Anda di halaman 1dari 3

Nama : Annelis Aulia Sari

NIM : 102016207
Kelas : CD

Etika Kewajiban

Etika adalah suatu ilmu yang mengatur cara-cara yang benar dan pantas tentang
bagaimana kita seharusnya bersikap dan bertindak. Dalam etika Kristen, pengertian
dari etika sendiri menjadi lebih mendalam karena kita harus pandai-pandai memaknai
hukum-hukum dan ajaran-ajaran Yesus Kristus agar apa yang kita lakukan tidak
merugikan atau menyakiti makhluk hidup yang lain.
Malcolm Brownlee dalam bukunya berjudul Pengambilan Keputusan Etis dan Faktor-
faktor di Dalamnya menjelaskan tentang konsep Tiga Jalan Etika.
Yang pertama adalah Etika Akibat, yang mana pengambilan keputusan etis dapat di
tentukan dengan melihat akibat yang dapat terjadi karena pengambilan keputusan etis
tersebut.
Kedua adalah Etika Kewajiban, etika ini di jelaskan sebagai konsep pengambilan
keputusan berdasarkan nilai-nilai moral yang berlaku dan dengan mengikuti hukum-
hukum tuhan yang di yakini, sehingga keputusan yang di ambil tidak menyalahi
kodrat kemanusiaan dan batasan-batasan dalam ajaran agama Kristen.
Yang terakhir adalah Etika Tanggung Jawab, yang dapat di artikan sebagai
pengambilan keputusan secara rasional dan dapat di pertanggung jawabkan dengan
baik oleh si pengambil keputusan. Si pengambil keputusan harus merespon dengan
baik dan tepat setiap situasi yang di alaminya dengan memahami tanggung jawab
yang harus di tanggung jika ia memilih keputusan tersebut.
Saya tertarik untuk berpendapat tentang salah satu dari tiga konsep jalan etika yang
sudah di jelaskan di atas, yaitu Etika Kewajiban.
Etika kewajiban dalam Kristen adalah etika yang dapat di gunakan dalam mengambil
keputusan-keputusan etis di dalam hidup umat manusia, namun pengambilan
keputusan etis ini harus sejalan dengan norma-norma kemanusiaan yang berlaku di
daerah tersebut dan sesuai ajaran-ajaran dan hukum-hukum yang dijunjung tinggi
dalam agama Kristen. Jadi dapat dikatakan bahwa keputusan etis dapat di ambil atau
di buat secara normatif tanpa mengabaikan ajaran-ajaran dan hukum-hukum dalam
agama Kristen.
Manusia sebagai si pengambil keputusan dituntut untuk dapat melihat keadaan yang
terjadi secara bijak untuk kemudian merespon kejadian tersebut dengan tepat, dan
dapat membuat keputusan etis yang sesuai dengan norma-norma kemanusiaan dan
dapat di pertanggung jawabkan di kemudian hari.
Disini saya menilai bahwa etika kewajiban yang di jelaskan oleh Malcolm Brownlee
memegang teguh asas-asas dan norma-norma yang berlaku di masyarakat umum. Hal
ini menunjukkan bahwa dalam etika kewajiban, asas kemanusiaan masih menjadi
faktor utama yang harus di pertimbangkan dalam pengambilan keputusan etis.
Namun dilihat dari sisi agama, terutama agama Kristen, aplikasi dari etika kewajiban
sangat berhubungan erat dengan ajaran-ajaran dan hukum dalam agama Kristen yang
tentunya dapat di hayati secara berbeda oleh setiap orang.
Dapat dikatakan bahwa konsep dari etika kewajiban sendiri bisa berbeda-beda bagi
setiap orang apalagi di tambah dengan faktor lain seperti ras, suku, daerah tempat
tinggal dan kebiasaan dari penduduk yang tinggal di tempat tersebut.
Satu-satunya faktor yang memiliki kesamaan adalah jika dilihat dari sisi agamis,
terutama agama Kristen karena ajaran-ajaran dan hukum-hukum dalam suatu agama
relatif memiliki suatu kesamaan.
Ketiga jalan etika yang dijelaskan oleh Malcolm Brownlee tentunya memiliki
keterkaitan satu dengan yang lain, jadi dapat di katakan konsep yang satu memiliki
hubungan yang erat dengan konsep yang lainnya. Ada beberapa etika yang dapat di
laksanakan dengan mengikuti atau mempertimbangkan ajaran etika yang lain.
Konsep yang saling berhubungan ini saya rasa justru mempermudah manusia dalam
menentukan sikap atau mengambil keputusan etis terhadap hal-hal yang terjadi di
hidupnya. Dengan banyaknya konsep yang mempermudah kita dalam mengambil
keputusan diharapkan kita dapat melihat masalah secara lebih jernih dan menentukan
sikap tepat dan lebih bijaksana.
Intinya jika membicarakan tentang etika secara umum, tentunya kita membicarakan
tentang sesuatu yang sopan, pantas, sesuai dengan aturan dan berjalan di koridor yang
seharusnya. Penilaian dari aplikasi etika sendiri tergantung dari seberapa besar
pengetahuan individu mengenai kesopanan dan tata tertib yang berlaku di
lingkungannya.
Kesimpulan dari penjelasan saya adalah, proses pengambilan keputusan etis
berdasarkan etika kewajiban memiliki unsur-unsur yang ada di dua konsep etika
lainnya, karena pemahaman dari ketiga jalan etika yaitu etika akibat, etika kewajiban
dan etika tanggung jawab memiliki hubungan yang erat.
Menurut pendapat saya, pengambilan keputusan etis dengan menggunakan konsep
etika kewajiban memiliki lebih banyak sisi positif karena pengambilan keputusan
melihat banyak pertimbangan dari sisi kemanusiaan dan sisi keimanan. Kita tentunya
ingin hidup dengan seimbang agar hidup yang kita jalani menjadi lebih teratur dan
lebih jelas arah tujuannya. Akan tetapi pendapat setiap orang tentunya bisa berbeda-
beda dan tidak dapat di paksakan, yang pasti diharapkan agar konsep apapun yang
kita ambil untuk merespon hal-hal yang terjadi di hidup kita dapat kita amalkan dan
aplikasikan dengan cara yang sesuai dan merefleksikan keimanan kita.

Referensi :
- Pengambilan Keputusan Etis dan Faktor-faktor di Dalamnya
-http://jameswidodo-heart.blogspot.co.id/2009/11/pengambilan-keputusan-etis-dan-
faktor.html
- bukukristenbekas.blogspot.com/2013/01/pengambilan-keputusan-etis-malcolm.html
- alkitab.sabda.org

Anda mungkin juga menyukai