Anda di halaman 1dari 1

PENCAHAYAAN BUATAN

STUDI Refrensi Spesifikasi lampu dan besarannya


Secara umum sumber cahaya buatan, dalam hal ini lampu, dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu :
1. Lampu Konvensional
2. Lampu Lecutan Listrik dalam Gas (Gaseous Discharge Lamp)
3. Lampu Generasi baru
4. Sistem Fiber Optic
1. Lampu Konvensional
Konvensional adalah lampu-lampu yang masih menggunakan filamen pijar
(Incandescent) untuk menghasilkan cahaya.
1.1 Lampu Pijar (Incandescent)
Lampu yang menghasilkan Cahaya dengan cara memanaskan sebuah
komponen yang secara relatif mempunyai
resistansi listrik yang besar (filamen) dengan aliran listrik.
Beberapa karakteristik lampu Pijar :
1. Umur lampu yang rendah (1000 jam)
2. Efikasi / Efisiensi yang rendah (sekitar 8-20 Lumen/Watt)
3. Memiliki Temperatur Warna Cahaya (Tc) sekitar 2800K sesuai suhu kerja filamen
Wolfram yang dipakai.
4. Renderasi Warna yang baik (Ra = 100) karena memiliki spektrum warna lengkap

1.2 Lampu Halogen


Penambahan gas halogen (Iodine,
Chlorine, Bromine) menyebabkan terjadinya siklus regeneratif Halogen,
yaitu siklus dimana partikel Wolfram yang menguap akan berpadu dengan
Halogen membentuk paduan Wolfram & Halogen. Hal ini akan terus
berlangsung selama masa siklus regeneratif.Perbedaan Lampu Halogen dengan
Lampu Incandescent biasa adalah :
a. Umur lampu halogen lebih tinggi (2000-5000 jam) karena adanya siklus regeneratif halogen.
b. Efikasi/Efisiensinya lebih tinggi (sekitar 10%)
c. Memiliki Temperatur Warna Cahaya (Tc) yang lebih Tinggi (sekitar 3200K)
d. Ukuran Lampu yang lebih kecil

2. Lampu Lecutan Listrik


Lampu yang menghasilkan cahaya dengan mengalirkan listrik melalui gas yang berada
diantara dua elektroda, Anoda (+) & Katoda (-) sehingga timbul lecutan listrik di dalam
gas.
2.1 Lampu Fluorescent
Lampu Tabung yang berisi gas Merkuri bertekanan rendah. Cahaya yang dipancarkan
sebagai akibat adanya lecutan listrik yang menghasilkan radiasi sinar Ultra Violet yang
kemudian dikonversikan menjadi cahaya tampak karena dilakukan terhadap lapisan
bubuk Fluorescent pada kaca tabung.
-Arus listrik mengalir pada elektroda yang di lapisi “Emitter” sehingga terjadi
penguraian pada emitter yang menghasilkan elektron bebas.
-Elektron bebas tersebut akan bertabrakan dengan atom merkuri sehingga melepaskan
radiasi ultra violet yang tidak dapat ditangkap mata.
-Bubuk Fluorescent mengkonversikan radiasi Ultra Violet menjadi cahaya tampak.
Beberapa jenis lampu Merkuri bertekanan rendah, dari mulai lampu tabung (TL)
Standar, T5, lampu Fluorescent compact tanpa starter, sampai lampu Fluorescent Integrated dengan Ballast elektronik.
1.2 Lampu Halogen
2.2 Lampu Merkuri Tekanan Tinggi
Pada lampu jenis ini lecutan listrik terjadi di dalam tabung Kwarsa yang mengandung
sedikit Merkuri dan gas Argon untuk membantu penyalaan (ignition).Sebagian dari radiasi
yang terjadi akibat lecutan listrik berada pada area spektrum cahaya tampak, tetapi sebagian
lagi berada pada area cahaya Ultra Violet. Lapisan bubuk Fluorescent pada bagian dalam
lampu kemudian akan merubah radiasi Ultra Violet ini menjadi radiasi cahaya tampak.
(Tc) yang lebih Tinggi (sekitar 3200K) d. Ukuran Lampu yang lebih kecil

MUHAMMAD RIFKI YUSRI HENDRO TRIEDDIANTORO S.T M.sc FISIKA BANGUNAN


5180911151 KELAS E
TR 08
PUTRI RAFIKA MELATI

Anda mungkin juga menyukai