenturan pinggang dan batang tubuh (togok)
seorang siswa atau atlet.
a. Peralatan
1. Kotak duduk dan raih
2. Pita meteran
3. Seorang asisten
b. Prosedur pelaksanaan.
Posisi awal
1. Duduk dilantai dengan punggung dan kepala bersandar di tembok, kedua kaki
direnggangkan dengan ujung kaki bersandar di kotak duduk.
2. Letakan tangan di atas kaki, renggangkan lengan kedepan sembari menjaga
kepala dan punggung tetap menempel di tembok.
3. Ukur jarak dari ujung jari sampai ke kotak dengan penggaris atau pita yang sudah
tersedia. Ukuran ini menjadi titik awal pengukuran beberapa sentimeter jarak
yang tertera.
c. Pergerakan
1. Perlahan tekuk dan condongkan badan ke depan sejauh mungkin sembari
menggeser jari tangan di atas penggari/pita ukur
2. Tahan posisi akhir selam dua detik
3. Ukur jarak yang diraih ke titik terdekat 1/10 cm
4. Ulangi percobaan ini sampai 3 kali dan jarak terbaik itu hasil yang dicapai.
d. Realibilitas
Reliabilitas bergantung kepada beberapa ketat test dilakukan dan level motivasi
seseorang untuk melakukan test.
e. Validitas
Ada suatu tabel yang dapat membandngkan kelentukan dengan tingkat kebugaran
jasmani memiliki korelasi yang tinggi
f. Norma
Sit and reach
Keterangan Laki-laki wanita
Super  +27  +30
Sangat baik +17 - +27 +20 - +30
Baik +6 - +16 +11 - +20
Sukup 0 - +5 +1 - +10
Sedang -8 - -1 -7 -0
Kurang -19 - -9 -14 - -8
Sangat kurang < -20 < -15

E. Speed Anticipation Reaction Test


Tes ini dilaksanakan untuk mengetahui antisipasi seorang atlet atau siswa
a. Peralatan
1. Alat on
2. Terdapat tombol start dan restart
3. Satuan alatnya Second
b. Norma
Normal 1.00- 2.00 detik
c. Tidak Normal 0.99 kebawah dan 2.01 keatas
d. Pelaksanaan
1. Di dalam papan alat tesTerdapat daerah momentum dan blank spot
2. Testee coba duduk di depan papan tersebut
3. Perhatikan cahaya yang berjalan di daerah momentum
4. bayangkan cahaya itu tetap berjalan pada daerah blank spot dan pencet tombol
jika sudah anda bayangkan cahaya itu sudah masuk pada lingkaran.

F. Agility (Shutel Run 5X5M)


G. Medicine Ball
Tes ini bertujuan untuk mengukur daya ledak otot lengan. Dengan punggung tetap
menempel pada tembok.
a. Peralatan yang dibutuhkan
1. 1-2 kg bola madicine
2. Lantai yang rata
3. Dinding
4. Meteran
b. Pelaksanaan tes
1. Testee duduk dengan punggung menempel pada dinding,
menghadap daerah dimana bola harus dilempar, dan dengan kaki
diluruskan serta kaki dibuka selebar bahu. Bola dipegang didepan
dada, kemudian dilemparkan sekuat mungkin kearah depan.
Badan harus tetapa menempel pada dinding. Tidak dibenarkan
saat melempar badan tidak menempel. Lemparan dilakukan
sebanyak 3 kali lemparan dan dicatat yang terjauh yang dapat
dicapai.
c. Penilaian
1. Jarak dihitung dari dinding sampai dengan jarak lemparan yang
terjauh hasil adalah jarak terbaik dari tiga kali percobaan.
d. Norma

KETERANGAN KURANG CUKUP BAIK BAIK SEKALI SEMPURNA


MEDICINE 2,63-3,67 3,68-4,52 4,53-5,37 5,38-6,22 >6,23
BALL

H. Speed (Sprint 30 m)
a. Alat dan Perlengkapan
1. Jalur 400 meter-jalur ditandai didepan sepanjang 30 meter
2. stopwatch
3. Assistant.

b. Pelaksanaan Tes

1. Tes ini terdiri dari lar 3 x 30 meter dimulai dari start berdiri, blok start dan
dengan istirahat yang cukup untuk memulai tes diantara tes lari yang
berikutnya. Asisten harus mencatat waktu yang dihabiskan untuk melakukan
lari 30 meter.
c. Norma
KETERANGAN PUTRA PUTRI
BAIK SEKALI 3.58 – 3.91 4.06 – 4.50
BAIK 3.92 – 4.34 4.51 – 4.96
SEDANG 4.35 – 4.72 4.97 – 5.40
KURANG 4.73 – 5.11 5.41 – 5.86
KURANG SEKALI 5.12 – 5.50 5.86 – 6.30

I. Sit Up ( 60 dtk)
Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan otot perut
a. Alat dan Perlengkapan
1. Stopwatch 1 buah.
2. Lantai yang datar (matras).
3. Alat penghitung (tally counter) 1 buah.
4. Formulir dan alat tulis.
b. Pelaksanaan Tes
1. Testee berbaring terlentang dilantai, jari-jari kedua tangan
bersilang selip dibelakang kepala sebagai alas. Kedua lengan
merapat dilantai, kedua kaki terbuka lebih kurang 30 cm dan kedua
lutut ditekuk dengan sudut kurang lebih 90 derajat.
2. Seseorang berlutut didepan testee, membantu menekan kedua
kakinya untuk menjaga agar kedua tumit tetap berhubungan
dengan lantai.
3. Dengan aba-aba “YA”, testee berusaha duduk sambil
menyentuhkan kedua lutut dengan sikunya.
4. Selanjutnya testee kembali ke sikap semula.
5. Gerakan tersebut dilakukan berulang kali sebanyak mungkin
selama 60 detik.
6. Bersamaan dengan aba-aba “YA”, stopwatch dijalankan dan tepat
pada detik ke-60, stopwatch dihentikan.
7. Setiap testee diberi kesempatan melakukan 1 kali
c. Catatan
1. Jari-jari tangan harus tetap bersilang selip dan melekat pada
tengkuk selama tes berlangsung.
2. Selama tes berlangsung, lutut tetap seperti semula.
3. Kedua siku tidak diperbolehkan ikut membantu menolak.
4. Gerakan yang sah adalah apabila kedua siku menyentuh/melewati
kedua lutut.
d. Norma
JENIS BAIK CUKUP SEDANG KURANG BURUK
KELAMIN
PRIA >30 26-30 20-25 17-19 <17
WANITA >25 21-25 15-20 9-14 <9

J. Grip Strength
Tujuan tes ini mengukur kekuatan genggam tangan kanan dan kiri.
a. Alat
1. Hand grip dynamometer
b. Pelaksanaan tes
1. testee berdiri tegak, kaki direnggangkan selebar bahu, 30 derajat. Tangan kanan/tangan kiri
terletak disamping badan dalam posisi lurus, mengenggam alat hand grip dynamometer. Testee
meremas alat tersebut sekuat tenaga. Pada saat meremas alat, lengan membuat sudut 20-30
derajat dengan tubuh (ketiak tidak menutup). Tes dilakukan bergantian dengan tangan kanan dan
kiri masing-masing dua kali.
c. Penilaian
1. Skor kekuatan genggaman terbaik dari dua kali prcobaan, dicatat sebagai skor dalam satuan kg
dengan tingkat ketelitian 0.5 kg
d. Norma
JENIS KELAMIN BAIK SEKALI BAIK CUKUP SEDANG KURANG
PRIA >56 51-56 45-50 39-44 <39
WANITA >36 31-36 25-30 19-24 <19
K. VO2 Max (MFT)
Test ini merupakan test yang dapat dilakukan dilapangan sederhana, namun menghasilkan suatu
perkiraan yang cukup akurat tentang kunsumsi oksigen maksimal untuk berbagai kegunaan atau
tujuan. Pada dasarnya test ini bersifat langsung, testee berlari bolak-balik sepanjan jallur lintasan
yang telah diukur sebelumnya, sambil mendengarkan serangkaian tanda yang berupa bunyi “tutt”
yang terekam dalam kaset. Waktu tanda “tutt” bertahap menjadi cepat sehingga akhirnya makin sulit
untuk menyamakan kecepatan langkahnya dengan kecepatan yang diberikan oleh tanda tersebut.
Testee berhenti apabila ia tidak mampu lagi mempertahankan langkahnya, dan tahap ini menunjukan
tingkat konsumsi okigen maksimal testee tersebut.
Sebelum melakukan test ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan
a. Tindakan pencegahan
1. Apabila testee mengalami cidera atau menderita suatu penyakit, atau apabila sedang tidak
berada dalam kondisi sehat, sebaiknya testee berkonsultasi kepada dokter sebelum
melaksanakan test ini.
2. Teste harus melakukan pemanasan sebelum melakukan test ini.
3. Sebelum melakukan test ini, testee dilarang makan selama dua jam.
4. Testee dianjurkan mengenakan pakaian olahraga dan alas kaki yang dapat mengurangi
kemungkinan tergelincir.
5. Sebelum melakukan test, teste dilarang minum alkohol, obat atau meroko jangan melakukan
test setelah selesai melakukan latihan berat pada hari yang sama.
6. Hindari kondisi lembab atau cuaca panas.
7. Setelah menyelesaikan test lari multitahap. Testee harus melakukan pendinginan, misalnya
dengan berjalan dan kemudian dilanjutkan peregangan.
b. Perlengkapan
1. Halaman, lapangan, atau permukaan datar dan tidak licin, sekurang-kurangnya sepanjang 22
meter.
2. Mesin pemutar kaset.
3. Kaset audio yang telah disediakan.
4. Meteran/ pita pengukur untuk mengukur jalur sepanjang 20 m
5. Kerucut seagai batas tanda jarak.
6. Lebar lintasan kurang lebih 1 hingga 1.5 meter untuk tiap testee.
7. Stopwatch
c. Persiapan pelaksanaan test.
1. Ukurlah jarak sepajang 20 m dan beri tanda pada kedua ujunnya dengan kerucut atau tanda
lain sebagai tanda jarak.
2. Masukan kaset rekaman ke dalam tepe recorder kemudian pastikan bahwa pita telah
tergulung kembali ke permukaan sisinya.
d. Pelaksanaan test.
1. Nyalakan tepe recorder. Pada awal permulaan pita tersebut, jarak antara dua tanda “tutt”
menandai suatu interval 1 menit yang telah terukur secara tepat. Pastikan pita dalam kaset
belum mengalami perenggangan, dan juga bahwa kecepata mesin pemutar kaset bekerjanya
dengan benar. Ketelitian sekitar 0.5 detik ke arah (sisi) yang manapun dianggap cukup
memadai. Apabila waktunya berselisih lebih besar dari 0.5 detik maka jarak tempat berlari
perlu diubah.
2. Beberapa petunjuk testee telah tersedia di dalam kaset, pita tersebut berlanjut dengan
penjelasan ringkas mengenai pelaksanaan test, yang mengantarkan pada perhitungan mndur
selama 5 detik menjelang test dimulai. Setelah itu barulah tanda suara “tutt” dimulai
menandai beberaoa interval yang teratur. Diharapkan testee mencapai tujuan bertepatan
dengan “tutt” berbunyi.
3. Setelah mencapai waktu 1 menit interval waktu antara bunyi “tut” akan berkurang, sehingga
kecepatan lari harus lebih ditingkatkan. Akhir lari bolak-balik di akhiri dengan bunyi “tutt”
tunggal, sedangkan akhir tiap level ditandai dengan sinyal “tutt” tiga kali, serta oleh pemberi
komentar yang terekam di kaset tersebut.
4. Testee harus menempatkan satu kaki tepat atau di belakang tanda meter ke 20 pada akhir tiap
kali lari. Apabila salah satu kaki testee telah mencapai satu ujung batas lari, maka testee
harus berbalik menunggu bunyi “tutt”.
5. Testee harus meneruskann lari selama mungkin, sampai tidak mampu lagi mengikuti
kecepatan yang telah diatur di dalam pita rekaman, sehingga testee harus secara sukarela
menarik diri dari test yang sudah dilakukan. Dalam beberapa hal testee harus menghentikan
tes apabila telah ketinggalan lebih dari dua langkah secara berturut-turut.

e. Hal yang harus diperhatikan.


1. Lari awal harus lebih lambat dan jangan memulai dengan lari yang cepat.
2. Pastikan bahwa setelah satu kaki telah menginjak tepat pada atau dibelakang garis akhir tiap
kali lari.
3. Pastikan kepala testee berbalik dengan membuat sumbu putar pada kakinya, dan jangan
sampai testee berputar dalam lengkungan yang lebar.
4. Apabila testee mulai tertinggal sejauh 2 langkah atau lebih sebelum mencapai garis ujung
putaran, atau dua kali lebih bolak-balik dalam satu baris, tariklah testi tersebut dari
pelaksanaan test ini.
f. Penilaian
1. Untuk mengetahui konsumsi oksigen maksimal testee.
2. Setelah diketaahui konsumsi oksigen maksimal testee, tentukanlah kesegaran jasmaninya.

g. Tabel penyesuaian jarak berdasarkan kecepatan pemutaran kaset.


Periode waktu standar Jarak lari (meter) Periode waktu standar Jarak lari (meter)
(detik) (detik)
55.0 18.333 60.5 20.166
55.5 18.500 61.0 20.333
56.0 18.666 61.5 20.500
56.5 18.833 62.0 20.688
57.0 19.000 62,5 20.833
57.5 19.166 63.5 21.000
58.0 19.333 63.5 21.166
58.5 19.500 64.0 21.333
59.0 19.666 60.5 20.166
59.5 19.833 61.0 20.333
60.0 20.000 64.5 21.500
65.0 21.666
Perhatian : apabila terdapat kesalahan lebih dari 5 detik padaperiode waktu standar, gantilah
mesin pemutar kaset tape recorder itu dengan yang lain.
h. Form penghitungan

FORM PENGHITUNGAN MFT

:………………………………………………………………………………………………………………………………
Nama
…...
:………………………………………………………………………………………………………………………………
Usia
……
:………………………………………………………………………………………………………………………………
Waktu
……
:………………………………………………………………………………………………………………………………
Tempat
……
TINGKATAN BALIKAN KE
KE : :
1
1 2 3 4 5 6 7
2
1 2 3 4 5 6 7 8
3
1 2 3 4 5 6 7 8
4
1 2 3 4 5 6 7 8 9
5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
8
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
9
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
11
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
13
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
15
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
16
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
17
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
18
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
19
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
20
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
21
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
CATATAN
KEMAMPUA
N
MAKSIMAL
:……………………………………………………………………
Tingkatan
……
:……………………………………………………………………
Balikan
……
:……………………………………………………………………
V02Max
……

i. Form penilaian
TABEL PENILAIAN V02MAX
TK BLK VO2max
2 1 20.1
2 2 20.4
2 3 20.7
2 4 21.1
2 5 21.4
2 6 21.8
2 7 22.1
2 8 22.5

TK BLK VO2max
3 1 23.0
3 2 23.6
3 3 23.9
3 4 24.3
3 5 24.6
3 6 25.0
3 6 25.3
3 8 25.7

TK BLK VO2max
4 1 26.2
4 2 26.8
4 3 27.2
4 4 27.6
4 5 27.9
4 6 28.3
4 7 28.9
4 8 29.5
4 9 29.7

TK Blk VO2max
5 1 29.9
5 2 30.2
5 3 30.6
5 4 31.0
5 5 31.4
5 6 31.8
5 7 32.1
5 8 32.5
5 9 32.9

TK BLK VO2max
6 1 33.2
6 2 33.6
6 3 33.9
6 4 34.3
6 5 34.6
6 6 35.0
6 7 35.3
6 8 35.7
6 9 36.0
6 10 36.4

TK BLK VO2max
7 1 36.7
7 2 37.1
7 3 37.4
7 4 37.8
7 5 38.1
7 6 38.5
7 7 38.8
7 8 39.2
7 9 39.5
7 10 39.9

TK BLK VO2max
8 1 40.2
8 2 40.5
8 3 40.8
8 4 41.1
8 5 41.4
8 6 41.8
8 7 42.1
8 8 42.4
8 9 42.7
8 10 43.0
8 11 43.3

TK BLK VO2max
9 1 43.6
9 2 43.9
9 3 44.2
9 4 44.5
9 5 44.8
9 6 45.2
9 7 45.5
9 8 45.9
9 9 46.2
9 10 46.5
9 11 46.8

TK BLK VO2max
10 1 47.1
10 2 47.4
10 3 47.9
10 4 48.4
10 5 48.5
10 6 48.7
10 7 49.0
10 8 49.3
10 9 49.6
10 10 49.9
10 11 50.2

TK BLK VO2max
11 1 50.3
11 2 50.4
11 3 50.8
11 4 51.4
11 5 51.6
11 6 51.9
11 7 52.2
11 8 52.5
11 9 52.9
11 10 53.3
11 11 53.7
11 12 53.9

TK BLK VO2max
12 1 54.1
12 2 54.3
12 3 54.5
12 4 54.8
12 5 55.1
12 6 55.4
12 7 55.7
12 8 56.0
12 9 56.2
12 10 56.5
12 11 57.1
12 12 57.3

TK BLK VO2max
13 1 57.5
13 2 57.6
13 3 57.9
13 4 58.2
13 5 58.4
13 6 58.7
13 7 59.0
13 8 59.3
13 9 59.5
13 10 59.8
13 11 60.2
13 12 60.6
13 13 60.8

TK BLK VO2max
14 1 61.0
14 2 61.1
14 3 61.3
14 4 61.6
14 5 61.9
14 6 62.2
14 7 62.4
14 8 62.7
14 9 63
14 10 63.3
14 11 63.6
14 12 64.0
14 13 64.2

TK BLK VO2max
15 1 64.4
15 2 64.6
15 3 64.8
15 4 65.1
15 5 65.4
15 6 65.6
15 7 65.9
15 8 66.2
15 9 66.4
15 10 66.7
15 11 67.0
15 12 67.4
15 13 67.6

TK BLK VO2max
16 1 67.8
16 2 68.0
16 3 68.2
16 4 68.5
16 5 68.8
16 6 69.0
16 7 69.2
16 8 69.5
16 9 69.8
16 10 70.0
16 11 70.2
16 12 70.5
16 13 70.7
16 14 70.9

TK BLK VO2max
17 1 71.1
17 2 71.4
17 3 71.6
17 4 71.9
17 5 72.1
17 6 72.4
17 7 72.6
17 8 72.9
17 9 73.1
17 10 73.4
17 11 73.6
17 12 73.9
17 13 74.1
17 14 74.3

TK BLK VO2max
18 1 74.5
18 2 74.8
18 3 75.0
18 4 75.2
18 5 75.5
18 6 75.8
18 7 76.0
18 8 76.2
18 9 76.4
18 10 76.7
18 11 77.0
18 12 77.2
18 13 77.4
18 14 77.7
18 15 77.9

TK BLK VO2max
19 1 78.1
19 2 78.3
19 3 78.3
19 4 78.8
19 5 79.0
19 6 79.2
19 7 79.4
19 8 79.7
19 9 80.0
19 10 80.2
19 11 80.4
19 12 80.6
19 13 80.8
19 14 81.0
19 15 81.3

TK BLK VO2max
20 1 81.5
20 2 81.8
TK BLK VO2max
21 1 85.0
21 2 85.2

j. Norma kebugaran jasmani


Norma Kebugaran Menurut Kenneth H. Copper
Konsumsi Oksigen
Kategori Kebugaran
VO2Max
28.0' atau Kurang Kurang Sekali
28.1 s/d 34 Kurang
34.1 s/d 42 Sedang
42.1 s/d 52 Baik
52.1 atau lebih Baik Sekali

Anda mungkin juga menyukai