Anda di halaman 1dari 82

Tanggal 3 Februari 2015

PM 24 Tahun 2015 Tentang Standar Keselamatan Perkeretaapian


 Ketentuan umum, standar keselamatan adalah ketentuan yang
digunakan sebagai acuan agar terhindar dari resiko kecelakaan

 Penyelenggara sarana dan/atau penyelenggara prasarana


perkeretaapian dalam pengoprasian kereta api wajib memenuhi
standar keselamatan (Bab I Pasal 2)

 Sistem dan komponen jalan rel sebagaimana dimaksud, meliputi :


a. Ruang Lebar
b. Ruang Bangun
c. Geometri BAB I
d. Beban Ganda Pasal 6
e. Freqwensi
 Komponen Jalan Rel, meliputi

a. Rel
b. Wesel
c. Penambat BAB II
d. Bantalan Pasal
e. Balas 6
f. Subbalas
g. Sub Grade

 Peralatan Telekomunikasi, minimal memenuhi syarat sbb


:
a. Harus dapat memanggil dan dipanggil
b. Dapat berkomunikasi dua arah
c. Dilengkapi fasilitas seleksi untuk memilih panggilan,
kecuali untuk penjaga pintu perlintasan
d. Informasi yang diterima harus jernih dan jelas HiFi.

BAB II
Pasal 16
Ruang Bebas Lebar Jalan rel 1067mm
Untuk Jalur Kereta Api Ganda
Ruang Bangun Jalur Kereta Api
 Komunikasi TRAIN WATCHER KE PPKA, DAN SUPRE
KOMANDER

1. Awal mulai pekerjaan, dengan laporan lokasi siap


melaksanakan pekerjaan.

2. Istirahat Siang, dengan laporan lokasi aman, penjaga


siap ditempat, lokasi aman, alat berat di luar ruang
bebas.

3. Mulai pekerjaan siang, alat berat siap digunakan, safety


line terpasang, Train Watcher siap di lokasi.

4. Selesai pekerjaan sore hari, kondisi jalan rel aman,


peralatan kerja sudah disimpan di gudang.

Jangan Dilupakan, Bila Ada Hal-hal Yang


Membahayakan Perjalanan KA !!!
Di mana saja bahaya?
Bahaya di mana-mana !!!
Maksud dan Tujuan

- Pelaksanaan kerja harus tepat waktu

- Hasil kerja harus sesuai mutu yang


diharapkan
ASPEK KESELAMATAN
Lokasi kerja pastikan aman
Metode kerja menitik
beratkan K3
Kelangkapan K3
Lokasi Kerja
1. Disebelah Track Operasi
2. Dilokasi Ruang Bebas
3. Pada Lokasi Track Operasi
Disebelah Track Operasi
 Pasang Safety Line pada batas ruang bebas
(2,35 m dari As-Track)
 Koordinasi dengan PPKA stasiun terdekat
 Ada Train Watcher dengan
perlengkapannya
 Alat berat tidak boleh melewati safety line
Dilokasi Ruang Bebas
a) Pelaksanaan harus izin dengan Telex
b) Pasang semboyan yang diperlukan
c) Kemampuan kerja, tenaga dan alat harus sesuai
denga waktu yang tersedia
d) Kiri/kanan lokasi dijaga TW dengan
perlengkapan dan koordinasi dengan PPKA
terdekat
e) Mulai dan kerja ijin PPKA terdekat dan lapor
saat pekerjaan selesai
Jalur Aktif atau dekat garis pembatas dan lineside
Gambar di bawah menunjukkan hal penting.
Anda 'diantara atau dekat garis' dan dalam bahaya dari kereta jika -
 Anda berada dalam 3 meter (10 kaki) dari garis dan tidak ada
 pagar permanen atau struktur antara Anda dan garis
 Anda melakukan teknik atau pekerjaan teknis di stasiun
 Platform yang berjarak 1,25 meter (4 kaki) dari tepi.
Daerah tersebut ditunjukkan di bawah ini.

line side

3 metres

On Or Near The Line


1 .25 metre

Anda tidak boleh berada terlalu dekat di jalur aktif,


jika Anda akan menyebrangi jalur Persilangan.
Anda berada di Jalur KA jika ;
- Anda berada dalam batas aman kereta api tetapi tidak jalur yang aktif, dan
- Anda dapat terlihat oleh masinis kereta yang mendekat.

Posisi Safety
Posisi safety adalah di mana tempat itu aman untuk berdiri ketika kereta api
sedang lewat.
Anda berada dalam posisi aman jika Anda minimal 2 meter (6 kaki
6 inci) dari garis terdekat yang kemungkinan dilalui kereta api.
Namun jika batas kecepatan di jalur ini tidak lebih dari 100 mph,
Jarak dapat dikurangi menjadi 1,25 meter (4 kaki).

2m
Posisi Aman

1.25m
101-125
mph
Pada Lokasi Track Operasi
 Telex Window Time, dengan semboyan 3 atau
tidak
 Tenaga kerja, peralatan disiapkan dan
dipastikan kesiapannya
 Metode kerja telah disepakati dan di mengerti
semua pelaksana terkait
 Ada TW di lokasi kerja dan di PPKA terdekat
 Ijin pelaksanaan kerja telah diberikan oleh
Supreme Commander (Khusus untuk WT
dengan semboyan 3)
Waktu yang tersedia di antara dua KA. yang panjang
1. Apa Train Watcher itu ?
Sesuai dengan namanya “Train Watcher” dari asal kata bahasa Inggris:
Train = kereta api
Watcher = pengawas, pemantau, penjaga

Jadi:
“Train Watcher adalah seorang yang diberi tugas untuk mengawasi,
menjaga atau memantau kedatangan kereta api dan berkewajiban untuk
segera memberikan isyarat kepada para pekerja yang sedang bekerja
pada ruang manfaat jalan agar dapat mengamankan pekerja dan
peralatan”

2. Persyaratan Train Watcher :


a. sehat jasmani dan rohani (tidak buta warna dan tuli);
b. telah mengikuti pelatihan;
c. memakai tanda pengenal yang dikeluarkan oleh direktorat jenderal
perkeretaapian.
Kesehatan
Karena bahaya yang mungkin terjadi, maka dari itu

1. Bekerja di kereta api harus sehat dan bugar. Anda akan


diminta untuk melakukan Medical Check up berkala dan pemeriksaan mata.
2. Yang penting berpengaruh terhadap keselamatan Anda di jalur kereta api.
3. Pastikan Anda bekerja dalam kondisi fit.
4. Sangat penting bahwa Anda dapat melihat dengan jelas ketika bekerja di jalur kereta api.
5. Jika Anda membutuhkan kacamata atau lensa kontak, pastikan Anda memakainya. Jika Anda
memakai kaca mata, diharuskan memiliki cadangnya.

Alkohol dan Obat-obatan Terlarang


Anda tidak diperbolehkan untuk kerja setelah memakai obat-obatan terlarang, termasuk setiap
obat yang dapat mempengaruhi kesehatan dan keselamatan Anda, atau juga Anda baru saja
meminum minuman beralkohol. Jangan minum alkohol atau memakai obat-obatan terlarang
pada saat bertugas, atau membawa obat-obatan terlarang pada saat bekerja.
Akses Controlling

- Jalur lintasan Kereta Api adalah tempat yang sangat berbahaya, yang
dirancang untuk Jalur Kereta Api bukan untuk dilintasi dari orang.
- Hindarilah dari jalur lintasan Kereta Api kecuali Anda benar-benar
harus untuk berada
disana.
- Bahkan jika Anda memiliki hak untuk masuk ke jalur lintasan,
seandainya ada penyusup masuk jalur perlintasan dan akan
membahayakan diri mereka sendiri dan kereta api.
Safety Boot Safety Helmet Safety Vest

Ketika pada atau dekat perbatasan atau


lineside Anda akan diminta untuk
memakai Safety Boot, Safety Helmet &
Safety Vest.

Mengenakan item ini adalah persyaratan


wajib minimum.
Tergantung pada pekerjaan Anda atau
aturan.
Workwear adalah pakaian biasa Anda pakai untuk
kerja. Pastikan Anda memakai pakaian yang cocok
untuk kerja, lokasi dan kondisi. Full-length celana
wajib untuk membantu melindungi Anda dari
lineside vegetasi dan slip, perjalanan atau jatuh.

Sunglasses yang diperbolehkan dalam kondisi


terang.
Tapi jangan menggunakan kacamata berwarna jika
pekerjaan Anda mengharuskan ketelitian, matahari
mulai terbenam.

Full PPE
Menyebrang Jalur Rel
Jika Anda perlu untuk menyeberangi Rel, pastikan tidak ada kereta
mendekati dan tanpa menginjak rel atau bantalan rel.

Berhati-hatilah di dekat tempat alat-alat yang bergerak dan bisa terrangkap kaki
Anda.

Dalam sidings dan tempat kerja rekayasa, berhati-hati saat


melintasi rel dekat stasiun kereta atau kendaraan. Mereka mungkin
bergerak tanpa peringatan atau mereka bisa bersembunyi kereta lain
mendekat di luar jalur mereka. Tetap waspada dan berhati-hati lalu bias
melintas jika Anda yakin tidak kereta yang datang.
Pada jalur rel dengan konduktor,
mencari celah di jalu rel yang
berkonduktor.

Jika tidak melangkahi


kedua rel berjalan dan
konduktor kereta api bersama-sama
- Jangan Sekali-kali meletakkan kaki Anda
diantara rel dan konduktor.

Dan, diusahakan, menyeberang


di tempat aman.
Contoh Peralatan Untuk Waspada
Peringatan Bahaya Ketika ada KA Lewat

Panggilan darurat harus dilakukan untuk pemberi sinyal langsung


jika Anda melihat atau diberitahukan tentang sesuatu yang
mungkin menjadi bahaya untuk kereta api.
Bagi KA yang sedang melaju, mungkin masalah terjadi termasuk ;
- Pintu tidak ditutup dengan tidak aman
- Api atau panas pada roda dan perangkat rem
- Tidak menyalakan lampu atau semboyan
Masalah lain termasuk ;
- Kesalahan dengan jalur jalan KA
- Lampu Sinyal warna tidak menunjukkan aspek
- Kebakaran, banjir atau kontruksi yang salah
- Alat Berat dalam Lintasan kereta api.
Menghentikan Kereta Api Contoh : British Rail

Dalam keadaan darurat Anda dapat menghentikan kereta api dengan memberikan sinyal
menggunakan tangan tanda bahaya. Pastikan ini harus jelas terlihat pada Masinis.
Di siang hari, Gunakan bendera merah atau mengangkat kedua lengan di atas
kepalamu.

Dalam kegelapan atau jarak pandang kurang, sorotkan lampu merah atau gelombang cahaya apapun
dengan sekuat tenaga.
PERALATAN KESELAMATAN

SAFETY SAFETY
HELMET SHOES
JADWAL
PERJALANAN SAFETY BELT
KA
HANDY
ROMPI
TALKY
Pengetahuan Dasar Yang Harus Dikuasai
a. Tugas, kewajiban, dan tanggung jawab train watcher.
b. Pengetahuan tentang ruang bebas.
c. Pengetahuan tentang semboyan kereta api.
d. Penanganan dalam kondisi bahaya/darurat.

Rincian Tugas Train Watcher


Tugas train watcher adalah:
a. Berada pada tempat tugas yang diperintahkan lebih dahulu dibanding
dengan para pekerja yang akan dilindungi.
b. Selalu dalam keadaan siap siaga dan waspada melihat kemungkinan
datangnya kereta api dari titik terjauh kereta api dapat dilihat baik dari
hulu maupun hilir.
c. Train watcher bekerja secara mandiri (khusus mengawasi kedatangan
kereta api).
d. Memastikan dirinya bahwa telah mengenakan jam dan pakaian kerjanya
berupa rompi, helmet, safety shoes, kaus tangan, jadwal perjalanan KA.
Rincian Tugas Train Watcher
a. Memastikan dirinya bahwa semua peralatan sudah dibawa berupa bendera
kuning bergagang, bendera merah bergagang, peluit, peralatan komunikasi
(handy talky), daftar kereta api. Pada malam hari dilengkapi dengan
senter.
b. Pastikan aba-aba yang diberikan dapat dipatuhi oleh para pelaksana kerja
di lapangan.
c. Memastikan bahwa ruang bebas sudah aman.
d. Train watcher meninggalkan tugas paling akhir setelah meyakinkan
bahwa jalur sudah aman.

Kewajiban Train Watcher


Kewajiban train watcher adalah:
a. Begitu nampak terlihat ada kereta api dari titik terjauh maka ia langsung
membunyikan aba-aba dengan peluit atau peralatan lain yang ditentukan
(membunyikan peluit sesuai dengan perjanjian).
b. Waspada dalam memastikan pekerja yang dilindungi sudah menepi dan
peralatan kerja sudah diamankan.
c. Bila terjadi keadaan bahaya ia selalu siaga untuk melakukan tindakan
penyelamatan dengan memberhentikan kereta api.
PERTANYAAN – PERTANYAAN YANG DAPAT
MEMBANTU SEORANG TRAIN WATCHER DALAM
MELAKSANAKAN PEKERJAAN

1. Apa Yang Harus Disiapkan Sebelum Mengunjungi Lapangan ?

2. Apa Yang Harus Dilakukan Ketika Tiba Dilapangan ?

3. Apa Yang Perlu Dilakukan Ketika Mengawasi Kereta Api ?

4. Apa Yang Perlu Dilakukan Ketika Menghadapi Kondisi Tidak


Normal (Alat Berat Berada Didalam Ruang Bebas, Tidak Dipasang
Semboyan 21 Pada Rangkaian Akhir KA) ?

5. Apa Yang Harus Dilakukan Sebelum Meninggalkan Lapangan ?

6. Apa Yang Harus Dilakukan Pada Waktu Kembali Ke Kantor ?


Apa itu ruang bebas ?
“Ruang bebas adalah ruang diatas jalan rel yang harus selalu bebas dari benda-
benda tetap”.

Berbahaya bila terdapat benda bersifat tetap di dalam atau sebagiannya berada
di dalam ruang bebas dalam jangka waktu yang lama.

Kejadian Apa Saja Yang Bisa Disebut Berbahaya?


1. Kendaraan parkir yang terlalu dekat dengan jalan rel sehingga sebagian
kendaraan masuk ke dalam ruang bebas.
2. Alat-alat berat yang parkir atau terperosok atau sedang bekerja dan
sebagian masuk ruang bebas
3. Pekerja yang sedang bekerja pada jalan rel sedangkan KA sudah berada
pada petak jalan.
4. Peralatan kerja yang berada diatas jalan rel dan ditinggalkan oleh pekerja.
5. Orang yang tidak berhak berjalan diatas jalan rel (termasuk diatas
jembatan dan terowongan).
Apa yang harus dilakukan oleh train watcher bila
mendapatkan keadaan bahaya?
Train watcher harus berusaha menyetop / memberhentikan
kereta api.

Bagaimana caranya menyetop / memberhentikan kereta api?


Jawabannya ada pada perihal semboyan dibawah ini:

SEMBOYAN 3
KERETA API
HARUS BERHENTI
RUANG BEBAS PADA JALUR GANDA
Kemana Para Pekerja Menepi Untuk
Menyelamatkan Diri Bila Ada Kereta Api ?

1. Pekerja menepi keluar dari as jalan KA sejarak


minimum 2,50 m.
2. Bila di atas jembatan harus menepi di atas bordes
yang disediakan.
3. Bila dalam terowongan pekerja menepi pada
lobang pengaman.

Dilarang menepi di antara 2 jalur pada jalur ganda.


Semboyan adalah pesan yang bermakna bagi petugas yang berkaitan
dengan perjalanan kereta api sebagai:
a. Perintah atau larangan, yang ditujukan/diperagakan melalui orang
atau alat berupa wujud, warna, cahaya atau bunyi, meliputi:
1. Isyarat adalah semboyan yang disampaikan oleh pengatur
perjalanan kereta api atau petugas atau pihak lain dalam bentuk
peragaan, bunyi atau alat tertentu.
2. Sinyal adalah semboyan tetap yang diperagakan melalui alat
berupa wujud, warna dan/atau cahaya.
3. Tanda adalah semboyan berupa alat atau benda untuk
memberikan petunjuk yang berada pada jalur kereta api atau
melekat pada sarana.
b. Pemberitahuan tentang kondisi jalur, pembeda, batas dan petunjuk
tertentu yang diperagakan melalui marka.
Marka adalah semboyan tetap yang memberitahukan kondisi jalur,
pembeda, batas dan petunjuk tertentu.
JENIS SEMBOYAN YANG HARUS DIHAFALKAN

a. SEMBOYAN 2A adalah semboyan yang harus dipatuhi


oleh Masinis agar dimulai dari semboyan tersebut
kecepatan KA tidak boleh lebih dari 40 km/jam.
b. SEMBOYAN 2B adalah semboyan yang harus dipatuhi
oleh Masinis agar dimulai dari semboyan tersebut
kecepatan KA tidak boleh lebih dari 20 km/jam.
c. SEMBOYAN 2C adalah semboyan yang harus dipatuhi
oleh Masinis agar dimulai dari semboyan tersebut
kecepatan KA tidak boleh lebih dari 5 km/jam.
d. SEMBOYAN 3 adalah semboyan yang harus dipatuhi oleh
Masinis agar di depan semboyan tersebut Kereta Api harus
berhenti.
e. SEMBOYAN 21 adalah petunjuk akhiran rangkaian kereta
api.
SEMBOYAN 3
KECEPATAN KERETA API HARUS BERHENTI
REGLEMEN
CUPLIKAN DARI REGLEMENT 3

PASAL 12
I. Semboyan di jalan
a. Semboyan tangan

Semboyan No 1 Aman
(kereta api boleh berjalan biasa dengan kecepatan yang ditetapkan dalam
peraturan perjalanan).

Siang hari:
a. Tiada semboyan
b. Bendera putih
c. Papan putih bundar
Pegawai berdiri mengawasi kereta api
yang sedang lewat, sambil memperhatikan
semua semboyan kereta api yang terlihat.
Ia harus berdiri ditempat yang mudah terlihat
oleh pegawai dalam kereta api.
REGLEMEN
CUPLIKAN DARI REGLEMENT 3

Malam hari :
Lentera bercahaya putih.
Pegawai berdiri setjara siang hari,
dan memperhatikan lentera bercahaya
putih atau obor kearah kereta api yang
mudah terlihat oleh pegawai dalam
kereta api. Lentera atau obor tsb.
Tidak digerak – gerakan.
REGLEMEN
CUPLIKAN DARI REGLEMENT 3

Semboyan No. 2 A
Berjalan perlahan – lahan
(KA tidak boleh berjalan dengan kecepatan lebih dari 40 km/jam)

Siang hari:
a. Bendera Hijau
b. Papan bundar hijau bertepi putih atau tidak

Malam hari :
Kecepatan kereta api harus terbatas hingga
setinggi – tinggi nya 20 km/jam.

Lihat Semboyan 2B !!
REGLEMEN
CUPLIKAN DARI REGLEMENT 3

Semboyan No. 2 B
Berjalan perlahan – lahan
(kereta api tidak boleh berjalan dengan kecepatan lebih dari 20km/jam)
Siang hari:
a. Dua bendera hijau bersusun
b. Dua papan bundar hijau bersusun
c. Pegawai berdiri tegak membaling kejurusan
kedatangan kereta api sambil mengangkat
salah satu lengannya mendatar kekanan atau
kekiri.

Malam hari :
a. dan b satu lentera bercahaya hijau
b. Pegawai memperlihatkan lentera bercahaya
hijau kejurusan kedatangan kereta api.
REGLEMEN
CUPLIKAN DARI REGLEMENT 3

Semboyan No. 2 C
Berjalan perlahan – lahan
(Kereta Api berjalan dengan kecepatan orang berjalan kaki 5 km/jam)
Siang hari:
Pegawai melambai-lambaikan bendera
hijau atau menggerak-gerakan papan
bundar hijau kekanan dan kekiri.

Malam hari :
Kereta api harus dihentikan dengan semboyan 3, Malam Hari
kemudian disuruh berjalan pula. LIHATLAH
SEMBOYAN 3
REGLEMEN
CUPLIKAN DARI REGLEMENT 3

Semboyan No. 3
“Berbahaya”, “Tidak aman”
(kereta api harus berhenti)

Siang hari :
a. Bendera merah
b. Papan bundar merah
c. Pegawai berdiri tegak meng-hadap
kejurusan kedatangan kereta api sambil
mengacung kan kedua tangan lengannya keatas.
Malam hari :
a. Lentera merah
b. Setiap lentera atau nyala api yang tidak merah
yang digerak-gerakan tepat kekanan dan kekiri.
SEMBOYAN 2A
ISYARAT BERJALAN HATI-HATI
SEMBOYAN 2B
ISYARAT BERJALAN HATI-HATI
SEMBOYAN 2C
ISYARAT BERJALAN HATI-HATI
SEMBOYAN 3
ISYARAT BERHENTI
SEMBOYAN 21
PETUNJUK AKHIRAN RANGKAIAN KA
Keadaan Bahaya
Langkah tindakan: memberhentikan kereta api.

Tata Cara Memberhentikan Kereta Api


Berlari menyongsong ke arah datangnya kereta api sejauh 500 m dari
tempat yang dilindungi dan memasang semboyan 3 di tempat tersebut
dan semboyan 3 dapat dilihat oleh Masinis.

Bila Rangkaian Kereta Api Tidak Terlihat Memakai Semboyan 21


Bila rangkaian KA tidak terlihat memakai semboyan 21 dikhawatirkan
terdapat rangkaian terputus.

Apa Yang Harus Dilakukan Oleh Train Watcher ?


1. Dengan alat komunikasi segera memberi informasi kepada TW 1 /
PPKA stasiun terdekat tentang rangkaian KA tersebut.
2. Menunggu perintah tindak lanjut dari PPKA.
PEMASANGAN SEMBOYAN
Pemasangan semboyan harus sesuai peraturan yang berlaku. Semboyan harus
dipergunakan untuk mengamankan pada tempat pelaksanaan pekerjaan dan
keselamatan para pelaksana pada tempat pekerjaan tersebut.
Oleh sebab itu hal-hal yang diuraikan hanya sebatas pemasangan semboyan
pembatasan kecepatan dan beberapa semboyan peringatan yang penting saja
akan dijelaskan.

Macam-macam Semboyan
a. Semboyan 2A = 40 km/jam (siang hari) – 20 km/jam (malam hari).
b. Semboyan 2B = 20 km/jam (siang hari atau malam hari).
c. Semboyan 2C = 5 km/jam (dilakukan dalam keadaan sangat terpaksa)
d. Semboyan 3 = Kereta Api harus berhenti didepan semboyan (sedapat
mungkin hanya akan dipasang pada saat Window
Time)
e. Semboyan 35 = Semboyan perhatian dari Kereta Api.
JAKARTA - CIREBON
165 Km.

JAKARTA

CIKAMPEK
MERAK

CIREBON

PEKALONGAN
BOGOR PURWAKARTA

BREBES

LARANGAN

PETARUKAN
TEGAL
BANDUNG
PRUPUK
BANJAR

KEDUNGBANTENG

PANARUKAN
GUNDI
PURWOKERTO KEDUNGJATI

YOGYAKARTA
SUKABUMI

BANGIL
MADIUN
KERTOSONO

BANYUWANGI
KROYA SOLO
CILACAP

KASUGIHAN

KUTOARJO

JEMBER

KALISAT
KEDIRI

MALANG
CIREBON - KROYA

TL AGUNG
158 Km.

KUTOARJO – YOGYAKARTA – SOLO

120 Km.
: Rencana Double Track Lintas Utara Jawa

: Jalur Existing

: Jalur Ganda
BOJONEGORO (Km. 124+771)

KAPAS (Km. 131+727)

SUMBERREJO (Km. 139+228)

SROYO (Km. 144+176)

BOWERNO (Km. 151+425)

BABAT (Km. 160+373)

GEMBONG (Km. 166+429)

PUCUK (Km. 171+691)

SUMLARAN (Km. 177+471)


104,802 KMjr

KRUWUL (Km. 182+847)

LAMONGAN (Km. 188+574)

PANDANAN (Km. 195+651)


Sepanjang 104,802 KMjr

DUDUK (Km. 200+727)

CERME (Km. 210+564)

BENOWO (Km. 215+801)

KANDANGAN (Km. 220+940)

TANDES (Km. 224+223)


SKEMA JALUR LINTAS BOJONEGORO – PASARTURI

SB. PASARTURI (Km. 229+573)


PEMBANGUNAN JALUR GANDA LINTAS UTARA JAWA
ANTARA BOJONEGORO – SURABAYA PASARTURI

PANJANG TRACK : 104, 802 Kmjr


JUMLAH STASIUN : 18 STASIUN

STASIUN JARAK STASIUN JARAK STASIUN JARAK

Bojonegoro Gembong Duduk


6,501 Km 5,262 Km 9,837 Km
Kapas Pucuk Cerme
7,956 Km 5,780 Km 5,237 Km
Sumberrejo Sumlaran Benowo
4,948 Km 5,376 Km 5,139 Km
Sroyo Kruwul Kandangan
7,249 Km 5,727 Km 3,283 Km
Bowerno Lamongan Tandes
8,948 Km 7,077 Km 5,350 Km
Babat Pandanan Sb. Pasarturi
6,056 Km 5,076 Km
Gembong Duduk
PEMBANGUNAN JALUR GANDA LINTAS UTARA JAWA
ANTARA BOJONEGORO – SURABAYA PASARTURI

JUMLAH JEMBATAN : 235 JEMBATAN


DAFTAR ASSET JEMBATAN
DAERAH OPERASI VIII SURABAYA
BERDASARKAN KORIDOR
KELAS I KELAS II KELAS III
BANGUNAN BAWAH
JEMBATAN BAJA JEMBATAN BETON BH-BH KECIL
NO
KORIDOR Jumlah
Banyak Panjang Berat Luas Cat Banyak Panjang Beton Pangkal Pilar Volume Jumlah
Bentang
(Unit) (m') (kg) (m2) (Unit) (m') (m3) (Unit) (Unit) (m3) BH
(Unit)

Bojonegoro (batas) –
1 29 334.20 520,411 7,642 1 4.00 2.6100 60 2 6,035.000 49 58
Babad
2 Babad – Kandangan 52 449.70 677,403 7,173 7 17.00 37.9300 122 2 6,596.000 79 90
3 Kandangan – Sb. Pasarturi 5 38.00 49,588 323 - - - 10 - 407.000 13 13

Jumlah = 86 821.90 1,247,402 15,137 8 21.00 40.5400 192 4 13,038.000 141 161
S O P TRAIN WATCHER
DASAR PELAKSANAAN

Pembangunan jalur ganda yang terletak


berdampingan langsung dengan jalur eksisting aktif
sangat rentan terhadap gangguan perjalanan kereta
api.
Dibutuhkan petugas khusus sebagai pengaman
perjalanan kereta api yang memiliki pengetahuan
tentang operasional kereta api dan tata cara
pengamanannya.
Keterlibatan masyarakat yang berdomisili di
sepanjang jalur KA secara langsung dalam
pelaksanaan pembangunan jalan KA dan sebagai
media informasi untuk menjaga prasarana KA.
PENGERTIAN

Train Watcher adalah petugas dari Kontraktor


(penjaga semboyan dan perlintasan
sementara) yang diserahi tugas untuk menjaga
dan melindungi keamanan perjalanan KA di
lokasi kerja dan telah memperoleh
sertifikat/surat keterangan dari Direktorat
Jenderal Perkeretaapian dan disertai
perlengkapan-perlengkapan seperti bendera
merah dan hijau, peluit, helm dan alat
komunikasi dengan identitas khusus.
SYARAT DAN TUGAS POKOK TRAIN WATCHER
• Berpakaian lengkap Train Watcher dengan rompi warna
mencolok, terlihat jelas oleh masinis KA yang lewat di lokasi
kegiatan.
• Selalu membawa sempritan (peluit) dan semboyan siang hari
berupa 2 (dua) bendera merah dan 2 (dua) buah bendera hijau
dan malam hari berupa 2 (dua) buah lampu semboyan yang
dapat menunjukkan cahaya kuning, hijau dan merah.
• Di gudang (direksi keet) disiapkan pula perlengkapan semboyan
2A, 2B, 2C, dan semboyan 3 lengkap di tiap lokasi kegiatan.
• Train Watcher diwaktu dinas selalu siap berada di lokasi kegiatan
dan setiap 2 (dua) jam melakukan pemeriksaan keamanan lokasi
kegiatan.
• Train Watcher harus memahami dan menguasai jadwal KA yang
lewat di lintas dimana kegiatan berada dan sering mendatangi
KS/PPKA setasiun terdekat untuk menanyakan perubahan-
perubahan jadwal KA dan adanya KA Luar Biasa (KLB) atau
kegiatan lain di jalur KA.
• Train Watcher harus benar-benar mengerti cara-cara
mengamankan KA di lintas dimana ada dipasang semboyan-
semboyan KA seperti semboyan 2A, 2B, 2C, 3, siang hari maupun
malam hari.
• Train watcher sebelum didinaskan harus dididik dahulu dan lulus ujian
train watcher dengan sertifikat dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian.
• Apabila KA akan lewat, train watcher harus siap berdiri tegak disebelah
kanan KA dan terlihat jelas oleh masinis, waktu kereta api lewat
sebaiknya melambaikan tangan kepada masinis.
• Sewaktu-waktu train watcher memeriksa lokasi keadaan pekerjaan.
Amankan peralatan-peralatan jangan sampai berada/terletak pada
ruang bebas. Di waktu KA akan lewat, beri tanda patok ruang bebas di
tiap lokasi pekerjaan dengan pembatas berupa dengan patok
bamboo/kayu dan tali safety line.
• Apabila terjadi sesuatu perubahan pada konstruksi misalnya ada
amblesan, longsoran sehingga di khawatirkan tidak amannya jalan KA
bila dilewati KA, maka train watcher harus segera melaporkan kepada
pimpinan di pekerjaan tersebut (Supervisor / Engineer) atau ke kantor
Satker/Daop setempat.
• Apabila KA akan lewat, train watcher harus siap berdiri tegak disebelah
kanan KA dan terlihat jelas oleh masinis, waktu kereta api lewat
sebaiknya melambaikan tangan kepada masinis.
• Sewaktu-waktu train watcher memeriksa lokasi keadaan pekerjaan.
Amankan peralatan-peralatan jangan sampai berada/terletak pada
ruang bebas. Di waktu KA akan lewat, beri tanda patok ruang bebas di
tiap lokasi pekerjaan dengan pembatas berupa dengan patok
bamboo/kayu dan tali safety line.
• Apabila terjadi sesuatu perubahan pada konstruksi misalnya ada
amblesan, longsoran sehingga di khawatirkan tidak amannya jalan KA
bila dilewati KA, maka train watcher harus segera melaporkan kepada
pimpinan di pekerjaan tersebut (Supervisor / Engineer) atau ke kantor
Satker/Daop setempat.
• Train Watcher harus bertempat tinggal tidak jauh dari lokasi pekerjaan.
Kalau sewaktu-waktu dibutuhkan walaupun di luar jam kerja harus
selalu siap di tempat dan apabila train watcher akan bepergian harus
minta ijin kepada pimpinan dan memberi tahu alamatnya.
• Train Watcher harus sehat jasmani dan rohani, tidak buta warna dan
harus selalu menjaga kondisi fisiknya agar tetap sehat jasmani dan
rohaninya dan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
• Sewaktu diadakan window time atau free time, untuk pengamanan KA
train watcher harus didampingi pejabat atau petugas yang ditunjuk
dari PT. KAI (Persero).
ILUSTRASI TRAFFIC AKSESIBILITY
PEMBANGUNAN JALUR GANDA BOJONEGORO – PASARTURI
TYPICAL PEMBUATAN JALAN AKSES DAN JALAN KA BARU

AS
EXISTING AS
TRACK NEW

SAFETY LINE
SAFETY LINE
JALAN AKSES TRACK

8.00 m 2.50 m 5.00 m 10.00 m

POTONGAN MELINTANG
Dapatkan SMART (Cerdik)
Gunakan Keselamatan Dari Awal

S = Safety
Semua TW harus berorientasi dan berperilaku Safety
(Keselamatan) dalam melaksanakan tugas
M = Motivation
Setiap TW harus dapat memberi motivasi kepada jajaran
lingkungannya untuk meningkatkan keselamatan
A = Action
Setiap TW harus bersikap proaktif untuk terwujudnya
keselamatan
R = Resource
Setiap TW harus mampu mempengaruhi sumber daya yang lain
(pekerja kontraktor) untuk dapat berfungsi dengan baik dan
handal
T = Team
Setiap TW harus mampu mempengaruhi sumber daya yang lain
(pekerja kontraktor) untuk dapat menjadi satu kesatuan tim,
untuk mewujudkan keselamatan.
Train Watcher Jangan Lalai & Lesu

Anda mungkin juga menyukai