Anda di halaman 1dari 18

FILSAFAT

KONG HU CU

Dosen : dr. Syafri Guricci, MSc, DAN

Kelompok 4 :
Afina Insani Pracoyo (2015730004)
Annisa Wilda Safina (2015730012)
Ariadini Cintya N. (2015730015)
Asal-usul agama Kong Hu Cu
Agama Kong Hu Cu dipadankan dengan
sejumlah sebutan : Kong Jiao/Kung Chiao,
Ru Jiao/Chiao, dan Ji Kau.

Oleh sejumlah
orientalis Kong Hu Cu di
sebut
“agama” klasik Cina yang dibangkitkan juga Confucianism,
kembali oleh Kong hu cu karena konghucu adalah
tokoh sentral yang
membawa ajaran
tersebut.

agama kaum yang taat, yang lembut hati,


yang memperoleh bimbingan, atau kaum
terpelajar.
Kong Hu Cu bukan sekedar suatu ajaran
yang diciptakan oleh Nabi Kong Hu Cu
melainkan agama (Chiao) yang telah
Menurut para penganutnya diturunkan oleh Thien (Tuhan Yang Maha
Esa), lewat nabi dan Raja suci purba
ribuan tahun sebelum lahir Nabi Kong u
Cu.

ajaran para Nabi dan Raja Suci purba


ditulis sejak Raja Suci Tong Giau, atau 17
abad sebelum Kong Hu Cu lahir.
Melalui proses yang terbentuk sejak
abad 22 SM hingga pasca Kong Hu Cu
Menurut catatan sejarah meninggal (abad 3 SM).
Ajaran Ji Kau sendiri baru dikompilasi
pada tahun 79 M dan terhimpun dalam
kitab suci Ngo King. Kong Hu Cu hanya
menulis 2 kitab yaitu Chu Chiu dan Hau
King bersama 72 orang muridnya.
Sistem Ketuhanan

Ru Jiao atau agama Kong Hu Cu adalah agama


monotheis, percaya hanya pada satu Tuhan, yang biasa
disebut sebagai Thian, Tuhan Yang Maha Esa atau
Shangdi (Tuhan Yang Maha Kuasa).
Di dalam kitab Ngo King Tuhan biasa diberi kata sifat
sebagai berikut :
Siang Thian, artinya Thian Yang Maha Tinggi
Hoo Thian, artinya Thian Yang Maha Besar
Chong Thian, artinya Thian Yang Maha Suci
Bien Thian, artinya Thian Yang Maha Pengasih
Hong Thian, artinya Thian Yang Maha Kuasa, Maha
Pencipta
Siang Thian, artinya Thian Yang Maha Menciptakan
Alam Semesta
• Keimanan dalam Kong Hu Cu
Di dalam kitab Tengah sempurna XIX: 18 ditulis,
“Iman itulah jalan suci Tuhan Yang Maha Esa. Berusaha
memperoleh iman, itulah jalan suci manusia. Yang
beroleh iman ialah orang-orang yang setelah memilih
dan mendekat sekuat-kuatnya yang baik”. Maka iman
ialah suatu sikap atau Susana batin yang berhubungan
dengan sempurnanya kepercayaan atau keyakinan
kepada THIAN.
• Pengakuan Iman Yang Pokok
1. Seorang umat Kong Hu Cu
wajib beriman, satya,
bertakwa dan hormat atau
sujud terhadap Tuhan Yang 4. Firman THIAN itu sekaligus
Maha Esa. menjadi watak sejati, hakekat
kemanusiaan, yang menjadikan
manusia memiliki kemampuan
melaksanakan tugas sucinya
2.THIAN, Tuhan Yang Maha sebagai manusia
Esa adalah khalik semesta
alam dengan segala benda
5. Mewujudkan kebajikan, yang
dan makhluknya.
di dalamnya mengandung benih-
benih cinta kasih, kesadaran
menjunjung kebenaran/ keadilan/
3. Hidup manusia adalah kewajiban, kesusilaan dan
oleh firman THIAN, maka kebijaksanaan yang hidup,
manusia mengemban tugas tumbuh, berkembang dalam rohani
suci sebagai manusia dan manusia, itulah tugas sekaligus
wajib mempertahankan tujuan suci manusia sebagai
hidupnya kepada THIAN. makhluk ciptaan Tuhan.
6. Terwujudnya kebajikan dalam diri manusia adalah untuk diamalkan
dalam kehidupan, mengasihi, tenggang rasa, tepasarisa kepada rakyat,
kepada sesama manusia, dan menyayangi (memiliki) rasa tanggung jawab
terhadap lingkungan hidupnya.

7. Mewujudkan kebajikan, mengasihi sesama, menyayangi lingkungan,


sehingga mecapai puncak baik, itulah jalan suci yang wajib ditempuh
manusia. Itulah jalan suci yang selaras dengan watak sejati manusia.

8. Bimbingan yang dikauriakan Tuhan Yang Maha Esa lewat para Bok
Tok, Sing Jien atau nabi-nabinya sehingga manusia dapat membina diri
menempuh jalan suci, itulah agama, yang merupakan ajaran besar bagi
kehidupan ini.

9. Hanya kebajikan berkenan Tuhan, ini mengandung imbauan dan


pengakuan iman bahwa hormat akan Tuhan ialah melaksanakan
FirmanNya, percaya terhadap Tuhan tidak dapat dilepaskan dari hidup
mewujudkan kebajikan dan mengamalkannya, didalam terkandung
pengertian paripurnanya ibadah dan disitulah makna (nilai) manusia di
hadapan Tuhan Khaliknya maupun di hadapan sesama makhluk dan
lingkungannya. Menjadi insan yang dapat dipercaya terhadap Tuhan
Khaliknya maupun terhadap sesamanya.
Kitab Suci Agama Kong Hu Cu
Enam Kitab Klasik :
a) Shu Ching. Kitab suci yang empat atau Su Si terdiri
b) Shih Ching. dari :
c) Yi Ching. a) Thai Hak.
d) Li Chi. b) Tiong Yong.
e) Yeo. c) Lun Gie.
f) Chu’un Ch’ii. d) Bingcu.

Kitab suci yang lima terdiri dari :


a) Si King atau kitab Sanjab.
b) Su King atau kitab dokumentasi
sejarah suci.
c) Ya king atau kitab perubahan.
d) Lee King atau kitab kesusilaan.
e) Chun Ciu King.
• Tiga Kitab Kebajikan : c) Sje-tsing. Kitab
a) Tau Hsuch. nyanyian dan puji-
pujian.
b) Chung Yung. d) Sje-tsing kitab
c) Hsioo Ching. tentang musim, kronik
• Tiga Kitab Murid Kong hu negeri Lu tempat asal
Cu : kong hu Cu.
a) Kitab Meng Tsu. e) Li-tsji.
b) Kitab Hsun Tsu.
c) Kitab Tung Dhung Shu.
• Kitab-kitab Klasik Cina :
a) Yit-sying.
b) Sjoe-tsing.
Sekte-Sekte Dalam Agama Kong
Hu Cu
Meng tsu. IDEALIS
Sumbangan Meng Tsu dalam melengkapi ajaran gurunya Kong Hu
Cu menekankan pada sifat perilaku manusia yang baik, sikap
perilaku itu sudah dimiliki sejak lahir. Menurut pandangannya
orang yang memiliki sikap perilaku sejak lahir, yaitu Jen
(kebesaran hati), Yi (sifat berbudi) , Li (kesopanan) dan
Chich (kebijaksanaan)

Dengan demikian jika sikap perilaku seseorang berubah


menjadi jahat dalam hidupnya bukanlah bawaanya sejak lahir.
Sifat-sifat tersebut bukan karena diajarkan tetapi memang
melekat dalam sifat dasar manusia.
Hsun tsu realistic

Hsun Tsu adalah seorang yang tidak percaya pada


adanya Tien (surga) sebagai pribadi Tuhan.
Menurut pendapatnya Tien itu adalah
hukum alam yang tidak berubah, seperti halnya
bintang-bintang, dan lainnya adalah ketentuan
hukum yang besar. Manusia itu kata Hsun Tsu
bukanlah Tien yang bertanggung jawab atas
kehidupannya, ataupun kebahagiaan dan bencana
alam yang dialaminya.
Pokok Ajaran Kong Hu Cu

Kong Hu Cu mengatakan bahwa “Bukan system yang


membuat manusia itu hebat, melainkan orang-orang
yang membuat system itu yang hebat” (Lun Yu
15:29). Hal mana sebagaimana dikemukakan dalam
kitab Lun Yu tentang budi luhur antara lain sebagai
berikut :
• Laksanakan apa yang diajarkan, baru kemudian
ajarkan apa yang dilaksanakan (Lun Yu 2:13).
• Orang yang unggul (cerdas) mengerti apa yang
benar.
• Orang yang unggul (berada) mencintai jiwanya,
orang yang kekurangan mencintai miliknya.2
• Orang atasan selalu ingat bagaimana ia dihukum karena
salahnya, orang rendahan selalu teringat pada hadiah
yang diterimanya.
• Orang atasan akan menyalahkan diri sendiri, orang
rendahan akan menyalahkan orang lain.
• Orang atasan jika dihargai akan merasa senang tetapi
tidak bangga, orang bawahan itu bangga tetapi tidak
dihargai.
• Orang unggul bersifat liberal terhadap pendapat
orang lain, tetapi tidak menyetujui dengan
kesempurnaan. Orang rendahan hanya menyetujui
dengan sempurna pendapat orang lain, tetapi tidak
liberal terhadap mereka.
• Orang-orang cerdas berpandangan universal, jujur
dan adil, orang-orang awam tidak jujur dengan
pandangan yang tidak universal. Sebagaimana
diajarkannya dikalangan masyarakat Cina sudah
menjadi tradisi, adanya lima macam hubungan
manusia, yaitu :
• Hubungan antara penguasa dan masyarakat.
• Hubungan antara ayah dan anak lelaki.
• Hubungan antara kakak lelaki dan adik lelaki.
• Hubungan antara suami dan istri.
• Hubungan antara teman dan teman.
Tempat-tempat Suci Agama Kong Hu Cu

Kong Miao (Confucius Temple)

Klenteng, Miao

Litang (Ruang Ibadah);


Ajaran Kong Hu Cu di Indonesia

Sejak tahun 136 SM ketika ajaran Kong Hu Cu dijadikan


pandangan hidup atau agama negara, maka ia dibawa serta
para perantau Cina memasuki kepulauan Nusantara. Orang-
orang Cina itu mendirikan kelenteng-kelenteng, dan rumah
abu, tempat mereka menghormati roh-roh leluhur. Pada
permulaan abad ke-20 dikarenakan kekecewaan orang Cina
terhadap pemerintahan Belanda, maka didirikan
perkumpulan Cina berdasarkan ajaran Kong Hu Cu. Pada
tahun 1918 di Sala berdiri suatu lembaga agama Kong Hu
Cu yang disebut “Khong Kauw Hwee” yang sempat terhenti
ketika perang dunia kedua dan masuknya jepang ke
Indonesia. Pada tahun 1954 di Sala orang-orang Cina
membangun kembali Lembaga Pusat Agama Kong Hu Cu
yang disebut Khong Kauw Tjong Hwee yang memang pernah
berdiri pada tahun 1923, namun kemudian diubah namanya
menjadi “Perserikatan Khong Chiao Hui Indonesia
(PKCHI)”.
Pada tahun 1961 PKCHI mengadakan kongresnya yang
ke-4 untuk meminta agar agama Kong Hu Cu dikukuhkan
kedudukannya dalam Kementrian Agama Republik
Indonesia. Dalam kongres itu juga nama PKCHI diubah
menjadi Lembaga Agama Sang Kongchu indonesia atau
disingkat LASKI dan diubah lagi pada tahun 1963 menjadi
“Gabungan Perkumpulan Agama Kong Hu Cu Indonesia”
yang disingkat GAPAKSI Kemudian pada tahun 1964
rohaniawan Kong Hu Cu mengadakan musyawarah
nasionalnya yang pertama di Ciamis untuk membahas tata
agama dan penyeragamannya di Indonesia. Pada kongres
ke-5 tahun 1964 GAPAKSI mengubah namanya dengan
“Gabungan Perhimpunan Agama Kong Hu Cu se-Indonesia
yang disingkat MATAKIN, yang tersusun dari tingkat
pusat, tingkat daerah propinsi, tingkat daerah kabupaten
atau kotamadya. kehidupan agama Kong Hu Cu di Indonesia
didukung oleh adanya rohaniawannya yang disebut Hoksu
(pendeta), Bunsu (guru agama), dan Kausing (penyebar
agama) yang didominasi oleh orang Cina saja.
Agama Kong Hu Cu telah diakui sebagaia agama yang di
Indonesia berdasarkan UU No.5 tahun 1969 dan terhitung
sejak 5 April 1979 agama ini dikelola di bawah Direktorat
Jenderal Hindhu dan Budha Departemen Agama RI.
Perlu diketahui pula adanya beberapa hari raya orang cina
di Indonesia, antara lain :
• Tahun Baru Imlek
• Hari Raya Cheng Beng (Bersih Terang)
• Pek Chun (Pesta Air)
• Sembahyang Chioko
• Perayaan Tong Che

Anda mungkin juga menyukai