Anda di halaman 1dari 6

Judul kegiatan : enzim katalase

Tujuan : mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase

Alat :

 Rak tabung reaksi 5 buah


 Pipet tetes
 Gelas beker 2 buah
 Termometer
 Lidi yang dipotong 25cm
 Kertas tisu
 Kertas koran
 Lilin & korek api

Bahan :

 Ekstrak hati segar, yaitu hati ayam segar yang dihaluskan dengan blender menjadi seperti
bubur
 Air panas
 Es batu
 H2O2 30%
 HCl 5 M

Cara kerja :

1. Letakkan kertas koran diatas meja percobaan sebagai alas.


2. Masukan ekstrak hati kedalam tabung reaksi A,B,C,D, dan E (masing-masing setinggi 1,5 cm
tabung reaksi.
3. Nyalakan lilin dan siapkan lidi yang membara.
4. Tambahkan H2O2 sebanyak 10 tetes kedalam tabung reaksi A, tutup tabung reaksi
menggunakan jari yang sudah menggunakan pelindung, lalu goyangkan selama 30 detik
( selagi tabung di goyangkan, bakar lidi dengan lilin yang tadi sudah disiapkan ) setelah itu
masukan lidi yang membara kedalam tabung reaksi.
5. Tambahkan HCl sebanyak 5 tetes dan H2O2 sebanyak 10 tetes kedalam tabung reaksi B,
tutup tabung reaksi menggunakan jari yang sudah menggunakan pelindung, lalu goyangkan
selama 30 detik ( selagi tabung di goyangkan, bakar lidi dengan lilin yang tadi sudah
disiapkan ) setelah itu masukan lidi yang membara kedalam tabung reaksi.
6. Rendam tabung reaksi yang berisi ekstrak hati kedalam air panas selama 2 menit lalu
tambahkan H2O2 sebanyak 10 tetes kedalam tabung reaksi C, tutup tabung reaksi
menggunakan jari yang sudah menggunakan pelindung, lalu goyangkan selama 30 detik
( selagi tabung di goyangkan, bakar lidi dengan lilin yang tadi sudah disiapkan ) setelah itu
masukan lidi yang membara kedalam tabung reaksi.
7. Rendam tabung reaksi yang berisi ekstrak hati kedalam air dingin selama 2 menit lalu
tambahkan H2O2 sebanyak 10 tetes kedalam tabung reaksi D, tutup tabung reaksi
menggunakan jari yang sudah menggunakan pelindung, lalu goyangkan selama 30 detik
( selagi tabung di goyangkan, bakar lidi dengan lilin yang tadi sudah disiapkan ) setelah itu
masukan lidi yang membara kedalam tabung reaksi.
8. Pada percobaan tabung reaksi C,dan D selama masa perendaman ukur suhu ekstrak
menggunakan termometer,dan catat hasilnya.
9. Penggunaan lidi yang membara tersebut adalah untuk menguji gelembung gas, catat hasil
pengamatan kedalam tabel.
10. Setelah kegiatan selesai, cucilah rak dan tabung reaksi dengan menggunakan sabun dan
rapihkan perlengkpan yang telah selesai digunakan.

Tabel hasil pengamatan :

Tabung Perlakuan Kondisi Gelembung Nyala Bara Keterangan


Percobaan Gas Api
A Hati + H2O2 Netral ++++ ++++
B Hati + HCl + H2O2 Asam ++ +++
C Hati + H2O2 (dalam Panas ( 56oC) +++ ++++
keadaan panas)
D Hati + H2O2 (dalam Dingin ( 0oC ) ++ ++
keadaan dingin)

Pengisian data :

++++ = gelembung gas banyak sekali/ nyala bara api besar sekali

+++ = gelembung gas banyak/ nyala bara api besar

++ = gelembung gas sedang/ nyala bara api sedang

+ = gelembung gas sedikit/ nyala bara api kecil

- = tidak ada gelembung sama sekali

Pertanyaan :

1. Dari percobaan yang Anda lakukan,Tentukan :


a. Variabel manipulasi (bebas),
b. Variabel respons (terikat), dan
c. Variabel kontrol.
2. Bandingkan hasil tabung A,B,C,D. Manakah yang paling menghasilkan gelembung gas yang
paling banyak? Jelaskan alasannya.
3. Bandingkan hasil tabung reaksi A,B,C,D. Manakah yang menunjukkn bara api yang paling
besar? Jelaskan alasannya.
4. Gas apakah yang dihasilkan dari reaksi tersebut?
5. Bandingkan ukuran rata-rata gelembung gas yang dihasilkan dari tabung reaksi A,B,C,D.
Apakah perbedaan ukuran gelembung gas menunjukan perbedaaan kandungan jumlah
oksigennya?
6. Apakah fungsi enzim katalase yang terdapat dalam ekstrak hati ?
7. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase,
8. Di dalam sel hidup, dihasilkan hidrogen peroksida ( H2O2)). Hasil dari bioproses apakah zat
tersebut? Apa akibatnya jika di dalam tubuh terdapat H2O2 ?
9. Selain didalam sel hati, dimanakah enzim katalase dapat dihasilkan?
10. Selain enzim katalase, tuliskan contoh enzim lainnya yang terlibat dalam metabolisme dan
jelaskan fungsinya masing-masing.
11. Bagaimanakah cara kerja enzim pada umumnya?
12. Jelaskan sifat-sifat enzim
13. Jelaskan komponen penyusun enzim

Jawaban pertanyaan :

1. Berdasarkan percobaan yang dilakukan


a. Variabel manipulasi (bebas) = Suhu (air panas dan es batu) dan pH (H2O2 dan HCL)
b. Variabel respons (terikat) = Banyak gelembung gas dan nyala api
c. Variabel kontrol =
2. Pada tabung A, saat hati diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal
ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2
menjadi H2O, sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala
api. Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi O2. Dan itu membuktikan
bahwa di dalam hati mengandung enzim katalase. Dalam percobaan A menghasilkan
gelembung yang sangat banyak karena di dalam hati mengandung enzim katalase yang
berguna untuk menetralkan racun.
3. Pada tabung A dan C, saat hati dberi H2O2, H2O2 diurai oleh enzim katalase menjadi gas O2,
sehingga saat diberi bara api, akan menimbulkan nyala api yang besar.
4. Gas yang dihasilkan dari reaksi tersebut adalah gas O2.
5.
6. .
7. Adapun yang dapat mempengaruhi kerja enzim katalase yaitu :
- Tingkat pH Atau Keasaman, Enzim katalase bekerja lebih efisien di pH netral (pH = 7) . Enzim
menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat. Sebagian besar
enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit sempit (pH = 7). Di
luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim
dengan cepat.
- Suhu , Enzim katalase bekerja lebih efisien di suhu optimal (37oC ). Enzim menjadi rusak bila
suhunya terlalu tinggi atau rendah. Protein akan mengental atau mengalami koagulasi bila
suhunya terlalu tinggi (panas)
- Konsentrasi enzim, substrat, dan kofaktor, Jika pH dan suhu suatu sistem enzim dalam
keadaan konstan serta jumlah substrat berlebihan, maka laju reaksi sebanding dengan
jumlah enzim yang ada. Jika pH, suhu dan konsentrasi enzim dalam keadaan konstan, maka
reaksi awal hinga batas tertentu sebanding dengan substrat yang ada. Jika enzim
memerlukan suatu koenzim atau ion kofaktor, maka konsentrasi substrat dapat menetukan
laju reaksi.
- Inhibitor enzim, Kerja enzim dapat dihambat, baik bersifat sementara maupun tetap oleh
inhibitor berupa zat kimia tertentu. Pada konsentrasi substrat yang rendah akan terlihat
dampak inhibitor terhadap laju reaksi.
8. .
9. Enzim katalase adalah salah satu jenis enzim yang umum ditemui di dalam sel-sel makhluk
hidup, salah satunya sel tumbuhan. Enzim ini diproduksi oleh sel di bagian badan mikro,
yaitu Perioksisom Bagi sel, enzim ini adalah bodyguard yang melindungi bagian dalam sel
dari kondisi oksidatif yang bagi kebanyakan orgnisme ekuivalen dengan kerusakan. Enzim
katalase pada manusia dapat ditemukan di darah, sumsum tulang, membrane mukosa, ginjal
dan hati.
10. Enzim yang terlibat dalam proses metabolisme
a. Enzim oksidase.
Peranannya: Enzim oksidase merupakan suatu enzim yang berperan untuk mempercepat
proses penggabungan oksigen atas zat / senyawa tertentu serta melakukan proses reduksi
atas oksigen sehingga akan menghasilkan air.
b. Enzim katalase.
Peranannya: Enzim katalase merupakan suatu enzim yang berperan untuk ikut membantu
mengubah senyawa hidrogen peroksida menjadi air serta Oksigen.
c. Enzim hidrase.
Peranannya: Enzim hidrase merupakan suatu enzim yang berperan untuk meningkatkan
maupun mengurangi air dari zat / senyawa tertentu tanpa harus menguraikan zat / senyawa
yang tersebut.
d. Enzim dehidrogenase.
Peranannya: Enzim dehidrogenase merupakan suatu enzim yang berperan untuk melakukan
proses perpindahan zat / senyawa hidrogen dari suatu senyawa / zat tertentu kepad
senyawa / zat yang lain.
e. Enzim transphosforilase.
Peranannya: Enzim transphosforilase merupakan suatu enzim yang berperan untuk
memindahkan senywa / zat asam fosfat / asam ortofosfat (H3PO4) dari suatu molekul
kepada molekul lain dengan bantuan ion magnesium (Mg2+).
f. Enzim karbosilase.
Peranannya: Enzim karbosilase merupakan suatu enzim yang berperan untuk mengubah
senyawa / zat asam organik secara bola-balik, seperti yang terjadi pada proses perubahan
senyawa asam piruvat menjadi senyawa asetaldehida dengan bantuan senyawa karbosilase
piruvat.
g. Enzim desmolase.
Peranannya: Enzim desmolase merupakan suatu enzim yang berperan untuk membantu
perpindahan atau penggabungan ikatan suatu karbon seperti yang terjadi pada proses
perubahan aldolase kedalam pemecahan fruktosa sehingga menjadi gliseraldehida serta
dehidroksiaseton.

h. Enzim peroksida.

Peranannya: Enzim peroksida merupakan suatu enzim yang berperan untuk membantu
proses oksidasi zat / senyawa fenolat dengan menggunakan oksigen yang diambil dari
hidrogen peroksida.

11. Cara kerja enzim di dalam suatu reaksi metabolisme pada tubuh organisme yaitu dengan
cara menurunkan energi aktivasi yaitu energi yang dibutuhkan untuk dapat memulai suatu
reaksi. Dengan meminimalkan “cost” maka proses yang berlangsung juga akan dapat lebih
cepat lagi. Energi aktivasi didalam suatu reaksi kimia tersebut dapat diperumpakan adalah
sebagai “biaya jalan” dalam sebuah proses produksi. Semakin rendah “biaya jalannya”, maka
makin akan cepat prosesnya pula. Selain dari itu, keuntungan menggunakan enzim adalah
selain lebih “murah” dapat proses reaksi tetap berlangsung sebagaimana seharusnya, karena
enzim inilah yang membantu proses metabolisme tidak ikut bereaksi. Adapun cara kerja
enzim dalam mempercepat reaksi kimia adalah dengan cara berinteraksi bersama substrat,
setelah itu substrat tersebut akan diubah menjadi sebuah produk. Apabila terbentuk produk,
enzim akan dapat melepaskan “diri’ dari substrat tersebut.
12. Sifat-sifat enzim :
Biokatalisator
bersifat biokatalisator artinya enzim adalah sebuah senyawa katalis yaitu sebuah senyawa
yang mempercepat sebuah reaksi kimia tanpa ikut bereaksi. Karena enzim ini berasal dari
organisme, maka enzim disebut juga adalah sebagai senyawa biokatalisator.
Termolabil
Sebagian struktur enzim adalah sebuah senyawa protein. Oleh sebab itu, enzim juga
memiliki sifat termolabil artinya enzim ini sangat dipengaruhi oleh suhu. Enzim memiliki
suhu optimum untuk dapat menjalankan fungsinya.
Secara garis besar, enzim bekerja optimum pada suhu hingga 37ºC. Apabila pada suhu
ekstrim dapat merusak kerja enzim. Enzim tersebut akan menjadi inaktif jika disuhu dibawah
10 ºC, sementara akan mengalami denaturasi jika pada suhu di atas 60 ºC.
Oleh sebab itu, proses pendinginan adalah salah satu proses pengawetan makanan sebab
enzim – enzim dari bakteri pembusuk tidak mampu mencerna makanan.
Sementara, proses pemanasan atau pembakaran dengan suhu tinggi dapat merusak struktur
enzim atau enzim akan mengalami denatursi. Terdapat beberapa pengecualian, seperti
halnya pada kelompok bakteri purba yang menempati daerah – daerah yang sangat ekstrim,
seperti golongan methanogen yang lingkungan hidupnya itu mempunyai suhu yang tinggi ,
mereka adalah enzim yang bekerja optimum pada suhu di 80 ºC.
Spesifik
Seperti yang sudah diuraiakan dalam 2 teori cara kerja enzim tersebut, enzim ini bersifat
spesifik yang artinya disini, enzim akan dapat mengikat suatu substrat yang mampu untuk
berikatan dengan sisi aktif enzim. Substrat tersebut mempunyai titik pengikatan yang sama
yang dapat menyebabkan substrat dapat diikat oleh enzim. Sifat spesifik enzim tersebut juga
dijadikan adalah sebagai dasar penamaan.
Nama enzim ini juga umumnya diambil dari jenis substrat yang diikat atau jenis reaksi yang
berlangsung. Contohnya amylase yaitu enzim yang berperan dalam memecah amilum yang
merupakan polisakarida (gula kompleks) menjadi gula yang lebih sederhana.
Dipengaruhi pH
Sama halnya seperti suhu, pH atau derajat keasaman juga turut dalam memengaruhi kerja
enzim tersebut. Pada dasarnya , enzim tersebut bekerja pada suasana netral yaitu antara 6,5
– 7. Tetapi beberapa enzim optimum pada pH asam seperti Pepsinogen, maupun pada pH
yang basa seperti Tripsin.
Bekerja Bolak Balik
Enzim yang memecah senyawa A menjadi B, juga enzim yang dapat membantu reaksi
pembentukan senyawa B dari senyawa A. Hal inilah mengapa disebut jika enzim itu bekerja
dengan secara bolak balik.
Tidak Menentukan Arah Reaksi
Perubahan senyawa A menjadi B atau dibalik bukanlah enzim yang dapat menentukan
kemana arah reaksi tersebut akan berjalan. Senyawa yang lebih dibutuhkan adalah poin dari
arah sebuah reaksi kimia. Contohnya yaitu tubuh kekurangan glukosa maka akan dapat
memecah gula cadangan (glikogen) serta juga sebaliknya.
Enzim adalah penguraian dari bentuk protein yang memiliki peran besar sebagai senyawa
yang reaksinya terus menerus bergerak dan mendukung terjadinya metabolime untuk
mempercepat proses kimia didalam tubuh.
13. Komponen penyusun enzim yaitu Apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim merupakan
komponen enzim yang tersusun atas protein
yang tidak ahan terhadap panas Sedangkan gugus prostetik merupakan komponen enzim
yang tersusun atas senyawa selain proiten sehingga tahan terhadap panas. Gugus prostetik
yang tersusun atas ion organik seperti
vitamin B disebut sebagai koenzim.
Dan gugus prostetik yang tersusun atas ion an organik
seperti Fe disebut sebagai kofaktor.

Anda mungkin juga menyukai