telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa sampai akhir zaman.
membantu baik berupa saran, motivasi maupun bantuan-bantuan lain yang turut
mendukung selesainya penelitian ini. Oleh karena itu kepada para dosen jurusan
Manajemen Dakwah khususnya kepada Bapak Muhammad Rosyid Ridla, M.Si, Bapak
Bayu Mitra A. Kusuma, M.AP, M.Pol.Sc dan Bapak Munif Solikhan, S.Sos.I., M.AP
ini.
penulis masih dalam tahap pembelajaran. Namun, penulis tetap berharap agar penelitan
ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Kritik dan saran dari penulisan penelitian
ini sangat diharapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada penelitian berikutnya.
Penulis
i
1
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kebahagiaan dan kesejahteraan umat manusia, bila mana ajaran Islam yang
mencakup segenap aspek kehidupan itu dijadikan sebagai pedoman hidup dan
Pada zaman modern sekarang ini boleh dikatakan bahwa tidak ada
suatu usaha kerjasama manusia untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang
tidak dapat berjalan secara efektif dan efisien, apabila tidak disertai dengan
muslim untuk menyebar luaskan ajaran Islam ke dalam tata kehidupan umat
1
Shaleh, Abd. Rosyad, Manajemen Dakwah Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1993, hlm. 1.
2
Amin, Samsul Munir, Imu Dakwah, Jakarta: Amzah, 2009, hlm. 228.
3
tersebut sangat beragam. Ada yang berorientasi pada kehidupan tarekat, sosial
masa lalu.
Jama’ah Tabligh. Gerakan ini muncul di Yogyakarta sekitar awal tahun 1980-
Tidak sedikit dari kalangan pelajar dan mahasiswa bahkan sarjana yang
munkar, yang bersumber pada al-Qur’an dan hadits. Artinya gerakan ini
itu juga ia mengajak dan memerintahkan amar ma’ruf dan melarang serta
mencegah dari perbuatan munkar. Oleh karena itu, maka ia berusaha untuk
dengan kemauan dan kehendak Islam yaitu adil dan makmur yang diridhai
Allah SWT.
B. Rumusan Masalah
1. Secara teoritis, penelitian ini berguna bagi peneliti pada khususnya dan
manajemen.
kerja.
5
D. Kajian Pustaka
3. Skripsi yang ditulis oleh Ismi Syayuman yang berjudul “Khuruj Dalam
3
Badryanto, “Manajemen Dakwah Nahdlatul Ulama (Studi Pada Kepemimpinan
Abdurahman Wahid)”, Skripsi (Yogyakarta: Fakultas Dakwah & Komunikasi, UIN Sunan
Kalijaga, 2011).
4
Faidholloh Muqtafi “Penerapan Fungsi Manajemen Pada Dakwah Bil Hal (Studi di
Gerakan Pemuda Ansor Pacitan Tahun 2016-2017)”, Skripsi (Yogyakarta: Fakultas Dakwah &
Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga, 2011).
6
E. Kerangka Teori
1. Pegertian manajemen
setiap usaha dalam berbagai lapangan. Pada zaman modern ini boleh
dikatakan tidak ada suatu usaha kerjasama untuk mencapai suatu tujuan
5
Ismi Syayuman, “Khuruj Dalam Jama’ah Tabligh (Studi Terhadap Pengikut Jama’ah
Tabligh di Masjid Jami’ Al-Ittihaad Jalan Kaliurang KM.5, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman,
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta)”, Skripsi (Yogyakarta: Fakultas Ushuluddin, UIN Sunan
Kalijaga, 2007).
6
Abd. Rosyad Shaleh, Op, Cit., hlm. 4.
7
Inggris, yang dari kata kerja to manage, yang sinonimnya antara lain to
guide yang berarti memimpin. Jadi apabila dari katanya, maka manajemen
berikut:
tujuan”9
7
Melayu SP. Hasibuan, Manajemen Pengertian dan Masalah, (Jakarta: CV.Haji Mas
Agung), hlm.2.
8
E.K Mockhtar Effendi, Manajemen: Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam,
(Jakarta: Bhatara Karya Aksara, 1986) hlm. 9.
9
M. Manullang, Dasar-dasar Manajemen, (Jakarta: Galia Indonesia, 1996), hlm.15.
10
Zaini Muchtarom, Dasar-dasar Manajemen Dakwah, (Yogyakarta: Al-Amin Press,
1996). Hlm.37.
8
2. Unsur-unsur Manejemen
machines, methods, dan market (manusia, uang, bahan, mesin, cara, dan
pasar).12
tersebut:
a. Man (manusia)
11
Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi (Konsepsi dan
Aplikasi), (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 1998 ), hlm. 1.
12
M. Manullang, Op, Cit., hlm.16
9
b. Money (uang)
c. Material (Bahan-bahan)
d. Machines (mesin)
e. Method (metode)
f. Market (pasar)
konsumen.
3. Fungsi-fungsi Manajemen
a. Planning (perencanaan)
13
Zaini Muchtarom, Op, Cit., hlm.50.
11
b. Organizing (Pengorganisasian)
c. Actuating (Penggerakkan)
manajemen.
dan ekonomis.15
14
A.M,Kadarman dan Jusuf Udaya, Pengantar Ilmu Manajemen: Buku Panduan
Mahasiswa, (Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 1994), hlm.82.
15
Sondang P Siagian, Fungsi-fungsi Manajerial, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), hlm.128.
12
d. Controlling (Pengawasan)
4. Pengertian Dakwah
Dalam buku ensiklopedi Islam, kata dakwah adalah kata dasar atau
mengajak, dan memanggil orang untuk beriman dan taat pada perintah
Dakwah ditnjau dari segi etimologi atau asal kata, dakwah memiliki
16
A.M.Kadarman dan Jusuf Udaya, Op, Cit., hlm. 159.
17
Ensiklopedi Islam, (Jakarta: Ichtiar Can Hoeve, 1999), hlm 280.
13
seruan, atau ajakan. Bentuk perkataan tersebut dalam bahasa arab disebut
mashdar. Sedangkan bentuk kata kerja atau fi’ilnya adalah da’a – yad’u
seperti:
seruan atau ajakan kepada keinsafan, atau usaha mengubah situasi kepada
situasi yang lebih baik (dari yang awalnya berprilaku buruk sampai kepada
arah yang lebih baik) dan sempurna. Baik kepada pribadi maupun kepada
18
Shaleh, Abd. Rosyad, Op, Cit., hlm. 7.
19
Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan
Masyarakat, (Bandung: Mizan 1998) cet ke-17 hlm. 194.
14
sebagai berikut:
manusia dan seluruh umat tentang konsep Islam, pandangan dan tujuan
hidup manusia di dunia ini, yang meliputi amal ma’ruf nahi munkar,
akhirat.21
dakwah dan propaganda. Disisi lain, agama Islam sebagai suatu ajaran
20
Shaleh, Abd. Rosyad, Op, Cit., hlm. 8
21
A. Ilyas Ismail, Paradigma Dakwah Sayyid Quthub, hlm. 147.
15
ست َ ِق ْم َك َما أ ُ ِم ْرتَ ۖ َو ََل تَتَّبِ ْع أ َ ْه َوا َء ُه ْم ۖ َوقُ ْل ُ فَ ِلذَ ِلكَ فَٱ ْد
ْ ع ۖ َوٱ
َُو َرب ُك ْم ۖ لَنَا أ َ ْع َملُنَا َولَ ُك ْم أ َ ْع َملُ ُك ْم ۖ ََل ُح َّجةَ َب ْي َن َنا َوبَ ْينَ ُك ُم ۖ ٱللَّه
“Maka karena itu serulah (mereka kepada semua agama itu) dan
berlaku adil di antara kamu, Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu.
Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak
22
Ibid, hlm. 7-8.
16
pelaksanaan dakwah.
5. Unsur-unsur Dakwah
1) Subjek Dakwah
23
Siti Muriah, Metodologi Dakwah Kontemporer, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2000),
hlm. 17.
24
Zainu Muchtar, Op, Cit., hlm. 47-48.
25
M. Hanif Asrof, Pemahaman dan Pengalaman Dakwah, (Surabaya: Al-Ikhlas,1993)
hlm. 179.
17
2) Objek Dakwah
segi usia psikologi serta yang lebih penting dari segi tingkat
pesan dari da’i dan ini biasanya kita kenal dengan sebutan ojek
26
Ismail, Paradigma Dakwah Sayyid Qhutub, (Jakarta: Pena Madani, 2006), hlm.311.
18
b. Aqidah, dalam kaca mata aqidah manusia tebagi muslim dan non
muslim
3) Materi Dakwah
manusia. Oleh karena itu, yang pertama kali dijadikan materi dalam
b. Masalah Syariah
28
M.Munir dan Wahyu Illahi, Manajemen Dakwah, (Jakarta, Kencana, 2012), hlm.
19
hak seluruh umat manusia. Dengan adanya materi syariah ini, maka
c. Masalah Muamalah
d. Masalah Akhlak
ilmu dakwah.29
dakwah”.30
29
Rafi’uddin dan Maman Abdul Jalil, Prinsip dan Strategi Dakwah, (Bandung:
CV.Pustaka Setia,1997), hlm.41.
30
Abd Rosyad Shaleh, op,cit., hlm.21.
21
pengawasan”.31
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
deskriptif berupa kata-kata, baik tertulis atau lisan dari individu maupun
kelompok.32
31
Zaini Muchtarom, Loc,cit., hlm.37.
32
Lexy Maleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Karya, 1987), hlm. 3
22
2. Subyek Penelitian
3. Objek Penelitian
4. Langkah-langkah Penelitian
a. Invention: yaitu tahapan untuk melakukan studi eksplorasi yaitu dengan pengamatan
menyeluruh terhadap fenomena yang akan diteliti dan fenomena lapangan yang akan
lapangan dan fenomena fokus penelitian melalui kerja lapangan berupa wawancara
b. Discovery: yaitu tahap penemuan data lapangan. Subyek penelitian ini adalah orang
33
Kirk dan Miller, Realibility and Validity in-Qualitative Research, (California: Sage
Publication, 1986), hlm. 60.
23
d. Explanation: yaitu tahap pelaporan data hasil penelitian, yang sebelumnya diawali
a. Observasi
catatan tentang tingkah laku apa saja yang diamati. Peneliti akan terus
subyek penelitian.
24
b. Interview/wawancara
c. Dokumentasi
menyurat.
dan menyajikannya sebagai temuan bagi peneliti khususnya dan bagi orang
lain pada umumnya. Dalam menganalisis data yang telah terkumpul, peneliti
diinterpretasikan. Hasil analisis ini berupa kata-kata tertulis hasil data yang
Tabligh.
H. Sistematika Pembahasan
gambaran yang jelas dan terarah juga sistematis, maka dala/m pembahasan ini
berikut;
26
dasar yang dijadikan landasan peneliti dan pembahasan penelitian ini. Bagian
ini mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan
sistematika pembahasan.
BAB II
GAMBARAN UMUM JAMA’AH TABLIGH
dunia meskipun bukan satu-satunya yang terbesar saat ini. Organisasi yang
unik ini berasal dari asia bagian selatan dengan misi utamanya mengislamkan
orang Muslim. Gerakan ini mengajarkan praktek kehidupan yang benar sesuai
dengan ajaran Islam, dalam perjalanan sejarahnya tidak hanya kaum muslim
34
Hasil wawancara tanggal 4 Januari 2018, Mesjid Jami’ Ittihaad Yogyakarta.
28
resminya bukan merupakan kelompok atau ikatan, tapi gerakan muslim untuk
pengikutnya.36
untuk memperbaiki kondisi umat, terutama di Mewat yang hidup jauh dari
ilmu dan lekat dengan kebodohan serta keterbelakangan. Keadaan umat Islam
di sebgian besar dunia pada saat itu sudah rusak dan penuh dengan
1952, hampir bersamaan dengan di Malaysia yang juga dibawa oleh tokoh
keagamaan, Jama’ah Tabligh dari India yang dipimpin oleh Miaji Isa.
35
Rasmianto, Paradigma Pendidikan dan Dakwah Jamaah Tabligh, (Malang; UIN
Malang), hlm. 2.
hlm. 54
37
Ibid., hlm. 54-55.
38
Rasmianto, Paradigma Pendidikan dan Dakwah Jamaah Tabligh, (Malang; UIN
Malang), hlm. 38-39.
29
ini pada tahun 1989. Tempat pertama di datangi secara intensif adalah Mesjid
adalah jama’ah yang berasal dari luar negeri seperti; Malaysia, India, Pakistan
dan lainnya. Mereka rata-rata datang dan dipandu jama’ah dari solo dan
jama’ah dari bahasa yang digunakan adalah bahasa asing. Kedatangan dan
sekitar yang kurang setuju dengan adanya kegiatan Jama’ah Tabligh melalui
didatangi Jama’ah Tabligh yang berasal dari India. Inilah mula takmir mesjid
yang mempertanyakan tentang jama’ah kepada bapak K.H. Ni’man Zaini, hal
ini justru membuat beliau ingin lebih dalam mengenal tentang jama’ah
tabligh ini. Bahkan pada tahun 1989 bapak K.H. Ni’man Zaini ikut
Nizamuddin, India selama lima bulan. Sejak itulah Mesjid Itthihad dijadkan
Yogyakarta dan meulai mengatur gerak dan langkah kerja ke arah yang lebih
baik.
pelayanan terhadap tamu Jama’ah Tabligh yang datang dari dalam daerah,
kontra di masyarakat sekitar, namun dalam jama’ah tabligh hal itu dianggap
biasa dalam usaha dakwah. Meskipun mengalami pro dan kontra Jama’ah
terus berkembang dalam jumlah anggota, hal ini dapat dilihat dari banyaknya
itulah yang menjadi ajaran pokok Jama’ah Tabligh. Ajaran pokok tersebut
dikenal dengan istilah ‘enam sifat sahabat’. Adapun enam, sifat sahabat itu
adalah:43
6) Da’wah wa at-tabligh.
17.
43
Abu Ayyub A, Mudzakarah Enam Sifat Sahabat R.A, (Bandung: Al Khoir, 2013) hlm.
3-21.
32
orang lain ikut serta dalam usaha dakwah wa tabligh. Khuruj merupakan
Muhammad Ilyas.
kepada Allah dengan maksud dan tujuan untuk membentuk sifat sabar,
bagaimana agar umat Islam mau mengamalkan agama Islam yang sesuai
33
dengan apa yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW untuk diamalkan ke
E. Struktur Organisasi
Kota), Dan Amir (Pimpinan Dalam Halaqah Atau Dalam Jumlah Kecil).
umumnya, organisasi ini akan tampak apabila kita terjun langsung mengikuti
tugas atau komando yang jelas, setiap akan melakukan pekerjaan dilakukan
musyawarah.
34
Mahallah (Masjid-masjid)
Karkun (Jama’ah)
35
BAB III
ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN DAKWAH
PADA JAMA’AH TABLIGH
(Studi di Masjid Jami’ Al-Ittihaad Jalan Kaliurang Km.5, Sleman, Yogyakarta)
dan efisien melalui suatu organisasi yang terintegrasi secara sadar ditetapkan untuk
merupakan satu kesatuan yang dibiasakan dalam kegiatan dakwah yang ditekuni.
program hidup (life style), yaitu 3 hari tiap bulan i’tikaf dimesjid, 40 hari tiap tahun
44
Pimay, Awaludin, Manajemen Dakwah Sebuah Pengantar, (Jakarta: Pustaka Ilmu, 2013) hlm.
3-4
36
i’tikaf di atau 4 bulan. Program inilah yang diperkenalkan kepada masyarakat luas,
anggota-anggota jama’ah tabligh yang lain dalam satu mahallahnya atau satu
setiap hari. Ada juga musyawarah mingguan, biasanya satu kecamatan dan ada
dihadiri oleh negara-negara yang telah ambil bagian dalam usaha tabligh.
dari penjuru dunia atau negara-negara yang ambil bagian usaha dakwah
Jama’ah Tabligh.
45
Hasil wawancara tanggal 10 Januari 2018, di Mesjid Jami’ Ittihaad Yogyakarta.
46
Hasil wawancara tanggal 10 Januari 2018, di Mesjid Jami’ Ittihaad Yogyakarta.
37
mahallah.
Maksud dan tujuan musyawarah untuk menyatukan hati, pikir, saaran, cara
kerja, agar setiap orang siap menerima dan mengamalkan agama secara sempurna,
sehingga agama ini wujud dalam diri, keluarga kita dan umat seluruh dunia. bukan
maka hanya Dia yang akan menyelesaikan masalah, agar kita yakin bahwa apa saja
ini pula dipersiapkan harta, diri, pikir dan waktu untuk memenuhi takazah (tugas)
dakwah. adapun manfaat dari musyawarah ini adalah untuk mengontrol nafsu kita
rahmat, cinta Allah, Rasul dan para hamba serta satu hati diantara Jama’ah.
a. Kerja Dakwah.
47
Khuruj fi Sabilillah, Op.cit., hlm. 184.
48
Hasil wawancara, tanggal 10 Januari 2018, di Mesjid Jami’ Ittihaad.
38
tinggal masing-masing Jama’ah Tabligh yang berupa lima amal maqami yaitu;
musyawarah harian, ta’lim satu dan dua setengah jam setiap hari, jaulah satu
Allah) berupa dakwah ditempat orang lain atau di kampung lain dengan
berpindah atau melakukan perjalanan dengan masa tertentu baik 3 hari, 10 hari,
amir dan petugas yang dibutuhkan dalam kegiatan dakwah yang meliputi;
selain itu perencanaan juga dilakukan sebagai alat untuk mengkonsep keadaan yang
lebih cocok dengan apa yang diinginkan serta memudahkan program dakwah
dilaksanakan dengan teratur dan terarah sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
karena jama’ah ini bukanlah suatu organisasi melainkan sebuah usaha dakwah atas
yang diberikan dalam usaha dakwah ini. Hanya saja dalam usaha ini sesuai
39
dakwah. Para petugas tersebut diserahkan pada hasil musyawarah wilayah kerja
masing-masing.49
Wilayah kerja terdiri dari wilayah kerja markaz, halaqah, serta mahallah.
Maksud dari wilayah kerja markaz yaitu markaz daerah Kabupaten Sleman yang
mengontrol wilayah kabupaten yang teridiri atas kota atau kabupaten Sleman,
1. Petugas data
Petugas data ialah petugas yang menangani maslah administrasi dan pendataan
memberikan ajakan dan keterangan agar dapat meluangkan waktu dalam kerja
49
Hasil wawancara tanggal 10 Januari 2018 di Mesjid Jami’ Ittihaad.
50
Hasil wawancara tanggal 10 Januari 2018 di Mesjid Jami’ Ittihaad.
51
Hasil wawancara tanggal 10 Januari 2018 di Mesjid Jami’ Ittihaad
40
a. Membentuk rombongan jama’ah yang akan khuruj atau keluar di jalan Allah
ditinggalkan oleh para jama’ah untuk khuruj. Jika ada masalah maka akan
dimusyawarahkan.
4. Petugas khirosah
5. Petugas istiqbal
6. Petugas khidmat.
usaha dakwah serta mempermudah pengawasan dan koordinasi dan evaluasi. Dari
pelaksanan kegiatan dakwah cukup baik, dengan menetapkan siapa-siapa saja orang
41
yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan dakwah dan tugas apa saja yang harus
merupakan perwujudan dalam tindakan dari rencana yang telah ditetapkan guna
mencapai tujuan atau target usaha dakwah. Adapun dalam pelaksanan usaha
mengacu pada serangkaian aktifitas dan waktu yang diperlukan dari aktitas usaha
dakwah tersebut sehingga berjalan dengan efektif dan efisien. Dari penjadwalan
usaha dakwah jama’ah tabligh, dianalisis apakah waktu yang disediakan, ditetapkan
yang lain dan juga antara jama’ah satu dengan yang lainnya hampir semua sama.
Karena kegiatan ini adalah hasil musyawarah bersama demi mewujudkan kerja
1. Kegiatan harian yaitu dimulai dari jam 07.00 sampai selesai adalah monitoring
atau pengawasan terhadap jama’ah yang keluar dan jama’ah yang akan
52
Hasil wawancara dengan Bapak Wing Wicaksono seorang aktivis jama’ah tabligh, tanggal 10
Januari 2018.
42
kyai-kyai ataupun jama’ah yang sudah jaulah keliling dunia ataupun luar
3. Kegiatan bulanan yaitu musyawarah pada minggu ke-tiga yang dihadiri se-
5. Setiap dua tahun sekali diadakan musyawarah dunia Nizamuddin, New Delhi,
India.
1. Setelah subuh
sahabat.
53
Hasil wawancara dengan Bapak Wing Wicaksono seorang aktivis jama’ah tabligh, tanggal 10
Januari 2018.
43
dll).
4. Setalah maghrib
b) Bayan (ceramah)
mesjid al-Itthihad maupun diwilayah lainnya. Hal ini merupakan kegiatan usaha
membentuk halaqah. Halaqah adalah unit wilayah yang terdiri dari beberapa
d. Karghozari.
54
Hasil wawancara dengan Bapak Wing Wicaksono seorang aktivis jama’ah tabligh, tanggal 10
Januari 2018.
45
Tablgih selalu dilakukan setiap saat. Pada dasarnya pengawasan dilakukan untuk
mengetahui apakah terjadi penyimpangan atas kesalahan atau terjadi masalah pada
jama’ah yang sedang melaksanakan dakwah dan apakah semua pelaksanaan sesuai
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
penulis lakukan dan telah teruai dalam bab-bab sebelumnya, maka pada bab
kegiatan dakwah jama’ah tabligh dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Ithihad adalah amalan maqami yaitu amalan dakwah di mesjid tempat tinggal
ta’lim satu dan dua setengah jam setiap hari, jaulah satu dan jaulah dua dan
keluar 3 hari setiap bulan. Amalan Intiqali yaitu amalan khuruj fi sabilillah
(keluar dijalan Allah) berupa dakwah ditempat orang lain atau di kampung
lain dengan berpindah atau melakukan perjalanan dengan masa tertentu baik
diarahkan pada terbentuknya sifat dan rasa kasih sayang antara jama’ah serta
B. Saran
agar setiap yang didakwahkan dapat terus maju dan tentunya berkualitas.
48
DAFTAR PUSTAKA
Rafi’uddin dan Maman Abdul Jalil, Prinsip dan Strategi Dakwah, Banudung,
CV.Pustaka Setia, 1997.
DAFTAR ISTILAH
Halaqah: Sutau Mahalla yang mampu menggarap beberapa Mahalla lain yang ada
di sekitarnya, sehingga terbentuk menjadi alaqah (himpunan beberapa
Mahalla) untuk memudahkan koordinasi dalam program kerja maqami
dan intiqali.
Jama’ah: orang-orang yang memiliki niat, pikir, ucapan, usaha, maksud dan
tujuan yang sama dalam mengamalkan perintah Allah SWT sesuai yang
dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Kargozari: laporan kegiatan amal dan ahwal, yang di lakukan dalam setiap
musyawarah atau majelis yang berkenaan dalam usaha dakwah. untuk
melakukan evaluasi kerja, sehingga terjadi perbaikan pada kerja-kerja
selanjutnya.
Mahalla: Tempat tinggal para ahli dakwah di tempat medan usahanya di tengah-
tengah masyarakat setempat. Disinilah dihidupkan ghast tempatan.