MENGATASI KEBOCORAN RISER UNTUK

FT-Prove X PC-Prove I-Prove RT-Prove Tuliskan Judul CIP (Pola A-B-C-D)

MENUNJANG PRODUKSI GAS 4 MMSCFD
DENGAN METODE “MACO” PADA PROGRAM
PHE WMO  Pilih Jenis CIP dan Tuliskan Nama Gugus/Tim
PC-Prove Mr. Bond Tuliskan Nama Fungsi/Unit/Region/AP
REAKTIVASI ANJUNGAN PHE-5-6 PHE WMO
Masalah / Isu / Kejadian / Fakta :
Program reaktivasi anjungan PHE-5-6 terkendala oleh adanya riser yang mengalami kebocoran meskipun telah diperbaiki menggunakan composite Uraikan secara singkat masalah/isu/kejadian/fakta yang diselesaikan /
wrapping. Terjadinya kebocoran tersebut menyebabkan hilangnya produksi gas yang dialirkan sebesar 4 MMSCFD yang bernilai setara dengan Rp 517
 ditindaklanjuti
juta per hari.
Tuliskan prioritas dampak (aspek Q-C-D-S-M) dari yang paling dominan bila
Prioritas Dampak Yang Terjadi / Ditimbulkan: 2 Quality 1 Cost 4 Delivery 3 HSSE* 5 Morale  masalah/isu/kejadian/fakta tidak diselesaikan / ditindaklanjuti (beri no. urut 1 s/d
5), dapat diambil dari hasil risk assessment
Faktor Penyebab Dominan Dari Masalah / isu / Kejadian / Fakta:
Kebocoran pada riser tidak teratasi akibat:
• Klem memiliki keterbatasan luas area perbaikan sehingga terdapat area bocor pada riser yang tidak tertutup klem yang menyebabkan kebocoran
riser di area yang luas (Lampiran B.2.1).
• Keterbatasan composite wrapping untuk perbaikan riser menyebabkan composite wrapping hanya mampu mengatasi thinning sehingga composite Uraikan secara singkat faktor penyebab paling dominan dari
wrapping tidak sanggup menahan tekanan dari dalam riser (Lampiran B.2.2).  masalah/isu/kejadian/fakta (dari hasil root cause analysis)
• Daya rekat bahan composite rendah menyebabkan composite wrapping tidak sanggup menahan tekanan dari dalam riser (Lampiran B.2.4).
• Keterbatasan pengetahuan personil dalam hal repair yang menyebabkan personil tidak mampu mengatasi kebocoran dengan area yang luas
(Lampiran B.2.5).
Setelah dilakukan evaluasi menggunakan Diagram Pareto, diperoleh dua faktor penyebab dominan yaitu (1) keterbatasan composite wrapping untuk
perbaikan riser dan (2) daya rekat bahan composite rendah dengan kumulatif RPN sebesar 88,7%.
Solusi / Perubahan Yang Dilakukan:
Solusi yang dipilih untuk mengatasi kebocoran di riser PHE-5-6 dengan menggunakan metode MACO (Mapping, Assessment, Cold bonding patching
plate & double Overlap wrapping) yang merupakan metode pertama di dunia. Solusi ini dipilih karena biaya yang dibutuhkan untuk implementasi  Uraikan secara singkat solusi / perubahan yang dilakukan
paling rendah, memiliki risiko rendah saat eksekusi, teruji di lab CMPFA UI, durasi pekerjaan paling singkat, dan tidak memicu korosi eksternal setelah
perbaikan.

Kondisi Setelah Solusi / Perubahan Dilakukan:

Dengan diterapkannya metode MACO, maka kebocoran pada riser di anjungan PHE-5-6 dapat diatasi dengan cepat. Kondisi setelah perbaikan, riser
dapat beroperasi dengan operating pressure hingga 350 psig dan perusahaan mendapatkan tambahan revenue produksi gas dari PHE-6 & PHE-5-6  Uraikan secara singkat kondisi setelah solusi / perubahan dilakukan

sebesar 92 Miliar Rupiah (setara 5 MMSCFD) sehingga KPI perusahaan tahun 2019 tercapai.
Pilih maksimum 3 jenis Value Creation (aspek Q-C-D-S-M) yang paling dominan
Value Creation Yang Dihasilkan/Diperoleh: 2 Quality 1 Cost 4 Delivery 3 HSSE* 5 Morale  diperoleh/dihasilkan setelah solusi / perubahan dilakukan

Value Creation-1 Aspek Cost :

Tentukan hasil Value Creation (aspek Q/C/D/S/M) paling dominan urutan
Mendapatkan tambahan revenue produksi gas dari PHE-6 & PHE-5-6 sebesar 92 Miliar Rupiah (setara 5 MMSCFD) (Lampiran B.6.2) dengan total  pertama dan beri penjelasan singkat
value creation yang dihasilkan sebesar Rp 897 Miliar.
Value Creation-2 Aspek Quality : Tentukan hasil Value Creation (aspek Q/C/D/S/M) paling dominan urutan kedua
Riser dapat kembali beroperasi dengan operating pressure sebesar 350 psig (Lampiran B.6.1).  dan beri penjelasan singkat

Value Creation-3 Aspek HSSE : Tentukan hasil Value Creation (aspek Q/C/D/S/M) paling dominan urutan ketiga
Kebocoran riser teratasi dan nilai TRIR perusahaan selama tahun 2019 sebesar 0. (Lampiran B.6.4).  dan beri penjelasan singkat

Solusi / Perubahan Yang Dilakukan Merupakan: Kategori

X Inovasi  Baru  (Belum  Pernah Ada Sebelumnya) Pengembangan  Inovasi  Yang Pernah  Ada Sebelumnya Peningkatan Produksi/Valuable Product
Tentukan salah satu jenis solusi / perubahan yang dilakukan dan tentukan 1-3
Replikasi  dari Improvement/  Inovasi sebelumnya Operasi/Pemeliharaan/Kehandalan Sarfas
pilihan kategori yang sesuai serta penjelasan singkat mengenai hasil
Keterangan:  penelusuran, referensi yang digunakan, perbedaan dengan inovasi sebelumnya,
Inovasi metode MACO merupakan metode pertama di dunia yang telah mendapatkan HAKI. Metode ini dapat meningkatkan produksi gas
dll
perusahaan, mendapatkan tambahan revenue, meningkatkan kualitas dan keandalan fasilitas produksi serta menjaga keamanan wilayah HSSE
kerja. Perhitungan inovasi metode MACO telah dibuat aplikasi digital sehingga memudahkan replikasi di tempat lain.

Solusi / Perubahan Yang Dihasilkan Dalam Bentuk:

 Pilih bentuk solusi / perubahan yang dihasilkan
Produk Jadi / Alat (Prototype) X Aplikasi IT / Digital Perbaikan  Proses/Sistem X Lainnya metode MACO

Anggota Gugus/Tim CIP:

Fasilitator: R. Dody Hariadi (19070617) - FEI
Ketua: Arif Cahyono (19070495) - FEI
Tuliskan Nama, Nopek dan Asal Fungsi dari Fasilitator, Ketua dan Anggota
Anggota: 4. Ita Kurniawati (TPC-WMO-0212) - QHSSE
 Gugus/Tim CIP
1. Yanita Firda Adelia (TPC-WMO-0301) - FEI 5. Doni Zein (19070588) - FEI
2. Richard Manurung (19070494) - FEI 6. Allex Aromatica A. (TPC-WMO-0238) - FEI
3. Indra Basuki (19070144) - FEI

* Health, Safety, Security & Environment

HSSE
Peningkatan Produksi/Valuable Product
Optimasi Proses/Produk/Aset
Pengendalian Losses & Limbah
Operasi/Pemeliharaan/Kehandalan Sarfas
Energi Baru & Terbarukan (NRE)
Efisiensi Energi
Diversifikasi Produk & Leverage
Peningkatan Layanan 
Digitalisasi/Otomatisasi
Integrasi/Sinergi
Pengelolaan Data/Dokumen