Anda di halaman 1dari 7

PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL UNTUK EFEKTIFITAS KOMUNIKASI

Ahmad Setiadi
AMIK BSI Karawang
Jl. Banten No. 1 Karangpawitan, Karawang
Telp : (0267)8454893
E-Mail : ahmad.ams@bsi.ac.id

ABSTRACT

The phenomenon of social media presence as a result of the development of information and
communication technology is remarkable. With a variety of services that can be used, social media has
changed the way we communicate in society. Social media presence even had an impact in the way we
communicate in all fields, such as marketing communication, political communication and
communication in the learning system. It is certainly interesting to study whether social media presence
only brings change impacts of conventional means of communication into a modern and all-digital, or
also cause the communication is more effective.

Keywords : Social media, effetiveness, communications

I. Pendahuluan Tidak dapat disangkal bahwa pada saat


ini sosial media telah menjadi cara baru
Beberapa tahun terakhir, teknologi masyarakat dalam berkomunikasi. Hal ini
informasi dan komunikasi (TIK) mengalami berdampak pada berbagai sisi kehidupan
perkembangan yang sangat pesat. Pesatnya masyarakat. Kehadiran media sosial telah
perkembangan TIK menjadikan internet membawa dampak yang sangat signifikan
sebagai alat komunikasi utama yang sangat dalam cara melakukan komunikasi.
diminati oleh masyarakat. Hal inilah yang Lembaga We Are Social dalam
melatar belakangi perubahan teknologi Nasrullah (2015) mempublikasikan hasil
komunikasi dari konvensional menjadi modern risetnya bahwa pengguna internet dan media
dan serba digital. social di Indonesia cukup tinggi. Ada sekitar
Perkembangan penggunaan media 15 persen penetrasi internet atau 38 juta lebih
internet sebagai sarana komunikasi ini pun pengguna internet. Dari jumlah total penduduk,
menjadi semakin pesat setelah internet mulai ada sekitar 62 juta orang yang terdaftar serta
dapat diakses melalui telephone seluler dan memiliki akun di media sosial Facebook. Dari
bahkan kemudian muncul istilah telepon riset tersebut juga menunjukkan bahwa rata-
cerdas (smartphone). Dengan hadirnya rata pengguna internet di Indonesia
Smartphone, fasilitas yang disediakan dalam menghabiskan waktu hamper 3 jam untuk
berkomunikasipun pun semakin beraneka terkoneksi dan berselancar di media social
macam, mulai dari sms, mms, chatting, email, melalui perangkat telepon genggam.
browsing serta fasilitas sosial media. Banyaknya jumlah pengguna media
Menurut Nasrullah (2015) media sosial sosial di Indonesia tentu saja memunculkan
adalah medium di internet yang kesempatan untuk mengoptimalkan kehadiran
memungkinkan pengguna merepresentasikan media sosial sebagai media komunikasi,
dirinya maupun berinteraksi, bekerja sama, sehingga kemudian memunculkan pertanyaan,
berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain bagaimana penggunaan media sosial untuk
membentuk ikatan sosial secara virtual. Dalam mengefektifkan cara berkomunikasi di dalam
media sosial, tiga bentuk yang merujuk pada masyarakat, baik dalam bidang pemasaran,
makna bersosial adalah pengenalan (cognition), bidang politik maupun dalam bidang
komunikasi (communicate) dan kerjasama (co- pembelajaran.
operation).
jika antar komputer terhubung, termasuk di
II. KAJIAN LITERATUR dalamnya perpindahan data.
2. Informasi (Informations)
2.1. Media Sosial Informasi menjadi entitas penting di media
sosial karena pengguna media sosial
2.1.1. Definisi Media Sosial mengkreasikan representasi identitasnya,
Van Dijk dalam Nasrullah (2015) memproduksi konten, dan melakukan
menyatakan bahwa media sosial adalah interaksi berdasarkan informasi.
platform media yang memfokuskan pada 3. Arsip (Archive)
eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka Bagi pengguna media sosial, arsip menjadi
dalam beraktifitas maupun berkolaborasi. sebuah karakter yang menjelaskan bahwa
Karena itu media social dapat dilihat sebagai informasi telah tersimpan dan bias diakses
medium (fasilitator) online yang menguatkan kapanpun dan melalui perangkat apapun.
hubungan antar pengguna sekaligus sebuah 4. Interaksi (Interactivity)
ikatan sosial. Media sosial membentuk jaringan antar
Meike dan Young dalam Nasrullah pengguna yang tidak sekedar memperluas
(2015) mengartikan kata media sosial sebagai hubungan pertemanan atau pengikut
konvergensi antara komunikasi personal dalam (follower) semata, tetapi harus dibangun
arti saling berbagi diantara individu (to be dengan interaksi antar pengguna tersebut.
share one-to-one) dan media publik untuk 5. Simulasi Sosial (simulation of society)
berbagi kepada siapa saja tanpa ada Media sosial memiliki karakter sebagai
kekhususan individu. medium berlangsungnya masyarakat
Menurut Boyd dalam Nasrullah (2015) (society) di dunia virtual. Media sosial
media sosial sebagai kumpulan perangkat memiliki keunikan dan pola yang dalam
lunak yang memungkinkan individu maupun banyak kasus berbeda dan tidak dijumpai
komunitas untuk berkumpul, berbagi, dalam tatanan masyarakat yang real.
berkomunikasi, dan dalam kasus tertentu saling 6. Konten oleh pengguna (user-generated
berkolaborasi atau bermain. Media sosial content)
memiliki kekuatan pada user-generated Di Media sosial konten sepenuhnya milik
content (UGC) dimana konten dihasilkan oleh dan berdasarkan kontribusi pengguna atau
pengguna, bukan oleh editor sebagaimana di pemilik akun. UGC merupakan relasi
instansi media massa. simbiosis dalam budaya media baru yang
Pada intinya, dengan sosial media dapat memberikan kesempatan dan keleluasaan
dilakukan berbagai aktifitas dua arah dalam pengguna untuk berpartisipasi. Hal ini
berbagai bentuk pertukaran, kolaborasi, dan berbeda dengan media lama (tradisional)
saling berkenalan dalam bentuk tulisan, visual dimana khalayaknya sebatas menjadi objek
maupun audiovisual. Sosial media diawali dari atau sasaran yang pasif dalam distribusi
tiga hal, yaitu Sharing, Collaborating dan pesan.
Connecting (Puntoadi, 2011).
2.1.3. Jenis-jenis Media Sosial
2.1.2. Karakteristik Media Sosial
Menurut Nasullah (2015) setidaknya ada
Karakteristik media sosial tidak jauh enam kategori besar untuk melihat pembagian
berbeda dengan media siber (cyber) media sosial, yakni:
dikarenakan media sosial merupakan salah satu 1. Media Jejaring Sosial (Social
platform dari media siber. Namun demikian, networking)
menurut Nasrullah (2015) media sosial Media jejaring sosial merupakan medium
memiliki karakter khusus, yaitu: yang paling popular. Media ini merupakan
1. Jaringan (Network) sarana yang bias digunakan pengguna
Jaringan adalah infrasturktur yang unutk melakukan hubungan sosial,
menghubungkan antara komputer dengan termasuk konsekuensi atau efek dari
perangkat keras lainnya. Koneksi ini hubungan sosial tersebut di dunia virtual.
diperlukan karena komunikasi bisa terjadi Karakter utama dari situs jejaring sosial
adalah setiap pengguna membentuk Beberapa situs sosial bookmarking yang
jaringan pertemanan, baik terhadap popular adalah delicious.com,
pengguna yang sudah diketahuinya dan stumbleUpon.com, Digg.com, Reddit.com,
kemungkinan saling bertemu di dunia dan untuk di Indonesia ada LintasMe.
nyata (offline) maupu membentuk jaringan 6. Media konten bersama atau wiki.
pertemanan baru. Media sosial ini merupakan situs yang
Contoh jejaring sosial yang banyak kontennya hasil kolaborasi dari para
digunakan adalah facebook dan LinkedIn. penggunanya. Mirip dengan kamus atau
2. Jurnal online (blog) ensiklopedi, wiki menghadirkan kepada
Blog merupakan media sosial yang pengguna pengertian, sejarah hingga
memungkinkan penggunanya untuk rujukan buku atau tautan tentang satu kata.
mengunggah aktifitas keseharian, saling Dalam prakteknya, penjelasan-penjelasan
mengomentari dan berbagi, baik tautan tersebut dikerjakan oleh pengunjung,
web lain, informasi dan sebagainya. Pada artinya ada kolaborasi atau kerja sama dari
awalnya blog merupakan suatu bentuk semua pengunjung untuk mengisi konten
situs pribadi yang berisi kumpulan tautan dalam situs ini.
ke situs lain yang dianggap menarik dan
diperbarui setiap harinya. Pada 2.2. Efektifitas Komunikasi
perkembangan selanjutnya, blog banyak
jurnal (tulisan keseharian pribadi) pemilik Komunikasi adalah proses penyampaian
media dan terdapat kolom komentar yang suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain
bisa diisi oleh pengguna. untuk memberi tahu atau mengubah sikap
Secara mekanis, jenis media sosial ini bias pendapat, atau perilaku baik secara lisan
dibagi menjadi dua, yaitu kategori maupun tak langsung melalui media (Effendy,
personal homepage, yaitu pemilik 2009), dalam definisi tersebut tersimpul tujuan
menggunakan nama domain sendiri seperti yakni memberi tahu, atau mengubah sikap
.com atau.net dan yang kedua dengan (attitude), pendapat (opinion), atau perilaku
menggunakan failitas penyedia halaman (behavior).
weblog gratis, seperti wordpress atau Effendy (2009) juga berpendapat bahwa
blogspot. proses komunikasi pada hakekatnya adalah
3. Jurnal online sederhana atau microblog proses penyampaian pikiran atau perasaan
(micro-blogging) seseorang (komunikator) kepada orang lain
Tidak berbeda dengan jurnal online (blog), (komunikan). Pikiran itu bisa berupa gagasan,
microblogging merupakan jenis media informasi, opini dan lain-lain yang muncul dari
sosial yang memfasilitasi pengguna untuk benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan,
menulis dan memublikasikan aktifitas kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran,
serta atau pendapatnya. Contoh kemarahan, keberanian, kegairahan dan
microblogging yang paling banyak sebagainya yang muncul dari lubuk hati.
digunakan adalah Twitter. Agar komunikasi berlangsung secara
4. Media berbagi (media sharing) efektif, perlu adanya strategi komunikasi yang
Situs berbagi media merupakan jenis memperhitungkan factor pendukung dan
media sosial yang memfasilitasi penghambat komunikasi (Effendy, 2009).
penggunanya untuk berbagi media, mulai Empat faktor penting yang harus
dari dokumen (file), video, audio, gambar, diperhatikan dalam menyusun strategi
dan sebagainya. komunikasi adalah:
Contoh media ini adalah: Youtube, Flickr, a. Menentukan Khalayak
Photo-bucket, atau snapfish. Sebelum melancarkan komunikasi, perlu
5. Penanda sosial (social bookmarking) dipelajari siapa-siapa yang akan menjadi
Penanda sosial merupakan media sosial sasaran komunikasi. Tentu saja hal
yang bekerja untuk mengorganisasi, tersebut tergantung pada tujuan
menyimpan, mengelola, dan mencari komunikasi, yaitu apakah agar komunikan
informasi atau berita tertentu secara hanya sekedar mengetahui (dengan metode
online. informatif) atau agar komunikan
melakukan tindakan tertentu (metode ini disebabkan media sosial dapat memainkan
persuasif dan instruktif). peran sebagai media komunikasi. Komunikasi
merupakan upaya menjadikan seluruh kegiatan
b. Pemilihan Media Komunikasi pemasaran atau promosi perusahaan dapat
Media komunikasi banyak jumlahnya, menghasilkan citra atau image yang bersifat
untuk mencapai sasaran komunikasi harus satu atu konsisten bagi perusahaan. (Morissan,
dapat memilih salah satu atau gabungan 2007).
dari beberapa media, bergantung pada Menurut Setiadi (2003) pada tingkat dasar,
tujuan yang hendak dicapai, pesan yang komunikasi dapat menginformasikan dan
ingin disampaikan, dan teknik yang akan membuat konsumen potensia menyadari atas
dipergunakan. keberadaan produk yang ditawarkan.
c. Pengkajian Tujuan Pesan Komunikasi Komunikasi dapat berusaha membujuk
Pesan (message) komunikasi mempunyai konsumen saat ini dan konsumen potensial
tujuan tertentu. Ini menentukan teknik agar berkeinginan masuk ke dalam hubungan
yang harus diambil, apakah teknik pertukaran (exchange relationship).
informasi, teknik persuasi atau teknik Komunikasi pemasaran merupakan usaha
instruksi. Apapun tekniknya, komunikasi untuk menyampaikan pesan kepada publik,
harus mengerti pesan komunikasi itu. terutama konsumen sasaran mengenai
Pesan komunikasi terdiri atas isi pesan keberadaan suatu produk di pasar. Konsep
(content of the message), atau lambing yang secara umum digunakan untuk
(symbol). Isi pesan komunikasi bisa satu, menyampaikan pesan, sering disebut sebagai
tetapi lambing yang dipergunakan bisa bauran promosi (Promotion mix), yaitu
macam-macam. periklanan (advertising), promosi penjualan
d. Peranan Komunikator dalam (sales promotion), penjualan prbadi (personal
Komunikasi selling), humas dan publisitas (publicity and
Faktor penting pada diri komunikator bila public relations) dan penjualan langsung
melancarkan komunikasi, yaitu daya tarik (direct selling).
sumber (source attractiveness) dan Jika melihat bauran promosi tersebut,
kredibilitas sumber (source credibility). media sosial terbukti dapat memegang peranan
sebagai Integrated Marekting Communication
(IMC). Media sosial mampu melakukan fungsi
III. PEMBAHASAN bauran promosi secara terpadu, bahkan sampai
terjadinya proses transaksi, dimana ketika
3.1. Manfaat Sosial Media dalam Efektifitas pelanggan telah menjadi user yang tergabung
Komunikasi Pemasaran Terpadu dalam akun media sosial yang dimiliki oleh
perusahaan, baik itu pertemanan atau fan page
Sosial media sejatinya memang sebagai (dalam facebook), follower (dalam Twitter)
media sosialisasi dan interaksi, serta menarik atau istilah lain yang digunakan oleh beberapa
orang lain untuk melihat dan mengunjungi penyedia media sosial. Maka perusahaan akan
tautan yang berisi informasi mengenai produk secara otomatis dapat menjalin komunikasi
dan lain-lain. Jadi wajar jika keberadaannya secara terus menerus, sehingga perusahaan
dijadikan sebagai media pemasaran yang dapat melakukan komunikasi secara persuasif
paling mudah dan murah (lowcost) oleh dan memperkenalkan produk-produknya di
perusahaan. Hal inilah yang akhirnya menarik kemudian hari (Siswanto, 2013).
para pelaku usaha untuk menjadikan media Hal diatas sesuai dengan pernyataan
sosial sebagai media promosi andalan dengan bahwa IMC adalah proses pengembangan dan
ditopang oleh website/blog perusahaan yang implementasi sebagai bentuk program
dapat menampilkan profile perusahaan secara komunikasi persuasif kepada pelanggan dan
lengkap. Bahkan tidak jarang para pelaku calon pelanggan secara berkelanjutan. Adapun
usahahanya memiliki media sosial saja namun tujuannya adalah mempengaruhi dan
tetap eksis dalam persaingan. (Siswanto, 2013) memberikan efek langsung kepada prilaku
Sebagai situs jejaring, media sosial khalayak sasaran yang dimilikinya, yakni
memiliki peran penting dalam pemasaran. Hal pelanggan. IMC menganggap seluruh sumber
yang dapat menghubungkan pelanggan dan adalah imej yang ada pada sosok politik
calon dengan produk atau jasa dari suatu merek tersebut. Tiap anggota partai politik biasanya
atau perusahaan, adalah jalur yang potensial dipromosikan seara intens dan habis-habisan.
untuk menyampaikan informasi di masa Hal itu jelas terlihat dari kebijakan yang
mendatang. Dengan kata lain, proses IMC diambil partai politik dan terpantau oleh media
berawal dari pelanggan atau calon pelanggan massa atau pers.
kemudian berbalik kepada perusahaan untuk Media sosial sebagai tren di internet saat
menentukan bentuk dan metode yang ini digunakan sebagai media kampanye politik,
digunakan dan dikembangkan bagi program termasuk juga terlihat pada implementasi
yang dijalankan. (Shimp dalam Siswanto, media sosial dari partai politik di pemilu
2013) legislatif Indonesia 2014. Hal ini terlihat pada
Sependapat dengan hal di atas, Supradono media sosial yang digunakan para kontestan,
dan Hanum (2011) mengatakan bahwa dalam seperti: Facebook dan Twitter. Dari situ terlihat
bidang pemasaran, keunggulan layanan media bahwa media sosial adalah: 1) alat yang efektif
sosial adalah memberikan ruang komunikasi untuk kampanye politik saat ini dan masa
dua arah antara konsumen-perusahaan dan depan, 2) menggapai pemilih dan pendukung
konsumen-konsumen. Komunikasi dua arah ini langsung, 3) yang digunakan oleh partai-partai
memampukan konsumen untuk berpartispasi, politik untuk menunjukkan logo/icon mereka,
kolaburasi dan berinteraksi, yang pada intinya dan 4) hasil hitung cepat juga menunjukkan
konsumen tidak lagi objek tetapi subyek bahwa partai-partai politik yang menggunakan
pemasaran. Beberapa praktek-praktek terbaik media sosial sebagai bagian dari kampanye
perusahaan yang telah berhasil memanfaatkan mereka memenangkan pemilu legislatif
sosial media adalah melakukan survey jejak (Abdillah, 2014)
pendapat keinginan konsumen, memberikan Menurut Sandra (2013) Setiap
tautan layanan video, penawaran diskon, pengguna media sosial termasuk didalamnya
berinteraksi dengan konsumen, dan ekspriental politisi dapat memproduksi pesan dengan
marketing. Tentunya hal ini akan memberikan publik yang lebih terarah karena tersedianya
efek viral marketing, loyalitas brand, word of stimulus teknologi yang modern selama
mouth dan crowd sourching. Sosial media kampanye untuk menjalin hubungan kembali
mampu memfasilitasi masyarakat untuk dengan pemilih. Terbukanya media, didukung
memperoleh informasi terbaru, berpartisipasi, dengan kemajuan teknologi informasi yang
berinteraksi dan kolaborasi dengan pemerintah semakin maju, serta pengemasan isi pesan
secara online. mempermudah para aktor politik untuk
mendiferensiasikan diri dari persaingan politik
3.2. Manfaat Sosial Media dalam Efektifitas yang ada , ditambah dengan kemampuan
Komunikasi Politik informasi politik yang borderless (tidak
berbatas) pembentukan image (citra) politik
Komunikasi politik adalah aplikasi semakin mudah dilakukan termasuk di
prinsip-prinsip komunikasi dalam kampanye antaranya adalah branding kandidat/partai
politik yang beraneka ragam individu, politik sebagai hasil dari proses komunikasi
organisasi, prosedur-prosedur dan melibatkan politik kontemporer. Political branding adalah
analisis, pengembangan, eksekusi dan strategi penggunaan cara strategis consumer branding
manajemen kampanye oleh kandididat, partai untuk membangun citra politik. Dimana salah
politik, pemerintah, pelobi, kelompok- satu contoh dari branding dalam komunikasi
kelompok tertarik tertentu yang bisa digunakan politik kontemporer adalah yang dilakukan
untuk mengarahkan opini publik, Barrack Obama dalam pemilu presidensial
pengembangan dari ideologi mereka sendiri. Amerika Serikat 2007 lalu. Hal serupa juga
Menang dalam pemilihan dan menjadi terjadi dalam dunia komunikasi politik
legislatif hasil pemilu dalam respon kebutuhan- Indonesia. Pasca reformasi dimana
kebutuhan apa yang diinginkan, dipilih orang demokratisasi sudah menjadi hal yang
dan kelompok dalam masyarakat. seharusnya ada, Joko Widodo yang di tahun
Menurut Prisgunanto (2014) dalam 2012 lalu, berhasil menang dalam Pemilu
komunikasi politik yang menjadi isu penting Gubernur DKI Jakarta. Media sosial
mempunyai peranan untuk Jokowi bermanfaat untuk mengurangi jarak antara guru
berkomunikasi dengan publiknya selama masa dan siswa.
kampanye berlangsung untuk menyampaikan Berkaitan dengan penggunaan jejaring
pesan-pesan politis. Dari perbandingan share sosial sebagai sebuah sistem pembelajaran
of awareness masing-masing kandidat .Jokowi belum banyak dilirik oleh para guru, hal ini
dan Basuki memimpin dengan presentase dikarenakan masih banyaknya guru yang
52,6%. Share of awareness ini menunjukkan belum mencoba untuk mulai memanfaatkan
tingginya potensi pasangan tersebut untuk jejaring sosial sebagai salah satu alternatif
memenangkan pilkada dari aktivitasnya di strategi pembelajaran. Situs jejaring sosial
media sosial. Dari sekian media sosial yang yang akrab di kalangan siswa berpotensi untuk
digunakan, Twitter yang merupakan satu media dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran,
yang dijalankan personal oleh Jokowi, hal ini guna menggantikan fungsi perangkat lunak
ditunjukkan pula oleh aktivitas Twitter Jokowi learning management system. Dibandingkan
yang sangat aktif pada masa kampanye dengan perangkat lunak learning management
dibandingkan pada masa lainnya. Ditambah system, jejaring sosial memiliki keunggulan
lagi Jakarta adalah kota tertinggi di dunia yang karena bisa digunakan tanpa harus menyewa
menggunakan Twitter. atau mengelola server serta yang terpenting
adalah lebih akrab dikalangan siswa. Situs
3.3. Manfaat Sosial Media dalam Efektifitas pertemanan sosial seperti facebook, twitter,
Komunikasi Pembelajaran myspace dan lain sebagainya telah menjadi
tren dan seakan menjadi kebutuhan utama bagi
Perubahan dalam pola pembelajaran amat setiap orang (Husain, 2014).
sangat dibutuhkan untuk melakukan Demikian pula dikalangan para pendidik
pembaharuan dalam sebuah sistem dan kalangan para siswa, di kalangan siswa,
pembelajaran konvensional yang dinilai sudah facebook diakses setiap hari dan berbagai
usang dan tidak relevan dengan dinamika komunitas mulai bermunculan. Situs jejaring
perkembangan zaman yang berkembang sosial sebenarnya dapat dijadikan sebagai
semakin cepat dan intensif yang dipicu oleh sebuah alternatif baru yang dapat dimanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan dan dalam dunia pembelajaran. Hal tersebut terkait
teknologi. Teknologi informasi dan dengan upaya meningkatkan semangat belajar
komunikasi dalam pembelajaran berperan para siswa yang pada akhirnya diharapkan
sebagai penghubung dalam pelaksanaan dapat meningkatkan hasil belajar secara lebih
transfer ilmu pengetahuan tanpa sama sekali maksimal. Mayoritas siswa, guru dan
menghilangkan model awal pembelajaran yang masyarakat luas sudah memiliki akun jejaring
berlangsung secara tatap muka di dalam kelas. sosial, dan semestinya hal ini dapat
Pemanfaatan teknologi informasi dan dimanfaatkan dengan baik guna mendukung
komunikasi dalam pembelajaran dilakukan proses pembelajaran, sehingga siswa memiliki
dalam rangka meningkatkan efektifitas dalam lebih banyak variasi dalam proses
pelaksanaan proses pembelajaran yang pada pembelajaran. Banyak siswa dalam sehari log
akhirnya diharapkan dapat meningkatkan hasil in ke akun jejaring sosial mereka lebih dari
belajar siswa serta mutu individu para peserta sekali. Hal tersebut cenderung membuat para
didik dalam hal penggunaan teknologi secara siswa lupa waktu dalam penggunaan situs
lebih tepat dan bermanfaat (Husain, 2014) jejaring sosial sehingga mengalihkan waktu
Menurut Husain (2014), Pemanfaatan yang seharusnya dapat digunakan untuk belajar
internet dalam pembelajaran diharapkan dapat atau kesibukkan lain yang lebih bermanfaat.
merangsang siswa untuk belajar secara lebih Jejaring sosial yang sangat diminati para siswa
mandiri serta berkelanjutan sesuai dengan selain lebih menarik, tentu saja lebih mudah
kecakapan serta potensi alami yang dimiliki. digunakan karena tidak hanya bisa diakses di
Pengembangan kreativitas serta kemandirian kelas saat pelajaran berlangsung, tetapi bisa
peserta didik juga terbuka sangat lebar dengan dari mana saja bahkan melalui ponsel pribadi
menjadikan internet sebagai sebuah sistem (Husain, 2014).
pembelajaran baru. Pemanfaatan internet
sebagai sebuah sistem pembelajaran cukup IV. PENUTUP
Sosioteknologi. Bandung :
Fenomena kehadiran media sosial sebagai Simbiosa Rekatama Media.
dampak dari perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi memang luar biasa. Prisgunanto, Ilham. 2014. Komunikasi
Dengan berbagai layanan yang dapat Pemasaran Era Digital. Jakarta:
digunakan, media sosial telah merubah cara Prisani Cendikia.
berkomunikasi dalam masyarakat. Kehadiran
media sosial bahkan membawa dampak dalam Puntoadi, Danis. 2011. Menciptakan Penjualan
cara berkomunikasi di segala bidang, seperti Melalui Social Media. Jakarta: Elex
komunikasi pemasaran, komunikasi politik dan Media Komputindo.
komunikasi dalam sistem pembelajaran.
Kehadiran media sosial tersebut ternyata Sandra, Lidya Joyce. 2013. Political Branding
membawa dampak perubahan cara Jokowi Selama Masa Kampanye
berkomunikasi dari konvensional menjadi Pemilu Gubernur DKI Jakarta 2012
modern dan serba digital, namun juga di Media Sosial Twitter. Jurnal E-
menyebabkan komunikasi yang berlangsung Komunikasi Vol I. NO.2 Tahun
menjadi lebih efektif. 2013

Setiadi, N, J. 2003. Perilaku Konsumen;


DAFTAR PUSTAKA Konsep dan Implikasi untuk
Strategi dan Penelitian Pemasaran
Abdillah, Leon Andretti. 2014. Social Media Terpadu. Jakarta: Prenada Medai
as Political Party Campaign in Group.
Indonesia. Jurnal Ilmiah MATRIK
Vol.16 No.1, April 2014 Siswanto, Tito. 2013. Optimalisasi Sosial
Media sebagai Meda Pemasaran
Effendy, Onong Uchyjana. 2009. Komunikasi; Usaha Kecil Menengah. Jurnal
Teori dan Praktek. Bandung: Liquidity, Vol. 2, No. 1, January-
Remaja Rosdakarya. Juni 2013, hlm 80-86.

Husain, Chaidar. 2014. Pemanfaatan Teknologi Supradono, Bambang dan Hanum, Ayu
Informasi dan Komunikasi dalam Noviani. 2011. Peran Sosial Media
Pembelajaran di SMA untuk Manajemen Hubungan
Muhammadiyah Tarakan Husain. dengan Pelanggan pada Layanan E-
Jurnal Kebijakan dan Commerce. Jurnal VALUE
Pengembangan Pendidikan Volume ADDED, Vol. 7 , No.2, Maret 2011
2, Nomor 2, Juli 2014; 184-192 – Agustus 2011.
ISSN: 2337-7623; EISSN: 2337-
7615
BIODATA
Morisson. 2007. Periklanan Komunikasi
Pemasaran Terpadu. Jakarta: Ahmad Setiadi, M.Kom, lahir di Tangerang
Ramdina Perkasa. pada tanggal 1 Mei 1975. Tamat pendidikan
Strata satu dari STMIK (Sekarang Universitas)
Nasrullah, Rulli. 2014. Teori dan Riset Media Budi Luhur pada tahun 1988 dengan
Siber (Cybermedia). Jakarta : menyandang gelar Sarjana Komputer (S.Kom)
Kencana Prenadamedia Group. dan tamat pendidikan Strata Dua dari STMIK
Nusa Mandiri Jakarta dengan menyandang
Nasrullah, Rulli. 2015. Media Sosial; Persfektif gelar Magister ilmu Komputer (M.Kom) pada
Komunikasi, Budaya, dan tahun 2012. Sejak tahun 1999 menjadi dosen
tetap pada Akademi Bina Sarana Informatika.

Anda mungkin juga menyukai