Anda di halaman 1dari 2

Kalimat aktif merupakan kalimat yang mengandung makna subjek melakukan predikat.

Umumnya
subjek berada di depan predikat. Kalimat aktif merupakan kalimat yang subjeknya aktif melakukan
kegiatan atau aktifitas. Atau kalimat yang subjeknya melakukan pekerjaan atau melakukan
perbuatan.
Ciri-ciri :

1. Subjeknya sebagai pelaku.


2. Predikatnya berawalan me- atau ber-.
Kalimat aktif terdiri dari dua:

1. Kalimat aktif transitif adalah kalimat aktif yang memiliki objek.


o Saya menendang bola.
o Dia memanjat pohon.
o Kamu menggunting kertas.
o Mereka melempar batu.
o Kami mengerjakan PR.
o Ayah membeli daging.
o Kadir merayu gadis desa.
o Robby bermain bola.
o Bang Jajang bertemu Juminten. Saya menyarankan
Saya sampaikan juga termasuk kalimat aktif

1. Kalimat aktif intransitif adalah kalimat aktif yang tidak memiliki objek.
o Dia tidur.
o Roni berenang.
o Saya bernyanyi.
o Kalian berlari.
o Mereka berjalan.
o Kami sedang mandi.
o Adik menangis.
o Umar bertengkar.

Kata tugas
Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
Partikel atau kata tugas adalah salah satu jenis kata dalam tatabahasa formal bahasa Indonesia
yang hanya memiliki makna gramatikal dan tidak memiliki makna leksikal. Artinya, makna dari kata
tugas akan menjadi jelas ketika dihubungkan dengan kata lain dalam sebuah kalimat.[1]

Daftar isi

 1Ciri
 2Jenis
 3Referensi
o 3.1Rujukan
Ciri[sunting | sunting sumber]
Kata tugas memiliki beberapa ciri, yaitu:

 Mempunyai makna gramatikal dan tidak memiliki makna leksikal


 Seringkali bentuknya tidak berubah
 Maknanya akan jelas jika didampingi kalimat lain[2]

Jenis[sunting | sunting sumber]


Berdasarkan peranannya, kata tugas dapat dibagi menjadi lima subkelompok:

1. preposisi (kata depan); contohnya di, ke, dari


2. konjungsi (kata sambung atau penghubung); contohnya dan, atau, serta
3. artikula (kata sandang); contohnya si, sang, para
4. interjeksi (kata seru); contohnya wah, bah
5. partikel penegas; contohnya -kah, -lah, -pun
Secara umum, konjungsi atau kata penghubung terbagi menjadi dua, yaitu kata penghubung
koordinatif dan kata penghubung subordinatif. Kata penghubung koordinatif berfungsi
menghubungkan kata atau kalimat yang berkedudukan setara, sedangkan kata penghubung
subordinatif menghubungkan kata atau kalimat yang memiliki kedudukan tidak setara,[3] contohnya:

 Ibu membeli buah dan sayur di pasar (konjungsi koordinatif)


 Ayah rajin berolahraga agar tetap bugar (konjungsi subordinatif)

Anda mungkin juga menyukai