Pertanian
Regosol, ,
1. Bergelombang 3–8% 0-70 mdpl Ketersed
Kelabu Permuim 347 mm
iaan Air 4
an (mm/bln)
Tinggi
Regosol, Permuki
2. Dataran 0-3% 0-70 mdpl
Kelabu man
Sumber : Hasil Analisis 2018
F. Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Untuk Drainase
Tujuan analisis SKL untuk Drainase adalah untuk mengetahui tingkat
kemampuan lahan dalam mengalirkan air hujan secara alami, sehingga
kemungkinan genangan baik bersifat lokal maupun meluas dapat dihindari. Dalam
analisis ini membutuhkan masukan berupa peta morfologi, peta kemiringan lereng,
peta topografi, peta jenis tanah, peta curah hujan, peta kedalaman efektif tanah,
dan penggunaan lahan eksisting dengan keluaran peta SKL untuk Drainase dan
penjelasannya. Sebelum melakukan analisis SKL untuk Drainase, terlebih dahulu
harus diketahui penjelasan dari data yang terlibat dalam analisa yaitu jenis tanah.
Drainase berkaitan dengan aliran air, serta mudah tidaknya air mengalir.
Drainase tinggi artinya aliran air mudah mengalir atau mengalir lancar. Drainase
rendah berarti aliran air sulit dan mudah tergenang.
G. Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Terhadap Erosi
Tujuan analisis SKL Terhadap Erosi adalah untuk mengetahui daerah-daerah yang
mengalami keterkikisan tanah, sehingga dapat diketahui tingkat ketahanan lahan
terhadap erosi serta antispasi dampaknya pada daerah yang lebih hilir. Dalam analisis ini
membutuhkan masukan berupa peta morfologi, peta kemiringan lereng, peta jenis tanah,
peta hidrogeologi, peta curah hujan dan peta penggunaan lahan eksisting dengan
keluaran peta SKL Terhadap Erosi dan penjelasannya. Sebelum melakukan analisis SKL
Terhadap Erosi, terlebih dahulu harus diketahui penjelasan dari data yang terlibat dalam
analisa yaitu jenis tanah.
Erosi berarti mudah atau tidaknya lapisan tanah terbawa air atau angin. Erosi tinggi
berarti lapisan tanah mudah terkelupas dan terbawa oleh angin dan air. Erosi rendah
berarti lapisan tanah sedikit terbawa oleh angin dan air. Tidak ada erosi berarti tidak ada
pengelupasan lapisan tanah.
H. Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Pembuangan Limbah
Tujuan analisis SKL Pembuangan Limbah adalah untuk mengetahui
mengetahui daerah-daerah yang mampu untuk ditempati sebagai lokasi
penampungan akhir dan pengeolahan limbah, baik limbah padat maupun cair.
Dalam analisis ini membutuhkan masukan berupa peta morfologi, peta kemiringan,
peta topografi, peta jenis tanah, peta hidrogeologi, peta curah hujan dan peta
penggunaan lahan eksisting dengan keluaran peta SKL Pembuangan Limbah dan
penjelasannya. Sebelum melakukan analisis SKL Pembuangan Limbah, terlebih
dahulu harus diketahui penjelasan dari data yang terlibat dalam analisa yaitu jenis
tanah.
Regosol Potensi
0-70 Pertania, Berpotensi
1. Bergelombang 3–8% ,Kelabu Bencana
Mdpl Permuiman Tinggi 2
Alam
Banjir &
347 mm Kurang
Regosol Longsor
(mm/bln)
,Kelabu serta Potensi
0-70 Berpotensi
2. Dataran 0-3% Permukiman Bencana
Mdpl Kebakaran 1
Alam
Rendah
Sumber : Hasil Analisa 2018
SKL bencana alam merupakan overlay dari peta-peta bencana alam, meliputi:
Peta rawan longsor (kerentanan gerakan tanah)
Jadi, morfologi gunung dan perbukitan dinilai tinggi ada peta rawan bencana gunung
api dan longsor. Sedangkan lereng data yang dialiri sungai dinilai tinggi pada rawan
bencana banjir. Penentuan kelas pada rawan bencana ini ada lima. Kelas 1 artinya
rawan bencana alam dan kelas 5 artinya tidak rawan bencana alam.
Peta Kesesuaian Lahan
Peta
No. Jenis Tanah Curah Hujan Kesesuaian Lahan Nilai
Kelerengan
2
Regosol,Kelabu
1 347mm 3–8% Sesuai Bersyarat
(mm/bln)
2 Regosol, Kelabu 0-3% Sesuai 3