0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang kandungan bahan kimia dalam kosmetik pelembab yang bermanfaat untuk merawat kulit, yaitu gliserin sebagai humektan, cetyl alcohol untuk melembabkan dan menghaluskan kulit, serta titanium dioksida sebagai perlindungan dari sinar ultraviolet.
Dokumen tersebut membahas tentang kandungan bahan kimia dalam kosmetik pelembab yang bermanfaat untuk merawat kulit, yaitu gliserin sebagai humektan, cetyl alcohol untuk melembabkan dan menghaluskan kulit, serta titanium dioksida sebagai perlindungan dari sinar ultraviolet.
Dokumen tersebut membahas tentang kandungan bahan kimia dalam kosmetik pelembab yang bermanfaat untuk merawat kulit, yaitu gliserin sebagai humektan, cetyl alcohol untuk melembabkan dan menghaluskan kulit, serta titanium dioksida sebagai perlindungan dari sinar ultraviolet.
sebagai Perawatan Diri Zaman sekarang, kehidupan setiap wanita tidak terlepas dari kosmetik pelembab yang dapat mempercantik diri dalam menunjang penampilan sehari- hari. Mereka yang menggunakan kosmetik pelembab biasanya memiliki wajah yang kering dan wajah normal yang cenderung kering. Pelembab bukan termasuk kosmetik pembersih tetapi masuk dalam rangkaian kosmetik perawatan. Kosmetik pelembab mengandung bahan kimia yang dapat merawat kulit kering, menghaluskan dan melembabkan kulit wajah, serta perlindungan terhadap tabir surya. Bahan kimia yang terkandung dalam kosmetik pelembab yang dapat merawat kulit kering adalah gliserin. Mitsui dalam Widyasari (2010 : 21) mengatakan “ gliserin telah lama digunakan sebagai humektan. Humektan (moisturizer) adalah skin conditioning agents yang dapat meningkatkan kelembaban kulit. Fungsinya adalah sebagai komponen higroskopis yang mengundang air dan mengurangi jumlah air yang menguap dari permukaan kulit”. Efektifitas humektan tergantung kelembaban lingkungan disekitarnya. Murphy dalam Widyasari (2010:21) menyatakan “humektan, contohnya gliserin, dapat melembabkan kulit pada kondisi atmosfer sedang atau pada kondisi kelembaban tinggi”. Oleh karena itu, gliserin sering menjadi salah satu bahan kimia yang digunakan pada kosmetik pelembab. Selain mengandung bahan kimia yang dapat merawat kulit kering, krim pelembab juga mengandung bahan kimia yang dapat melembabkan dan menghaluskan kulit wajah, yaitu cetyl alcohol (setil alkohol). Cetyl alcohol berbentuk serpihan putih, pembuatannya dengan cara pemanasan minyak kelapa bersama caustik soda, sama seperti pembuatan sabun. Prokat,dkk dalam Ariyanti,dkk (2015:18) “Cetyl alcohol mampu menstabilkan emulsi dengan membentuk lapisan tunggal antarmuka minyak-air yang mengadsorbsi molekul atau ion sehingga mengurangi tegangan antarmuka”. Cetyl Alcohol telah dinilai, dievaluasi, dan diuji oleh Cosmetic Ingredient Review (CIR) Expert Panel, sebagai bahan yang aman untuk kandungan dalam kosmetik. Kemudian, bahan kimia yang terkandung dalam kosmetik pelembab sebagai perlindungan wajah terhadap tabir surya adalah titanium dioksida. Sinar ultraviolet memiliki dampak buruk,yaitu sinar UV-A mampu menyebabkan pigmentasi pada kulit dan sinar UV-B dapat menginduksi eritema dan kerusakan DNA. Karena dampak negatif tersebut, maka diperlukan perlindungan tabir surya. “Tabir surya pemblok fisik bekerja memantulkan sinar UV.... Contoh tabir surya pemblok fisik, seperti titanium dioksida (TiO2), zink oksida (ZnO), kaolin, talk, dan magnesium oksida (MgO)”. (Rosyidi, Deni, dan Ameliana,2018: 61) Kesimpulannya, kosmetik pelembab sangat diperlukan sebagai perawatan diri karena mengandung bahan kimia yang dapat merawat dan melindungi wajah dalam kegiatan sehari-hari. Apalagi di zaman sekarang, para wanita berlomba- lomba untuk mempercantik fisiknya agar tampak lebih menarik. Oleh karena itu, kosmetik pelembab adalah salah satu jalan menuju harapan para wanita di zaman sekarang ini. Daftar Pustaka Ariyanti,dkk. 2015. Optimasi Komposisi Cetyl Alcohol sebagai Emulsifying Agent dan Gliserin sebagai Humectant dalam Krim Sunscreen Ekstrak Kental Apel Hijau dengan Aplikasi Desain Faktorial. Jurnal Farmasetis, 4 (1):17-27. Rosyidi, Deni, dan Ameliana. 2018. Optimasi Titanium Dioksida dan Asam Glikogat dalam Krim Tabir Surya Kombinasi Benzofenon-3 dan Oktil Metoksisinamat. Jurnal Farmasi Indonesia, 15(1):60-71. Widyasari, 2010. Kajian Pengaruh Jenis Minyak dan Konsentrasi Gliserin Terhadap Mutu Sabun Transparan. Bogor : Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. (Diakses pada tanggal 3 Desember 2019).