Disusun oleh :
A. Tujuan
B. Metode
1. Alat dan bahan
a) Alat yang digunakan pisau cukur atau silet, botol flakon (botol sampel), kuas,
spatula, pipet tetes, inkubator, cawan petri, gelas benda, hot plate, gelas penutup,
lampu spiritus, mikroskop.
b) Bahan yang digunakan Daun Walisongo (schefflera sp.), hidrogen peroksida
(H2O2), air, alkohol absolut (EtOH), safranin, gliserin jeli, tusuk gigi, parafin.
2. Cara Kerja
Daun Walisongo (Schefflera sp.) dibersihkan dan dihilangkan bagian tepinya. Daun
Walisongo (schefflera sp.) yang telah dibersihkan dipotong dengan luas 5 mm
sebanyak 25 potong (Gambar 1.a). Potongan daun dimasukkan pada botol sampel berisi
H2O2 (Gambar 1.b). Botol sampel dimasukkan kedalam inkubator selama satu minggu
dan dicek secara berkala, jika H2O2 tersisa sedikit maka perlu ditambahkan kembali.
Setelah satu minggu, potongan daun dipindahkan ke dalam cawan petri dan dilakukan
pencucian sebanyak 3 kali menggunakan air sampai bersih (Gambar 1.c). Potongan
daun dimasukkan ke dalam pewarna safranin dan didiamkan selama 8 menit (Gambar
1.d). Potongan daun dicuci kembali menggunakan air sampai airnya berwarna bening
(Gambar 1.e). Potongan daun diambil menggunakan kuas dan diletakkan di gelas benda
yang telah dibersihkan menggunakan alcohol (Gambar 1.f). Gliserin jeli yang telah
dipanaskan menggunakan hot plate diteteskan ke potongan daun tepat dibagian
tengahnya (Gambar 1.g). Pada keempat sudut potongan daun diberikan parafin,
kemudian ditutup menggunakan gelas penutup (Gambar 1.h). Gelas benda dilewatkan
di atas lampu bunsen hingga parafin meleleh (Gambar 1.i). Gelas benda diletakkan di
tempat yang datar hingga parafin mengeras. Preparat yang sudah jadi, diberikan label
berisi nama preparat dan nama pembuat preparat (Gambar 1.j). Hasil pembuatan
preparat diamati menggunakan mikroskop (Gambar 1.k).
(a) (b) (c)
(j) (k)
D. Kesimpulan
Cetakan epidermis daun pada kutikula daun walisongo secara visual berbentuk
bulat sempurna dan tidak terdapat gelembung udara. Ketika diamati dengan mikroskop,
stomata yang terlihat hanya sedikit.
E. Daftar Pustaka
Haryanti, S. 2010. Jumlah dan Distribusi Stomata pada Daun Beberapa Spesies Tanaman
Dikotil dan Monokotil. Jurnal Buletin Anatomi dan Fisiologi . Vol. XVIII, No. 2.
Hidayat, E.B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : Institut Teknologi Bandung.