Anda di halaman 1dari 8

PESAN

Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan dapat
disampaikan panjang lebar, tetapi yang perlu diperhatikan dan diarahkan adalah tujuan akhir dari
pesan itu sendiri. Pesan (message) terdiri dari dua aspek, yaitu pesan (content of message) dan
lambang/simbol untuk mengekspresikannya. Lambang utam apada komunikasi umuna adalah
bahasa, karena hanya bahasa yang dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan, fakta dan opini
hal yang kongkret dan abstrak, pengalaman yang sudah lalu dan yang akan datang dan
sebagainya. Pesan dapat berupa gagasan, pendapat dan sebagainya yang sudah dituangkan
dalam bentuk dan melalui lambang komunikasi yang diteruskan kepada orang lain atau
komunikasi. Berlo (1960) mengidentifikasi lima elemen pesan yang sebaiknya dipertimbangkan
ketika menganalisis komunikasi, yaitu: 1) isi, 2) organisasi atau struktur, 3) kode, 4) perlakuan,
dan 5) elemen pesan. Diasumsikan bahwa isi adalah informasi atau materi keuangan yang
berkaitan dengan kebijakan manajemen dan bahwa sistem kode adalah bahasa dari sumber dan
penerima. Elemen pesan adalah kata-kata, kalimat, paragraf, angka, statistik, tabel dan grafik
lainnya.

ORGANISASI PESAN
Cara terbaik untuk mengorganisasikan pesan bergantung pada budaya di mana informasi
tersebut digunakan. Pemrosesan linier merupakan karakteristik dari semua pemrosesan bahasa
(membaca dan mendengarkan) dan juga banyak aktivitas pemecahan masalah dan berpikir. Oleh
karena bahasa Inggris menjadi bahasa utama dari bisnis internasional, dapat diasumsikan bahwa
laporan bisnis akan diorganisasi secara linier dengan pendahuluan, bagian tengah, dan bagian
akhir. McLuhan (1964), berargumen bahwa susunan linier dari kata demi kata suatu pesan adalah
benar hanya untuk media cetak. Dengan demikian, jika akuntansi berubah untuk lebih banyak
menggunakan teknologi video dan teknologi berbasis komputer, cara pengorganisasian ini dapat
terbukti menjadi kurang efektif. Cara yang optimal untuk menyusun suatu pesan juga bergantung
pada latar belakang pendengar. Faktor seperti sikap sebelumnya, pendidikan, komitmen,
keterampilan, harapan, perhatian, dan tingkat ketertarikan mereka terhadap materi tersebut
seluruhnya membantu menentukan cara terbaik untuk mengorganisasi suatu pesan.
Sebelum menyajikan isi yang spesifik dari suatu pesan, sumbel perlu menentukan tingkat
perhatian dan tingkat kekhawatiran pendengar terhadap materi tersebut dan konteks di mana
materi itu disajikan. Tingkat kekhawatiran menengah adalah tingkat yang optimal untuk
efektivitas. Jika terdapat terlalu banyak atau terlalu sedikit kekhawatiran, maka tingkat
pemahaman akan lebih rendah. Hal pertama yang harus dilakukan seseorang adalah menyusun
pesan tersebut sedemikian rupa sehingga menarik perhatian penerima dan memanipulasi tingkat
motivasi atau perhatian mereka ke tingkat yang optimal.
Asumsi teoritis yang mendasari riset ini adalah bahwa efektivitas pesan bergantung pada
penempatan argumentasi atau materi dalam pneyajian. Terdapat tiga strategi urutan pesan yang
diinvestigasi, yaitu: 1) klimaks, di mana informasi yang paling penting disajikan terlebih dahulu,
2) antiklimaks, di mana informasi terpenting disajikan paling akhir, dan 3) pola pyramid, di
mana informasi terpentingditempatkan di tengah, urutan klimaks dan anti klimaks adalah lebih
efektif dibandingan dengan pola pyramid dan kebanyakan bukti menyarankan bahwa strategi
klimaks lebih efektif dibandingkan dengan antiklimaks
Riset terdahap pembelajaran serial mengindikasikan bahwa hubungan antara urutan
penyajian dengan pembelajaran berbentuk U. Penerima cenderung untuk mempelajari materi
awal dan materi disajikan di bagian akhir lebih baik dibandingkan dengan materi yang ada di
bagian tengah. Hal ini menyarankan bahwa skema organisasi di mana informasi penting, yaitu
kesimpulan, disajikan awalnya dalam bentuk ringkasan eksekutif dan pada bagian akhir sebagai
ringkasan.
Rekomendasi mengenai apakah sebaiknya menyajikan kesimpulan dahulu atau paling akhir
bergantung pada kapan informasi tersebut akan digunakan. Jika informasi akan digunakan
setelah disajikan, maka materi yang penting sebaiknya ada pada bagian akhir untuk mengambil
keuntungan dari memori jangka pendek. Dalam jangka penjang, materi yang disajikan paling
awal memiliki peluang yang sama baik untuk diingat dengan informasi yang disajikan terakhir.
Para peneliti menyimpulkan bahwa urutan penyajian memengaruhi faktir-faktor seperti
perhatian, minat, pemahaman, dan ingatan. Urutan yang paling efektif dalam menghasilkan
perubahan sikap adalah: 1) pendahuluan, 2) transisi, 3) kesimpulan. Pada umumnya, riset
mengenai pembelajaran dan proses ingatan mengindikasikan bahwa pemahaman dan retensi
bertanggung pada organisasi. Artinya, materi yang terstruktur dengan baik selalu dipahami dan
diingat dengan lebih baik dibandingkan dengan materi yang tidak terstrukur.
Riset mengindikasikan bahwa terdapat kesepakatan yang semakin besar mengenai seluruh
topik jika topik yang diinginkan disajikan terlebih dahulu. Penjelasan tersebut bergantung pada
teori pembelajaran stimulus respons. Isi awal pesan memberikan penghargaan dan membiasakan
seseorang untuk memberikan perhatian pada materi tersebut. Ketika informasi negatif disajikan,
informasi tersebut cenderung menghukum penerima untuk memberikan perhatian sejak awal.
Hal ini dapat menyebabkan penerima untuk berhenti memperhatikan materi selanjutnya.
Komunikator sebaiknya menentukan sikap penerima dan menyajikan materi yang disetujui atau
disenangi oleh penerima sebelum menyajikan informasi yang dianggap ofensif. Informasi bisnis
yang positif sebaiknya mendahului yang negatif.

PERLAKUAN PESAN
Pengulangan meningkatkan pemahaman atas materi. Retensi meningkat dengan adanya
pengulangan atas fakta dan ide yang penting. Ringkasan yang menunjukkan, menyoroti, atau
mengorientasikan pembaca terhadap fakta-fakta penting juga meningkatkan pemahaman dan
retensi pembaca. Retensi pembaca semakin meningkat ketika fakta-fakta dalam penyajian verbal
disoroti dengan penarik perhatian seperti garis bawah, huruf besar, bagan, dan warna.
Saltiel (1974) membantah bahwa hubungan antara pengulangan dan efektivitas bersifat
linier. Semakin banyak informasi yang diperoleh seseorang, semakin besar dampaknya. Tetapi,
McGuire berargumentasi bahwa sementara pengulangan mempunyai suatu dampak, peningkatan
dalam dampak biasanya tampak untuk satu atau dua pengulangan, tetapi akan dengan cepat
mencapai titik puncak di mana pengulangan hanya memiliki sedikit dampak.
Para akuntan bertujuan untuk membuat penerima terlibat dan berkomitmen secara aktif
terhadap informasi yang disajikan karena partisipasi aktif adalah lebih efektif dibandingkan
dengan membaca pasif untuk menambahkan materi ke dalam perbendaharaan kognitif seseorang.
Dengan adanya kesimpulan ini, seseorang akan memperkirakan bahwa penerima sebaiknya
mengambil kesimpulan sendiri dari materi, komunikasi itu akan lebih efektif. Pandangan ini
menyarankan bahwa akuntan sebaiknya hanya melaporan dan tidak membuat rekomendasi.
Alasannya adalah bahwa untuk menarik kesimpulan dibutuhkan partisipasi aktif dari penerima.
Untuk analisis yang sangat kompleks, akuntan sebaiknya membuat rekomendasi yang spesifik.
G.R.Klare (1977) menguraikan bagaimana cara untuk membuat materi lebih mudah dibaca.
Materi yang mudah dibaca mudah dimengerti. Kemudahan membaca suatu materi merupakan
fungsi dari karakteristik kata-kata dan kalimat, tetapi Klare lebih lanjut lagi menetapkan aturan
untuk menghasilkan dokumen yang mudah dibaca, yaitu:
1. Kata-kata yang sering muncul dan akrab meningkatkan kemudahan membaca suatu materi.
2. Kata-kata lebih pendek menjadikan membaca menjadi lebih cepat dan mudah
3. Kata-kata yang mempunyai nilai asosiatif yang berkaitan dengan kata-kata lain yang muncul
di bagian selanjutnya dari teks sebaiknya digunakan.
4. Kata-kata yang konkret, dan bukan kata-kata abstrak, membuat dokumen menjadi lebih
mudah dibaca.
5. Kata-kata kerja aktif, dan bukan bentuk normalis, meningkatkan kemudahan membaca.
6. Penggunaan kata ganti dan anaphora (kata-kata yang mengacu kembali pada kata atau
bagian teks sebelumnya) harus dibatasi.
7. Kalimat harus singkat. Jika penulis akan menggunakan kata penghubung, ia sebaiknya
menggunakan kata “dan” dibandingkan dengan “tetai” atau “karena”.
8. Anak kalimat sebaiknya singkat dan struktur kalimat sederhana.
9. Kalimat aktif lebih menarik dibandingkan dengan bentuk kalimat pasif.
Anderson (1971) menyarankan bahwa faktor-faktor seperti rantai ide, struktur, dan konsep
dalam teks tersebut sebaiknya digunakan untuk menentukan seberapa sulit memahami materi itu.
Riset masa depan berdasarkan pada pengukuran empiris dibutuhkan untuk menentukan faktor-
faktor yang memprediksikan pemahaman terhadap materi. Parameter sebaiknya diinvestigasikan
secara khusus untuk materi keuangan.
1. Kompleksitas struktur dan materi
2. Keabstrakan
3. Konsep baru
4. Kebutuhan akan pengetahuan yang melatarbelakangi
5. Beban kerja selama membaca
6. Penggunaan waktu
7. Sensitivitas terhadap gangguan dari luar
8. Isi ingatan jangka panjang
Sejumlah materi mengenai variabel pesan dan dampaknya terhadap efektivitas komunikasi
terlebih disajikan. Kesimpulannya sering kali berlawanan karena komunikasi adalah proses
kompleks yang melibatkan interaksi dari semua komponen yang dijelaskan dalam model-model
tersebut. Produksi pesan yang efektif adalah sesuau yang bersifat kontinjen pada situasi unuuik
untuk mana pesan itu dihasilkan. Riset dibutuhkan untuk menentukan denga lebih baik interaksi
sehingga dapat dibuat pedoman untuk membantu akuntan berkomunikasi secara lebih efektif
dengan klien, rekan kerja, dan manajer.

SALURAN
Jalur komunikasi merupakan alat untuk menyebarkan informasi. Schramm (1973)
mengelompokkan saluran berdasarkan enam dimensi:
1. Pancaindra yang dipengaruhi: komunikasi tatap muka membuatnya mungkin untuk
menggunakan seluruh pancaindra, sementara media yang berbeda menggunakan
subkelompok dari pancaindra lain dalam kombinasi untuk menghasilkan dampak diferensial
terhadap penerima.
2. Peluang untuk umpan balik: peluang pertukaran infromasi dua arah adalah maksimal dalam
memastikan komunikasi yang efektif dan memahami informasi yang disampaikan.
3. Besarnya kendali penerima: terdapat sejumlah besar kendali dalam interaksi interpersonal.
Ketika menggunakan media cetak, penerima dapat membaca dengan kecepatan mereka
sendiri dan membaca kembali bagian-bagian yang penting.
4. Jenis pengodean pesan: interaksi tatap muka memungkinkan penggunaan petunjuj
nonverbal. Hal ini tidak terlalu berlaku untuk media video, film, dan terutama media cetak.
Akan tetapi, media cetak lebih baik dalam menyampaikan ide abstrak.
5. Kekuatan multiplikatif: sistem komunikasi massa dapat dengan efisien dan cepat mencapai
banyak penerima yang tersebar.
6. Pelestarian pesan: keunggulan dari media massa adalah catatan permanen, yang tidak ada
dala interaksi tatap muka.
Implikasi dari penggolongan di atas adalah seringnya akuntan profesional secara
multinasional mengandalkan media cetak karena memberikan peluang untuk besarnya
pengendalian penerima. Media cetak adalah efektif untuk mengkomunikasikan gagasan abstrak
dan dapat disebarluaskan secara efisien ke penerima. Media cetak menghasilkan informasi yang
penggunaannya hanya melalui saluran visual, sehingga membatasi akses ke informasi teknis bagi
anggota-anggota kelompok yang kurang terdidik.
Secara ringkas, akuntansi membangun mekanisme untuk umpan balik ke dalam proses dan
menggunakan saluran yang lebih sesuai untuk menyampaikan pesan dari dampak yang
diinginkan kepada penerima melalui laporann secara teknis. Dengan pesan, saluran yang optimal
adalah bergantung pada situasi komunikasi yang unik di mana laporan disajikan.

PENERIMA
Ketika menganalisis suatu situasi komunikasi, seseorang perlu mempertimbangkan faktor-
faktor mengenai penerima seperti latar belakang demografis dan budata, sikap sebelumnya,
pengetahuan, pola perilaku, dan sistem atau lingkungan sosial di mana mereka akan
menggunakan informasi tersebut.

ANALISIS PENERIMA
Komunikasi yang efektif dihasilkan ketika informasi didesain secara spesifik untuk
penerima. Akibatnya, akuntansi sebaiknya sangat mengandalkan analisis penerima secara
empiris. Akuntan harus menyelidiki penerima yang dimaksudkan, penerima aktual, dan penerima
yang potensial sebelum menghasilkan dokumen. Analisis ini sebaiknya menentukan kebutuhan
yang harus dipenuhi materi yang direncanakan. Setelah kebutuhan pengguna telah diidenfikasi,
analisis atas penerima yang potensial harus mengidentifikasi karakteristik demografis dan tingkat
keahlian mereka, bersamaan dengan materi atau orang yang digunakan saat ini sebagai sumber
informasi, serta saran mereka mengenai isi dan format dari dokumen baru. Umpan balik
sebaiknya dikumpulkan dari penerima yang dimaksudkan mengenai laporan tersebut sebelum
disajikan untuk memastikan bahwa laporan tersebut memenuhi kebutuhan penerima aktual
sebelum disebarkan.
Para akuntan keperilakuan seharusnya juga menyelidiki pola pencarian informasi oleh klien
mereka dan pengguna lainnya dari laporan bisnis. Riset tersebut menyimpulkan bahwa orang
hanya memberikan sedikit usaha untuk pencarian infomasi dan akan menggunakan sumber yang
paling dapat diakses. Orang yang kurang mengandalkan sumber formal, termasuk teknologi
informasi yang mengharuskan mereka untuk memulai aktivitas pencarian informasi,
dibandingkan dengan apa yang dipelajari dalam percakapan sosial. Jenis referensi komunikasi
formal dapat memengaruhi cara penerima menggunakan komunikasi keuangan dan bisnis dan
bahkan menentukan apakah suatu pesan tertentu menjangkau penerima yang dituju. Oleh karena
itu, akuntan sebaiknya memberikan perhatian yang lebih besar pada pola interaksi sosial dan
penggunaan saluran komunikasi informal oleh pengguna informasi bisnis.

ANALISIS JARINGAN
Literator teoritis dan empiris mengenai jaringan komunikasi bersifat ekstensif dan telah
ditinjau secara sangat terperinci oleh E.M.Rogers dan D.L.Kincaid. pada dasarnya, penjelasan
struktur komunikasi dari suatu organisasi dihasilkan dengan memeriksa arus informasi
antarkomponen dari sistem tersebut. Komponen itu dapat berupa individu, kelompok tugas kecil,
atau organisasi formal secara keseluruhan. Prosedur matematis formal ada untuk menghitung
indeks deskriptif yang dapat digunakan untuk memprediksi sejumlah implikasi sosial. Beberapa
metode analisis jaringan memberikan suatu gambaran grafis dan sosiogram dari struktur
komunikasi dan mendefinisikan peran jaringan.
Struktur jaringan yang optimal bervariasi dengan fungsi yang dilakukan oleh kelompok
tugas. Pada umumnya, kelompok yang terlibat dengan manifestasi tugas produktif akan
melaksanakan fungsi mereka paling baik ketika mereka sangat terintegrasi. Akuntansi adalah
fungsi jasa. Fungsi jenis ini harus secara konstan memperluas batasannya untuk memenuhi
kebutuhan pengguna. Pada umumnya, hal itu akan berfungsi baik ketika terintegrasi dengan
longgar.
Peran dari komunikator berbeda ketika materi dikembangkan untuk konsumsi pihak internal
dibandingkan jika materi tersebut akan disebarkan kepada lingkungan. Sejumlah perusahaan
pialang saham saat ini memiliki sistem pendukung keputusan berbasis komputer untuk
membantu pialang dalam menyimpan dan mengakses catatan klien.

UMPAN BALIK
Umpan balik merupakan pesan yang dikirim oleh penerima kepada sumber dalam menanggapi
pesan awal. Tujuan komunikasi adalah pemahaman dan bukan arus penyebaran informasi satu
arah dari sumber penerima. Kurangnya umpan balik merupakan penyebab utama dari masalah
efektivitas komunikasi. Barnet (1979) menyarankan bahwa pendekatan sibernetika yang
digunakan untuk komunikasi teknis. Hal itu membangun banyak mekanisme umpan balik ke
dalam proses komunikasi dan mengubah peran pengguna dari pembaca pasif menjadi individu
yang aktif dalam penyusunan dokumen yang akan memenuhi kebutuhan mereka.
Umoan balik terhadap pertanyaan-pertanyaan ini dapat digunakan untuk memodifikasi draf
dokumen untuk meningkatkan efektivitasnya.
1. Seberapa efektif laporan tersebut memenuhi kebutuhan pengguna? Apakah laporan tersebut
dimengerti?
2. Apakah laporan tersebut memenuhi harapan pengguna?
3. Seberapa sering laporan tersebut digunakan dan untuk tujuan apa laporan itu dibutuhkan?
4. Apakah pemakai melengkapi laporan tersebut dengan mencari sumber-sumber lain?
5. Sumber-sumber lain manakah-dokumen dan orang-yang dicari oleh pengguna untuk
memperoleh informasi yang sama?
6. Informasi tambahan manakah yang sebaiknya juga dimasukkan ke laporan tersebut?
7. Uman balik seperti apa yang dapat ditawarkan pengguna laporan terhadap bagian tertentu di
laporan tersebut?
8. Umpan balik seperti apa yang belum diantisipasi, yang dapat diberikan oleh pengguna dalam
menanggapi pertanyaan terbuka?
9. Apa karakteristik demografi dan sosial dari pengguna aktual? Siapa yang menggunakan
laporan tersebut?
Jika penyimpangan antara tujuan laporan dan penggunaannya adalah signifikan, maka modifikasi
sebaiknya dibuat untuk mengoreksi masalah ini. Proses ini dapat dimurnikan dan diulang dengan
berjalannya waktu. Dengan cara ini, fokus komunikasi bergeser dari satu arah yang
berkonsentrasi pada penghasilan pesan ke pertukaran ude antara akuntan dan pengguna laporan.
Pada akhirnya, umpan balik dapat menimbulkan kebutuhan akan pengembangan materi
keuangan berbasis komputer karena produksi dari laporan kertas yang permanen tidak sesuai
atau tidak dibutuhkan. Pengguna dapat mengakses informasi keuangan melalui sistem konferensi
berbasis komputer atau surat elektronik.
PENGHALANG KOMUNIKASI ANTARA PRIA DAN WANITA
Hakikat riset Tannen adalah bahwa pria menggunakan pembicaraan untuk menekankan status,
sementara wanita menggunakannya untuk menciptakan hubungan. Tannen menyatakan bahwa
komunikasi merupakan tindakan penyeimbangan yang berkesinambungan, yang mengubah
konflik antara keeratan dan ketidaktergantungan.
Keeratan menekankan pada kedekatan dan kebersamaan. Sementara itu, ketidaktergantungan
menekankan pada keterpisahan dan perbedaan. Akan tetapi, inilah masalahnya: wanita berbicara
dan mendengar dalam bahasa status dan ketidaktergantungan. Dengan demikian, pria,
pembicaraan terutama merupakan suatu cara untuk melestarikan ketidaktergantungan dan
mempertahankan status dalam suatu hierarki sosial.
Sering pria mengeluh bahwa wanita terus-menerus membicarakan masalah pribadinya. Wanita
mengkritik pria karena tidak mendengarkan. Wanita mengungkapkan masalah untuk
memperoleh dukungan dan hubungan, bukan untuk memperoleh nasihat dari pria. Pemahaman
timbal balik bersifat simetris. Namun, pemberian nasihat bersifat tidak simteris, lebih rasional,
dan lebih terkendali. Hali ini menyebabkan terjadinya jarak antara pria dan wanita dalam upaya
mereka untuk berkomunikasi.

KOMUNIKASI YANG “BENAR SECARA POLITIS”


Kebanyakan orang menyadari secara mendalam mengenai bagaimana perbendaharaan katanya
telah dimodifikasi untuk mencerminkan ketepatan secara politis. Orang harus peka terhadap
perasaan orang lain. Kata-kata tertentu daoat dan memang menimbulkan stereotype, mengancam,
dan menghina individu. Dalam angkatan kerja yang makin beragam, orang harus menyadari
bagaimana kata-kata data melukai hati orang lain. Akan tetapi, ada sisi buruk dari ketepatan
politis. Ketepatan ini menyusutkan perbendaharaan kata dan menyulitkan orang-orang untuk
berkomunikasi. Pada umumnya, semakin besar perbendaharaann kata yang digunakan oleh
pengirim dan penerima, maka semakin besar kesempatan untuk menyampaikan pesan secara
akurat.
Dengan menghilangkan kata-kata tertentu dari perbendaharaan seseorang, orang akan lebih sulit
untuk berkomunikasi secara akurat. Bila seseorang kemudian menggantikan kata-kata ini dengan
istilah baru yang maknanya kurang dipahami, maka orang tersebut telah memperkecil
kemungkinan bahwa pesannya akan diterima sesuai dengan yang ia maksud.

KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA


Faktor lintas budaya jelas menciptakan potensi masakah komunikasi yang meningkat. Seorang
penulis telah mengidentifikasi empat masalah spesifik yang dikaitkan dengan komunikasi lintas
budaya.
Pertama adalah penghalang yang disebabkan oleh semantic. Kedua adalah penghalang yan
disebabkan konotasi kata. Ketiga adalah penghalang yang disebabkan oleh perbedaan nada.
Keempat adalah penghalang yang disebabkan oleh perbedaan persepsi.
Terdapat empat aturan yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang yang berasal dari
budaya yang berbeda, yaitu:
1. Asumsikan adanya perbedaan sampai terbukti ada persamaan. Kebanyakan orang
mengasumsikan bahwa orang lain serupa dengan dirinya daripada yang sebenarnya.
2. Tekankan pendeskripsian dan bukan penafsiran atau evaluasi. Menafsirkan yang dikatakan
dan dilakukan oleh seseorang berbeda dengan deskripsi.
3. Praktikkan empati. Cobalah melihat orang lain dari sisi sebenarnya.
4. Perlakukan penafsiran Anda sebagai hipotesis kerja. Penafsiran ini memerlukan pengujian
lebih lanjut dan bukan sebagai kepastian.

KOMUNIKASI ELEKTRONIK
Sejak awal tahun 1980-an, manusia telah dibanjiri dengan teknologi elektronik baru yang
sebagian besar membentuk ulang cara orang berkomunikasi dalam organisasi. Teknologi tersebut
mencakup penyeranta (pager), mesin facsimile, telepon, telepon genggam, dan pesan suara.
Komunikasi elektronik tidak lagi membuat Anda perlu berada di tempat kerja atau meja. Pager,
telepon seluler, dan komunikator pribadi memungkinkan Anda untuk dihubungi bila sedang
raoat, beristirahat, dan seterusnya.
Tapal batas organisasi menjadi kurang relevan akibat adanya komunikasi elektronik yang
memungkinkan karyawan untuk mengambil jalan pintas terhadap tingkatan vertical di dalam
organisasi tersebut.
Walaupun telepon telah memungkinkan orang untuk meneruskan pesan secara verbal dalam
sekejap, akhir-akhir ini telepon baru menyediakan fasilitas pengiriman pesan tertulis. Dalam
pertengahan 1960-an, organisasi hampir seluruhnya bergantung pada memo untuk
menyampaikan pesan internal di kantor dan pada layanan telegram serta kantor pos untuk
eksternal. Kemudian, muncul layanan pengiriman ekspres semalam dan mesim facsimile.
Dewasa ini, ketika hampir semua organisasi mempunyai e-mail, maka semakin banyak
organisasi yang memberikan akses internet kepada karyawannya. Dengan demikian, semua
komunikasi tertulis dapat diteruskan dengan kecepatan telepon.

KESIMPULAN
Di antara fungsi akuntan, seperti pengumpulan, pengorganisasian, analisis, dan
pengkomunikasian data, keberadaan komunikasi adalah hal yang paling penting untuk
memunculkan tanggung jawab akuntansi. Hal ini berarti bahwa tahapan komunikasi yang diawali
oleh komunikasi hingga umpan balik bagi komunikator menjadi serangkaian tahapan yang perlu
dijadikan fokus. Hal ini disebabkan karena pemahaman yang terkait dengan perilaku yang tepat
merupakan hasil dari proses komunikasi. Selain dari tahapan komunikasi, berbagai jenis variabel
komunikasi juga menjadi hal penting bagi pencapaian efektivitas komunikasi. Variabel tersebut
diantaranya meliputi sumber, pesan, saluran, penerima, umpan balik, dan lingkungan. Masing-
masing variabel membawa pengaruhnya ke dalam setiap tahapan komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai