Anda di halaman 1dari 3

Dampak Merokok serta Keuntungan jika Berhenti Merokok

Dian Anggraini

102019135

B3

Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA

Jl.Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510

dian.102019135@civitas.ukrida.ac.id

PENDAHULUAN

Merokok telah menjadi kebiasaan bagi sebagian besar kaum pria dan bahkan telah menjadi
suatu yang dibutuhkan dan tidak dapat lagi ditinggalkan. Konsumsi rokok didominasi baik oleh orang
dewasa, kaum remaja dan bahkan sebagian kecil anak-anak SD dan SMP, di kalangan ekonomi atas,
menengah terlebih lagi kalangan ekonomi lemah. Rokok juga dikonsumsi baik oleh kaum intelek,
pendidik, tokoh agama atau rakyat biasa. Kegiatan merokok tidak saja dilakukan ditempat terbuka
tapi bahkan dimana-mana termasuk ruangan umum dan terbatas. Ironisnya, sekalipun telah ada
tanda larangan merokok, kegiatan merokok juga kadang terjadi di dalam gedung ber AC. Dalam
keadaan seperti ini tentu saja pandangan masyarakat terhadap merokok menjadi suatu hal yang sah-
sah saja dan dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja tanpa perlu ada kepedulian terhadap
lingkungannya terlebih kekhawatirannya terhadap pengaruh negatif pada kesehatan baik itu bagi
dirinya sendiri terlebih terhadap orang lain disekitarnya. Hal ini 78 Peran MST dalam Mendukung
Urban Lifestyle yang Berkualitas memperlihatkan adanya suatu gejala yang mengarah pada
kecenderungan membudayanya kegiatan merokok dikalangan masyarakat. Maka dari itu, saya akan
membahas tentang bahaya merokok serta apa untungnya jika kita tidak merokok.

ISI

ROKOK DAN KOMPOSISI KIMIANYA


Rokok dibuat dengan bahan utama adalah daun tembakau yang dikeringkan yang dapat
mengandung 1% – 3% senyawa nikotin. Bila rokok dinyalakan dan asapnya dihisap maka nikotin
dalam darah meningkat sekitar 40 – 50 mg/ml darah. Dokter spesialis paru dari Rumah Sakit
Persahabatan, Agus Dwi Susanto mengatakan, rokok mengandung lebih dari 4000 zat kimia,
sebanyak 60 di antaranya bersifat karsinogenik atau penyebab kanker (Kompas, Mei 2016). Lebih
lanjut menurut Aditama (1992) ada sekitar 4000 bahan kimia yang dihasilkan dari pembakaran
rokok, dan yang bersifat karsinogenik atau menyebabkan kanker diantaranya adalah nikotin, gas
karbon monooksida, nitrogen oksida, hidrogen sianida, ammoniak, asetilen, 80 Peran MST dalam
Mendukung Urban Lifestyle yang Berkualitas benzaldehid, uretan, benzen, metanol, koumarin, 4-
etilkatekol, ortokresol, perilen dan lainnya, yang berada dalam bentuk komponen gas dan padat atau
partikel. Komponen padat atau partikel dibagi lagi menjadi nikotin dan tar. Dikatakan pula bahwa tar
merupakan kumpulan ribuan bahan kimia bersifat karsinogenik yang terdapat dalam asap rokok.
Sementara nikotin, selain dapat menjadi senyawa nitrosamin yang bersifat karsinogenik juga
merupakan senyawa adiktif, yang menyebabkan seseorang ketagihan dan menimbulkan rasa
ketergantungan. Hal yang juga penting untuk diketahui bahwa asap yang ditimbulkan dari ujung
rokok yang dibakar (asap sampingan) memiliki kadar senyawa kimia yang lebih tinggi dibandingkan
dengan asap yang dihisap oleh siperokok (asap utama), seperti (Sharon et al., 2001): 1. Aseton, 2 – 5
kali lebih tinggi dalam asap sampingan. 2. Benzene, 10 kali lebih tinggi dalam asap sampingan. 3. Gas
CO (karbon monooksida), 2,5 – 4,7 kali lebih tinggi dalam asap sampingan. 4. Nikotin, 1,8 – 3,3 kali
lebih tinggi dalam asap sampingan. 5. Asam asetat, 1,9 – 3,9 kali lebih tinggi dalam asap sampingan.
6. Hidrogen sianida, 4,2 – 6,4 kali lebih tinggi dalam asap sampingan. 7. Toluen, 6 – 8 kali lebih tinggi
dalam asap sampingan. 8. Anilin, 30 kali lebih tinggi dalam asap sampingan. 9. Nikel, 3 kali lebih
tinggi dalam asap sampingan.
Penyakit yang berhubungan dengan merokok adalah penyakit yang diakibatkan langsung oleh
merokok atau diperburuk keadaannya dengan merokok. Penyakit yang menyebabkan kematian para
perokok antara lain: 1. Penyakit jantung koroner. Setiap tahun kurang lebih 40.000 orang di Inggris
yang berusia dibawah 65 tahun meninggal karena serangan jantung dan sekitar tiga perempat dari
jumlah kematian ini disebabkan karena kebiasaan merokok. Merokok mempengaruhi jantung
dengan berbagai cara. Merokok dapat menaikkan tekanan darah dan mempercepat denyut jantung
sehingga pemasokan zat asam kurang dari normal yang diperlukan agar jantung dapat berfungsi
dengan baik. Keadaan ini dapat memberatkan tugas otot jantung. Merokok juga dapat menyebabkan
dinding pembuluh darah menebal secara bertahap yang menyulitkan jantung untuk memompa
darah. 2. Trombosis koroner. Trombosis koroner atau serangan jantung terjadi bila bekuan darah
menutup salah satu pembuluh darah utama yang memasok jantung mengakibatkan jantung
kekurangan darah dan kadang-kadang menghentikannya sama sekali. Merokok membuat darah
menjadi lebih kental dan lebih mudah membeku. Nikotin dapat mengganggu irama jantung yang
normal dan teratur sehingga kematian secara tiba-tiba akibat serangan jantung tanpa peringatan
terlebih dahulu dan lebih sering terjadi pada orang yang merokok daripada yang tidak merokok. 3.
Kanker. Kanker adalah penyakit yang terjadi di beberapa bagian tubuh akibat sel-sel tumbuh
mengganda secara tiba-tiba dan tidak berhenti, kadang-kadang gumpalan sel hancur dan terbawa
dalam aliran darah ke bagian tubuh lain kemudian hal yang sama berulang kembali. Pertumbuhan sel
secara tiba-tiba dapat terjadi jika sel-sel di bagian tubuh terangsang oleh substansi tertentu selama
jangka waktu yang lama. Substansi ini bersifat karsinogenik yang berarti menghasilkan kanker.
Dalam tar tembakau terdapat sejumlah bahan kimia yang bersifat karsinogenik. Selain itu terdapat
juga sejumlah bahan kimia yang bersifat ko-karsinogenik yang tidak menimbulkan kanker bila berdiri
sendiri tetapi bereaksi dengan bahan kimia lain dan merangsang pertumbuhan sel kanker.
Penyimpanan tar tembakau sebagian besar terjadi di paru-paru sehingga kanker paru adalah jenis
kanker yang paling umum terjadi. Tar tembakau dapat menyebabkan kanker bila merangsang tubuh
untuk waktu yang cukup lama, biasanya di daerah mulut dan tenggorokan. 4. Bronkitis atau radang
cabang tenggorok. Batuk yang di derita perokok dikenal dengan nama batuk perokok yang
merupakan tanda awal adanya bronkhitis yang terjadi karena paru-paru tidak mampu melepaskan
mukus yang terdapat di dalam bronkus dengan cara normal. Mukus adalah cairan lengket yang
terdapat di dalam tabung halus yaitu tabung bronchial yang terletak dalam paru-paru. Batuk ini
terjadi karena mucus menangkap serpihan bubuk hitam dan debu dari udara yang di hirup dan
mencegahnya agar tidak menyumbat paru-paru. Mukus beserta semua kotoran bergerak melalui
tabung bronchial dengan bantuan rambut halus yang disebut silia. Silia terus bergerak bergelombang
seperti tentakel yang membawa mucus keluar dari paru-paru menuju tenggorokan. Asap rokok
dapat memperlambat gerakan silia dan setelah jangka waktu tertentu akan merusaknya sama sekali
dan menyebabkan perokok harus lebih banyak Pengaruh Rokok terhadap Kesehatan dan batuk
untuk mengeluarkan mucus. Karena sistem pernafasan tidak bekerja sempurna, maka perokok lebih
mudah menderita radang paru-paru yang disebut bronchitis.
Ketika kita tiak merokok banyak sekali keuntungan yang kita dapat terutama masalah keuangan kita
teratasi. Coba saja kita hitung jika rata rata perhari orang biasanya mengkonsumsi rokok 1 bungkus
perhari. Jika harga satu bungkus rokok Rp 19.000 rupiah. Kita hitung di skala terkecil, mulai dari 3
hari, kita sudah sapat membeli paket data internet. Lalu jika sebulan kita berhenti rokok, kita bisa
untuk Dp motor . lalu jika setahun tidak merokok, kita bahkan dapat dp rumah. Bukannya hal itu
lebih bermanfaat dari pada rokok yang akan menimbulkan banyak penyakit.

KESIMPULAN
Rokok sama sekali tidak membuat badan kita menjai sehat. Melainkan banyak sekali efek samping
yang kita dapatkan dengan merokok. Selain itu , merokok juga akan membuat kita menjadi boros.
Uang jajan yang harusnya kita alokasikan kepada hal yang lebih penting, akhirnya kita membeli
rokok. Jikakita berhenti merokok, banyak sekali amnfaatnya. Badanmu jadi lebih sehat dan hemat.

Anda mungkin juga menyukai