Anda di halaman 1dari 1

Perjalananku

Perkenalkan, namaku Made Kharisma Jagaddhita. Aku lahir di Denpasar pada


tanggal 17 Mei 2001 dan beragama Hindu. Dulu saat aku kecil, aku sadar bahwa aku
adalah anak yang apatis. Aku tidak terlalu peduli dengan orang lain, maupun lingkungan
yang ada di sekitarku. Bahkan lomba yang aku yakin kalau aku bisa pun tidak ku ikuti.
Aku juga tidak pernah aktif berorganisasi dimanapun walupun saat aku di Bali, ada
sebuah keharusan bagi seorang remaja untuk bergabung dan aktif di dalam organisasi
sosial yang disebut dengan Sekaa Truna. Tetapi semua itu berubah saat negara api
menyerang aku mulai masuk SMA.

Aku mulai sadar bahwa aku tidak bisa terus seperti ini. “Aku mau jadi apa saat
besar nanti?” “Kira-kira orang tuaku sedih ngga ya ngeliat aku seperti ini?”. Hal-hal
seperti itu terus berputar-putar di dalam benakku. Akhirnya aku mulai mencoba
mengikuti sebuah lomba piano. Bermain piano memang merupakan hobiku sejak kecil.
Akhirnya saat pengumuman juara, tak ku sangka aku mendapatkan juara 3. Senangnya
bukan main! Aku tidak pernah merasa sesenang ini selain saat liburan tiba. Akhirnya aku
mulai mengikuti lomba-lomba lainnya seperti lomba piano, komputer, dan lain-lain. Aku
ingin merasakan hal itu lagi. Merasakan bagaimana rasanya saat kerja kerasku
terbayarkan. Akhirnya aku berhasil mendapatkan juara 2 pada Bali Open Piano
Competition 2017, juara 3 Bali International Open Piano Competition 2018, dan
Diamond Award Indonesia National Piano Festival 2019. Selain itu, aku juga sempat
mengikuti olimpiade komputer walaupun harus gugur dengan peringkat 4 saat di
Provinsi. Setelah semua itu, aku mulai berpikir lagi. “Apakah aku bisa hidup sendiri di
dunia ini. Bagaimana dengan kehidupan sosialku?”. Memang agak miris, aku baru aktif
dalam kepanitiaan dan organisasi saat kelas aku kelas 3 SMA.

Aku mulai aktif dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Sekaa Truna.
Kegiatannya terpusat pada kegiatan-kegiatan sosial seperti: Membersihkan lingkungan,
bersedekah, membantu acara-acara desa, dan lain-lain. Di sekolah, aku mulai bergabung
dengan kepanitiaan. Saat itu, Sekolahku menyelenggarakan sebuah perlombaan untuk
anak-anak SMP yang disebut dengan Gema Akademik SMANSAKU (GAS). Aku
bertanggung jawab di bagian logistik. Namun sampai saat ini, aku masih saja gugup
ketika berbicara dengan orang yang tak ku kenal.

Apa yang ingin ku lakukan saat aku masuk KM ITB? Aku ingin mengembangkan
teknologi yang ada di ITB. Aku ingin ikut serta dalam pengembangkan teknologi dan
memberikan bantuan kepada siapapun yang mampu menciptakan teknologi-teknologi
yang dapat digunakan oleh masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat di sekitar. Dengan masuk KM ITB, aku juga berharap untuk menghilangkan
kegugupanku ketika berbicara dengan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai