i
KATA PENGANTAR
TIM PMKP
ii
LAPORAN EVALUASI PROGRAM KERJA
TAHUN 2019
I. PENDAHULUAN
Salah satu usaha peningkatan penampilan dari masing – masing
sarana pelayanan rumah sakit adalah dengan meningkatkan mutu
pelayanan di semua unit pelayanan, baik pada unit pelayanan medik,
pelayanan penunjang medik, ataupun pada unit pelayanan administrasi
dan manajemen melalui program peningkatan mutu.
Mutu Pelayanan Rumah Sakit merupakan derajat kesempurnaan
pelayanan Rumah Sakit untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat/konsumen akan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
standart profesi dan standart pelayanan profesi dengan menggunakan
potensi sumberdaya yang tersedia di rumah sakit secara wajar, efisien
dan efektif serta diberikan secara aman dan memuaskan sesuai norma,
etika, hukum dan sosio budaya, dengan memperhatikan keterbatasan
dan kemampuan rumah sakit dan masyarakat sebagai konsumen.
Evaluasi program kerja PMKP Tahun 2019 dilakukan di Januari 2020,
yaitu dengan melakukan evaluasi kegiatan PMKP pada yang meliputi :
No Kegiatan Program Realisasi Evaluasi
1
2 Pemenuhan Pengajuan Ruang 100%
Sarana dan sarana dan Manajemen
Prasarana prasarana Mutu/ruang Tim
ruang ruang Pmkp sudah ada
Manajemen Manajemen dan sarana
Mutu/ruangan Mutu/ruang prasarananya
Tim PMKP Tim PMKP sudah dilengkapi
5
Indikator Pelaporan Belum dapat 100%
Mutu indikator mutu terlaksana tepat
(Indikator tiap tanggal 10 waktu
Area Klinis, bulan
Area berikutnya
Manajerial,
dan sasaran
keselamatan
Pasien) serta
indikator mutu
unit
2
6 Pelaksanaan Pelaporan Pelaporan data 100%
Program data program IKP dan
Keselamatan keselamatan sosialisasi
Pasien ( pasien tiap pelaporan IKP
sentinel,KTD, bulan telah di
KTC dan laksanakan
Clinical Risk
Manajemen)
3
8. FMEA dan Mengumpulka Pembuata 100%
RCA
n data n FMEA
identifikasi dan RCA
resiko pada Penanganan
tiap unit dan resiko jatuh
dikelola oleh
Tim KPRS
4
12 Monitoring Data Telah dilakukan 75%
. & evaluasi kredensialing kredensialing
Penilaian dari profesi pada pada
Kinerja Unit kehatan di RS petugas medis
evalusi kinerja
unit dalam
Proses
III. PENUTUP.
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tim PMKP telah menyusun laporan
program kerja PMKP, meskipun masih banyak kekurangan dan
ketidaklengkapan laporan ini ,tetapi kami akan berusaha untuk
melakukan perbaikan baik sumber data maupun analisa data.
5
Dengan tersusunya laporan kegiatan PMKP di tahun 2019 ini
diharapkan dapat dijadikan acuan untuk lebih memperbaiki
pelayanan, baik pelayanan Interna maupun external.
(dr.Ihsan Wardawati,MKK)
6
7
LAPORAN KEGIATAN KOMITE PMKP RSUD Dr.R.SOETIJONO
BLORA TAHUN 2018
A. PENDAHULUAN
Indikator adalah suatu cara untuk menilai penampilan dari suatu kegiatan
dengan menggunakan instrumen atau dapat diartikan seperangkat alat ukur
mutu pada output suatu pelayanan.
Untuk dapat melaksanakan indikator peningkatkan mutu dengan baik
maka KMKP melalui Unit Pelaksana Program melakukan kegiatan sesuai
dengan indikator masing-masing unit kerja.
Namun dalam pelaksanaan awal masih belum seluruh indikator di Unit kerja
terlaksana sesuai dengan program,dikarenakan masih belum seluruhnya
memahami tentang tata cara dalam pelaksanaan kegiatan. Namun setelah
dilakukan sosialisasi dan koordinasi setiap bulan kegiatan mutu bisa berjalan
dengan lancar dimasing – masing Unit baik untuk indikator mutu Utama
maupun Indikator Mutu Unit, meskipun dalam pelaporan indikator masih
belum bisa tepat waktu sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
B. LAPORAN KEGIATAN
A. HASIL INDIKATOR MUTU UTAMA
1. INDIKATOR AREA KLINIS
a. Kelengkapan Assesment awal Keperawatan pada pasien baru Rawat
Inap dalam 24 jam
DATA BULANAN
TAHUN
BULAN NUMERATOR DENOMINATOR CAPAIAN STANDARD
JANUARI 912 958 95,2% 100%
FEBRUARI 810 836 96,9% 100%
MARET 966 989 97,7% 100%
APRIL 934 954 97,9% 100%
MEI 899 909 98,9% 100%
JUNI 890 914 97,4% 100%
2018
JULI 980 991 98,9% 100%
AGUSTUS 955 967 98,8% 100%
SEPTEMBER 957 970 98,7% 100%
OKTOBER 1050 1075 97,7% 100%
NOVEMBER 1156 1178 98,1% 100%
DESEMBER 1220 1240 98,4% 100%
RATA - RATA 5098 11981 97,9% 100%
8
Analisa : belum dapat mencapai target 100%
Capaian rata –rata tahun 2018 97,9 %
pengkajian awal tidak segera dilengkapi dalam waktu
24 jam,tidak lengkap pada jam pengkajian.
Pengkajian tidak menuliskan nama petugas hanya
paraf saja.
Pengkajiann tidak lengkap pada perumusan diagnosa
keperawatan
9
medik mencapai target
Penyampaian hasil
capaian oleh KMKP
10
tunggu namun capaian mencapai mutu kepada
pemeriksaan terlama adalah target 140 unit terkait
laborat tetap 124 menit pada menit 2. Mempertahank
mencapai target bulan januari dan Capaian an hasil
≤140 menit tercepat 49,8 rata –rata indikator agar
Meningkatkan menit menit tahun 2018 tetap
target waktu pada bulan Juni adalah 36,3 mencapai
tunggu menjadi menit target
60 menit
11
Analisa : belum dapat mencapai target 100%
Capaian rata rata tahun 2018 93,6 %,Capaian tertiggi
pada bulan Oktober 96,0 %, dan capaian terendah
pada bulan Januari 89,1 %
Hasil tidak segera didistibusikan ke ruang rawat
inap,karena kurangnya tenaga.
Pengambilan foto Thorax pad buku register Radiologi
,kadang tidak ditulis jam pengambilan.
Petugas Radiologi tidak memberitahu Ruangan untuk
mengambil hasil pemeriksaan Foto Thorax.
Hari libur petugas tidak ada ditempat.
13
Analisa : belum dapat mencapai target 100%
Capaian rata –rata 99,4 %
Petugas terburu dalam mengirim pasien ke IBS.
Site marking hilang saat pasien dipindahkan ke
IBS
tinta untuk site marking ,mudah pudar
ada croscek dengan petugas ruangan dan IBS
untk site marking
Tidak ada kejadian IKP,karena petugas IBS
melakukan crosscek dengan petugas Ruang rawat
dan status pasien
14
status marking
pasien
15
pasien obat paten
Antibiotik diganti karena masih tercover dengan JKN
16
masih
tercover
dengan JKN
17
Plan Do Study Elakukan Action
4. Monitoring oleh
masing – masing
kabag terkait
18
Analisa : belum dapat mencapai target 100%
Capaian rata-rata 94,9 %
DPJP anaesthesi belum melakukan pemberian
Edukasi
Dokter Anaesthesi tidak melakukan visite pada
pasien sebelum dilakukan operasi
Petugas terburu-terburu mengirim pasien ke IBS
19
(Konfirmasi
saat pasien
sudah masuk
di Rawat Inap
dengan
mengingatkan
kembali)
3. Monitoring
oleh
Penanggung
jawab terkait
h. Tidak adanya kejadian salah penyerahan darah tranfusi
DATA BULANAN
TAHUN
BULAN NUMERATOR DENOMINATOR CAPAIAN STANDARD
JANUARI 0 99 0% 0%
FEBRUARI 0 100 0% 0%
MARET 0 64 0% 0%
APRIL 0 97 0% 0%
MEI 0 109 0% 0%
JUNI 0 81 0% 0%
2018
JULI 0 128 0% 0%
AGUSTUS 0 127 0% 0%
SEPTEMBER 0 97 0% 0%
OKTOBER 0 106 0% 0%
NOVEMBER 0 108 0% 0%
DESEMBER 0 99 0% 0%
RATA - RATA 0 537 0% 0%
20
Analisa : sudah mencapai target 100%
Tidak ada kesalahan penyerahan transfusi tahun
2018.
Pergantian Format baru pada asesment awal pasien
,pada form rekam medis
Petugas pengisi data ,masih belum mengerti
pengisian sensus harian indikator mutu
21
Analisa : belum dapat mencapai target 100%
Capaian bulan capaian rata –rata 94,6 %
Petugas Ruangan belum mengembalikan Status RM
pasein lebih 24 jam
Pada hari Libur,petugas administrasi libur,sehingga
pengembalian rekam medis tertunda 1 hari lebih lama.
rekam medis belum lengkap pada item lembar resume
pasien.
23
langkah dan 5 moment kebersihan tangan
c. Apakah konsentrasi cairan sesuai dengan petunjuk
penggunaanya
d. Laju pemberian terapi cairan apakah sudah sesuai
dengan kebutuhan pasien.
24
2) INDIKATOR MUTU AREA MANAJEMEN
a. Ketersediaan obat Emergency di ruang resusitasi di IGD
DATA BULANAN
TAHUN
BULAN NUMERATOR DENOMINATOR CAPAIAN STANDARD
JANUARI 779 868 89,7% 100%
FEBRUARI 743 784 94,8% 100%
MARET 868 883 98,3% 100%
APRIL 812 840 96,7% 100%
MEI 836 868 96,3% 100%
JUNI 800 840 95,2% 100%
2018
JULI 819 868 94,4% 100%
AGUSTUS 837 868 96,4% 100%
SEPTEMBER 818 840 97,4% 100%
OKTOBER 829 868 95,5% 100%
NOVEMBER 815 840 97,0% 100%
DESEMBER 846 868 97,5% 100%
RATA - RATA 4145 4284 96,8% 100%
25
tercapai pada pemakaian obat Capaian rata – dengan SPO yang
Tribulan emergensi, ada rata 96,8 % berlaku
berikutnya petugas farmasi Petugas belum 2. Beri Peringatan
khusus pemakaian disiplin dalam kepada petugas
di IGD, petugas melakukan yang tidak
harus segera pencatatan elakukan penulisan
melakukan order pemakaian pemakaian obat
obat emergensi obat Emergensi setah
setelah pemakaian. emergensi pemakaian
Belum ada dengan melaui
Petugas briefing pada unit
Farmasi IGD
Khusus untuk Sosialisasi ke unit
stok obat – unit terkait
khusus
pemakaian di
IGD.
Obat
Emergensi
tidak segera
diorder setelah
pemakaian
26
Analisa : 1. belum dapat mencapai target 100%
28
sudah merasa lebih baik tapi belum persetujuan
DPJP
pasien pulag karena ingin pindah ke RS lain tanpa
melaui prosedur tansfer antar RS (rujukan)
pasien pulang dikarenakan merasa penyakitnya
sudah tidak dapt disembuhkan
keluarga sudah merasa tidak bisa disembuhkan
penyakit pasien dan ingin dirawat dirumah saja (
pada pasien ICU dan Anak)
Pasien tidak puas dengan pelayanan Rumah Sakit
29
merasa
penyakitnya
sudah tidak
dapt
disembuhkan
keluarga sudah
merasa tidak
bisa
disembuhkan
penyakit pasien
dan ingin
dirawat dirumah
saja ( pada
pasien ICU dan
Anak)
Pasien tidak
puas dengan
pelayanan
Rumah Sakit
30
Berdasarkan grafik diatas didapatkan bahwa hasil indikator capaian selama
pada Semester
BOR Ruang Mawar SMT I adlah 51,4% sesuai dengan standar yaitu
60-80%dan mengalami penurunan pada n rata-rata pada SMT II
adalah
LOS pada ruang Mawar pada SMT I adalah 3,8 hari sesuai dengan
standar: 6-9 Hari dan mengalami penurunan pada rata-rata SMT II
adalah 3,2 hari.
TOI pada ruang Mawar 1.06 hari masih dalam standar : 1-3 hari dan
mengalami penurunan pada SMT II yaitu 3,6 hari dan rata-rata pada
SMT II adalah 4,6 hari
BTO Ruang Mawar yang sangat tinggi 24,1 dalam SMT I dibanding
dengan standar 30-40 Kali/Tahun pada semester II 24,
BTO ruang Mawar pada SMT II adalah 24, mengalami kenaikan
menjadi 16% disebabkan oleh jumlah kamar yang tersedia hanya
16 kamar sehingga menyebabkan tingginya frekuensi penggunaan
kamar sehingga memungkinkan timbul infeksi karena waktu tunggu
antrian kamar yang terlalu pendek sehingga dapat menimbulkan
resiko infeksi.
31
e. Kepuasan pasien/keluarga terhadap berbagai faktor pendukung
pelayanan di rumah sakit
DATA BULANAN
TAHUN
INDIKATOR CAPAIAN CAPAIAN RATA2 STANDAR
WAKTU
TUNGGU 82% 85%
PELAYANAN 84% 100%
KETEPATAN
WAKTU 85% 85%
2018
PELAYANAN 85% 100%
KEDIPLINAN 88% 88%
PETUGAS 88% 100%
TINGKAT
78% 86%
KEPUASAN 82% 100%
RATA - RATA 64% 100%
32
Plan Do Study Action
33
Analisa : 1. belum dapat mencapai target 100%
2. Capaian Semester I masih dibawah standar
3. Kepuasaan terhadap pekerjaan 85 %
4. Kepuasaan terhadap imbalan 83 %
5. Kepuasaan terhadap rekan kerja 85 %
6. Kesempatan promosi 88 %
7. Kepuasaan terhadap imbalan terendah sebesar 83 %,
dikarenakan pembayaran insentif atau jasa pelayanan
selalu terlambat.
8. Kesempatan untuk promosi sebesar 88 %
dikarenakan bagi pegawai ( PNS) kenaikan pangkat
sudah diatur sesuai dengan undang –undang dan
peraraturan pemerintah.
34
imbalan
terendah
sebesar 83 %,
dikarenakan
pembayaran
insentif atau
jasa pelayanan
selalu
terlambat.
8.Kesempatan
untuk promosi
sebesar 88 %
dikarenakan
bagi pegawai (
PNS) kenaikan
pangkat sudah
diatur sesuai
dengan undang
–undang dan
peraraturan
pemerintah
35
Berdasarkan grafik diatas didapatkan data pasien dengan diagnosa klinis
DHF selama Tahun 2018 didapatkan data jumlah pasien dengan diagnosa
klinis DHF adalah 330 pasien, pasien dengan penderita DHF tertinggi pada
bulan Februari 135 pasien ,
36
bulan Februari dengan DKK
135 pasien , untuk pelaporan
DHF agar
dilakukan
fogging pada
daerah yang
terdapat pasien
DHF.
DATA BULANAN
TAHUN
BULAN NUMERATOR DENOMINATOR CAPAIAN STANDARD
JANUARI 568 600 94,7% 100%
FEBRUARI 502 524 95,8% 100%
MARET 597 619 96,4% 100%
APRIL 596 610 97,7% 100%
MEI 588 599 98,2% 100%
JUNI 618 630 98,1% 100%
2018
JULI 655 665 98,5% 100%
AGUSTUS 663 675 98,2% 100%
SEPTEMBER 681 693 98,3% 100%
OKTOBER 705 715 98,6% 100%
NOVEMBER 802 814 98,5% 100%
DESEMBER 834 842 99,0% 100%
RATA - RATA 3685 3739 98,6% 100%
37
Analisa : 1. belum dapat mencapai target 100%
2. Capaian Rata –rata adalah 98,6%
3. Billing entry tidak dapat dilakukan tepat waktu karena
pada hari libur petugas ADM libur
4. Beberapa petugas Ruangan belum dapat melakukan
billing Entry SIM RS.
DATA BULANAN
TAHUN TANNGAL
NUMERATOR DENOMINATOR CAPAIAN STANDARD
PELATIHAN
38
Analisa : belum dapat mencapai target 100%
pada pelatihan (inhouse training ) petugas yang tidak
lulus pada pelatihan dikarenakan tidak dapat
mengikuti pelatihan hingga pelatihan selesai.
Petugas yanng tidak lulus pelatihan tidak dapat
meperagakan penggunaan APAR dikarenakan salah
ddalam menggunakan APAR,tidak bisa membuka
pengaman APAR
39
pelatihan
hingga
pelatihan
selesai.
Petugas
yanng tidak
lulus
pelatihan
tidak dapat
meperagakan
penggunaan
APAR
dikarenakan
salah ddalam
menggunaka
n APAR,tidak
bisa
membuka
pengaman
APAR
40
Analisa : 1. belum dapat mencapai target 100%
2. Capaian rata –rata semester II adalah 97,8 %
3. Petugas belum memahami prosedur identifikasi
4. Identifikasi yang disepakati untuk dinilai adalah
Nama pasien dan No Rekam Medis Pasien
41
b. Kepatuhan petugas dalam melaksanakan komunikasi efektif
dengan S-BAR
DATA BULANAN
TAHUN
BULAN NUMERATOR DENOMINATOR CAPAIAN STANDARD
42
tercapai pada Capaian rata –
Triwulan 2. SPO dan rata adalah 97,9
berikutnya Penduan %,
belum
disosialisasikan
43
Plan Do Study Action
Mengupayakan Petugas farmasi belum dapat 1. Beri teguran
agar target tidak patuh mencapai target pada petugas
indikator dalam 100% jika menyimapan
tercapai pada penyimpanan Capaian rata-rata obat LASA tidak
Triwulan obat LASA Semester I 94,9 % sesuai SPO
berikutnya dengan tepat Briefing dengan
dan benar unit farmasi
untuk PJ tiap
shift dalam
penyimpanan
dan
pengawasan
obat LASA
Sosialisasikan
hasil pada unit
terkait
44
Analisa : 1. belum dapat mencapai target 100%
2. Capaian rata – rata 98,5%
3. karena pasien dari operasi elektif direncanakan dari
rawat jalan dan langsung masuk rawat inap dan
segera mendapat tindkaan operasi. sehingga petugas
kurang patuh dalam pengisian ceklist keselamatan
pada perawat rawat inap.
45
e. Prosentase kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan
kebersihan tangan dengan metode enam langkah dan lima
momen
DATA BULANAN
TAHUN
BULAN CAPAIAN STANDARD
JANUARI 83,30% 80%
FEBRUARI 85,30% 80%
MARET 85,60% 80%
APRIL 86,10% 80%
MEI 86,30% 80%
JUNI 85,90% 80%
2018
JULI 86,70% 80%
AGUSTUS 86,10% 80%
SEPTEMBER 87,30% 80%
OKTOBER 87,30% 80%
NOVEMBER 87,70% 80%
DESEMBER 88,70% 80%
RATA - RATA 86,36% 80%
46
langkah yang kongkrit untuk pengendalian infeksi
sehingga tujuan Rumah Sakit dapat tercapai. Sehingga
angka kepatuhan hand hygiene dapat maksimal
3.2 Rekomendasi
a. Perlu adanya pelatihan / refresing untuk
pelatihan dasar tentang pengendalian infeksi
rumah sakit
b. Sosialisasi Kebijakan dan SPO
c. Setiap perawat harus mengerti urutan hand
hygiene yang benar dan tepat
d. Tersedia poster Hand Hygiene dan sarana
prasarana
e. Dilakukan Lomba Hand Hygiene
6. Dukungan managemen yang berkesinambungan
sangat dibutuhkan untuk pelayanan yang baik dan
berkualitas
47
hygiene yang
benar dan
tepat
d. Tersedia
poster Hand
Hygiene dan
sarana
prasarana
e. Dilakukan
Lomba Hand
Hygiene
48
Analisa : 1. belum dapat mencapai target 100%
2. Capaian bulan Rata- rata 97,5 %
3. pemasangan stiker belum dilaksanakan karena
gelang habis
4. pasien tidak dipasang gelang karena petugas tidak
melakukan asesmen resiko jatuh pada pasien dengan
resiko jatuh.
5. Gelang habis tidak segera dilakukan permintaan ke
bagian pengadaan.
Plan Do Study Action
Mengupayakan Petugas belum Capaian 1. Briefing
agar target patuh dalam belum dapat dengan ka
indikator pada melakukan mencapai IRNA ,ka IBS
Triwulan pemasangan gelang target 100% dan Karu
berikutnya kepatuhan Capaian rawat inap
Pemasangan bulan Rata- tentang
Penandaan Risiko rat pemasangan
Jatuh/Stiker Kuning Capaian penandaan
1. pemasangan bulan Rata- resiko jatuh /
stiker belum rata 97,5 % resiko jatuh
dilaksanakan 2. Segera
karena gelang lakukan
habis permintaan
2. pasien tidak stiker kuning
dipasang gelang pada bagian
karena petugas pengadaan .
tidak melakukan 3. lakukan
asesmen resiko refreshing
jatuh pada pasien SPO
dengan resiko penandaan
jatuh. resiko jatuh.
3. Gelang habis 4. Sosialisasikan
tidak segera hasil pada
dilakukan unit terkait.
permintaan ke Sosialisasikan
bagian hasil dengan
pengadaan unit- unit terkait
49
4. INDIKCATOR LIBARARY OF MEASURE (ILM)
a. ILM 1 acute myocard infark Pemberian aspirin pada pasien AMI,pada
saat pulang/keluar dari Rumah Sakit
DATA BULANAN
TAHUN
BULAN NUMERATOR DENOMINATOR CAPAIAN STANDARD
JANUARI 32 33 97,0% 100%
FEBRUARI 22 24 91,7% 100%
MARET 45 45 100,0% 100%
APRIL 31 31 100,0% 100%
MEI 70 72 97,2% 100%
JUNI 40 40 100,0% 100%
2018
JULI 31 32 96,9% 100%
AGUSTUS 22 22 100,0% 100%
SEPTEMBER 44 45 97,8% 100%
OKTOBER 31 31 100,0% 100%
NOVEMBER 68 70 97,1% 100%
DESEMBER 39 40 97,5% 100%
RATA - RATA 204 208 98,1% 100%
50
berikutnya aspirin pada tahun 98,1 %
pasien AMI 3. Pasien yag
sesuai dengan tidak
ketentuan diresepkan
yang berlaku AMI saat
dirawat di pulang karena
Rumah sakit masih punya
stok obat di
rumah (
meneruskan
obat dari
rumah
JANUARI 0 958 0% 0%
FEBRUARI 0 836 0% 0%
MARET 0 989 0% 0%
APRIL 0 954 0% 0%
MEI 0 909 0% 0%
JUNI 0 914 0% 0%
2018
JULI 0 991 0% 0%
AGUSTUS 0 967 0% 0%
SEPTEMBER 0 970 0% 0%
OKTOBER 0 1075 0% 0%
NOVEMBER 0 1178 0% 0%
DESEMBER 0 1240 0% 0%
RATA - RATA 0 5430 0% 0%
51
Analisa : mencapai target 0%
Tidak ada kejadian jatuh selama pasien dirawat di
rumah sakit.
52
Analisa : 1. mencapai target
2. Tidak ada kejadian decubitus selama dirawat di rumah
sakit
d. ILM V Perinatal care Angka bayi baru lahir yang mendapatkan ASI
exclusive
DATA BULANAN
TAHUN
BULAN NUMERATOR DENOMINATOR CAPAIAN STANDARD
53
: belum dapat mencapai target 100%
Capaian rata – rata 99 %,
Bayi lahir spontan dengan gangguan nafas setelah
lahir tidak diberikan ASI segera
Pada BBLR pemberian ASI tidak secara ekslusif dan
diberi pengganti ASI khusus BBLR
54
Analisa : 1. belum dapat mencapai target 100%
2. Capaian rata-rata 96,1 %, DPJP tidak memberikan
advice untuk konsul dengan bagian fisiotherapi
55
Analisa : 1. Tidak aada kejaadian VAP dan Decubitu sdi rumah
sakit
2. Angka plebitis tahun 2018 0,24 %
3. IDO pada rawat inap 0,8 % dan IDO rawat jalan 11,93
%
4. Angka kejadian ISK 0,65 %
1. PHLEBITIS
Faktor penyebab terjadinya phlebitis :
56
e. Pengusulan transparan dressing.
f. Observasi dan perawatan infus
2. ISK
Faktor Penyebab terjadinya ISK diruangan :
57
faktor usia yang lanjut
c. Kurangnya Sumber Daya Manusia pada pasien
yang menyebabkan kurangnya input yang
didapat saat edukasi tentang gizi oleh ahli gizi
dan perawatan luka di rumah oleh perawat.
d. Jarak antara rumah sakit dan tempat tinggal
sehingga pasien sering menunda waktu
kontrol.
e. Perawatan luka dirumah yang kurang dalam
prinsip aseptik.
f. Kepatuhan kebersihan tangan kurang.
Rekomendasi
a. Kepatuhan kebersihan tangan merupakan
keberhasilan menurunkan angka HAIs.
b. Penerapan BUNDLES IDO
- Cukur bila perlu dan denga clipper elektrik
sehingga tidak mengalami luka pada daerah
yang akan dilakukan operasi.
- Antibiotik max 1 jam sebelum dilakukan
incisi.
- Temperatur tubuh tidak boleh melebihi
37,5°C pada saat akan dilakukan operasi.
- Gula darah harus normal. Cek gula darah
sebelum dilakukan tindakan operasi.
- Mandi dan keramas menggunakan sabun
dan shampo yang mengandung chloheidine
2 %.
c. Melakukan perawatan luka seuai SOP yang
ada.
d. Kepatuhan penggunaan APD.
Edukasi yang adekuat seluruh PPA kepada
pasien. .
B. SARAN
a. Umum
1) Di mohon untuk semua Kabag/Kains/Kaur Melakukan monitoring
dan Evaluasi hasil indicator yang lebih tertib.
58
2) Untuk pengumpulan data setiap bulan mohon lebih tertib karena
dari hasil pencapaian selama 3 bulan untuk pelaporan 3 bulan rata
– rata (97, %) dikumpulkan ≥ tanggal 10
b. Khusus
1. Indikator Mutu Area Klinis
No. Judul Indikator Mutu Utama Saran
59
rawat inap serta DPJP dan Dr. jafga
dalam penulisan resep
- sosialisasika nhasil pada unit terkait
6. Terpenuhinya assesmen pasien - Monitoring kelengkapan asesmen
Pra Anestesi oleh Dokter oleh Dr anasthesi
Anestesi - Dilakukan tindak lanjut oleh Direktur
/ Kabid pelayanan Medik
7. Tidak adanya kejadian salah - Koordinasi dengan Kabid pelayan
penyerahan darah tranfusi untuk melakukan Rapat bersama
dengan DPJP tentang pemesanan
darah
- Konfirmasi dan koordinasi sebelum
dilakukan pemesanan
- Pembuatan Kebijakan tentang
pemesanan darah
- sosialisasi pengisian formmonitoring
transfusi darah
8. Kelengkapan pengisian rekam - Sosialisasi kembali tentang
medis 24 jam setelah selesai pengisian resume medis kepada
pelayanan DPJP
- Monitoring oleh Kaur agar selalu
mengingatkan DPJP untuk
melakukan pengisian Resume
Medis segera setelah pasien pulang
- Koordinasi antar sift (Operan)
9. Angka Kejadian Infeksi Luka - Monitoring pasien yang terpasang
Infus (ILI) infuse
- Monitoring pelaporan surveilens
infeksi
60
- monitoring oleh kepala ruang
penggunaan obat emergency
- sosialisasikan hasil pada unit terkait
2. Ketepatan Waktu Laporan - Pemberlakuan tata tertib tentang
Indikator Mutu penyetoran status
- Refres tentang pengisian
kelengkapan berkas rekam medis
- Selalu mengingatkan kepada DPJP
untuk melengkapi berkas Rekam
Medik setelah pasiennya pulang
3. Kejadian pasien pulang atas - Tingkatkan pelayana rawat inap
permintaan sendiri dengan pengajuan usualan
penambahan tenaga keperawatan
untuk memenuhi kebutuhan
perawatann yang ideal
- monitoringdengan ka IRNA dan
Karu rawat inap mengenai
penanganan pasien pulang atas
permintaan sendiri
- lakukan pelayanan dengan service
excelent
- lakukan sesuai SPO tenntang
pasien Pulang Atas permintaan
sendiri
4. - sosialisasikan hasil indikator mutu
Utilisasi Ruang VVIP Mawar
- stelisirisasi ruangan sesuai
prossedur
- tingkatkan pelayanan
- pertimbangkan untuk menutup
ruang VVIP Mawar untuk
mengurangi kerugian RS
5. - Sosialisasi ke unit terkait
e. Kepuasan pasien/keluarga
- sosialisasi kan alur komplain pasien
terhadap berbagai faktor
pada unit-unit terkait
pendukung pelayanan di rumah
- Peningkatan pelayanan prima
sakit
- Sosialisasi tentang Excellent servise
61
6. Kepuasan karyawan terhadap - Disiplin administrasi
berbagai faktor pendukung - Usulan ke penyelenggara JKN dan
kinerja di rumah sakit JKN agar mempermudah prosses
klaim untuk meningkat kepuasan
karyawan terhadap imbalan.
7. Demografi Pasien dengan - Sosialisasi hasil indikator mutu
Diagnosis KLinik DHF - Meningkatkan pencatatan dan
pelaporan
- memberikan edukasi pada pasien
ttg perawatan pasien DHF dan
pencegahan DHF
- Membentuk kerjasa sama dengan
dinas terkait yaitu DKK untuk
pelaporan DHF agar dilakukan
fogging pada daerah yang terdapat
pasien DH
8. Ketepatan entry data billing - displin pelaporan administrasi
pelayanan Rawat Inap sesuai sesuai tanggal ditentukan
tanggal pelayanan
9. - Sosialisasi ke unit – unit terkait
Prosentase pegawai yang
- Merencanakan pelatihan
mengikuti pelatihan pemakaian
penggunaan K3RS pada seluruh
APAR dan mampu
pegawai RSUD Blora tiap 6 bulan
memperagakannya
sekali
3) Indikator Mutu Sasaran Keselamatan Pasien
No. Judul Indikator Mutu Saran
Utama
62
mengingatkan kepada DPJP dalam
melakukan verifikasi pada pasien baru/
jika belum dilakukan saat sift tersebut
maka wajib dioperkan kepada sift
berikutnya, dan seterusnya
3. Prosentase Ketetepatan - Dipertahankan
Penyimpanan obat LASA - Sosialisasi hasil indikator mutu
4. Kelengkapan Pengisian - monitoring ka IRNA ,ka IBS dan Karu
Format Check List rawat inap tentang kelengkapan
Keselamatan Pasien Operasi pengisian ceklist kelengkapan operasi
Sosialisasikan hasil pada unit terkait
5. Prosentase kepatuhan - monitoring IPCN dan Karu masing-
petugas kesehatan dalam masing rawat inap untuk kepatuhan 5
melakukan kebersihan momen cuci tangan Peningkatan
tangan dengan metode kesadaran petugas dalam melakukan
63
PENUTUP
Puji syukur kehadirat Allah SWT Komite PMKP telah menyusun laporan
program kerja PMKP, miskipun masih banyak kekurangan dan
ketidaklengkapan laporan ini ,tetapi kami akan berusaha untuk melakukan
perbaikan baik sumber data maupun analisa data.
Mengetahui,
Mengetahui,
Dewan Pengawas, Direktur RSUD Dr.R.Soetijono Blora
64