Anda di halaman 1dari 3

IDENTITAS

A. Konselor
Nama : Mochammad Ali Sadikin
B. Konseli
Nama : Tsaltsa Nazzila Faaza
Kelas : VIII (delapan)
Sekolah : SMP N 17 KOTA TEGAL
C. Orang Tua/Wali
Nama : Eltsanny Riam Mahibbba
No. Hp : 0857 86 222 574
PELAKSANAAN KONSELING
A. Pendekatan Treat And Factor
Hubungan konselor dengan konseli merupakan hubungan yang sangat akrab, sangat bersifat
pribadi dalam hubungan tatap muka. Konselor bukan hanya membantu individu atas apa saja
yang sesuai dengan potensinya, tetapi konselor juga mempengaruhi konseli berkembang ke
satu arah yang terbaik baginya. Konselor memang tidak menetapkan tetapi memberikan
pengaruh untuk mendapatkan cara yang baik dalam membuat keputusan.
Konseling trait and factor bertujuan: (1) membantu individu mencapai perkembangan
kesempurnaan berbagai aspek kehidupan manusia; (2) membantu individu dalam memperoleh
kemajuan memahami dan mengelola diri dengan cara membantunya menilai kekuatan dan
kelemahan diri dalam kegiatan dengan perubahan kemajuan tujuan-tujuan hidup dan karir; (3)
membantu individu untuk memperbaiki kekurangan, tidakmampuan, dan keterbatasan diri
serta membantu pertumbuhan dan integrasi kepribadian; dan (4) mengubah sifat-sifat subyektif
dan kesalahan dalam penilaian diri dengan mengggunakan metode ilmiah.

B. Proses Tahapan Konseling


 Analisis
Konselor melakukan sebuah wawancara/percakapan ringan dengan seorang konseli yang
bernama konseli. Sehingga didapatlah informasi sebagai berikut:
Konseli adalah seorang siswa smp yang duduk di kelas delapan. Meskipun masih dini, ia sudah
memiliki keraguan dalam menentukan langkah setelah lulus SMP. Konseli merasa bimbang
harus melanjutkan ke jenjang SMA atau SMK. Selintas memang sama saja, tapi keluarganya
merekomendasikan untuk masuk ke SMA.
Padahal niat hatinya ingin melanjutkan ke SMKK N 1 Tegal untuk mendalami dunia
kecantikan atau pun desain pakaian yang memang sudah menjadi bakatnya. Keluarga
memintanya masuk SMA karena merasa untuk terjun ke dunia yang menjadi bakatnya bisa di
bangku kuliah untuk lebih kompleksnya. Sementara dia bercita-cita sebagai menjadi seorang
aktris.
 Sintesis
Setelah melakukan wawancara/percakapan ringan, konselor meminta konseli untuk
menceritakan hal-hal yang disuka dan kurang suka sehingga didapat:
Konseli sangat menyukai dunia seni, terutaa menyanyi dan menggambar. Bakat konseli lebih
condong ke menggambar. Dibuktikan dengan salah satu gambarnya yang tersaji apik layaknya
mahasiswa jurusan seni. Konseli sangat mahir dalam memadu-padankan warna menjadi
gradien-gradien indah sehingga kontras terlihat. Selain itu, dari percakapan yang dilakukan
diketahui kelemahan konseli. Diantaranya adalah:
1. Konseli merupakan orang yang tertutup. Sangat sulit dalam membujuk kllien untuk
menceritakan rasa senang dan dukanya.
2. Konseli termasuk orang yang pemalu terhadap lawan jenis.
3. Namun konseli termasuk orang yang pemberani saat dikelas. Keterangan ini didapat dari wali
kelas konseli.
 Diagnosis
- Identifikasi Masalah
Proses konseling mengidentifikasi bahwa masalah yang timbul adalah kurangnya komunikasi
antara konseli dan keluarga.
- Sebab-Sebab
Masalah yang ditemui disebabkan karena kurangnya komunikasi antara konseli dan keluarga,
hal ini merupakan dampak dari sifat konseli yang tertutup.
- Prognosis
Setelah diketahui masalah dan sebabnya maka, yang dibutuhkan konseli hanyalah komunikasi
antara konseli dan keluarga. Komunikasi ini dapat dilakukan dengan bantuan konselor sebagai
pihak ketiga.
 Konseling
Proses konseling menghadirkan konseli dan kakak konseli guna mengatasi kesalahan
komunikasi yang ada pada keduanya. Proses ini dilakukan di rumah konseli.
Konselor mendatangi rumah konseli untuk melakukan konseli. Pada awalnya konselor bertemu
dengan kakak konseli. Sebelumnya Konselor mengucapkan salam dan menjelaskan maksud
dari kedatangannya. Maksud kedatangannya adalah untuk melakukan konseling berupa
pengisian instrumen tes bakat dan minat konseli.
Pengisian ini bertujuan untuk mengetahu bakat dan minat konseli kedepannya sehingga konseli
tidak salah langkah. Setelah pengisian instrumen, proses konseling akan dilakukan dengan
konseli melalui teknik treat and factor.
Dalam kasus ini, terjadi kesalahan komunikasi antara konseli dan keluarga. Maka, kaka konseli
di minta keterangan untu diwawancarai mengenani masalah yang dihadapi oleh konseli.
Proses konseli terjadi dengan suasana yang rileks dan santai. Sehingga konseli dapat
mengutarakan keinginannya untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Setelah
menggali informasi dari konseli tentang minat dan bakatnya, konselor kemudian menggali
informasi dari kakak konseli mengenai keinginan keluarga untuk menyekolahkan konseli di
jenjang SMA bukan SMK seperti yang diinginkan konseli. Keluarga menganggap SMA lebih
baik dari SMK karena memberikan ilmu pengetahuan murni yang lebih dapat dimanfaatkan
nantinya untuk masuk keperguruan tinggi negeri.
Setelah mendapatkan informasi dari dua narasumber, konselor mengakhiri proses konseling
dan akan dilakukan tindak lanjut dipertemuan mendatang. konselor mengakhiri proses
konseling dan meninggalkan rumah konseli.
Pada proses konseling, konselor memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut:

1. Attending
Konselor melakukan eye contact atau kontak mata secara bergantian terhadap konseli dan
kakak konseli selama pembicaraan berlangsung. Konselor juga menujukan empati dalam
mendengarkan pernyataan konseli.

2. Responding
Konselor mengundang pertanyaan terbuka untuk melihat respon konseli, seperti “bagaimana
perasaan kamu saat kamu sedang menggambar?”

3. Personalizing
Konselor menyatakan ulang inti pernyataan yang konseli katakan. Dalam hall iini, konseli
berkeinginan untuk masuk ke sekolah menengah kejuruan untuk lebih fokus pada minatnya
dalam mendesain busana. Konselor mempertanyakan ulang atas kesungguhan minat konseli
terhadap pemilihan karirnya. Konselor memberikan pandangan-pandangan lain kepada konseli
untuk melihat sudut-sudut lain suatu masalah.
4. Initiating
Konselor mengarahkan konseli untuk bertindak. Pengarahan diberikan agar konseli tidak
merasa menyesal dalam memilih jalur karirnya. Konselor memberikan penjelasan-penjelasan
ringan mengenai keuntungan dan kelemahan apa yang konseli pilih. Dalam hal ini
melanjutnkan studi di jenjang SMK yang tentunya sangat bertolak belakang dengan keinginan
keluarganya.
Konselor memberikan pengarahan untuk lebih dimatangkan lagi dalam memilih jenjang karir.
Karena waktu yang dimiliki juga masih cukup untuk menimbang ulang keinginan konseli;
 Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang diberikan berupa memberikan bantuan kepada konseli dalam menghadapi
masalah baru dengan mengingatkannya kepada masalah sumbernya sehingga menjamin
keberhasilan konseling. Teknik yang digunakan konselor disesuaikan dengan individualitas
konseli, mengingat bahwa individu itu sifatnya unik, sehingga tidak ada teknik yang baku
yang berlaku untuk semua konseli. Teknik tersebut adalah teknik client centered teraphy.
Dip

http://tugasbimbingankonseling.blogspot.com/2016/03/contoh-laporan-konseling-karir-
individu.html

Anda mungkin juga menyukai