(PKWT)
Nomor :001/DIR/RSDS/X/2019
Pada hari ini Selasa tanggal Satu Oktober tahun dua ribu Sembilan belas (01-10-2019)
bertempat diwilayah Bogor para pihak yang bertanda tangan dibawah ini :...................................
Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut sah mewakili dari oleh karena itu untuk
dan atas nama Rumah Sakit Dr. Sismadi, berkedudukan di Jl. Raya Narogong Km. 20 Kp.
Rawahingkik Desa Limusnunggal Kecamatan Cileungsi – Bogor Kode Pos : 16820 untuk
selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama. ……………………………..............................................
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas namanya sendiri, untuk selanjutnya disebut sebagai
Pihak Kedua. ……………………………………………………………………......................................................
Para pihak selanjutnya dengan ini telah setuju dan bersepakat untuk mengadakan
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) antara Pihak Pertama dengan Pihak Kedua
(selanjutnya disebut Penjanjian), sebagaimana para pihak dengan ini bertunduk dan patuh
dengan memakai ketentuan – ketentuan dan syarat – syarat sebagai berikut :
……………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Pasal 1
1. Pihak pertama telah menyetujui dan menerima Pihak Kedua sebagai mitra kerja untuk
melaksanakan pekerjaan dan tugas di Rumah Sakit Dr. Sismadi sebagai/jabatan Perawat dan
bersedia ditempatkan untuk bekerJa dimana saja dan jabatan apapun, sesuai dengan
kebutuhan atau keperluan Pihak Pertama dan/atau mitra kerjasamanya. ………………….………..
Pasal 2
Pasal 3
1. Pihak kedua wajib melaksanakan tugas dan pekerjaan sebagaimana tersebut dalam pasal 1
dan pasal 2 perjanjian ini, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dan/atau
ketentuan yang ada pada Pihak Pertama atau mitra kerjasamanya, dimana Pihak Keduaa
ditempatkan. …………………………………………………………………………………………………………………………
2. Pihak Kedua, demi produktivitas kerja dan dalam rangka ikut serta menjalankan program
pemerintah terkait keluarga berencana, wajib menunda kehamilan pada tahun pertama
selama kurun kehamilan pada tahun pertama selama kurun waktu hubungan kerja ini
berlangsung ( khusus mitra kerja wanita ). …………………………………………………………………………..
3. Pihak Kedua wajib mentaati setiap diadakan alih tugas dan/atau alih jabatan dimanapun,
pada perusahaan Pihak Pertama atau mitra kerjasama. ………………………………………………………
4. Pihak Kedua wajib memenuhi persyaratan Ketenaga Kerjaan yang dibutuhkan baik oleh
Pihak Pertama maupun mitra Kerjasama. …………………………………………………………………………….
5. Pihak Kedua bersedia dan sanggup memberikan kelengkapan dokumen profesi apabila
dibutuhkan oleh Pihak Pertama ataupun mitra kerjasama untuk kepentingan persyaratan
legalitas berdasarkan ketentuan perundang – undangan. ……………………………………………………..
Pasal 4
1. Perjanjian ini diadakan untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan, berlaku terhitung mulai
tanggal 01 Oktober 2019 sampai dengan 01 Oktober 2020, dengan syarat setiap 6 ( enam )
bulan sekali diadakan penilaian dan evaluasi atas kinerja Pihak Kedua oleh Pihak Pertama
atau mitra kerjasama sesuai standard penilaian yang ditentukan Pihak
Pertama…………………………………………………………………………………………………………………………………
2. Pihak Pertama dapat mengakhiri Perjanjian ini secara sepihak, apabila atas hasil penilaian
dan evaluasi kinerja sebagaimana tersebut dalam ayat 1 tidak memenuhi standard baku
yang telah ditetapkan oleh Pihak Pertama atau mitra kerjasama. ……………
3. Apabila terjadi pengakhiran sebagaimana tersebut dalam ayat 2 diatas, maka Pihak Pertama
tidak ada kewajiban untuk melakukan tindakan – tindakan termasuk tetapi tidak terbatas
untuk memberi atau membayar uang pesangon, uang penghargaan, uang penggantian hak,
ganti rugi dan lain – lainnya yang disyaratkan oleh peraturan perundang – undangan kepada
Pihak Kedua, dan Pihak Kedua atas hal tersebut tidak akan menuntut baik pendata maupun
Pidana saat ini yang akan datang kepada Pihak Pertama atau mitra kerjasamanya.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
6. Pihak Kedua mendapat fasilitsa jaminan pemeliharaan kesehatan ( tidak dapat diambil
dalam bentuk uang ) bagi diri sendiri sesuai dengan ketentuan Peraturan jaminan
pemeliharaan kesehatan atau peraturan – peraturan lainnya yang berlaku di perusahaan.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
7. Pihak Pertama akan mengikutsertakan Pihak Kedua ke dalam program Jamsostek yang
terdiri dari jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, dan jaminan hari tua, apabila masa
kerja Pihak Kedua sudah mencapai lebih dari 1 (satu) tahun. ………………………………..................
8. Pihak Kedua apabila tidk masuk kerja dikarenakan sakit, maka Pihak Kedua harus
menunjukan surat keterangan sakit dari dokter yang berwenang dimana Pihak Kedua
ditempatkan oleh Pihak Pertama, atau dari Dokter lain yang mendapat pengesahan dari
Dokter yang berwenang dari Pihak Pertama atau mitra kerjasamanya. ……………………………….
9. Dan apabila Pihak Kedua tidak masuk kerja dikarenakan ijin, alfa ataupun akit yang tidak
sesuai dengan ketentuan ayat 9 tersebut diatas, maka Pihak Kedua dikenakan sesuai dengan
peraturan maupun ketentuan yang berlaku. ……………………………………………………......................
Pasal 5
Pihak Kedua berhak atas cuti tahuan selama 12 (dua belas) hari kerja dan cuti hamil bagi
pekerja wanita sesuai ketentuan perusahaan, setelah menjalankan pekerjaan selama 12 (dua
belas) bulan secara berturut-turut tidak terputus. ………………………………………………………................
Pasal 6
1. Selama dalam hubungan kerja Pihak Kedua wajib mentaati dan melaksanakan ketentuan
mengenai tata tertib, kedisiplinan dan kewajiban – kewajiban yang dibebankan kepadanya,
sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Perusahaan Pihak Pertama atau mitra
kerjasamanya. ……………………………………………………………………………………………………………………….
2. Tindakan pelanggan tata tertib dan kedisiplinan dapat diambil terhadap Pihak Kedua, oleh
Pihak Pertama dengan ketentuan sebagai berikut : ………………………………………………………………
a. Melakukan penipuan, pencurian, atau penggelapan barang dan atau uang milik
pengusaha atau milik temen sekerja atau milik teman pengusaha. ………………………………..
b. Memberikan keterangan palsu atau dipalsukan sehingga merugikan pengusaha atau
kepentingan Negara. ……………………………………………………………………………………………………….
c. Mabuk, minum – minuman keras yang memabukan, memakai dan atau mengedarkan
narkotika, psikotropika dan zat aditif lainnya dilingkungan kerja. ………..………………………….
d. Melakukan perbuatan asusila atau perjudian dilingkungan kerja. ……………………………………
Pasal 7
1. Para pihak dapat melakukan pembatalan perjanjian ini sebelum waktu yang dijanjikan
berakhir, atau pemutusan hubungan kerja terjadi apabila : ………………………………………………….
a. Diajukan secara tertulis oleh Pihak yang hendak melakukan pembatalan atau pemutusan
hubungan kerja dan atas pengajuan tersebut harus disetujui oleh Pihak yang satunya
serta dengan alasan yang diperbolehkan ketentuan dan perundang – undangan yang
berlaku. …………………………………………………………………………………………………………………………..
b. Kesepakatan Para Pihak. ………………………………………………………………………………………………….
c. Terjadinya pembatalan dan atau berakhirnya perjanjian kerjasama/pengelolaan antara
Pihak Pertama Pihak Pertama dengan mitra kerjasama. …………………………………………………
d. Terjadinya keadaan memaksa (Force majeure). …………………………………………….………………
e. Adanya keadaan atau kejadiaan tertentu yang tercantum dalam perjanjian kerja,
peraturan perusahaan Pihak Pertama atau mitra kerjasamanya yang dapat
menyebabkan berakhirnya hubungan kerja. ……………………………………………………………………
2. Apabila Pihak Kedua hendak malakukan pembatalan Perjanjian ini sebelum waktu yang
diperjanjikan berakhir atau pemutusan hubungan kerja, maka Pihak Kedua wajib
menyampaikan maksud tersebut secara tertulis kepada Pihak Pertama selambat –
Pasal 8
1. Force Majeure (keadaan memaksa) adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak
kekuasaan Para Pihak, sehingga mengakibatkan segala sesuatu yang telah disepakati dalam
perjanjian ini tidak dapat dipenuhi dengan sebagaimana mestinya. ……………………………………..
2. Adapun termasuk dalam lingkup keadaan memaksa adalah termasuk tetapi tidak terbatas
sebagai berikut : ……………………………………………………………………………………………………………………
a. Bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, banjir, gunung meletus, thusani, topan);
b. Kebakaran, keruntuhan, perang, huru hara, sabotase, kebijakan pemerintah; ………………..
c. Wabah, epidemic, pemberontakan; dan/atau. ………………………………………………………………..
d. Keadaan lainnya yang secara wajar tidak dapat dihindari serta berada diluar dari
kemampuan manusia dan/atau yang secara keseluruhan berhubungan langsung dengan
perjanjian ini. ……………………………………………………………………………………………………………….…
3. Keadaan memaksa harus diberitahukan secara lisan paling lambat 2 x 24 jam sejak
terjadinya dan secara tertulis dalam waktu selambat – lambatnya 7 (tujuh) hari kalender
sejak terjadinya keadaan/peristiwa tersebut dan Pihak yang diberitahukan harus
menanggapi pemberitahuan tersebut selambat – lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah
diterimanya pemberitahuan tersebut. Apabila lewat dari waktu tersebut maka dianggap
menyetujui terjadinya Keadaan Memaksa tersebut. ………………………………………………..……………
Pasal 9
1. Apabila terjadi perbedaan pendapat dalam memahami atau menafsirkan bagian – bagian
dari isi yang berakibat terjadinya perselisihan dalam melaksanakan perjanjian ini, maka Para
Pihak akan berusaha untuk menyelesaikannya dengan cara musyawarah untuk mencapai
mufakat dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender. …………………………………..….
2. Apabila penyelesaian secara musyawarah dan mufakat tidak tercapai, Para Pihak sepakat
untuk melibatkan Pihak Ketiga (yang berwenang) melalui mediasi dan jika penyelesaian
melalui mediasi tidak juga dapat menyelesaikan perselisihan, maka Para Pihak sepakat
Pasal 10
1. Apabila terjadi perubahan – perubahan mengenai isi perjanjian ini, akan dilakukan dengan
kesepakatan Para Pihak, dengan tidal saling merugikan. …………………………………..………………….
2. Apabila perjanjian kerja ini akan diadakan perpanjangan maka Pihak Pertama berkewajiban
memberitahukan maksud tersebut secara tertulis kepada Pihak Kedua paling lambat tanggal
7 (tujuh) hari sebelum perjanjian kerja ini berakhir. ……………………………………………………….…….
3. Hal – hal yang belum diatur dalam surat perjanjian ini, akan diatur menurut ketentuan dan
peraturan perundangan yang berlaku maupun peraturan dan ketentuan yang ada berlaku
pada Pihak Pertama atau mitra kerjasama. …………………………………………………………………………..
Pasal 11
1. Pihak Kedua telah menyetujui bahwa dengan berakhirnya perjanjian ini, maka secara
otomatis berakhir pula hubungan kerja dengan Pihak Pertama atau mitra kerjasama. …….….
2. Apabila perjanjian ini berakhir sebagaimana tersebut dalam ayat 1 diatas, Pihak Kedua tidak
akan menuntut termasuk tetapi tidak terbatas pada uang pesangon, uang penghargaan,
uang penggantian hak, ganti rugi dan lainnya serta tidak aka menuntut baik perdata
maupun pidana saat ini maupun yang akan datang kepada Pihak Pertama atau mitra
kerjasama. ………………………………………………………………………………………………………………………….…
3. Pihak Kedua tunduk dan patuh bahwa perjanjian kerja ini serta lampirannya merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dan merupakan suatu kesatuan dari perjanjian ini yang
berisikan keseluruhan perjanjian antara Para Pihak berkenan dengan hal pokok dari
perjanjian ini, menggantikan serta membatalkan semua perjanjian, negosiasi, kewajiban
sebelumnya dan suatu yang harus dikerjakan serta tulisan berkenaan dengan hal pokok
(Subjeck matter) perjanjian ini dan tidak ada janji – janji lain, selain yang dijelaskan dalam
ketentuan dan syarat – syarat lain sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerja ini.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Demikian perjanjian kerja ini, disepakati dan ditandatangani Para Pihak dalam keadaan
sadar, tanpa ada tekanan dan paksaan dari Pihak manapun, dibuat rangkap 2 (dua) dan
masing – masing mempunyai kekuatan hukum yang sama. ………………………………………………….
Pihak Pertama,
Rumah Sakit Dr. SISMADI Pihak Kedua
Pada hari ini Selasa tanggal Satu Oktober tahun dua ribu Sembilan belas (01-10-2019)
bertempat diwilayah Bogor para pihak yang bertanda tangan dibawah ini :...................................
Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut sah mewakili dari oleh karena itu untuk
dan atas nama Rumah Sakit Dr. Sismadi, berkedudukan di Jl. Raya Narogong Km. 20 Kp.
Rawahingkik Desa Limusnunggal Kecamatan Cileungsi – Bogor Kode Pos : 16820 untuk
selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama. ……………………………..............................................
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas namanya sendiri, untuk selanjutnya disebut sebagai
Pihak Kedua. ……………………………………………………………………......................................................
Para pihak selanjutnya dengan ini telah setuju dan bersepakat untuk mengadakan
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) antara Pihak Pertama dengan Pihak Kedua
(selanjutnya disebut Penjanjian), sebagaimana para pihak dengan ini bertunduk dan patuh
dengan memakai ketentuan – ketentuan dan syarat – syarat sebagai berikut :
……………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Pasal 1
3. Pihak pertama telah menyetujui dan menerima Pihak Kedua sebagai mitra kerja untuk
melaksanakan pekerjaan dan tugas di Rumah Sakit Dr. Sismadi sebagai/jabatan Perawat dan
bersedia ditempatkan untuk bekerJa dimana saja dan jabatan apapun, sesuai dengan
kebutuhan atau keperluan Pihak Pertama dan/atau mitra kerjasamanya. …………………………..
Pasal 2
Pasal 3
6. Pihak kedua wajib melaksanakan tugas dan pekerjaan sebagaimana tersebut dalam pasal 1
dan pasal 2 perjanjian ini, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dan/atau
ketentuan yang ada pada Pihak Pertama atau mitra kerjasamanya, dimana Pihak Keduaa
ditempatkan. …………………………………………………………………………………………………………………………
7. Pihak Kedua, demi produktivitas kerja dan dalam rangka ikut serta menjalankan program
pemerintah terkait keluarga berencana, wajib menunda kehamilan pada tahun pertama
selama kurun kehamilan pada tahun pertama selama kurun waktu hubungan kerja ini
berlangsung ( khusus mitra kerja wanita ). …………………………………………………………………………..
8. Pihak Kedua wajib mentaati setiap diadakan alih tugas dan/atau alih jabatan dimanapun,
pada perusahaan Pihak Pertama atau mitra kerjasama. ………………………………………………………
9. Pihak Kedua wajib memenuhi persyaratan Ketenaga Kerjaan yang dibutuhkan baik oleh
Pihak Pertama maupun mitra Kerjasama. …………………………………………………………………………….
10. Pihak Kedua bersedia dan sanggup memberikan kelengkapan dokumen profesi apabila
dibutuhkan oleh Pihak Pertama ataupun mitra kerjasama untuk kepentingan persyaratan
legalitas berdasarkan ketentuan perundang – undangan. ……………………………………………………..
Pasal 4
10. Perjanjian ini diadakan untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan, berlaku terhitung mulai
tanggal 01 Oktober 2019 sampai dengan 01 Oktober 2020, dengan syarat setiap 6 ( enam )
bulan sekali diadakan penilaian dan evaluasi atas kinerja Pihak Kedua oleh Pihak Pertama
atau mitra kerjasama sesuai standard penilaian yang ditentukan Pihak
Pertama…………………………………………………………………………………………………………………………………
11. Pihak Pertama dapat mengakhiri Perjanjian ini secara sepihak, apabila atas hasil penilaian
dan evaluasi kinerja sebagaimana tersebut dalam ayat 1 tidak memenuhi standard baku
yang telah ditetapkan oleh Pihak Pertama atau mitra kerjasama. ……………………………………….
12. Apabila terjadi pengakhiran sebagaimana tersebut dalam ayat 2 diatas, maka Pihak Pertama
tidak ada kewajiban untuk melakukan tindakan – tindakan termasuk tetapi tidak terbatas
untuk memberi atau membayar uang pesangon, uang penghargaan, uang penggantian hak,
ganti rugi dan lain – lainnya yang disyaratkan oleh peraturan perundang – undangan kepada
Pihak Kedua, dan Pihak Kedua atas hal tersebut tidak akan menuntut baik pendata maupun
Pidana saat ini yang akan datang kepada Pihak Pertama atau mitra kerjasamanya.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
15. Pihak Kedua mendapat fasilitsa jaminan pemeliharaan kesehatan ( tidak dapat diambil
dalam bentuk uang ) bagi diri sendiri sesuai dengan ketentuan Peraturan jaminan
pemeliharaan kesehatan atau peraturan – peraturan lainnya yang berlaku di perusahaan.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
16. Pihak Pertama akan mengikutsertakan Pihak Kedua ke dalam program Jamsostek yang
terdiri dari jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, dan jaminan hari tua, apabila masa
kerja Pihak Kedua sudah mencapai lebih dari 1 (satu) tahun. ………………………………..................
17. Pihak Kedua apabila tidk masuk kerja dikarenakan sakit, maka Pihak Kedua harus
menunjukan surat keterangan sakit dari dokter yang berwenang dimana Pihak Kedua
ditempatkan oleh Pihak Pertama, atau dari Dokter lain yang mendapat pengesahan dari
Dokter yang berwenang dari Pihak Pertama atau mitra kerjasamanya. ……………………………….
18. Dan apabila Pihak Kedua tidak masuk kerja dikarenakan ijin, alfa ataupun akit yang tidak
sesuai dengan ketentuan ayat 9 tersebut diatas, maka Pihak Kedua dikenakan sesuai dengan
peraturan maupun ketentuan yang berlaku. ……………………………………………………......................
Pasal 5
Pihak Kedua berhak atas cuti tahuan selama 12 (dua belas) hari kerja dan cuti hamil bagi
pekerja wanita sesuai ketentuan perusahaan, setelah menjalankan pekerjaan selama 12
(dua belas) bulan secara berturut-turut tidak terputus.
………………………………………………………..........................................................................................
Pasal 6
6. Selama dalam hubungan kerja Pihak Kedua wajib mentaati dan melaksanakan ketentuan
mengenai tata tertib, kedisiplinan dan kewajiban – kewajiban yang dibebankan kepadanya,
sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Perusahaan Pihak Pertama atau mitra
kerjasamanya. ……………………………………………………………………………………………………………………….
7. Tindakan pelanggan tata tertib dan kedisiplinan dapat diambil terhadap Pihak Kedua, oleh
Pihak Pertama dengan ketentuan sebagai berikut : ………………………………………………………………
n. Melakukan penipuan, pencurian, atau penggelapan barang dan atau uang milik
pengusaha atau milik temen sekerja atau milik teman pengusaha. ………………………………..
o. Memberikan keterangan palsu atau dipalsukan sehingga merugikan pengusaha atau
kepentingan Negara. ……………………………………………………………………………………………………….
p. Mabuk, minum – minuman keras yang memabukan, memakai dan atau mengedarkan
narkotika, psikotropika dan zat aditif lainnya dilingkungan kerja. ………..………………………….
Pasal 7
2. Para pihak dapat melakukan pembatalan perjanjian ini sebelum waktu yang dijanjikan
berakhir, atau pemutusan hubungan kerja terjadi apabila : ………………………………………………….
a. Diajukan secara tertulis oleh Pihak yang hendak melakukan pembatalan atau pemutusan
hubungan kerja dan atas pengajuan tersebut harus disetujui oleh Pihak yang satunya
serta dengan alasan yang diperbolehkan ketentuan dan perundang – undangan yang
berlaku. …………………………………………………………………………………………………………………………..
b. Kesepakatan Para Pihak. ………………………………………………………………………………………………….
c. Terjadinya pembatalan dan atau berakhirnya perjanjian kerjasama/pengelolaan antara
Pihak Pertama Pihak Pertama dengan mitra kerjasama. …………………………………………………
d. Terjadinya keadaan memaksa (Force majeure). …………………………………………….………………
e. Adanya keadaan atau kejadiaan tertentu yang tercantum dalam perjanjian kerja,
peraturan perusahaan Pihak Pertama atau mitra kerjasamanya yang dapat menyebabkan
berakhirnya hubungan kerja. ……………………………………………………………………
6. Apabila Pihak Kedua hendak malakukan pembatalan Perjanjian ini sebelum waktu yang
diperjanjikan berakhir atau pemutusan hubungan kerja, maka Pihak Kedua wajib
Pasal 8
4. Force Majeure (keadaan memaksa) adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak
kekuasaan Para Pihak, sehingga mengakibatkan segala sesuatu yang telah disepakati dalam
perjanjian ini tidak dapat dipenuhi dengan sebagaimana mestinya. ……………………………………..
5. Adapun termasuk dalam lingkup keadaan memaksa adalah termasuk tetapi tidak terbatas
sebagai berikut : ……………………………………………………………………………………………………………………
a. Bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, banjir, gunung meletus, thusani, topan);
b. Kebakaran, keruntuhan, perang, huru hara, sabotase, kebijakan pemerintah; ………………..
c. Wabah, epidemic, pemberontakan; dan/atau. ………………………………………………………………..
d. Keadaan lainnya yang secara wajar tidak dapat dihindari serta berada diluar dari
kemampuan manusia dan/atau yang secara keseluruhan berhubungan langsung dengan
perjanjian ini. ……………………………………………………………………………………………………………….…
6. Keadaan memaksa harus diberitahukan secara lisan paling lambat 2 x 24 jam sejak
terjadinya dan secara tertulis dalam waktu selambat – lambatnya 7 (tujuh) hari kalender
sejak terjadinya keadaan/peristiwa tersebut dan Pihak yang diberitahukan harus
menanggapi pemberitahuan tersebut selambat – lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah
diterimanya pemberitahuan tersebut. Apabila lewat dari waktu tersebut maka dianggap
menyetujui terjadinya Keadaan Memaksa tersebut. ………………………………………………..……………
Pasal 9
4. Apabila terjadi perbedaan pendapat dalam memahami atau menafsirkan bagian – bagian
dari isi yang berakibat terjadinya perselisihan dalam melaksanakan perjanjian ini, maka Para
Pihak akan berusaha untuk menyelesaikannya dengan cara musyawarah untuk mencapai
mufakat dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender. …………………………………..….
5. Apabila penyelesaian secara musyawarah dan mufakat tidak tercapai, Para Pihak sepakat
untuk melibatkan Pihak Ketiga (yang berwenang) melalui mediasi dan jika penyelesaian
melalui mediasi tidak juga dapat menyelesaikan perselisihan, maka Para Pihak sepakat
Pasal 10
4. Apabila terjadi perubahan – perubahan mengenai isi perjanjian ini, akan dilakukan dengan
kesepakatan Para Pihak, dengan tidal saling merugikan. …………………………………..………………….
5. Apabila perjanjian kerja ini akan diadakan perpanjangan maka Pihak Pertama berkewajiban
memberitahukan maksud tersebut secara tertulis kepada Pihak Kedua paling lambat tanggal
7 (tujuh) hari sebelum perjanjian kerja ini berakhir. ……………………………………………………….…….
6. Hal – hal yang belum diatur dalam surat perjanjian ini, akan diatur menurut ketentuan dan
peraturan perundangan yang berlaku maupun peraturan dan ketentuan yang ada berlaku
pada Pihak Pertama atau mitra kerjasama. …………………………………………………………………………..
Pasal 11
3. Pihak Kedua telah menyetujui bahwa dengan berakhirnya perjanjian ini, maka secara
otomatis berakhir pula hubungan kerja dengan Pihak Pertama atau mitra kerjasama. …….….
4. Apabila perjanjian ini berakhir sebagaimana tersebut dalam ayat 1 diatas, Pihak Kedua tidak
akan menuntut termasuk tetapi tidak terbatas pada uang pesangon, uang penghargaan,
uang penggantian hak, ganti rugi dan lainnya serta tidak aka menuntut baik perdata
maupun pidana saat ini maupun yang akan datang kepada Pihak Pertama atau mitra
kerjasama. ………………………………………………………………………………………………………………………….…
6. Pihak Kedua tunduk dan patuh bahwa perjanjian kerja ini serta lampirannya merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dan merupakan suatu kesatuan dari perjanjian ini yang
berisikan keseluruhan perjanjian antara Para Pihak berkenan dengan hal pokok dari
perjanjian ini, menggantikan serta membatalkan semua perjanjian, negosiasi, kewajiban
sebelumnya dan suatu yang harus dikerjakan serta tulisan berkenaan dengan hal pokok
(Subjeck matter) perjanjian ini dan tidak ada janji – janji lain, selain yang dijelaskan dalam
ketentuan dan syarat – syarat lain sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerja ini.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Demikian perjanjian kerja ini, disepakati dan ditandatangani Para Pihak dalam keadaan
sadar, tanpa ada tekanan dan paksaan dari Pihak manapun, dibuat rangkap 2 (dua) dan
masing – masing mempunyai kekuatan hukum yang sama. ………………………………………………….
Pihak Pertama,
Rumah Sakit Dr. SISMADI Pihak Kedua
Pada hari ini Selasa tanggal Satu Oktober tahun dua ribu Sembilan belas (01-10-2019)
bertempat diwilayah Bogor para pihak yang bertanda tangan dibawah ini :...................................
Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut sah mewakili dari oleh karena itu untuk
dan atas nama Rumah Sakit Dr. Sismadi, berkedudukan di Jl. Raya Narogong Km. 20 Kp.
Rawahingkik Desa Limusnunggal Kecamatan Cileungsi – Bogor Kode Pos : 16820 untuk
selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama. ……………………………..............................................
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas namanya sendiri, untuk selanjutnya disebut sebagai
Pihak Kedua. ……………………………………………………………………......................................................
Para pihak selanjutnya dengan ini telah setuju dan bersepakat untuk mengadakan
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) antara Pihak Pertama dengan Pihak Kedua
(selanjutnya disebut Penjanjian), sebagaimana para pihak dengan ini bertunduk dan patuh
dengan memakai ketentuan – ketentuan dan syarat – syarat sebagai berikut :
……………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Pasal 1
5. Pihak pertama telah menyetujui dan menerima Pihak Kedua sebagai mitra kerja untuk
melaksanakan pekerjaan dan tugas di Rumah Sakit Dr. Sismadi sebagai/jabatan Perawat dan
bersedia ditempatkan untuk bekerJa dimana saja dan jabatan apapun, sesuai dengan
kebutuhan atau keperluan Pihak Pertama dan/atau mitra kerjasamanya. ………………….………..
Pasal 2
Pasal 3
11. Pihak kedua wajib melaksanakan tugas dan pekerjaan sebagaimana tersebut dalam pasal 1
dan pasal 2 perjanjian ini, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dan/atau
ketentuan yang ada pada Pihak Pertama atau mitra kerjasamanya, dimana Pihak Keduaa
ditempatkan. …………………………………………………………………………………………………………………………
12. Pihak Kedua, demi produktivitas kerja dan dalam rangka ikut serta menjalankan program
pemerintah terkait keluarga berencana, wajib menunda kehamilan pada tahun pertama
selama kurun kehamilan pada tahun pertama selama kurun waktu hubungan kerja ini
berlangsung ( khusus mitra kerja wanita ). …………………………………………………………………………..
13. Pihak Kedua wajib mentaati setiap diadakan alih tugas dan/atau alih jabatan dimanapun,
pada perusahaan Pihak Pertama atau mitra kerjasama. ………………………………………………………
14. Pihak Kedua wajib memenuhi persyaratan Ketenaga Kerjaan yang dibutuhkan baik oleh
Pihak Pertama maupun mitra Kerjasama. …………………………………………………………………………….
15. Pihak Kedua bersedia dan sanggup memberikan kelengkapan dokumen profesi apabila
dibutuhkan oleh Pihak Pertama ataupun mitra kerjasama untuk kepentingan persyaratan
legalitas berdasarkan ketentuan perundang – undangan. ……………………………………………………..
Pasal 4
19. Perjanjian ini diadakan untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan, berlaku terhitung mulai
tanggal 01 Oktober 2019 sampai dengan 01 Oktober 2020, dengan syarat setiap 6 ( enam )
bulan sekali diadakan penilaian dan evaluasi atas kinerja Pihak Kedua oleh Pihak Pertama
atau mitra kerjasama sesuai standard penilaian yang ditentukan Pihak
Pertama…………………………………………………………………………………………………………………………………
20. Pihak Pertama dapat mengakhiri Perjanjian ini secara sepihak, apabila atas hasil penilaian
dan evaluasi kinerja sebagaimana tersebut dalam ayat 1 tidak memenuhi standard baku
yang telah ditetapkan oleh Pihak Pertama atau mitra kerjasama. ……………
21. Apabila terjadi pengakhiran sebagaimana tersebut dalam ayat 2 diatas, maka Pihak Pertama
tidak ada kewajiban untuk melakukan tindakan – tindakan termasuk tetapi tidak terbatas
untuk memberi atau membayar uang pesangon, uang penghargaan, uang penggantian hak,
ganti rugi dan lain – lainnya yang disyaratkan oleh peraturan perundang – undangan kepada
Pihak Kedua, dan Pihak Kedua atas hal tersebut tidak akan menuntut baik pendata maupun
Pidana saat ini yang akan datang kepada Pihak Pertama atau mitra kerjasamanya.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
24. Pihak Kedua mendapat fasilitsa jaminan pemeliharaan kesehatan ( tidak dapat diambil
dalam bentuk uang ) bagi diri sendiri sesuai dengan ketentuan Peraturan jaminan
pemeliharaan kesehatan atau peraturan – peraturan lainnya yang berlaku di perusahaan.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
25. Pihak Pertama akan mengikutsertakan Pihak Kedua ke dalam program Jamsostek yang
terdiri dari jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, dan jaminan hari tua, apabila masa
kerja Pihak Kedua sudah mencapai lebih dari 1 (satu) tahun. ………………………………..................
26. Pihak Kedua apabila tidk masuk kerja dikarenakan sakit, maka Pihak Kedua harus
menunjukan surat keterangan sakit dari dokter yang berwenang dimana Pihak Kedua
ditempatkan oleh Pihak Pertama, atau dari Dokter lain yang mendapat pengesahan dari
Dokter yang berwenang dari Pihak Pertama atau mitra kerjasamanya. ……………………………….
27. Dan apabila Pihak Kedua tidak masuk kerja dikarenakan ijin, alfa ataupun akit yang tidak
sesuai dengan ketentuan ayat 9 tersebut diatas, maka Pihak Kedua dikenakan sesuai dengan
peraturan maupun ketentuan yang berlaku. ……………………………………………………......................
Pasal 5
Pihak Kedua berhak atas cuti tahuan selama 12 (dua belas) hari kerja dan cuti hamil bagi
pekerja wanita sesuai ketentuan perusahaan, setelah menjalankan pekerjaan selama 12 (dua
belas) bulan secara berturut-turut tidak terputus. ………………………………………………………................
Pasal 6
11. Selama dalam hubungan kerja Pihak Kedua wajib mentaati dan melaksanakan ketentuan
mengenai tata tertib, kedisiplinan dan kewajiban – kewajiban yang dibebankan kepadanya,
sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Perusahaan Pihak Pertama atau mitra
kerjasamanya. ……………………………………………………………………………………………………………………….
12. Tindakan pelanggan tata tertib dan kedisiplinan dapat diambil terhadap Pihak Kedua, oleh
Pihak Pertama dengan ketentuan sebagai berikut : ………………………………………………………………
a. Melakukan penipuan, pencurian, atau penggelapan barang dan atau uang milik
pengusaha atau milik temen sekerja atau milik teman pengusaha. ………………………………..
b. Memberikan keterangan palsu atau dipalsukan sehingga merugikan pengusaha atau
kepentingan Negara. ……………………………………………………………………………………………………….
c. Mabuk, minum – minuman keras yang memabukan, memakai dan atau mengedarkan
narkotika, psikotropika dan zat aditif lainnya dilingkungan kerja. ………..………………………….
d. Melakukan perbuatan asusila atau perjudian dilingkungan kerja. ……………………………………
Pasal 7
3. Para pihak dapat melakukan pembatalan perjanjian ini sebelum waktu yang dijanjikan
berakhir, atau pemutusan hubungan kerja terjadi apabila : ………………………………………………….
a. Diajukan secara tertulis oleh Pihak yang hendak melakukan pembatalan atau pemutusan
hubungan kerja dan atas pengajuan tersebut harus disetujui oleh Pihak yang satunya
serta dengan alasan yang diperbolehkan ketentuan dan perundang – undangan yang
berlaku. …………………………………………………………………………………………………………………………..
b. Kesepakatan Para Pihak. ………………………………………………………………………………………………….
c. Terjadinya pembatalan dan atau berakhirnya perjanjian kerjasama/pengelolaan antara
Pihak Pertama Pihak Pertama dengan mitra kerjasama. …………………………………………………
d. Terjadinya keadaan memaksa (Force majeure). …………………………………………….………………
e. Adanya keadaan atau kejadiaan tertentu yang tercantum dalam perjanjian kerja,
peraturan perusahaan Pihak Pertama atau mitra kerjasamanya yang dapat menyebabkan
berakhirnya hubungan kerja. ……………………………………………………………………
10. Apabila Pihak Kedua hendak malakukan pembatalan Perjanjian ini sebelum waktu yang
diperjanjikan berakhir atau pemutusan hubungan kerja, maka Pihak Kedua wajib
menyampaikan maksud tersebut secara tertulis kepada Pihak Pertama selambat –
Pasal 8
7. Force Majeure (keadaan memaksa) adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak
kekuasaan Para Pihak, sehingga mengakibatkan segala sesuatu yang telah disepakati dalam
perjanjian ini tidak dapat dipenuhi dengan sebagaimana mestinya. ……………………………………..
8. Adapun termasuk dalam lingkup keadaan memaksa adalah termasuk tetapi tidak terbatas
sebagai berikut : ……………………………………………………………………………………………………………………
a. Bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, banjir, gunung meletus, thusani, topan);
b. Kebakaran, keruntuhan, perang, huru hara, sabotase, kebijakan pemerintah; ………………..
c. Wabah, epidemic, pemberontakan; dan/atau. ………………………………………………………………..
d. Keadaan lainnya yang secara wajar tidak dapat dihindari serta berada diluar dari
kemampuan manusia dan/atau yang secara keseluruhan berhubungan langsung dengan
perjanjian ini. ……………………………………………………………………………………………………………….…
9. Keadaan memaksa harus diberitahukan secara lisan paling lambat 2 x 24 jam sejak
terjadinya dan secara tertulis dalam waktu selambat – lambatnya 7 (tujuh) hari kalender
sejak terjadinya keadaan/peristiwa tersebut dan Pihak yang diberitahukan harus
menanggapi pemberitahuan tersebut selambat – lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah
diterimanya pemberitahuan tersebut. Apabila lewat dari waktu tersebut maka dianggap
menyetujui terjadinya Keadaan Memaksa tersebut. ………………………………………………..……………
Pasal 9
7. Apabila terjadi perbedaan pendapat dalam memahami atau menafsirkan bagian – bagian
dari isi yang berakibat terjadinya perselisihan dalam melaksanakan perjanjian ini, maka Para
Pihak akan berusaha untuk menyelesaikannya dengan cara musyawarah untuk mencapai
mufakat dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender. …………………………………..….
8. Apabila penyelesaian secara musyawarah dan mufakat tidak tercapai, Para Pihak sepakat
untuk melibatkan Pihak Ketiga (yang berwenang) melalui mediasi dan jika penyelesaian
melalui mediasi tidak juga dapat menyelesaikan perselisihan, maka Para Pihak sepakat
untuk menyelesaikan secara hukum melalui Pengadilan Hubungan Industrial.
……………………………………………………………………………………………………………………………………………...
7. Apabila terjadi perubahan – perubahan mengenai isi perjanjian ini, akan dilakukan dengan
kesepakatan Para Pihak, dengan tidal saling merugikan. …………………………………..………………….
8. Apabila perjanjian kerja ini akan diadakan perpanjangan maka Pihak Pertama berkewajiban
memberitahukan maksud tersebut secara tertulis kepada Pihak Kedua paling lambat tanggal
7 (tujuh) hari sebelum perjanjian kerja ini berakhir. ……………………………………………………….…….
9. Hal – hal yang belum diatur dalam surat perjanjian ini, akan diatur menurut ketentuan dan
peraturan perundangan yang berlaku maupun peraturan dan ketentuan yang ada berlaku
pada Pihak Pertama atau mitra kerjasama. …………………………………………………………………………..
Pasal 11
5. Pihak Kedua telah menyetujui bahwa dengan berakhirnya perjanjian ini, maka secara
otomatis berakhir pula hubungan kerja dengan Pihak Pertama atau mitra kerjasama. …….….
6. Apabila perjanjian ini berakhir sebagaimana tersebut dalam ayat 1 diatas, Pihak Kedua tidak
akan menuntut termasuk tetapi tidak terbatas pada uang pesangon, uang penghargaan,
uang penggantian hak, ganti rugi dan lainnya serta tidak aka menuntut baik perdata
maupun pidana saat ini maupun yang akan datang kepada Pihak Pertama atau mitra
kerjasama. ………………………………………………………………………………………………………………………….…
9. Pihak Kedua tunduk dan patuh bahwa perjanjian kerja ini serta lampirannya merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dan merupakan suatu kesatuan dari perjanjian ini yang
berisikan keseluruhan perjanjian antara Para Pihak berkenan dengan hal pokok dari
perjanjian ini, menggantikan serta membatalkan semua perjanjian, negosiasi, kewajiban
sebelumnya dan suatu yang harus dikerjakan serta tulisan berkenaan dengan hal pokok
(Subjeck matter) perjanjian ini dan tidak ada janji – janji lain, selain yang dijelaskan dalam
ketentuan dan syarat – syarat lain sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerja ini.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Demikian perjanjian kerja ini, disepakati dan ditandatangani Para Pihak dalam keadaan
sadar, tanpa ada tekanan dan paksaan dari Pihak manapun, dibuat rangkap 2 (dua) dan
masing – masing mempunyai kekuatan hukum yang sama. ………………………………………………….
Pihak Pertama,
Rumah Sakit Dr. SISMADI Pihak Kedua
Pada hari ini Selasa tanggal Satu Oktober tahun dua ribu Sembilan belas (01-10-2019)
bertempat diwilayah Bogor para pihak yang bertanda tangan dibawah ini :...................................
Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut sah mewakili dari oleh karena itu untuk
dan atas nama Rumah Sakit Dr. Sismadi, berkedudukan di Jl. Raya Narogong Km. 20 Kp.
Rawahingkik Desa Limusnunggal Kecamatan Cileungsi – Bogor Kode Pos : 16820 untuk
selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama. ……………………………..............................................
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas namanya sendiri, untuk selanjutnya disebut sebagai
Pihak Kedua. ……………………………………………………………………......................................................
Para pihak selanjutnya dengan ini telah setuju dan bersepakat untuk mengadakan
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) antara Pihak Pertama dengan Pihak Kedua
(selanjutnya disebut Penjanjian), sebagaimana para pihak dengan ini bertunduk dan patuh
dengan memakai ketentuan – ketentuan dan syarat – syarat sebagai berikut :
……………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Pasal 1
7. Pihak pertama telah menyetujui dan menerima Pihak Kedua sebagai mitra kerja untuk
melaksanakan pekerjaan dan tugas di Rumah Sakit Dr. Sismadi sebagai/jabatan Perawat dan
bersedia ditempatkan untuk bekerJa dimana saja dan jabatan apapun, sesuai dengan
kebutuhan atau keperluan Pihak Pertama dan/atau mitra kerjasamanya. ………………….………..
Pasal 2
Pasal 3
16. Pihak kedua wajib melaksanakan tugas dan pekerjaan sebagaimana tersebut dalam pasal 1
dan pasal 2 perjanjian ini, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dan/atau
ketentuan yang ada pada Pihak Pertama atau mitra kerjasamanya, dimana Pihak Keduaa
ditempatkan. …………………………………………………………………………………………………………………………
17. Pihak Kedua, demi produktivitas kerja dan dalam rangka ikut serta menjalankan program
pemerintah terkait keluarga berencana, wajib menunda kehamilan pada tahun pertama
selama kurun kehamilan pada tahun pertama selama kurun waktu hubungan kerja ini
berlangsung ( khusus mitra kerja wanita ). …………………………………………………………………………..
18. Pihak Kedua wajib mentaati setiap diadakan alih tugas dan/atau alih jabatan dimanapun,
pada perusahaan Pihak Pertama atau mitra kerjasama. ………………………………………………………
19. Pihak Kedua wajib memenuhi persyaratan Ketenaga Kerjaan yang dibutuhkan baik oleh
Pihak Pertama maupun mitra Kerjasama. …………………………………………………………………………….
20. Pihak Kedua bersedia dan sanggup memberikan kelengkapan dokumen profesi apabila
dibutuhkan oleh Pihak Pertama ataupun mitra kerjasama untuk kepentingan persyaratan
legalitas berdasarkan ketentuan perundang – undangan. ……………………………………………………..
Pasal 4
28. Perjanjian ini diadakan untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan, berlaku terhitung mulai
tanggal 01 Oktober 2019 sampai dengan 01 Oktober 2020, dengan syarat setiap 6 ( enam )
bulan sekali diadakan penilaian dan evaluasi atas kinerja Pihak Kedua oleh Pihak Pertama
atau mitra kerjasama sesuai standard penilaian yang ditentukan Pihak
Pertama…………………………………………………………………………………………………………………………………
29. Pihak Pertama dapat mengakhiri Perjanjian ini secara sepihak, apabila atas hasil penilaian
dan evaluasi kinerja sebagaimana tersebut dalam ayat 1 tidak memenuhi standard baku
yang telah ditetapkan oleh Pihak Pertama atau mitra kerjasama. ……………
30. Apabila terjadi pengakhiran sebagaimana tersebut dalam ayat 2 diatas, maka Pihak Pertama
tidak ada kewajiban untuk melakukan tindakan – tindakan termasuk tetapi tidak terbatas
untuk memberi atau membayar uang pesangon, uang penghargaan, uang penggantian hak,
ganti rugi dan lain – lainnya yang disyaratkan oleh peraturan perundang – undangan kepada
Pihak Kedua, dan Pihak Kedua atas hal tersebut tidak akan menuntut baik pendata maupun
Pidana saat ini yang akan datang kepada Pihak Pertama atau mitra kerjasamanya.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
33. Pihak Kedua mendapat fasilitsa jaminan pemeliharaan kesehatan ( tidak dapat diambil
dalam bentuk uang ) bagi diri sendiri sesuai dengan ketentuan Peraturan jaminan
pemeliharaan kesehatan atau peraturan – peraturan lainnya yang berlaku di perusahaan.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
34. Pihak Pertama akan mengikutsertakan Pihak Kedua ke dalam program Jamsostek yang
terdiri dari jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, dan jaminan hari tua, apabila masa
kerja Pihak Kedua sudah mencapai lebih dari 1 (satu) tahun. ………………………………..................
35. Pihak Kedua apabila tidk masuk kerja dikarenakan sakit, maka Pihak Kedua harus
menunjukan surat keterangan sakit dari dokter yang berwenang dimana Pihak Kedua
ditempatkan oleh Pihak Pertama, atau dari Dokter lain yang mendapat pengesahan dari
Dokter yang berwenang dari Pihak Pertama atau mitra kerjasamanya. ……………………………….
36. Dan apabila Pihak Kedua tidak masuk kerja dikarenakan ijin, alfa ataupun akit yang tidak
sesuai dengan ketentuan ayat 9 tersebut diatas, maka Pihak Kedua dikenakan sesuai dengan
peraturan maupun ketentuan yang berlaku. ……………………………………………………......................
Pasal 5
Pihak Kedua berhak atas cuti tahuan selama 12 (dua belas) hari kerja dan cuti hamil bagi
pekerja wanita sesuai ketentuan perusahaan, setelah menjalankan pekerjaan selama 12 (dua
belas) bulan secara berturut-turut tidak terputus. ………………………………………………………................
Pasal 6
16. Selama dalam hubungan kerja Pihak Kedua wajib mentaati dan melaksanakan ketentuan
mengenai tata tertib, kedisiplinan dan kewajiban – kewajiban yang dibebankan kepadanya,
sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Perusahaan Pihak Pertama atau mitra
kerjasamanya. ……………………………………………………………………………………………………………………….
17. Tindakan pelanggan tata tertib dan kedisiplinan dapat diambil terhadap Pihak Kedua, oleh
Pihak Pertama dengan ketentuan sebagai berikut : ………………………………………………………………
n. Melakukan penipuan, pencurian, atau penggelapan barang dan atau uang milik
pengusaha atau milik temen sekerja atau milik teman pengusaha. ………………………………..
o. Memberikan keterangan palsu atau dipalsukan sehingga merugikan pengusaha atau
kepentingan Negara. ……………………………………………………………………………………………………….
p. Mabuk, minum – minuman keras yang memabukan, memakai dan atau mengedarkan
narkotika, psikotropika dan zat aditif lainnya dilingkungan kerja. ………..………………………….
q. Melakukan perbuatan asusila atau perjudian dilingkungan kerja. ……………………………………
Pasal 7
4. Para pihak dapat melakukan pembatalan perjanjian ini sebelum waktu yang dijanjikan
berakhir, atau pemutusan hubungan kerja terjadi apabila : ………………………………………………….
f. Diajukan secara tertulis oleh Pihak yang hendak melakukan pembatalan atau pemutusan
hubungan kerja dan atas pengajuan tersebut harus disetujui oleh Pihak yang satunya
serta dengan alasan yang diperbolehkan ketentuan dan perundang – undangan yang
berlaku. …………………………………………………………………………………………………………………………..
g. Kesepakatan Para Pihak. ………………………………………………………………………………………………….
h. Terjadinya pembatalan dan atau berakhirnya perjanjian kerjasama/pengelolaan antara
Pihak Pertama Pihak Pertama dengan mitra kerjasama. …………………………………………………
i. Terjadinya keadaan memaksa (Force majeure). …………………………………………….………………
j. Adanya keadaan atau kejadiaan tertentu yang tercantum dalam perjanjian kerja,
peraturan perusahaan Pihak Pertama atau mitra kerjasamanya yang dapat menyebabkan
berakhirnya hubungan kerja. ……………………………………………………………………
14. Apabila Pihak Kedua hendak malakukan pembatalan Perjanjian ini sebelum waktu yang
diperjanjikan berakhir atau pemutusan hubungan kerja, maka Pihak Kedua wajib
menyampaikan maksud tersebut secara tertulis kepada Pihak Pertama selambat –
Pasal 8
10. Force Majeure (keadaan memaksa) adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak
kekuasaan Para Pihak, sehingga mengakibatkan segala sesuatu yang telah disepakati dalam
perjanjian ini tidak dapat dipenuhi dengan sebagaimana mestinya. ……………………………………..
11. Adapun termasuk dalam lingkup keadaan memaksa adalah termasuk tetapi tidak terbatas
sebagai berikut : ……………………………………………………………………………………………………………………
e. Bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, banjir, gunung meletus, thusani, topan);
f. Kebakaran, keruntuhan, perang, huru hara, sabotase, kebijakan pemerintah; ………………..
g. Wabah, epidemic, pemberontakan; dan/atau. ………………………………………………………………..
h. Keadaan lainnya yang secara wajar tidak dapat dihindari serta berada diluar dari
kemampuan manusia dan/atau yang secara keseluruhan berhubungan langsung dengan
perjanjian ini. ……………………………………………………………………………………………………………….…
12. Keadaan memaksa harus diberitahukan secara lisan paling lambat 2 x 24 jam sejak
terjadinya dan secara tertulis dalam waktu selambat – lambatnya 7 (tujuh) hari kalender
sejak terjadinya keadaan/peristiwa tersebut dan Pihak yang diberitahukan harus
menanggapi pemberitahuan tersebut selambat – lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah
diterimanya pemberitahuan tersebut. Apabila lewat dari waktu tersebut maka dianggap
menyetujui terjadinya Keadaan Memaksa tersebut. ………………………………………………..……………
Pasal 9
10. Apabila terjadi perbedaan pendapat dalam memahami atau menafsirkan bagian – bagian
dari isi yang berakibat terjadinya perselisihan dalam melaksanakan perjanjian ini, maka Para
Pihak akan berusaha untuk menyelesaikannya dengan cara musyawarah untuk mencapai
mufakat dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender. …………………………………..….
11. Apabila penyelesaian secara musyawarah dan mufakat tidak tercapai, Para Pihak sepakat
untuk melibatkan Pihak Ketiga (yang berwenang) melalui mediasi dan jika penyelesaian
melalui mediasi tidak juga dapat menyelesaikan perselisihan, maka Para Pihak sepakat
untuk menyelesaikan secara hukum melalui Pengadilan Hubungan Industrial.
……………………………………………………………………………………………………………………………………………...
10. Apabila terjadi perubahan – perubahan mengenai isi perjanjian ini, akan dilakukan dengan
kesepakatan Para Pihak, dengan tidal saling merugikan. …………………………………..………………….
11. Apabila perjanjian kerja ini akan diadakan perpanjangan maka Pihak Pertama berkewajiban
memberitahukan maksud tersebut secara tertulis kepada Pihak Kedua paling lambat tanggal
7 (tujuh) hari sebelum perjanjian kerja ini berakhir. ……………………………………………………….…….
12. Hal – hal yang belum diatur dalam surat perjanjian ini, akan diatur menurut ketentuan dan
peraturan perundangan yang berlaku maupun peraturan dan ketentuan yang ada berlaku
pada Pihak Pertama atau mitra kerjasama. …………………………………………………………………………..
Pasal 11
7. Pihak Kedua telah menyetujui bahwa dengan berakhirnya perjanjian ini, maka secara
otomatis berakhir pula hubungan kerja dengan Pihak Pertama atau mitra kerjasama. …….….
8. Apabila perjanjian ini berakhir sebagaimana tersebut dalam ayat 1 diatas, Pihak Kedua tidak
akan menuntut termasuk tetapi tidak terbatas pada uang pesangon, uang penghargaan,
uang penggantian hak, ganti rugi dan lainnya serta tidak aka menuntut baik perdata
maupun pidana saat ini maupun yang akan datang kepada Pihak Pertama atau mitra
kerjasama. ………………………………………………………………………………………………………………………….…
12. Pihak Kedua tunduk dan patuh bahwa perjanjian kerja ini serta lampirannya merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dan merupakan suatu kesatuan dari perjanjian ini yang
berisikan keseluruhan perjanjian antara Para Pihak berkenan dengan hal pokok dari
perjanjian ini, menggantikan serta membatalkan semua perjanjian, negosiasi, kewajiban
sebelumnya dan suatu yang harus dikerjakan serta tulisan berkenaan dengan hal pokok
(Subjeck matter) perjanjian ini dan tidak ada janji – janji lain, selain yang dijelaskan dalam
ketentuan dan syarat – syarat lain sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerja ini.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Demikian perjanjian kerja ini, disepakati dan ditandatangani Para Pihak dalam keadaan
sadar, tanpa ada tekanan dan paksaan dari Pihak manapun, dibuat rangkap 2 (dua) dan
masing – masing mempunyai kekuatan hukum yang sama. ………………………………………………….
Pihak Pertama,
Rumah Sakit Dr. SISMADI Pihak Kedua
Pada hari ini Selasa tanggal Satu Oktober tahun dua ribu Sembilan belas (01-10-2019)
bertempat diwilayah Bogor para pihak yang bertanda tangan dibawah ini :...................................
Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut sah mewakili dari oleh karena itu untuk
dan atas nama Rumah Sakit Dr. Sismadi, berkedudukan di Jl. Raya Narogong Km. 20 Kp.
Rawahingkik Desa Limusnunggal Kecamatan Cileungsi – Bogor Kode Pos : 16820 untuk
selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama. ……………………………..............................................
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas namanya sendiri, untuk selanjutnya disebut sebagai
Pihak Kedua. ……………………………………………………………………......................................................
Para pihak selanjutnya dengan ini telah setuju dan bersepakat untuk mengadakan
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) antara Pihak Pertama dengan Pihak Kedua
(selanjutnya disebut Penjanjian), sebagaimana para pihak dengan ini bertunduk dan patuh
dengan memakai ketentuan – ketentuan dan syarat – syarat sebagai berikut :
……………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Pasal 1
9. Pihak pertama telah menyetujui dan menerima Pihak Kedua sebagai mitra kerja untuk
melaksanakan pekerjaan dan tugas di Rumah Sakit Dr. Sismadi sebagai/jabatan Perawat dan
bersedia ditempatkan untuk bekerJa dimana saja dan jabatan apapun, sesuai dengan
kebutuhan atau keperluan Pihak Pertama dan/atau mitra kerjasamanya. ………………….………..
Pasal 2
Pasal 3
21. Pihak kedua wajib melaksanakan tugas dan pekerjaan sebagaimana tersebut dalam pasal 1
dan pasal 2 perjanjian ini, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dan/atau
ketentuan yang ada pada Pihak Pertama atau mitra kerjasamanya, dimana Pihak Keduaa
ditempatkan. …………………………………………………………………………………………………………………………
22. Pihak Kedua, demi produktivitas kerja dan dalam rangka ikut serta menjalankan program
pemerintah terkait keluarga berencana, wajib menunda kehamilan pada tahun pertama
selama kurun kehamilan pada tahun pertama selama kurun waktu hubungan kerja ini
berlangsung ( khusus mitra kerja wanita ). …………………………………………………………………………..
23. Pihak Kedua wajib mentaati setiap diadakan alih tugas dan/atau alih jabatan dimanapun,
pada perusahaan Pihak Pertama atau mitra kerjasama. ………………………………………………………
24. Pihak Kedua wajib memenuhi persyaratan Ketenaga Kerjaan yang dibutuhkan baik oleh
Pihak Pertama maupun mitra Kerjasama. …………………………………………………………………………….
25. Pihak Kedua bersedia dan sanggup memberikan kelengkapan dokumen profesi apabila
dibutuhkan oleh Pihak Pertama ataupun mitra kerjasama untuk kepentingan persyaratan
legalitas berdasarkan ketentuan perundang – undangan. ……………………………………………………..
Pasal 4
37. Perjanjian ini diadakan untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan, berlaku terhitung mulai
tanggal 01 Oktober 2019 sampai dengan 01 Oktober 2020, dengan syarat setiap 6 ( enam )
bulan sekali diadakan penilaian dan evaluasi atas kinerja Pihak Kedua oleh Pihak Pertama
atau mitra kerjasama sesuai standard penilaian yang ditentukan Pihak
Pertama…………………………………………………………………………………………………………………………………
38. Pihak Pertama dapat mengakhiri Perjanjian ini secara sepihak, apabila atas hasil penilaian
dan evaluasi kinerja sebagaimana tersebut dalam ayat 1 tidak memenuhi standard baku
yang telah ditetapkan oleh Pihak Pertama atau mitra kerjasama. ……………
39. Apabila terjadi pengakhiran sebagaimana tersebut dalam ayat 2 diatas, maka Pihak Pertama
tidak ada kewajiban untuk melakukan tindakan – tindakan termasuk tetapi tidak terbatas
untuk memberi atau membayar uang pesangon, uang penghargaan, uang penggantian hak,
ganti rugi dan lain – lainnya yang disyaratkan oleh peraturan perundang – undangan kepada
Pihak Kedua, dan Pihak Kedua atas hal tersebut tidak akan menuntut baik pendata maupun
Pidana saat ini yang akan datang kepada Pihak Pertama atau mitra kerjasamanya.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
42. Pihak Kedua mendapat fasilitsa jaminan pemeliharaan kesehatan ( tidak dapat diambil
dalam bentuk uang ) bagi diri sendiri sesuai dengan ketentuan Peraturan jaminan
pemeliharaan kesehatan atau peraturan – peraturan lainnya yang berlaku di perusahaan.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
43. Pihak Pertama akan mengikutsertakan Pihak Kedua ke dalam program Jamsostek yang
terdiri dari jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, dan jaminan hari tua, apabila masa
kerja Pihak Kedua sudah mencapai lebih dari 1 (satu) tahun. ………………………………..................
44. Pihak Kedua apabila tidk masuk kerja dikarenakan sakit, maka Pihak Kedua harus
menunjukan surat keterangan sakit dari dokter yang berwenang dimana Pihak Kedua
ditempatkan oleh Pihak Pertama, atau dari Dokter lain yang mendapat pengesahan dari
Dokter yang berwenang dari Pihak Pertama atau mitra kerjasamanya. ……………………………….
45. Dan apabila Pihak Kedua tidak masuk kerja dikarenakan ijin, alfa ataupun akit yang tidak
sesuai dengan ketentuan ayat 9 tersebut diatas, maka Pihak Kedua dikenakan sesuai dengan
peraturan maupun ketentuan yang berlaku. ……………………………………………………......................
Pasal 5
Pihak Kedua berhak atas cuti tahuan selama 12 (dua belas) hari kerja dan cuti hamil bagi
pekerja wanita sesuai ketentuan perusahaan, setelah menjalankan pekerjaan selama 12 (dua
belas) bulan secara berturut-turut tidak terputus. ………………………………………………………................
Pasal 6
21. Selama dalam hubungan kerja Pihak Kedua wajib mentaati dan melaksanakan ketentuan
mengenai tata tertib, kedisiplinan dan kewajiban – kewajiban yang dibebankan kepadanya,
sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Perusahaan Pihak Pertama atau mitra
kerjasamanya. ……………………………………………………………………………………………………………………….
22. Tindakan pelanggan tata tertib dan kedisiplinan dapat diambil terhadap Pihak Kedua, oleh
Pihak Pertama dengan ketentuan sebagai berikut : ………………………………………………………………
a. Melakukan penipuan, pencurian, atau penggelapan barang dan atau uang milik
pengusaha atau milik temen sekerja atau milik teman pengusaha. ………………………………..
b. Memberikan keterangan palsu atau dipalsukan sehingga merugikan pengusaha atau
kepentingan Negara. ……………………………………………………………………………………………………….
c. Mabuk, minum – minuman keras yang memabukan, memakai dan atau mengedarkan
narkotika, psikotropika dan zat aditif lainnya dilingkungan kerja. ………..………………………….
d. Melakukan perbuatan asusila atau perjudian dilingkungan kerja. ……………………………………
Pasal 7
5. Para pihak dapat melakukan pembatalan perjanjian ini sebelum waktu yang dijanjikan
berakhir, atau pemutusan hubungan kerja terjadi apabila : ………………………………………………….
a. Diajukan secara tertulis oleh Pihak yang hendak melakukan pembatalan atau pemutusan
hubungan kerja dan atas pengajuan tersebut harus disetujui oleh Pihak yang satunya
serta dengan alasan yang diperbolehkan ketentuan dan perundang – undangan yang
berlaku. …………………………………………………………………………………………………………………………..
b. Kesepakatan Para Pihak. ………………………………………………………………………………………………….
c. Terjadinya pembatalan dan atau berakhirnya perjanjian kerjasama/pengelolaan antara
Pihak Pertama Pihak Pertama dengan mitra kerjasama. …………………………………………………
d. Terjadinya keadaan memaksa (Force majeure). …………………………………………….………………
e. Adanya keadaan atau kejadiaan tertentu yang tercantum dalam perjanjian kerja,
peraturan perusahaan Pihak Pertama atau mitra kerjasamanya yang dapat menyebabkan
berakhirnya hubungan kerja. ……………………………………………………………………
18. Apabila Pihak Kedua hendak malakukan pembatalan Perjanjian ini sebelum waktu yang
diperjanjikan berakhir atau pemutusan hubungan kerja, maka Pihak Kedua wajib
menyampaikan maksud tersebut secara tertulis kepada Pihak Pertama selambat –
Pasal 8
13. Force Majeure (keadaan memaksa) adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak
kekuasaan Para Pihak, sehingga mengakibatkan segala sesuatu yang telah disepakati dalam
perjanjian ini tidak dapat dipenuhi dengan sebagaimana mestinya. ……………………………………..
14. Adapun termasuk dalam lingkup keadaan memaksa adalah termasuk tetapi tidak terbatas
sebagai berikut : ……………………………………………………………………………………………………………………
a. Bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, banjir, gunung meletus, thusani, topan);
b. Kebakaran, keruntuhan, perang, huru hara, sabotase, kebijakan pemerintah; ………………..
c. Wabah, epidemic, pemberontakan; dan/atau. ………………………………………………………………..
d. Keadaan lainnya yang secara wajar tidak dapat dihindari serta berada diluar dari
kemampuan manusia dan/atau yang secara keseluruhan berhubungan langsung dengan
perjanjian ini. ……………………………………………………………………………………………………………….…
15. Keadaan memaksa harus diberitahukan secara lisan paling lambat 2 x 24 jam sejak
terjadinya dan secara tertulis dalam waktu selambat – lambatnya 7 (tujuh) hari kalender
sejak terjadinya keadaan/peristiwa tersebut dan Pihak yang diberitahukan harus
menanggapi pemberitahuan tersebut selambat – lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah
diterimanya pemberitahuan tersebut. Apabila lewat dari waktu tersebut maka dianggap
menyetujui terjadinya Keadaan Memaksa tersebut. ………………………………………………..……………
Pasal 9
13. Apabila terjadi perbedaan pendapat dalam memahami atau menafsirkan bagian – bagian
dari isi yang berakibat terjadinya perselisihan dalam melaksanakan perjanjian ini, maka Para
Pihak akan berusaha untuk menyelesaikannya dengan cara musyawarah untuk mencapai
mufakat dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender. …………………………………..….
14. Apabila penyelesaian secara musyawarah dan mufakat tidak tercapai, Para Pihak sepakat
untuk melibatkan Pihak Ketiga (yang berwenang) melalui mediasi dan jika penyelesaian
melalui mediasi tidak juga dapat menyelesaikan perselisihan, maka Para Pihak sepakat
untuk menyelesaikan secara hukum melalui Pengadilan Hubungan Industrial.
……………………………………………………………………………………………………………………………………………...
13. Apabila terjadi perubahan – perubahan mengenai isi perjanjian ini, akan dilakukan dengan
kesepakatan Para Pihak, dengan tidal saling merugikan. …………………………………..………………….
14. Apabila perjanjian kerja ini akan diadakan perpanjangan maka Pihak Pertama berkewajiban
memberitahukan maksud tersebut secara tertulis kepada Pihak Kedua paling lambat tanggal
7 (tujuh) hari sebelum perjanjian kerja ini berakhir. ……………………………………………………….…….
15. Hal – hal yang belum diatur dalam surat perjanjian ini, akan diatur menurut ketentuan dan
peraturan perundangan yang berlaku maupun peraturan dan ketentuan yang ada berlaku
pada Pihak Pertama atau mitra kerjasama. …………………………………………………………………………..
Pasal 11
9. Pihak Kedua telah menyetujui bahwa dengan berakhirnya perjanjian ini, maka secara
otomatis berakhir pula hubungan kerja dengan Pihak Pertama atau mitra kerjasama. …….….
10. Apabila perjanjian ini berakhir sebagaimana tersebut dalam ayat 1 diatas, Pihak Kedua tidak
akan menuntut termasuk tetapi tidak terbatas pada uang pesangon, uang penghargaan,
uang penggantian hak, ganti rugi dan lainnya serta tidak aka menuntut baik perdata
maupun pidana saat ini maupun yang akan datang kepada Pihak Pertama atau mitra
kerjasama. ………………………………………………………………………………………………………………………….…
15. Pihak Kedua tunduk dan patuh bahwa perjanjian kerja ini serta lampirannya merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dan merupakan suatu kesatuan dari perjanjian ini yang
berisikan keseluruhan perjanjian antara Para Pihak berkenan dengan hal pokok dari
perjanjian ini, menggantikan serta membatalkan semua perjanjian, negosiasi, kewajiban
sebelumnya dan suatu yang harus dikerjakan serta tulisan berkenaan dengan hal pokok
(Subjeck matter) perjanjian ini dan tidak ada janji – janji lain, selain yang dijelaskan dalam
ketentuan dan syarat – syarat lain sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerja ini.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Demikian perjanjian kerja ini, disepakati dan ditandatangani Para Pihak dalam keadaan
sadar, tanpa ada tekanan dan paksaan dari Pihak manapun, dibuat rangkap 2 (dua) dan
masing – masing mempunyai kekuatan hukum yang sama. ………………………………………………….
Pihak Pertama,
Rumah Sakit Dr. SISMADI Pihak Kedua
Pada hari ini Selasa tanggal Satu Oktober tahun dua ribu Sembilan belas (01-10-2019)
bertempat diwilayah Bogor para pihak yang bertanda tangan dibawah ini :...................................
Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut sah mewakili dari oleh karena itu untuk
dan atas nama Rumah Sakit Dr. Sismadi, berkedudukan di Jl. Raya Narogong Km. 20 Kp.
Rawahingkik Desa Limusnunggal Kecamatan Cileungsi – Bogor Kode Pos : 16820 untuk
selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama. ……………………………..............................................
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas namanya sendiri, untuk selanjutnya disebut sebagai
Pihak Kedua. ……………………………………………………………………......................................................
Para pihak selanjutnya dengan ini telah setuju dan bersepakat untuk mengadakan
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) antara Pihak Pertama dengan Pihak Kedua
(selanjutnya disebut Penjanjian), sebagaimana para pihak dengan ini bertunduk dan patuh
dengan memakai ketentuan – ketentuan dan syarat – syarat sebagai berikut :
……………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Pasal 1
11. Pihak pertama telah menyetujui dan menerima Pihak Kedua sebagai mitra kerja untuk
melaksanakan pekerjaan dan tugas di Rumah Sakit Dr. Sismadi sebagai/jabatan Perawat dan
bersedia ditempatkan untuk bekerJa dimana saja dan jabatan apapun, sesuai dengan
kebutuhan atau keperluan Pihak Pertama dan/atau mitra kerjasamanya. ………………….………..
Pasal 2
Pasal 3
26. Pihak kedua wajib melaksanakan tugas dan pekerjaan sebagaimana tersebut dalam pasal 1
dan pasal 2 perjanjian ini, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dan/atau
ketentuan yang ada pada Pihak Pertama atau mitra kerjasamanya, dimana Pihak Keduaa
ditempatkan. …………………………………………………………………………………………………………………………
27. Pihak Kedua, demi produktivitas kerja dan dalam rangka ikut serta menjalankan program
pemerintah terkait keluarga berencana, wajib menunda kehamilan pada tahun pertama
selama kurun kehamilan pada tahun pertama selama kurun waktu hubungan kerja ini
berlangsung ( khusus mitra kerja wanita ). …………………………………………………………………………..
28. Pihak Kedua wajib mentaati setiap diadakan alih tugas dan/atau alih jabatan dimanapun,
pada perusahaan Pihak Pertama atau mitra kerjasama. ………………………………………………………
29. Pihak Kedua wajib memenuhi persyaratan Ketenaga Kerjaan yang dibutuhkan baik oleh
Pihak Pertama maupun mitra Kerjasama. …………………………………………………………………………….
30. Pihak Kedua bersedia dan sanggup memberikan kelengkapan dokumen profesi apabila
dibutuhkan oleh Pihak Pertama ataupun mitra kerjasama untuk kepentingan persyaratan
legalitas berdasarkan ketentuan perundang – undangan. ……………………………………………………..
Pasal 4
46. Perjanjian ini diadakan untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan, berlaku terhitung mulai
tanggal 01 Oktober 2019 sampai dengan 01 Oktober 2020, dengan syarat setiap 6 ( enam
) bulan sekali diadakan penilaian dan evaluasi atas kinerja Pihak Kedua oleh Pihak Pertama
atau mitra kerjasama sesuai standard penilaian yang ditentukan Pihak
Pertama…………………………………………………………………………………………………………………………………
47. Pihak Pertama dapat mengakhiri Perjanjian ini secara sepihak, apabila atas hasil penilaian
dan evaluasi kinerja sebagaimana tersebut dalam ayat 1 tidak memenuhi standard baku
yang telah ditetapkan oleh Pihak Pertama atau mitra kerjasama. ……………
48. Apabila terjadi pengakhiran sebagaimana tersebut dalam ayat 2 diatas, maka Pihak Pertama
tidak ada kewajiban untuk melakukan tindakan – tindakan termasuk tetapi tidak terbatas
untuk memberi atau membayar uang pesangon, uang penghargaan, uang penggantian hak,
ganti rugi dan lain – lainnya yang disyaratkan oleh peraturan perundang – undangan kepada
Pihak Kedua, dan Pihak Kedua atas hal tersebut tidak akan menuntut baik pendata maupun
Pidana saat ini yang akan datang kepada Pihak Pertama atau mitra kerjasamanya.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
51. Pihak Kedua mendapat fasilitsa jaminan pemeliharaan kesehatan ( tidak dapat diambil
dalam bentuk uang ) bagi diri sendiri sesuai dengan ketentuan Peraturan jaminan
pemeliharaan kesehatan atau peraturan – peraturan lainnya yang berlaku di perusahaan.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
52. Pihak Pertama akan mengikutsertakan Pihak Kedua ke dalam program Jamsostek yang
terdiri dari jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, dan jaminan hari tua, apabila masa
kerja Pihak Kedua sudah mencapai lebih dari 1 (satu) tahun. ………………………………..................
53. Pihak Kedua apabila tidk masuk kerja dikarenakan sakit, maka Pihak Kedua harus
menunjukan surat keterangan sakit dari dokter yang berwenang dimana Pihak Kedua
ditempatkan oleh Pihak Pertama, atau dari Dokter lain yang mendapat pengesahan dari
Dokter yang berwenang dari Pihak Pertama atau mitra kerjasamanya. ……………………………….
54. Dan apabila Pihak Kedua tidak masuk kerja dikarenakan ijin, alfa ataupun akit yang tidak
sesuai dengan ketentuan ayat 9 tersebut diatas, maka Pihak Kedua dikenakan sesuai dengan
peraturan maupun ketentuan yang berlaku. ……………………………………………………......................
Pasal 5
Pihak Kedua berhak atas cuti tahuan selama 12 (dua belas) hari kerja dan cuti hamil bagi
pekerja wanita sesuai ketentuan perusahaan, setelah menjalankan pekerjaan selama 12 (dua
belas) bulan secara berturut-turut tidak terputus. ………………………………………………………................
Pasal 6
26. Selama dalam hubungan kerja Pihak Kedua wajib mentaati dan melaksanakan ketentuan
mengenai tata tertib, kedisiplinan dan kewajiban – kewajiban yang dibebankan kepadanya,
sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Perusahaan Pihak Pertama atau mitra
kerjasamanya. ……………………………………………………………………………………………………………………….
27. Tindakan pelanggan tata tertib dan kedisiplinan dapat diambil terhadap Pihak Kedua, oleh
Pihak Pertama dengan ketentuan sebagai berikut : ………………………………………………………………
a. Melakukan penipuan, pencurian, atau penggelapan barang dan atau uang milik
pengusaha atau milik temen sekerja atau milik teman pengusaha. ………………………………..
b. Memberikan keterangan palsu atau dipalsukan sehingga merugikan pengusaha atau
kepentingan Negara. ……………………………………………………………………………………………………….
c. Mabuk, minum – minuman keras yang memabukan, memakai dan atau mengedarkan
narkotika, psikotropika dan zat aditif lainnya dilingkungan kerja. ………..………………………….
d. Melakukan perbuatan asusila atau perjudian dilingkungan kerja. ……………………………………
Pasal 7
6. Para pihak dapat melakukan pembatalan perjanjian ini sebelum waktu yang dijanjikan
berakhir, atau pemutusan hubungan kerja terjadi apabila : ………………………………………………….
k. Diajukan secara tertulis oleh Pihak yang hendak melakukan pembatalan atau pemutusan
hubungan kerja dan atas pengajuan tersebut harus disetujui oleh Pihak yang satunya
serta dengan alasan yang diperbolehkan ketentuan dan perundang – undangan yang
berlaku. …………………………………………………………………………………………………………………………..
l. Kesepakatan Para Pihak. ………………………………………………………………………………………………….
m. Terjadinya pembatalan dan atau berakhirnya perjanjian kerjasama/pengelolaan antara
Pihak Pertama Pihak Pertama dengan mitra kerjasama. …………………………………………………
n. Terjadinya keadaan memaksa (Force majeure). …………………………………………….………………
o. Adanya keadaan atau kejadiaan tertentu yang tercantum dalam perjanjian kerja,
peraturan perusahaan Pihak Pertama atau mitra kerjasamanya yang dapat menyebabkan
berakhirnya hubungan kerja. ……………………………………………………………………
22. Apabila Pihak Kedua hendak malakukan pembatalan Perjanjian ini sebelum waktu yang
diperjanjikan berakhir atau pemutusan hubungan kerja, maka Pihak Kedua wajib
menyampaikan maksud tersebut secara tertulis kepada Pihak Pertama selambat –
Pasal 8
16. Force Majeure (keadaan memaksa) adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak
kekuasaan Para Pihak, sehingga mengakibatkan segala sesuatu yang telah disepakati dalam
perjanjian ini tidak dapat dipenuhi dengan sebagaimana mestinya. ……………………………………..
17. Adapun termasuk dalam lingkup keadaan memaksa adalah termasuk tetapi tidak terbatas
sebagai berikut : ……………………………………………………………………………………………………………………
i. Bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, banjir, gunung meletus, thusani, topan);
j. Kebakaran, keruntuhan, perang, huru hara, sabotase, kebijakan pemerintah; ………………..
k. Wabah, epidemic, pemberontakan; dan/atau. ………………………………………………………………..
l. Keadaan lainnya yang secara wajar tidak dapat dihindari serta berada diluar dari
kemampuan manusia dan/atau yang secara keseluruhan berhubungan langsung dengan
perjanjian ini. ……………………………………………………………………………………………………………….…
18. Keadaan memaksa harus diberitahukan secara lisan paling lambat 2 x 24 jam sejak
terjadinya dan secara tertulis dalam waktu selambat – lambatnya 7 (tujuh) hari kalender
sejak terjadinya keadaan/peristiwa tersebut dan Pihak yang diberitahukan harus
menanggapi pemberitahuan tersebut selambat – lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah
diterimanya pemberitahuan tersebut. Apabila lewat dari waktu tersebut maka dianggap
menyetujui terjadinya Keadaan Memaksa tersebut. ………………………………………………..……………
Pasal 9
16. Apabila terjadi perbedaan pendapat dalam memahami atau menafsirkan bagian – bagian
dari isi yang berakibat terjadinya perselisihan dalam melaksanakan perjanjian ini, maka Para
Pihak akan berusaha untuk menyelesaikannya dengan cara musyawarah untuk mencapai
mufakat dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender. …………………………………..….
17. Apabila penyelesaian secara musyawarah dan mufakat tidak tercapai, Para Pihak sepakat
untuk melibatkan Pihak Ketiga (yang berwenang) melalui mediasi dan jika penyelesaian
melalui mediasi tidak juga dapat menyelesaikan perselisihan, maka Para Pihak sepakat
untuk menyelesaikan secara hukum melalui Pengadilan Hubungan Industrial.
……………………………………………………………………………………………………………………………………………...
16. Apabila terjadi perubahan – perubahan mengenai isi perjanjian ini, akan dilakukan dengan
kesepakatan Para Pihak, dengan tidal saling merugikan. …………………………………..………………….
17. Apabila perjanjian kerja ini akan diadakan perpanjangan maka Pihak Pertama berkewajiban
memberitahukan maksud tersebut secara tertulis kepada Pihak Kedua paling lambat tanggal
7 (tujuh) hari sebelum perjanjian kerja ini berakhir. ……………………………………………………….…….
18. Hal – hal yang belum diatur dalam surat perjanjian ini, akan diatur menurut ketentuan dan
peraturan perundangan yang berlaku maupun peraturan dan ketentuan yang ada berlaku
pada Pihak Pertama atau mitra kerjasama. …………………………………………………………………………..
Pasal 11
11. Pihak Kedua telah menyetujui bahwa dengan berakhirnya perjanjian ini, maka secara
otomatis berakhir pula hubungan kerja dengan Pihak Pertama atau mitra kerjasama. …….….
12. Apabila perjanjian ini berakhir sebagaimana tersebut dalam ayat 1 diatas, Pihak Kedua tidak
akan menuntut termasuk tetapi tidak terbatas pada uang pesangon, uang penghargaan,
uang penggantian hak, ganti rugi dan lainnya serta tidak aka menuntut baik perdata
maupun pidana saat ini maupun yang akan datang kepada Pihak Pertama atau mitra
kerjasama. ………………………………………………………………………………………………………………………….…
18. Pihak Kedua tunduk dan patuh bahwa perjanjian kerja ini serta lampirannya merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dan merupakan suatu kesatuan dari perjanjian ini yang
berisikan keseluruhan perjanjian antara Para Pihak berkenan dengan hal pokok dari
perjanjian ini, menggantikan serta membatalkan semua perjanjian, negosiasi, kewajiban
sebelumnya dan suatu yang harus dikerjakan serta tulisan berkenaan dengan hal pokok
(Subjeck matter) perjanjian ini dan tidak ada janji – janji lain, selain yang dijelaskan dalam
ketentuan dan syarat – syarat lain sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerja ini.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Demikian perjanjian kerja ini, disepakati dan ditandatangani Para Pihak dalam keadaan
sadar, tanpa ada tekanan dan paksaan dari Pihak manapun, dibuat rangkap 2 (dua) dan
masing – masing mempunyai kekuatan hukum yang sama. ………………………………………………….
Pihak Pertama,
Rumah Sakit Dr. SISMADI Pihak Kedua
Pada hari ini Selasa tanggal Satu Oktober tahun dua ribu Sembilan belas (01-10-2019)
bertempat diwilayah Bogor para pihak yang bertanda tangan dibawah ini :...................................
Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut sah mewakili dari oleh karena itu untuk
dan atas nama Rumah Sakit Dr. Sismadi, berkedudukan di Jl. Raya Narogong Km. 20 Kp.
Rawahingkik Desa Limusnunggal Kecamatan Cileungsi – Bogor Kode Pos : 16820 untuk
selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama. ……………………………..............................................
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas namanya sendiri, untuk selanjutnya disebut sebagai
Pihak Kedua. ……………………………………………………………………......................................................
Para pihak selanjutnya dengan ini telah setuju dan bersepakat untuk mengadakan
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) antara Pihak Pertama dengan Pihak Kedua
(selanjutnya disebut Penjanjian), sebagaimana para pihak dengan ini bertunduk dan patuh
dengan memakai ketentuan – ketentuan dan syarat – syarat sebagai berikut :
……………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Pasal 1
1. Pihak pertama telah menyetujui dan menerima Pihak Kedua sebagai mitra kerja untuk
melaksanakan pekerjaan dan tugas di Rumah Sakit Dr. Sismadi sebagai/jabatan
Perawat dan bersedia ditempatkan untuk bekerJa dimana saja dan jabatan apapun,
sesuai dengan kebutuhan atau keperluan Pihak Pertama dan/atau mitra kerjasamanya.
………………….………..
Pasal 2
Pasal 3
1. Pihak kedua wajib melaksanakan tugas dan pekerjaan sebagaimana tersebut dalam pasal 1
dan pasal 2 perjanjian ini, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dan/atau
ketentuan yang ada pada Pihak Pertama atau mitra kerjasamanya, dimana Pihak Keduaa
ditempatkan. …………………………………………………………………………………………………………………………
2. Pihak Kedua, demi produktivitas kerja dan dalam rangka ikut serta menjalankan program
pemerintah terkait keluarga berencana, wajib menunda kehamilan pada tahun pertama
selama kurun kehamilan pada tahun pertama selama kurun waktu hubungan kerja ini
berlangsung ( khusus mitra kerja wanita ). …………………………………………………………………………..
3. Pihak Kedua wajib mentaati setiap diadakan alih tugas dan/atau alih jabatan dimanapun,
pada perusahaan Pihak Pertama atau mitra kerjasama. ………………………………………………………
4. Pihak Kedua wajib memenuhi persyaratan Ketenaga Kerjaan yang dibutuhkan baik oleh
Pihak Pertama maupun mitra Kerjasama. …………………………………………………………………………….
5. Pihak Kedua bersedia dan sanggup memberikan kelengkapan dokumen profesi apabila
dibutuhkan oleh Pihak Pertama ataupun mitra kerjasama untuk kepentingan persyaratan
legalitas berdasarkan ketentuan perundang – undangan. ……………………………………………………..
Pasal 4
1. Perjanjian ini diadakan untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan, berlaku terhitung mulai
tanggal 01 Oktober 2019 sampai dengan 01 Oktober 2020, dengan syarat setiap 6 ( enam )
bulan sekali diadakan penilaian dan evaluasi atas kinerja Pihak Kedua oleh Pihak Pertama
atau mitra kerjasama sesuai standard penilaian yang ditentukan Pihak
Pertama…………………………………………………………………………………………………………………………………
2. Pihak Pertama dapat mengakhiri Perjanjian ini secara sepihak, apabila atas hasil penilaian
dan evaluasi kinerja sebagaimana tersebut dalam ayat 1 tidak memenuhi standard baku
yang telah ditetapkan oleh Pihak Pertama atau mitra kerjasama. ……………
3. Apabila terjadi pengakhiran sebagaimana tersebut dalam ayat 2 diatas, maka Pihak Pertama
tidak ada kewajiban untuk melakukan tindakan – tindakan termasuk tetapi tidak terbatas
untuk memberi atau membayar uang pesangon, uang penghargaan, uang penggantian hak,
ganti rugi dan lain – lainnya yang disyaratkan oleh peraturan perundang – undangan kepada
Pihak Kedua, dan Pihak Kedua atas hal tersebut tidak akan menuntut baik pendata maupun
6. Pihak Kedua mendapat fasilitsa jaminan pemeliharaan kesehatan ( tidak dapat diambil
dalam bentuk uang ) bagi diri sendiri sesuai dengan ketentuan Peraturan jaminan
pemeliharaan kesehatan atau peraturan – peraturan lainnya yang berlaku di perusahaan.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
7. Pihak Pertama akan mengikutsertakan Pihak Kedua ke dalam program Jamsostek yang
terdiri dari jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, dan jaminan hari tua, apabila masa
kerja Pihak Kedua sudah mencapai lebih dari 1 (satu) tahun. ………………………………..................
8. Pihak Kedua apabila tidk masuk kerja dikarenakan sakit, maka Pihak Kedua harus
menunjukan surat keterangan sakit dari dokter yang berwenang dimana Pihak Kedua
ditempatkan oleh Pihak Pertama, atau dari Dokter lain yang mendapat pengesahan dari
Dokter yang berwenang dari Pihak Pertama atau mitra kerjasamanya. ……………………………….
9. Dan apabila Pihak Kedua tidak masuk kerja dikarenakan ijin, alfa ataupun akit yang tidak
sesuai dengan ketentuan ayat 9 tersebut diatas, maka Pihak Kedua dikenakan sesuai dengan
peraturan maupun ketentuan yang berlaku. ……………………………………………………......................
Pasal 5
Pihak Kedua berhak atas cuti tahuan selama 12 (dua belas) hari kerja dan cuti hamil bagi
pekerja wanita sesuai ketentuan perusahaan, setelah menjalankan pekerjaan selama 12 (dua
belas) bulan secara berturut-turut tidak terputus. ………………………………………………………................
Pasal 6
1. Selama dalam hubungan kerja Pihak Kedua wajib mentaati dan melaksanakan ketentuan
mengenai tata tertib, kedisiplinan dan kewajiban – kewajiban yang dibebankan kepadanya,
sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Perusahaan Pihak Pertama atau mitra
kerjasamanya. ……………………………………………………………………………………………………………………….
2. Tindakan pelanggan tata tertib dan kedisiplinan dapat diambil terhadap Pihak Kedua, oleh
Pihak Pertama dengan ketentuan sebagai berikut : ………………………………………………………………
a. Melakukan penipuan, pencurian, atau penggelapan barang dan atau uang milik
pengusaha atau milik temen sekerja atau milik teman pengusaha. ………………………………..
b. Memberikan keterangan palsu atau dipalsukan sehingga merugikan pengusaha atau
kepentingan Negara. ……………………………………………………………………………………………………….
Pasal 7
7. Para pihak dapat melakukan pembatalan perjanjian ini sebelum waktu yang dijanjikan
berakhir, atau pemutusan hubungan kerja terjadi apabila : ………………………………………………….
a. Diajukan secara tertulis oleh Pihak yang hendak melakukan pembatalan atau pemutusan
hubungan kerja dan atas pengajuan tersebut harus disetujui oleh Pihak yang satunya
serta dengan alasan yang diperbolehkan ketentuan dan perundang – undangan yang
berlaku. …………………………………………………………………………………………………………………………..
b. Kesepakatan Para Pihak. ………………………………………………………………………………………………….
c. Terjadinya pembatalan dan atau berakhirnya perjanjian kerjasama/pengelolaan antara
Pihak Pertama Pihak Pertama dengan mitra kerjasama. …………………………………………………
d. Terjadinya keadaan memaksa (Force majeure). …………………………………………….………………
e. Adanya keadaan atau kejadiaan tertentu yang tercantum dalam perjanjian kerja,
peraturan perusahaan Pihak Pertama atau mitra kerjasamanya yang dapat menyebabkan
berakhirnya hubungan kerja. ……………………………………………………………………
Pasal 8
3. Force Majeure (keadaan memaksa) adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak
kekuasaan Para Pihak, sehingga mengakibatkan segala sesuatu yang telah disepakati dalam
perjanjian ini tidak dapat dipenuhi dengan sebagaimana mestinya. ……………………………………..
4. Adapun termasuk dalam lingkup keadaan memaksa adalah termasuk tetapi tidak terbatas
sebagai berikut : ……………………………………………………………………………………………………………………
a. Bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, banjir, gunung meletus, thusani, topan);
b. Kebakaran, keruntuhan, perang, huru hara, sabotase, kebijakan pemerintah; ………………..
c. Wabah, epidemic, pemberontakan; dan/atau. ………………………………………………………………..
d. Keadaan lainnya yang secara wajar tidak dapat dihindari serta berada diluar dari
kemampuan manusia dan/atau yang secara keseluruhan berhubungan langsung dengan
perjanjian ini. ……………………………………………………………………………………………………………….…
5. Keadaan memaksa harus diberitahukan secara lisan paling lambat 2 x 24 jam sejak
terjadinya dan secara tertulis dalam waktu selambat – lambatnya 7 (tujuh) hari kalender
sejak terjadinya keadaan/peristiwa tersebut dan Pihak yang diberitahukan harus
menanggapi pemberitahuan tersebut selambat – lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah
diterimanya pemberitahuan tersebut. Apabila lewat dari waktu tersebut maka dianggap
menyetujui terjadinya Keadaan Memaksa tersebut. ………………………………………………..……………
Pasal 9
19. Apabila terjadi perbedaan pendapat dalam memahami atau menafsirkan bagian – bagian
dari isi yang berakibat terjadinya perselisihan dalam melaksanakan perjanjian ini, maka Para
Pihak akan berusaha untuk menyelesaikannya dengan cara musyawarah untuk mencapai
mufakat dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender. …………………………………..….
20. Apabila penyelesaian secara musyawarah dan mufakat tidak tercapai, Para Pihak sepakat
untuk melibatkan Pihak Ketiga (yang berwenang) melalui mediasi dan jika penyelesaian
Pasal 10
19. Apabila terjadi perubahan – perubahan mengenai isi perjanjian ini, akan dilakukan dengan
kesepakatan Para Pihak, dengan tidal saling merugikan. …………………………………..………………….
20. Apabila perjanjian kerja ini akan diadakan perpanjangan maka Pihak Pertama berkewajiban
memberitahukan maksud tersebut secara tertulis kepada Pihak Kedua paling lambat tanggal
7 (tujuh) hari sebelum perjanjian kerja ini berakhir. ……………………………………………………….…….
21. Hal – hal yang belum diatur dalam surat perjanjian ini, akan diatur menurut ketentuan dan
peraturan perundangan yang berlaku maupun peraturan dan ketentuan yang ada berlaku
pada Pihak Pertama atau mitra kerjasama. …………………………………………………………………………..
Pasal 11
13. Pihak Kedua telah menyetujui bahwa dengan berakhirnya perjanjian ini, maka secara
otomatis berakhir pula hubungan kerja dengan Pihak Pertama atau mitra kerjasama. …….….
14. Apabila perjanjian ini berakhir sebagaimana tersebut dalam ayat 1 diatas, Pihak Kedua tidak
akan menuntut termasuk tetapi tidak terbatas pada uang pesangon, uang penghargaan,
uang penggantian hak, ganti rugi dan lainnya serta tidak aka menuntut baik perdata
maupun pidana saat ini maupun yang akan datang kepada Pihak Pertama atau mitra
kerjasama. ………………………………………………………………………………………………………………………….…
21. Pihak Kedua tunduk dan patuh bahwa perjanjian kerja ini serta lampirannya merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dan merupakan suatu kesatuan dari perjanjian ini yang
berisikan keseluruhan perjanjian antara Para Pihak berkenan dengan hal pokok dari
perjanjian ini, menggantikan serta membatalkan semua perjanjian, negosiasi, kewajiban
sebelumnya dan suatu yang harus dikerjakan serta tulisan berkenaan dengan hal pokok
(Subjeck matter) perjanjian ini dan tidak ada janji – janji lain, selain yang dijelaskan dalam
ketentuan dan syarat – syarat lain sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerja ini.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Demikian perjanjian kerja ini, disepakati dan ditandatangani Para Pihak dalam keadaan
sadar, tanpa ada tekanan dan paksaan dari Pihak manapun, dibuat rangkap 2 (dua) dan
masing – masing mempunyai kekuatan hukum yang sama. ………………………………………………….
Pihak Pertama,
Rumah Sakit Dr. SISMADI Pihak Kedua