A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 81 Tahun
Agama : Islam
Status : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta
Suku : Jawa
No. RM : 104888
Nama : Ny. E
Umur : 33 tahun
Pekerjaan : Swasta
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
b. Keluhan tambahan
Pasien datang ke IGD pada tanggal 13 Januari 2011 jam 16.00 WIB dengan diantar keluarganya, pasien
mengatakan kepalanya sakit, badanya lemas dan pinggang terasa sakit, keluarga pasien mengatakan
bahwa sebelum di bawa ke RS pasien jatuh saat ke kamar mandi.
Pasien sudah lama menderita hipertensi, dan sering mengeluh sakit kepala, tetapi belum sampai
di rawat di RS.
Pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit menular dan hanya mempunyai penyakit
menurun yaitu hipertensi, keluarga pasien mengatakan ada salah satu anggota keluarganya yang
memiliki penyakit hipertensi.
b. Pola nutrisi
a. Sebelum sakit
b. Selama sakit
c. Pola Eliminasi
1) Sebelum sakit
2) Selama Sakit
a) BAB cair ± 1-2 kali sehari, bentuk padat, warna kuning, bau khas.
1) Sebelum sakit
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan/ Minum √
Mandi √
Torleting √
Berpakaian √
Berpindah √
2) Selama sakit
Ambulasi/ Rom √
0: Mandiri
lain
Torleting √
Dibantu orang
Berpakaian √ 3:
lain dan alat
Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √ 4: Tergantung
Ambulasi √ Total
1) Sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit tidur 7-8 jam / hari
2) Selama sakit
f. Pola Persepsual
1) Sebelum sakit
2) Selama sakit
1) Sebelum sakit
b) Konsep Diri : -
2) Selama sakit
b) Tingkat kecemasan klien dapat dilihat saat pasien akan dilakukan tindakan keperawatan, sering
bertanya sesuatu tentang penyakitnya
h. Pola Seksual dan Reproduksi
1) Sebelum sakit
2) Selama sakit
2) Hubungan dengan orang lain : Pasien bersosialisasi baik dengan lingkungan dan keluarganya,
terbukti banyak saudara ataupun kerabat yang menjenguknya.
3) Kemampuan keuangan : Keluarga pasien dapat digolongkan dalam kelompok sosial kelas
menengah.
1) Sebelum sakit
2) Selama sakit
1) Sebelum sakit
2) Selama sakit
Pasien tidak melaksanakan ibadah sholat seperti biasanya karena penyakitnya, tetapi pasien selalu
berdoa untuk kesembuhanya.
4. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan umum
b. Kesadaran : composmetis
-N : 87 x/menit
-S : 36,60 C
-R : 23 x/menit
a. Kepala : mesochepal
h. Torak
2) Bronchovaskuler
3) Vaskuler
i. Abdomen
Inspeksi : Simetris
Perkusi : Timpani
5. Pemeriksaan Penunjang
HB 13,7 gr % 12 – 14
Kesimpulan
- OMI anterior
- VES
Terapi Farmakologis
- Meloxilam 2x7,5 mg
- Captopril 2x2,5 mg
-skala nyeri 7
Gangguan fungsi
penglihatan
DS : pasien mengatakan pandanganya
2. terlihat kabur da berkunang-kunang saat Resiko injuri
berdiri dan berjalan
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan vaskuler cerebral ditandai dengan pasien
mengatakan kepalnya terasa sakit, pasien terlihat menahan nyeri, skala nyeri 7.
E. Intervensi
1. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan vaskuler cerebral ditandai dengan pasien
mengatakan kepalnya terasa sakit, pasien terlihat menahan nyeri, skala nyeri 7.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan nyeri pada pasien
dapat berkurang, dengan kriteria hasil:
R : tindakan yang menurunkan tekanan vaskuler serebral dan memperlambat resspon simpatis efektif
dalam menghilangkan sakit kepala dan komplikasinya
R : meningkatkan pengetahuan
R: analgetik menurunkan atau mengontrol nyeri dan menurunkan rangsang system saraf
simpatis.
2. Resiko injuri berhubungan dengan gangguan penglihatan ditandai dengan pasien mengatakan
pandanganya terlihat kabur da berkunang-kunang saat berdiri dan berjalan.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan resiko injuri dapat
berkurang dengan criteria hasil:
-menunjukan prilaku, pola hidup untuk menurunkan faktor resiko dan melindungi diri dari cidera
R : untuk memungkinkan viterus human bekerja sebagai kekuatan memotifasi untuk mengontrol
perdarahan.
R : mengurangi resiko perlukaan / pembuluh darah retina yang akan menyebabkan menurunnya
penglihatan.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan pasien dapat melakukan
aktivitasnya sendiri dengan kriteria hasil
1. Berikan dorongan untuk aktivitas / perawatan diri bertahap jika dapat ditoleransi, berikan bantuan
sesuai kebutuhan
R : kemajuan aktivitas bertahap mencegah peningkatan kerja jantung tiba – tiba, memberikan
bantuan hanya sebatas kebutuhan akan mendorong kemandirian dalam melakukan aktivitas.
3. Beri jarak waktu pengobatan dan prosedur untuk memungkinkan waktu istirahat sepanjang siang dan
sore
F. Implementasi
Tanggal
R: di kepala
S:7
Memberi injeksi
R: 23x/mnt
Mengukur TTV
S: 36,7 C
11.00 II
-skala nyeri 6
Terlentang.
-pasien dapat melakukan
II tehnik menghilangkan
-Menganjurkan pasien untuk tetap nyeri
istirahat untuk menghemat energi’ -pasien nyaman pda posisi
tidur
16.00
-Mengajurkan pasien untuk
mengistirahatkan mata
20.00
-TD :180/70mmHg
- minimalkan aktivitas yang
15.30 menyebabkan nyeri -N : 87x/m
-R : 24x/m
I
-Mengajurkan pasien untuk istirahat
I,II,III
II
I
G. Evaluasi
jam
Skala nyeri 7
P: Lanjutkan intervensi 1, 2
III