Anda di halaman 1dari 26

BUSINESS PLAN

Disusun Oleh :

SEPTRIADINATA

1703126

Prodi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat


STIKes Syedza Saintika Padang
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan hasil interaksi antara faktor genetik, herediter,
konstitusi dengan faktor lingkungan baik lingkungan prenatal maupun post natal. Faktor
lingkungan ini yang akan memberikan segala macam kebutuhan yang merupakan kebutuhan
dasar yang diperlukan oleh anak untuk tumbuh dan berkembang (Tanuwijaya, 2002).

Kebutuhan dasar awal untuk tumbuh kembang yaitu asuh, asih dan asah. Stimulasi merupakan
bagian dari kebutuhan dasar anak yaitu asah. Dalam perkembangan anak terdapat masa kritis,
dimana diperlukan rangsangan/stimulasi yang berguna agar potensi berkembang. Anak yang
memperoleh stimulasi terarah akan lebih cepat berkembang dibanding dengan anak yang kurang
mendapat stimulus. Dengan mengasah kemampuan anak secara terus menerus, kemampuan anak
semakin meningkat. (Nursalam, 2005)

Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah adalah cakupan anak umur 1-
6 tahun yang dideteksi kesehatan dan tumbuh kembangnya sesuai dengan standar oleh tenaga
kesehatan (dokter, bidan dan perawat).

Di Provinsi Jawa Tengah cakupan DDTK anak balita dan pra sekolah belum mencapai target
yang diharapkan terlihat data pada tahun 2007 cakupan DDTK anak balita dan pra sekolah
sebesar 35,66%. Hasil cakupan di tahun 2008 sebesar 44,76% meningkat bila dibandingkan
dengan cakupan tahun 2007. Cakupan tersebut masih jauh dibawah target tahun 2006 sebesar
75%. (Profil Kesehatan Jawa Tengah,2008).

Di Kota Magelang, angka cakupan pelayanan kesehatan bayi dan balita mencapai 48, 53 %
(Profil Kesehatan Jawa Tengah 2011). Angka tersebut tertinggal cukup jauh dari kota kota lain
yang ada di Jawa Tengah.

Pelayanan deteksi dini tumbuh kembang pada anak balita dan anak pra sekolah sejak dini akan
merangsang perkembangan anak dikemudian hari dan dapat mendeteksi anak jika terdapat
penyimpangan. Indikator keberhasilan tahun 2010 diharapkan 90% dari balita dan anak pra
sekolah terjangkau oleh kegiatan stimulasi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang.
Sehingga diharapkan para ibu memberikan stimulus perkembangan bagi anaknya dan datang ke
tenaga kesehatan yang terdekat untuk mendeteksi dini tumbuh kembang anaknya (Pusponegoero,
2006)

Berdasarkan penelitian Henny P(2008), rendahnya cakupan DDTK disebabkan karena belum
optimalnya kerjasama lintas program dan masih rendahnya peran pihak – pihak terkait ( kader,
orang tua, tokoh masyarakat, guru TK, dan petugas kesehatan lain ) yang seharusnya ikut
bertanggung jawab atas pelaksanaan program DDTK. Pemerintah daerah mengambil kebijakan
dengan melaksanakan pelatihan pemeriksaan DDTK, penyediaan APE ( Alat Permainan
Edukatif ), dan melampirkan KKA ( Kartu Kembang Anak ) di buku KIA ( Kesehatan Ibu dan
Anak ) sebagai upaya meningkatkan pengetahuan ibu dan keluarga tentang stimulasi dan deteksi
dini tumbuh kembang anak. Keberhasilan pelaksanaan program DDTK harus didukung oleh
beberapa komponen tidak hanya dengan ditetapkannya kebijakan yang mendukung program baik
dari segi strategi pencapaian program dan pendanaan, harus didukung pula oleh kesadaran semua
pihak dan semua sektor yang terkait sesuai dengan ketentuan pemerintah yang berlaku. Salah
satu faktor yang penting adalah kesadaran, kemauan dan kebutuhan masyarakat akan upaya
peningkatan derajat kesehatan yang dilakukan sedini mungkin sejak anak masih dalam
kandungan.

2. Tujuan

a. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan
anak pra sekolah (peserta)

b. Mengoptimalkan tumbuh kembang anak balita dan anak pra sekolah (peserta) .

3. Visi

a. Meningkatkan cakupan deteksi dini tumbuh kembang pada balita dan anak pra sekolah.

b. Meningkatkan kualitas hidup anak agar mencapai tumbuh kembang baik fisik, mental,
emosional maupun sosial serta memiliki intelegensi majemuk sesuai dengan potensi genetiknya.

4. Misi

a. Memberikan konseling dan penyuluhan yang mendalam tentang tumbuh kembang anak balita
dan pra sekolah (peserta)
b. Melakukan screening tumbuh kembang pada peserta sesuai umur
c. Memonitor secara berkesinambungan tumbuh kembang peserta
d. Melakukan pengukuran tingkat intelligence quotient (IQ)dan konseling peningkatan IQ anak
e. Memberikan stimulasi perkembangan anak balita dan prasekolah.
f. Menemukan dan melakukan penanganan serta rujukan segera terhadap setiap gangguan dan
keterlambatan tumbuh kembang peserta.
BAB II

RENCANA PEMASARAN

1. Ruang Lingkup Rencana Pemasaran


2. Rencana pelayanan jasa yang akan dilakukan yaitu ada beberapa paket, yang isinya
antara lain ialah jasa pengukuran tumbuh kembang anak usia 3-72 bulan dengan
menggunakan tes KPSP , tes IQ minat dan bakat, deteksi dini keterlambatan
perkembangan pada anak, deteksi dini- terapi autism, terapi mengatasi kesulitan belajar
pada anak,dan terapi kestabilan emosi ( EQ).
3. Rencana pelayanan jasa ini akan dilaksanakan setiap hari Senin-Jumat pukul 09.00-17.00
WIB dan hari Sabtu-Minggu pukul 08.00-19.00 WIB.
4. Rencana pelayanan jasa ini akan dilaksanakan di Jalan Panembahan Senopati No.50,
Jurangombo, Magelang. Pemilihan tempat didasarkan pada pertimbangan :
1. Banyaknya perumahan penduduk menengah ke atas di kawasan tersebut.
2. Belum adanya klinik bidan atau dokter yang memberikan pelayanantentang
Pemeriksaan Tumbuh Kembang Anak.
3. Tersedia Posyandu dan Puskesmas namun belum meberikan pelayanan tentang
perkembangan anak.
4. Masih rendahnya pelayanan kesehatan anak di Kota Magelang yang hanya
mencapai 48, 53 %, yang salah satunya ialah pelayanan untuk pemantauan
perkembangan anak.
5. Rencana pemasaran pelayanan jasa ini akan dilakukan oleh tim bidan dan bekerja sama
dengan dokter spesialis anak/ psikolog anak

1. Konsep AIDA+S
1. Attention

Dalam attention ini seorang pemasar haruslah mampu membuat sebuah media informasi agar
mengandung daya tarik bagi konsumen.Membuat suatu pernyataan yang mengungkap perhatian
orang, membuat kata atau gambar yang powerful yang bisa menarik perhatian hingga orang
berhenti dan memperhatikan isi pesan berikutnya.

Dalam usaha untuk menerapkan attention yaitu dengan menggunakan plang berukuran kurang
lebih 2×1 m.

1. Tampilan plangyang berisi nama lembaga, info jasa, jenis layanan, dan pemberi layanan
tersebut dibuat semenarik mungkin agar orang tertarik untuk mengunjungi tempat
pelayanan jasa yang akan dilaksanakan.
2. Di mulai dari penggunaan warna yang beragam warna warni agar menarik pandangan
anak pula.
3. Nama lembaga yang cukup mengundang perhatian, yaitu “ Klikik Power Ranger”
lengkap beserta dengan gambar icon dari Power Ranger itu sendiri. Filosofi dari Power
Ranger ini dikarenakan icon pahlawan tersebut identic dengan kata “ berubah”, sehingga
dari situlah pendiri layanan jasa bermaksud agar setiap pelayanan yang diberikan di
klinik tersebut dapat membuat anak menjadi berubah. Berubah menjadi lebih aktif, sehat,
dan optimal dalam perkembangan sesuai usianya.
4. Barulah kita cantumkan pelayanan apa saja yang ada di klinik tersebut. Termasuk petugas
yang bertugas menanganinya.

Misalkan : Terapi Autis oleh dr. Arso Utomo Sp, N

1. Bangunan dan pengecatan gedung haruslah yang menarik siapa saja yang lewat di
depan klinik. Misalkan bangunan rumah yang mirip terowongan, atau kebun, dan
sebagainya.

2. Interest

Interest adalah langkah setelah seorang penyedia layanan mampu untuk membuat sebuah
media informasi tersebut agar dapat mengandung daya tarik bagi konsumen, seorang penyedia
layanan haruslah memikirkan sebuah media informasi agar dapat mengandung minat bagi calon
pelanggan atau konsumennya tersebut.media informasi yang buruk melalaikan dalam melakukan
tahapan ini, ditahap inilah sebenarnya target atau konsumen bersedia memberikan waktunya
untuk membaca pesan dari penyedia layanan lebih detail.Bangun minat pembaca dengan
memberikan janji solusi atas masalah atau harapan mereka.

Cara yang baik adalah dengan menjelaskan dengan sejelasnya manfaat tersebut untuk
meningkatkan interst. Assael (2002:60) menjelaskan mengenai Interest yaitu munculnya
ketertarikan konsumen terhadap objek yang dikenalkan oleh suatu penyedia layanan.Dari rasa
ketertarikan itu akan membuat orang akan datang untuk menikmati jasa pelayanan yang akan
dilaksanakan.

Interest pada jasa Klinik Power Ranger ini adalah

1. Setelah klien nantinya datang, akan disambut dengan petugas resepsionis yang ramah,
murah senyuman, dan memberikan informasi mengenai jasa apa yang ditawarkan.
2. Penjelasan mengenai jasa yang ditawarkan juga melalui media gambar pelayanan yang
difigura rapi terpajang di dinding. Sehingga dapat membantu klien dalam memilih
pelayanan yang akan dikehendakinya.
3. Diperkirakan banyak orang tertarik yang datang dengan membawa anak kecil, sehingga
setiap petugas yang bekerja di Klinik Power Ranger, akan mengenakan seragam dengan
accessories Pin Power Ranger di dadanya.
4. Di dekat pintu masuk bagian dalam, akan ada sebuah mascot yang menjadi sebuah ciri
khas dari pada Klinik Power Ranger ini.

3. Desire

Selanjutnya langkah yang harus dilakukan oleh seorang penyedia pelayanan ialah memunculkan
keinginan untuk mencoba atau memiliki, dimana dalam tahapan ini penyedia pelayanan haruslah
jeli atau pintar membaca target atau konsumen dalam tahapan ini.Langkah ini untuk
membuktikan bahwa seorang penyedia pelayanan mampu memberikan solusi yang tepat dalam
melakukan sebuah keputusan bagi konsumen.

Dalam tahap ini khalayak telah mempunyai motivasi untuk menikmati pelayanan jasa.Sampai
pada tahap ini, seorang penyedia pelayanan telah berhasil menciptakan kebutuhan calon
konsumen.Sejumlah calon konsumen sudah mulai goyah dan emosinya mulai tersentuh.Namun
demikian timbul perlawanan dalam diri calon konsumen berupa keraguan, benarkah pelayanan
jasa yang bersangkutan memberikan sesuatu seperti yang dijanjikan iklannya. Setelah
mengetahui jasa pelayanan sesuai dengan harapan konsumen, konsumen mempunyai minat
datang kembali ke pelayanan jasa yang dilakukan, terutama dengan harga yang terjangkau.

1. Guna meningkatkan kepercayaan klien pada Klinik, maka dipajanglah sertifikat / piagam
tentang kemampuan petugas klinik dalam pelayanan yang diberikan. Sehingga
masyarakat menganggap bahwa pelayanan yang diberikan tidaklah sembarangan karena
telah memenuhi standard an ketentuan yang ada.
2. Pada ruang tunggu, disediakan leaflet, brosur ataupun gambar himbauan yang terfigura
dan menarik tentang pentingnya mengukur tumbuh kembang anak.

4. Action

Dalam tahapan yang paling pusat ini seorang penyedia pelayanan haruslah sudah mengarah pada
tindakan untuk memuaskan. Dalam tahapan action ini menjelaskan langkah apa yangdilakukan
oleh seorang penyedia pelayanan dalam menginginkan untuk konsumen melakukan keputusan
untuk menikmati pelayanan jasa.

Petugas resepsionis dapat menawarkan kepada klien untuk memilih pilihan paket paket layanan.
Petugas juga dapat menyodorkan leaflet yang mempermudah klien dalam memilih layanan.

5. Satisfaction

Konsumen akan menentukan apakah puas atau tidak dengan pelayanan jasa yang dibeli, apabila
puas akan kembali lagi ke stand pelayanan jasa. Sehingga pada pelayan jasa di sini, petugas
harus maksimal dalam memberikan pelayanan dan secara paripurna sehingga klien akan lebih
puas dan akan kembali ke klinik Power Ranger.

1. Komponen Marketing Concept

Sasaran utama Marketing ialah kepuasan konsumen. Untuk mencapai sasaran tersebut, ada tiga
komponen yang penting yaitu customerneeds and wants, organizationally integrated marketing
strategy, andGoal Achiement(Bygrave, 1994:68).

1. Customerneeds and wants

Untuk mencapai kepuasan konsumen maka produksi dan pengembangan pelayanan jasa
disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, sehingga konsumen dapat puas dan
kembali mengikuti pelayanan jasa yang diselenggarakan.
Pada usaha jasa ini, pelayanan yang diberikan melihat dari kebutuhan klien, yaitu pemantauan
tumbuh kembang anak secara intensif dari bulan ke bulan. Sehingga pelayanan dalam salah satu
paket yang ditawarkan, menggunakan prinsip “customer is king”. Misalnya saja dengan terus
mengeksplor dan merangsang kemampuan anak saat pemantauan KPSP.

2. Organizationally integrated marketing strategy

Dalam mencapai kepuasan maka perlu dilakukan strategi pemasaran yang dapat menarik
konsumen untuk datang kembali. Pada usaha jasa klinik ini, dapat dilakukan semacam pelatihan /
training tentang pemantauan tumbuh kembang anak terhadap petugas klinik secara rutin guna
meningkatkan bekal kemampuan petugas dalam melayani klien.

3. Goal Achiement

Dalam mencapai kepuasan konsumen dibutuhkan sebuah tujuan atau targetdalam pelayanan jasa.
Pada klinik ini diharapkan dalam 6 bulan pertama, pemasukan yang didapatkan dapat menutup /
mengembalikan modal awal. Sehingga 6 bulan berikut, dapat secara jelas dilihat tingkat
keuntungan yang didapatkan. Ke depannya, klinik juga harus berusaha meningkatkan dan
mengembangkan pelayanan sehingga dapat diakui oleh masyarakat dan harus dapat meraih gelar
penghargaan menjadi salah satu Klinik Terbaik dan Berkualitas dalam Pelayanannya.

1. Strategi Pemasaran

Pemasaran yang akan dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung.

1. Face to face

Pada awal tahap promosi yang kami lakukan promosi dari mulut ke mulut ( face to face). Disini
kami memanfaatkan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain agar mau datang pada
pelayanan jasa yang akan di selenggarakan. Selain itu kami juga akan meminta bantuan teman –
teman untuk menyebarkan tentang usaha yang kami jalankan.

2. Media Elektronik

Dengan menggunakan media elektronik seperti radiountuk memasarkan produk jasa tentang
ialah jasa pengukuran tumbuh kembang anak usia 3-72 bulan dengan menggunakan tes KPSP ,
tes IQ minat dan bakat, deteksi dini keterlambatan perkembangan pada anak, deteksi dini- terapi
autism, terapi mengatasi kesulitan belajar pada anak,dan terapi kestabilan emosi ( EQ).

3. Media internet

Banyaknya situs situs web yang dapat memasarkan barang maupun jasa secara online
memudahkan pemasaran Klinik Power Ranger ini. Tentunya harus disertakan mengenai info
tentang Jasa Klinik itu sendiri. Sehingga siapapun orang yang membaca maka akan tertarik dan
penasaran untuk mendatangi klinik.
4. Leaflet

Leaflet digunakan sebagai media pemasaran pelayanan jasa dalam yang akan disebarluaskan ke
beberapa tempat, yaitu :

1. Sekolah PAUD , TK, dan SD


2. Posyandu Balita
3. Berberapa desa di sekitar wilayah klinik

MARKETING MIX (BAURAN PASAR)

1. Jasa

Pelayanan yang akan dilakukan yaitu berupa pelayanan jasa konseling pentingnya
pemeriksaan tumbang dan persetujuan tindakan, penimbangan berat badan anak, pengukuran
tinnggi badan anak, pengukuran LK,LD dan LILA anak, pengukuran tumbuh kembang anak usia
3-72 bulan dengan menggunakan tes KPSP , tes IQ minat dan bakat, deteksi dini keterlambatan
perkembangan pada anak, terapi mengatasi kesulitan belajar pada anak, terapi psikologi –
kestabilan emosi ( EQ), deteksi dini- terapi autism.

2. Price (harga)

Pada dasarnya, harga tiap jasa yang diberikan ialah sebagai berikut :

Nama Jasa Tarif


Konseling Gratis :*
KPSP Rp 35.000
Tes IQ Minat Bakat Rp 25.000
Terapi Psikologi – EQ Rp 40.000
Deteksi – Terapi Autism Rp 80.000

Biaya daripelayanan jasa yang dilakukan terbagi menjadi beberapa paket layanan yaitu :

PAKET LAYANAN JASA HARGA


Konseling

Power Hijau Pemeriksaan Tumbang Rp 35.000,00

KPSP
Konseling
Power Biru Rp 60.000,00
Pemeriksaan Tumbang

KPSP

Tes IQ – Minat Bakat


Konseling

Pemeriksaan Tumbang
Power Kuning Rp 75.000,00
KPSP

Terapi Psikologi – EQ
Konseling

Power Merah Pemeriksaan Tumbang Rp. 80.000,00

Deteksi – terapi autism

3. Place (tempat)

Pelayanan Jasa akan dilakasanakan di Jalan Panembahan Senopati No.50, Jurangombo,


Magelang. Pemilihan tempat didasarkan pada pertimbangan :

1. Banyaknya perumahan penduduk menengah ke atas di kawasan tersebut.


2. Belum adanya klinik bidan atau dokter yang memberikan pelayanantentang Pemeriksaan
Tumbuh Kembang Anak.
3. Tersedia Posyandu dan Puskesmas namun belum meberikan pelayanan tentang
perkembangan anak.
4. Masih rendahnya pelayanan kesehatan anak di Kota Magelang yang hanya mencapai 48,
53 %, yang salah satunya ialah pelayanan untuk pemantauan perkembangan anak.

4. Promotion (promosi)

Dalam melakukan promosi pelayanan jasa ini dengan menggunakan plang, leaflet, melalui face
to face kepada orang tua yang memiliki anak balita dan promosi melalui media elektronik seperti
radio dan internet.

1. Pengembangan Pelayanan Jasa

Apabila dari pelayanan jasa yang ditawarkan mendapat respon positif dari masyarakat maka akan
diciptakan inovasi-inovasi lain yang akan memberikan pilihan yang beragam bagi konsumen.
Inovasi yang bisa dikembangkan misalnya bekerja sama dengan dokter spesialis dan psikolog
untuk membuka kelas terapi untuk anak-anak autism 2x/minggu, sehingga bukan hanya terapi
individu tetapi juga ada dengan kelasnya. Dalam perkembangan kedepan mungkin akan banyak
tantangab yang dihadapi. Seperti akan adanya pihak swasta lain yang juga meniru membuka jasa
Klinik seperti Klinik Power Ranger.

1. Market Inteligent
1. Menggunakan hubungan dengan pelanggan untuk membangun kepercayaan klien
dan meningkatkan keuntungan.
2. Menggunakan informasi untuk memberikan pelayanan yang memuaskan
konsumen

EMPAT ANALISA SWOT

A. STRENGTH (Kekuatan)

1. Ketrampilan mudah dilakukan


2. Bahan dan peralatan aman untuk anak dan mudah didapatkan
3. Biaya pelayanan jasa yang ditawarkan terjangkau
4. Alat permainan tidak habis pakai
5. Merupakan sebuah pelayanan jasa yang inovatif ( hoomy )

B. WEAKNESS (Kelemahan)

1. Keuntungan yang diperoleh sedikit dan membutuhkan waktu cukup lama untuk
mengembalikan modal awal
2. Sulit untuk memprediksi konsumen yang membutuhkan jasa yang ditawarkan

C. OPPORTUNITY (Peluang)

1. Palayanan jasa yang ditawarkan mudah dilaksanakan dan bermanfaat bagi konsumen.
2. Alat yang digunakan mudah didapatkan dan di aplikasikan
3. Pelayanan jasa yang ditawarkan bermanfaat untuk jangka panjang
4. Masih minimnya Klinik Tumbang di Kota Magelang dan sekitarnya.

D. TREATMENT (Ancaman)

1. Adanya pihak swasta lain yang akan ikut meniru mendirikan Klinik tumbang seperti
Klinik Power Ranger.
BAB III

PENGADAAN JASA

1. Tempat

Bangunan yang digunakan untuk mendirikan klinik tumbang ialah bangunan yang telah dimiliki
oleh salah satu pemilik modal. Luas tanah yaitu 11 x 10 m.

2. Peralatan Utama

Terlampir

Peralatan Tambahan

1. Leaflet

Leaflet digunakan sebagai media pemasaran pelayanan jasa dalam kegiatan X


yang akan disebarluaskan ke beberapa tempat, yaitu :

1. Sekolah PAUD
2. Posyandu
3. Berberapa desa di sekitar wilayah klinik

2. Buku Perubahan (The Changes Book)

The Changes Book ini adalah buku pemantauan tumbuh kembang anak yang nantinya bisa
didapatkan apabila klien pertama kali melakukan Test KPSP. Karena Sistem KPSP yang
diselenggarakan ialah tiap 3 bulanan, sehingga hasil dari setiap pemeriksaan yang dilakukan
dapat tercatat di “Buku Perubahan” sekaligus menjadi alat komunikasi antar petugas dalam
memberikan pelayanan KPSP pada klien. Jadi klien harus membawa The CB tiap kali datang
periksa.

Selain itu langkah ini diambil agar klien datang kembali dan terus datang untuk melakukan
pemantauan KPSP yang mana akan mengahasilkan income bagi Klinik.

1. Biaya

1. Pemasukan

Dana awal menggunakan modal bersama @ Rp 2.500.000,

4 x Rp 2.500.000 = Rp 10.000.000

2. Pengeluaran
3.
Jenis Pengeluaran Banyaknya Harga satuan Jumlah
Meja Regestrasi 1 600.000 600.000
Kursi

 Kursi tunggu
300.000 300.000
 Kursi
resepsionis
400.000 400.000

600.000
Seperangkat mainan : 2
300.000
100.000
1. Sepeda 4 kranjang
25.000
2. Bola (@50biji)

10
150.000
15.000
3. 3. Bongkar pasang
hewan dan buah
4. Bak mandi bola 1
150.000
5. Lego
150.000
6. Seluncuran 4
200.000
outdoor
50.000
7. Poster hewan 1
1.500.000
dan buah
1.500.000
4
8.000
2.000

4.
Almari dokumen 1 750.000 750.000
5.
Keranjang mainan 4 60.000 240.000
6.
Alat tulis dan warna 1 set 75.000
7.
Meja dan kursi bundar 1 set 150.000 150.000
8.
Cat 5 kaleng 125.000 625.000
Perlengkapan kamar
mandi :
9.
1. Gayung
2. Sikat WC
3. Handwash 2 4.000 8.000
4. Tissu
5. Pengharum 2 5.000 10.000
rungan
2 10.000 20.000

2 3.000 6.000

2 9.000 18.000
1.
Sofa 1 1.500.000 1.500.000
1.
Despenser 1 125.000 125.000
2. Meja dan kursi
1 set 1.000.000 1.000.000
konseling
3. 2 (@26
Karpet puzzel 120.000 240.000
30x30cm)
4.
Wall stiker 4 50.000 200.000

Alat pengukur
1 300.000 300.000
 BB bayi
5.
 BB balita 1 125.000 125.000
 TB
 Metlin 1 50.000 50.000

1 20.000 20.000
Jam dinding 4 30.000 120.000
Pemasaran 110.000
Listrik dan PDAM 200.000
Pengadaan tes IQ dan
100.000
sertifikat
Total 10.000.000

3. Perkiraan Pendapatan

Pemilik jasa melakukan estimasi pendapatan dengan memperkirakan klien yang datang :

Banyaknya Jumlah dalam


Jenis Layanan Tarif
1 bulan
(orang)/ bulan
Sen-Jum=
100×35.000 3.500.000
5×20 hari=100
Power Hijau
Sab-Min=
80×35.000 2.800.000
10×8 hari=80
1 orang /minggu
Power Biru 4×60.000 240.000
1×4 mg = 4 orang
1 orang/minggu
Power Kuning 4×75.000 300.000
1×4 mg= 4 orang
2 orang/ minggu
Power Merah 8×80.000 640.000
2×4 mg= 8 orang
Jumlah 7.480.000

Adapun pengeluaran yang mungkin dikeluarkan setiap bulannya adalah sebagai berikut :

Harga
Nama Pengeluaran Banyaknya Jumlah
satuan
Barang habis
Gayung 2 4000 8000
Sikat WC 2 5000 10000
Handwash 2 10000 20000
Tissu 2 3000 6000
Pengharum rungan 2 9000 18000
Listrik dan PDAM 200000
Pengadaan Tes IQ 100000

Alat tulis dan warna 75000

Gaji Resepsionis 1 600000 600000


Karyawan
Bidan 4 750000 3000000
Psikolog 1 850000 850000
Dokter Spesialis
1 1000000 1000000
Autis

Jumlah 5887000

Perhitungan Bagi Hasil dan Pengembalian Modal

Pengeluaran
20% 80%
No Bulan ke Pemasukan Cicilan Gaji dan
Pengembalian Barang Tabungan SHU
Modal Habis
Bulan ke
1 7480000 1496000 5887000 97000 –
I
Bulan ke
2 7480000 1496000 5887000 97000 –
II
Bulan ke
3 7480000 1496000 5887000 97000 –
III
Bulan ke
4 7480000 1496000 5887000 97000 –
IV
Bulan ke
5 7480000 1496000 5887000 97000 –
V
Bulan ke
6 7480000 1496000 5887000 97000 –
VI
Bulan Ke
7 7480000 1024000 5887000 97000 472000
VII
Bulan ke
8 7480000 0 5887000 97000 1496000
VIII

Keterangan :

1. Pengembalian modal awal sebesar 10 juta rupiah di cicil selama 7 x dalam 7 bulan,
dengan perbulannya Rp 1.496.000

Sedangkan pada bulan ke 7, hanya kurang Rp 1.024.000


2. Pengeluaran untuk Gaji Petugas dan membeli ulang barang yang habis pakai sebanyak
Rp 5.887.000.
3. Tabungan sejak bulan ke I s/d bulan ke VI ialah sebagai simpanan dan tabungan Klinik
yang dapat digunakan sewaktu waktu jika ada kebutuhan yang mendesak maupun untuk
mengembangkan pelayanan klinik itu sendiri.
4. SHU yang di dapatkan pada bulan ke VIII dan selanjutnya, dapat digunakan untuk
meningkatkan tunjangan bagi karyawan sehingga dapat meningkatkan semangat kinerja
karyawan / petugas.

Jadwal Kerja Karyawan

Hari Bidan
Bidan A Bidan B Bidan C
Petugas D
senin p s s s
selasa s p s p
rabu p s p p
kamis s p p s
jumat p s s p
sabtu ps ps ps ps
minggu ps ps ps ps
pagi : 08.00 – 13.00 WIB
Keterangan
siang : 12.00 – 17.00 WIB

SKETSA RUANG
Keterangan :

Luas Bangunan : 11 x 10 m

Ruang periksa : 7 x 3 m + 4 x 4 m

Ruang konsul : 3 x 3 m

Ruang Bidan : 4 x 3 m

Ruang registrasi : 4 x 4 m

Kamar mandi ( 2 ruangan ) : @ 2 x 1 m

Parkir : 3 x 5,5 m

Taman : 3 x 5,5 m
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan adanya klinik tumbuh kembang anak usia 3- 72 bulan, diharapkan tingkat pencapaian
perkembangan anak akan lebih terpantau dan terfasilitasi dengan baik. Klinik tumbuh kembang
ini diharapkan dapat menjadi percontohan bagi masyarakat dalam pelayanan pemantauan
perkembangan anak, sehingga dapat meningkatkan peran serta masyarakat dalam perkembangan
anak itu sendiri.

B. Saran

1. Untuk orang tua, agar dapat lebih memperhatikan tahap-tahap perkembangan anak, khususnya
pada umur 3 tahun awal yang menjadi “The Golden Periode”.

2. Untuk Bidan / dokter, agar lebih mengoptimalkan dan mengaplikasikan ilmunyaterutamapada


bidang bidang yang dapat dijadikan sebagai wirausaha yang dapat menghasilkan income.
Mengingat lapangan kerja bidan yang sudah mulai menyempit. Misalnya yaitu seperti pada baby
spa, salon ibu hamil, klinik tumbuh kembang, dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai