Anda di halaman 1dari 117

BAHAN

AJAR
IPA (ILMU PENGETAHUAN ALAM)

KATA PENGANTAR

KECAMATAN NITA, LELA DAN KOTING


Ilmu Pengetahuan Alam dan teknologi tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan
kita. Ilmu Pengetahuan Alam dan teknologi berkembang dengan pesat berjalan
berdampingan dan saling berkaitan. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam berdampak
pada kemajuan teknologi dan penelitian di bidan ilmu pengetahuan alam yang
menggunakan peralatan hasil teknologi akan memperoleh data yang akurat sehingga hasil
penelitian dapat dipertanggung jawabkan.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) meliputi Fisika, Biologi dan Kimi. Fisika adalah
Cabang IPA yang mempelajari tentang energy dan perubahanya serta bumi dan antariksa,
Biologi adalah Cabang IPA yang mempelajari tentang makhluk hidup dan proses
kehidupan, sedangkan Kimia merupakan Cabang IPA yang mempelajari tentang materi dan
sifatnya. Ilmu pengetahuan alam dapat dipelajari dengan mudah karena untuk memahami
konsep-konsep dan prinsip-prinsip IPA, kamu dapat menggunakan benda-benda dan
peralatan yang ada di lingkungan sekitarmu. Kemajuan teknologi juga diawali dari
penemuan-penemuan sederhana dengan benda-benda di lingkungan sekitar.

Ilmu Pengetahuan Alam ini disusun berdasarkan Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017. Pembelajran IPA secara terpadu dan utuh,
sehingga setiap pengetahuan yang diajarkan. Pembelajaranya harus dilanjutkan samapi
membuat peserta didik terampil dalam menyajikan pengetahuan yang dikuasainya secara
konkrit dan abstrak, dan bersikap sebagai makhluk yang menyukuri anugerah alam
semesta yang dikaruniakan kepadanya melalui pemanfaatan yang bertanggung jawab.

Nita, Januari 2019

Daftar Isi Tim Penyusu

Halaman Judul ..............................................................................................................................


Kata Pengantar ............................................................................................................................

Daftar Isi .........................................................................................................................................

Bab 1 Sistem Organisasi Kehidupan ....................................................................................

Bab 2 Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya .............................................

Bab 3 Pencemaran Lingkungan ............................................................................................

Bab 4 pemanasan Global ..........................................................................................................

Bab 5 Struktur Bumi dan Dinamikanya .............................................................................

Bab 6 Tata Surya ........................................................................... ............................................

BAHAN AJAR KD 3.6

SATUAN PENDIDIKAN :
MAPEL : ILMU PENGETAHUAN ALAM
KELAS / SEMESTER : VII/II
ALOKASI WAKTU : 15 JAMPEL

I. KI, KD

 KOMPETENSI INTI (KI)

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan


metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang : ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan kawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak
mata

4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif,


kritis, mandiri, kolaboratif dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang teori

 KOMPETENSI DASAR:
3.6. Mengidentifikasikan system organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai
organisme dan komposisi utama penyusun sel

4.6. Membuat model struktur sel tumbuhan/sel hewan

II. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

3.6.1 Menyebutkan tingkatan-tingkatan hirarki kehidupan


3.6.2 Menjelaskan tentang system organisasi kehidupan
3.6.3 Menjelaskan tingkatan-tingkatan system organisasi kehidupan

4.6.1 Membuat model Sel

III. BAHAN RANGSANGAN

- Mikroskop dan peralatannya, carta sel hewan dan sel tumbuhan, daun tanaman
Rhoeo discolor (tanaman adam hawa)/ bawang merah, epitel gigi manusia, silet, air,
laruran yodium.
-
IV. MATERI AJAR

SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN MAKHLUK HIDUP

A. Tingkatan-tingkatan hierarki Kehidupan

Urutan hirarki kehidupan mulai dari tingkat yang terkecil sampai tingkat yang
terbesar, yaitu

dimana tingkatan-tingkatan diatas akan membentuk suatu organisasi


kehidupan.

LKS Kegiatan 1.1


Mengamati Bagian Tubuh Katak

A. Tujuan: untuk mempelajari lebih dalam dan mengenal unit-unit penyusun


tubuh katak dari unit terkecil sampai terbesar.
B. Alat dan bahan:
1. Katak ( sp), kloroform, dan alkohol 70% atau formalin 4%.
2. Baki bedah untuk tempat membedah katak.
3. Pisau bedah dan gunting untuk membedah katak.
4. Jarum pentul untuk menusuk tangan dan kaki katak.
5. Pinset atau penjepit untuk membantu pembedahan, yakni menjepit organ
organ bagian dalam katak.
C. Langkah kerja
1. Mula-mula katak dimasukkan ke dalam stoples, kemudian kapas yang
dibasahi dengan klorofom dimasukkan juga ke dalam stoples. Tutuplah
stoples tersebut, tunggu hingga katak pingsan.
2. Letakkan katak pada baki bedah, kemudian rentangkan tangan dan kakinya.
Setelah itu, tusuklah dengan jarum pentul agar posisi katak
tidak berubah dan lebih mudah untuk dibedah.
3. Sayatlah bagian perut katak dengan gunting dan pisau bedah
4. Lakukan pengamatan pada bagian dalam katak tersebut. Organ apa saja yang
terdapat di dalam tubuh katak tersebut?
5. Tuliskan hasil pengamatanmu. Perlu diingat bahwa hanya hasil pengamatan
bukan perkiraan terhadap hasil pengamatan.

Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan, dapat diamati struktur bagian dalam
katak, seperti paru-paru, jantung, usus, dan lain-lain. Ternyata, jika ditelusuri bagian-
bagian tersebut tersusun atas unit-unit terkecil lagi. Dengan demikian, urutan-urutan unit-
unit ini akan membentuk suatu tingkatan atau hierarki struktur. Hierarki struktur ini
dinamakan hierarki biologi yang membentuk suatu organisasi kehidupan. Gambar 1.1
menunjukkan struktur hierarki organisasi kehidupan yang dimulai dari atom-atom
penyusun molekul yang berukuran mikro hingga ekosistem yang berukuran makro dan
sangat kompleks. Hierarki seperti ini dinamakan biosfer.

Gambar 6.1: Organisasi Kehidupan


B. Sel sebagai Unit Struktural dan Fungsional Kehidupan

Salah satu unit penyusun makhluk hidup adalah organ. Organ merupakan bagian
tubuh makhluk hidup yang mudah dikenali karena ukurannya cukup besar. Manusia
sebagai makhluk kompleks mempunyai organ yang lengkap dibandingkan dengan
maklhluk hidup lain. Ada persamaan organ manusia dengan organ hewan terutama
hewan mamalia, tetapi berbeda dengan hewan lain, misalnya hewan-hewan dari
kelompok Amphibi, aves, atau Pisces. Organ tersusun atas berjuta-juta atau bahkan
bertriliun sel.

1. PENGERTIAN SEL
Sel berasal dari kata cella yang artinya rongga kecil, jadi Sel merupakan unit terkecil
penyusun tubuh makhluk hidup. Sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke pada
tahun 1665.
Kumpulan sel-sel ini akan membentuk jaringan. Selanjutnya, jaringan – jaringan
tersebut akan berkumpul membentuk organ. Beberapa organ membentuk sistem organ.
Urutan-urutan unit ini akan membentuk suatu struktur hierarki yang disebut organisasi
kehidupan.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pada hierarki organisasi kehidupan,
sel berada di tingkatan struktural terendah yang masih mampu menjalankan
semua fungsi kehidupan.
Sel mampu melakukan:
1. regulasi terhadap dirinya sendiri
2. memproses energi
3. tumbuh dan berkembang
4. tanggap terhadap lingkungan
5. melakukan reproduksi untuk melestarikan keturunannya.

Setiap organisme tersusun dari salah satu dari dua jenis sel yang secara struktural
berbeda, yaitu:
1. Sel prokariotik (berasal dari bahasa Yunani prokaryote, pro berarti
“sebelum” dan karyon berarti “karnel” atau “nukleus”). Sel prokariotik
memiliki nukleus/inti sel tetapi inti sel tersebut tidak diselubungi membran inti.
Contoh bakteria dan arkea yang memiliki sel prokariotik (Gambar 1.3).
2. Sel eukariotik (Yunani, eu berarti “sejati/sebenarnya”) merupakan sel yang
memiliki inti sel dan inti, contoh Protista, jamur, tumbuhan, dan hewan
semuanya mempunyai sel eukariotik. (Gambar 1.4).
Struktur Sel Prokariotik (a) Bacillus coagulans (b) Dilihat dengan Menggunakan
Mikroskop Elektron

Sel Prokariotik terdapat pada bakteri, termasuk sianobakteri. Prokariotik


strukturnya lebih sederhana daripada struktur eukariotik, karena tidak mempunyai
organel terbungkus membran. Batas sel ialah membran plasma. Di luar membran
plasma ini terdapat dinding sel yang cukup kaku dan seringkali berupa kapsul luar, yang
biasanya menyerupai jeli. Sebagian bakteri memiliki flagela (organel pergerakan), pili
(struktur pelekatan), atau keduanya yang menonjol dari permukaannya.

Sumber: Campbell. 2002


Gambar: 6.2. Sel Eukariotik, (a) Sel Hewan (b) Sel Tumbuhan

Sel-sel tersebut nantinya akan menyusun tubuh makhluk hidup melalui


pengorganisasian yang sistematis. Dalam organisasi tubuh, sel memiliki peranan yang
sangat penting, tetapi Peserta Didik tidak dapat mengamati secara jelas sel pada
tanaman atau pada hewan hanya dengan mata telanjang. Peserta Didik membutuhkan
alat bantu berupa mikroskop.

2. Bagian-bagian sel
Sel terdiri atas 3 bagian utama yaitu:
a. Membran plasma (selaput plasma)

Adalah bagian sel yang paling luar, yang


berfungsi untuk mengatur Zat yang masuk
dan keluar sel.

b. Proroplasma

Adalah bagian sel yang penting bagi


kehidupan sel. Yang berfungsi untuk
mengatur semua kegiatan sel. Protoplasma
yang berada di luar inti sel disebut
sitoplasma.

c. Inti sel (Nukleus)

Pada umumnya inti sel berbentuk bulat dan


terletak di tengah sel. Yang berfungsi untuk
mmembawa sifat yang dapat diturunkan
(gen), dan sebagai pusat pengatur seluruh
kegiatan sel

3. Organel-organel sel
a. Mitokondria

Mitokondria adalah organel bermembran


yang berfungsi sebagai tempat penghasil
energi dan tempat pemecahan molekul
makanan. Semakin aktif suatu sel, semakin
banyak mitokondrianya.

b. Ribosom

Ribosom berbentuk butiran-butiran. Ribosom


ada yang menempel pada membran retikulum
endoplasma dan ada pula yang bebas di
sitoplasma. Ribosom berfungsi dalam pembuatan
(sintesis) protein dan sebagai tempat sintesis
protein .

c. Reticulum endoplasma

Terdiri dari dua macam yaitu RE halus dan


RE kasar. Yang berfungsi untuk membuat dan
menyalurkan bahan-bahan yang dibutuhkan
oleh organel-organel sel.

d. Badan golgi

Berbentuk seperti kumpulan kantong yang


bertumpuk tumpuk, yang berfungsi
memodifikasi bahan-bahan yang dihasilkan
oleh RE dan menyalurkan ke organel-organel
yang membutuhkan.

e. Lisosom

Sebagai tempat untuk mencerna zat sisa,


makanan, atau zat asing.

f. Sentriol

Berperan dalam pembelahan sel, yang hanya


terdapat pada sel hewan.

g. Vakuola
Atau ruangan sel, vakuola terdiri atas 2 jenis
yaitu, vakuola makanan berfungsi untuk
mencerna makanan dan vakuola kontraktil
berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa dan
mengatur keseimbangan air dalam sel.

h. Plastida

Terdapat pada tumbuhan, yang mengandung


pigmen tertentu, misalnya kloroplas
merupakan plastida berwarna hijau berperan
dalam proses fotosintesis, kromoplas
berwarna kuning, dan leukoplas sebagai
tempat cadangan makanan.

i. Dinding sel

Fungsinya melindungi sel dan menjaga


bentuk sel tumbuhan agar tidak berubah dan
kaku serta mencegah kehilangan air secara
berlebihan.

Antara sel hewan dan sel tumbuhan terdapat persamaan dan perbedaan.
Tabel: perbandingan sel hewan dan sel tumbuhan

LKS Kegiatan 1.2

Membandingkan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan


- Tujuan: Mengetahui bagian-bagian Sel tumbuhan dan sel hewan
- Alat dan Bahan
1. Mikroskop
2. Silet
3. Pinset
4. Pipet tetes
5. Bawang merah
6. Epitel pipi manusia
7. Preparat dan penutupnya
8. Metilen blue
9. Kertas tisu
10. Larutan Yodium
11. Cotton bud atau tusuk gigi
12. Air
- Langkah Kerja
Bagian A: Mengamati sel tumbuhan
1. Kupas bagian luar bawang merah dan potong umbi lapis bawang merah
secara membujur menjadi dua belahan.
2. Angkat salah satu lapisan tipis dari kulit luar umbi tersebut. Minta bantuan
guru jika kamu mengalami kesulitan
3. Letakkan lapisan tipis tersebut di atas gelas objek! Kemudian, tetesi dengan
setetes air.
4. Tutup dengan kaca penutup secara perlahan agar tidak muncul gelembung.
5. Amati di bawah mikroskop.
6. Gambarkan hasil pengamatanmu pada buku tugasmu dengan membuat tabel
pengamata (Tabel 1.1). Tentukan bagian-bagian membran sel, dinding sel,
sitoplasma, inti sel, dan vakuola.
Bagian B: pengamatan sel epitel mulut manusia
1. Bukalah mulutmu. Oleskan ujung batang korek api ke pipimu sebelah dalam.
Berhati-hatilah, jangan sampai tertusuk batang kayu tersebut.
2. Letakkan pada gelas objek yang telah diberi setetes air, kemudian tutup
dengan kaca penutup.
3. Amati di bawah mikroskop.
4. Gambar hasil pengamatanmu pada tempat yang telah disediakan. Tentukan
bagian membran sel, sitoplasma, dan inti sel.

Tabel 1.1 Pengamatan sel


No Gambar Hasil Pengamatan Keterangan
1 sel bawang merah

2 sel epitel

Tuliskan perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan berdasarkan hasil
pengamatanmu

Tabel 1.2 perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan

Perbedaan
No
sel tumbuhan sel hewan

Presentasikan hasil pengamatanmu di depan kelas


C. JARINGAN-JARINGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN
a) Pengertian
Jaringan adalah sekumpulan sel yang mempunyai asal usul, bentuk dan fungsi
yang sama.
b) Macam-macam jaringan
1. Jaringan hewan
Jaringan ini terdiri dari:
a. Jaringan embrional
Adalah jaringan yang sel-selnya selalu membelah, yang terdapat pada
fase embrio.
Contohnya pada, ujung tulang pipa yang masih muda dan pada sumsum
tulang belakang yang membentuk sel-sel darah.
b. Jaringan epitel
Adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh atau rongga dalam
tubuh hewan, yang berfungsi untuk melindungi jaringan yang ada di
bawahnya.
Jaringan ini ditemukan pada permukaan kulit, rongga dalam usus, paru-
paru, pembuluh darah serta jantung
c. Jaringan konektif/penghubung
Dibedakan menjadi 4 yaitu:
1. Jaringan konektif penunjang,
berfungsi memberi kekuatan dan melindungi bagiann tubuh yang
lunak, misalnya tulang rawan.
2. Jaringan konektif pengikat
Berfungsi mengikat bagian-bagian tubuh, misalnya tendon yang
mengikat tulang satu dengan tulang lainnya.
3. Jaringan konektif berserat
Berfungsi sebagai bahan pengemas dan pengikat bagi sebagian
organ serta sebagai lintasan bagi pembuluh darah, misalnya selaput
otot atau fasia yang mengikat otot-otot menjadi satu.
4. Jaringan konektif Hematopoietik/sumsum tulang belakang
Berfungsi memproduksi semua sel dalam darah. Meliputi sel-sel
darah merah (untuk mengangkut gas-gas), lima (5) macam sel
darah putih (untuk antibodi), dan platelet (untuk penggumpalan
darah).
d. Jaringan otot

Meliputi tiga jenis yaitu:


1. Otot halus
melapisi dinding organ berongga pada
tubuh. Misalnya usus dan pembuluh darah
kontraksinya menciutkan ukuran organ-
organ tubuh yang berongga.
2. Otot rangka,
terdiri atas serat-serat panjang yang
kontraksinya menimbulkan gerak pindah
(locomotion) dan juga terjadinya macam-
macam gerak tubuh lainnya.
3. Otot jantung
merupakan otot yang membentuk jantung.
e. Jaringan saraf
Saraf terdiri atas neuron, yaitu sel-sel khusus yang menghantar implus
saraf elektrokimia. Setiap neuron terdiri atas tubuh sel yang berisikan
nukleus dan memiliki sambungan seperti rambut. Sepanjang
sambungan inilah berjalan impuls saraf (neurit/ akson) yang ujung-
ujung sambungan ini (dendrit) bertemu dengan neuron-neuron lain
atau jaringan-jaringan lain (misalnya otot).
Gambar (a) Jaringan Epitelial, (b) Jaringan Konektif, (c) Jaringan Saraf

2. Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhan dikelompokkan menjadi dua, yaitu jaringan meristem
dan jaringan permanen.
a. Jaringan meristem
 Berdasarkan asal pembentukannya, jaringan meristem dibagi
tiga, yaitu
- Promeristem
- meristem primer
- meristem sekunder.
 Menurut letaknya, jaringan meristem dibedakan menjadi:
- meristem apikal
- interkalar,
- lateral.
 Berdasarkan sifat-sifat dasar selnya, jaringan meristem dibagi
menjadi
- meristem primer
- meristem sekunder.
b. Jaringan Permanen
Jaringan permanen meliputi:
- jaringan epidermis
- jaringan parenkim
- jaringan penyokong (kolenkim dan sklerenkim)
- jaringan pengangkut (xilem dan floem
- jaringan gabus.
3. Fungsi Jaringan
Fungsi jaringan berbeda-beda sesuai letak, posisi, usia, dan
pengaruh faktor luar, yaitu, sebagai berikut.
a. Jaringan Meristem
• Merupakan jaringan yang aktif membelah.
• Disebut juga jaringan meristematik atau embrional.
• Terdapat pada ujung akar, ujung batang, dan kambium ikatan
pembuluh.
• Tumbuh secara vertikal dan horisontal
b. Jaringan Permanen/Dewasa
1. Jaringan pelindung, yaitu
a. jaringan epidermis
• Merupakan selapis sel pipih, tipis, dan rapat.
• Terletak paling luar/tepi.
• Memiliki lapisan kutikula/lilin.
• Berfungsi untuk menutupi permukaan daun, bunga, buah
dan akar.
2. Jaringan Stereon/Penguat, yaitu
a. jaringan sklerenkim
• Merupakan sel-sel yang telah mati, terdiri atas fiber/serat dan
sel batu/sklereid.
• Mengalami penebalan pada seluruh dinding sel oleh zat
lignin/zat kayu.
• Bersifat kaku/mudah patah.
• Berfungsi untuk melindungi dan menguatkan bagian dalam
sel.
b) Jaringan Kolenkim
• Penebalan terjadi di sudut-sudut sel oleh zat selulose.
• Bersifat lentur/fleksibel.
• Mengandung klorofil.
• Terdapat pada batang, daun, buah, dan akar.
• Berfungsi untuk menguatkan tubuh tumbuhan.
c) Jaringan Parenkim
• Disebut juga jaringan dasar.
• Berada juga di berkas pengangkutan (BP).
• Bentuknya bermacam-macam seperti, tiang/palisade,
spons/bunga karang, bintang, dan lipatan.
• Selnya tipis dan terdapat ruang antarsel (r.a.s.).
• Berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, air, udara,
fotosintesis, dan transportasi.
d) Jaringan Pengangkutan
 Jaringan Xylem
• Disebut jaringan kayu.
• Terletak di bagian paling dalam.
• Memiliki trakeid yang mengalami penebalan.
• Berfungsi untuk mengangkut air, garam mineral, dan unsur
hara dari akar ke daun dan seluruh jaringan tubuh
 Jaringan Floem
• Disebut juga jaringan tapis.
• Terletak di sebelah luar jaringan xilem.
• Memiliki sel tapis yang bentuknya kecil dan sel tetangga.
• Berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh tubuh tumbuhan.
e) Jaringan Gabus/Periderm
• Merupakan sel pengganti epidermis yang telah mati.
• Mengandung zat suberin/zat gabus.
• Berfungsi sebagai pelindung dan jalur transportasi air.
LKS KEGIATAN 1.3
MENGAMATI JARINGAN

 TUJUAN:
- agar siswa dapat mengetahui bagian-bagian dari jaringan
 ALAT DAN BAHAN:
1. Daun 4. Silet
2. Mikroskop 5. Pewarna metilen biru
3. Gelas objek dan kaca penutup 6. Pipet tetes
 LANGKAH KERJA:
1. Jaringan tumbuhan
a. Sayatlah daun atau batang tumbuhan dengan membujur atau melintang setipis
mungkin.
b. Letakkan di atas gelas objek dan tetes dengan pewarna metilen biru. Kemudian,
tutuplah dengan kaca penutup.
c. Amati di bawah mikroskop. Gambarlah jaringan tumbuhannya pada buku tugasmu.
d. Identifikasilah bagian-bagian jaringan tersebut.

Tabel 1.1 Jaringan tumbuhan


Gambar Keterangan

2. Jaringan hewan
a. Siapkan preparat awetan hewan (sel otot polos) yang ada di sekolahmu.
b. Amatilah di bawah mikroskop. Gambarlah jaringan-jaringan hewan tersebut.

Tabel 1.2 Jaringan hewan


Gambar Keterangan

Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan hasil kegiatan .


1. Bagaimana struktur jaringan tumbuhan? Identifikasilah.
2. Bagaimana struktur jaringan hewan? Identifikasilah.
3. Bandingkan struktur jaringan hewan dan tumbuhan tersebut. Apakah persamaan
dan perbedaannya?
Lakukan hal-hal berikut untuk mengevaluasi hasil pengamatanmu.
1. Buat kesimpulan dari hasil pengamatanmu.
2. Kumpulkan hasil pengamatanmu kepada guru.

D. ORGAN, SISTEM ORGAN DAN ORGANISME

I. ORGAN-ORGAN PADA HEWAN DAN TUMBUHAN


Organ merupakan kumpulan dari beberapa macam jaringan yang berbeda
akan membentuk satu kesatuan untuk melakukan fungsi tertentu.
 Organ pada hewan

Organ pada tubuh hewan dan manusia


mempunyai fungsi khusus diantaranya:
 Lidah, hidung, telinga dan mata
berfingsi sebagai organ indra
 Alveolus, bronkus, trakea dan hidung
sebagai organ pernapasan
 Lambung, usus, dan hati sebagai organ
pencernaan
 Ginjal, kulit, hati dan paru-paru, sebagai
organ ekskresi

 Organ pada tumbuhan
Terdiri atas 3 bagian:

 Akar
sebagai alat untuk menunjang berdirinya
tubuh tumbuhan pada tempat hidupnya,
menyerap unsur hara dan menyimpan
cadangan makanan.
 Batang
berfungsi untuk menghubungkan antara
akar dan daun, menegakkan tubuh
tumbuhan dan menyimpan cadangan
makanan.
 Daun
mempunyai fungsi utama sebagai tempat
fotosintesis, penguapan air, dan
pertukaran udara.
II. SESTEM ORGAN DAN ORGANISME
 Sistem organ
merupakan bentuk kerja sama antar organ untuk melakukan fungsinya.
Sedangkan
 Organisme
merupakan bagian hierarki struktur makluk hidup yang membentuk
organisasi kehidupan. Dalam melaksanakan kerja sama ini, setiap organ
tidak bekerja sendiri-sendiri, melainkan organ-organ saling bergantung
dan saling mempengaruhi satu sama lain. Tanpa ada kerja sama dengan
organ lain proses dalam tubuh tidak akan terjadi. Untuk lebih detilnya,
dapat dilihat pada Tabel 1.1. mengenai sistem organ manusia.

Tabel 1.1. Bagian-bagian Sistem Organ, Organ Penyusun, dan Fungsinya


No Sistem Gambar Organ Fungsi
1. Sistem Mulut (lidah, gigi), Mencerna makanan,
Pencer- faring, esofagus, mengabsorbsi
naan lambung, usus halus, molekul- molekul zat
usus besar, hati, makanan yang sudah
rektum, pankreas, diseder- hanakan
dan anus

Sistem pencernaan
2. Sistem Hidung, faring, Pertukaran gas
Per- epiglotis, laring, (oksigen dan karbon
napasan trakea, bronkus, diok- sida)
paru-paru,
diafragma

Gambar 1.8 Sistem


Pernapasan
3. Sistem Tulang Menyokong dan
Gerak melindungi organ
(rang- dalam
ka)

4. Otot Otot Menggerakkan tulang

Sistem Otot
5. Sistem Jantung, arteri, Mengangkut oksigen
Trans- vena, kapiler, dan sari makanan ke
portasi seluruh sel tubuh, dan
mengangkut zat hasil
metabolisme yang
tidak berguna keluar
dari sel tubuh, serta
melindungi tubuh dari
penyakit
Sistem Transportasi
6. Sistem Paru-paru, ginjal, Mengeluarkan sisa
Ekskresi kulit, dan hati metabo- lisme dari
dalam tubuh dan
menjaga
keseimbangan sel
dengan lingkungannya
Sistem Ekskresi
7. Sistem Testis, ovarium Untuk meng- hasilkan
Repro- sel-sel gamet
duksi

Sistem Reproduksi
V. LATIHAN-LATIHAN SOAL

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar.

1. Perhatikan gambar sel di bawah ini. Identifikasilah bagian-bagiannya.

Bagian-bagian yang menyusun sel tumbuhan

A. ..............................................
B. ..............................................
C. ..............................................
D. ..............................................
E. ..............................................
F. ..............................................
G. ..............................................
H. ..............................................
I. ..............................................
J. ..............................................
K. ..............................................
L. ..............................................
M. ..............................................
N. ..............................................
Gambar 1.1 Sel

2. Apa yang terjadi dengan sistem organ tertentu, jika salah satu organ
penyusunnya mengalami kerusakan? Dapatkah sistem organ tersebut
berfungsi dengan baik?
a. Bagian sel manakah yang menjadi penentu sel tersebut menjadi sel
hidup atau sel mati?
b. Apa yang terjadi apabila organ yang ditunjuk dengan huruf (I) pada
Gambar 1.1 tidak berfungsi dengan baik?
c. Bagian manakah yang disebut dinding sel? Mengapa sel ini memiliki
dinding sel? Jelaskan.
3. Perhatikan gambar sistem pencernaan di bawah ini. Sebutkan bagian-bagian
yang diberi tanda dengan huruf a sampai dengan r.

Organ-organ penyusun sistem pencernaan

A. ………………………………..
B. ………………………………..
C. ………………………………..
D. ..………………………………
E. ………………………………..
F. ………………………………..
G. ………………………………..
H. ………………………………..
I. ………………………………..
J. ……………………………......
K. ………………………………..
L. ………………………………..
M. ………………………………..
N. ………………………………..
O. ………………………………..
P. ………………………………..
Q. ……………………………….. Gambar 1.2 Sistem Pencernaan
R. ………………………………...
4. Mengapa mikroskop merupakan sesuatu yang sangat berguna untuk
mempelajari sel? Jelaskan.

VI. SKENARIO PEMBELAJARAN

Pengantar Brainstorming Kerja kelompok


(5 menit) (5 menit) (15 menit)

Presentasi
(15 menit)

Penilaian Refleksi Penguatan


(5 menit) (5 menit) (5 menit)
VII. PENILAIAN

a. Pengetahuan
Instrumen soal pengetahuan

Pasangkan pernyataanberikut dengan jawaban di dalam kotak.

1. Orang pertama yang melakukan pengamatan sel gabus a. Daun


2. Organel pembangkit energi di dalam sel b. Jaringan limfa
3. Pengaturan zat-zat keluar masuk sel c. Tendon
4. Organel tempat mencerna zat sisa d. Xilem
5. Jaringan penyokong pada tumbuhan e. Nucleus
6. Organel yang mengatur seluruh aktifitas kegiatan sel f. Sklerenkima
7. Jaringan pembuluh pada tumbuhan yang mengangkut air g. Mitokondria
dan mineral h. Membrane sel
8. Jaringan penghubung otot dan tulang i. Lisosom
9. Jaringan yang mengangkut lemak j. Robert hooke
10. Organ tumbuhan tempat terjadinya fotosintesis

Rubrik peniliaian uraian

No Uraian Skor bobot


1 Jika jawaban tepat 1 10
2 Jika jawaban tepat 1 10
3 Jika jawaban tepat 1 10
4 Jika jawaban tepat 1 10
5 Jika jawaban tepat 1 10
6 Jika jawaban tepat 1 10
7 Jika jawaban tepat 1 10
8 Jika jawaban tepat 1 10
9 Jika jawaban tepat 1 10
10 Jika jawaban tepat 1 10
b. Ketrampilan
 Penilaian Unjuk Kerja
Penilaian Kinerja Melakukan Pengamatan

Penilaian
No Aspek yang dinilai
1 2 3
1. Melakukan pengamatan
2. Mengomunikasikan
Rubrik

Penilaian
Aspek yang dinilai
1 2 3
Melakukan Pengamatan tidak Pengamatan cermat Pengamatan cermat
pengamatan cermat tetapi mengandung dan bebas
interpretasi interpretasi
Mengkomunikasikan Hanya mampu Dilakukan secara Memadukan hasil
dilakukan secara tertulis atau lisan tertulis sebagai
tertulis atau lisan namun tidak bagian dari
saja. dipadukan penyajian secara
lisan.
BAHAN AJAR KD 3.7

SATUAN PENDIDIKAN :
MAPEL : ILMU PENGETAHUAN ALAM
KELAS / SEMESTER : VII/II
ALOKASI WAKTU : 15 JAMPEL

VIII. KI, KD

 KOMPETENSI INTI (KI)

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan


metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang : ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan kawasan kemanusiaan,
kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata

4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif,


kritis, mandiri, kolaboratif dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori

 KOMPETENSI DASAR:
3.7. Menganalisis interaksi antara makluk hidup dan lingkungannya serta dinamika populasi
akibat interaksi tersebut.

4.7. Menyajikan hasil pengamatan terhadap interaksi makluk hidup dengan lingkungan
sekitarnya.

IX. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

3.7.1 Menjelaskan interaksi antara makluk hidup dengan lingkungan


3.7.2 Menjelaskan pengertian dan satuan-satuan dari ekosistem
3.7.3 mengidentifikasi komponen biotik dan abiotic
3.7.4 Menjelaskan pola-pola interaksi
3.7.5 Menjelaskan saling ketergantungan antara komponen biotik.

4.7.1 Melakukan pengamatan untuk mengetahui pengaruh lingkungan terhadap makluk


hidup

X. BAHAN RANGSANGAN

- Komponen biotik, komponen abiotic


XI. MATERI AJAR

INTERAKSI MAKLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA

A. KONSEP LINGKUNGAN

Istilah lingkungan berasal dari kata “Environment”, yang memiliki makna “The
physical, chemical, and biotic condition surrounding an organism.” Berdasarkan istilah
tersebut, maka lingkungan secara umum diartikan sebagai segala sesuatu di luar individu.
Segala sesuatu di luar individu merupakan sistem yang kompleks, sehingga dapat
memengaruhi satu sama lain. Kondisi yang saling memengaruhi ini membuat
lingkungan selalu dinamis dan dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi dan seberapa
besar komponen lingkungan itu dapat memengaruhi dengan kuat. Ada saatnya berubah
menjadi baik dan tidak menutup kemungkinan untuk berubah menjadi buruk. Perubahan
itu dapat disebabkan oleh makhluk hidup dalam satu lingkungan tersebut.
Lingkungan terdiri atas dua komponen utama, yaitu sebagai berikut.
1) Komponen biotik, terdiri atas makhluk hidup seperti: manusia, hewan, tumbuhan, dan jasad
renik.
2) Komponen biotik, terdiri atas benda-benda mati seperti: air, tanah, udara, cahaya, dan
sebagainya.

B. EKOSISTEM
Ekosistem merupakan, suatu system ekologi yang terbentuk dari hubungan timbal
balik antara makluk hidup dengan lingkungan biotik maupun abiotic. Ekosistem dapat
dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap
unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi. Ekosistem merupakan suatu
interaksi yang kompleks dan memiliki penyusun yang beragam. Di bumi ada
bermacam-macam ekosistem.
I. SATUAN-SATUAN DALAM EKOSISTEM
1. Individu

Kata individu berasal dari bahasa latin individuumyang berarti tidak dapat
dibagi. Dalam ekologi individu berarti satu organisme (tunggal), misalnya
seekor nyamuk, seekor ayam.
2. Populasi

Merupakan sejumlah individu sejenis yang menetap di suatu daerah pada


waktu tertentu.contohnya, di padang rumput hidup sekelompok sapi,
sekelompok kambing.
3. Komunitas

Merupakan seluruh populasi yang hidup bersama dalam suatu daerah.


Contohnya populasi rumput, serangga, harimau, dan kijang yang hidup
dalam suatu daerah padang rumput membentuk suatu komunitas.
4. Ekosistem

Berdasarkan proses terbentuknya, Ekosistem dibagi menjadi dua:


1. Ekosistem alami
Adalah ekosistem yang terbentuk secara alamiah (tanpa campur tangan
manusia). Contohnya, sungai, danau, padang rumput,hutan hujan
tropis, gurun dan laut.
2. Ekosistem buatan
Adalah ekosistem yang terbentukmelalui campur tangan manusia.
Contohnya, ekosistem waduk, sawah, aquarium, kolam, dan hutan
wisata.
5. Biosfer

Merupakan kumpulan ekosistem yang terbentuk di bumi, dan merupakan


lapisan permukaan bumi dan atmosfer yang di huni oleh seluruh makluk
hidup.

II. KOMPONEN EKOSISTEM


Komponen-komponen pembentuk ekosistem meliputi
1. komponen hidup (biotik)
Berdasarkan peran dan fungsinyan komponen biotik dibedakan menjadi
tiga macam:
 produsen

adalah organisme yang mampu menghasilkan zat makanan organik


dari zat anorganik.
Organisme yang dapat mengubah zat anorganik menjadi zat
organik disebut organisme autotrof, sedangkan organisme yang
menggunakan energi cahaya untuk menyusun zat organik disebut
organisme fotoautotrof yang dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan
hijau untuk melakukan proses fotosintesis.
Reaksi fotointesis
6CO2 + 6H2O Cahaya Matahari C6H12O6 + 6O2
(Karbon dioksida + air) (Karbohidrat + oksigen)
 konsumen
adalah organisme yang memakan organisme lain.
- Organisme heterotrof, merupakan organisme yang tidak
mampu mengubag zat anorganik menjadi zat organik
sehingga mendapatkan makanan dengan memakan organisme
lain.
- Herbivora merupakan, konsumen primer atau konsumen
pertama karena memakan tumbuhan secara langsung.
Contohnya: sapi, kambing, domba, belalang.
- Karnivora merupakan, organisme heterotrof yang memakan
herbifora atau hewan lain.
Contoh: kucing, anjing, elang dan ular
- Omnivora merupakann, organisme yang dapat memakan
tumbuhan dan hewan.
Contoh: manusia, kera, orang utan dan beruang.
- Scavenger merupakan, organisme pemakan bangkai hewan
yang masih utuh.
Contoh: burung pemakan bangkai
- Detritivora merupakan, organisme yang memakan sisa
organisme yang telah mati.
Contoh: cacing tanah, rayap, dan serangga tanah.

a) Herbivora b) Omnivora c) Karnivora


Gambar. Hewan Heterotrof: Herbivora, Omnivora dan Karnivora
 Dekomposer (Pengurai)

Merupakan organisme yang mampu


menguraikan sampah organik seperti
sisa-sisa tubuh hewan dan tumbuhan
menjadi bahan-bahan anorganik.
Contoh: bakteri dan jamur.
2. komponen tak hidup (abiotik).
Meliputi:
 Air
Sangat penting bagi manusia karena berfungsi sebagai pelarut,
untuk membuang limbah serta mengatur suhu dan reaksi
metabolism.
 Tanah
Dibutuhkan oleh organisme sebagai tempat tumbuhnya tumbuh-
tumbuhan serta tempat berpijak dan berdiamnya binatang dan
manusia.
 Udara
Meliputi kelembapan udara, suhu udara, curah hujan, dan
kandungan udara.
Dua macam organisme yang mampu mengatur suhu tubuhnya agar
proses kehidupan dalam tubuh dapat berjalan dengan normal yaitu,
organisme endoterm pada aves dan mamalia, serta organisme
ektoterm pada ikan, amfibia dan reptilia.
 Cahaya matahari
Sebagai sumber energi di bumi, dan berperan dalam mengatur
tingkah laku organisme, karena ada organisme yang aktif di siang
hari dan dimalam hari.
Kedua komponen tersebut berada pada suatu tempat dan
berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. Misalnya, pada suatu
ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri atas ikan, tumbuhan air,
plankton yang terapung di air sebagai komponen biotik. Adapun yang
termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral, dan oksigen
yang terlarut dalam air.
III. POLA INTERAKSI MAKLUK HIDUP
Pada hakikatnya, setiap organisme akan bergantung pada organisme lain yang
ada disekitarnya.pola interaksi organisme melibatkan dua atau lebih
organisme.
Macam-macam pola interaksi antar organisme:
1. Netralisme

Merupakan hubungan yang tidak saling


mempengaruhi meskipun organisme-
organisme hidup pada habitat yang sama.
Contohnya: kambing dan kodok di suatu
habitat lapangan rumput. Kuda makan
rumput di siang hari, sedangkan kodok
makan serangga di malam hari.
2. Kompetisi
Merupakan bentuk interaksi antar indifidu
sejenis atau antar populasi dimana indifidu
atau populasi tersebut bersaing
mendapatkan sarana untuk tumbuh dan
berkembang. Ada dua jenis persaingan
yaitu, persaingan terjadi diantara sesame
jenis (intarspesific spesies) dan antar jenis
yang berbeda (interspesific spesies).
Contoh: persaingan antara belalang
dengan ular, kambing dengan kelinci, ikan
mujair dengan ikan lele.
3. Predasi

Merupakan interaksi antara pemangsa dan


mangsa. Pemangsa (predator) adalah
hewan yang memangsa atau memakan.
Sedangkan mangsa ( prey) adalah hewan
yang dimangsa atau dimakan.
Contoh: antara tikus dengan ular, kijang
dengan harimau, dan zebra dan singa.
4. Simbiosis
 Parasitisme
Merupakan hubungan antara dua organisme yang berbeda jenis dimana
salah satu pihak mendapat keuntungan sedangkan pihak laian mendapat
kerugian. Pihak yang diuntungkan adalah parasit dan pihak yang dirugikan
adalah inang.
Contoh: benalu dan tali putri yang hidup sebagai parasite pada ranting
pohon, cacing dan bakteri yang hidup sbagai parasite pada tubuh hewan
dan manusia.

Gambar. Simbiosis Parasitisme Tali Putri dengan Tumbuhan Inang


 Mutualisme
Merupakan interaksi antara dua jenis makluk hidup yang berbeda yang
salin menguntungkan.pasangan organisme ini disebut inang dan simbion.
Contoh: tanaman bunga dengan hewan penyerbuk, burung jalak dengan
kerbau, manusia dengan bakteri usus.

Gambar. Simbiosis Mutualisme Lebah dengan Bunga

 Komensalisme
Merupakan interaksi yang hanya menguntungkan satu pihak sedangkan
pihak lain tidak diuntungkan maupun tidak dirugikan.
Contoh: ikan remora dengan ikan hiu, tumbuhan epifit dengan inangnya.
 Amensalisme/antibiosis
Adalah interaksi antar organisme dimana salah satu organisme
menghambat pertumbuhan organisme lain.
Contoh: beberapa jenis fungi menghasilkan zat antibiotic yang dapat
menghambat dan membunuh mikroorganisme lainnya.
5. Netral
Merupakan interaksi antara dua jenis makluk hidup yang tidak saling
mengganggu meskipun tinggal di habitat yang sama.
Contoh: ayam dengan kambing.

IV. SALING KETERGANTUNGAN ANTARA KOMPONEN BIOTIK

Hubungan keterkaitan di antara organisme yang terdapat dalam ekosistem.


Setiap organisme tersebut tidak dapat hidup sendiri dan selalu bergantung pada organisme
yang lain dan lingkungannya. Saling ketergantungan ini akan membentuk suatu pola
interaksi. Terjadi pula interaksi antara komponen biotik serta komponen abiotik dan terjadi
pula interaksi antara komponen biotik dan biotik.
Interkasi tersebut mencakup 3 hal, yaitu sebagai berikut.
Interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya dapat terjadi melalui
rangkaian peristiwa makan dan dimakan

 rantai makanan
Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan yang digambarkan
secara skematis dalam bentuk garis lurus searah dan tidak bercabang dengan
urutan tertentu dan membentuk suatu rangkaian.

Berdasarkan produsennya, rantai makanan dibagi dua, yaitu, rantai makanan


perumput dan rantai makanan detritus. Rantai makanan yang dimulai dari defritus
(serpihan organisme yang sudah mati) disebut dengan rantai makanan detritus
(Gambar 2.11). Rantai perumput yaitu rantai makanan yang diawali tumbuhan
pada trofik awalnya (Gambar 2.12).

Gambar. Rantai makanan detritus

Gambar. Rantai makanan perumput


 jaring makanan
Merupakan sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan dalam
suatu ekosistem. Di alam, beberapa proses makan dan dimakan (rantai
makanan) saling berkaitan membentuk sebuah jaring-jaring makanan. Jika
kamu memerhatikan jaring-jaring makanan, kamu akan menemukan bahwa
jaring-jaring makanan selalu berawal dari produsen dan diakhiri oleh
pengurai.

Gambar. Jaring-jaring
Makanan

 piramida makanan
Piramida makanan adalah suatu piramida yang menggambarka perbandingan
komposisi jumlah biomassa dan energi dari produsen sampai konsumen puncak
dalam suatu ekosistem atau perbandingan antara produsen, konsumen I
konsumen II sampai dengan konsumen puncak. Komposisi biomassa terbesar
terdapat pada produsen yang menempati dasar piramida. Demikian pula jumlah
energi terbesar terdapat pada dasar piramida. Komposisi biomassa dan energi ini
semakin ke atas semakin kecil karena selama proses perpindahan energi terjadi
penyusutan jumlah energi pada setiap tingkat trofik.

 Airan energi
Cahaya metaharu merupakan sumber energi. Merupakan perpindahan energi
dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Yaitu dari sinar matahari lalu
produsen, ke konsumen tingkat I, ke konsumen tingkat II sampai pengurai.
Sedangkan mineral membentuk siklus. Energi yang dilepas sangat kecil
karena setiap organisme membutuhkan energi dalam memenuhi
kebutuhannya.
 Siklus energi
Merupakan perpindahan zat dari tempat satu ke tempat yang lainnya.
Akhirnya akan kembali ke tempat zat itu berasal. Contoh lihat siklus air di
bawah ini!

V. LATIHAN-LATIHAN SOAL

LEMBAR KERJA SISWA


Kegiatan 1.1 Mengamati Ekosistem
 TUJUAN
Agar siswa dapat membedakan biotik dan abiotik
 ALAT DAN BAHAN
 Lingkungan sekolah
 Alat tulis
 LANKAH KERJA
1. Buatlah kelompok yang terdiri atas 4-5 orang.
2. Amati lingkungan sekolah
3. Catatlah jenis-jenis ekosistem apa saja yang diamati di lingkungan sekolahmu.
4. Catatlah semua makhluk hidup dan makhluk tak hidup yang terdapat pada
lingkungan tersebut dalam suatu tabel dibawah.

Tabel Hasil pengamatan lingkungan

makluk tak
makluk hidup
No jumlah hidup keterangan
(biotik)
(abiotik)
1
2
3
4
5
6
.......

5. Pleno
6. Buatlah kesimpulan dari kegiatanmu dengan mengaitkan peran setiap komponen
tersebut.

VI. SKENARIO PEMBELAJARAN

Pengantar Brainstorming Kerja kelompok

(5 menit) (5 menit) (15 menit)

Presentasi
(15 menit)

Penilaian Refleksi Penguatan


(6 menit) (5 menit) (5 menit)
VII. PENILAIAN

c. Pengetahuan
Instrumen soal pengetahuan

1. Apa yang dimaksudkan dengan:


a. Ekosistem
b. Simbiosis
c. Rantai makanan
d. Jaring-jaring makanan
2. Jelaskan 3 komponen biotik dalam ekosistem!
3. Jelaskan perbedaan antara organisme autotrof dan heterotrof sertakan masing 2
contoh organisme!
4. Jelaskan apa yang dimaksudkan dengan
a. Simbiosis parasitisme
b. Simbiosis mutualisme
c. Simbiosis komensalisme
d. Simbiosis amensalisme
5. Berilah contoh dan gambarlah secara sederhana dari:
a. Rantai makanan
b. Jaring-jaring makanan
c. Piramida makanan

Rubrik peniliaian uraian

No Uraian Skor
1 Jika jawaban lengkap dan benar 8
2 Jika jawaban lengkap dan benar 9
3 Jika jawaban lengkap dan benar 10
4 Jika jawaban lengkap dan benar 8
5 Jika jawaban lengkap dan benar 15
total 50

d. Ketrampilan
 Penilaian Unjuk Kerja
Penilaian Kinerja Melakukan Pengamatan

Penilaian
No Aspek yang dinilai
1 2 3
1. Melakukan pengamatan
2. Mengomunikasikan
Rubrik

Penilaian
Aspek yang dinilai
1 2 3
Melakukan pengamatan Pengamatan tidak Pengamatan cermat Pengamatan cermat
cermat tetapi mengandung dan bebas
interpretasi interpretasi
Mengkomunikasikan Hanya mampu Dilakukan secara Memadukan hasil
dilakukan secara tertulis atau lisan tertulis sebagai
tertulis atau lisan namun tidak bagian dari penyajian
saja. dipadukan secara lisan.
BAHAN AJAR KD 3.8

SATUAN PENDIDIKAN :
MAPEL : ILMU PENGETAHUAN ALAM
KELAS / SEMESTER : VII/II
ALOKASI WAKTU : 15 JAMPEL

XII. KI, KD

 KOMPETENSI INTI (KI)

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan


metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang : ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan kawasan kemanusiaan,
kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata

4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif,


kritis, mandiri, kolaboratif dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori

 KOMPETENSI DASAR:

3.8. Menganalisis terjadinya pencemaran lingkungan dan dampaknya bagi ekosistem.

4.8. Membuat tulisan tentang gagasan penyelesaian masalah pencemaran di lingkungannya


berdasarkan hasil pengamatan..

XIII. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

3.8.1 Menjelaskan pengertian pencemaran lingkungan


3.8.2 Menjelaskan macam-macam pencemaran lingkungan
3.8.3 Menjelaskan dampak dari pencemaran lingkungan

4.8.1 Mengumpulkan informasi setra menganalisis penyebab dampak pencemaran udara, air
dan tanah.

XIV. BAHAN RANGSANGAN

- Lingkungan hidup, gambar macam-macam pencemaran lingkungan


XV. MATERI AJAR

PENCEMARAN LINGKUNGAN

Gambar di bawah ini menunjukkan beberapa hal yang terjadi di lingkungan


kita. Gambaran tentang apakah itu? Coba pikirkan.

Sumber: Biologi, 2010

Terjadinya perubahan lingkungan akan memengaruhi keberadaan atau kelangsungan


makhluk hidup yang ada di dalamnya. Makhluk hidup pada suatu lingkungan selalu tergantung
antara satu dengan yang lain. Oleh karena itu, apabila ada salah satu komponen yang berubah,
maka akan menyebabkan perubahan pada makhluk hidup lain yang tidak mampu beradaptasi
dengan perubahan yang terjadi. Coba perhatikan kedua gambar berikut.

A. PENGERTIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

1) PENGERTIAN pencemaran lingkungan adalah peristiwa masuknya atau dimasukkannya makhluk


hidup, zat, energi, dan komponen yang bersifat merugikan lingkunga . Sedangkan segala sesuatu
yang dapat membuat lingkungan menjadi kotor , tidak sehat dan tercemar dinamakan pencemar
atau polutan .
2) Pencemaran lingkungan terjadi akibat dari kumpulan kegiatan manusia (polusi ) dan bukan
darikegiatan perorangan (individu). Selain itu pencemaran dapat diakibatkan oleh faktor
alam,contoh gunung meletus yang menimbulkan abu vulkanik , Seperti meletusnya Gunung Merapi.
3) Zat yang dapat mencemari lingkungan dan dapat mengganggu kelangsungan hidup makhluk hidup
disebut polutan. Polutan ini dapat berupa zat kimia, debu, suara, radiasi, atau panas yang masuk
kedalam lingkungan.

Zat dapat dikatakan polutan apabila:


a) kadarnya melebihi batas kadar normal atau ambang batas;
b) berada pada waktu yang tidak tepat;
c) berada pada tempat yang tidak semestinya.

B. MACAM-MACAM PENCEMARAN LINGKUNGAN

Pencemaran ada tiga macam, yaitu :

1. Pencemaran Air

Gambar: Limbah Pabrik

Dalam kehidupan sehari – hari,mahluk hidup selalu membutuhkan air , termasuk


manusia. Mahluk hidup membutuhkan air bersih untuk berbagai kegiatan , diantaranya :
minum,mandi, mencuci,memasak dan sebagainya .
Pencemaran air, yaitu masuknya makhluk hidup, zat, energi ataukomponen lain
ke dalam air, sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air
tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Air dikatakan tercemar apabila air itu sudah berubah, baik warna,bau, derajat
keasamannya (pH), maupun rasanya. Dengan katalain, air tercemar apabila terjadi
penyimpangan sifat-sifat air darikeadaan normalnya.Pencemaran air dapat terjadi pada
sumber mata air, sumur, sungai,rawa-rawa, danau, dan laut.
Bahan pencemaran air bisa berasal dari :
o limbah industri (air limbah domestik ) yang dihasilkan oleh kegiatan manusia secara
langsung seperti kegiatan rumah tangga
o limbah nondomestik yang dihasilkan oleh kegiatan manusia secara tidak langsung
,misalnya industri – industri
o limbah pertanian yang dihasilkan dari penggunaan pupuk yang berlebihan

 Faktor-Faktor Penyebab Pencemaran (Sumber Polutan) Air :


a) Limbah Industri
Air limbah industri cenderung mengandung zat berbahaya.Oleh karena itu, harus
dicegah agar tidak dibuang ke saluran umum.
Jenis limbah yang berasal dari industri dapat berupa :
o limbah organik berbau, seperti limbah pabrik tekstil atau limbah pabrik
kertas.
o limbah anorganik berupacairan panas, berbuih dan berwarna, yang
mengandung asambelerang, berbau menyengat , seperti limbah pabrik
baja, limbahpabrik emas, limbah pabrik cat, limbah pabrik pupuk
organik,limbah pabrik farmasi, dan lain-lain.

b) Limbah Rumah Tangga


o Limbah rumah tangga merupakan limbah yang berasal dari hasil samping
kegiatan perumahan. seperti rumah tangga, pasar,perkantoran, rumah
penginapan (hotel), rumah makan, dan puing-puing bahan bangunan
serta besi-besi tua bekas mesin mesin atau kendaraan.
o Limbah rumah tangga dapat berasaldari bahan organik, anorganik,
maupun bahan berbahayadan beracun. Limbah organik, seperti kulit
buah sayuran, sisamakanan, kertas, kayu, daun, dan berbagai bahan
yang dapatdiuraikan oleh mikroorganisme. Limbah yang berasal dari
bahananorganik, antara lain besi, aluminium, plastik, kaca, kaleng
bekascat, dan minyak wangi sukar diuraikan oleh mikroorganisme.
c) Limbah Pertanian
o Pertanian juga dapat berakibat terjadinya pencemaran air,terutama
akibat dari penggunaan pupuk dan bahan kimia pertanian tertentu
seperti insektisida, dan herbisida.
o Limbah bahan berbahaya dan beracun, antara lain timbul akibat adanya
kegiatan pertanian berupa obat-obatan pembasmi hama penyakit
(pestisida misalnya insektisida) dan pupuk organik, misalnya urea.
Penggunaan pupuk yang berlebihan dapat juga menyebabkan suburnya
ekosistem di perairan kolam, sungai,waduk, atau danau. Pupuk yang
tidak terserap ke dalam tumbuhan, maka akan tinggal di permukaan
tanah, apabila hujan datang, maka bersama aliran air pupuk tersebut
akan terbuang menuju perairan. Akibatnya terjadi blooming algae atau
tumbuh suburnya ganggang di atas permukaan perairan.Tanaman
ganggang ini dapat menutupi seluruh permukaanperairan, sehingga
mengurangi kadar sinar matahari yangmasuk ke dalamnya. Akibatnya,
proses fotosintesis fitoplankton terganggu dan kadar oksigen yang
terlarut dalam air menurun,sehingga merugikan makhluk hidup lain yang
ada di dalamnya.

 Dampak Pencemaran Air

Air limbah yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak yang tidak
menguntungkan bagi lingkungan ,diantaranya:

1. Penurunan Kualitas Lingkungan


Pembuangan bahan tercemar secara langsung ke dalam perairan dapat
menyebabkan terjadinya pencemaran pada perairan tersebut. Misalnya,
pembuangan limbah organik dapat menyebabkan peningkatan mikroorganisme atau
kesuburan tanaman air sehingga menghambat masuknya cahaya matahari ke dalam
air. Hal ini menyebabkan berkurangnya kandungan oksigen terlarut dalam air,
sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem di dalamnya yang ada di perairan
tersebut.
2. Gangguan Kesehatan
Air limbah yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan berbagai penyakit.
Tidak menutup kemungkinandi dalam air limbah tersebut mengandung virus dan
bakteri yangmenyebabkan penyakit.Air limbah juga bisa digunakan sebagai sarang
nyamuk dan lalat yang dapat membawa (vektor) penyakit tertentu.
Tabel. Penyakit Akibat Pencemaran Air
No Penyebab Penyakit
1. Virus Diare pada anak
- Rota virus Hepatitis A
- Virus hepatitis A Poliomyelitis
- Virus poliomyelitis
2. Bakteri
- Vibrio cholerae Kolera
- E. coli Diare atau disentri
- Salmonella typhi Tifus abdominale
- Salmonella paratyphi Paratifus
- Shigella dysenteriae Disentri
3. Protozoa
- Entaamoeba histolytica Disentri amoeba
- Balantidia coli Balantidiasis
- Giardia Lamblia Giardiasis
4. Metazoa
- Ascaris lumbricoides Ascaris
- Clonorchis sinensis Clonorchiasis
- Diphyllobotrhium latum Dyphylobothriasis
- Taenia saginata/Solium Taeniasis
- Schistosoma Schistosomiasis
Sumber : Kesehatan Lingkungan, 2005

3. Pemekatan hayati
Apabila suatu perairan tercemar oleh bahan beracun ,maka bahan beracun itu dapat
meresap kedalam tubuh alga , atau mikroorganime lainya . Dan hewan kecil (
zooplankton ) akan memakan alga ,lalu zooplankton dimakan oleh ikan kecil dan ikan
besar akan memakan ikan kecil . Apabila ikan besar ditangkap dan dimakan oleh
manusia ,maka bahan beracun tersebut akan masuk kedalam tubuh manusia .

4. Mengganggu Pemandangan
Air limbah yang mengandung polutan yang tidak mengganggu kesehatan dan
ekosistem, tetapi mengganggu pemandangan kota. Meskipun air yang tercemar tidak
menimbulkan bau, namun perubahan warna air mengganggu pandangan mata kita.
Hal ini tentu mengganggu kenyaman dan keasrian dari tata kota.
5. Mempercepat Proses Kerusakan Benda
Ada sebagian air limbah yang mengandung zat yang dapat diubaholeh bakteri
anaerob menjadi gas yan dapat merusak seperti H2S. Gas ini dapat mempercepat
proses perkaratan pada besi.Agar terhindar dari hal-hal di atas, sebaiknya sebelum
dibuang, air limbah harus diolah terlebih dahulu dan memenuhiketentuanBaku Mutu
Air Limbah.

 Cara Penanggulangan Pencemaran Air


Pengolahan limbah bertujuan untuk menetralkan air dari bahan-bahan tersuspensi dan
terapung, menguraikan bahan organik biodegradable, meminimalkan bakteri patogen,
serta memerhatikan estetika dan lingkungan.
Pengolahan air limbah dapat dilakukan sebagai berikut.
a. Pembuatan Kolam Stabilisasi
Kolam stabilisasi artinya air limbah diolah secara alamiah untuk menetralisasi
zat-zat pencemar sebelum air limbah dialirkan ke sungai.
Kolam stabilisasi yang umum digunakan adalah
 kolam anaerobik,
 kolam fakultatif (pengolahan air limbah yang tercemar bahan organik pekat),
dan
 kolam maturasi(pemusnahan mikroorganisme patogen).
Kolam stabilisasi ini dapat digunakan oleh semua kalangan karena memilikinya
murah dan mudah digunakan.

b. IPAL ( Instalasi Pengolahan Air Limbah)

Pengolahan air limbah ini menggunakan alat-alat khusus.


Pengolahan ini dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu:
 primarytreatment (pengolahan pertama),
merupakan pengolahan pertama yangbertujuan untuk memisahkan zat
pada dan zat cair dengan menggunakan filter ( saringan) dan bak mandi
 secondary treatment (pengolahan kedua),
merupakan pengolahan kedua, bertujuan untukmengoagulasikan,
menghilangkan koloid, dan menstabilisasikan zat organik dalam limbah
 tertiary treatment (pengolahan lanjutan) ,
merupakan lanjutan dari pengolahan kedua, yaitu penghilangan nutrisi
atau unsur hara, khususnya nitrat dan fosfat, serta penambahan klor
untuk memusnahkan mikroorganisme patogen.

Sumber: Kesehatan Lingkungan, 2005


Gambar 3.1 Instalasi pengolahan Air Limbah

c. Pengelolaan Excreta

Excreta banyak terkandung dalam air limbah rumah tangga dan mengandung
bakteri patogen penyebab penyakit .
Pengelolaan excreta dapat dilakukan dengan menampung dan mengolahnya pada
jamban atau Septictank yang ada disekitar tempat tinggal ,dialirkan ketempat
pengelolaan atau dilakukan secara kolektif .

Untuk mencegah meresapnya air limbah excreta ke sumur atau resapan air
jamban yang dibuat harus sehat,syaratnya adalah :

 tidak mengotori permukaan tanah,


 tidak mengotori permukaan air dan air tanah disekitarnya .
 tidak menimbulkan bau
 sederhana , jauh dari jangkauan serangga ( lalat, nyamuk dan kecoa)
 murah dan diterima oleh pemakainya .
Dalam meminilisasi sampah hasil limbah rumah tangga khususnya , dapat
dilakukan upaya pengurangan sampah.

Cara menangani limbah cair dan padat agar tidak menyebabkan polusi dapat
dilakukan dengan prinsip ekologi yang dikenal dengan istilah 4 R ,yaitu :

 Recycle ( mendaur ulang )


Misalnya untuk sampah yang dapat terurai dijadikan kompos dan
dipadukan dengan pemeliharaan cacing tanah, sehingga dapat diperoleh
hasil yang baik, karena cacing tanah dapat menyuburkan tanah dan kompos
digunakan untuk pupuk .
 Reuse ( penggunaan ulang )
Proses reuse dilakukan untuk sampah yang tidak dapat terurai dan dapat
dimanfaatkan ulang .
Misalnya botol bekas sirop dapat digunakan lagi untuk menyimpan air
minum.
 Reduce ( mengurangi pemakaian )
Reduce adalah melakukan pengurangan bahan atau penghematan .
Contohnya ketika berbelanja dipasar atau disupermarket sebaiknya dari
rumah membawa tas ,janganlah meminta tas plastik dari ttoko .
 Repair
Repair artinya melakukan pemeliharaan .
Contohnya membuang sampah tidak sembarangan , terutama tidak
membuang sampah di perairan .
2. Pencemaran Udara

Gambar: Gunung meletus

Udara adalah salah satu faktor abiotik yang mempengaruhi kehidupan komponen
biotik. Udara mengandung senyawa-senyawa dalam bentuk gas yaitu oksigen ,dimana
oksigen ini berfungsi untuk pembakaran senyawa karbohidrat didalam tubuh organisme
melalui pernapasan .

 Pengertian pencemaran udara


Pencemaran udara didefinisikan sebagai masuk atau dimasukkanya mahluk hidup
, zat,energi dan komponen lain ke udara atau berubahnya komposisi udara oleh
kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas udara menurun sampai
ketingkat tertentu yang menyebabkan udara tidak dapat berfungsi sesuai
peruntukkanya .
Zat pencemar udara diklasifikasikan menjadi dua tipe, yaitu :
a. Zat pencemar berupa partikel yang merupakan butiran halus dan masih
terlihat dengan mata seperti uap air , debu,asap dan kabut .
b. Zat pencemar berupa gas yang hanya dapat dirasakan melalui penciuman
atau akibat langsung .
 Macam – macam pencemaran udara
o Pencemaran udara primer
Pencemaran ini disebabkan langsung dari sumber pencemar .

Contohnya peningkatan kadar karbondioksida yang disebabkan oleh aktivitas


pembakaran oleh manusia

o Pencemaran udara sekunder


Terjadi karena reaksi antara substansi – substansi pencemar udara primer
yang terjadi di atmosfer .
Misalnya pembentukan ozon yang terjadi dari reaksi kimia partikel – partikel
yang mengandung oksigen di udara .
 Faktor penyebab pencemaran udara
Faktor – faktor penyebab pencemaran udara di antaranya :
o Aktivitas alam
Aktivitas alam dapat menimbulkan pencemaran udara diatmosfer di
antaranya :
 Kotoran – kotoran yang dihasilkan oleh hewan ternak mengandung
senyawa metana yang dapat meningkatkan suhu bumi dan akibatnya
terjadi pemanasan global .
 Bencana alam , seperti meletusnya gunung berapi dapat
menghasilkan abu vulkanik yang mencemari udara sekitar yang
berbahaya bagi kesehatan manusia dan tanaman
 Kebakaran hutan , yang terjadi akan menghasilkan karbondioksida
dalam jumlah banyak yang dapat mencemari udara dan berbahaya
bagi kesehatan manusia dan hewan .
o Aktivitas manusia
Kegiatan – kegiatan manusia yang tak terkendali , kemajuan industri dan
teknologi membawa sisi negatif bagi lingkungan .
Aktivitas –aktivitas manusia yang dapat menyebabkan pencemaran adalah :
 Pembakaran sampah
 Asap –asap industri
 Asap kendaraan bermotor
 Asap rokok
 Senyawa kimia buangan seperti CFC dan lain-lain

 Dampak – dampak pencemaran udara


Pencemaran udara mengakibatkan kerugian bagi banyak organisme penghuni
bumi .
Dampak yang di timbulkan dari pencemaran udara antara alin :
 Kesehatan
Kualitas udara yang menurun akibat pencemaran menimbulkan berbagai
penyakit salah satu diantaranya yaitu ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan).
 Bagi tumbuhan
Abu vulkanik dari meletusnya gunung berapi membuat udara tercemar
dan memicunya hujan asam .
Hujan asam adalah hujan yang mengandung senyawa sulfur yang bersifat
asama . Akibat hujan asam ini banyak tanaman dan pohon yang rusak
akibat hujan asam atau abu vulkanik .
 Efek rumah kaca
Konsentrasi CO2 dan karbonmonoksida ( CO ) yang tinggi diatmosfer akan
menimbulkan terjadinya efek rumah kaca , yaitu peningkatan suhu bumi.
CO dan CO2 akan membentuk lapisan yang akan menahan panas bumi
keluar sehingga panas bumi akan terkumpul didalam seperti pada rumah
kaca .
 Rusaknya lapisan ozon
CFC merupakan senyawa yang sering digunakan adalah produk –
produk pendingin ( Freezer,AC) dan aerosol . CFC yang terurai di
atmosfer akan memicu reaksi dengan oksigen penyusun ozon ,dimana
ozon akan terurai yang menyebabkan lapisan ozon berlubang ,karena
lapisan ozon berfungsi sebagia pelindung kulit bumi dari panas yang
dipancarkan oleh matahari .
 Upaya – upaya untuk mengatasi polusi udara adalah :
 Lokalisasi kawasan industri
 Tidak membakar sampah dipekarangan
 Tidak menggunakan lemari es yang memakai CFC
 Membuat taman kota an jalur hijau
 Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil
 Mengharuskan gas pencemar untuk memasang filter gas
 Mencegah penebangan dan kebakaran hutan
 Menggunakan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan .

3. Pencemaran tanah

Gambar: Contoh pencemaran tanah


Pencemaran yang masuk kedalam tanah akan mengendap sebagia zat kimia
beracun di tanah. Zat beracun ditanah dapat berdampak langsung pada kehidupan
manusia ‘ketika bersentuhan .

 Pengertian pencemaran tanah


Pencemaran tanah adalah suatu keadaan dimana bahan kimia buatan manusia
masuk dan mengubah lingkungan tanah alami .

 Bahan pencemar atau polutan tanah dapat dibedakan menjadi dua , yaitu ;
 Polutan yang dapat diuraikan secara alami oleh dekomposer
(biodegradable), misalnya sisa hewan dan tumbuhan.
 Polutan yang tidak mudah atau tidak dapat diuraikan secara alami
(nonbiodegradable) yang dapat menyebabkan kualitas tanah menurun
misalnya pestisida, logam,plastik dan kaleng.
 Faktor penyebab pencemaran tanah
Faktor penyebab pencemaran tanah diantaranya :
 Limbah domestik
Berasal dari daerah seperti pemukiman penduduk ( pedagang , tempat
usaha,hotel dan lain – lain ) , kelembagaan ( kantor –kantor, pemerintahan
dan swasta )
Limbah domestik dapat berupa :
a. Limbah cair
dapat berupa tinja ( feses),detergen,oli,cat,jika meresap kedalam
tanah akan merusak kandungan air tanah dan dapat membunuh
mikroorganisme didalam tanah .

b. Limbah padat
dapat berupa senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan atau
diuraikan oleh mikroorganisme , sepertiplastik , serat , keramik,
kaleng – klaeng dan bekas bahan bangunan yang menyebabkan tanah
menjadi kurang subur .

 Limbah industri
Berasal dari sisa – sisa produksi industri . Limbah industri dibedakan
menjadi dua macam , yaitu :
a. Limbah industri berupa limbah padat

Merupakan hasil buangan industri berupa padatan , lumpur, dan


bubur yang berasal dari pengolahan ,misalnya gula,kertas,
pengawetan buah , ikan dll

b. Limbah industri berupa limbah cair


yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi,
misalnya sisa–sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri
kimia lainya, tembaga ,timbal,perak arsen dan boron .

c. Limbah pertanian
Penggunaan pupuk yang secara terus menerus dalam pertanian akan
merusak struktur tanah , akibatnya kesuburan tanah berkurang dan
tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah
semakin berkurang .,selain itu penggunaan pestisida yang terus
menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap
pestisida tersebut .

 Dampak pencemaran tanah

Semua pencemaran pasti akan merugikan mahluk hidup terutama manusia .

Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada :

 tipe polutannya .
 jalur masuk kedalam tubuh
 kerentanan polusi yang terkena

Contoh bahan – bahan yang dapat menimbulkan pencemaran tanah :

 kromium
merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi
 timbal
dampaknya sangat berbahaya pada anak – anak , karena dapat
menyebabkan kerusakkan otak ,serta kerusakkan ginjal pada seluruh
populasi
 raksa dan siklodiena
menyebabkan kerusakan ginjal , bahkan tidak dapat diobati
 PCB dan siklodiena
mengakibatkan kerusakan hati di tandai seperti keracunan .
 Organofosfat dan karmabat
menyebabkan gangguan pada saraf otak
 Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang pada perubahan
pada hati dan ginjal serta penurunan saraf pusat .

 Dampak pencemaran tanah terhadap pertanian :


Terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat
menyebabkan penurunan hasil pertanian , sehingga dapat menyebabkan dampak
lanjutan pada konversi tanaman dimana tanaman tidak mampu menahan lapisan
tanah dari erosi .

 Cara menanggulangi pencemaran tanah


Ada dua cara utama yang dapat dilakukan apabila tanah sudah tercemar , yaitu :
 Remediasi
Adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar
Ada dua jenis remediasi tanah yaitu :
 Pembersihan In-situ ( 0n-site)
Adalah pembersihan lokasi ,dimana pembersihan ini lebih murah dan
lebih mudah . Pembersihan ini terdiri atas Venting ( injeksi),dan
bioremediasi
 Pembersihan off-site
Meliputi penggalian tanah yang tercemar ,kemudian dibawa kedaerah
yang aman , setelah itu tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar .
Pembersih off –site ini jauh lebih mahal dan rumit
 Bioremediasi
Adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan
mikroorganisme ( jamur, bakteri ).
Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar
menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun ( CO2 dan air ) .
Salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremediasi adalah jamur
vesikular arbuskular mikorisa ( vam ).

Jamur ini dapat berfungsi secara :


 langsung dalam remediasi tanah .
Jamur berperan langsung karena kemampuannya menyerap unsur
logam dari dalam tanah

 tidak langsung dalam remediasi tanah karena menstimulir pertumbuhan


mikroorganisme, bioremediasi lain, seperti bakteri tertentu, jamur .
 Upaya – upaya untuk mengatasi pencemaran tanah
 Memilih sampah yang mudah terurai dan sulit terurai
 Menggunakan sampah organik yang mudah terurai sebagai pupuk kompos
 Menggunakan kembali sampah yang sulit terurai seperti kardus , kain , botol ,
plastik
 Membuang sampah pada temapat yang sudah disediakan
 Mengurangi penggunaan pestisida buatan atau menggantinya dengan
pestisida alami
 Mengolah limbah industri sebelum dibauang ke lingkungan
 Mengadakan penyuluhan tentang pengelolaan sampah kepada masyarakat

XVI. LATIHAN-LATIHAN SOAL

LEMBAR KERJA SISWA


Kegiatan 1.1

XVII. SKENARIO PEMBELAJARAN

Pengantar Brainstorming Kerja kelompok

(5 menit) (5 menit) (15 menit)

Presentasi
(15menit)

Penilaian Refleksi Penguatan


(7 menit) (5 menit) (5 menit)

XVIII. PENILAIAN

e. Pengetahuan

Tes pengetahuan

a) Pengetahuan: Tes tertulis


Jenis Tes: Uraian
:1. Jelaskan pengertian pencemaran!
2. Sebutkan 3 faktor penyebab pencemaran air!
3. Sebutkan 5 faktor penyebab pencemaran udara yang disebabkan oleh aktivitas
manusia

4. Jelaskan dua cara penanggulangan pencemaran tanah !


Rubrik Penilaian Pengetahuan
No
Aspek Penilaian Skor
Soal
1. Dapat menjelaskan pengertian pencemaran denga tepat 0-2
2. Dapat menyebutkan 3 faktor pencemaran air 0- 3
3. Dapat menyebutkan 5 faktor penyebab pencemaran udara yang 0-5
disebabkan oleh aktivitas manusia
4. Dapat menjelaskan dua cara penanggulangan pencemaran tanah 0-2
Skor Maksimal 12

NILAI= Skor yg.diperoleh/skor maksimal x 100

a) Keterampilan : Kinerja

LEMBAR KERJA SISWA


Kegiatan 1.1 Mengetahui dampak pencemaran air

 Tujuan :
o Untuk mengetahui dampak pencemaran air
 Alat dan bahan
o 3 buah gelas bekas air mineral
o Air mineral
o Gelas ukur
o Detergen
o Sendok kecil
o Ikan kecil

 Langkah kerja
1. Siapkanlah tiga buah gelas bekas air mineral yang ukurannya sama (200 mL).
2. Berilah label pada masing-masing gelas dengan menuliskan A, B dan C.
3. Isilah masing-masing gelas dengan air mineral sebanyak 150 mL (mengukur
air dengan menggunakan gelas ukur). Kalau tidak ada gelas ukur, isilah
dengan jumlah yang sama banyak.
4. Siapkanlah tiga ekor ikan kecil sejenis yang ukuran besarnya sama (kamu
dapat menggunakan ikan kecil apapun yang ukurannya sama yang ada di
daerahmu).
5. Siapkanlah detergen dan sendok kecil atau untuk lebih detail kamu dapat
menggunakan timbangan digital untuk mengukur jumlah detergennya.
6. Ambillah satu sendok kecil detergen, lalu masukkan ke dalam gelas B.
7. Lakukanlah hal yang sama dengan ukuran dua kalinya (dua sendok kecil)
detergen dan masukkan ke dalam gelas C.
8. Gelas A tidak ditambahkan detergen.
9. Setelah semuanya siap, ambillah ikan kecil yang kamu siapkan, dan masukkan
ke dalam gelas masing-masing satu ekor.
10. Amatilah apa yang terjadi pada ikan (kondisi) pada periode waktu tertentu.
Catatlah semua hasil pengamatanmu.
11. Laporkan hasil kegiatanmu. Presentasikan di depan kelas.

Rubrik Penilaian kinerja

No Aspek yang dinilai Skor


1 Menyiapakan alat dan Bahan yang diperlukan 0 1 2 3 4
2. Melakukan diskusi kelompok
3. Membuat laporan

Nilai= Skor perolehan x 100


Skor maksimum
BAHAN AJAR KD 3.9

SATUAN PENDIDIKAN :

MAPEL : ILMU PENGETAHUAN ALAM

KELAS / SEMESTER : VII / II

ALOKASI WAKTU : JAMPEL

j. KI, KD

 KOMPETENSI INTI (KI)


3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang : ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan kawasan kemanusiaan,
kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata

4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranahabstrak sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori

 KOMPETENSI DASAR:
3.9. Menganalisis perubahan iklim dan dampaknya bagi ekosistem
4.9. Membuat tulisan tentang gagasan adaptasi/ penanggulangan masalah
perubahan iklim

2. INDIKATOR

3.9.1 Menjelaskan pengertian efek rumah kaca.


3.9.2 Menjelaskan proses terjadinya pemanasan global
3.9.3 Mendeskripsikan definisi pemanasan global
3.9.4 Mendeskripsikan dampak dari pemanasan global
3.9.5 Mendeskripsikan dampak dari pemansan global bagi kehidupan di bumi
3.9.6 Mendeskripsikan beberapa upaya menanggulangi pemansan global

4.9.1 Membuat tulisan tentang penanggulangan masalah perubahan iklim


3. BAHAN RANGSANGAN

4. MATERI AJAR
Bab. 4. Pemanasan Global

A. Efek Rumah Kaca


Di atmosfer Bumi terdapat banyak gas-gas rumah kaca alami. Siklus air,
karbon dioksida (CO2 ), dan metana adalah beberapa bagian penting yang
ada di dalamnya. Tanpa adanya gas-gas rumah kaca tersebut, kehidupan di
Bumi tidak akan terjadi. Seperti halnya planet Mars, Bumi juga akan menjadi
sangat dingin apabila tidak terdapat gas-gas rumah kaca di atmosfernya.

1. Pengertian efek rumah kaca


Efek rumah kaca adalah proses pemanasan alami yang terjadi ketika
gas-gas tertentu diatmosfer bumi memerangkap panas.
2. Proses terjadinya efek rumah kaca
Efek rumah kaca didasari oleh sinar matahari yang telah dipantulkan oelh
berbagai macam benda yang ada dibumi ini. Sinar matahari yang
dipantulkan dapat merusak lapisan ozon. Lapisan ozon ini berfungsi
untuk menghambat cahaya matahari yang ada di atmosfer.
Jika lapisan ozon yang ada di atmosfer bumi berkurang maka suhu di
bumi akan naik secara terus menerus. Jika suhu di bumi naik maka bumi
akan berubah menjadi dingin. Kondisi tersebut akan menjadi bertambah
buruk, karena karbondioksida yang ada di bumi. Untuk menghindar
lapisan ozon yang rusak dilapisian atmosfer bumi, maka kita harus
mengurangi pemakaian berbagai alat atau bahan yang dapat
menghasilkan CO2 atau karbondioksida. Hal ini bisa mengakibatkan
kerusakan pada lapisan ozon lainnya
Proses terjadinya efek rumah kaca dimulai dari matahari yang akan
memancarkan sinarnya dalam bentuk radiasi ultraviolet ke bumi, yang
akan diterima oleh bumi dan kemudian dipantulkan kembali dalam bentuk
radiasi inframerah. Sinar matahari akan masuk kebumi sebagai panas,
lalu kemudian sebagian sinarnya akan dipantulkan ke angkasa oleh
permukaan bumi. Sebagian lainnya akan diserap baik oleh permukaan
bumi yang warnanya agak gelap ataupun oleh gas rumah kaca, yang
sudah terkandung di dalam atmosfer. Gas rumah kaca ini bertindak
seperti benda hitam, yang dimana cahaya yang dating akan dipantulkan
kembali sebagai panas. Semakin banyak kandungan atau penting di
bumi. konsentrasi gas ini, maka akan semakin banyak panas yang
dilepaskan. Maka semakin panas jugalah suhu dibumi, oleh karena itu
munculnya efek rumah kaca yang selama ini menjadi permasalahan
3. Penyebab efek rumah kaca
Hal – hal yang menyebabkan efek rumah kaca adalah gas – gas rumah
kaca adalah sbb:
1. Uap air
2. Karbondioksida
3. Methane
4. Ozon
5. Nitrus oxide
6. CFC dan HFC
Beberapa penyebab terjadinya efek rumah kaca adalah sbb:
1. Penebangan dan pembakaran hutan

Pohon memiliki fungsi sebagai mengubah gas karbondioksida


menjadi oksigen yang dibutuhkan oleh manusia. Tetapi manusia
lebih suka menebang dan membakarnya untuk kepentingan sendiri
misalnya untuk lahan bercocok tanam
2. Penggunaan bahan bakar fosil

Penggunaan bahan bakar fosil misalnya minyak bumi dan batu bara,
bias menjadi salah satu penyebab semakin tingginya efek rumah
kaca.
3. Pencemaran Laut
Lautan dapat menyerap karbondioksida dalam jumlah yang besar,
yang disebabkan oleh pencemaran laut oleh limbah industry dan
sampah, lautpun menjadi tercemar sehingga banyak ekosistem yang
didalamnya musnah lalu lautpun tidak dapat menyerap
karbondioksida dengan baik.
4. Industry Pertanian

Pertanian yang berskala besar biasanya akan menggunakan pupuk dalam jumlah
yang banyak. Pupuk yang terpakai itu akan melepaskan gas nitrous oxide ke
atmosfer yang kemudian menjadi gas rumah kaca
5. Limbah Industry dan Tambang

Jenis industry seperti pabrik semen, pabrik pupuk, dan penambangan


batu bara serta minyak bumi akan mengakibatkan produksi gas
rumah kaca misalnya karbondioksida.

6. Limbah Rumah Tangga

Limbah rumah tangga juga bias menjadi penyebab terjadinya efek rumah kaca. Jika
limbah tersebut dibiarkan terus menerus maka akan menghasilkan gas methane
dan karbondioksida yang dihasilkan oleh bakteri pengurai sampah.
7. Industry Peternakan

Contoh industry peternakan yang bias menimbulkan efek rumah kaca


adalah peternakan sapi. Karena sapi banyak menghasilak gas
karbondioksida dan gas methane yang sangat besar ke atmosfer.
Gas ini dihasilkan dari kentut dan kotoran sapi yang merupakan
produksi dari bakteri pengurai dari perut sapi.
4. Akibat efek rumah kaca
Pemanasan global dapat menyebabkan gunung-gunung es dikutub utara
mencair yang kemudian dapat menyebabkan naiknya permukaan air laut.
Perubahan iklim di bumi juga menyebabkan cuaca yang ekstrim dan
sudah tidak sehat lagi. Hal itu yang dapat menyebabkan efek rumah
kaca.

Beberapa akibat dari efek rumah kaca adalah sbb:


1. Perubahan iklim yang ekstrem

Daerah yang cenderung hangat akan menjadi lembab, karena ada


lebih banyak air yang menguap dilaut. Hal itu disebabkan oleh uap air
yang merupakan gas pada rumah kaca, sehingga keberadaannya
akan menyebabkan meningkatnya efek insulasi pada atmosfer. Uap
air yang banyak juga akan membentuk awan yang lebih banyak.
Pantulan cahaya matahari akan kembali keluar angkasa yang dimana
hal itu akan menurunkan proses pemanasan. Kelembaban yang
sangat tinggi akan meningkatkan curah hujan, badai yang sangat
kering, dan air akan lebih cepat menguap dari dalam tanah.
2. Meningkatnya permukaan air laut

Dampak atau akibat dari pemanasan global atau efek rumah kaca
adalah meningkatnya permukaan air laut. Perubahan tingginya rata-
rata muka laut akan diukur dari daerah dengan lingkungan yang lebih
stabil, secara geologi.
3. Meningkatnya suhu global

Pemanasan yang terjadi pada system iklim bumi menjadi hal yang
paling teras, seiring dengan banyaknya bukti mengenai pengamatan
kenaikan temperature udara dan laut, pencairan salju dan juga es
diberbagai tempat didunia, dan kemudian naiknya permukaan laut
global.
4. Ganguan ekologis

Didalam pemanasan global, hewan atau binatang cenderung


bermigrasi kea rah kutub es atau kearah pegunungan. Tumbuhan
juga akan mengubah arah pertumbuhannya dengan mencari daerah
baru yang habitatnya menjadi lebih hangat. Tetapi pembangunan
manusia justru akan menghalangi perpindahan tersebut. Para spesies
yang akan berpindah kearah selatan atau utara akan terhalang oleh
kota-kota dan lahan-lahan pertanian yang mungkin akan mati.
Beberapa spesies yang tidak mampu berpindah secara cepat menuju
kutub, bahkan bias musnah.
5. Dampak social dan politik

Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit yang


berhubungan dengan panas, adanya penyebaran penyakit yang melalui air, adanya
penyebaran melalui vector bahkan sampai kematian. Temperature yang panas juga
akan mengakibatkan gagal panen, sehingga munculnya kelaparan dan malnutrisi
5. Zat-zat yang dapat menimbulkan efek rumah kaca
Beberapa zat yang dapat menimbulkan efek rumah kaca antara lain:
a. Penggunaan pupuk kimia

Kini banyak petani akan menggunakan pupuk yang berbahan kimia,


karena mereka dituntut menghasilkan kualitas pangan yang bagus
dan kuantitas yng sesuai dengan yang diharapkan. Petani juga bias
menjadi penyebab munculnya efek rumah kaca, karena adanya
penipisan lapisan ozon dari permakaian bahan kimia seperti
insektisida dan fertilizer.

b. Penebangan hutan atau lahan yang berpindah

Penebangan hutan atau lahan yang berpindah juga menjadi salah


satu penyebab munculnya efek rumh kaca. Sehingga hal itu akan
menyumbang gas-gas pencemaran seperti CO2 pada bumi, yang
kemudian hutan akan menyerap secara alami CO2 tersebut.
c. Gas rumah kaca
Zat – zat yang dapat menimbulkan efek rumah kaca yang terdiri dari:
a. Senyawa karbondioksida
Karbondioksida merupakan gas rumah kaca dengan kontribusi
paling besar pada pemanasan global. Konsentrasi alaminya kecil
sehingga hanya bias diserap sebanyak 0,3% diatmosfer ini, dan
bias diserap oleh tanaman dengan bantuan sinar matahari secara
alami. Yang diurai untuk membentuk jaringan tanaman yang
dikenal dengan fotosintesis.
b. Senyawa methan
Methan dihasilkan ketika bakteri tertentu menguraikan bahan
organic pada kondisi tanta udara. Gas ini juga merupakan yang
mudah terbakar dan akan menghasilkan CO2, sebagai hasil
sampingan.
c. Senyawa nitrogen
Pemakaian bahan bakar fosil dan pupuk nitrogen akan
menyumbang terjadinya pencemaran udara sehingga munculnya
penumpukan emisi. Methan buatan manusia berasal dari industry,
dan pertanian dan pembakaran biomassa.
d. Chloro floro carbon
Pemakaian CFC yang berlebihan dan juga berkelanjutan dalam
berbagai penggunaan seperti AC, dry clean, dan industry
elektronik akan menambah kadar pencemaran udara yang
mengakibatkan penimbunan pada lapisan atmosfer.

d. Contoh efek rumah kaca


Ada banyak contoh dampak atau penyebab terjadinya efek rumah
kaca di kehidupan kita sehari – hari, misalnya:
1. Pemborosan listrik
Penggunaan listrik yang boros bias menjadi salah satu contoh
yang menyebabkan terjadinya efek rumah kaca, apalagi dengan
kemajuan teknologi sekarang ini, pemakaian listrik menjadi energy
yang paling besar dipakai. Manusia zaman sekarang sudah tidak
bias hidup tanpa listrik. Penggunaan listrik akan mengakibatkan
karbondioksida semakin banyak. Sebagian besar pembngkit listrik
akan mengeluarkan gas rumah kaca seperti CO2, melalui limbah
asapnya dalam jumlah yang sangat banyak, karena pembangkit
tenaga listrik hamper ada diseluruh tempat baik yang berskala
kecil maupun besar.
2. Pembakaran sampah

Adanya pembakaran sampah, asap yang ditimbulkan dari


pembakaran sampah ini akan menimbulkan CO2 yang jika
memenuhi atmosfer bumi maka sinar matahari akan kembali
memantul ke angkasa, karena terhalang oleh adanya CO2
tersebut sehingga suhu dibumi semakin panas.

3. Pemakaian motor dan mobil di jalan raya

Banyaknya penduduk yang menggunakan kendaraan bermotor


sehingga akan menyebakan efek rumah kaca semakin buruk,
karena asap yang dihasilkan oleh kendaraan akan membuat bumi
semakin panas akibat dari membludaknya gas CO2 hasil dari
pembakaran kendaraan bermotor.
B. Pemanasan Global
1. Pengertian Pemanasan Global

Ilustrasi pemanasan global

Pengertian pemanasan global adalah suatu proses peningkatan suhu


rata – rata di bumi baik itu pada lapisan atmosfer daratan dan lautan.
Pemanasan global sangat erat kaitan dengan pencemaran udara di
seluruh dunia. Meningkatnya jumlah karbondioksida, efek rumah kaca,
gas akibat pembakaran bahan bakar fosil dan aktivitas manusia
merupakan sumber utama terjadinya pemanasan global.
2. Penyebab Pemanasan Global

Ilustrasi penyebab pemanasan global

Pemanasan global terjadi karena gaya hidup manusia, pola konsumsi,


dan teknologi yang ada di berbagai Negara maju. Beberapa Negara maju
penyumbang terbesar global warming misalnya amerika serikat, china,
rusia, inggris dan beberapa Negara lainya
Beberapa faktor penyebab pemanasan global adalah sbb:
a. Transportasi
Sebagian besar sarana tranportasi di dunia menggunakan bahn bakr
fosil, misalnya minyak bumi. Bahan bakar fosil merupakan
penyumbang terbesar terjadinya pencemaran udara dan penghasil
gas rumah kaca.

b. Industri
Aktivitas industri banyak melibatkan penggunaan bahan bakar fosil
sebagai bahan bakar untuk kegiatan industri. Aktivitas industri yang
melibatkan pemakaian bahan bakar fosil akan menaikkan konsentrasi
gas karbondioksida di atmosfir sehingga menambah emisi gas rumah
kaca.
c. Penggunaan alat-alat penghasil CFC
Aktivitas yang melibatkan penggunaan senyawa CFC (chloro fluoro
carbon) berpotensi menimbulakan efek rumah kaca. Aktivitas industri
freezer, pendingin ruangan, cat semprot dan hair spray banyak
menggunakn senyawa CFC. CFC yang terlepas ke atmosfir akan
diuraikan oleh sinar ultaviolet sehingga melepaskan Klorin. Klorin
yang terlepas akan memecah ikatan gas-gas lain di atmosfir termasuk
lapisan ozon sehingga terjadi terjadi penipisan lapisan ozon. Lapisan
Ozon adalah lapisan yang melapisi bumi dan berfungsi untuk
melindungi bumi dari radiasi ultaviolet yang dipancarkan oleh
matahari. Jika lapisan ozon rusak, sinar ultraviolet akan menerobos
atmosfer bumi sehingga bumi terasa panas.

d. Pembuangan sampah
Sampah organik yang mengalami pembusukan menghasilkan gas
metana. Gas metana yang terlepas ke udara akan meningkatkan
konsentrasi gas rumah kaca di atmosfir.

e. Penebangan hutan
Berkurangnya tanaman karena penebangan akan menurunkan tingkat
penyerapan gas CO2. Akibatnya, kadar CO2 meningkat sehingga
memicu terjadinya pemanasan global.

f. Pertanian dan peternakan


Bidang pertanian juga ikut berperan dalam pemanasan global.
Limbah tanaman sisa panen seperti sisa daun, batang dan bagian
lainnya akan mengalami pembusukkan secara anaerob.
Pembusukkan sisa tumbuhan tersebut akan menghasilkan gas
metana yang merupakan salah satu gas rumah kaca. Limbah
tanaman yang dibakar menghasilkan asap yang mengandung gas
CO2. Selain itu pupuk dengan kandungan Nitrogrn yang sering
digunakan dalam pertanian juga memiliki kandungan gas metana.
Adapun sektor peternakan menghasilkan emisi Karbon yang turut
serta dalam pembentukan efek rumah kaca sehingga mempengaruhi
pemanasan global.

3. Dampak Pemanasan Global

Dampak global warming secara umum adalah terjadinya peningkatan suhu rata – rata
di bumi. Namun ada banyak sekali dampak yang terjadi pemanasan global tersebut
baik itu iklim dan cuaca peningkatan air laut ekosistem, dll

Beberapa dampak pemanasan global adalah sbb:

Temperatur bumi semakin tinggi, dibeberapa wilayah mungkin temperaturnya menjadi lebih
tinggi dan di wilayah lainnya mungkin tidak.
2) Tingginya temperatur Bumi menyebabkan lebih banyak penguapan dan curah hujan secara
keseluruhan, tetapi masing-masing wilayah akan bervariasi, beberapa menjadi basah dan
bagian lainnya kering.
3) Mencairnya es di daerah kutub yang menyebabkan kadar air laut meningkat. Begitu pula
dengan daratan pantai yang landai, akan mengalami peningkatan akibat penggenangan air.
4) Hilangnya terumbu karang. Sebuah laporan tentang terumbu karang menyatakan bahwa
dalam kondisi terburuk, populasi karang akan hilang pada tahun 2100 karena meningkatnya
suhu dan pengasaman laut. Sebagaimana diketahui bahwa banyak spesies lain yang
hidupnya bergantung pada terumbu karang.
5) Kepunahan spesies yang semakin meluas. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam
“Nature”, peningkatan suhu dapat menyebabkan kepunahan lebih dari satu juta spesies.
Sampai saat ini, hilangnya spesies semakin tersebar luas dan daftar spesies yang terancam
punah terus berkembang.
6) Kegagalan panen besar-besaran. Menurut penelitian terbaru, terdapat 90%
kemungkinan bahwa 3 miliar orang di seluruh dunia harus memilih antara pergi bersama
keluarganya ke tempat yang beriklim baik atau kelaparan akibat perubahan iklim dalam
kurun 100 tahun.
7) Penipisan lapisan ozon. Lapisan ozon adalah salah satu lapisan atmosfer yang berada di
dalam lapisan stratosfer, yaitu sekitar 17-25 km di atas permukaan Bumi. Lapisan inilah
yang melindungi manusia dari bahaya radiasi sinar ultra violet (UV). Berdasarkan
pengamatan satelit, diketahui bahwa lapisan ozon secara berangsur- angsur mengalami
penipisan sejak pertengahan tahun 1970.

4. Usaha-usaha Menanggulangi Pemanasan Global


Penyebab terbesar pemanasan global adalah karbon dioksida (CO2) yang
dilepaskan ketika bahan bakar fosil seperti minyak dan batu bara yang
dibakar untuk menghasilkan energy. Besarnya penggunaan bahan bakar
fosil untuk aktivitas manusia akan menyumbangkan peningkatan CO2
diudara.
Kerusakan lapisan ozon adalah salah satu contoh dampak dari aktivitas
manusia yang menggangu keseimbangan ekosistem dan biosfer. Kondisi
tingginya gas polutan diudara menyebabkan terjadinya pemanasan global.
Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pemanasan
global adalah sebagai berikut
1) Menggunakan energy terbarukan dan menggurangi penggunaan batu
bara, gasoline, kayu, dan bahan bakar organic lainnya.
2) Meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan
3) Menggurangi deforestation
4) Menggunakan produk-produk yang mengandung chlorofluorocarbons (
CFCs) dengan menggunakan produk-produk yang ramah lingkungan
5) Mendukung dan turut serta pada kegiatan penghijauan
5. LATIHAN-LATIHAN SOAL
 Pilihan Ganda
1. Perhatikan jenis-jenis gas berikut ini!
1). Oksigen
2). Karbon monoksida
3). Karbon dioksida
4). Metana
5). Hidrogen
6). CFC
Kelompok gas rumah kaca ditunjukkan oleh nomor...
a. 1, 2 dan 3 c. 3, 4 dan 6
b. 2, 3 dan 4 d. 4, 5 dan 6
2. Gas rumah kaca yang dihasilkan dari kegiatan pembusukkan sampah
organik adalah...
a. Metana c. Karbon dioksida
b. Nitrogen Oksida d. Belerang Oksida

3. Lemari pendingin dapat memberikan dampak pada pemanasan global


karena...
a. Mengeluarkan CFC
b. Menghasilkan gas CO2
c. Mengeluarkan gas metana
d. Mengurangi gas rumah kaca
4. Adanya efek rumah kaca yang berlebihan dapat memicu pemanasan global.
Peristiwa tersebut terjadi karena pengaruh ...
a. Sinar gamma c. Cahaya tampak
b. Sinar ultraviolet d. Sinar infamerah
5. Gas rumah kaca yang paling banyak mempengaruhi pemansan global
berasal dari...
a. Industri pendingin
b. Penggunaan aerosol
c. Pembusukkan sampah organik
d. Pembakaran bahan bakar fosil

 Essay
1. Jelaskan pengertian efek rumah kaca dan pemanasan global
2. Jelaskan sistem kerja gas rumah kaca dalam menjaga kestabilan temperature
bumi
3. Jelaskan dampak yang akan terjadi apabila tidak terdapat gas rumah kaca di
atmosfer bumi
4. Sebutkan dampak apabila kadar gas rumah kaca di atmosfer bumi semakin
meningkat
5. Mengapa pemanasan global dapat menyebabkan kepunaan spesies? Jelaskan

6. SKENARIO PEMBELAJARAN

Kegiatan Alokasi waktu


Pengantar 5 menit
Motivasi /
15 menit
brainstorming
Diskusi kelompok 50 menit
Presentasi / pleno 25 menit
Penguatan oleh guru 15 menit
Refleksi 10 menit
7. PENILAIAN
a. Penilaian Pengetahuan
ULANGAN HARIAN

 Kerjakan soal-soal pilihan ganda berikut ini dengan membubuhkan tanda silang (X) pada pilihan
jawaban yang tepat! Kerjakanlah dengan jujur! Yakinlah pada kemampuan Anda!

1. Pencemaran dapat mengakibatkan matinya organisme tertentu. Pence-maran seperti ini


merupakan akibat yang bersifat ….
a. fisis c. biologi
b. kimia d. biokimia
2. Penanganan sampah yang mengandung bahan-bahan yang sukar terurai dalam tanah seperti
plastik, kaca, dan kaleng dapat dilakukan dengan ….
a. menimbun ke dalam tanah
b. membiarkan sampah di rumah
c. membuang sampah ke tempat penampungan sampah
d. mendaur ulang bahan yang sukar terurai menjadi barang yang ber-manfaat
3. Pembangunan pabrik dan kenaikan jumlah kendaraan bermotor dapat menimbulkan
a. bencana banjir b. pencemaran udara
c. kesejahteraan masyarakat d. tersedianya udara yang sejuk
4. Di bawah ini contoh kegiatan manusia yang tidak menyebabkan pencemaran air adalah ….
a. mendaur ulang limbah plastik
b. membuang limbah pabrik ke sungai
c. pembuangan kotoran ke aliran sungai
d. membuang air deterjen ke aliran sungai
5. Berikut yang merupakan contoh sumber pencemar tanah adalah ....
a. pembuangan sampah yang sukar terurai
b. asap kendaraan bermotor
c. penggunaan deterjen
d. penebangan hutan
6. Menggunakan deterjen yang ramah lingkungan dan tidak menggunakan deterjen secara
berlebihan merupakan upaya untuk ….
a. mencemari perairan b. mengurangi pencemaran air
c. mengurangi pencemaran udara d. mengurangi pencemaran tanah
7. Di bawah ini contoh zat yang tidak dapat menyebabkan polusi udara adalah ….
a. karbon monoksida (CO) b. karbon dioksida (CO2)
c. oksigen (O2) d. debu
8. Zat yang terbentuk dari pembakaran yang tidak sempurna adalah ….
a. karbon monoksida b. belerang oksida
c. klorofluorokarbon d. oksigen
9. Jika jumlah belerang oksida terlalu banyak dapat menyebabkan ....
a. keracunan timbal (Pb), kerusakan otak, penurunan daya tahan tubuh
b. kerusakan otak, penurunan daya tahan tubuh, pemanasan global
c. sakit kepala, penyakit tenggorokan, penipisan lapisan ozon
d. sesak napas, bronkitis, kanker tenggorokan, hujan asam
10. Lapisan gas atau campuran gas yang menyelimuti dan terikat pada bumi oleh gaya gravitasi
bumi disebut ….
a. stratosfer c. langit
b. atmosfer d. ozon
b. Penilaian Keterampilan

Penilaian Proyek

Nama : ........................................................................
Kelas : ........................................................................
No. Absen : ........................................................................

A. Tujuan:
Mengetahui penyebab pencemaran air dan udara.
B. Metode:
Pengamatan
C. Langkah Kegiatan:
1. Pergilah ke daerah perkotaan yang dekat dengan tempat tinggalmu!
2. Amati keadaan lingkungan perkotaan tersebut!
3. Bahan apa saja yang kamu temukan sebagai bahan yang berbahaya yang menyebabkan
pencemaran air dan udara?
4. Carilah solusi sederhana untuk pemecahan masalah pencemaran yang kamu temukan!
Masukan data pengamatanmu pada tabel berikut!
D. Penilaian:
Skala Nilai
No. Aspek yang Dinilai
1 2 3 4
1. Hasil Identifikasi
2. Akurasi Analisis
3. Materi Presentasi
4. Penampilan
Nilai Total
Keterangan
Sempurna : 4
Kurang Sempurna : 2–3
Tidak Sempurna : 1
8. Kerangka Analisis Pustaka
Sumber Belajar
Buku
No KI KD Buku
Majalah Internet yang
Guru
Lain
BAHAN AJAR KD 3.10

SATUAN PENDIDIKAN :
MAPEL : ILMU PENGETAHUAN ALAM
KELAS / SEMESTER : VII/II
ALOKASI WAKTU : 15 JAMPEL

k. KI, KD

 KOMPETENSI INTI (KI)

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan


metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang : ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan kawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak
mata
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif dan komunikatif, dalam ranah konkret dan
ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang teori

 KOMPETENSI DASAR (KD)


3.10 Menjelaskan lapisan bumi, gunung api, gempa bumi, dan tindakan pengurangan
sebelum, pada saat, dan pasca bencana sesuai ancaman bencana di daerahnya.

4. 10 Mengomunikasikan upaya pengurangan resiko dan dampak bencana alam serta


tindakan penyelamatan diri pada saat terjadi bencana sesuai dengan jenis ancaman
bencana di daerahnya.

l. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


3.10.1 Menjelaskan karakteristik lapisan penyusun bumi
3.10.2 Menjelaskan karakteristik atmosfer
3.10.3 Menjelaskan karakteristik litosfer
3.10.4 Menjelaskan karakteristik gempa bumi serta pengurangan resiko bencananya
3.10.5 Menjelaskan karakteristik gunung api serta pengurangan resiko bencananya
3.10.6 Menjelaskan karakteristik hidrosfer serta pengurungan resiko bencananya.
4.10.1 Menyajikan informasi tentang penanggulan resiko dan dampak bencana alam

m. BAHAN RANGSANGAN
Menyajikan gambar lapisan bumi

n. MATERI

BAB V : LAPISAN BUMI

A. Lapisan Penyusun Bumi


Planet Bumi adalah salah satu dari delapan planet yang ada di Galaksi Bimasakti dan
menempati urutan ke-3 dari Matahari setelah Merkurius dan Venus. Bumi mempunyai
bentuk seperti bola pejal dengan banyak lapisan yang menyusunnya.
Bumi sendiri adalah planet yang sementara ini dapat menunjang kehidupan makhluk hidup,
dimana pada Bumi ini memiliki 3 komponen utama yang sangat menunjang untuk
kehidupan suatu mahluk hidup didalamnya. Komponen tersebut tidak lain adalah
komponen gas yang disebut atmosfer, komponen padatan yang disebut litosfer dan
komponen air yang disebut hidrosfer.

1. Atmosfer
Istilah atmosfer berasal dari 2 kata yunani, yakni atmos yang berarti uap dan sphaira
yang berarti lapisan. Sehingga dapat dikatakan atmosfer adalah lapisan Bumi yang
berupa uap. Atmosfer sendiri memiliki banyak sekali lapisan dan komponen
penyusun, tetapi komponen penyusun terbanyak adalah nitogen dan oksigen yang paling
dibutuhkan oleh makhluk hidup dalam mempertahankan hidupnya. Salah satu
komposisi dari atmosfer adalah Ozon (O ) yang membentuk suatu lapisan tersendiri
yang berfungsi sebagai penyerap radiasi Matahari yang berupa radiasi Ultraviolet.

Gambar 5.1 Komposisi gas pada atmosfer

Atmosfer sendiri juga mempunyai lapisan-lapisan yang dibagi menurut


3
ketinggian dari
lapisan atmosfer itu sendiri, lapisan-lapisan tersebut dibagi menjadi dua, yaitu sebagai
berikut.

a. Lapisan Atmosfer
Secara garis besar, atmosfer bumi terbagi menjadi dua yaitu bagian bawah dan
bagian atas. Bagian bawah terdiri atas troposfer dan stratosfer. Bagian atas terdiri
atas mesosfer, termosfer, dan eksosfer. Lapisan-lapisan tersebut memiliki ketinggian
dengan karakteristik yang berbeda.
1). Troposfer
Troposfer adalah lapisan paling bawah dan paling penting bagi makhluk hidup.
Sebagian besar aktivitas makhluk hidup di Bumi, termasuk manusia yang sedang
tidur, belajar, dan bermain berada pada lapisan troposfer. Ketinggian troposfer
terhitung mulai dari permukaan laut (0 km) hingga 10 km di atas permukaan laut
(dpl). Sebagian besar bagian troposfer berbentuk uap air dan 75% terdiri atas gas-
gas atmosfer. Troposfer merupakan tempat berlangsungnya sistem Bumi, seperti
hujan, angin, salju, dan awan.
(a) Gambar 5.2 Hujan terjadi di lapisan Troposfer ( b) Gambar 5.3 Awan yang ada di Troposfer

2). Stratosfer
Stratosfer berada di atas laipsan troposfer. Lapisan ini terbentang pada ketinggian
15-50 km dari permukaan bumi. Pada lapisan ini tidak ada uap air dan sedikit
sekali terbentuk awan. Lapisan ozon berada pada lapisan ini yaitu pada ketinggian
±25 km. Berbeda dengan troposfer, semakin tinggi permukaan lapisan sttratosfer,
suhu udara semakin naik. Pada ozon suhunya -50oC sedangkan pada laipsan
paling atas suhunya -2,5oC. Lapisan ozon menyerap radiasi sinar UV yang
berbahaya bagi manusia.

3). Mesosfer
Lapisan ini berada pada ketinggian 50-80 km. Lapisan paling atas memiliki suhu
paling rendah, yaitu -75oC. Adakalanya fenomena meteor dapat disaksikan.
Fenomena ini menunjukkan seolah-olah meteor melintasi bumi lalu menghilang.
Sebenarnya yang terjadi adalah meteor sedang menuju bumi selanjutnya terbakar
habis di atmosfer. Lapisan atmosfer yang membakar habis meteor disebut
mesosfer.

4). Termosfer
Lapisan termosfer berada pada ketinggian 80-500 km. Lapisan ini sering disebut
sebagai lapisan ionosfer. Dalam lapisan ini terjadi ionisasi partikel-partikel gas
membentuk plasma yang mengandung ion-ion positif dan negatif. Lapisan
ionosfer menyerap radiasi sinar X yang berbahaya. Suhu lapisan terendah
mencapai -87oC, sedangkan pada ketinggian paling atas mencapai 726oC.
Ketika kamu mendengarkan radio pada malam hari, siaran radio dari kota lain
akan terdengar lebih jelas. Hal ini disebabkan karena adanya lapisan ionosfer.
Pada siang hari, energi dari Matahari mengenai partikel pada ionosfer
mengakibatkan partikel tersebut menyerap gelombang radio dengan frekuensi
AM. Pada malam hari, tanpa energi Matahari, gelombang radio dipantulkan pada
ionosfer, sehingga dapat terpancar dengan jarak yang lebih jauh.
Gambar 5.4 Pemantulan gelombang radio di lapisan atmosfer
5). Eksosfer
Lapisan eksosfer berada di atas ketinggian 500 km.
Suhu lapisan ini sekitar 727OC, lapisan ini merupakan batas dengan luar angkasa.

b. Tekanan Udara
Gas di atmosfer memiliki massa. Gravitasi bumi akan menghasilkan gaya tarik
molekul gas menuju permukaan bumi. Akibatnya, berat molekul gas akan menekan
udara di bawahnya. Molekul udara di dekat permukaan bumi lebih rapat. Apabila
kerapatannya tinggi, gaya tekan yang dihasilkan akan besar.
Gaya tekan udara yang diberikan pada suatu daerah dinamakan tekanan udara.
Besarnya tekanan udara akan berkurang seiring dengan ketinggian daerah. Ketika
kita mendaki gunung atau di daerah pegunungan akan merasakan kesulitan bernapas.
Hal ini terjadi karena daerah yang lebih tinggi, jumlah molekul udara semakin
sedikit.

Gambar 5.5Tekanan udara menurun seiring dengan bertambahnya


ketinggian
c. Suhu di Atmosfer
Matahari merupakan sumber energi terbesar di galaksi Bima Sakti. Energi Matahari
dipancarkan dengan cara radiasi ke seluruh sistem galaksi Bima Sakti.
Sebelum mencapai permukaan Bumi, radiasi energi Matahari akan melewati
atmosfer, oleh atmosfer sebagian energi Matahari akan diserap dalam bentuk kalor
atau panas. Akan tetapi, tidak semua gas penyusun atmosfer mudah menyerap energi
Matahari. Beberapa lapisan atmosfer tertentu memiliki molekul gas yang sulit
menyerap energi Matahari. Dengan demikian, suhu di tiap lapisan atmosfer berbeda
seperti yang digambarkan oleh garis merah pada Gambar berikut.

Gambar 5.6 Perubahan temperatur pada lapisan atmosfer

Lapisan troposfer memiliki suhu antara -52oC hingga 17oC. Berdasarkan pada
gambar tersebut, bagian terendah dari stratosfer memiliki suhu yang paling hangat.
Hal ini terjadi karena permukaan Bumi menyerap energi radiasi Matahari kemudian
menyalurkannya ke udara di atasnya.
Berbeda dengan lapisan troposfer, suhu di lapisan stratosfer semakin tinggi seiring
dengan bertambahnya ketinggian. Hal ini disebabkan adanya ozon. Ozon terdapat di
bagian atas stratosfer. Molekul ozon mampu menyerap energi Matahari, sehingga
mengakibatkan kenaikan temperatur. Lapisan mesosfer memiliki karakteristik seperti
stratosfer, yakni semakin tinggi maka temperaturnya semakin rendah. Hal ini
dikarenakan mesosfer tersusun atas molekul gas yang sulit menyerap energi
Matahari. Lapisan termosfer dan eksosfer merupakan lapisan pertama yang
menerima radiasi energi Matahari. Lapisan termosfer dan eksosfer memiliki jumlah
molekul yang sedikit. Akan tetapi, molekul pada 2 lapisan ini sangat efektif dalam
menyerap energi Matahari. Akibatnya, semakin tinggi ketinggiannya semakin besar
pula temperaturnya.

d. Lapisan Ozon
Salah satu bentuk energi radiasi matahari adalah sinar ultraviolet (sinar UV).
Apabila paparan sinar UV terlalu besar dan mengenai kulit akan menyebabkan
kerusakan kulit serta terjadi kanker kulit. Akan tetapi, sinar UV dapat diserap oleh
lapisan ozon.
Lapisan ozon terdapat pada stratosfer. Ozon tersusun atas oksigen sebagai bahan
dasar. Satu molekul ozon memiliki tiga atom oksigen yang berkaitan. Kandungan
ozon di lapisi sratosfer sangat tinggi sehingga melindungi bumi dari radiasi
matahari.
Jumlah ozon di atmosfer selalu berubah-ubah. Hal ini dipengaruhi adanya gas lain
yang bersinggungan dengan ozon. Salah satu gas yang dapat merusak lapisan ozon
adalah gas Chlorofluorocarbon (CFC). Gas CFC berasal dari lemari es, air
conditioner, dan parfum. CFC terdiri atas atom carbon (C), Fluor (F), dan Klorin
(Cl). Klorin yang merupakan penyusun gas CFC mampu memecah molekul ozon di
atmosfer seperti gambar berikut ini.

Gambar 5.7 Proses pemecahan molekul ozon oleh CFC

Ketika CFC berada di atmosfer, sinar ultraviolet memecah molekul CFC, kemudian
atom klorin yang bebas akan mendekati dan memecah molekul ozon. Satu atom oksigen
berikatan dengan klorin, sedangkan sisanya membentuk molekul oksigen (O2). Proses
tersebut terus berlangsung ketika terdapat klorin di atmosfer. Senyawa yang dibentuk
oleh reaksi klorin dan atom oksigen tidak dapat menyerap radiasi Matahari. Akibatnya,
akan semakin banyak ultraviolet yang sampai ke permukaan Bumi.
Pemecahan molekul ozon oleh CFC mengakibatkan penurunan konsentrasi ozon secara
berkala. Penurunan ozon tersebut terjadi di bagian Kutub Utara (Antartika). Fenomena
ini disebut lubang ozon. Pada setiap tahun, konsentrasi ozon pada akhir bulan Agustus
atau awal September mulai menurun. Pada bulan Oktober, konsentrasi ozon mencapai
titik terendah. Kemudian konsentrasi ozon akan terus naik dan lubang ozon akan hilang
pada bulan Desember.

Gambar 5.8 Perubahan lubang ozon

Hasil pengamatan NASA menunjukkan bahwa lubang ozon semakin membesar dari
tahun 1980 hingga tahun 2010 yang disajikan pada di atas. Pada gambar tersebut,
terlihat warna biru tua menggambarkan konsentrasi ozon yang paling rendah. Dari
gambar tersebut dapat diketahui bahwa dari tahun 1980-2010 luas atmosfer dengan
konsentrasi ozon rendah semakin meluas. Hal ini menunjukkan dampak serius dari
penggunaan CFC.

2. Litosfer
Litosfer merupakan bagian terluar dari mantel bumi. Litosfer berasal dari kata lithos
yang berarti batu dan fera yang berarti sekeliling. Dengna demikian, litosfer berarti
laipsan terluar dari mantel bumi yang didominasi oleh material-material yang bersifat
keras dan padat (batuan). Litosfer tersusun atas dua lapisan uatama, yaitu lapisan Si-AL
(tersusun dari silikat dan aluminium) dan lapisan Si-Ma (tersusun dari silikat dan
magnesium).
Bersama-sama dengan kerak bumi, litosfer mengapung di atas astenosfer yang berupa
materi agaka kental. Oleh karena itu, litosfer sering disebut dengan lempeng tektonik
yang bergeser dan bergerak secara horizontal. Ketebalan litosfer sekitar 50-100 km.
Pada kedalaman sekitar 60-200 km di dalam litosfer terdapat lapisan yang memiliki sifat
berbeda. Akibatnya, kecepatan gelombang yang berjalan menjadi lebih lambat.

B. Gempa Bumi dan Gunung Berapi


Gempa bumi dan gunung api merupakan contoh kejadian alam di permukaan bumi. Gempa
bumi merupakan peristiwa yang menyebabkan permukaan bumi bergetar. Gempa bumi
dapat merusak bangunan dan membahayakan kehidupan manusia. Hal tersebut memiliki
kesamaan dengan peristiwa meletusnya gunung api.

1. Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan fenomena alam yang dapat terjadi setiap saat dipermukaan
bumi. Gempa bumi berupa guncangan atau getaran dengan magnitudo (kekuatan)
bervariasi. Peristiwa gempa bumi dan tsunami dapat saling berkaitan. Gempa bumi yang
terjadi di dasar laut dapat berpotensi menimbulkan tsunami. Akan tetapi tidak semua
gempa di dasar laut dapat menimbulkan tsunami.
Berdasarkan penyebabnya, gempa bumi dikelompokkan menjadi tektonik, gempa
vulkanik, gempa runtuhan, dan gempa buatan.

a. Gempa tektonik terjadi karena pergeseran kerak bumi (berkaitan dengan


peristiwa tektonisme). Pergeseran kerak bumi di sepanjang bidang patahan
menimbulkan guncangan yang merambat ke segalah arah melalui materi-materi.
b. Gempa vulkanik terjadi karena aktivitas vulkanisme, baik sebelum gunung
meletus, saat meletus, maupun setelah meletus. Magma yang keluar melewati
pipa-pipa gunung api menimbulkan getaran yang menyebarkan ke segalah arah
melalui material bumi. Oleh karena aktivitas vulkanisme menimbulkan gempa,
aktivitas gunung api dapat diprediksi oleh manusia.
c. Gempa runtuhan (terban) disebabkan oleh adanya runtuhan meliputi tanah
longsor (rock fall) runtuhnya goa bawah tanah, dan runtuhan di dalam lubang
tambang.
d. Gempa buatan terjadi karena aktivitas manusiandu permukaan bumi. Contoh
peledakan buatan dalam proses pembuatan jalan tembus di pergunungan batu.

Berdasarkan kedalamannya, gempa bumi dikelompokkan menjadi gempa dangkal,


gempa sedang, dan gempa dalam.
Ilmu yang mempelajari tentang gempa Bumi adalah seismologi. Ilmuwan yang
mengkaji gempa Bumi disebut ahli seismologi. Alat untuk mengukur besar kecilnya
kekuatan gempa disebut seismograf.
Pada sebuah seismograf terdapat gulungan kertas yang terpasang pada sebuah tabung
berputar. Di atas kertas tersebut terdapat jarum dengan sebuah pena. Ketika terdapat
gelombang seismik, gulungan kertas akan bergetar, namun jarum tetap diam. Jarum
dengan pena yang terpasang akan meggambarkan grafik gelombang seismik pada
kertas. Ketinggian garis pada kertas menggambarkan besarnya energi yang dilepaskan
saat gempa yang dikenal sebagai magnitude. Grafik hasil pencatatan seismograf
dinamakan seismogram.
Gempa yang terjadi akibat pergeseran lempeng tektonik lebih berbahaya daripada
gempa vulkanis, tanah longsor, maupun gempa buatan. Pusat gempa di dalam bumi
bukanlah suatu titik, melainkan garis atau daerah sepanjang patahan yang mengalami
pergeseran. Gempa jenis ini tergolong gempa dangkal. Pusat gempa disebut
hiposentrum. Bagian permukaan bumi yang berada di atas hiposentrum disebut
episentrum. Untuk mengetahui letak gempa bumi, minimal diperlukan catatan gempa
dari tiga buah stasiun pencatat gempa.

Magnitude gempa adalah sebuah besaran yang menyatakan energi yang


dipancarkan oleh sumber gempa. Besarnya kekuatan gempa akan mempengaruhi
besarnya energi yang dilepaskan. Semakin besar kekuatan gempa, energi yang
dilepaskannya pun semakin besar. Akibatnya, kerusakan yang ditimbulkan juga
semakin besar. Berdasarkan besar magnitude dan kerusakan yang ditimbulkan, gempa
dikategorikan seperti tabel berikut.
Tabel kategori gempa berdasarkan besar Magnitude dan kerusakan yang ditimbulkan

Sebagian besar kerusakan akibat gempa Bumi diakibatkan oleh gelombang yang
merambat di permukaan Bumi. Bangunan serta jalan raya dapat rusak. Ketika gempa
terjadi di dasar laut, gerakan lempeng tersebut akan mendorong air laut ke atas,
sehingga timbul gelombang yang besar dan kuat. Gelombang air laut dapat mengalir
ratusan kilometer ke segala arah dari episentrum. Gelombang air laut ini disebut
tsunami.
Tsunami berasal dari bahasa Jepang tsu yang berarti pelabuhan dan nami yang berarti
gelombang. Awalnya, tsunami diartikan sebagai gelombang laut yang mencapai
pelabuhan (pantai). Adapun penyebab terjadinya tsunami yaitu adanya gempa di dasar
laut. Selanjutnya, pengertian tsunami diperluas menjadi gelombang laut yang
disebabkan oleh gempa, baik gempa tektonik maupun gempa akibat letusan gunung
gunung api dan longsoran yang terjadi di dasar laut.
Proses terjadinya gelombang tsunami dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 5.9 Proses terjadinya Gelombang Tsunami

Tsunami termasuk gelombang panjang dengan panjang mencapai 100 km dan periode
sekitar 10 menit. Gempa pembangkit tsunami memiliki karakteristik sebagai berikut :
1) Pusat gempa di dasar laut
2) Tergolong sebagai gempa dasar
3) Memiliki magnitudo (kekuatan gempa) besar serta bertipe pensesaran sesar naik
(thrusting fault) dan sesar turun (normal fault)

 Pengurangan Risiko Bencana


Dampak gempa bumi dan tsunami yang begitu
besar membuat menusia harus waspada. Salah
satu bentuk antisipasi bencana-bencana tersebut
dengan menciptakan sitem peringatan dini. Sistem
peringatan dini gempa bumi dan tsunami
dilakukan sebelum hingga beberapa saat setelah
terjadinya gempa bumi dan tsunami.

 Sebelum terjadi gempa bumi


Usaha yang dilakukan dapat dimulai dari rumah
adalah :
a) Harus memastikan apakah rumah cukup aman dari
bahaya akibat gempa bumi seperti longsor.
b) Dapat merenovasi kembali rumah agar tahan
gempa.
Salah satu teknologi yang digunakan untuk mengurangi kerusakan adalah rekayasa
bangunan tahan gempa. Bangunan ini dapat menahan kekuatan getaran yang
dihasilkan gempa, sehingga mengurangi kerusakan yang terjadi.
Gambar 5.10 Tindakan Tanggap
sebelum Gempa Bumi
terjadi

Saat ini banyak gedung yang berdiri di atas pondasi yang tersusun atas baja dan karet.
Selain itu, penataan struktur bangunan juga direkayasa sedemikian rupa agar tahan
gempa. Dengan demikian, bangunan tahan gempa tersebut dapat menahan getaran
gempa Bumi dan mengurangi risiko kerusakan dan kematian penghuni di dalamnya.
c) Untuk mengurangi kerusakan harta benda yang ada di rumah akibat gempa maka harus
menata barang-barang yang ada di rumah.
d) Harus memastikan benda-benda yang tergantung dirumah agar tidak mudah jatuh saat
terjadi gempa.
e) Menyimpan barang-barang yang berat dan mudah pecah berada di bawah bagian
lemari atau rak.
f) Pastikan listrik, air, dan gas sudah dimatikan ketika tidak digunakan lagi.
g) Selalu sediakan kotak P3K, senter, dan makanan sebagai perlengkapan darurat jika
terjadi gempa.
h)

 Pada saat terjadi gempa bumi


Gempa merupakan salah satu bencana yang dapat
terjadi setiap saat. Ada kalanya gempa datang di
saat kita berada di sekolah, saat bermain, atau di
saat berlibur di pantai. Untuk menyelamatkan diri
dari bahaya gempa, maka lakukan tindakan berikut
sesuai tempat kita berada.
a) Hal yang paling utama yang harus dilakukan
adalah tetap tenang saat terjadi gempa. Jika
panik terhadap situasi yang dialami, maka tidak
akan jernih dan tidak tahu harus berbuat apa.
b) Jika berada dalam ruangan saat terjadi gempa,
carilah tempat berlindung yang kuat dan
mampu menahan reruntuhan seperti di bawah
meja atau tempat tidur. Jika tidak ada tempat
berlindung, maka dapat menggunakan bantal
atau benda lainnya untuk melindungi kepala.
Akan lebih aman jika menjauhi lemari, rak
buku, dan jendela. Selain itu, harus hati-hati
terhadap atap yang mungkin runtuh, benda
yang tergantung dan sebagainya.
c) Ketika sedang berada di luar ruangan, dapat
mencari ruang terbuka yang jauh dari gedung
tinggi, tebing terjal, tiang listrik, papan
reklame, atau pepohonan yang besar. Jika tidak ada ruang terbuka, tetaplah di luar
ruangan. Pastikan tempatnya aman dari reruntuhan benda-benda yang ada di
sekitarnya.
Gambar 5.11Saat Gempa Bumi

d) Apabila sedang berada di pantai, dapat menjauhi pantai untuk menghindari bahaya
tsunami akibat gempa.
e) Apabila terjadi gempa di daerah pegunungan, dapat mencari tempat yang aman dari
tanah longsor akibat dari gempa tersebut.
f) Apabila terjadi saat di dalam perjalanan menuju suatu tempat. Apabila gempa terjadi
saat di dalam kendaraan, harus segera menghentikan dan keluar dari kendaraan. Akan
tetapi, jangan menghentikan kendaraan di jalan layang atau jembatan. Gunakan rem
tangan jika kendaraan berada di jalan yang miring. Hal tersebut mencegah kendaraan
tergelincir dan menimpa kendaraan lain.

 Sesudah terjadi gempa bumi


Apabila gempa telah berhenti, maka hal-hal selanjutnya
yang harus dilakukan adalah menuju titik evakuasi.
Titik evakuasi merupakan daerah aman dan di titik
evakuasi biasanya bantuan baik materi maupun medis di
kumpulkan.
a) Apabila terjebak dalam bangunan atau reruntuhan,
maka:
 Dapat menyingkirkan reruntuhan terlebih dahulu.
 Tutuplah mulut dan hidung dengan kain atau masker
agar aman dari debu reruntuhan.
 Kemudian harus memeriksa adakah yang terluka,
lakukan dengan P3K jika ada yang terluka.
 Harus memeriksa lingkungan disekitar. Hal-hal yang
perlu diperiksa, antara lain kebakaran, gas bocor,
korsleting listrik, saluran air, serta jangan pernah
menyalakan api dalam ruangan.
 Gunakan telepon untuk meminta pertolongan
darurat. Jika telepon tidak berfungsi, maka dapat
menggunakan benda yang ada di sekitar untuk
memberi sinyal kepada orang lain. Misalnya
membunyikan kentongan.
 Langkah selanjutnya adalah keluar ruangan dengan
tenang dan tertib.

Gambar 5.12 Setelah Gempa Bumi


b) Apabila berada di luar ruangan saat gempa maka:
 Jangan memasuki bangunan setelah gempa, karena ada kemungkinan bangunan
tersebut dapat runtuh.
 Memperhatikan situasi lingkungan sekitar. Sebaiknya, tidak berada di daerah sekitar
gempa karena kemungkinan bahaya akibat gempa masih ada.
c) Apabila berada di pantai atau di daerah pesisir maka :
 Perhatikan kondisi air laut setelah gempa.
 Jika air laut tiba-tiba surut dalam sesaat, segeralah menjauh dari pantai sejauh
mungkin karena adanya kemungkinan gelombang tsunami akan terjadi.
d) Teruslah mengikuti informasi terkait gempa Bumi yang terjadi. Dengan mengikuti
informasi tersebut, supaya dapat mengetahui apakah ada gempa susulan atau gempa
tersebut berpotensi menimbulkan tsunami.

2. Gunung Berapi
Gunung berapi merupakan suatu sistim saluran magma (batuan dalam wujud cair atau
lava) dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan
bumi, termasuk endapan material yang dikeluarkan pada saat meletus. Gunung berapi
memiliki lubang yang terbentuk melingkar di daerah puncaknya yang disebut kawah.
Saat erupsi terjadi, magma dan material lainnya dimuntahkan melalui kawah gunung
berapi. Ketika erupsi gunung berapi (gunung meletus) terjadi, lava dan beberapa
material dimuntahkan hingga ribuan meter kubik (m3) ke udara. Partikel-partikel dari
material dan lava yang mendingin akan terlontar ke atas, kemudian berjatuhan dari
langit. Fenomena ini yang disebut hujan debu vulkanik (tephra).

Beberapa gunung berapi terbentuk karena tabrakan


dua lempeng. Proses tersebut akan menghasilkan
serangkaian gunung berapi. Hal ini seperti yang telah
kamu pelajari sebelumnya. Jika terdapat dua lempeng
yang bertabrakan, maka lempeng yang memiliki
massa jenis yang lebih besar akan menekuk ke bawah
lempeng yang massa jenisnya lebih rendah. Ketika
sebuah lempeng menekuk dibawa lempeng lainnya,
maka batuan pada lempeng yang menekuk akan
melebur menjadi magma. Magma tersebut akan naik
menuju permukaan karena perbedaan massa jenis,
seperti pada gambar di samping.

Gambar 5.13 Proses pembentukan gunung


berapi

1. Klasifikasi Gunung Berapi di Indonesia


Gunung berapi dapat diklasifikasikan berdasarkan sejarah erupsi (letusan), sumber erupsi,
tinggi rendahnya derajat fragmentasi dan luasnya, kuat lemahnya letusan, serta tinggi
tiang asap.
Berdasarkan catatan sejarh erupsi kalangan vulkanologi Indonesia mengelompokan
gunung berapi ke dalam tiga tipe, yaitu :
a) Gunung berapi tipe A
b) Gung berapi tipe B
c) Gunung berapi tipe C

Gunung berapi juga dapat diklasifikasikan berdasarkan sumber erupsinya yaitu:


a) Erupsi pusat : erupsi yang keluar melalui kawah utama
b) Erupsi samping : erupsi yang keluar dari lereng tubuhnya
c) Erupsi celah : erupsi yang keluar dari retakan atau sesar yang dapat memanjang
sampai beberapa kilometer
d) Erupsi eksentrik : erupsi samping tetapi magma tidak keluar dari kawah utama yang
menyimpang kesamping melainkan langsung dari dapur magma melaui kawah
sendiri.

Gambar 5.14 Proses Erupsi

Berdasarkan tinggi rendahnya derajat fragmentasi dan luasnya, kuat lemahnya letusan
serta tinggi tiang asap gunung berapi dibagi menjadi beberapa tipe :
a) Tipe hawaiian: erupsi berupa semburan lava pijar dan sering diikuti lelehan lava
secara serentak.
b) Tipe strombolian : erupsi berupa semburan lava pijar dari lava magma yang dangkal
c) Tipe Plinian : erupsi yang sangat eksplosif dari magma berfiskositas tinggi atau
magama asam.
d) Tipe Subplinian : erupsi eksplosif dari makma asam atau riolitik dari gunung api
strato.
e) Tipe Ultra plinian erupsinya sangat eksplosif menghasilkan endapan batu apung yang
lebih banyak
f) Tipe Vulkanian, erupsinya magmatis berkomposisi andesit basaltik sampai dasit.
Umumnya melontarkan bom-bom vulkanik atau bongkahan di sekitar kawah.
g) Tipe Surtseyan dan Tipe Freatoplinian, erupsi pada kedua tipe ini terjadi pada pulau
gunung berapi, gunung berapi bawah laut atau gunung berapi yang berdanau kawah.

Gunung berapi juga dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuknya yaitu :


a) Stratovolcano : terbentuk dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-ubah
sehingga membentuk susunan yang berlapi-lapis dari beberapa jenis batuan.
Contohnya : gunung merapi
b) Perisai : terbentuk dari batuan aliran lava yang pada saat mengendap masih cair,
sehingga tidak membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam).
Contohnya : gunung berapi di kepulauan hawai
c) Cinder cone : Gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan vulkaniknya
menyebar disekeliling gunung.
d) Kaldera : terbentuk dari ledakan yang sangat kuat melempar ujung atas gunung
sehingga membentuk cekungan.
Contohnya : gunung bromo

2. Bahaya Gunung Berapi


Bahaya letusan gunung berapi dapat berpengaruh secara langsung maupun tidak
langsung
a. Bahaya langsung
1) Leleran lava
Leleran lava merupakan cairan lava yang pekat dan panas yang dapat merusak
segalah sesuatu yang diluinya. Kecepatan aliran lava bergantung pada kekentalan
magmanya. Semakin rendah kekentalan, semakin jauh jangkauan alirannya. Pada
umumnya leleran lava yang dierupsikan gunung berapi di Indonesia memiliki
komposisi magma menengah sehingga pergerakannya cukup lambat.

2) Aliran piroklastik (awan panas)


Aliran piroklastik dapat terjadi akibat runtuhan tiang asap erupsi plinian, letusan
langsung kesatu arah, guguran kuba lava (lida lava), dan aliran pada permukaan
tanah. Aliran piroklastik cenderung mengalir melalui daerah rendah atau lembah.
Kecepatan lairan piroklastik dipengaruhi oleh pelepasan gas dari magma atau lava
atau dari udara yang terpanaskan pada saat mengalir.

3) Jatuhan piroklastik
Jatuhan piroklastik terjadi dari letusan yang membentuk tiang asap cukup tinggi.
Pada saat energinya habis abu akan menyebar sesuai arah angin kemudian jatuh lagi
ke muka bumi. Sebaran abu di udara dapat menggelapkan bumi selama beberapa
saaat dan dapat berbahaya bagi penerabangan.

4) Lahar letusan
Lahar letusan terjadi pada gunung berapi yang mempunyai danau kawah.

5) Gas vulkanik beracun


Gas beracun umumnya muncul pada gunung berapi aktif berupa karbon monoksida
(CO), karbon dioksida (CO2), hidrogen sianida (HCN), hirogen sulfida (H2S),
belerang dioksida (SO2). Pada konsentrasi di atas ambang batas gas beracun dapat
mengakibatkan kematian. Contohnya adalah keluarnya gas C O2 dari kawah sinila
di gunung Dieng.
b. Bahaya tidak langsung
1) Lahar hujan
Lahar hujan terjadi apabila material hasil erupsi gunung berapi yang mengendap di
puncak dan lereng terbawah oleh hujan atau air permukaan. Aliran ini berupa aliran
lumpur yang sangat pekat sehingga dapat mengangkut material berbagai ukuran.
Lahar juga dapat mengubah topografi sungai yang dilaluinya dan merusak
bangunan
2) Banjir bandang
Banjir bandang terjadi akibat longsoran material vulkanik pada lereng gunung
berapi karena jenuh air atau curah hujan cukup tinggi. Aliran lumpurnya tidak
begitu pekat.
3) Longsoran vulkanik
Longsoran vulkanik dapat terjadi akibat letusan gunung berapi, pancaran uap air,
pelapukan batuan pada tubuh gunung berapi atau gempa bumi berintensitas kuat.

3. Penangggulangan Bencana Gunung Berapi


a) Sebelum terjadi letusan
1) Pemantauan dan pengamataan kegiatan pada semua gunung berapi aktif
2) Pembuatan dan penyediaan peta kawasan rawan bencana dan peta zona resiko
bahaya gunung berapi yang di dukung dengan peta geologi gunung berapi
3) Melaksanakan prosedur tetap penanggulangan bencana letusan gunung berapi
4) Melakukan bimbingan dan pemberian informasi gunung berapi
5) Melakukan penyelidikan dan penelitian geologi, geofisika, dan geokimia di
gunung berapi
6) Melakukan peningkatan SDM dan pendukungnya seperti peningkatan sarana dan
prasarananya.
b) Selama terjadinya letusan
1) Mengikuti perintah pengungsian yang dikeluarkan oleh pihak berwenang
2) Menghindari melintas searah dengan arah angin dan sungai-sungai yang berhulu
di puncak gunung yang sedang meletus.
3) Menghindari daerah bahaya yang telah ditetapkan oleh pemerintah atau lembaga
yang berwenang serta melihat peta daerah bahaya gunung berapi.
4) Hindarilah lembah-lembah sungai dan daerah yang rendah
5) Apabila melihat permukaan aliran sungai naik segerah mencari daerah yang lebih
tinggi.
6) Dengarkan berita dari radio atau TV mengenai situasi terakhir bahaya letusan
gunung berapi.

c) Setelah terjadi letusan


1) Mengumpulkan data yang mencakup sebaran dan volume hasil letusan
2) Mengidentifikasi daerah yang terancam bahaya
3) Memberikan saran penanggulangan bahaya
4) Memberikan penataan kawasan jangka pendek dan jangka panjang
5) Memperbaiki fasilitas pemantauan yang rusak
6) Menurunkan status kegiatan gunung berapi jika keadaan sudah lebih baik
7) Melanjutkan pemantauan rutin
4. Tingkat Isyarat Gunung Berapi
Untuk keperluan penanggulangan bahay gunung berapi, para ahli telah menyusun tabel
tingkat isyarat bahaya gunung berapi sebagai berikut :

5. Hidrosfer

Hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphaira berarti selimut. Jadi hidrosfer
merupakan lapisan air yang menyelimuti bumi. Hidrosfer meliputi laut, samudra, danau,
sungai, air tanah, dan uap air. Air memiliki peranan penting bagi kehidupan makhluk hidup
di bumi. Tumbuhan memerlukan air untuk fotosintesis sedangkan manusia memerlukan air
untuk metabolisme dan memenuhi kebutuhan hidup. Air di bumi memiliki siklus yang
dinamakan siklus hidrologi atau siklus air. Siklus hidrologi adalah proses daur ulang air
secara terus menerus.
Perhatiakan gambar berikut ini.
Siklus bermula ketika panas matahari menguapkan air di laut dan permukaan bumi yang
disebut evaporasi. Uap air tersebut berkumpul di angksa dan terjadi proses kondensasi
(pengembunan) hingga terbentuk awan. Awan akan berjalan sesuai dengan arah hembusan
angin. Penguapan terus menerus menyebabkan terbentuknya banyaknya awan. Jika awan
tidak mampu lagi menampung uap dari evaporasi, uap air di awan akan turun sebagai
hujan. Air hujan akan mengisi cadangan air di permukaan bumi. Proses ini terjadi terus
menerus sehingga pasokkan air di bumi tetap stabil. Setiap daerah memiliki potensi curah
hujan yang berbeda-beda. Ada daerah yang memiliki curah hujan tinggi dan ada pula
daerah yang memiliki curah hujan rendah. Apabila curah hujan tinggi simpanan air di
waduk, sungai dan danau akan betambah. Akibatnya daerah tersebut berpotensi banjir.
Banjir adalah aliran air yang berlebihan hingga meluap ke daratan. Banjir terjadi
disebabkan beberapa hal seperti :
a) Tingginya curah hujan
b) Pengelolaan lingkungan yang buruk
c) Perilaku manusia yang membuang sampah di sungai

 Jika hidup di daerah rawan banjir ada beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum
terjadinya banjir :
a) Mengetahui sumber informasi banjir seperti: media elektronik, BMG, dan pemerintah
setempat
b) Mengenali tanda-tanda banjir sebelumnya
c) Memeriksa dan membersihkan saluran air
d) Memastikan tempat-tempat pengungsian dan penyimpanan barang dan surat berharga
jika terjadi banjir
e) Memahami tindakan tanggap darurat dan pertolongan pertama
f) Memperhatikan kondisi rumah supaya tidak ikut hanyut
Gambar Tindakan siaga sebelum banjir

 Apabila sudah mengetahui adanya tanda-tanda banjir, hal yang harus dilakukan sebagi
berikut :
1). Memindahkan peralatan rumah tangga yang berada di luar rumah untuk dipindahkan ke
tempat yang tidak terjangkau genangan air.
2). Menyimpan surat-surat atau dokumen penting dan di bungkus dengan kantong plastik,
lalu diletakkan di tempat aman dari genangan air.
3). Mematikan listrik dan bersiap-siap untuk mengungsi jika banjir datang.
 Apabila banjir terjadi ketika seseorang berada di dalam rumah, seseorang diharapkan tetap
mementau segala informasi dan apabila telah ada imbauan untuk mengungsi diharapkan
segera mengungsi. Jika harus mengungsi diharapkan segera mengungsi sebelum ketinggian
air membahayakan. Ketika mengungsi diharapkan menggunakan jalur evakuasi yang
ditentukan dan mendahulukan anak-anak, orang cacat, serta orang lanjut usia.

 Jika sudah di pengungsian, jangan biarkan anak-anak bermain di daerah banjir dan kembali
ke rumah jika belum dalm kondisi aman.

 Apabila sudah kembali dari pengungsian, sebaiknya melakukan hal-hal berikut:


1). Menggunakan alas kaki untuk melindungi dari bahaya-bahaya yang tersembunyi
2). Memeriksa kondisi bangunan rumah
3). Memperhatikan kabel-kabel yang terendam air
4). Memeriksa bahan yang mudah terbakar
5). Menjaga anak untuk tidak bermain air banjir
o. SKENARIO PEMBELAJARAN

Kegiatan Alokasi waktu


Pengantar 5 menit
Motivasi /
15 menit
brainstorming
Diskusi kelompok 50 menit
Presentasi / pleno 25 menit
Penguatan oleh guru 15 menit
Refleksi 10 menit

p. SUMBER BELAJAR
BAHAN AJAR KD 3.11

SATUAN PENDIDIKAN :
MAPEL : ILMU PENGETAHUAN ALAM
KELAS / SEMESTER : VII/II
ALOKASI WAKTU : 15 JAMPEL

q. KI, KD

 KOMPETENSI INTI (KI)

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan


metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang : ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan kawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak
mata
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif dan komunikatif, dalam ranah konkret dan
ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang teori

 KOMPETENSI DASAR (KD)


3.11 Menganalisis sistem tata surya, rotasi dan revolusi bumi dan bulan, serta
dampaknya bagi kehidupan di bumi
4.11 Karya tentang menyajikan dampak rotasi dan revolusi bumi dan bulan bagi
kehidupan di bumi. Berdasarkan hasil pengamatan atau penelusuran berbagai
sumber informasi.

r. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


3.11.1 Menganalisis sistem tata surya
3.11.2 Menjelaskan gerak rotasi dan revolusi bumi dan bulan
3.11.3 Mendeskripsikan rotasi, revolusi bumi serta dampak bagi kehidupan
4.11.1 Membuat karya ilmiah tentang dampak dari rotasi, revolusi bumi dan bulan bagi
kehidupan di bumi.

s. BAHAN RANGSANGA
t. MATERI

BAB VI : TATA SURYA

A. SISTEM TATA SURYA

Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut
matahari dan semua objek yang mengelilinginya. Tata surya terletak di dalam satu
galaksi. Saat ini manusia mengetahui objek di dalam sistem tata surya mengorbit pada
Matahari. Selain itu, gravitasi Matahari juga memengaruhi pergerakan benda-benda
dalam sistem tata surya sebagaimana gravitasi Bumi memengaruhi pergerakan Bulan
yang mengorbit padanya.
Pada awal tahun 1600-an, Johannes Kepler, seorang ahli matematika dari Jerman, mulai
mempelajari orbit planet-planet. Kepler menemukan bahwa bentuk orbit planet tidak
melingkar, tetapi berbentuk oval atau elips. Perhitungan lebih lanjut menunjukkan
bahwa letak Matahari tidak di pusat orbit, tetapi sedikit offset. Kepler juga menemukan
bahwa planet bergerak dengan kecepatan yang berbeda dalam orbitnya di sekitar
Matahari yang ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel Rata-Rata Kecepatan Orbital Planet dalam Tata Surya


Planet Rata-rata Kecepatan Orbital (km/s)
Merkurius 48
Venus 35
Bumi 30
Mars 24
Jupiter 13
Saturnus 9,7
Uranus 6,8
Neptunus 5,4

Tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa planet yang dekat dengan Matahari bergerak
lebih cepat daripada planet yang jauh dari Matahari. Bidang edar planet-planet dalam
mengelilingi Matahari disebut bidang edar dan bidang edar Bumi dalam mengelilingi
Matahari disebut dengan bidang ekliptika.
Susunan tata surya terdiri atas Matahari, Planet, Komet, Meteroid, dan Asteroid.
1. Matahari
Matahari adalah bintang yang berupa bola gas panas dan bercahaya yang menjadi pusat
sistem tata surya.Tanpa energi intens dan panas Matahari, tidak akan ada kehidupan di
Bumi. Matahari memiliki 4 lapisan, yaitu sebagai berikut :
a. Inti Matahari, memiliki suhu sekitar 1,5 x 107oC
yang cukup untuk mempertahankan fusi
termonuklir yang berfungsi sebagai sumber
energi Matahari. Energi dari inti akan
diradiasikan ke lapisan luar Matahari dan
kemudian sampai ke ruang angkasa.

Gambar 6.1 Bagian-bagian Matahari

b. Fotosfer, memiliki suhu sekitar 6.000 Kelvin, dengan ketebalan sekitar 300 km.
Melalui fotosfer, sebagian besar radiasi Matahari ke luar dan terdeteksi sebagai sinar
Matahari yang kita amati di Bumi. Di dalam fotosfer terdapat bintik Matahari, yaitu
daerah dengan medan magnet yang kuat dan dingin serta lebih gelap dari wilayah
sekitarnya.
c. Kromosfer, memiliki suhu sekitar 4.500 Kelvin dan ketebalannya 2.000 km. Lapisan
kromosfer terlihat seperti gelang merah yang mengelilingi Bulan pada waktu terjadi
gerhana Matahari total.
d. Korona, merupakan lapisan terluar Matahari dengan suhu sekitar 1.000.000 Kelvin
dan ketebalannya sekitar 700.000 km. Memiliki warna keabu-abuan yang dihasilkan
dari ionisasi atom karena suhu yang sangat tinggi. Korona terlihat seperti mahkota
dengan warna keabu-abuan yang mengelilingi Bulan pada waktu terjadi gerhana
Matahari total.

2. Planet
Planet adalah benda langit yang tidak dapat memancarkan cahaya sendiri.
Planet hanya memantulkan cahaya yang diterimanya dari bintang. Sampai saat ini,
diketahui terdapat delapan planet dalam tata surya kita. Kedelapan planet tersebut
adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Awalnya, galaksi Bima sakti memiliki sembilan planet yakni Pluto sebagai planet
kesembilan. Namun berdasarkan sidang umum himpunan astronomi Internasional ke-
26, bahwa Pluto bukan anggota tata surya lagi. Keputusan ini didasari oleh segi ukuran
Pluto yang terlalu kecil dan orbitalnya yang sangat elips sehingga tidak memenuhi
syarat sebagai planet. Planet berevolusi mengelilingi matahari karena adanya gaya
gravitasi matahari.
Dalam mengelilingi matahari, planet-planet mengikuti lintasan atau garis edar tertentu
yang disebut orbit. Garis edar masing-masing planet berbentuk elips dan tidak saling
berpotongan. Bidang orbit bumi disebut bidang ekliptika. Peredaran planet-planet
mengelilingi matahari pada oerbitnya ini disebut revolusi. Waktu yang diperlukan
planet untuk bergerak mengelilingi matahari disebut kala revolusi.
Selain berevolusi, planet-planet juga melakukan rotasi, yaitu bergerak pada porosnya.
Waktu yang diperlukan planet untuk bergerak pada porosnya disebut kala rotasi.
Semua planet melakukan revolusi berlawanan dengan arah jarum jam. Klasifikasi
planet-planet di tata surya berdasarkan kedudukannya terhadap sabuk asteroid adalah
sebagai berikut :
a. Planet dalam
Planet dalam disebut juga dengan planet terestrial. Planet terestrial adalah planet
yang letaknya dekat dengan Matahari, berukuran kecil, memiliki sedikit satelit atau
tidak sama sekali, berbatu, terestrial, sebagian besar terdiri atas mineral tahan api,
seperti silikat yang membentuk kerak dan mantelnya, serta logam seperti besi dan
nikel yang membentuk intinya.
Planet dalam terdiri atas : Merkurius, Venus, Bumi dan Mars.
1). Merkurius adalah Planet yang berjarak paling dekat dengan matahari karena
itulah planet ini sangat sukar diamati.

Gambar 6.2 Planet Merkurius


Permukaan Merkurius dipenuhi kawah akibat meteroit yang berjatuhan. Waktu
revolusi Merkurius adalah 88 hari, sedangkan periode rotasinya adalah 59 hari.

2). Venus merupakan planet kedua yang terdekat dengan matahari. Planet ini
merupakan benda langit paling terang yang dapat dilihat manusia selain matahari
dan bulan.

Gambar 6.3 Planet Venus


Venus juga merupakan planet yang paling dekat dengan bumi. Venus
mempunyai atmosfer yang tebal. Arah rotasi Venus berbeda dengan planet lain,
yaitu searah jarum jam. Venus biasa dikenal sebagai bintang fajar atau bintang
kejora. Hal ini karena venus tampak di langit waktu fajar atau senja.
3). Bumi merupakan planet ketiga dari matahari. Bumi bukanlah planet terbesar,
tetapi planet paling penting karena bumi sebagai tempat tinggal bernagai
makhluk hidup, termasuk manusia. Suhu dan tekanan di bumi memungkinkan air
berada dalam tiga wujud, yaitu cair, padat, dan gas.

Gambar 6.4 Planet Bumi

Kala revolusi bumi adalah 365,25 hari, sedangkan kala rotasinya adalah 24 jam.
Bumi memiliki satu satelit yaitu bulan.

4). Mars merupakan planet keempat dari matahari.


Pada planet mars terdapat atmosfer, walaupun tipis. Mars memiliki kutub dan
gunung api selayaknya di bumi. Mars tidak mendukung kehidupan seperti
atmosfer di bumi.

Gambar 6.5 Planet Mars


Kala revolusinya 687 hari dan memiliki kala rotasi sekitar 24,6 jam. Mars memiliki
dua satelit, yaitu Phobos dan deimos.

b. Planet luar
Planet luar disebut juag dengan planet Jovian. Planet Jovian adalah planet yang
letaknya jauh dengan Matahari, berukuran besar, memiliki banyak satelit, dan
sebagian besar tersusun dari bahan ringan. Seperti hidrogen, helium, metana, dan
amonia. Planet-planet dalam dan luar dipisahkan oleh sabuk asteroid.
Planet luar terdiri atas Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

a. Planet Yupiter
Yupiter merupakan planet kelima dari matahari dan merupakan planet terbesar
dalam tata surya. Merupakan planet terdekat yang kelima dari Matahari.
Gambar 6.6 Planet Yupiter

Permukaan Yupiter memantulkan lebih dari 70% cahaya matahari yang


diterimanya. Kala revolusi Yupiter sekitar 12 tahun, sedangkan kala rotasinya
9,8 jam. Yupiter memiliki 16 satelit, empat diantaranya Io, Eropa, Ganymeda,
dan Calisto.

b. Planet Saturnus
Saturnus merupakan planet keenam dalam tata surya. Saturnus memiliki cincin
yang terdiri atas debu dan gas beku dengan kelebaran cincin sekitar 402.000 juta
kilometer dan tebal 15 kilometer.

Gambar 6.7 Planet Saturnus

Dengan teleskop sederhana, cincin yang melingkar planet saturnus dapat dilihat.
Cincin saturnus tampak simetris sehingga sangat indah untuk diamati. Cincin ini
diperkirakan terbentuk dari partikel es dan bebatuan.
Periode revolusinya 29,5 tahun, sedangkan rotasinya 10,6 jam. Saturnus
memiliki 12 satelit. Titan merupakan satelit paling besar yang dimiliki oleh
saturnus.
c. Planet Uranus
Planet uranus merupakan planet ketujuh dalam tata surya.
Uranus juga memiliki cincin seperti yang dimiliki Saturnus tetapi lebih tipis.

Gambar 6.8 Planet Uranus

Periode revolusinUranus adalah 84 tahun, sedangkan periode rotasinya 11 jam.


Uranus memiliki 5 satelit, yaitu miranda, ariel, umbriel, titania dan oberon.

d. Planet Neptunus
Neptunus merupakan planet terjauh (kedelapan) jika ditinjau dari Matahari.
Satu kali putaran megelilingi matahari Neptunus memebutuhkan waktu 165
tahun, sedangkan satu kali berotasi waktu yang dibutuhkan adalah 16 jam.

Gambar 6.9 Planet Neptunus

Planet Neptunus dan Uranus sering disebut planet kembar karena kemiripannya.

3. Komet
Komet berasal dari Bahasa Yunani, yaitu Kometes artinya berambut panjang. Komet
adalah benda langit yang mengelilingi Matahari dengan orbit yang sangat lonjong.
Komet ini terdiri atas debu, partikel batu yang bercampur dengan es, metana, dan
amonia.
Gambar 6.11 Bagian-Bagian Komet

Bagian-bagian komet, yaitu sebagai berikut :


a. Inti komet, yaitu bagian komet yang berukuran lebih kecil, padat, tersusun dari debu
dan gas.
b. Koma, yaitu daerah kabut di sekitar inti.
c. Ekor komet, yaitu bagian komet yang berukuran lebih panjang. Arah ekor komet
selalu menjauhi Matahari dikarenakan dorongan yang berasal dari angin dan radiasi
Matahari.

4. Meteroid
Meteoroid adalah potongan batu atau puing-puing logam (yang mengandung unsur besi
dan logam) yang bergerak di luar angkasa.

Gambar 6.12 Meteor dan Meteroid

Meteorid mengelilingi Matahari dengan orbit tertentu dan kecepatan yang bervariasi.
Meteoroid tercepat bergerak di sekitar 42 km/detik. Ketika Meteoroid tertarik oleh
gravitasi Bumi, maka sebelum sampai di Bumi, meteorid akan bergesekan dengan
atmosfer Bumi. Gesekan tersebut akan menghasilkan panas dan membakar meteoroid
tersebut. Meteoroid yang habis terbakar oleh atmosfer Bumi disebut meteor. Apabila
Meteoroid tidak habis terbakar oleh atmosfer Bumi dan jatuh ke Bumi disebut meteorit.
5. Asteroid
Asteroid adalah benda-benda langit berukuran kecil
yang mengelilingi Matahari pada lintasan tertentu.
Letak oebit asteroid sejajar dengan ekliptika bumi
dan terletak di antara orbit mars dan yupiter. Orbit
asteroid hampir berbentuk lingkaran.
Namun, ada juga beberapa asteroid yang
mempunyai bentuk orbit elips.

Gambar 6.13 Sabuk asteroid yang terletak


antara orbit Mars dan Jupiter

B. KONDISI BUMI DAN KONDISI BULAN


1. Kondisi Bumi
Dahulu orang beranggapan bahwa Bumi adalah pusat alam semesta. Mereka
juga meyakini bahwa Matahari bergerak mengelilingi Bumi. Akan tetapi, keyakinan
itu tertumbangkan ketika tahun 1543, Nicholas Copernicus mempublikasikan bahwa
Bulan bergerak mengelilingi Bumi, sedangkan Bumi dan planet-planet lainnya
bergerak mengelilingi Matahari.
Gagasan lainnya yang tidak benar adalah banyak orang meyakini bahwa Bumi
itu datar. Oleh karena itu, mereka takut apabila mereka berlayar cukup jauh ke
laut, mereka akan jatuh dari ujung dunia.

a. Bentuk bumi
Selama bertahun-tahun para pelaut mengamati bahwa hal yang pertama kali
mereka lihat di laut adalah puncak kapal. Hal ini menunjukkan bahwa Bumi
berbentuk bulat. Begitu pula pada tahun 1522, Magelhaen telah membuktikan bahwa
Bumi berbentuk bulat. Waktu itu dia mengadakan pelayaran dengan arah lurus,
kemudian dia berhasil kembali ke tempat awal dia berlayar.

Astronot telah melihat dengan jelas bentuk Bumi. Astronot


dari atas melihat bahwa terdapat sedikit tonjolan di
khatulistiwa dan terdapat bagian Bumi yang rata di bagian
kutubnya. Hal ini menunjukkan bahwa bentuk Bumi tidak
benar-benar bulat, akan tetapi sedikit lonjong. Bumi
berdiameter sekitar 12.742 km.
Gambar 6.14 Bentuk Bumi
b. Rotasi Bumi
Rotasi Bumi adalah perputaran Bumi pada porosnya.
Sedangkan kala rotasi Bumi adalah waktu yang diperlukan
Bumi untuk sekali berputar pada porosnya, yaitu 23 jam 56
menit. Bumi berotasi dari barat ke timur. Adapun akibat lain
dari rotasi Bumi adalah sebagai berikut :

Gambar 6.15 Rotasi Bumi


1). Terjadinya pergantian siang dan malam.
Akibat rotasi Bumi, permukaan bumi yang menghadap ke matahari mengalami
siang, sedangkan yang membelakangi matahari mengalami malam.
2). Terjadinya perbedaan waktu
Dalam sekali rotasi, setiap tempat di permukaan bumi telah menjalani 360o bujur.
Rotasi 360o bujur itu di tempuh dalam 24 jam atau 1.440 menit. Dengan demikian,
setiap 1o bujur mempunyai perbedaan waktu 4 menit sehingga setiap 15o bujur
terdapat perbedaan waktu 1 jam.
3). Gerak semu harian matahari dan benda-benda langit yang lain.
Matahari yang terbit di ufuk timur dan terbenam di ufuk barat sebenarnya akibat
arah rotasi bumi yang berputar pada sumbunya dari barat ke timur. Akibatnya,
matahari dan benda-benda langit yang lain mengalami gerak semu berupa gerakan
dari timur ke barat.
4). Bumi menggembung di Khatulistiwa dan pepat di kedua kutubnya
5). Adanya perubahan arah angin
Angin Pasat dan angin barat sebenarnya berasal dari angin kutub yang berubah
arah karena adanya rotasi bumi.

c. Revolusi Bumi
Revolusi Bumi adalah perputaran (peredaran) Bumi mengelilingi Matahari. Kala
revolusi Bumi adalah waktu yang diperlukan oleh Bumi untuk sekali berputar
mengelilingi Matahari, yaitu 365,25 hari atau 1 tahun. Bumi berevolusi dengan arah
yang berlawanan dengan arah perputaran jarum jam. Akibat dari revolusi Bumi, yaitu
sebagai berikut :
a. Terjadinya gerak semu tahunan Matahari.
b. Perbedaan lamanya siang dan malam.
c. Pergantian musim.

2. Kondisi Bulan
Bulan adalah benda langit yang terdekat dengan Bumi sekaligus merupakan satelit
Bumi. Karena Bulan merupakan satelit, maka Bulan tidak dapat memancarkan
cahaya sendiri melainkan memancarkan cahaya Matahari. Sebagaimana dengan
Bumi yang berputar dan mengelilingi Matahari, Bulan juga berputar dan
mengelilingi Bumi.
1. Bentuk Bulan

Bulan berbentuk bulat mirip seperti planet. Permukaan bulan berupa dataran kering
dan tandus, banyak kawah, dan juga terdapat pegunungan dan dataran tinggi. Bulan
tidak memiliki atmosfer, sehingga sering terjadi perubahan suhu yang sangat drastis.
Selain itu, bunyi tidak dapat merambat, tidak ada siklus air, tidak ditemukan makhluk
hidup, dan sangat gelap gulita.

Bulan melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu


rotasi, revolusi, dan bergerak bersama-sama
dengan Bumi untuk mengelilingi Matahari.
Kala rotasi Bulan sama dengan kala
revolusinya terhadap Bumi, yaitu 27,3 hari.
Oleh karena itu, permukaan Bulan yang
menghadap ke Bumi selalu sama. Dampak
dari pergerakan bulan di antaranya adalah
sebagai berikut : Gambar 6.17 Gerak Bulan mengelilingi matahari

a. Pasang Surut Air Laut

Pasang adalah peristiwa naiknya permukaan air laut, sedangkan surut adalah
peristiwa turunnya permukaan air laut. Pasang surut air laut terjadi akibat pengaruh
gravitasi Matahari, dan gravitasi Bulan. Akibat Bumi berotasi pada sumbunya, maka
daerah yang mengalami pasang surut bergantian sebanyak dua kali. Ada dua jenis
pasang air laut, yaitu pasang purnama dan pasang perbani.

1) Pasang Purnama dipengaruhi oleh gravitasi. Bulan dan terjadi ketika Bulan
purnama. Pasang ini menjadi maksimum ketika terjadi gerhana Matahari. Hal ini
karena dipengaruhi oleh gravitasi Bulan dan Matahari yang mempunyai arah yang
sama atau searah.

2) Pasang Perbani, yaitu ketika permukaan air laut turun serendah-rendahnya. Pasang
ini terjadi pada saat Bulan kuartir pertama dan kuartir ketiga. Pasang perbani
dipengaruhi oleh gravitasi Bulan dan Matahari yang saling tegak lurus.

b. Pembagian Bulan

Ada dua pembagian bulan, yaitu bulan sideris dan bulan sinodis. Waktu yang
dibutuhkan bulan untuk satu kali berevolusi sekitar 27,3 hari yang disebut kala
revolusi sideris (satu bulan sideris). Tetapi karena Bumi juga bergerak searah
gerak Bulan, maka menurut pengamatan di Bumi waktu yang dibutuhkan Bulan
untuk melakukan satu putaran penuh menjadi lebih panjang dari kala revolusi
sideris, yaitu sekitar 29,5 hari yang disebut kala revolusi sinodis (satu bulan
sinodis). Kala revolusi sinodis dapat ditentukan melalui pengamatan dari saat
terjadinya Bulan baru sampai Bulan baru berikutnya. Satu bulan sinodis
digunakan sebagai dasar penanggalan Komariyah (penanggalan Islam).

c. Fase-fase Bulan
Fase-fase Bulan merupakan perubahan bentuk-bentuk Bulan yang terlihat di
Bumi. Hal ini dikarenakan posisi relatif antara Bulan, Bumi, dan Matahari. Fase-
fase Bulan adalah sebagai berikut :

Gambar 6.18 Fase-Fase Bulan

a) Bulan baru terjadi ketika posisi Bulan berada di antara Bumi dan Matahari. Selama
Bulan baru, sisi Bulan yang menghadap ke Matahari nampak terang dan sisi yang
menghadap Bumi nampak gelap.
b) Bulan sabit terjadi ketika bagian Bulan yang terkena sinar Matahari sekitar
seperempat, sehingga permukaan Bulan yang terlihat di Bumi hanya seperempatnya.
c) Bulan separuh terjadi ketika bagian Bulan yang terkena sinar Matahari sekitar
separuhnya, sehingga yang terlihat dari Bumi juga separuhnya (kuartir pertama).
d) Bulan cembung terjadi ketika bagian Bulan yang terkena sinar Matahari tiga
perempatnya, yang terlihat dari Bumi hanya tiga perempat bagian Bulan. Akibatnya,
kita dapat melihat Bulan cembung.
e) Bulan purnama terjadi ketika semua bagian Bulan terkena sinar Matahari, begitu juga
yang terlihat dari Bumi. Akibatnya, kita dapat melihat Bulan purnama (kuartir kedua).

C. GERHANA

Gerhana terjadi ketika posisi Bulan dan Bumi menghalangi sinar Matahari, sehingga
Bumi atau Bulan tidak mendapatkan sinar Matahari. Gerhana juga merupakan akibat dari
pergerakan Bulan. Ada dua jenis gerhana, yaitu gerhana Matahari dan gerhana Bulan.

1. Gerhana Matahari

Gerhana Matahari terjadi ketika bayangan Bulan bergerak menutupi permukaan


Bumi. Dimana posisi Bulan berada di antara Matahari dan Bumi, dan ketiganya
terletak dalam satu garis. Gerhana Matahari terjadi pada waktu Bulan baru.
Akibat ukuran Bulan lebih kecil dibandingkan Bumi atau Matahari, maka terjadi tiga
kemungkinan gerhana, yaitu sebagai berikut :

a) Gerhana Matahari total, terjadi pada daerah-daerah yang berada di bayangan inti
(umbra), sehingga cahaya Matahari tidak tampak sama sekali. Gerhana Matahari
total terjadi hanya sekitar 6 menit.
b) Gerhana Matahari cincin, terjadi pada
daerah yang terkena lanjutan umbra,
sehingga Matahari kelihatan seperti
cincin.
c) Gerhana Matahari sebagian, terjadi pada
daerah-daerah yang terletak di antara
umbra dan penumbra (bayangan kabur),
sehingga Matahari kelihatan sebagian.

Gambar 6.19 Proses Terjadinya Gerhana Matahari


2. Gerhana Bulan

Gerhana Bulan terjadi ketika Bulan


memasuki bayangan Bumi. Gerhana
Bulan hanya dapat terjadi pada saat Bulan
purnama. Gerhana Bulan terjadi apabila
Bumi berada di antara Matahari dan
Bulan. Pada waktu seluruh bagian Bulan
masuk dalam daerah umbra Bumi, maka
terjadi gerhana Bulan total. Proses Bulan
berada dalam penumbra dapat mencapai
6 jam, dan dalam umbra hanya sekitar 40
menit.
Gambar 6.20 Proses Terjadinya Gerhana Bulan

Umbra adalah bayangan gelap yang terbentuk selama terjadinya gerhana. Penumbra
adalah bayangan kabur (remang-remang) yang terbentuk selama terjadinya gerhana.
u. SKERNARIO PEMBELAJARA

Kegiatan Alokasi waktu


Pengantar 5 menit
Motivasi /
15 menit
brainstorming
Diskusi kelompok 50 menit
Presentasi / pleno 25 menit
Penguatan oleh guru 15 menit
Refleksi 10 menit

v.

Anda mungkin juga menyukai