Berdasarkan teori penilaian pada bab sebelumnya, kita harus menghadapi sejumlah isu:
Pertama, kebutuhan analisis untuk membuat perkiraan pada performa keuangan yang
ditetapkan pada nilai terminal saat pendapatan yang abnormal dan nilai buku, atau arus kas
bebas atas umur perusahaan. Sebagai persoalan praktis, tugas perkiraan dibagi kedalam 2 sub
komponen, yaitu perkiraan terperinci atas jumlah tahun yang terbatas dan perkiraan pada
“terminal value”, yang merepresentasikan ringkasan perkiraan dari performa yang melebihi
periode perkiraan yang terperinci.
Kedua, kebutuhan analisis untuk mengestimasi biaya modal pada sebagian perkiraan
tersebut. Kita membahas isu-isu tersebut pada bab ini, dan menyediakan pedoman bagaimana
untuk menguraikannya.
Perkiraan Kinerja Secara Detail
1. Langkah yang harus dilakukan untuk menghasilkan perkiraan rinci adalah pemilihan
variabel.
2. Mempertimbangkan kumpulan asumsi tentang performa perusahaan yang dibutuhkan
untuk sampai pada perkiraan.
3. Fokus pada elemen-elemen performa kunci perusahaan.
Kunci dari peperkiraan adalah menekankan asumsi-asumsi yang didasari pada
realita bisnis perusahaan.
Strategi analisis menyediakan pemahaman secara kritis dari sebuah proporsi
penilaian perusahaan apakah performa sekarang mungkin dapat menopang di masa
depan.
Analisis akuntansi dan analisis rasio menyediakan sebuah pemahaman yang
mendalam dari performa perusahaan dan apakah rasio-rasio tersebut adalah
indikator yang dapat diandalkan dari kinerja saat ini.
4. Perkiraan kunci yang diperlukan untuk menggunakan formula yang dibahas pada bab
7 untuk menilai ekuitas perusahaan adalah:
Pendapatan abnormal
ROE abnormal, dan
Arus kas bebas terhadap ekuitas.
jika ada yang menilai aset perusahaan adalah ,
Variabel yang sesuai dari bunga NPOAT abnormal
ROA operasi normal
Arus kas bebas terhadap hutang dan ekuitas.
Cara untuk menghasilkan perkiraan penilaian adalah dengan asumsi tentang enam
pendorong kinerja utama berikut yang berguna dalam pembuatan laporan keuangan :
tingkat pertumbuhan penjualan dibandingkan tahun sebelumnya,
rasio laba operasi bersih setelah pajak terhadap penjualan,
rasio beban bunga bersih setelah pajak terhadap utang bersih,
rasio modal kerja operasi bersih terhadap penjualan,
rasio aset jangka panjang operasi bersih terhadap penjualan, dan
rasio utang bersih terhadap modal bersih
Rasio rasio diatas dapat dihitung dengan mengetahui komponen komponen sebagai berikut
dibawah :
Dalam skenario ini, adalah untuk memperkirakan nilai terminal dengan membagi
tingkat dari masing-masing variabel dengan tingkat diskonto yang sesuai. Seperti yang
diharapkan, nilai terminal dalam skenario ini akan lebih tinggi daripada tanpa abnormal
return pada semua penjualan.