2023 RISALAH PERUNDINGAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL SECARA BIPARTIT
1. Nama Perusahaan : PT. Globaltechno Solusindo
2. Alamat Perusahaan : JL. Pondok Indah No.39 3. Nama Serikat Pekerja : Febriana Putri 4. Alamat Serikat Pekerja : JL. Kemang Raya No.80 5. Tanggal dan Tempat Perundingan :18 April 2023 di PT.Globaltechno Solusindo 6. Pokok Masalah/Alasan Perselisihan : Para Pekerja mendapat gaji tidak sesuai dengan apa yang diperjanjikan atau tidak setara dengan UMK Kota Yogyakarta Surat Keputusan (SK) Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 338/KEP/2022 Tentang Penetapan Upah Minimum Provinsi Tahun 2023, UMK Kota Yogyakarta sebesar Rp 2.324.775,00. Tetapi yang diterima oleh karyawan PT. Globaltechno Solusindo sebesar Rp 1.850.000,00. Para pekerja tidak pernah mendapat uang lembur. Hal tersebut tidak sesuai dengan Pasal 78 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13Tahun 2003 jo. Undang-Undang Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2020, serta pasal 28 dan 29 Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja serta Pasal 77 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 jo. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2020 dan pasal 21 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2021. Kedua hal tersebut diputusakan secara sepihak dan berlangsung selama 4 bulan tanpa ada pemberitahuan dari pihak Direktur. 7. Pendapat Serikat Pekerja : Para perkerja tidak terima diperlakukan secara tidak adil oleh pihak perusahaan sehingga pada tanggal 09 April 2023 para perkerja PT. Globaltechno Solusindo melakukan aksi mogok kerja dalam waktu yang lama dan diketuai Febriana Putri.
8. Pendapat Pengusaha : Pihak Perusahaan berpendapat bahwa
kekurangan upah minimun dan upah lembur kerja tersebut didasarkan pada marketing animasi dan software yang sedang mengalami penurunan dalam penjualan. Sehingga tidak mau membayar kekurangan tersebut. 9. Kesimpulan atau Hasil Perundingan : Dalam perundingan para pekerja maupun pihak pengusaha tidak mendapatkan jalan tengah karena mereka tetap pada pendiriannya masing-masing.