Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

Saat ini perkembangan teknologi informasi di dunia semakin berkembang

pesat, di mana teknologi informasi yang beredar sekarang dapat dirasakan dimanapun

berada. Manusia menciptakan teknologi informasi untuk dapat membantu mereka

dalam hal pekerjaan. Sekarang ini perkembangan teknologi informasi berkembang di

segala aspek kehidupan, mulai yang sederhana sampai yang mutakhir. Perkembangan

itu ditandai dengan banyaknya penggunaan komputer dan internet di seluruh dunia(

Maulana,2009).

Pada zaman sekarang, teknologi informasi mempunyai peranan penting dalam

bidang industri maupun kehidupan kita sendiri. Salah satu bidang industri yang

memanfaatkan berkembangnya teknologi informasi adalah bidang kesehatan.

Teknologi kesehatan adalah semua jenis intervensi yang digunakan dalam bidang

kedokteran/kesehatan untuk tujuan promotif, preventif, skrining, penegakan

diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, dan perawatan jangka panjang (Kemenkes, 2017).

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sudah harus diterapkan

diseluruh pelayanan kesehatan. Sistem informasi kesehatan di puskesmas memiliki

tanggung jawabuntuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dengan mencatat

danmengumpulkan data, mengolah data,membuat laporan berkala, memelihara bank

data, mengupayakan penggunaan data dan informasi sertamemberikan pelayanan data

1
dan informasi kepada masyarakat atau pihak-pihak yang berkepentingan lainnya

(Samsini, 2016)

Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik membahas prinsip-prinsip

teknologi informasi untuk penelusuran informasi dan sumber belajar di bidang

kesehatan gigi masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah prinsip-prinsip teknologi informasi untuk penelusuran

informasi dan sumber belajar di bidang kesehatan gigi masyarakat?

1.3 Tujuan

Mengetahui prinsip-prinsip teknologi informasi untuk penelusuran informasi

dan sumber belajar di bidang kesehatan gigi masyarakatat

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1Pengertian penilaian teknologi kesehatan

Penilaian teknologi kesehatan atau PTK (diterjemahkan dari health tech-

nology assessment atau HTA) dewasa ini telah makin popular di kalangan kedokteran

dan kesehatan, yang secara umum dimaksud sebagai upaya untuk meningkatkan

kualitas pelayanan kesehatan, dari aspek promosi, prevensi, penegakan diagnosis,

pengobatan, rehabilitasi, serta perawatan jangka panjang. Dengan maraknya program

jaminan kesehatan secara me-nyeluruh (universal health coverage, UHC) seperti

yang dianjurkan oleh World Health Organization (WHO), maka PTK dewasa ini

telah menjadi keharusan di semua negara, sesuatu yang beberapa dasawarsa yang lalu

masih meru-pakan anjuran (Kemenkes, 2017).

Banyak sekali definisi teknologi (technology), teknologi kesehatan (health

technology) dan penilaian teknologi kesehatan (health technology assess-ment)

dengan mudah dapat kita temukan dalam literatur, namun sulit untuk dapat

menemukan dua definisi yang persis sama. Agaknya terdapat kecen-derungan setiap

lembaga atau institusi membuat definisi sendiri, meskipun intinya sebenarnya tidak

jauh berbeda atau bahkan sama. Mencermati sifat pelbagai definisi tersebut dapat

pula disimpulkan bahwa sebagian ahli menganggap PTK sebagai suatu aktivitas riset,

sebagian lain menganggapnya sebagai metode, dan sebagian lainnya lagi memandang

PTK hanya sebagai suatu proses saja. Kami merangkum definisi teknologi, teknologi

kesehatan, dan penilaian teknologi kesehatan yang kami nilaicukup ringkas, jelas, dan

3
lengkap, serta sesuai dengan konteks penilaian teknologi kesehatan pada saat ini

sebagai berikut. (Kemenkes, 2017).

Secara umum teknologi didefinisikan sebagai pemanfaatan ilmu pengetahuan untuk

tujuan praktis.

 Yang dimaksud dengan teknologi kesehatan adalah semua jenis intervensi

yang digunakan dalam bidang kedokteran/kesehatan guna tujuan promosi,

prevensi, skrining, penegakan diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, dan

perawatan jangka panjang. Tekno-logi kesehatana mencakup obat, bahan

biologis, prosedur medis maupun bedah, sistem penunjang, serta sistem

organisasi dan manajerial.

 Penilaian teknologi kesehatan (PTK) merujuk pada evaluasi sistematik

terhadap karakteristik dan dampak distribusi serta penggunaan teknologi

kesehatan. Evaluasi sistematik tersebut bersifat multidisiplin yang mencakup

aspek keamanan, efikasi, efektivitas, sosial, ekonomi, organisasi, manajemen,

etika, hukum, budaya, dan agama.

 Dari definisi di atas serta definisi-definisi lain yang ada, nyatalah bahwa kata

teknologi tidak hanya mencakup hal-hal yang berkaitan dengan alat teknis

seperti ultrasonografi (USG), magnetic resonance imaging (MRI), atau

positron emission tomography (PET). Teknologi kesehatan mencakup semua

jenis prosedur yang dipergunakan dalam kedokteran dan kesehatan dari tujuan

promosi sampai perawatan paliatif jangka panjang.

4
2.2 Peran PTK dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan

Teknologi kesehatan terus selalu berkembang dari waktu ke waktu dengan

kecepatan yang makin tinggi. Upaya perkembangan tersebut didasari oleh rasa tidak

puas terhadap apa yang ada sekarang sehingga orang berupaya memperbaikinya;

dengan kata lain ingin meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Dalam era

evidence-based medicine (EBM) ini, apabila terdapat masalah dalam kesehatan dan

kedokteran, misalnya kesadaran masyarakat yang kurang terhadap bahaya merokok

atau pentingnya olah raga, angka kematian ibu yang masih tinggi, atau kesulitan

dalam penegakan diagnosis penyakit tertentu, atau keberhasilan pengobatan kurang

memuaskan, dan lain-lain, maka langkah-langkah berikut merupakan hal yang ideal

untuk memecahkan atau mengurangi masalah: (Kemenkes, 2017).

- Kelompok pertama yang diharapkan dapat memberikan opsi atau cara-cara

pemecahan masalah tersebut adalah para peneliti. Me-reka dapat menawarkan

pelbagai opsi yang dapat dipilih dengan memberikan scientific evidence dari

penelitian untuk mengatasi masalah yang ada, atau setidaknya dapat

mengurangi besaran masalah.

- Seringkali dalam penelitian untuk memecahkan masalah tersebut para peneliti

menggunakan biaya yang besar, fasilitas canggih termasuk menggunakan

pakar yang tidak tersedia dalam praktik sehari-hari. Mungkin pula suatu

penelitian berskala kecil tidak menemukan efek samping yang jarang terjadi

namun potensial berbahaya, atau solusi yang ditawarkan tidak banyak berbeda

dengan yang sudah ada. Untuk mengkaji pelbagai aspek tersebut diperlukan

5
proses penilaian teknologi kesehatan (PTK), yang melakukan telaah secara

komprehensif, sistematis, dan bersifat transparan terhadap semua aspek

penggunaan teknologi yang telah ditawarkan oleh para peneliti tersebut.

- Hasil kajian tersebut, setelah disesuaikan dengan kondisi lokal, dapat

dimanfaatkan untuk menyusun atau merevisi panduan praktik klinis (PPK) di

berbagai tingkat fasilitas pelayanan kesehatan / rumah sakit. PPK dengan

disclaimer (penyangkalan) tertentu, setelah disetujui dan diresmikan oleh

pimpinan fasyan-kes harus dilaksanakan oleh para profesional / petugas

pemberi pelayanan kesehatan dengan sebaik-baiknya.

- Akhirnya diperlukan proses lain untuk memastikan apakah para pemberi

pelayanan telah melakukan apa yang harus dilakukan, yakni prosedur audit

klinis (clinical audits).

2.3 Langkah-langkah dalam PTK berbasis bukti

PTK yang formal telah dimulai jauh sebelum evidence-based medicine (EBM)

diperkenalkan pada awal dasawarsa 1990-an. Dengan hadirnya paradigma EBM,

maka PTK dewasa ini harus dilaksanakan dengan paradigma EBM, yang disebut

sebagai evidence-based health technology assessment (EB-HTA). Dalam EBM, bila

kita mendapatkan masalah dalam praktik, hal yang harus dilakukan adalah:

(Kemenkes, 2017).

Masalah yang ada harus diformulasikan dalam pertanyaan yang bersifat

spesifik dan dapat dijawab. Pertanyaan klinis yang lengkap mengandung 4 unsur

yakni PICO

6
a. Patient atau Population atau Problem,

b. Intervention atau Indicator atau Index,

c. Comparison atau pembanding, dan

d. Outcome atau hasil yang diharap.

 Dengan menggunakan kata-kata kunci di dalam pertanyaan kli-nis dicari bukti

ilmiah yang sahih dan mutakhir dengan internet;

 Lakukan telaah kritis terhadap bukti ilmiah terhadap 3 aspek yakni kesahihan

atau validity penelitian, pentingnya hasil secara klinis atau importance, serta

kemamputerapan atau applicability, yang disingkat dengan VIA;

 Bila validitasnya baik, hasilnya klinis penting dan dapat diterap-kan maka

bukti itu dapat diterapkan atau direkomendasikan.

Merujuk pada paradigma tersebut, secara keseluruhan langkah-langkah dalam

evidence-based HTAdapat disusun sebagai berikut:

1 Mengidentifikasi topik yang akan dilakukan penilaian

2 Membuat pernyataan masalah atau pertanyaan PTK secara spe-sifik dengan format

PICO

3 Menentukan metode yang digunakan, apakah hanya integratif (bila tidak dilakukan

analisis ekonomi), atau perlu data primer

4 Mengumpulkan data primer yang diperlukan

5 Melakukan penelusuran bukti melalui internet

6 Melakukan telaah kritis terhadap bukti

7
7 Melakukan sintesis hasil telaah

8 Menyusun simpulan dan rekomendasi

9 Melakukan diseminasi hasil PTK

10 Melakukan pemantauan implementasi rekomendasi

2.4 PICO (Patient, Intervention, Comparison, Outcome)

Dalam merumuskan rumusan masalah klinis, dapat dituliskan dengan format

PICO; terdiri atas 4 komponen; yaitu P atau problem/permasalahan pada pasien; I yang

merefleksikan suatu intervensi/indeks/ atau indikator, C merupakan kependekan dari

comparison , dan O atau o u t c o m e (Partini, 2010 dan Bhima murti, 2010).

1. Patient

Pertanyaan klinis perlu mendeskripsikan dengan jelas karakteristik pasien

(karakteristik demografis pasien) dan masalah klinis pasien yang dihadapi pada

praktik klinis. Karakteristik pasien dan masalahnya perlu dideskripsikan dengan

eksplisit agar bukti-bukti yang dicari dari database hasil riset relevan dengan

masalah pasien dan dapat diterapkan, yaitu bukti-bukti yang berasal dari riset

yang menggunakan sampel pasien dengan karakteristik serupa dengan pasien/

populasi pasien yang datang pada praktik klinik.

2. Intervention

Pertanyaan klinis perlu menyebutkan dengan spesifik intervensi yang ingin

diketahui manfaat klinisnya. Intervensi diagnostik mencakup tes skrining, tes/

alat/ prosedur diagnostik, dan biomarker. Intervensi terapetik meliputi terapi

obat, vaksin, prosedur bedah, konseling, penyuluhan kesehatan, upaya

8
rehabilitatif, intervensi medis dan pelayanan kesehatan lainnya. (Bhisma Murti,

2010). Tetapi intervensi yang dirumuskan dalam pertanyaan klinis bisa juga

merupakan paparan (exposure) suatu faktor yang diduga merupakan faktor risiko/

etiologi/ kausa yang mempengaruhi terjadinya penyakit/ masalah kesehataan pada

pasien. Intervensi bisa juga merupakan faktor prognostik yang mempengaruhi

terjadinya akibat-akibat penyakit, seperti kematian, komplikasi, kecacatan, dan

sebagainya (bad outcome) pada pasien.

3. Comparison

Pertanyaan klinis perlu pembanding dari intervensi yang diberikan (misalnya :

pembanding computed tomography (CT) yaitu ultrasonografi untuk

mendiagnosis apendisitis pada laki-laki usia 30 tahun dengan nyeri abdomen

akut).

4. Outcome

Efektivitas intervensi diukur berdasarkan perubahan pada hasil klinis (clinical

outcome). Outcome (patient-oriented outcome) mengacu pada 3 hal yaitu

death/kematian (misalnya : angka kematian ibu dan anak), disability/kecacatan

(misalnya : kebutaan karena retinopati diabetik pada pasien diabetes mellitus),

dan discomfort/ketidaknyamanan (misalnya : nyeri, mual, dan demam).

2.5 Pencarian Jurnal Menggunakan Metode PICO

Salah satu penyedia layanan pencarian dengan menggunakan metode PICO

terbaik adalah PubMed.PubMed sendiri merupakan bank atau basis data dari referensi

dan abstrak dengan topik ilmu pengetahuan alam dan biomedis (MedLine) yang

9
dikelola oleh United States National Library of Medicine (NLM) pada National

Institutes of Health di Amerika Serikat ( Nasution, 2017).

Gambar 1: Link menampilkan halaman utama layanan

MEDLINE via PICO (NASUTION, 2017).

Pada bagian Patient/Problem/Medical Condition anda dapat memasukkan kata kunci

yang mewakit huruf P begitu seterusnya untuk huruf I, C, dan O.Pada bagian Select

Publication type anda bisa memilih jenis publikasi yang ingin anda cari dan disusun

berdasarkan tingkat bukti pada evidence based medicine mulai dari tinjauan pustaka,

pedoman klinis, hingga tinjauan sistematis dari beberapa meta analisis.Pada

kesempatan kali ini saya akan mencontohkan penggunaan masalah klinis berikut

untuk mencari referensi yang dapat membantu dalam memecahkan masalah

tersebut.“Apakah terdapat perbedaan penggunaan captopril oral dan sublingual dalam

kontrol tekanan darah pada pasien krisis hipertensi?”

10
Dari pertanyaan di atas maka kita dapat susun metode PICOnya sebagai berikut:

 P = krisis hipertensi

 I = captopril oral

 C = captopril sublingual

 O = kontrol tekanan darah

Maka, langkah selanjutnya adalah memasukkan istilah-istilah tersebut dalam kolom

pencarian yang ditunjukkan pada gambar berikut:

Gambar 2: langkah selanjutnya adalah memasukkan istilah-istilah

PICO dalam kolom pencarian (Nasution, 2017)

11
Pada contoh ini saya ingin mencari semua jenis publikasi dan pilihannya tetap pada

“Not specified”. Langkah selanjutnya adalah menekan tombol “Submit”.Hasil

pencarian ini menunjukkan terdapat 7 publikasi ilmiah yang terdaftar di PubMed

terkait dengan pencarian saya.

Gambar 3: Hasil pencarian ini menunjukkan terdapat 7 publikasi

ilmiah yang terdaftar di PubMed terkait dengan pencarian (Nasution, 2017)

Bila kita bandingkan dengan hasil pencarian di google scholar dengan memasukkan

semua kata kunci yang sama pada metode ini dan menggunakan Boolean “AND”

maka kita mendapatkan hasil berupa: 2.680 jurnal yang belum tentu membahas

spesifik tentang hal yang kita cari.

12
Selain mengurangi jumlah pencarian jurnal yang lebih spesifik maka PICO PubMed

ini juga memberikan beberapa kemudahan lainnya yaitu pada tombol-tombol

 Tombol [TBL] akan menampilkan kesimpulan dari jurnal tersebut:

Gambar 4: kesimpulan dari jurnal (Nasution, 2017).

 Tombol [Abstract] tentu saja akan menampilkan abstrak dari jurnal yang

dimaksud

Gambar 5: menampilkan abstrak dari jurnal

( Nasution, 2017).

13
 Tombol [Full Text] akan membawa anda ke sebuah halaman dimana anda

dapat menemukan Full Text dari jurnal yang dimaksud. Meskipun, pada

sebagian besar full text jurnal ini membutuhkan cara lain untuk dapat

mengaksesnya karena jurnal ini sebagian besar adalah jurnal berbayar.

 Tombol [Related] akan membawa anda ke sebuah halaman lainnya yang

menunjukkan hasil pencarian yang sangat terkait dengan pencarian yang anda

lakukan. Untuk kesempatan kali ini tentu saja yang terkait dengan

penggunakan captopril oral vs sublingual untuk kontrol tekanan darah pada

krisis hipertensi. Pada pencarian ini menunjukkan terdapat 140 artikel lainnya

yang terkait dengan masalah klinis yang telah ditanyakan yaitu apakah

terdapat perbedaan pemberian captopril oran dengan captopril sublingual

terhadap kontrol tekanan darah pada pasien dengan krisis hipertensi.

2.6 Medical Subject Headings (MeSH)

2.6.1 Pengertian

MEDLINE adalah 'indeks' atau daftar artikel yang dapat dicari dari jurnal

biomedis (1). Ini disediakan oleh AS. Perpustakaan Kedokteran Nasional (1), dan

dapat diakses melalui beberapa situs termasuk PubMed, Ovid Medline, dan EBSCO

Medline. Situs PubMed tersedia untuk siapa saja yang memiliki koneksi Internet;

situs Ovid dan EBSCO memerlukan langganan, baik melalui perpustakaan atau akun

pribadi. Fitur utama Medline adalah basis data MeSH (1). MeSH, atau Medical

14
Subject Headings, memungkinkan peneliti untuk dengan cepat mengidentifikasi

artikel yang menarik (Baumann, 2016)

Medical Subject Headings (MeSH) adalah kosa kata yang terkontrol dan

terorganisir secara tersusun yang dibuat oleh National Library of Medicine. Ini

digunakan untuk pengindeksan, katalogisasi, dan pencarian informasi terkait

biomedis dan kesehatan. MeSH mencakup judul subjek yang muncul di MEDLINE /

PubMed, Katalog NLM, dan database NLM lainnya (Baumann, 2016).

Ketika volume dan kompleksitas pengetahuan medis tumbuh, demikian pula

bahasa yang digunakan untuk menggambarkan pengetahuan ini.Menemukan istilah

atau kata kunci yang tepat untuk menggambarkan kondisi atau masalah medis dapat

menjadi hal yang menakutkan.Database Judul Subjek Medis (atau disingkat MeSH )

dirancang untuk membantu memfokuskan pencarian Anda, dan untuk menghindari

istilah-istilah atau sinonim yang ambigu, yaitu.di mana satu kata dapat berarti banyak

hal yang berbeda, atau di mana kata-kata yang berbeda digunakan untuk topik yang

sama. Oleh karena itu, menggunakan MeSH membuat pencarian Anda

 lebih relevan (hanya artikel yang berhubungan dengan topik yang Anda

inginkan yang akan diambil)

 lebih konsisten (subjek terkait secara konsisten dikelompokkan bersama di

bawah judul yang sama)

15
Setiap istilah MeSH mewakili konsep tunggal yang digunakan dalam literatur

biomedis.Judul MeSH mungkin memilikicakupan yang luas, misalnya.Anatomi , atau

cakupannya sempit, misalnya bulu mata.

2.6.2 Cara Penggunaan MeSH

Cara penggunaan Mesh di bagi beberapa langkah (Baumann, 2016).

Langkah 1

Kuncinya adalah berpikir seperti pengindeks. Ketika pengindeks melihat

sebuah artikel, pertanyaan pertama yang mereka tanyakan adalah: apa penyakit (atau

gangguan) dari artikel tersebut? Anda harus menanyakan pertanyaan yang

samaterhadap diri sendiri. Anda dapat memilih penyakit tertentu, seperti multiple

sclerosis atau Anda dapat memilih sekelompok penyakit, seperti penyakit

kardiovaskular.

Anda bisa mencari istilah MeSH secara langsung menggunakan database

MeSH NLM, yang tersedia secara online dan gratis: Anda juga dapat mencari

database MeSH melalui berbagai situs di Medline. Setiap midline menyediakan

pilihan untuk mengetik kata-kata dan menemukan istilah di MeSH.

16
Gambar 6: website PUBMED (Baumann, 2016).

Sebagian besar istilah di MeSH juga memiliki judul kecil dengan konsep

tambahan yang dapat digunakan untuk menentukan lebih lanjut apa yang ingin Anda

ketahui tentang topik tersebut. Judul kecil penyakit yang umum adalah ‘terapi’ (yaitu

bagaimana penyakit diobati), ‘diagnosis’ (bagaimana cara mendiagnosis), dan

‘etiologi’ (apa yang menyebabkan penyakit.

Jika Anda telah menemukan istilah MeSH yang terkait dengan penyakit yang

Anda cari, tetapi tidak ada ‘diagnosis’ dan ‘terapi’, carilah istilah tambahan yang

tepat. Misalnya istilah MeSH HIV, artikel mengenai virus itu sendiri sering keliru,

sehingga digunakan kata ganti dengan istilah MeSH infeksi HIV.

Bagaimana jika Anda mencari di database MeSH, tetapi tidak ada istilah yang

disarankan yang benar? Pertama, periksa untuk memastikan Anda menggunakan

ejaan Amerika (Medline adalah database Amerika). Kedua, jika ada nama alternatif

untuk topik Anda, pastikan untuk mencobanya juga.

17
Jika Anda mencari penyakit langka, mungkin tidak ada istilah MeSH yang

dapat digunakan. Dalam hal ini, Anda perlu mencari istilah yang sesuai seperti judul

atau abstrak artikel, yang dikenal sebagai pencarian kata kunci. Misalnya, Anda

mencari frasa trisonomi 18 dalam judul dan abstrak artikel. Anda juga dapat mencoba

mengkobinasi istilah dan kata kunci MeSH (misalnya, “kromosom manusia, 18

pasang [Mesh] dan trisomi)

Bagaimana jika Anda mendapatkan sangat sedikit hasil dari suatu topik yang

anda ketahui diteliti dengan baik? Dalam database MeSH, untuk mencari tahun

diperkenalkan dengan definisi istilah. Misalnya, Triple Neoplasma Payudara Negatif

diperkenalkan sebagai istilah MeSH pada tahun 2014. Dengan demikian, pencarian

istilah ini hanya akan menemukan artikel dari akhir 2013 dan seterusnya. Gunakan

istilah Neoplasma Payudara MeSH yang dikombinasikan dengan kata kunci yang

sesuai untuk menemukan artikel sebelum 2014. Jika basis data MeSH tidak

menampilkan tahun yang diinginkan untuk istilah Anda,berarti istilah itu telah ada

dala basis data sejak awal 1960-an.

Jika topik Anda sama sekali tidak melibatkan penyakit atau gangguan, jangan

mencoba memaksanya. Untuk penulusuran seperti ‘tata letak apa yang disarankan

untuk ER?’ atau ‘metode apa yang berguna untuk mengajar mahasiswa kedokteran di

lingkungan online’, pencarian Anda berkisar pada istilah MeSH yang bukan penyakit

atau gangguan. Dengan pertanyaan non-penyakit, Anda mungkin perlu

menggabungkan istilah MeSH Anda dengan kata kunci jika Anda tidak menemukan

banyak hasil.

18
Langkah 2

Setelah Anda mengidentifikasi istilah MeSH untuk penyakit atau gangguan

yang Anda cari, langkah kedua adalah mengidentifikasi aspek tambahan dari

pertanyaan Anda yang dapat mempersempit hasil pencarian Anda. Aspek tambahan

ini dapat mencakup lokasi penyakit atau kelainan, penyebab penyakit, perawatan,

atau tes diagnosa.

Terkadang penting untuk mengidentifikasi dimana penyakit tersebut terjadi

dalam tubuh. Misalnya, jika kelainan Anda adalah Ulkus akibat stres, Anda dapat

menentukan apakah ulkus terjadi pada tumit, pinggul, atau bagian belakang kepala,

jika lokasi tersebut akan mempengaruhi pencegahan atau pengobatan. Namun,

lokasi ini tidak perlu pada beberapa kelainan seperti, Myocardial Infarction.

Banyak pencarian akan melibatkan intervensi tertentu, baik perawatan atau tes

diagnostik. Untuk perawatan obat, Medline menggunakan nama generik dan bukan

nama merek, tetapi jika Anda mengetikkan nama merek ke dalam basis data MeSH,

mungkin Anda akan diarahkan ke nama generik. Perawatan non-obat, seperti terapi

kognitif, usus buntu dan diet katogenik, juga tersedia sebagai istilah di MeSH.Untuk

tes diagnostik, jika istilah MeSH tidak tersedia untuk tes tertentu, judul kecil dapat

sangat berguna. Untuk tes creatine, coba creatine/analisis. Judul yang yang lebih

spesifik seperti creatine/ darah dan creatin/ urin juga tersedia (Baumann, 2016).

Jika Anda mencari penyebab suatu penyakit, Anda dapat mencari secara luas

dengan istilah faktor resiko MeSH, atau lebih khusus lagi dengan memilih faktor

19
resiko tertentu. Jika faktor resiko Anda adalah intervensi, substansi, atau perilaku,

Anda mungkin menemukan ‘efek samping’ sub judul, misalnya: Radiografi/ efek

samping. Jika faktor Anda adalah penyakit, atau komplikasi, judul yang tersedia

misalnya: Hipertensi/komplikasi.

Jika Anda memilih lebih dari satu istilah yang sesuai, Anda dapat

menggabungkan sinonim dengan perintah ATAU. Perintah ATAU mengumpulkan

semua artikel tentang topik yang sama secara bersamaan dalam satu grup. Misalnya

Anda dapat mencari steroid atau hormon adrenal cortex.

Langkah 3

Setelah Anda mengumpulkan semua sinonim Anda, langkah ketiga adalah

menggabungkan konsep-konsep terpisah bersama dengan perintah DAN. Misalnya,

gangguan bipolar DAN psikoterapi, maka akan ditemukan semua artikel yang diberi

label dengan kedua istilah ini.

Langkah 4

Setelah Anda mengidentifikasi artikel yang menarik, langkah keempat dan

terakhir adalah melihat persyaratan MeSH yang telah ditetapkan, dan melihat apakah

ada istilah tambahan yang dapat meningkatkan strategi pencarian Anda. Pencarian

adalah proses berulang, Anda mungkin harus memodifikasi strategi pencarian Anda

beberapa kali jika Anda melakukan tinjauan sistematis.

2.6.2. MeSH yang ada di Indonesia

20
Di Indonesia MeSH dapat di akses melalui situs SINTA (Science and

Technology Index), google scholar, garuda.dll

a. SINTA (Science and Technology Index),

Sinta (Science and Technology Index), memberikan akses untuk kutipan

dan keahlian di Indonesia. Sistem informasi penelitian berbasis web menawarkan

akses cepat, mudah dan komprehensif untuk mengukur kinerja para peneliti, lembaga

dan jurnal di Indonesia. Sinta memberikan tolak ukur dan analisis, identifikasi

kekuatan penelitian masing-masing lembaga untuk mengembangkan kemitraan

kolaboratif, untuk menganalisis tren penelitian dan direktori ahli

(Ristekdikti,2017).Untuk masuk ke website SINTA, silahkan klik link berikut

http://sinta2.ristekdikti.go.id/ Berikut adalah halaman utama website SINTA

(Ristekdikti,2018)

Gambar: Masuk ke webSITE SINTA ( Bobby,2018).

Pencarian Jurnal di SINTA terbagi ke dalam kategori Sinta1 (S1), Sinta2 (S2), hingga

Sinta6 (S6).Masing-masing kriteria jurnal pada tiap bagian adalah sebagai berikut:

21
Sinta 1 Terakreditasi A nilai >85, atau terindeks Scopus Sinta 2 Terakreditasi B nilai

70-85 Sinta 3 Hasil Evaluasi diri 60-70 Sinta 4 Hasil Evaluasi diri 50-60 Sinta 5

Hasil Evaluasi diri 40-50 Sinta 6 Hasil Evaluasi diri 30-40.

Gambar: Pencarian Jurnal di SINTA terbagi ke dalam kategori Sinta1 (S1), Sinta2 (S2), hingga
Sinta6(S6).

22
b. Google Scholar

Google Scholar adalah layanan dari google yang memungkinkan

pengguna melakukan pencarian materi atau hasil penelitian dalam berbagai

format publikasi. Hal yang perlu dipersiapkan dalam membuat profil Google

Scholar adalah email dari google dan email domain lembaga/universitas.

Berikut cara mengakses google scholar (Bobby,2018).

Gambar 4. Halaman Beranda Google Scholar (Bobby,2018).

23
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Teknologi kesehatan adalah semua jenis intervensi yang digunakan

dalam bidang kedokteran/kesehatandengan tujuan promosi, prevensi, skrining,

penegakan diagnosis,pengobatan, rehabilitasi, dan perawatan jangka panjang. PICO

adalah metode pencarian informasi klinis untuk menjawab pertanyaan klinis yang

banyak digunakan.PICO merupakan akronim dari 4 komponen, yaitu; Patient,

Intervention, Comparison, Outcome.Medical Subject Headings atau disingkat

(MeSH) adalah pengaturan pendaftaran kata kedalam sebuah daftar kata (atau sistem

metadata) untuk penggunaan indekfikasi artikal-artikal jurnal dan buku dalam ilmu

kesehatan. Dibuat dan diperbaiki oleh United States National Library of Medicine

atau (NLM), ini digunakan oleh pusat data artikel database MEDLINE / PubMed dan

juga kumpulan katalog dan buku dari NLM.

24
DAFTAR PUSTAKA

Baumann, N. How to use the medical subject headings (MeSH). The International
Journal of Clinical Practice 2016; 70(02): 171-174.

Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, 2018,


panduan verifikator sinta. Ristekdikti.

Bobby,P. 2018. Panduan Membuat Profil Google Scholar dan SINTA.


file:///C:/Users/Microsoft/Downloads/PanduanMembuatProfilGoogleScholardanSIN
TA.pdf. (diakses 10 september 2019

Murti, Bhisma. 2010. “ PENGANTAR EVIDENCE-BASED


MEDICINE”.http://fk.uns.ac.id/static/materi/Pengantar_EBM_Prof_Bhisma_Murti.p
df. Diakses pada 9 Juni 2015

Maulana HD. Promosi kesehatan. Jakarta: EGC, 2009: 196-202.

Kementrian Kesehatan RI, 2017, Buku Panduan Penilaian Teknologi Kesehatan


(Efektivitas Klinis dan Evaluasi Ekonomi) Pusat Pembiayaan dan Jaminan
Kesehatan. Jakarta :Komite Penilaian Teknologi Kesehatan.

Pudjiastuti, Partini. 2010. Pengantar Evidence-Based Case Report


saripediatri.idai.or.id/pdfile/11-6-1.pdf. Diakses pada 9 Juni 2015

Samsini. 2016. Pelaksanaan Sistem Informasi Kesehatan Ibu Hamil di Puskesmas


Mojogedang II Kabupaten Karanganyar.UMS hal 1- 14

Bobby,P. 2018. Panduan Membuat Profil Google Scholar dan SINTA.


file:///C:/Users/Microsoft/Downloads/PanduanMembuatProfilGoogleScholardanSINTA.
pdf. (diakses 10 september 2019).

25
Soal vignette

Soal ita wahyuni 1

1. Seorang mahasiwa fkg ingin mecari jurnal untuk skripsinya tentang metode
pengobatan sakit gigi yang ampuh, mahasiwa ingin mencari jurnal menggunakan
metode mesh, di indonesia mesh dapat di akses melalui?
A. Google crome
B. Mozila
C.SINTA (Science and Technology Index), google scholar, garuda.dll
D. Science
Jwban : C

2.. Seorang mahasiswa ingin mencari jurnal tentang kesehatan gigi mulut yaitu “
angular chelitis terhadap rongga mulut” dengan metode MeSH. Di Indonesia MeSH
dapat di akses melalui situs ?
a. SINTA (Science and Technology Index)
b. google scholar
c. garuda
d. PICO
e. A,B,C benar
Jwb: E
alasan :
Di Indonesia MeSH dapat di akses melalui situs SINTA (Science and Technology
Index), google scholar, garuda.

Soal vignette fiki

1. Seorang mahasiswa fkg ingin mencari jurnal tentang kesehatan pada pasien yang
memiliki hipertensi, Apakah terdapat perbedaan penggunaan captopril oral dan
sublingual dalam kontrol tekanan darah pada pasien krisis hipertensi?” metode apa
kah yang harus mahasiswa gunakan dlm mencari jurnal

A. Pico

B. Mesh

C. pubmed

D.PTK

26
Jwb: A

Alasan:Dari pertanyaan di atas maka kita dapat susun metode PICOnya sebagai
berikut:

P = krisis hipertensi

I = captopril oral

C = captopril sublingual

O = kontrol tekanan darah

Maka, langkah selanjutnya adalah memasukkan istilah-istilah tersebut dalam kolom


pencarian

2.2.seorang mahasiswa fkg ingin mencari mencari jurnal tentang “Pemberian obat
untuk menghilangkan rasa sakit gigi dengan pemberian obat asam mefenamat dan
sumagesic” maka mahasiswa tersebut bisa menggunakan metode pico dengan kata
kunci P adalah

A.P : pasien yang mengalami sakit gigi

B P : efektivitas penggunaan obat sumagesic

C.P : asam mefenamat

D.P : meredakan sakit gigi

Semua salah

Jwb: A

Alasan :

P: Patient, Population, Problem

Kata-kata ini mewakili pasien, populasi, dan masalah yang menjadi pertanyaan klinis.
Berbagai masalah medis yang ingin dicari bisa dimasukkan di sini. Pertanyaan yang
membantu untuk menyusun P adalah bagaimana gambaran pasien atau karakteristik
penting dari pasien.

Sumber :

27
Supriyanto, Irwan. Menggunakan PICO untuk Pencarian Informasi Klinis.
AloMedica. 2019. https://www.alomedika.com/menggunakan-pico-untuk-pencarian-
informasi-klinis (diakses 18 September)

28

Anda mungkin juga menyukai