Analisis SKL
Analisis SKL
Morfologi berarti bentang alam, kemampuan lahan dari morfologi tinggi berarti kondisi morfologis
suatu kawasan kompleks. Morfologi kompleks berarti bentang alamnya berupa gunung,
pegunungan, dan bergelombang. Akibatnya, kemampuan pengembangannnya sangat rendah
sehingga sulit dikembangkan dan atau tidak layak dikembangkan. Lahan seperti ini sebaiknya
direkomendasikan sebagai wilayah lindung atau budi daya yang tak berkaitan dengan manusia,
contohnya untuk wisata alam. Morfologi tinggi tidak bisa digunakan untuk peruntukan ladang dan
sawah. Sedangkan kemampuan lahan dari morfologi rendah berarti kondisi morfologis tidak
kompleks. Ini berarti tanahnya datar dan mudah dikembangkan sebagai tempat permukiman dan
budi daya.
Morfologi sama artinya dengan bentang alam atau kondisi alam di suatu daerah. Kemampuan
lahan dari morfologi tinggi artinya kondisi alam disana berupa pengunungan, gunung dan
bergelombang. Melihat kondisi alam yang begitu akibatnya daerah tersebut sangat sulit
dikembangkan dan direkomendasikan sebagai daerah budi daya, Untuk sebagian wilayah Tiu,
Marale, Mondowea, Sampalowo, Moleono, Onepute, Tadaku Jaya dan Tontowea bagian
wilayah barat merupakan lahan dapat dikembangkan dari segi morfologi untuk pembangunan
perumahan dan permukiman untuk wilayah timur dikembangkan hutan lindung.
Analisis SKL Morfologi
Tabel 4.1
Penjelasan Jenis Tanah dan Sifat-Sifat yang Dibawanya dalam Analisis SKL Kestabilan Lereng
Jenis
No. Sifat Nilai
Tanah
Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami
perkembangan, berasal dari bahan induk aluvium,
tekstur beraneka ragam, belum terbentuk struktur ,
konsistensi dalam keadaan basah lekat, pH
1. Alluvial 2
bermacam-macam, kesuburan sedang hingga tinggi.
Penyebarannya di daerah dataran aluvial sungai,
dataran aluvial pantai dan daerah cekungan
(depresi). (Suhendar, Soleh)
Jenis tanah mineral yang telah mengalami
perkembangan profil, solum agak tebal, warna agak
coklat kekelabuan hingga hitam, kandungan organik
tinggi, tekstur geluh berdebu, struktur remah,
konsistensi gembur dan bersifat licin berminyak
2. Andosol 1
(smeary), kadang-kadang berpadas lunak, agak asam,
kejenuhan basa tinggi dan daya absorpsi sedang,
kelembaban tinggi, permeabilitas sedang dan peka
terhadap erosi. Tanah ini berasal dari batuan induk
abu atau tuf vulkanik. (Suhendar, Soleh)
Tanah yang baru terbentuk, perkembangan horison
tanah belum terlihat secara jelas. Tanah entisol
3. Gleisol 2
umumnya dijumpai pada sedimen yang belum
terkonsolidasi, seperti pasir, dan beberapa
Jenis
No. Sifat Nilai
Tanah
memperlihatkan horison diatas lapisan batuan dasar.
(Djauhari, Noor)
Tanah mineral yang mempunyai perkembangan
profil, agak tebal, tekstur lempung berat, struktur
kersai (granular) di lapisan atas dan gumpal hingga
pejal di lapisan bawah, konsistensi bila basah sangat
lekat dan plastis, bila kering sangat keras dan tanah
retak-retak, umumnya bersifat alkalis, kejenuhan
4. Grumosol 3
basa, dan kapasitas absorpsi tinggi, permeabilitas
lambat dan peka erosi. Jenis ini berasal dari batu
kapur, mergel, batuan lempung atau tuf vulkanik
bersifat basa. Penyebarannya di daerah iklim sub
humid atau sub arid, curah hujan kurang dari 2500
mm/tahun. (Suhendar, Soleh)
Jenis tanah ini telah berkembang atau terjadi
diferensiasi horizon, kedalaman dalam, tekstur
lempung, struktur remah hingga gumpal, konsistensi
gembur hingga agak teguh, warna coklat merah
5. Latosol 5
hingga kuning. Penyebarannya di daerah beriklim
basah, curah hujan lebih dari 300 – 1000 meter,
batuan induk dari tuf, material vulkanik, breksi
batuan beku intrusi. (Suhendar, Soleh)
Tanah mineral tanpa atau sedikit perkembangan
profil, batuan induknya batuan beku atau batuan
sedimen keras, kedalaman tanah dangkal (< 30 cm)
bahkan kadang-kadang merupakan singkapan batuan
induk (outerop). Tekstur tanah beranekaragam, dan
6. Litosol pada umumnya berpasir, umumnya tidak 4
berstruktur, terdapat kandungan batu, kerikil dan
kesuburannya bervariasi. Tanah litosol dapat
dijumpai pada segala iklim, umumnya di topografi
berbukit, pegunungan, lereng miring sampai curam.
(Suhendar, Soleh)
Tanah mempunyai perkembangan profil, solum
sedang hingga dangkal, warna coklat hingga merah,
mempunyai horizon B argilik, tekstur geluh hingga
lempung, struktur gumpal bersudut, konsistensi
teguh dan lekat bila basah, pH netral hingga agak
basa, kejenuhan basa tinggi, daya absorpsi sedang,
permeabilitas sedang dan peka erosi, berasal dari
7. Mediteran 3
batuan kapur keras (limestone) dan tuf vulkanis
bersifat basa. Penyebaran di daerah beriklim sub
humid, bulan kering nyata. Curah hujan kurang dari
2500 mm/tahun, di daerah pegunungan lipatan,
topografi Karst dan lereng vulkan ketinggian di
bawah 400 m. Khusus tanah mediteran merah –
kuning di daerah topografi Karst disebut terra rossa.
Jenis
No. Sifat Nilai
Tanah
(Suhendar, Soleh)
8. Non Cal 3
Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami
diferensiasi horizon, tekstur pasir, struktur berbukit
tunggal, konsistensi lepas-lepas, pH umumnya netral,
kesuburan sedang, berasal dari bahan induk material
9. Regosol 2
vulkanik piroklastis atau pasir pantai. Penyebarannya
di daerah lereng vulkanik muda dan di daerah beting
pantai dan gumuk-gumuk pasir pantai. (Suhendar,
Soleh)
Sumber : Hasil Analisis 2016
Tabel
Analisis SKL Kestabilan Lereng
Peta Peta
Peta Peta
Peta Penggunaan Peta Curah Kerentanan SKL Kestabilan
No. Peta Morfologi Keleren Jenis Nilai
Ketinggian Lahan Hujan Gerakan Lereng
gan Tanah
Eksisting Tanah
Tegalan, sangat rawan
> 3000 Kestabilan lereng
1 Bergunung > 40 % >3000 m Andosol Tanah 1
mm/tahun rendah
kosong
Berbukit, 15 – 40 2000 – 3000 Regosol, Semak 1500 –3000 Kestabilan lereng
2 Rawan 2
Bergelombang % m Alluvial belukar mm/tahun kurang
1000 – 2000 Mediter 1000 – 1500 Kestabilan lereng
3 Berombak 8 – 15 % Hutan agak rawan 3
m an mm/tahun sedang
Pertanian,
Perkebunan,
500 – 1000 < 1000
4 Landai 2–8% Pertanian Aman 4
m mm/tahun Kestabilan lereng
tanah kering
tinggi
semusim
Permukima Aman
5 Datar 0–2% 0 – 500 m Latosol 5
n
Sumber : Hasil Analisis 2016
Analisis SKL Kestabilan Lereng
Tabel
Penjelasan Jenis Tanah dan Sifat-Sifat yang Dibawanya dalam Analisis SKL untuk Drainase
Jenis
No. Sifat Nilai
Tanah
Merupakan tanah-tanah muda, yang belum
mempunyai perkembangan profil, dengan susunan
horison A-C atau A-C-R, atau A-R. Tanah ini terbentuk
dari bahan aluvium, aluvium-marin, marin, dan
1. Aluvial 1
volkan. Umumnya pada landform dataran, fluvio-
marin, dan volkan. Penampang tanah bervariasi,
tekstur lempung berpasir sampai pasir berlempung,
dan berlapis-lapis (stratified) atau berselang seling.
Jenis
No. Sifat Nilai
Tanah
Adanya perbedaan tekstur berlapis-lapis tersebut
menunjukkan proses pengendapan dari limpasan
sungai yang berulang; sebagian mengandung kerikil
di dalam penampang tanah. Warna tanah coklat tua
sampai gelap, drainase buruk sampai cepat, struktur
lepas sampai masif, konsistensi gembur dan keras
pada kondisi kering. Reaksi tanah umumnya agak
netral (pH 7), kadar C organik sangat rendah sampai
sedang, kadar P2O5 dan K2O potensial sedang
sampai tinggi, basa-basa dapat tukar rendah sampai
tinggi dan didominasi oleh Ca dan Mg. KTK tanah
rendah, tetapi kejenuhan basanya tinggi.
Penggunaan lahan umumnya bervariasi. (Blog TANI
MUDA)
Merupakan tanah-tanah muda, yang belum/sedikit
mempunyai perkembangan profil, dengan susunan
horison A-C, A-C-R. Tanah ini terbentuk dari bahan
abu volkan (debu, pasir, dan kerikil). Umumnya
terbentuk pada landform volkanik. Penampang
tanah dangkal sampai dalam, tekstur lempung
berpasir sampai pasir berlempung. Warna tanah
coklat tua sampai coklat tua kekuningan, drainase
sedang, struktur lepas sampai masif, konsistensi
2. Andosol gembur dan keras pada kondisi kering. Reaksi tanah 4
umumnya netral, kadar C organik sangat rendah
sampai sedang, kadar P2O5 dan K2O potensial
sedang sampai tinggi, basa-basa dapat tukar rendah
dan didominasi oleh Ca dan Mg. KTK tanah rendah
sampai sedang, tetapi kejenuhan basanya tinggi.
Umumnya Andisols di kabupaten Bima beriklim
kering (ustic). Penggunaan lahan umumnya tegalan,
semak, rumput, belukar, semak, dan hutan. (Blog
TANI MUDA)
Tanah yang baru terbentuk, perkembangan horison
tanah belum terlihat secara jelas. Tanah entisol
umumnya dijumpai pada sedimen yang belum
3. Gleisol 2
terkonsolidasi, seperti pasir, dan beberapa
memperlihatkan horison diatas lapisan batuan dasar.
(Djauhari, Noor)
Jenis tanah grumosol sifat tanahnya mudah longsor
4. Grumosol 1
dan memiliki drainase buruk. (Kota Probolinggo)
Tanah yang sudah menunjukkan adanya
perkembangan profil, dengan susunan horison A-Bw-
C pada lahan kering dengan drainase baik, atau
5. Latosol 5
susunan horison A-Bg-C pada lahan basah dengan
drainase terhambat. Tanah terbentuk dari berbagai
macam bahan induk, yaitu tuf volkan masam, tuf
Jenis
No. Sifat Nilai
Tanah
volkan intermedier (andesitik), tufa pasiran, dan
granodiorit serta skis. Tanah ini mempunyai
penyebaran paling luas, menempati grup landform
dataran volkan, perbukitan volkan, dan dataran
tektonik. Tanah dari bahan volkan intermedier
berwarna coklat kemerahan, tekstur lempung berliat
sampai liat, penampang dalam, dan struktur cukup
baik, konsistensi gembur sampai teguh. Reaksi tanah
netral, kadar C dan N organik sangat rendah sampai
sedang, kadar P dan K potensial sedang sampai
tinggi. Kadar basa-basa dapat tukar didominasi oleh
Ca dan Mg, KTK tanah rendah, KTK liat rendah
sampai tinggi, dan kejenuhan basa tinggi. Pada
landform dataran volkan sifat tanah dipengaruhi
oleh bahan induknya. Tanah penampang cukup
dalam, berwarna coklat kekuningan sampai
kemerahan, drainase baik, tekstur halus sampai agak
halus, konsistensi gembur sampai teguh, dan reaksi
tanah agak masam sampai masam. Sebagian besar
telah diusahakan untuk lahan pertanian, seperti
persawahan, tegalan dan kebun campuran. Sisanya
masih berupa semak belukar dan hutan. (Blog TANI
MUDA)
Tanah mineral tanpa atau sedikit perkembangan
profil, batuan induknya batuan beku atau batuan
sedimen keras, kedalaman tanah dangkal (< 30 cm)
bahkan kadang-kadang merupakan singkapan batuan
induk (outerop). Tekstur tanah beranekaragam, dan
6. Litosol pada umumnya berpasir, umumnya tidak 3
berstruktur, terdapat kandungan batu, kerikil dan
kesuburannya bervariasi. Tanah litosol dapat
dijumpai pada segala iklim, umumnya di topografi
berbukit, pegunungan, lereng miring sampai curam.
(Suhendar, Soleh).
7. Mediteran Sama dengan inceptisol/latosol 5
8. Non Cal 2
Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami
diferensiasi horizon, tekstur pasir, struktur berbukit
tunggal, konsistensi lepas-lepas, pH umumnya netral,
kesuburan sedang, berasal dari bahan induk material
9. Regosol 2
vulkanik piroklastis atau pasir pantai. Penyebarannya
di daerah lereng vulkanik muda dan di daerah beting
pantai dan gumuk-gumuk pasir pantai. (Suhendar,
Soleh).
Sumber : Hasil Analisa 2016
Tabel Analisis SKL Untuk Drainase
Peta
Peta
Peta Peta Peta Peta Jenis Penggunaa SKL
No. Curah Nilai
Morfologi Kelerengan Ketinggian Tanah n Lahan Drainase
Hujan
Eksisting
Permukima
1 Bergunung > 40 % >3000 m Andosol 5
n
Drainase
Berbukit, < 1000 Tegalan,
2000 – Alluvial, tinggi
2 Bergelomb 15 – 40 % mm/ta Tanah 4
3000 m Regosol
ang hun kosong
Pertanian,
1000 – Perkebunan
1000 – 1500 , Pertanian Drainase
3 Berombak 8 – 15 % Mediteran 3
2000 m mm/ta tanah cukup
hun kering
semusim
1500 –
500 – 3000
4 Landai 2–8% Hutan 2
1000 m mm/ta
Drainase
hun
kurang
> 3000
Semak
5 Datar 0–2% 0 – 500 m Latosol mm/ta 1
belukar
hun
Sumber : Hasil Analisa 2016
Analisis SKL Drainase
Tabel
Penjelasan Jenis Tanah dan Sifat-Sifat yang Dibawanya dalam Analisis SKL Terhadap Erosi
Jenis
No. Sifat Nilai
Tanah
1. Aluvial Jenis-jenis tanah yang tidak peka terhadap erosi: 5
2. Andosol Aluvial 2
3. Gleisol Gleisol 5
Jenis tanah yang agak peka erosi:
4. Grumosol 2
Latosol
5. Latosol Jenis tanah dengan kepekaan sedang: 4
6. Litosol Non Cal 1
7. Mediteran Mediteran 3
8. Non Cal Jenis tanah yang peka terhadap erosi: 3
Andosol
Grumosol
Jenis tanah yang sangat peka erosi:
9. Regosol Regosol 1
Litosol
Erosi berarti mudah atau tidaknya lapisan tanah terbawa air atau angin. Erosi tinggi berarti lapisan
tanah mudah terkelupas dan terbawa oleh angin dan air. Erosi rendah berarti lapisan tanah sedikit
terbawa oleh angin dan air. Tidak ada erosi berarti tidak ada pengelupasan lapisan tanah.
Sumber: Citarik
Sumber : Hasil Analisa 2016
Tabel
Analisis SKL Pembuangan Limbah
Peta Peta
No Peta Peta Peta Peta Curah SKL Pembuangan
Jenis Penggunaan Nilai
. Morfologi Kelerengan Ketinggian Hujan Limbah
Tanah Lahan Eksisting
> 3000
1 Bergunung > 40 % >3000 m Regosol Hutan 1
mm/tahun Kemampuan lahan
Pertanian, untuk
Berbukit,
2000 – 3000 1500 –3000 Perkebunan, pembuangan
2 Bergelomban 15 – 40 % Andosol 2
m mm/tahun Pertanian tanah limbah kurang
g
kering semusim
Kemampuan lahan
1000 – 2000 Meditera 1000 – 1500 untuk
3 Berombak 8 – 15 % Permukiman 3
m n mm/tahun pembuangan
limbah sedang
< 1000 Kemampuan lahan
4 Landai 2–8% 500 – 1000 m Latosol Semak belukar 4
mm/tahun untuk
Tegalan, tanah pembuangan
5 Datar 0–2% 0 – 500 m Alluvial 5
kosong limbah cukup
Sumber : Hasil Analisa 2016
SKL pembuangan limbah adalah tingkatan untuk memperlihatkan wilayah tersebut cocok atau
tidak sebagai lokasi pembuangan. Analisa ini menggunakan peta hidrologi dan klimatologi. Kedua
peta ini penting, tapi biasanya tidak ada data rinci yang tersedia. SKL pembuangan limbah kurang
berarti wilayah tersebut kurang/tidak mendukung sebagai tempat pembuangan limbah.
Analisis SKL Pembuangan Limbah
Bobo
tx
Nilai
Dari total nilai dibuat beberapa kelas yang memperhatikan nilai minimum dan maksimum total
nilai. Dari angka di atas, nilai minimum yang mungkin diperoleh ada;ah 32 sedangkan nilai
maksimum yang dapat diperoleh adalah 160. Dengan demikian, pengkelasan dari total nilai ini
adalah:
1) Kelas a dengan nilai 32 – 58
2) Kelas b dengan nilai 59 – 83
3) Kelas c dengan nilai 84 – 109
4) Kelas d dengan nilai 110 – 134
5) Kelas e dengan nilai 135 – 160
Setiap kelas lahan memiliki kemampuan yang berbeda-beda seperti pada tabel:
Kelas Kemampuan
Total Nilai Klasifikasi Pengembangan
Lahan
32 – 58 Kelas a Kemampuan pengembangan sangat rendah
59 – 83 Kelas b Kemampuan pengembangan rendah
84 – 109 Kelas c Kemampuan pengembangan sedang
110 – 134 Kelas d Kemampuan pengembangan agak tinggi
135 – 160 Kelas e Kemampuan pengembangan sangat tinggi
Tabel Kemampuan Lahan Per Kelurahan
SKL SKL
SKL
Kemudah SKL Kestabi SKL SKL SKL SKL
SKL Untuk
an Kestabila lan Ketersedi Terhadap Pembuangan Bencana Kemampu
Morfologi Drainas
Dikerjaka n Lereng Pondas aan Air Erosi Limbah Alam an Lahan Kemampuan
Kelurahan e
n i Lahan
Bobot
5 1 5 3 5 4 3 2 4 Total Nilai
Kemampuan
Tiu 5 5 5 5 5 5 4 5 5 162 Pengembangan
Sangat Tinggi
Kemampuan
Marale 5 5 5 5 5 5 4 5 5 162 Pengembangan
Sangat Tinggi
Kemampuan
Mondowea 5 5 5 5 5 5 4 5 5 162 Pengembangan
Sangat Tinggi
Kemampuan
Sampalowo 5 5 5 5 5 5 4 5 5 162 Pengembangan
Sangat Tinggi
Kemampuan
Moleono 5 5 5 5 5 5 4 5 5 162 Pengembangan
Sangat Tinggi
Kemampuan
Onepute 5 5 5 5 5 5 4 5 5 162 Pengembangan
Sangat Tinggi
Kemampuan
Tadaku
5 5 5 5 5 5 4 5 5 162 Pengembangan
Jaya Sangat Tinggi
Kemampuan
Tontowea 5 5 5 5 5 5 4 5 5 162 Pengembangan
Sangat Tinggi