Alat :
Bahan :
Ekstrak hati segar, yaitu hati ayam segar yang dihaluskan dengan blender menjadi seperti
bubur
Air panas
Es batu
H2O2 30%
HCl 5 M
Cara kerja :
Pengisian data :
++++ = gelembung gas banyak sekali/ nyala bara api besar sekali
Pertanyaan :
Jawaban pertanyaan :
h. Enzim peroksida.
Peranannya: Enzim peroksida merupakan suatu enzim yang berperan untuk membantu
proses oksidasi zat / senyawa fenolat dengan menggunakan oksigen yang diambil dari
hidrogen peroksida.
11. Cara kerja enzim di dalam suatu reaksi metabolisme pada tubuh organisme yaitu dengan
cara menurunkan energi aktivasi yaitu energi yang dibutuhkan untuk dapat memulai suatu
reaksi. Dengan meminimalkan “cost” maka proses yang berlangsung juga akan dapat lebih
cepat lagi. Energi aktivasi didalam suatu reaksi kimia tersebut dapat diperumpakan adalah
sebagai “biaya jalan” dalam sebuah proses produksi. Semakin rendah “biaya jalannya”, maka
makin akan cepat prosesnya pula. Selain dari itu, keuntungan menggunakan enzim adalah
selain lebih “murah” dapat proses reaksi tetap berlangsung sebagaimana seharusnya, karena
enzim inilah yang membantu proses metabolisme tidak ikut bereaksi. Adapun cara kerja
enzim dalam mempercepat reaksi kimia adalah dengan cara berinteraksi bersama substrat,
setelah itu substrat tersebut akan diubah menjadi sebuah produk. Apabila terbentuk produk,
enzim akan dapat melepaskan “diri’ dari substrat tersebut.
12. Sifat-sifat enzim :
Biokatalisator
bersifat biokatalisator artinya enzim adalah sebuah senyawa katalis yaitu sebuah senyawa
yang mempercepat sebuah reaksi kimia tanpa ikut bereaksi. Karena enzim ini berasal dari
organisme, maka enzim disebut juga adalah sebagai senyawa biokatalisator.
Termolabil
Sebagian struktur enzim adalah sebuah senyawa protein. Oleh sebab itu, enzim juga
memiliki sifat termolabil artinya enzim ini sangat dipengaruhi oleh suhu. Enzim memiliki
suhu optimum untuk dapat menjalankan fungsinya.
Secara garis besar, enzim bekerja optimum pada suhu hingga 37ºC. Apabila pada suhu
ekstrim dapat merusak kerja enzim. Enzim tersebut akan menjadi inaktif jika disuhu dibawah
10 ºC, sementara akan mengalami denaturasi jika pada suhu di atas 60 ºC.
Oleh sebab itu, proses pendinginan adalah salah satu proses pengawetan makanan sebab
enzim – enzim dari bakteri pembusuk tidak mampu mencerna makanan.
Sementara, proses pemanasan atau pembakaran dengan suhu tinggi dapat merusak struktur
enzim atau enzim akan mengalami denatursi. Terdapat beberapa pengecualian, seperti
halnya pada kelompok bakteri purba yang menempati daerah – daerah yang sangat ekstrim,
seperti golongan methanogen yang lingkungan hidupnya itu mempunyai suhu yang tinggi ,
mereka adalah enzim yang bekerja optimum pada suhu di 80 ºC.
Spesifik
Seperti yang sudah diuraiakan dalam 2 teori cara kerja enzim tersebut, enzim ini bersifat
spesifik yang artinya disini, enzim akan dapat mengikat suatu substrat yang mampu untuk
berikatan dengan sisi aktif enzim. Substrat tersebut mempunyai titik pengikatan yang sama
yang dapat menyebabkan substrat dapat diikat oleh enzim. Sifat spesifik enzim tersebut juga
dijadikan adalah sebagai dasar penamaan.
Nama enzim ini juga umumnya diambil dari jenis substrat yang diikat atau jenis reaksi yang
berlangsung. Contohnya amylase yaitu enzim yang berperan dalam memecah amilum yang
merupakan polisakarida (gula kompleks) menjadi gula yang lebih sederhana.
Dipengaruhi pH
Sama halnya seperti suhu, pH atau derajat keasaman juga turut dalam memengaruhi kerja
enzim tersebut. Pada dasarnya , enzim tersebut bekerja pada suasana netral yaitu antara 6,5
– 7. Tetapi beberapa enzim optimum pada pH asam seperti Pepsinogen, maupun pada pH
yang basa seperti Tripsin.
Bekerja Bolak Balik
Enzim yang memecah senyawa A menjadi B, juga enzim yang dapat membantu reaksi
pembentukan senyawa B dari senyawa A. Hal inilah mengapa disebut jika enzim itu bekerja
dengan secara bolak balik.
Tidak Menentukan Arah Reaksi
Perubahan senyawa A menjadi B atau dibalik bukanlah enzim yang dapat menentukan
kemana arah reaksi tersebut akan berjalan. Senyawa yang lebih dibutuhkan adalah poin dari
arah sebuah reaksi kimia. Contohnya yaitu tubuh kekurangan glukosa maka akan dapat
memecah gula cadangan (glikogen) serta juga sebaliknya.
Enzim adalah penguraian dari bentuk protein yang memiliki peran besar sebagai senyawa
yang reaksinya terus menerus bergerak dan mendukung terjadinya metabolime untuk
mempercepat proses kimia didalam tubuh.
13. Komponen penyusun enzim yaitu Apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim merupakan
komponen enzim yang tersusun atas protein
yang tidak ahan terhadap panas Sedangkan gugus prostetik merupakan komponen enzim
yang tersusun atas senyawa selain proiten sehingga tahan terhadap panas. Gugus prostetik
yang tersusun atas ion organik seperti
vitamin B disebut sebagai koenzim.
Dan gugus prostetik yang tersusun atas ion an organik
seperti Fe disebut sebagai kofaktor.