TUGAS AKHIR
PERANCANGAN CULTURAL AND COMMUNITY CENTER
DI PAKPAK BHARAT
Disusun Oleh :
ARIFANDA BERKAT SIMALANGO
160406065
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I
PENDAHULUAN
Judul tugas ini adalah Culture and Community Center dengan pendekatan
- Cultural (kebudayaan)
- Community ( komunitas)
- Center ( Pusat )
dan sebagainya)
- Vernakular
Penduduk Kabupaten ini terdiri dari beragam suku yang tersebar merata
di seluruh pelosok desa. Kabupaten ini dikelilingi oleh daerah yang berlainan
suku sehingga terjadilah pembauran suku menjadi heterogen. Suku-suku
tersebut antara-lain adalah: Suku Pakpak (penduduk asli), Batak, Karo, Jawa,
Aceh, Mandailing, Nias, dan beberapa suku lainnya. Jumlah penduduk
Kabupaten Pakpak Bharat tahun 2015 sebanyak 45.516 jiwa dalam 10.171
rumah-tangga, terdiri dari laki-laki 23.001 jiwa dan perempuan 22.515 jiwa
(rasio: 102,15). Kepadatan penduduk rata-rata mencapai 37 jiwa per kilometer
persegi. Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Pakpak Bharat rata-rata
sebesar 2,23%. Jumlah Angkatan Kerja mencapai 24.588 orang (bekerja
sejumlah 23.879 orang dan pengangguran mencapai 709 orang) dan 3.428
orang bukan angkatan kerja. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja mencapai
175,52 dengan Tingkat Pengangguran Terbuka tercatat 2,88%
Kabupaten Pakpak Bharat memiliki jaringan jalan yang sampai saat ini
terus dibenahi yang dapat menghubungkan kabupaten ini dengan Provinsi
lainnya, yaitu karena Kabupaten ini terletak pada lintasan jalan Negara yang
menghubungkan wilayah Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam, sehingga akan memicu pengembangan ekonomi yang lebih
dinamis. Tersedianya jalan antara kabupaten seperti ini dengan Kabupaten
Dairi yang sudah mulus dan Kabupaten Humbahas yang masih harus diperbaiki
serta termasuk Kabupaten Penopang Destinasi Danau Toba yang sedang
digerakkan oleh Pemerintah Pusat melalui Badan Otoritas Danau Toba.
1. Pertanian
a. Makanan
Padi (lahan basah dan lahan kering), jagung, kedelai, kacang hijau, kacang
tanah, ubi kayu dan ubi jalar.
b. Hortikultura
Sayuran (paprika merah dan tomat) dan buah-buahan (durian, jeruk, nanas dan
pisang).
c. Petani Kecil
Gambir (komoditas unggulan), Robusta dan kopi Arabika, karet, kelapa, dupa,
kayu manis, lada, nilam, kelapa sawit, kakao dan tembakau.
d. Kehutanan
Luas hutan 109 693 ha terdiri dari 44.136 ha hutan lindung, 5.943 ha hutan
konservasi, 10.224 ha hutan produksi produksi tetap dan 49.390 ha hutan
produksi terbatas. Hasil hutan: 14.820,04 m 3.
2. Kebudayaan
Adapun tujuan dalam perancangan culture and community center ini adalah :
Bharat dan menjadi fasilitas yang dapat di gunakan masyarakat sekitar baik
anak – anak , anak muda hingga orang tua dalam berkreativitas dan
ekonomi wisata baik berupa souvenir, penjualan melalui hasil olahan tanaman
ini adalah :
- Menjadi tempat kreativitas anak- anak muda maupun orang tua dalam
KARAKTERISTIK SITE
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
PETA PERSOALAN
MANFAAT
STUDI KASUS
ANALISA
KONSEP
PRA-RANCANGAN
DESAIN AKHIR
TINJAUAN PUSTAKA
Komunitas merupakan suatu kelompok sosial yang nyata dan terdiri dari
mempunyai satu tujuan tertentu (Hendro Puspito). Dalam ilmu sosial, komunitas
memiliki arti sebagai kelompok dari berbagai organisme yang melakukan kegiatan
o orangorang karena adanya minat yang sama pada satu bidang tertentu.
sebagainya.
berdasarkan ide-ide tertentu yang menjadi landasan dari komunitas itu sendiri.
Center berasal dari bahasa Inggris yang artinya pusat (John M, Echols
yang menjadi pumpunan dari berbagai macam urusan, hal dsb. (Pusat
- Masyarakat tampaknya lebih baik menangkap etos saat ini untuk berkumpul
bersama sesuatu yang berarti
Menurut Crow dan Allan (Wenger, 2002: 4), Pusat Komunitas dapat tebagi
orang-orang yang memiliki minat yang sama pada satu bidang tertentu,
berdasarkan ide - ide tertentu yang menjadi landasan dari komunitas itu
sendiri, contohnya: sebuah perguruan silat, sebuah partai politik dan yang
lainnya.
msayaratakat tersebut.
yang dapat memfasilitasi semua usia dari balita sampai dewasa. Fasilitas-
futsal, lapangan basket, lapangan tenis, kolam renang, gym, skatepark, track
BMX,
capoeira dan parkour arena, serta terdapat pula fasilitas hiburan yang
aksesibilitas.
seperti Brokensha dan Hodge, Long, serta Jim Ife, pengembangan masyarakat
Prinsip
(4) Keberlanjutan
(5) Pemberdayaan
(8) Kemandirian4
(9) Ketidaktergantungan pada pihak lain termasuk pemerintah
berdasarkan konsensus.
tertentu.
B. Fungsi Cultural Center
- Fungsi Administratif
- Fungsi edukatif/Pendidikan
dunia.
- Fungsi rekreatif/hiburan
destinasi wisata kelas dunia yang dapat menarik perhatian turis lokal
maupun internasional.
- Fungsi informatif/penerangan
1. Kantor
2. Perpustakaan
tersebut.
jauh pada suatu budaya untuk belajar bahasa asal budaya tersebut. Biasanya
6. Galeri
E. Budaya di Indonesia
Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan
lokal maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum
Kebudayaan Nasional
nasional. Menurut TAP MPR No. II tahun 1998, kebudayaan nasional adalah:
cipta,karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan seluruh daya upaya
nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional. Definisi yang diberikan oleh
Koentjaraningrat dapat
dilihat dari pernyatannya: “yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun
asalnya, asal bisa mengidentifikasi diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah
kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa
bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama
Kebudayaan Daerah
seluruh daerah di Indonesia. Setiap daerah memiliki ciri khas kebudayaan yang
1. Rumah Adat
adat Indonesia
2. Tarian
bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih dari tujuh ratus suku bangsa
bahkan pengaruh barat yang diserap melalui kolonisasi. Setiap suku bangsa
terdapat lebih dari tiga ribu tarian asli Indonesia. Tradisi kuno tarian dan
drama dilestarikan diberbagai sanggar dan sekolah seni tari yang dilindungi
sejarah, seni tari Indonesia dapat dibagi kedalam tiga era, yaitu era
tarian Indonesia dibagi dalam dua kelompok, yaitu tari tradisional dan tari
kontemporer.
3. Lagu
Lagu daerah atau musik daerah atau lagu kedaerahan adalah lagu atau
musik yang berasal dari suatu daerah tertentu dan menjadi populer
dinyanyikan baik oleh rakyat daerah tersebut maupun rakyat lainnya. Pada
umumnya pencipta lagu daerah ini tidak diketahui lagi. Lagu kedaerahan
daerahnya masing-masing
4. Musik
Masehi.
instrumen
yang rumit dan berbeda-beda, seperti alat musik petik sasando dari Pulau
Rote, angklung dari Jawa Barat dan musik orkestra gamelan yang kompleks
dari Jawa dan Bali. Musik di Indonesia sangat beragam dikarenakan oleh
angklung dan keroncong, sementara musik modern adalah pop dan dangdut.
1500 sebelum masehi, yaitu pada zaman batu muda (Neolitik). Nenek
moyang bangsa Indonesia membuat ukiran pada kapak batu, tempaan tanah
liat dan bahan-bahan lain dengan motif dan pengerjaan yang sangat
setelah masuknya agama Hindu, Budha, dan Islam. Pada masa itu, sebagai
prasasti. Bahkan, ukiran juga ditemukan pada keris dan tombak, batu nisan,
dan alat-alat kesenian (gamelan dan wayang). Seni patung telah mengalami
perkembangan yang pesat. Awalnya, fungsi dari seni patung hanya bersifat
magis dan ritual. Namun, kini patung hanya berfungsi sebagai hiasan. Seni
pada
luar jawa
6. Pakaian Adat
Indonesia yang berasal dari tiap daerah di provinsi Indonesia. Adat istiadat
tentu tidak terlepas dari pakaian adat, itu sebuah ciri khas suatu daerah
dengan adat istiadatnya sesuai dengan hukum dan norma adat yang berlaku
7. Seni Sastra
Salah satu indentitas dari setiap suku dan kebudyaan yang berkembang di
Istilah vernacular sendiri berasal dari kata verna (dari bahasa Latin)
yang artinya dalam negeri, penduduk asli, pribumi, budak pribumi atau rumah
buatan pribumi. Arsitektur vernacular muncur di awal di abad 7-15, diawali
dengan muncul di daerah Nias, Mentawai, Batak, Toraja, Sumba, Flores,
Maluku, dan Irian. Merupakan pengembangan arsitektur yang praktis dengan
pengaruh arsitektur barat. Pengaruh barat dimulai dari proses pembangunan
cara barat dan penggunaan batu bata dan genting tanah sebagai bahan
bangunannya.
Pengertian arsitektur vernakular dapat ditinjau dari karakteristiknya.
Menurut Salura (2010) Arsitektur Vernakular yang selalu ada di seluruh
belahan dunia relatif memiliki tipe yang serupa dan tema-tema lokal yang
sangat spesifik. Pendapat ini mendukung pendapat Oliver (1997) yang
menyatakan bahwa unsur-unsur kunci yang menunjukkan indikasi sebuah
arsitektur vernakular adalah :
1. Bangunan tradisional yang dibangun sendiri dan dibangun oleh masyarakat
2. Tipe bangunan pertama
5. Banyak aspek struktur sosial, sistem kepercayaan dan pola perilaku sangat
mempengaruhi jenis bangunan, fungsi dan maknanya
1. Arsitektur vernakular tidak mengacu pada hal lain dari budaya, berkembang
mengadopsi arsitektur regional dan mewujudkan budaya setempat
2. Menurut Kingston, 2003
diproduksi individu untuk digunakan sendiri
bersifat local
kontraktor / pembangunannya anonym dengan menggunakan pemula atau
aturan dari tradisi yang diadaptasi secara lokal
3. Menurut Paul Groth, 2000
bentuk keseharian akrab dengan daerah tertentu dari populasi
sering dibuat dengan bahan yang tersedia disekitarnya untuk diaplikasi pada
fungsi bangunan
Aspek -aspek yang perlu di perhatikan dalam bentuk dan model Arsitektur
vernacular (Amos Rapoport, 1969)
- bahan
- kontruksi
- teknologi
- iklim
- lahan
- sosial-budaya
2.3 Studi Banding ( Preseden)
A. Community Center
Lahirnya Sleman Creative Space ini bermula dari inisiasi JCS yang biasa
Pemkab Sleman dalam Penilaian Mandiri Kota Kreatif Kabupaten Indonesia (PMK3I)
untuk memilah dan memilih potensi seni untuk dijadikan unggulan. Bentuk Fasad di
desain dengan bentuk yang unik dengan perpaduan bambu untuk menarik perhatian
visual. Gedung Sleman Creative Space dapat ditemui di samping gapura masuk
kawasan Taman Kuliner Condong Catur. Bangunan yang sebelumnya mangkrak ini
diubah menjadi tempat unik. Berdiri di samping Jalan Angga Jaya nomor 3, Sleman
1. Ruang Diskusi
3. Ruang Komputer/Teknologi
fungsi baru yang berbeda seperti dua ruang olahraga dalam ruangan yang besar,
dengan satu sama lain telah menjadi kriteria utama dalam 'pembaruan' ini.
Dalam hal aula olahraga atas yang baru, materialisasi dan skema warna dari
ulang sebagai ruang transit antara berbagai fungsi di dalam pusat yang
Taman budaya atau Bali Art Center ini merupakan kompleks bangunan budaya
dengan gaya terbaik arsitektur tradisional Bali. Ini menampilkan bangunan tata
ruang amfiteater yang bagus untuk menjadi tempat / aula tujuan pertunjukan. Ini
melambangkan kerutan Gunung Mandara Giri di lautan susu dan memercikkan air
suci Amerta untuk kehidupan yang tak berujung sesuai dengan sifat budaya dinamis
dan tetap hidup selama manusia masih tinggal di planet bumi. Amfiteater ini dapat
menampung hingga 6.000 penonton untuk pertunjukan kolosal baik untuk modern
maupun tradisional. Pemerintah telah membuka Taman Budaya ini pada tahun
Selain itu, ada hiburan penuh hiburan tarian tradisional, pameran, dan kegiatan
budaya lainnya. Selama upacara pembukaan, parade seni besar memeriahkan acara
budaya. Mereka mulai dari Taman Puputan hingga selesai di Art Center. Sekitar 2
Km dan parade ini datang dengan seluruh kabupaten dan kota di Bali. Mereka telah
sering mengikuti parade ini. Dan juga, peserta dari negara lain ikut serta dalam
acara ini seperti Jepang, Korea, Eropa, Amerika dll. Dalam parade budaya ini
disajikan dalam berbagai bentuk mulai dari sakral hingga tradisional kontemporer.
Ada juga jenis kawin dan pakaian adat dari masing-masing daerah, alat musik atau
Berikut adalah tabel Fasilitas yang terdapat pada Bali Art Center ini :
Public Toilet
Galeri seni
Perpusatakaan
Souvenir Shop
2. Mengikuti keinginan rencana kota dan tata urban dengan cara mengikuti pola jalan
dan membiarkan jaringan jalan tetap ada dengan jalan membuat bangunan di atasnya.
2. Art Galleri
3. Kantor pengelolaan
4. Bangunan parlemen
sppe.pakpakbharatkab.go.id/gambaran-umum-kabupaten-Pakpak-Bharat.
BPA No. 21 Tahun 2009 Pakpak Bharat-Dairi.2009.Situs dan Objek Arkeologi di Kabupaten
Pakpak Bharat dan Kabupaten Dairi , Provinsi Sumatera Utara. ISSN : 1416-7708. Medan.