Anda di halaman 1dari 3

dr.

Rifa’atul Mardiana Fauzi (8) A’56

1. ASN SEBAGAI PELAKSANA KEBIJAKAN PUBLIK

Berdasarkan pasal 10 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur


Sipil Negara, salah satu fungsi ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan publik.
Kebijakan publik adalah apapun yang dipilih oleh pemerintah untuk dilakukan
atau tidak dilakukan. Bertolak dari pengertian di atas, ASN sebagai bagian dari
pemerintah atau sebagai aparat sipil negara memiliki kewajiban melaksanakan
kebijakan publik. Dengan kata lain, ASN adalah aparat pelaksana (eksekutor)
yang melaksanakan segala peraturan perundang-undangan yang menjadi
landasan kebijakan publik di berbagai bidang dan sektor pemerintahan.

Setiap pegawai ASN harus memiliki nilai-nilai kepublikan, berorientasi pada


kepentingan publik dan senantiasa menempatkan kepentingan publik, bangsa
dan negara di atas kepentingan lainnya, mengedepankan kepentingan nasional
ketimbang kepentingan sektoral dan golongan. Untuk itu pegawai ASN harus
memiliki karakter kepublik-an yang kuat dan mampu mengaktualisasikannya
dalam setiap langkah-langkah pelaksanaan kebijakan publik.
Setiap pegawai ASN senantiasa bersikap adil dan tidak diskriminatif dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Mereka harus bersikap profesional dan berintegritas dalam memberikan
pelayanan. Tidak boleh mengejar keuntungan pribadi atau instansinya belaka,
tetapi pelayanan harus diberikan dengan maksud memberdayakan masyarakat
dan menciptakan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Untuk itu, integritas
menjadi penting bagi setiap pegawai ASN. Senantiasa menjunjung tinggi nilai-
nilai kejujuran, keadilan, tidak korupsi, transparan, akuntabel, dan memuaskan
publik.
Ciri-ciri pelayanan publik yang mementingkan kepentingan publik adalah lebih
mengutamakan apa yang diinginkan masyarakat dan pada hal tertentu
pemerintah juga berperan untuk memperoleh masukan dari masyarakat atas
pelayanan yang dilaksanakan. Dengan demikian, yang menjadi ukuran
keberhasilan layanan publik adalah terpenuhinya kepentingan masyarakat umum
atau segala sesuatu yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak.

2. ASN SEBAGAI PELAYAN PUBLIK


Berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik,
pelayanan publik dipahami sebagai kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan
publik.

Suatu pelayanan harus diberikan secara maksimal oleh aparat pemerintah hingga
tercapai kepuasaan pelanggan atau dalam hal ini adalah masyarakat umum yang
disebut sebagai pelayanan prima. Sederhananya, pelayanan prima (exellent
service) dapat didefinisikan sebagai pelayanan yang sesuai dengan standar
pelayanan dan memuaskan pelangggan. Pelayanan yang baik adalah pelayanan
yang dapat memberi kepuasan yang optimal dan terus menerus bagi pelanggan,
yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a. Adanya standar pelayanan;


b. Bertujuan memuaskan pelanggan;
c. Pelayanan sesuai standar yang ada;
d. Bila belum ada standar pelayanan, maka pelayanan prima adalah pelayanan
yang dianggap terbaik oleh instansi yang bersangkutan, tetapi harus
dilanjutkan dengan menyusun standar pelayanan;

Dengan demikian, suatu pelayanan dikatakan bersifat prima jika telah memenuhi
SPM ( Standar Pelayanan Minimal ). SPM adalah tolok ukur yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan yang diberikan oleh aparat
pemerintah dalam hal ini adalah ASN kepada masyarakat untuk
menyelenggarakan pelayanan yang berkualitas.
3. ASN SEBAGAI PEREKAT DAN PEMERSATU BANGSA

Dalam UU No 5 tahun 2014 pasal 66 ayat 1-2 terkait sumpah dan janji ketika
diangkat menjadi PNS, disana dinyatakan bahwa PNS akan senantiasa setia dan
taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah. PNS juga
senantiasa menjunjung tinggi martabat PNS serta senantiasa mengutamakan
kepentingan Negara dari pada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan”.
Artinya dalam menjalankan tugas dan fungsinya, seorang PNS juga wajib untuk
menjunjung tinggi persatuan agar keutuhan bangsa dapat terjaga.

PNS dituntut untuk memiliki perilaku mencintai tanah air Indonesia, dan
mengedepankan kepentingan nasional ditengah tengah persaingan dan
pergaulan global. Pentingnya peran PNS sebagai salah satu pemersatu bangsa,
secara implisit disebutkan dalam UU No 5 tahun 2014 terkait asas, prinsip, nilai
dasar dan kode etik dan kode perilaku, dimana dalam pasal 2 ayat 1 disebutkan
bahwa asas-asas dalam penyelenggaraan dan kebijakan manajemen ASN ada 13,
salah satu diantaranya asas persatuan dan kesatuan. Hal ini berarti, seorang PNS
atau ASN dalam menjalankan tugas-tugasnya senantiasa mengutamakan dan
mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa. Kepentingan kelompok, individu,
golongan harus disingkirkan demi kepentingan yang lebih besar yaitu
kepentingan bangsa dan Negara diatas segalanya.

PNS dalam menjalankan tugas dan fungsinya harus berpegang pada prinsip
adil dan netral. Netral dalam artian tidak memihak kepada salah satu kelompok
atau golongan yang ada. Sedangkan adil, berarti PNS dalam melaksanakan
tugasnya tidak boleh berlaku diskriminatif dan harus obyektif, jujur, transparan.
Dengan bersikap netral dan adil dalam melaksanakan tugasanya, PNS akan
mampu menciptakan kondisi yang aman, damai, dan tentram dilingkungan
kerjanya dan di masyarakatnya

Anda mungkin juga menyukai