Anda di halaman 1dari 1

A.

Pencegahan Sekunder
Tujuan dari pencegahan skunder kegawatdaruratan yaitu pendeteksian dini multi
trauma serta penanganan segera sehingga komplikasi dapat dicegah. Sasaran
pencegahan skunder yaitu pasien multi trauma yang baru terdiagnosa dan Kelompok
penduduk resiko tinggi (supir, tukang ojek, balita, pekerja bangunan, pemanjat tebing).
Pencegahan skunder termaksud menurunkan prevalensi ganguan. Aktifitas pencegahan
sekunder meliputi penemuan kasus dini, skrining dan pengobatan efektif yang cepat.
intervensi krisis adalah suatu modalitas terapi pencegahan sekunder yang penting.
1. Krisis
Krisis adalah gangguan internal yang ditimbulkan oleh peristiwa yang
menegangkan atau ancaman yang dirasakan pada diri seseorang. Mekanisme
koping yang biasa digunakan seseorang. Mekanisme koping yang biasa digunakan
seseorang menjadi tidak efektif untuk mengatasi ancaman, dan orang tersebut
mengalami suatu ketidakseimbangan serta peningkatan ansietas. Ancaman atau
peristiwa pencetus biasanya dapat diidentifikasi. Tujuan intervensi krisis adalah
individu pada tingkat fungsi sebelum krisis. Krisis memiliki keterbatasan waktu,
dan konflik berat yang ditimbulkan dapat menstimulasi pertumbuhan personal. Apa
yang dilakukan seseorang terhadap krisis menentukan pertumbuhan atau
disorganisasi bagi orang tersebut.
2. Factor pengimbang
Dalam menguraikan resolusi krisis, beberapa factor pengimbang yang penting perlu
dipertimbangkan. Keberhasilan resolusi krisis kemungkinan besar terjadi jika
persepsi individu terhadap peristiwa adalah realististis bukan menyimpang, jika
tersedia dukungan situasional sehingga orang lain dapat membatu menyelesaikan
masalah, dan jika tersedia mekanisme koping untuk membantu mengurangi
ansietas.
3. Jenis –jenis krisis
a. Krisis maturasi.
Krisis maturasi merupakan masa transisi atau perkembangan dalam kehidupan
seseorang pada saat keseimbangan psikologis terganggu, seperti pada masa
remaja, menjadi orang tua, pernikahan, atau pensiun. Krisis maturasi menuntut
perubahan peran. Sifat dan besarnya krisis maturasi dapat dipengaruhi oleh
model peran, sumber interpersonal yang memadai, dan kesiapan orang lain
dalam menerima peran baru.
b. Krisis situasi.
Krisis situasi terjadi ketika peristiwa eksternal tertentu mengganggu
keseimbangan psikologis individu atau keseimbangan kelompok. Contohnya
yaitu kehilangan pekerjaan, perceraian, kematian, masalah sekolah, penyakit
dan bencana.

Anda mungkin juga menyukai