Makalah Pre-Eksperimen Dan Eksperimen
Makalah Pre-Eksperimen Dan Eksperimen
MAKALAH
Oleh :
Apryza Ryzchy Pratama Putra Negara S.
17725251013
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Perlakuan Efek
Contoh permasalahanya:
Misalnya seorang peneliti ingin melakukan uji coba tentang
penggunaan metode konseling personal terhadap perubahan perilaku
kebisaan merokok pada keluarga pra sejahtera. Maka, langkah-
langkah penelitian yang harus dilakukan adalah sebagai berikut
1) Merumuskan pertanyaan penelitian dan hipotesis penelitian
Pertanyaan penelitian: apakah ada pengaruh konseling
personal terhadap perubahan perilaku kebiasaan merokok?
Hipotesis penelitian:
Ho: pemberian konseling personal tidak mempunyai
pangaruh terhadap perubahan perilaku kebiasaan merokok.
Ha: pemberian konseling personal mempunyai pengaruh
terhadap perubahan perilaku kebiasaan merokok.
2) Menetapkan kelompok study penelitian
Kelompok study penelitian ini adalah semua keluarga pra
sejahtera yang mempunyai kebiasaan merokok di desa X
kecamatan Y. dan peneliti menetapkan kriteria inklusi dan
eksklusi kelompok study
3) Memberikan perlakuan
Perlakuan yang diberikan adalah konseling personal pada
setiap anggota keluarga yang merokok yaitu satu minggu dua
kali yang dilakukan selama satu bulan.
4) Mengukur variable efek
Pengukuran efek dilakukan setelah pemberian konseling
personal telah selesai dilakukan yaitu dengan cara menanyakan
kebiasaan merokok apakah ada penurunan dari jumlah batang
rokok yang hisap atau bahkan kebiasaan merokoknya berhenti.
Misalnya, dari kelompok studi secara keseluruhan sebelum
diberikan konseling personal rata-rata 6 batang perhari tetapi
setelah diberikan konseling personal ternyata yaitu rata-rata
menjadi 2 batang per hari.
5) Menganlisis data
Analisis data pada jenis penelitian ini di lakukan dengan
cara membandingkan ratio hasil yaitu rata-rata 6 batang pehari
rata-rata menjadi 2 batang perhari artinya konseling personal
dapat menurunkan kebiasaan merokok rata-rata 4 batang per
hari. Pengujian hipotesis bisa di lakukan dengan pendekatan uji
statotik uji t berpasangan.
Desain ini hanya menggunakan satu kelompok tanpa tes awal.
Kelemahan utama desain ini adalah, karena tidak menggunakan
kelompok pengendalian tanpa tes awal, maka pelaksana
eksperimen tidak dapat beranggapan bahwa hasil akhir yang
dicapai disebabkan oleh perlakuan.
Contoh permasalahan:
Misalnya seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada
pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe zigsaw
terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP X pada materi
ekosistem.Langkah langkah penelitian yang harus dilakukan adalah
sebagai berikut:
1) Merumuskan pertanyaan penelitian dan hipotesis penelitian
Pertanyaan penelitian: apakah ada pengaruh penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe zigsaw terhadap hasil belajar siswa
kelas VIII SMP X pada materi ekosistem?
2) Hipotesis penelitian:
Ho: tidak ada pengaruh penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe zigsaw terhadap hasil belajar siswa kelas VIII
SMP X pada materi ekosistem.
Ha: ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif
tipe zigsaw terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP X pada
materi ekosistem.
3) Kelompok studi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP X
4) Mengukur kondisi awal kelompok studi
Peneliti melakukan pretest tentang materi ekosistem pada siswa
kelas VIII sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe
zigsaw.
5) Memberikan perlakuan
Peneltian selanjutnya memberikan perlakuan yaitu dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe zigsaw sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
6) Mengukur efek
Peneliti melakukan pengukuran pada siswa atau sering di sebut
juga posttest.
7) Membuat analisis data
Peneliti melakuakan analisis data untuk menjawab hipotesis
dan melakukan uji statistic diantaranya melalui uji t
Desain ini menggunakan satu kelompok subyek yang diberi tes
awal dan-tes akhir. Contoh desain satu kelompok tes awal-akhir
adalah sebagai berikut:
Desain satu kelompok tes awal- akhir
Contoh permasalahanya:
Misalnya seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh
metode demontrasi terhadap kemampuan siswa memimpin puja bhakti
dalam pelajaran pendidikan agama Buddha.
Langkah langkah penelitian yang harus dilakukan adalah sebagai
berikut:
1) Merumuskan pertanyaan penelitian dan hipotesis penelitian
Pertanyaan penelitian: apakah ada pengaruh metode demonstrasi
terhadap kemampuan siswa memimpin puja bhakti dalam
pelajaran pendidikan agama budha?
2) Hipotesis penelitian:
Ho: tidak ada pengaruh pengaruh metode demonstrasi
terhadap kemampuan siswa memimpin puja bhakti dalam
pelajaran pendidikan agama budha.
Ha: ada pengaruh pengaruh metode demonstrasi terhadap
kemampuan siswa memimpin puja bhakti dalam pelajaran
pendidikan agama budha
3) Kelompok studi penelitian ini adalah siswa kelas VIII A dan VIII
B SMP X
4) Mengukur kondisi awal kelompok studi
Peneliti melakukan pretest tentang kemampuan siswa
memimpin puja bhakti dalam pelajaran agama budha. Pretes
dilakukan untuk kelas VIII A dan kelas VIII B
5) Memberikan perlakuan
Peneltian selanjutnya memberikan pembelajaran dengan
demonstrasi dalam puja bakhti pendidikan agama budha untuk
kelas VIII A dan memberikan pembelajaran dengan ceramah pada
kelas VIII B.
6) Mengukur efek
Peneliti melakukan pengukuran pada siswa atau sering di
sebut juga posttest. Disini kelas yang diberi pembelajaran dengan
demonstrasi dan kelas yang diberi pembelajaran dengan ceramah
di tes kemampuan puja bhakti.
7) Membuat analisis data
Peneliti melakuakan analisis data untuk menjawab
hipotesis dan melakukan uji statistic diantaranya melalui uji t
Setelah tiga bulan kemampuan siswa diukur. Bila
kemampuan siswa yang diajar dengan menggunakan metode
demonstrasi lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan siswa
yang diajar dengan metode ceramah, maka kesimpulannya adalah
metode demonstrasi berpengaruh positif terhadap kemampuan
siswa memimpin puja bhakti.
b. True Eksperimen (Penelitian Sesungguhnya)
Disebut sebagai true experiments karena dalam desain ini peneliti
dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya
eksperimen, sehingga validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan
penelitian) menjadi tinggi. Sejalan dengan hal tersebut, tujuan dari true
experiments menurut Suryabrata (2011) adalah untuk menyelidiki
hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan perlakuan dan
membandingkan hasilnya dengann grup kontrol yang tidak diberi
perlakuan. Berikut adalah beberapa desain penelitian eksperimen
sesungguhnya yang biasa digunakan dalam bidang pendidikan menurut
Wiersma (1986), antara lain Posttest-Only Control Group Design ( Desain
dengan kelompok kontrol tanpa Pretest); Pretest-Posttest Control Group
Design ( Desain Pretes-Postest menggunakan Kelompok Kontrol dengan
Penugasan Random); dan Solomon Four-Group Design (Desain Solomon).
a. Posttest-Only Control Group Design
Randomisasi dan perbandingan kedua kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen digunakan dalam jenis desain ini. Setiap
kelompok yang dipilih dan ditempatkan secara random diberikan
perlakuan atau beberapa jenis kontrol. Postest kemudian diberikan
pada setiap subjek untuk menentukan jika ada perbedaan antara kedua
kelompok. Sementara desain ini mendekati metode yang paling baik,
karena sedikit kelemahan yaitu pada pengukuran pre-test. Sulit
menentukan jika perbedaan pada akhir studi merupakan perbedaan
aktual dari kemungkinan perbedaan pada permulaan studi. Dengan
kata lain, randomisasi baik untuk mencampur subjek, tetapi tidak dapat
menjamin bahwa percampuran ini benar-benar menciptakan kesamaan
antara kedua kelompok (Emzir, 2015). Desain Posttest-Only Control
Group Design dapat dilihat dalam bagan di bawah ini.
R X O1
R - O2
Contoh Permasalahan
Misalnya seorang peneliti ingin mengetahui efektifitas
penggunaan multimedia, meningkatkan pemahaman gerakan sholat
yang benar pada siswa SD.
langkah-langkah penelitian yang harus dilakukan adalah
sebagai berikut:
1) Merumuskan pertanyaan penelitian dan hipotesis penelitian
pertanyaan penelitian: Apakah penggunaan multimedia
efektif pada pembelajaran sholat dalam meningkatkan
pemahaman gerakan sholat dengan benar pada siswa SD?
2) Hipotesis penelitian:
Ho: tidak adanya pengaruh penggunaan multimedia pada
pembelajaran sholat lebih efektif dalam meningkatkan
pemahaman gerakan sholat dengan benar pada siswa SD
Ha: adanya pengaruh penggunaan multimedia pada
pembelajaran sholat lebih efektif dalam meningkatkan
pemahaman gerakan sholat dengan benar pada siswa SD
3) Menetapkan kelompok studi
Kelompok studi penelitian ini adalah siswa kelas 2 SD yang
dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok treatment dan
kelompok kontrol
4) Mengukur kondisi awal kelompok studi
Peneliti tidak melakukan pretest pada siswa kelas dua SD
untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum melakukan
treatment menggunaan multimedia pada kelompok eksperiment
dan kelompok kontrol.
5) Memberikan perlakuan
Peneliti melakukan memberikan intervensi treatment
pembelajaran sholat melalui Multimedia untuk kelompok
eksperiment sedangkan untuk kelompok kontrol menggunakan
pembelajaran biasa yang dilakukan di sekolah
6) Mengukur efek
Peneliti melakukan pengukuran pada siswa atau sering disebut
juga post-test.
7) Analisa data
peneliti membuat analisa data untuk menjawab hipotesis dan
melakukan uji statistic diantaranya melalui uji t.
Desain ini, peneliti menggunakan kelompok/grup pembanding
tanpa tes awal. Kedua kelompok diacak dengan prinsip random
asigment. Kelemahan desain ini adalah karena peneliti tidak
melakukan pretest, ia tidak akan mengetahui ada tidaknya efek
interaksi pretest dan treatment.
b. Pretest-Posttest Control Group Design
Desain penelitian ini merupakan desain penelitian yang cukup
banyak dilakukan dalam penelitian eksperimen sesungguhnya. Desain
eksperimen ini menggunakan kelompok pembanding. Antara
kelompok eksperimen dan kelompok pembanding dilakukan secara
acak dengan prinsip random assignment. Dalam desain ini dapat
dipahami, bahwa peneliti melakukan uji atau pengukuran terlebih
dahulu sebelum melakukan perlakuan (pre-test) dan setelah perlakuan
(post-test). Hasil pretest yang baik adalah jika nilai grup eksperimen
tidak berbeda secara signifikan. Pretest-Posttest Control Group Design
dapat dibagankan sebagai berikut :
R O1 X O2
R O2 - O4
Eksperimen 1 O1 X1 O2
Eksperimen 2 O2 X2 O2
Kontrol O3 - O2
Uji statistik yang dapat digunakan adalah uji ANAFA (Arifin, 2012).
Contoh Permasalahan
langkah-langkah penelitian yang harus dilakukan adalah sebagai
berikut:
1) Merumuskan pertanyaan penelitian dan hipotesis penelitian
pertanyaan penelitian: Adakah perbedaan hasil belajar
dalam mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan pada kelas
yang menerapkan teknik Numbered Head Together (
NHT)dengan kelas yang menerapkan metode ceramah?
2) Hipotesis penelitian:
Ho: tidak ada perbedaan hasil belajar dalam mata
pelajaran pendidikan kewarganegaraan pada kelas yang
menerapkan teknik Numbered Head Together (NHT)
dengan kelas yang menerapkan metode ceramah.
Ha: adanya perbedaan hasil belajar dalam mata pelajaran
pendidikan kewarganegaraan pada kelas yang menerapkan
teknik Numbered Head Together (NHT) dengan kelas
yang menerapkan metode ceramah
3) Menetapkan kelompok studi
Populasi dalam penelitian ini adalah kelas VIII SMP Negeri
2 Mlati yang terdiri dari empat kelas yaitu kelas VIII A, B, C,
dan D yang nantinya akan dipilih secara acak untuk dijadikan
sampel dalam penelitian ini. Dari kelas tersebut, terambil
sebagai sampel, yaitu kelas VIII B dan kelas VIII D. kemudian
dari kedua kelas itu di undi kembali untuk menentukan kelas
eksperimen dan terpilih kelas VIIID sebgai kelas eksperiment.
4) Mengukur kondisi awal kelompok studi
Peneliti melakukan pretest pada kedua kelas untuk
mengetahui kemampuan awal siswa sebelum melakukan
treatment penerapan teknik Numbered Head Together (NHT)
dengan kelas yang menerapkan metode ceramah.
5) Memberikan perlakuan
Peneliti bemberikan perlakuan yang berbeda terhadap kedua
kelas. Untuk kelas VIII D atau disebut kelas eksperimen
mendapat treatmen berupa pengajaran menggunakan teknik
Numbered Head Together (NHT). Sedangkan kelas VIII B
menggunakan metode ceramah.
6) Mengukur efek
Peneliti melakukan pengukuran dengan menggunakan dua
tes yaitu meliputi pretest dan postest.
7) Analisa data
Peneliti membuat analisa data yang dilakukan secara
bertahap yaitu pengujian persyaratan analisis kemudian
dilanjutkan teknik analisis data.
Kelemahan desain ini adalah karena peneliti tidak memiliki
kelompok yang tanpa diberi pretes, sehingga ia tetap tidak dapat
menyelidiki efek interaksi perlakuan dengan pretest.
c. Solomon Four-Group Design
Desain ini berusaha untuk mengatasi pengaruh tes awal.
Penempatan subyek dalam setiap kelmpok subyek dilakukan secara
acak. Dua kelompok diberikan tes awal dan dua kelompok lainnya
tidak. Satu kelompok yang diberi tes aawal dan satu kelompok
lainnya yang tidak diberi tes awal dijadikan sebagai kelompok
eksperimen. Sedangkan dua kelompok lainnya dijadikan sebagai
kelompok kontrol.
Desain empat kelompok solomon diacak
Kelompok acak Tes awal Perlakuan Tes
Akhir
Eksperimen Y1 X1 Y2
Kontrol Y3 X2 Y4
Eksperimen X3 Y5
Kontrol X4 Y6
Dalam desain ini terlihat bahwa :
Penempatan subyek pada semua kelompok diacak
Dua kelompok sebagai kelompok eksperimen
Satu kelompok eksperimen diberi tes awal (y1)
Dua kelompok sebagai kelompok kontrol
Satu kelompok kontrol diberi tes awal (y3)
Semua kelompok diberi tes akhir (y2,y4.y5.y6)
Desain ini menggabungkan dua desain eksperimen murni
yang dibahas sebelumnya. Dua kelompok pertama menunjukan
desain tes awal-akhir dua kelompok diacak sedangkan dua
kelompok berikutnya menunjukan desain tes akhir dua kelompok
diacak.
Desain empat kelompok solomon sangat cocok untuk
mengontrol ancaman validitas internal seperti telah dibahas
sebelumnya. Namun kelemahan utama desain ini adalah
membutuhkan banyak sampel untuk dimasukan kedalam empat
kelompok penelitian, juga membutuhkan banyak waktu dan tenaga
untuk memberikan perlakuan pada keempat kelompok tersebut
C. Spesifikasi Pelaporan Metode Pra-Eksperimen Dan Eksperimen
Menurut Arikunto (2010), terdapat banyak format laporan yang dapat
digunakan dalam pelaporan penelitian, namun secara garis besar cakupannya
sama, yang menyebabkan adanya perbedaan adalah: Urutan penyajian,
Penekanan materi yang dilaporkan, Pandangan perlu tidaknya suatu bagian
disampaikan kepada pembaca.
Format laporan penelitian yang diajukan oleh Borg & Gall terdiri dari
Preliminary Materials (Bahan Pendahuluan) dan Body of the Paper (Gambar
Laporan). Secara umum model format laporan tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Preliminary Materials (Bahan Pendahuluan)
Pada bagian ini terdiri dari:
a. Halaman Judul
Judul merupakan pintu atau muka dari sebuah karya tulis
ilmiah. Dalam pembuatan judul harus jelas, singkat dan mampu
melambangkan bagian isi. Fungsi judul merupakan identitas atau
cerminan, gambaran global tentang arah, maksud, tujuan, dan ruang
lingkup dari tulisan. berikut disajikan contoh judul baik pada
penelian pra-eksperimen maupun penelitian eksperimen.
Contoh judul penelian pra-eksperimen adalah sebagai berikut:
b. Kata Pengantar
Kata pengantar adalah prakata yang menyampaikan ucapan
terimakasih dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
suksesnya pembuatan karya ilmiah. Pada kata pengantar juga
menguraikan seberapa pentingnya judul yang diambil dan berharap
mampu memberi sumbangan positif kepada diri penulis dan
pembaca.
Bagian kata pengantar juga menyampaikan ucapan terimakasih
kepada semua elemen pendukung yang telah berpartisipasi dalam
pembuatan karya ilmiah, dan didalamnya juga memuat permintaan
saran atau pendapat pembaca yang berguna sebagai bahan evaluasi
terhadap penulis untuk karya ilmiah tersebut.
c. Daftar Isi
Daftar isi merupakan pengurutan halaman mulai dari terdepan
sampai terakhir dengan mencantumkan nomor atau huruf pada
bagian yang inginkan. Kegunaan dari nomor dan huruf itu agar
memudahkan pembaca untuk mencari letak halaman yang ingin
dibaca.
d. Daftar tabel
Daftar tabel merupakan hal yang serupa dengan daftar isi
hanya saja daftar tabel memuat halaman-halaman yang berisikan
tabel saja.
e. Daftar Gambar/Ilustrasi
Daftar gambar memuat halaman-halaman yang berisikan
gambar yang terdapat didalam isi.
2. Body of the Paper (Inti Laporan)
a. Bab I Pendahuluan
Pada Bab ini peneliti menjelaskan latar belakang masalah serta
alasan yang mendasari pembahasan permasalahan tersebut,
kemudian penyusunan rumusan masalah serta tujuan dilakukannya
penelitian tersebut.
b. Bab II Kajian Pustaka
Pada bagian ini diungkapkan teori-teori pendukung serta hasil
penelitian terdahulu yang pernah dilakukan pada topik yang sama.
Tinjauan pustaka merupakan penelusuran kepustakaan untuk
mengidentifikasi makalah buku, jurnal dan sumber relevan lainnya
yang bermanfaat dan ada hubungannya dengan penelitian yang
dilakukan serta merujuk pada semua hasil penelitian terdahulu pada
bidang tersebut.
c. Bab III Metode Penelitian
Pada bagian metodoogi akan dijelaskan mengenai pemilihan
waktu dan tempat, subjek (populasi, sampel), teknik sampling yang
digunakan, desain dan pendekatan penelitian, instrumen yang
digunakan mencakup validitas dan reabilitas dari instrumen tersebut
serta teknik pengumpulan dan analisis data dari penelitian yang
dilakukan.
d. Bab V Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada bagian ini penulis harus menyajikan secara cermat dan
jelas mengenai hasil analisis data yang telah didapatkan, serta
pembahasannya berdasarkan kajian pustaka dan kerangka teori yang
telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Hasil merupakan temuan
dari penelitian yang dilakukan. Setelah memperoleh hasil dari suatu
penelitian maka hasil itu akan dianalisi dan dibahas untuk
menemukan titik terangnya.
e. Bab V Penutup
Bagian ini berisi kesimpulan dan saran. Simpulan adalah
gambaran umum seluruh analisis penelitian yang dilakukan. Saran
dapat didefenisikan sebagai anjuran penulis terkait dengan hasil
penelitian atau cara mengatasi kesulitan-kesuliatan dalam penelitian.
3. Bahan Penunjang
a. Daftar Pustaka
Daftar pustaka mencrminkan acuan yang digunakan oleh
penulis baik dalam melakukan penelitian maupun dalam menyusun
laporan. Pustaka yang dapat dimasukkan dalam daftar adalah hanya
yang sangat signifikan dan terkait dengan kegiatan penelitian yang
ditulis dan dipublikasikan baik melalui bahan cetakan.elektronik
maupun seminar. Daftar pustaka yang dipublikasikan dapat berupa:
buku teks, majalah, jurnal makalah, surat kabar dan lain-lain.
Penulisan daftar pustaka harus mencantumkan beberapa dasar
sebagai berikut :
1. Nama penulis
2. Tahun terbit
3. Judul pustaka
4. Tempat terbit
5. Nama penerbit
Berikut contoh penulisan daftar pustaka yang benar :
Soetomo.1993. Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya:
Usaha Nasional.
b. Lampiran
Lampiran merupakan dokumen tambahan yang ditambahkan
ke dokumen utama. Lampiran biasanya berisi data-data tambahan
yang mungkin terlalu banyak bila disertakan pada teks utama
(misalkan tabel data hasil penelitian) atau penjelasan lebih lanjut
mengenai topik tertentu dalam buku. Lampiran juga dapat berisi teks
maupun gambar. Peletakan lampiran biasanya pada bagian akhir
setelah daftar pustaka atau sebelum bagian indeks.
c. Daftar indeks
Daftar indeks merupakan daftar kata-kata penting dalam suatu
buku dimana biasanya terdapat dibaian akhir. Fungsi daftar indeks
adalah mempermudah pembaca memahami suatu kata yang baru
pertama kali diketahuinya atau belum dimengerti, mempercepat
pembaca untuk menemukan suatu topik pembicaraan.