____________________
Tugas ini
Teologi Agama-agama
____________________
Oleh:
Mestiani Gea
NIM: 2017159PDK
Medan
OKTOBER 2019
BAB I
PENDAHULUAN
China adalah sebuah peradaban besar yang sudah ada semenjak
ribuan tahun sebelum masehi, terbukti dengan banyak etnis china atau
pecihnan yang tersebar diseluruh dunia. Agama China purba dan konfusius
atau yang sering disebut khong hu chu, agama ini kononnya adalah agama
yang tertua namun bukan satu – satunya yang berada di China.
Dalam sebuah pepatah cina menyatakan bahwa cina memiliki
tiga agama yang dimaksud yaitu : konfusianisme, taosme, dan buddha.
Dalam artian bahwa ketiga agama tersebut saling mempengaruhi satu
sama lain sehingga sulit untuk membicarakan salah satunya tanpa
mengaitkan yang lain. Khong hu chu merupakan salah satu ajaran yang
bersumber pada kitab – kitab klasik yang di populerkan oleh konfisius dan
para penganutnya dalam istilah cina agama ini menunjuk pada dua hal ; ju
chiao dan ju chia. Ju chiao berasal dari sudut pandang chiao ( budisme )
dan tao chiao ( taoisme ), sudut pandang tersebut mengkaji tentang
filsafat, budaya, dan ilmu pengetahuan .
Meskipun demikian, pada bagian ini saya akan berusaha untuk
mengkaji bagaimana proses muculnya kepercayaan cina dan
perkembangannya begitu juga dengan bagaimana kita bisa melakukan
pendekatan PI terhadap kepercayaan ini. Dari latar belakang diatas, dapat
kita rumuskan bahwa sangat berkembangnya kepercayaan china ini dan
akan menjadi focus kita untuk pembahasan makalah ini.
BAB II
Konfusius adalah nama lain dari K’ung Tzu atau Kong Hu Tsu
atau K’Urng dilahirkan dinegri Lu, yang sekarang adalah provinsi
shantung pada tahun 551 S.M dari sebuah keluarga yang sederhana, jujur
dan setia bakti kepada tian. Konon kelahirannya di iringi dengan
peristiwa ajaib dan pada tubuhnnya Nampak tanda – tanda yang luar biasa.
Ayahnya meninggal ketika berusia 3 tahun, selama berdukacita dia
mengasingkan diri untuk belajar dan bermeditasi dan dia pun muncul dari
pengasingan sebagai seorang guru, dan berhasil menarik jumlah besar
murid yang setia.
Pada usianya 50 tahun ia memasuki kehidupan masyarakat umurm
dan ditunjuk sebagai kepala hakim di kota Chung-tu dan segera diangkat
menjadi mentri pekerjaan dan pengadilan, jabatan tersebut sangat memberi
kontribusi terhadapnya untuk melakukan praktik mengajar dan
menyelenggarakan system administrasi yang teratur dan dia berhasil
menjadikan sebuah negara yang tentram dan adil, sehingga kejahatan dan
kerusakan akhlak menjadi hilang.
Keadilan yang pernah di terapkan ketika beliau menjadi pejabat
mengundang musuh untuk menjatuhkannya, tahun 497 S.M pada zaman
tersebut para pejabat sangat takut dengan keterusterangan dan ketulusan
konfusius sehingga tidak mau mengangkatnya dalam jabatan yang
memikili kekuasaan. Setelah itu beliau mengunakan waktu kurang lebih
13 tahun untuk merenungkan masa lampau nya , beliau berkeliling dari
satu negara ke negara lain, menawarkan nasihat yang diminta para
penguasa mengenai cara memperbaiki pemerintahannya. Beliau
menghabiskan waktunya selama 5 tahun dengan mengajar dan menyunting
kitab klasik dengan tenang, didalam usianya yang ke 73 tahun beliau
meninggal dunia.
Setelah wafatnya konfusius para muridnya melanjutkan ajaran
konfusius, akan tetapi dianatara muridnya terjadi beberapa perbedaan pola
pikir dan pandangan tentang ajaran konfusius. Satu golongan mengatakan
konfusius adalah Tuhan penyelamat sedangkan kelompok yang lain
mengatakan dan mempertahankan bahwa konfusius hanyalah seorang
Nabi/Guru.
Namun, pada masa dinasti Han pandangan yang paling berpengaruh
ialah pandangan yang menyaakan bahwa konfusius adalah Tuhan
penyelamat. Sehingga ditahun 59M ditetapkanlah acara-acara memuja
Konfusius, termasuk memberiikan korban kepadanya disemua Lembaga
Pendidikan yang dikelola oleh pemerintah. Lambat waktu konfusius ini
dikenal sebagai Dewa Pendidikan bagi bangsa China waktu itu. Disinilah
bermula pemujaan terhadap diri konfusius kemudia dibangunlah kuil-kuil
untuk memuja Dewa Konfusius diseluruh wilayah kekaisaran, dan
puncaknya pada dinasti Tag pada abad 7 M.
2. Xing adalah jati diri manusia, kodrat, perwujudan firman tuhan dalam diri
manusia
3. Ren ialah perikermanusiaan yang terbagi menjadi 2 :
o Zhong ( Setia )
o Shu ( Seolidaritas )
BAB IV
BUDDHISME
1. Aliran Hinayana
Aliran Hinayana ( Kendaraan Kecil ) adalah aliran yang
mempertahankan keasliannya ajaran agama Buddha. Sesuai dengan ajaran asli
Buddha Gautama, aliran Hinayana tidak mengajarkan penyembahan kepada
Tuhan melainakan yang sangat terpenting ialah melaksanakan ajaran moral yang
diajarkan oleh gurunya itu. Buku – buku ajarannya banyak menggunakan Bahasa
Pali. Tujuan dalam aliran ini ialah menjadi arahat yaitu seorang yang benar –
benar telah lenyap dari nafsunya, sehingga ia dapat mencapai Nirwana dan
dengan demikian terbebaslah dari penderitaan. Aliran ini menitikberatkan pada
kelepasan individual, artinya tiap – tiap orang berusaha melepasakan dirinya
masing – masing dari penderitaan hidup.
Dalam aliran Hinayana beranggapan bahwa segala sesuatu dalam
alam semesta ini berwujud dalam suatu ketika saja. Segala sesuatu selalu
dalam perubahan, selalu dalam proses, hanya saja mata manusia tak
mampu mengamatinya contohnya sungai yang mengalir, mata kita melihat
adanya air terbentang dihadapan kita seolah – olah kita melihat suatu
wujud benda yang tetap padahal air tersebut sebetulnya berdiri dari
rangkaian titik – titik air yang berganti terus – menerus
2. Aliran Mahayana
Aliran Mahayana ( Kendaraan Besar ) adalah aliran yang
mengadakan pembaharuan terhadap ajaran Buddha yang asli, ciri yang
menonjol dari aliran ini adalah timbulnya upacara penyembahan kepada
Tuhan dalam agama Buddha. Buku – buku ajaannya banyak menggunakan
Bahasa Sansekerta sedangkan penganutnya banyak terdapat di negara
India, Nepal, Tibet, Mongolia, Tiongkok, Korea, Jepang, Indonesia.
Tujuan dalam aliran ini bukan menjadi Arahat, tetapi menjadi
Boddhisatva. Seorang Boddhistva sebenarnya bisa langsung menikmatu
kebahagiaan Nirwana, tetapi ia belum mau menetap di Nirwana,
melainkan masih ingin turun ke dunia guna menyelamatkan umat manusia
yang percayaan dari penderitaan.
Dari tujuan tersebut, aliran Mahayana bukanlah kelepasan
individual, melainkan kelepasan Bersama – Bersama orang banyak
sehingga aliran ini diberi nama kendaraan besar karna mempunyai
jangkauan untuk menyelamatkan lebih banyak manusia.
PENDEKATAN PI
Menurut saya meberitakan injil Kristus terhadap ajaran –
ajaran Agama ataupun kepercayaan China kita harus bisa meyakinkan
bahwa Yesus Kristus lah penolong yang sejati karna injil itu telah
dijanjikan – Nya sebelumnya dengan peranteraan nabi – nabi – Nya dalam
kitab – kitab suci ( Rom 1 : 2 ) terlebih lagi menurut saya masyarata
tionghua yang berada disekitar kita tidak terlalu fanatic mengenai agama,
jadi kita harus bisa meyakinkan mereka dan tidak meninggalkan hakekat
agama / kepercayaan mereka sendiri. Pengalaman saya dulu ketika smp
saya bersekolah yang mayoritas tionghoa, sewaktu ketika kelas kami
ditunjuk untuk mengisi pujian ke Gereja dan respond mereka sangat baik
dan mau ikut berpartisipasi mungkin dari situ awal kita sebagai umat
Kristen bisa memberitakan injil.
Benang Merah atau hal yang bisa menjembatani dalam
Pendekata PI ialah melalui kata Keberadaan Pencipta masyarakat China
atau yang meyakini kepercayaan China ini kurang percaya dalam
keberadaan Tuhan atau Kehebatannya mereka cuman menganggap Tuhan
itu sekadar hanya kuat dalam melampaui kekuatan manusia dari situ kita
bisa menyatakan bahwa Tuhan itu tidak terbatas dan bisa melampaui
apapun karna dialah yang mencipta alam semesta ini pikiran kita,
kemurnian kita, tidak bisa melampui DIA.
BAB V
KESIMPULAN