Anda di halaman 1dari 18

1/1/2014 Identifikasi Bahan

Dan Peralatan Listrik

FUAD ILHAM
30601301404
T.ELEKTRO UNISSULA
BAHAN LISTRIK
Bahan listrik dalam sistem tanaga listrik merupakan salah satu elemen penting yang
akan menentukan kualitas penyaluran energi listrik itu sendiri . Bahan listrik yang sangat
populer selama ini meliputi konduktor, semikonduktor, dan isolator . Satu lagi yang
dikenal dengan super konduktor , namun masih dalam penelitian intensif para ahli .
Ketiga bahan tadi secara integratif dalam sistem kelistrikan dimanfaatkan secara
optimal. Seperti konduktor adalah salah satu material paling besar yang dipakai dalam
penyaluran tenaga listrik baik alumunium maupun tembaga atau campuran dengan bahan
lain.

Suatu bahan dapat berbentuk padat , cair atau gas. Wujud bahan tertentu juga bisa
berubah karena pengaruh suhu. Selain pengelompokkan besdasarkan wujud tersebut
dalam teknik listik bahan-bahan juga dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Bahan penghantar ( Kondukor )

2. Bahan penyekat ( Isolator )

3. Bahan setengah penghantar ( Semi konduktor )

4. Bahan Super konduktor

Penghantar dalam teknik adalah zat yang dapat menghantarkan arus listrik , baik
berupa zat padat , cair atau gas. Karena sifatnya yang konduktif maka di sebut
konduktor . Konduktor yang baik adalah yang memiliki tahanan jenis yang kecil. Pada
umumnya logam bersifat konduktif. Emas , perak , tembaga , alumunium , zink, besi
berturut-turut memiliki tahanan jenis semakin besar . jadi sebagai penghantar emas
adalah sangat baik , tetapi sangat mahal harganya , maka secara ekonomis tembaga dan
alumunium paling banyak digunakan .

1.1 Pengertian Bahan Konduktor

Bahan konduktor merupakan penghantar listrik yang baik . Bahan ini mempunyai daya
hantar listrik ( Electrical Conductivity ) yang besar dan tahanan listrik ( Electrical
resistance ) yang kecil. Bahan penghantar listrik berfungsi untuk mengalirkan arus
listrik. Perhatikan fungsi kabel , kumparan/ lilitan yang ada pada alat listrik yang anda
jumpai . Juga pada saluran transmisi/distribusi. Dalam teknik listrik , bahan penghantar
yang sering di jumpai adalah tembaga dan alumunium .
Bahan-bahan yang dipakai untuk konduktor harus memenuhi persyaratan-persyaratan
sebagai berikut.

 Konduktifitasnya cukup baik.


 Kekuatan mekanisnya (kekuatan tarik) cukup tinggi.
 Koefisien muai panjangnya kecil.
 Modulus kenyalnya (modulus elastisitas) cukup besar

Bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai konduktor, antara lain:

 Logam biasa, seperti: tembaga, aluminium, besi, dan sebagainya.


 Logam campuran (alloy), yaitu sebuah logam dari tembaga atau aluminium yang
diberi campuran dalam jumlah tertentu dari logam jenis lain, yang gunanya untuk
menaikkan kekuatan mekanisnya.
 Logam paduan (composite), yaitu dua jenis logam atau lebih yang dipadukan
dengan cara kompresi, peleburan (smelting) atau pengelasan (welding).

Klasifisikasi konduktor menurut konstuksinya :

1. kawat padat (solid wire) berpenampang bulat.

2. kawat berlilit (standart wire) terdiri 7 sampai dengan 61 kawat padat yang dililit
menjadi satu, biasanya berlapis dan konsentris.

3. kawat berongga (hollow conductor) adalah kawat berongga yang dibuat untuk
mendapatkan garis tengah luar yang besar.

1.2 Karakteristik konduktor

Ada 2 (dua) jenis karakteristik konduktor , yaitu :

1. Karakteristik mekanik, yang menunjukkan keadaan fisik dari konduktor yang


menyatakan kekuatan tarik dari pada konduktor (dari SPLN 41-8:1981, untuk konduktor
70 mm2 berselubung AAAC-S pada suhu sekitar 30° C, maka kemampuan maksimal dari
konduktor untuk menghantar arus adalah 275 A).

2. Karakteristik listrik, yang menunjukkan kemampuan dari konduktor terhadap arus


listrik yang melewatinya (dari SPLN 41-10 : 1991, untuk konduktor 70 mm2 berselubung
AAAC-S pada suhu sekitar 30 C, maka kemampuan maksimum dari konduktor untuk
menghantar arus adalah 275 A).
1.3 Macam-macam Bahan Konduktor

Fungsi penghantar pada teknik listrik adalah untuk menyalurkan energi listrik dari satu
titik ke titik lain . Penghantar yang lazim digunakan adalah Tembaga dan Alumunium.

Beberapa bahan penghantar yang masih ada dan relevasinya ,antara lain :

 Alumunium
Alumunium murni mempunyai massa jenis 2,7 g/cm3 , titik leleh 6580C dan tidak
korosif. Daya hantar alumunium sebesar 35 m/ohm atau kira- kira 61,4 % daya
hantar tembaga .alumunium mempunyai bentuk yang lunak , kekuatan tariknya
hanya 9km/mm2. Untuk itu jika alumunium digunakan sebagai penghantar yang
dimensinya cukup besar, selalu diperkuat dengan baja. Penggunaan yang demikian
misalnya pada ACSR (Alumunium Conductor Steel Reinforced).

 Tembaga
Tembaga mempunyai daya hantar listrik yang tinggi yaitu 57 mm2/m pada suhu
20 oC. Koefisien suhu tembaga 0,004 per oC . Pemakaian tembaga pada teknik
listrik yang terpenting adalah sebagai penghantar, misalnya : kawat berisolasi
(NYA, NYAF), kabel (NYM, NYY, NYFGbY), busbar,lamel mesin dc, cincin seret
pada mesin ac, dan lain-lain. Tembaga mempunyai ketahanan terhadap korosi dan
oksidasi.

 Baja
Baja merupakan logam yang terbuat dari besi dengan campuran karbon.
Berdasarkan campuran karbonnya, baja dikategorikan menjadi tiga macam,
yaitu baja dengan kadar karbon rendah ( 0 – 25 %), baja dengan kadar karbon
menengah (0,25 –0,55 %), dan baja dengan kadar karbon tinggi ( di atas 0,55 %).
Meskipun konduktivitas baja rendah namun baja digunakan pada penghantar
transmisi yaitu ACSR,
dimana fungsi baja dalam hal ini adalah untuk memperkuat konduktor aluminium
secara mekanis setelah digalvanis dengan seng. Keuntungan dipakainya baja pada
ACSR adalah menghemat pemakaian aluminium.

 Wolfram
Logam ini berwarna abu-abu keputih-putihan, mempunyai massa jenis 20 g/cm3,
titik leleh 34100C, dan titik didih 59000C. Wolfram diperoleh dari tambang yang
pemisahannya dengan menggunakan magnetik atau proses kimia. Dengan reaksi
reduksi asam wolfram (H2WO4) dengan suhu 7000C diperoleh bubuk wolfram.
Bubuk wolfram kemudian dibentuk menjadi batangan dengan suatu proses yang
disebut metalurgi bubuk yang menggunakan tekanan dan suhu tinggi (2000 atm,
16000C) tanpa terjadi oksidasi.
Dengan menggunakan mesin penarik, batang wolfram diameternya dapat
diperkecil menjadi 0,01 mm (penarikan dilakukan pada keadaan panas).
Penggunaan walfram pada teknik listrik antara lain untuk : filamen (lampu pijar,
lampu halogen, lampu ganda), elektroda, tabung elektronik, dan lain-lain.

 Platina
Platina merupakan logam yang berat, berwarna putih keabu-abuan, tidak korosif,
sulit terjadi peleburan dan tahan terhadap sebagian besar bahan kimia. Massa
jenisnya 21,4 g/cm3, titik leleh 17750C, dan titik didih 45300C,. Platina dapat
dibentuk menjadi filament yang tipis.
Penggunaan platina pada teknik listrik antara lain untuk elemen pemanas pada
laboratorium tentang oven atau tungku pembakar yang memerlukan suhu tinggi
yaitu di atas 13000C, untuk termokopel platina-rhodium (bekerja di atas 16000C),
dan untuk bahan potensiometer.

 Air raksa
Air raksa adalah satu-satunya logam berbentuk cair pada suhu
kamar.Resistivitasnya 0,95 ? .mm2/m, koefisien suhu 0,00027 per 0 0C. Pada
pemanasan diudara air raksa sangat mudah terjadi oksidasi. Air raksa dan
campurannya khusus uap air raksa adalah beracun. Penggunaan air raksa antara
lain : gas pengisi tabung elektronik, penghubung pada sakelar air raksa, cairan
pada pompa diffusi, elektroda pada instrumen untuk mengukur sifat elektris
bahan dielektrik padat.

 Aldrey
Aldrey, jenis kawat campuran antara aluminium dengan silicium (konsentrasinya
sekitar 0,4 % – 0,7 %), Magnesium (konsentrasinya antara 0,3 % - 0,35 %) dan
ferum (konsentrasinya antara 0,2 % - 0,3 %). Kawat ini memiliki kekuatan
mekanikal yang sangat besar, namun daya hantar listriknya agak rendah.

 Cooper-Weld
Cooper-weld, adaah suatu kawat baja yang disekelilingnya diberi lapisan tembaga.

 Brons
Brons,adalah bahan listrik yang memiliki kekuatan mekanikal yang lebih besar,
namun memiliki daya hantar listrik yang rendah. Sering dipakai untuk kawat
pentanahan.
1.4 Bahan Isolator

Isolator adalah bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Hampir
seluruh bahan non logam adalah isolator. Contoh isolator adalah asbes, kayu
kering, gelas, plastik, karet, udara dll.
Dalam bahan isolator , elektron-elektron tidak bebas bergerak . Hal ini karena
setiap atom dari bahan isolator terikat dengan kuat. Pada isolator, setiap muatan
elektron dipegang erat oleh inti atomnya, sehingga pada suhu ruangan/normal
tidak mungkin adanya pengaliran arus listrik.
Dalam Kelistrikan Bahan isolator befungsi untuk menyekat (misalnya antara 2
penghantar); agar tidak terjadi aliran listrik/kebocoran arus apabila kedua
penghantar tersebut bertegangan. Jadi bahan penyekat harus mempunyai
tahanan jenis besar dan tegangan tembus yang tinggi. Bahan penyekat yang
sering ditemui dalam teknik listrik adalah : plastik, karet, dan sebagainya.

Bahan penyekat digunakan untuk memisahkan bagian-bagian yang bertegangan.


Untuk itu pemakaian bahan penyekat perlu mempertimbangkan sifat
kelistrikanya. Di samping itu juga perlu mempertimbangkan sifat termal, sifat
mekanis, dan sifat kimia.
Sifat kelistrikan mencakup resistivitas, permitivitas, dan kerugian dielektrik.
Penyekat membutuhkan bahan yang mempunyai resistivitas yang besar agar arus
yang bocor sekecil mungkin (dapat diabaikan). Yang perlu diperhatikan di sini
adalah bahwa bahan isolasi yang higroskopis hendaknya dipertimbangkan
penggunaannya pada tempat-tempat yang lembab karena resistivitasnya akan
turun. Resistivitas juga akan turun jika tegangan yang diberikan naik.

Pembagian Kelas Bahan Penyekat:

Bahan penyekat listrik dapat dibagi atas beberapa kelas berdasarkan suhu kerja
maksimum, yaitu sebagai berikut:
1. Kelas Y, suhu kerja maksimum 90°C
Yang termasuk dalam kelas ini adalah bahan berserat organis (seperti Katun,
sutera alam, wol sintetis, rayon serat poliamid, kertas, prespan, kayu, poliakrilat,
polietilen, polivinil, karet, dan sebagainya) yang tidak dicelup dalam bahan pernis
atau bahan pencelup lainnya. Termasuk juga bahan termoplastik yang dapat lunak
pada suhu rendah.

2. Kelas A, suhu kerja maksimum 150°C


Yaitu bahan berserat dari kelas Y yang telah dicelup dalam pernis aspal atau
kompon, minyak trafo, email yang dicampur dengan vernis dan poliamil atau yang
terendam dalam cairan dielektrikum (seperti penyekat fiber pada transformator
yang terendam minyak).
Bahan -bahan ini adalah katun, sutera, dan kertas yang telah dicelup, termasuk
kawat email (enamel) yang terlapis damar-oleo dan damar-polyamide.

3. Kelas E, suhu kerja maksimum 120°C


Yaitu bahan penyekat kawat enamel yang memakai bahan pengikat
polyvinylformal, polyurethene dan damar epoxy dan bahan pengikat lain sejenis
dengan bahan selulosa, pertinaks dan tekstolit, film triacetate, film dan serat
polyethylene terephthalate.

4. Kelas B, suhu kerja maksimum 130°C


Yaitu Yaitu bahan non-organik (seperti : mika, gelas, fiber, asbes) yang dicelup
atau direkat menjadi satu dengan pernis atau kompon, dan biasanya tahan panas
(dengan dasar minyak pengering, bitumin sirlak, bakelit, dan sebagainya).

5. Kelas F, suhu kerja maksimum 155°C


Bahan bukan organik dicelup atau direkat menjadi satu dengan epoksi,
poliurethan, atau vernis yang tahan panas tinggi.

6. Kelas H, suhu kerja maksimum 180°C


Semua bahan komposisi dengan bahan dasar mika, asbes dan gelas fiber yang
dicelup dalam silikon tanpa campuran bahan berserat (kertas, katun, dan
sebagainya). Dalam kelas ini termasuk juga karet silikon dan email kawat poliamid
murni.

7. Kelas C, suhu kerja diatas 180°C


Bahan anorganik yang tidak dicelup dan tidak terikat dengan substansi organic,
misalnya mika, mikanit yang tahan panas (menggunakan bahan pengikat anorganik),
mikaleks, gelas, dan bahan keramik. Hanya satu bahan organik saja yang termasuk
kelas C yaitu politetra fluoroetilen (Teflon).

Macam-macam bahan penyekat:


• Bahan penyekat bentuk padat, bahan listrik ini dapat dikelompokkan menjadi
beberapa macam, diantaranya yaitu: bahan tambang, bahan berserat, gelas,
keramik, plastik, karet, ebonit dan bakelit, dan bahan-bahan lain yang dipadatkan.

• Bahan penyekat bentuk cair, jenis penyekat ini yang banyak digunakan pada
teknik listrik adalah air, minyak transformator, dan minyak kabel.

• Bahan penyekat bentuk gas, yang sering digunakan untuk keperluan teknik
listrik diantaranya : udara, nitrogen, hidrogen, dan karbondioksida.
1.5 Bahan Semikonduktor

Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di


antara isolator dan konduktor. Sebuah semikonduktor bersifat sebagai isolator
pada temperatur yang sangat rendah, namun pada temperatur ruangan bersifat
sebagai konduktor. Bahan semikonduktor yang sering digunakan adalah silikon
(Si), germanium (Ge), dan gallium arsenide. Ge mempunyai daya hantar lebih
tinggi dibandingkan Si, sedangkan Si lebih tahan panas dibanding Ge.
Terdapat dua jenis semikonduktor yaitu semikonduktor intrinsik dan ekstrinsik,
semikonduktor intrinsik biasanya hanya terdiri dari Ge atau Si saja, sedangkan
semikonduktor ekstrinsik gabungan dari dua jenis bahan atau lebih.
Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena konduktansinya
yang dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa disebut materi
doping).

Salah satu alasan utama kegunaan semikonduktor dalam elektronik adalah sifat
elektroniknya dapat diubah banyak dalam sebuah cara terkontrol dengan
menambah sejumlah kecil ketidakmurnian. Ketidakmurnian ini disebut dopan. Pada
umumnya, komponen dasar aktif elektronika terbuat dari bahan-bahan
semikonduktor misalnya dioda, transistor, dan IC (Integreted Circuit).

Bahan-bahan semi konduktor


Bahan-bahan semi konduktor yang sering digunakan adalah Germanium dan
Silikon. Sifat-sifat bahan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

A. Germanium
Germanium merupakan salah satu bahan semi konduktor yang banyak dipakai.
Germanium diperoleh sebagai serbuk berwarna kelabu melalui proses kimia, yaitu
dengan mereduksi germanium oksida. Selain itu juga dapat diperoleh dari
pemurnian Kadmium dan seng.
Germanium adalah bahan semi konduktor yang bervalensi 4 dan mempunyai
susunan seperti karbon atau silikon. Spesifikasi germanium adalah sebagai
berikut:
Daya hantar panas : 0,14 Cal/cm dt °C
Kapasitas panas : 0,08 Cal/gr °C
Koefisien muai panjang (0-100°C) :6x
Titik lebur : 936°C
Permitivitas : 16 C2/N m2
Tahanan jenis listrik pada 20°C : 0,47 Ω m
Pada temperatur yang rendah, bahan semi konduktor ini bersifat sebagai
isolator, kemudian pada suhu yang cukup tinggi, bahan ini berubah sifatnya
menjadi bahan penghantar yang baik. Germanium merupakan bahan yang sangat
luas pemakaianya didalam pembuatan rectifier, transistor, dan peralatan semi
konduktor yang lain.

Germanium yang dicampur dengan Arsen (As) disebut N-Germanium. N artinya


negatif, karena pada temperatur kamar, germanium tipe N ini mempunyai banyak
elektron bebas yang bermuatan negatif. Arsen yang memberikan elektron
disebut donor. Germanium yang dicampur dengan Indium (In) yang mempunyai 3
elektron valensi disebut P-Germanium. P artinya positif, dan menunjukkan bahwa
banyak sekali hole yang bermuatan positif yang ada dalam Germanium tipe P ini.

B. Silikon
Silikon (Si) tidak ditemukan dalam bentuk aslinya, akan tetapi ditemukan dalam
bentuk silika yang direduksi dengan kokas dan kemudian dimurnikan dengan
converter, menghasilkan SiO atau SiHCl, atau dengan proses didestilasi
berulang-ulang dan kemudian direduksi dengan hydrogen menghasilkan SiH.
Sifat-sifat silikon :

· Mempunyai mobilitas yang tinggi


· Konstanta dielektriknya kecil
· Konduktivitas termis yang besar
· Disipasi panas yang baik.
· Impurity ionization energy yang sangat kecil

Dari sifat-sifat silikon tersebut diatas, maka silikon banyak digunakan sebagai
bahan semi konduktor, misalnya sebagai dioda rectifier, thyristor (SCR), dan
lain-lain. Senyawa silikon, SiO (quartz), sering dipergunakan pada alat-alat optik
dengan index bias 1,54.

1.6 Bahan Super Konduktor


Pada tahun 1911, Kamerligh Onnes mengukur perubahan tahanan listrik yang
disebabkan oleh perubahan suhu Hg dalam helium cair. Dia menemukan bahwa
tahanan listrik tiba-tiba hilang pada suhu 4,153°K. Sampai saat ini telah
ditemukan sekitar 24 unsur hantaran super dan lebih banyak lagi paduan dan
senyawa yang menunjukkan sifat-sifat hantaran super. Temperatur kritisnya
berkisar antara 1 samapai 19° Kelvin. Bahan-bahan lead (timah), tin (timah patri),
alumunium, dan mercury, pada sushu mendekati 0°K mempunyai resistivitas nol.
PERALATAN LISTRIK

A.Thermistor.
Adalah alat pengatur temperatur. Dengan begitu, thermistor mampu mengatur
kerja kompresor secara otomatis berdasarkan perubahan temperatur. Biasanya
termistor dipasang di bagian evaporator. Thermistor terbuat dari bahan semi
konduktor yang dibuat dalam beberapa bentuk, seperti piringan, batang, atau
butiran, tergantung dari pabrik ac. Pada thermistor berbentuk butiran, memiliki
diameter kecil ( kira – kira 3 – 5 mm ). Kemudian beberapa butir thermistor
tersebut di bungkus dengan kapsul yang terbuat dari bahan gelas ( kapsul kaca ).
Selanjutnya kapsul kaca dipasangi dua buah kaki terminal ( pin ). Karena
ukurannya yang sangat kecil, thermistor berbentuk butiran mampu memberikan
reaksi yang sangat cepat terhadap perubahan temperatur. Thermistor dirancang
agar memiliki tahanan yang nilainya semakin mengecil ketika temperatur
bertambah. Pada unit ac, ada dua jenis thermistor, Yaitu : thermistor
temperatur ruangan berfungsi menerima respon perubahan temperatur dari
embusan evaporator.

B. PCB control.
PCB kontrol merupakan alat mengatur kerja keseluruhan unit ac jika di
anologikan. Fungsi PCB kontrol menyerupai fungsi otak manusia. Didalam kompnen
PCB kontrol terdiri dari bermacam – macam alat relay, dan alat elektronik
lainnya. Fungsipun beragam, mulai dari mengontrol kecepatan blower indoor,
pergerakan swing, mengatur temperatur, lama pengoprasian ( timer ), sampai
menyalahkan atau menonaktifkan AC.

C. Kapasitor.
Kapasitor merupakan alat elektronik yang berfungsi sebagai penyimpan muatan
listrik sementara. Dikatakan sementara, kapasitor akan melepas semua muatan
listrik yang terkandung secara tiba – tiba dalam waktu yang sangat singkat.
Besarnya muatan yang bisa di tampung tergantung dari kapasitas kapasitor.
Satuan dari kapasitor adalah Farad (F ) Biasanya kapasitor berfungsi sebagai
penggerak kompresor pertama kali atau star kapasitor. Dengan bantuan star
kapasitor, hanya di butuhkan waktu seper sekian detik atau sangat singkat untuk
membuat motor kompresor mencapai putaran penuh.Lama atau singkatnya waktu
yang dibutuhkan tergantung dari jumlah muatan listrik yang tersimpan pada
kapasitor. Setelah motor kompresor mencapai putaran maksimal, secara otomatis
hubungan listrik pada kompresor digantikan dengan hubungan listrik central (
PLN ). Kapasitor akan kembali mengisi muatan dan digunakan kembali sewaktu –
waktu ketika akan menyalakan kompresor untuk pertama kalinya.
Terkadang karena kesalahan penyambungan dapat menyebabkan star kapasitor
terus tersambung dengan kopresor. Akibatnya , usia kapasitor tidak bertahan
lama dan cepat soak ( rusak).
Pada unit ac biasanya terdapat dua star kapasitor, yaitu : sebagai penggerak
kompresor dan motor kipas ( fan ). Pda kompresor ac bertenaga 0,5 – 2 pk
memiliki star kapasito berukuran 15 – 50 iF, Pda motor kipas ( fan indoor dan out
door ) memiliki star kapasitor berukuran 1 – 4 iF.

D. Overload motor protector.


Overload motor protector ( OMP ). Merupakan alat pengamanan motor listrik
kompresor ( biasanya terdapat pada jenis kompresor hermetik ). Kerja OMP
dikendalikan oleh sensor panas yang terbuat dari campuran bahan logam dan
bukan logam ( Bimetal ). Batang bimetal inilah yang membuka dan menutup arus
listrik secara otomatis ke motor listrik. Ketika bimetal dilewati arus listrik tinggi
secara terus menerus atau kondisi kompresor terlalu panas, bimetal akan
membuka sehingga arus listrik menuju kompresor akan putus. Begitu juga
sebaliknya, Ketika suhu kompresor turun bimetal akan menutup, maka arus listrik
menuju kompresor akan mengalir sehingga kompresor akan bekerja.
Penepatan OMP pada kompresor hermetik ada dua macam, Yaitu : external OMP (
Diletakan di luar body kompresor ) dan internal OMP ( Diletakan di dalam
kompresor ). Biasanya ,external OMP digunakan untuk mesin kompresor AC yang
tidak terlalu besar ( 0,5 – 1 pk ), sedangkan internal OMP banyak terdapat pada
mesin kompresor ac yang besar ( 1,5 – 2 pk ).

E. Motor listrik.
Tentu saja motor listrik berfungsi menggerakan kipas ( out door ) dan blower (
indoor ). Bentuk dan ukuran motor listrk indoor dan out door berbeda. Untuk
membantu memaksimalkan putaran, baik pada motor listrik indoor maupun
outdoor, dibutuhkan star kapasitor yang berfungsi menggerakkan motor listrik
pertama kali sampai mencapai putaran penuh. Selanjutnya, fungsi star kapasitor
akan di gantikan oleh arus listrik PLN untuk memutar kedua motor listrik
tersebut.

F. Motor kompresor.
Motor kompresor berfungsi menggerakan mesin kompresor, ketika motor
bekerja, kompresor akan berfungsi sebagai sirkulator bahan pendingin menuju
ke seluruh bagian sitem pendingin umumnya motor kompresor dikemas menjadi
satu unit dengan kompresornya, Serupa dengan motor kipas, untuk star awal
motor kompresor juga menggunakan star kapasitor.
G.BARGAINSER

Bargainser merupakan alat yang berfungsi sebagai pembatas daya listrik yang
masuk ke rumah tinggal, sekaligus juga berfungsi sebagai pengukur jumlah daya
listrik yang digunakan rumah tinggal tersebut (dalam satuan kWh). Ada berbagai
batasan daya yang dikeluarkan oleh PLN untuk konsumsi rumah tinggal, yaitu 220
VA, 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA.
bargainser
Pada bargainser terdapat tiga bagian utama, yaitu:
- MCB atau Miniature Circuit Breaker, berfungsi untuk memutuskan aliran daya
listrik secara otomatis jika daya yang dihantarkan melebihi nilai batasannya. MCB
ini bersifat on/off dan dapat juga berfungsi sebagai sakelar utama dalam rumah.
Jika MCB bargainser ini dalam kondisi off, maka seluruh aliran listrik dalam
rumah pun terhenti. Sakelar ini biasanya dimatikan pada saat akan dilakukan
perbaikan instalasi listrik dirumah.

- Meter listrik atau kWh meter, alat ini berfungsi untuk mengukur besaran daya
yang digunakan oleh rumah tinggal tersebut dalam satuan kWh (kilowatt hour).
Pada bargainser, meter listrik berwujud deretan angka secara analog ataupun
digital yang akan berubah sesuai penggunaan daya listrik.

- Spin Control, merupakan alat kontrol penggunaan daya dalam rumah tinggal dan
akan selalu berputar selama ada daya listrik yang digunakan. Perputaran spin
control ini akan semakain cepat jika daya listrik yang digunakan semakin besar,
dan akan melambat jika daya listrik yang digunakan berkurang/sedikit.

Pada kanal output Bargainser biasanya terdapat 3 kabel, yaitu kabel fasa, kabel
netral dan kabel ground yang dihubungkan ketanah. Listrik dari PLN harus
dihubungkan dengan bargainser terlebih dahulu sebelum masuk ke instalasi listrik
rumah tinggal.

H.PENGAMAN LISTRIK

Instalasi listrik rumah tinggal pun membutuhkan pengaman yang berfungsi untuk
memutuskan rangkaian listrik apabila terjadi gangguan pada instalasi listrik
rumah tinggal tersebut, seperti gangguan hubung singkat atau short circuit atau
korsleting.
Terdapat dua jenis pengaman listrik pada instalasi listrik rumah tinggal, yaitu:
- Pengaman lebur biasa atau biasa disebut sekering, alat pengaman ini bekerja
memutuskan rangkaian listrik dengan cara meleburkan kawat yang ditempatkan
pada suatu tabung apabila kawat tersebut dialairi arus listrik dengan ukuran
tertentu.

- Pengaman listrik thermis, biasa disebut MCB dan merupakan alat pengaman yang
akan memutuskan rangkaian listrik berdasarkan panas .

I.SAKELAR
Sakelar atau switch merupakan komponen instalasi listrik yang berfungsi untuk
menyambung atau memutus aliran listrik pada suatu pemghantar.
Berdasarkan besarnya tegangan, sakelar dapat dibedakan menjadi:
- sakelar bertegangan rendah.
- Sakelar tegangan menengah.
- Sakelar tegangan tinggi serta sangat tinggi.

Sedangkan berdasarkan tempat dan pemasangannya, sakelar dapat dibedakan


menjadi :
- Sakelar in-bow, sakelar yang ditanam didalam tembok.
- Sakelar out-bow, sakelar yang dipasang pada permukaan tembok.

Jenis sakelar berikutnya dapat dibedakan berdasarkan fungsinya, yaitu:


- Sakelar on-off, merupakan sakelar yang bekerja menghubungkan arus listrik
jika tombolnya ditekan pada posisi on. Untuk memutuskan hubungan arus listrik,
tombol sakelar harus ditekan pada posisi off. Sakelar jenis ini biasanya digunakan
untuk sakelar lampu.

- Sakelar push-on, merupakan sakelar yang menghubungkan arus listrik jika


tombolnya ditekan pada posisi on dan akan secara otomatis memutus arus listrik,
ketika tombolnya dilepas dan kembali ke posisi off dengan sendirinya. Biasanya
sakelar jenis ini digunakan untuk sakelar bel rumah.

Berdasarkan jenis per-unitnya, sakelar dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
- Sakelar tunggal, merupakan sakelar yang hanya mempunyai satu buah kanal
input yang terhubung dengan sumber listrik, serta kanal output yang terhubung
dengan beban listrik/alat listrik yang digunakan.
- Sakelar majemuk, merupakan sakelar yang memiliki satu buah kanal input yang
terhubung dengan sumber listrik, namun memiliki banyak kanal output yang
terhubung dengan beberapa beban/alat listrik yang digunakan. Jumlah kanal
output tergantung dari jumlah tombol pada sakelar tersebut.

J.STOP KONTAK
Stop kontak, sebagian mengatakan outlet, merupakan komponen listrik yang
berfungsi sebagi muara hubungan antara alat listrik dengan aliran listrik. Agar
alat listrik terhubung dengan stop kontak, maka diperlukan kabel dan steker atau
colokan yang nantinya akan ditancapkan pada stop kontak.

Berdasarkan bentuk serta fungsinya, stop kontak dibedakan menjadi dua macam,
yaitu:
- Stop kontak kecil, merupakan stop kontak dengan dua lubang (kanal) yang
berfungsi untuk menyalurkan listrik pada daya rendah ke alat-alat listrik melalui
steker yang juga berjenis kecil.

- Stop kontak besar, juga nerupakan stop kontak dengan dua kanal AC yang
dilengkapi dengan lempeng logam pada sisi atas dan bawah kanal AC yang
berfungsi sebagai ground.sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk daya yang
lebih besar.

Sedangkan berdasarkan tempat pemasangannya. Dikenal dua jenis stop kontak,


yaitu:
- Stop kontak in bow, merupakan stop kontak yang dipasang didalam tembok.
- Stop kontak out bow, yang dipasang diluar tembok atau hanya diletakkan
dipermukaan tembok pada saat berfungsi sebagai stop kontak portable.

K.STEKER
Steker atau Staker atau yang kadang sering disebut colokan listrik, karena
memang berupa dua buah colokan berbahan logam dan merupakan alat listrik yang
yang berfungsi untuk menghubungkan alat listrik dengan aliran listrik,
ditancapkan pada kanal stop kontak sehingga alat listrik tersebut dapat
digunakan.

Berdasarkan fungsi dan bentuknya, steker juga memliki dua jenis, yaitu:
- Steker kecil, merupakan steker yang digunakan untuk menyambung alat-alat
listrik berdaya rendah, misalnya lampu atau radio kecil, dengan sumber listrik
atau stop kontak.
- Steker besar, merupakan steker yang digunakan untuk alat-alat listrik yang
berdaya besar, misalnya lemari es, microwave, mesin cuci dan lainnya, dengan
sumber listrik atau stop kontak. Steker jenis ini dilengkapi dengan lempeng logam
untuk kanal ground yang berfungsi sebagai pengaman.

L.KABEL

Kabel listrik merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menghantarkan


energi listrik ke sumber-sumber beban listrik atau alat-alat listrik.

Untuk instalasi listrik rumah tinggal, kabel yang digunakan biasanya berjenis
sebagai berikut:
- NYA, kabel jenis ini merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC dan
berintikan/berisi satu kawat. Jenisnya adalah kabel udara atau tidak ditanam
dalam tanah. Kabel listrik ini biasanya berwarna merah, hitam, kuning atau biru.
Isolasi kawat penghantarnya hanya satu lapis, sehingga tidak cukup kuat
terhadap gesekan, gencetan/tekanan atau gigitan binatang seperti tikus. Karena
kelemahan pada isolasinya tersebut maka dalam pemasangannya diperlukan
pelapis luar dengan menggunakan pipa conduit dari PVC atau besi.

- NYM, merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC dan berintikan kawat lebih
dari satu, ada yang 2, 3 atau 4. Jenis kabel udara dengan warna isolasi luar
biasanya putih dan warna isolasi bagian dalam beragam, karena isolasi yang
rangkap inilah maka kabel listrik NYM ini relative lebih kuat terhadap gesekan
atau gencetan/tekanan.

- NYY, kabel listrik jenis ini merupakan kabel berisolasi PVC, berintikan 2, 3 atau
4 dengan warna isolasi luarnya hitam. Jenis kabel tanah, sehingga tahan terhadap
air dan gencetan atau tekanan.

- NYMHYO, kabel jenis ini merupakan kabel serabut dengan dua buah inti yang
terdiri dari dua warna. Kabel jenis ini biasa digunakan pada loudspeaker, sound
sistem, lampu-lampu berdaya kecil sampai sedang.

PERALATAN KERJA LISTRIK


1. TANG
Tang adalah alat yg digunakan untuk memegang benda kerja. Tang
terbuat dari baja dan pemegangnya dilapisi dengan karet keras.
Jenis-jenis Tang :
a. Tang kombinasi.
Tang kombinasi digunakan untuk memegang,memuntir dan memotong
benda kerja, misal kawat penghantar ( kabel ). Penggunaan tang kombinasi tidak
boleh memotong kabel dengan cara tang dipukul dengan palu, karena akan
merusak palu

b. Tang potong
Tang potong khusus dipakai untuk memotong kawat/kabel.

c. Tang lancip
Tang lancip digunakan untuk memegang benda kerja yag kecil, bisa juga
digunakan untuk membuat mata sambungan. Biasanya tang lancip juga dilengkapi
dengan pemotong kabel

d. Tang bulat .
Tang bulat khusus digunakan untuk membuat mata sambungan ( mata itik
) pada ujung kabel . Kepala tang berbentuk silinder ( bulat )

e. Tang pemegang.
Tang ini dirancang khusus untuk memegang benda kerja. Tidak dilengkapi
dengan bagian pemotong

f. Tang Kakaktua
Tang kakaktua khusus digunakan untuk memegang atau mencabut paku.

2. OBENG
Obeng adalah alat tangan yg digunakan untuk memutar sekrup. Batang
obeng dibuat dari baja,sedang pemegangnya dibuat dari bahan penyekat seperti
kayu,plastik,atau karet keras. Mata obeng dibedakan menjadi 2 macan,yaitu
obeng pipih ( minus ) dan obeng bintang ( plus ).

3. Test Pen
Test Pen adalah obeng yg dilengkapi dengan lampu sinyal. Test Pen hanya
sekedar untuk mengetahui adanya tegangan pada suatu penghantar listrik, tidak
untuk mengetahui besar teganganlistrik.

4. PALU
Palu atau martil adalah alat yg digunakan untuk memukul benda kerja,
misalnya paku. Palu terdiri dari 2 bagian yaitu kepala dan tangkai. Kepala dibuat
dari baja, plastik, karet, kayu, tembaga dan Tangkai umumnya dibuat dari kayu.
Macam palu :
a. Palu paku ( Nail Hammer )
Palu ini terdiri dari 2 bagian, bagian muka yg rata digunakan untuk memukul paku,
sedang bagian cakar digunakan untuk mencabut paku.

b. Palu bulat .
Kepala palu terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian yg rata digunakan untuk
memukul benda kerja, sedang bagian yg bulat digunakan untuk membuat cekungan
pada benda kerja.

c. Palu keling.
Palu ini digunakan untuk pekerjaan pengelingan.

d. Palu puncak lurus dan puncak melintang.


Salah satu sisi kepala palu berbentuk pisau yg tajam, berguna untuk
memotong atau membuat sudut. Pekerjaan ini khusus untuk pekerjaan plat.

e. Palu karet.
Palu ini digunakan untuk pekerjaan plat, misalnya untuk meratakan
permukaanplat tanpa meninggalkan goresan.

f. Palu Plastik
Palu ini digunakan untuk mengetok atau memukul benda kerja yg lunak
agar bendatau benda-benda tuangan. Tujuan penggunaan palu ini agar benda kerja
tidak pecah atau tidak tergores.

g. Palu tembaga.
Palu ini digunakan untuk pekerjaan perbaikan, misalnya .mengeluarkan
bagian-bagian mesin listrik tanpa harus merusaknya. Tembaga mempunyai sifat
lebih lunak dibanding dengan besi. Setelah sering dipakai palu ini akan menjadi
keras, untuk memperlunak kembali kepala palu harus dipijarkan.

4. PENGUPAS KABEL
Pekerjaan mengupas isolasi ujung kabel dapat dilakukan menggunakan
tang pengupas kabel atau pisau.
5. GERGAJI
Gergaji digunakan untuk memotong benda kerja yg terbuat dari kayu
atau logam. Logam dan kayu mempunyai sifat yg sangat berbeda sehingga alat
potongnya juga berbeda.

a. Gergaji kayu.
Gergaji ini dibedakan menjadi 2 macam,yaitu gergaji belah dan gergaji
potong.
Gergaji belah digunakan untuk menggergaji searah dengan serat kayu. Susunan
mata gergaji mempunyai 5 sampai 6 gigi/inci. Giginya secara berselang seling
dibengkokan kakiri dan kekanan sehingga pada waktu menggergaji tidak terjepit.
Gergaji potong digunakan untuk memotong kayu yaitu menggergaji
dengan memotong arah serat kayu. Susunan mata gergaji mempunyai 7 gigi/inci.

b. Gerjaji besi
Gergaji besi digunakan untuk memotong logam . Jumlah gigi setiap inci
berkisar antara 14 sampai 18 ( gergaji kasar ) atau 20 sampai 32 ( gergaji halus )

6. KUNCI
Kunci adalah alat untuk membuka dan memasang mur-baut.

7. BOR
Bor digunakan untuk melubangi benda kerja. Pada pekerjaan instalasi bor
digunakan untuk membuat lubang bantu guna memasang paku sekrup pada kayu
atau tembok.

8. SOLDER LISTRIK
Pada pekerjaan instalasi, solder listrik digunakan untuk menyolder
sambungan kawat dan mata itik,agar sambungannya sempurna.

Anda mungkin juga menyukai