Contoh Kasus SPT PPH PSL 21
Contoh Kasus SPT PPH PSL 21
PT PATRAKOM adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi dengan identitas sebagai berikut:
Nama : PT
Alamat : Jl. Pringgodani Pasar Minggu Jakarta Selatan
Telepon : 0021-8450000
Fax : 0021-8451111
NPWP : 01.234.567.0.092.000
Jenis Usaha : Jasa Manajemen
Nama Pimpinan : Tugiman Binsarjono
Selama tahun 2009, perusahaan telah membayar gaji, upah, honorarium dan imbalan sehubungan dengan pekerjaan, jasa dan kegiatan yang
dilakukan oleh Wajib Pajak orang pribadi. Komposisi karyawan PT PATRAKOM adalah sbb:
1. Tugiman Binsarjono (K/3), laki-laki, bekerja sejak Juli 2000 dengan perincian penghasilan per bulan sbb:
a. Gaji Rp 8.000.000,
b. tunjangan transport Rp 1.500.000,
c. premi asuransi Rp 500.000
d. dan membayar iuran pensiun Rp 200.000.
2. Derry (K/0), lak-laki, mulai masuk kerja bulan Januari 2007 dengan perincian penghasilan per bulan sbb:
a. Gaji Rp 3.500.000,
b. tunjangan transport Rp 500.000,
c. premi asuransi Rp 200.000 dan
d. dan membayar iuran pensiun Rp 50.000.
3. Haris (K/0), laki-laki, mulai masuk bekerja sejak bulan Maret 2009 dengan perincian penghasilan per bulan sbb:
a. mendapatkan gaji sebesar Rp 4.000.000,
b. tunjangan transport Rp 500.000,
c. tunjangan pajak Rp 100.000,
d. premi asuransi Rp 200.000 dan
e. dan membayar iuran pensiun Rp 50.000.
4. Irawan (K/0), laki-laki, bekerja sejak Bulan Januari 2008 dengan penghasilan per bulan sbb:
a. sebesar Rp 4.500.000,
b. tunjangan transport Rp 500.000,
c. premi asuransi Rp 200.000
d. dan membayar iuran pensiun Rp 50.000.
Untuk Irawan, penghitungan PPh Pasal 21 dilakukan secara gross up.
5. Mahesti (TK/0), perempuan bekerja sejak bulan Januari 2009 dengan gaji per bulan Rp 3.000.000,- dan sbb:
a. gaji sebesar Rp 3.000.000,
b. dan membayar iuran pensiun Rp 50.000.
Pada bulan Juli 2009 menerima Bonus sebesar Rp 6.000.000,-
6. Wiwin (K/0), laki-laki, bekerja sejak Bulan Januari 2008 dengan penghasilan sbb:
a. gaji sebesar Rp 4.500.000,
b. dan membayar iuran pensiun Rp 50.000.
Wiwin berhenti bekerja pada bulan Mei 2009 dan bulan Mei 2009 masih menerima gaji penuh.
7. Indra (K/2), laki-laki, bekerja sejak bulan April 2006 sebagai Komisaris yang tidak merangkap sebagai pegawai tetap dengan honor per bulan
Rp 8.000.000,-
Selain transaksi di atas, sepanjang bulan Desember 2009, PT PATRAKOM juga melakukan pembayaran atas jasa dan pekerjaan kepada WP orang
pribadi sebagai berikut:
1. Membayar jasa akuntan kepada Arizka pada bulan Desember , sebesar Rp 40.000.000,-
2. Bulan Desember 2009 mempekerjakan Rano sebagai buruh harian selama 13 hari dan menerima upah sehari sebesar Rp 110.000,-.
Rano belum menikah (status TK/0)
3. Membayar pesangon kepada Bintang Rp 65.000.000 pada bulan Desember 2009.
4. Membayar bonus kepada Indra seorang komisaris sebesar Rp Rp 40.000.000,- pada bulan Desember 2009.
Diminta:
a. Hitunglah besarnya PPh Pasal 21/26 yang terutang dan harus dipotong oleh PT PATRAKOM dalam Masa Juli dan Desember
2009!
b. Isi SPT Masa PPh Pasal 21/26 (Form 1721 beserta lampiran-lampirannya) yang menjadi kewajiban PT PATRAKOM untuk
Masa Juli dan Desember 2009!
PENGURANGAN
BIAYA JABATAN TERATUR 210,000 240,000 269.081 500,000
- -
BIAYA JABATAN TDK TERATUR - -
IURAN PENSIUN 50,000 50,000 50,000 200,000
260,000 290,000 319.081 700,000
Pajak terutang atas penghasilan yang diperoleh oleh Derry 1 tahun Rp1.506.000
Jan-Nov (11 x 125.500) = 1.380.500
Pajak Desember (akhir tahun) = 125.500
Pajak terutang atas penghasilan Harris selama 10 bulan adalah Rp1.397.000
Mar-Des (9 x 181.625) = 1.257.300
Pajak Desember (akhir tahun) = 139.700
Pajak terutang dari penghasilan Irawan selama 12 bulan adalah Rp2.179.500
Jan-Nov (11 x 181.625) = 1.997.875
Pajak Desember (akhir tahun) = 181.625
PENGURANGAN
BIAYA JABATAN TERATUR 1.800.000
1.800.000
BIAYA JABATAN TDK TERATUR 300.000 -
IURAN PENSIUN 600.000
50.000 600.000
2.700.000 2.400.000
50.000
PTKP
15.840.000 15.840.000
PENGH KENA PAJAK
23.460.000 17.760.000
PENGH KENA PAJAK (DIBULATKAN)
23.460.000 17.760.000
PPH 21 TERUTANG SETAHUN
1.173.000 888.000
`
PPh Pasal 21 ATAS BONUS
Mahesti
Pajak terutang 1 tahun Rp888.000
Jan-Nov (11 x 37.500) = 814.000
Pajak Desember (akhir tahun) = 74.000
Pajak atas bonus (bulan Desember) = 285.000
Atas penghasilan Wiwin, yang berhenti di tengah tahun yakni bulan Mei 2009, penghitungan Ph terutangnya adalah sebagai berikut:
IDENTITAS MASA TAHUNAN
SELURUH Ph.
1 NAMA WIWIN WIWIN
2 STATUS K/0 K/0
3 JABATAN KARYAWAN KARYAWAN
4 MASA KERJA AWAL Jan-09 Jan-09
5 MASA KERJA AKHIR Des-09 Mei-09
6 MASA KERJA 12 5
7 KONVERSI KEWAJIBAN PAJAK SUBJEKTIF 1 1
PENGURANGAN
BIAYA JABATAN TERATUR 225.000 1.125.000
BIAYA JABATAN TDK TERATUR - -
IURAN PENSIUN 50.000 250.000
275.000 1.375.000
Pajak terutang dari penghasilan Wiwin selama 5 bulan, Januari - Mei 2009 Rp198.250
PPh yang telah di bayar Jan-April (4 x 139.750) = 559.000
Pajak terutang hingga Mei = 198.250
Lebih Bayar = (360.750)
Pajak terutang atas penghasilan Indra sebagai komisaris yang tidak aktif sebagai pegawai.
Indra mendapatkan penghasilan selama satu tahun yang diterima per bulan sebesar @Rp8.000.000 dan ditambah bonus
Rp.40.000.000 di bulan Desember.
Apabila dalam satu tahun kalender, dibayarkan penghasilan kepada komisaris yang tidak merangkap sebagai pegawai lebih
dari 1 (satu) kali, maka PPh Pasal 21 atas pembayaran penghasilan yang berikutnya dihitung dengan menerapkan tarif Pasal
17 ayat (1) huruf a UU PPh atas jumlah penghasilan bruto kumulatif yang diterima dengan memperhitungkan penghasilan
yang telah diterima sebelumnya.
Pada hari ke- 13, Rano akan menerima upah sebesar Rp110.000 – Rp42.900 = Rp67.100,-