Spo Uas PDF
Spo Uas PDF
1. Desain bentuk sediaan penghantaran terus menerus memerlukan informasi terkait karakteristik zat aktif.
Waktu paruh biologis zat aktif merupakan salah satu karakteristik tersebut. Berapa lama rentang waktu paruh
biologis yang diperlukan untuk mendesain sediaan tersebut?
a. > 15 jam
b. 12 - 15 jam
c. 9 - 11 jam
d. 2 - 8 jam
e. < 2 jam
2. Desain bentuk sediaan penghantaran terus menerus memerlukan informasi terkait karakteristik zat aktif.
Waktu paruh biologis zat aktif merupakan salah satu karakteristik tersebut. Formulator memiliki zat aktif
dengan waktu paruh < 2 jam. Apa yang akan terjadi pada sediaan tersebut?
a. Bentuk sediaan padat oral menjadi pilihan
b. Dosis pemberian perlu pengurangan
c. Formulasi akan ideal
d. Ketidaknyamanan saat penggunaan
e. Tidak perlu dibuat sediaan lepas terus menerus
3. Persamaan Nernst-Brunner atau Noyes-Whitney dapat digunakan untuk menjelaskan kecepatan disolusi suatu
obat sebagai fungsi kelarutan jenuhnya dan luas permukaannya. Persamaannya sebagai berikut.
Kecepatan disolusi = dX / dt = AD / h ( Cs – (Xt / V)). Pernyataan mana yang memenuhi persamaan tersebut?
a. A adalah luas permukaan dari pelarut
b. Cs adalah kelarutan jenuh dari pelarut
c. D adalah tetapan difusi dari pelarut
d. V adalah volum pelarut untuk disolusi
e. Xt adalah jumlah obat terlarut pada waktu awal
4. Dalam mendesain bentuk sediaan lepas terus menerus yang berdasarkan disolusi, kecepatan pelepasan obat
dapat dilakukan dengan menurunkan kecepatan disolusi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Cara mana yang dapat membantu hal tersebut?
a. Memasukkan obat dalam matrik larut segera
b. Menggunakan HPMC sebagai penyalut
c. Menggunakan PVP sebagai penyalut
d. Mengecilkan ukuran partikel obat
e. Menyalut obat dalam salut larut cepat
5. Seorang formulator mendesain suatu sediaan tablet oral. Sebagian zat aktif disalut dengan salut enteric dan
sisanya tidak. Setelah dicampur dengan eksipien, massa dicetak. Di mana lokasi tablet akan larut?
a. Di lambung saja
b. Di lambung dan usus halus
c. Di usus halus saja
d. Di lambung dan kolon
e. Di kolon saja
6. Untuk memahami sistem penghantaran obat gastroretentif perlu mengetahui motilitas lambung dalam
keadaan kosong maupun terisi. Dalam keadaan kosong, terbagi dalam beberapa fase. Pada fase mana terjadi
kontraksi yang sangat kuat?
a. Lima
b. Empat
c. Tiga
d. Dua
e. Satu
7. Agar sistem penghantaran obat gastroretentif dapat berfungsi optimal perlu memperhatikan beberapa hal.
Kondisi di lambung, bentuk sediaan, dan ukuran sediaan termasuk hal-hal yang perlu dicermati. Dari
pernyataan berikut mana yang sesuai untuk sistem penghantaran tersebut?
21. Persamaan pelepasan obat dari sistem penghantaran obat terkontrol yang diaktivasi oleh tekanan osmotik
dinyatakan sebagai berikut.
A. Perhatikan gambar jalur endositosis untuk masuknya obat ke dalam sel di bawah ini. Lengkapi informasi yang
terjadi di dalam sel.
41) ……………………………………………………………………
42) …………………………………………………………………..
43) …………………………………………………………………..
44) …………………………………………………………………..
E. Perhatikan gambar jalur eliminasi dari obat dan sistem penghantaran obat di bawah ini. Lengkapi informasi
yang diperlukan.