Anda di halaman 1dari 8

A.

Jawaban Akpri
1. Mengapa lingkungan mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan?

2. Bagaimana perusahaan membedakan antara


a. Biaya pribadi dan biaya sosial
Dasar bagi kebanyakan teori akuntansi sosial datang dari analisis yang dilakukan oleh A.C.
Pigou terhadap biaya dan manfaat sosial. A.C.Pigou adalah seorang ekonom neo-klasik yang
memperkenalkan pemikiran mengenai biaya dan manfaat sosial kedalam ekonomi mikro pada
tahun 1920.
Bagi Pigou, biaya sosial terdiri atas seluruh biaya untuk menghasilkan suatu produk, serta
biaya yang berkaitan dengan siapa yang membiayanya. Menurut United States Environmental
Protection Agency (EPA) biaya sosial merupakan biaya dari pengaruh bisnis pada lingkungan dan
masyarakat disekitarnya, biaya ini juga disebut biaya eksternal atau externalities.

Biaya sosial (lingkungan) menurut Schaltegger terbagi menjadi dua, yaitu biaya internal
perusahaan dan biaya eksternal.
1. Biaya lingkungan yang bersifat internal perusahaan meliputi biaya penanganan limbah, biaya
pelatihan yang berhubungan dengan permasalahan lingkungan, biaya pelabelan yang
berhubungan dengan lingkungan, biaya pengurusan perijinan, biaya sertifikasi lingkungan,
dan sebagainya.
2. Sedangkan biaya lingkungan yang bersifat eksternal meliputi biaya berkurangnya sumber
daya alam, biaya polusi suara, biaya tercemarnya air, dan sebagainya.

Sedangkan Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh produsen disebut biaya privat (biaya pribadi).
Selisih antara biaya sosial dan biaya pribadi (disebut sebagai “biaya sosial yang tidak
dikompensasikan”) dan disebabkan oleh banyak faktor. Misalnya, Perusahaan yang melakukan
pencemaran maka perusahaan akan dikenakan biaya terhadap masyarakat, tetapi tidak
dikenakan biaya ganti rugi masyarakat.

b. Manfaat pribadi dan manfaat sosial


Pada dasarnya, argumen Pigou adalah sebagai berikut: “Seorang produsen menciptakan suatu
produk dari mana ia memperoleh manfaat pribadi tertentu (yang mana oleh akuntan disebut
pendapatan).” Selanjutnya, masyarakat secara keseluruhan memperoleh manfaat melalui produk
tersebut. Pigou menyatakan seluruh manfaat dari produksi suatu produk–tanpa memedulikan siapa
yang menerimanya di sebut sebagai manfaat sosial. Perbedaan antara manfaat pribadi (manfaat
sosial yang tidak dibagi)dapat dibagi menjadi ekonomi eksternal dan elemen surplus konsumen
(selisih antara harga yang dibayarkan konsumen secara aktual dengan harga yang sebenarnya rela
dibayarkan oleh konsumen).

3. Diskusikan perbedaan antara


a. Akuntansi keuangan dan akuntansi sosial
Akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan penyiapan laporan
keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor, pemasok, serta pemerintah.
Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi untuk suatu perusahaan
atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut. Laporan
ini yang disusun untuk kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan untuk
menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai pertanggungjawaban keuangan terhadap
para pemegang saham.
Akuntansi sosial (dikenal juga sebagai akuntansi sosial dan lingkungan, pelaporan sosial
perusahaan, pelaporan tanggung jawab sosial perusahaan, pelaporan non-keuangan, atau akuntansi
keberlanjutan) adalah proses mengkomunikasikan dampak sosial dan lingkungan dari tindakan
ekonomi organisasi untuk kepentingan kelompok tertentu dalam masyarakat dan untuk masyarakat
luas. Model-model akuntansi dan ekonomi tradisional berfokus pada produksi dan distribusi
barang dan jasa kepada masyarakat. Akuntansi sosial memperluas model ini dengan memasukkan
dampak-dampak dari aktivitas perusahaan terhadap masyarakat.

b. Akuntansi manajemen dan akuntansi sosial


Akuntansi Manajemen atau Akuntansi Manajerial adalah sistem akuntansi yang berkaitan
dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi untuk manajer atau manajemen dalam
suatu organisasi dan untuk memberikan dasar kepada manajemen untuk membuat keputusan bisnis
yang akan memungkinkan manajemen akan lebih siap dalam pengelolaan dan melakukan fungsi
kontrol.
Definisi Akuntansi Manajemen Ø Supriyono 1987 dalam bukunya Akuntansi Manajemen
mengungkapkan: “Akuntansi manajemen adalah salah satu bidang akuntansi yang tujuan
utamanya untuk menyajikan laporan-laporan suatu satuan usaha atau organisasi tertentu untuk
kepentingan pihak internal dalam rangka melaksanakan proses manajemen yang meliputi
perencanaan, pembuatan keputusan, pengorganisasian dan pengarahan serta pengendalian”.
Ø Ronald M. Copeland dan Paul E. Dascher:1978 mengungkapkan: “Akuntansi Manajemen
adalah bagian dari Akuntansi yang berhubungan dengan identifikasi, pengukuran dan komunikasi
informasi akuntansi kepada internal manajemen yang bertujuan guna perencanaan, proses
informasi, penmgendalian dan pengambilan keputusan”
Akuntansi sosial didefinisikan sebagai proses penyusunan, pengukuran, dan analisis terhadap
mengenai dampak sosial yang ditimbulkan oleh kegiatan perusahaan terhadap lingkungan dan
masyarakat. Sehingga, perusahaan perlu melaporkan hubungan antara bisnis dan operasi
perusahaan dengan lingkungannya. Lingkungan bisnis meliputi sumber daya alam, komunitas
dimana bisnis tersebut beroperasi, orang-orang yang dipekerjakan, pelanggan, pesaing, dan
perusahaan serta kelompok lain yang berurusan dengan bisnis tersebut. Proses pelaporan dapat
bersifat baik internal maupun eksternal. Tujuannya untuk mengukur dan mengungkapkan untung
rugi dan biaya sosial yang ditimbulkan oleh kegiatan perusahaan terhadap perusahaan.

4. Mengapa dalam akutansi sosial aspek pengukuran biaya sosial dan manfaat sosial relatif sukar untuk
dilakukan?
Karena pada aspek pengukuran biaya dan manfaat sosial relative tidak memiliki standard
ukuran dan penilaian yang baku dan mudah digunakan untuk mengukur kriteria sosial tertentu. Lebih
dalam lagi dibutuhkan suatu keahlian dan skill khusus untuk melakukan penilaian. Misalnya keahlian
appraisal dalam penialaian aset akuntansi dan biaya sosial dan sebagainya. Menurut Harahap (1993),
masalah pengukuran akuntansi sosial memang rumit, karena jika dibandingkan dengan transaksi biasa
yang langsung dapat dicatat dan mempengaruhi posisi keuangan, maka dalam akuntansi sosialterlebih
dahulu harus diukur dampak positif dan dampak negatif yang ditimbulkan oleh perusahan.

5. mengapa akuntansi sosial relatif lama perkembangannya?


a. belum terdapat peraturan atau standar baku yang mengatur mengenai pengungkapan
kinerja sosial, kebanyakan masih bersifat sukarela.
b. hanya sedikit perusahaan yang memiliki para akuntan yang kompeten di bidang akuntansi sosial,
meskipun dalam hal ini dituntut juga adanya kerja sama dengan para ahli di bidang lain, seperti
hukum, teknik, maupun sosiologi.
c. perusahaan enggan mengeluarkan biaya tambahan yang tidak sedikit untuk menyusun
laporan mengenai kinerja sosialnya, apalagi jika mereka beranggapan bahwa image mereka akan
tetap baik meskipun mereka tidak memberikan laporan mengenai kinerja sosial.
d. kurangnya perhatian pemerintah negara-negara berkembang terhadap masalah sosial dan
lingkungan karena tidak adanya atau kurangnya dana untuk masalah tersebut, sementara itu
dukungan dari negara donor maupun institusi keuangan internasional relatif belum
mencukupi.
e. pembuatan laporan sosial memerlukan banyak waktu, bahkan seringkali menyebabkan
tertundanya penerbitan laporan tahunan. Meskipun banyak kendala yang dihadapi, hal
tersebut tidak sebanding dengan manfaat yang akan dipetik oleh perusahaan di masa yang akan
datang.

B. MFLML
1. apa saja jenis-jenis keputusan strategis manajerial dan oprasional yang akan memperoleh manfaat
dan pertimbangan mengenai data biaya sumber daya manusia dan data nilai sekarang bersih dari
sumber daya manusia?

Jenis-jenis pengambilan keptusan sumber daya mansia

a. data biaya sumber daya manusia (anggaran)


 sistem kepegawaian yang di syaratkan : biaya kepegawaian dimaskkan dalam beban
umum dan administrasi.
 Sistem akuntansi sumber daya manusia dasar : biaya kepegawaian dianggarkan secara
terpisah.
 Sistem akuntansi sumber daya manusia menengah : sistem anggaran untuk rekrutment,
pelatihan dan seterusnya menganggarkan biaya penggantian.
 Sistem akuntansi sumber daya manusia lanjut : menganggarlan biaya standar dan aktual
dengan biaya awal dan biaya pengantian.
 Sistem akuntansi sumber daya manusia total: penganggaran modal
manusiamenganggarkan tingkat pengembalian atas investasi dari investasi dalam modal
manusia.
b. Data nilai sekarang (kebijakan)
 sistem kepegawaian yang di syaratkan : metode seleksi, pelatihan dan penempatan
tradisional.
 Sistem akuntansi sumber daya manusia dasar : keputusan seleksi berorientasi nilai.
 Sistem akuntansi sumber daya manusia menengah : analisis timbal balik perekrutan VS
pelatihan.
 Sistem akuntansi sumber daya manusia lanjut : model optimisasi pengasan karyawan.
 Sistem akuntansi sumber daya manusia total: kompensasi berbasis nilai.
2. apa saja jenis-jenis perilaku dan sikap yang di dorong dengan mengkur dan melaporkan data
akuntansi sumber daya manusia?

jawab : Smoothing, biasing, gaming, fokus dan kisah ilegal, perbandingan kinerja aktual dan
diharapkan, analisis varian, dan tindakan korektif.

a. Smoothing mencakup semua kegiatan yang digunakan oleh manajer untuk mempengaruhi
aliran data. Hal ini dapat dilakukan dengan mempercepat atau menunda pesan. Manajer
dapat mengirimkan pada periode berjalan tentang peristiwa yang akan terjadi di masa
mendatang atau mereka dapat menunda mengirim pesan tentang peristiwa terkini sampai
periode mendatang.
b. Biasing, Metode lain adalah data umum manipulasi biasing, dimana manajer pilih dari satu
set kemungkinan pesan yang mungkin menghasilkan gambar yang paling menguntungkan
kinerja mereka. Berbagai metode akuntansi yang berlaku umum tersedia memberikan
kesempatan yang luas untuk jenis kegiatan.
c. Gaming, yaitu manipulasi hasil performa yang sebenarnya juga dapat dicapai dengan
memanfaatkan berbagai aspek hubungan atasan-bawahan. Kegiatan ini disebut game dan
mengacu pada perilaku di mana pengirim bertindak untuk menyebabkan pesan yang
diinginkan untuk dikirim. Jika atasan menetapkan aturan main (anggaran tingkat, standar
biaya, kuota produksi, aturan untuk alokasi pahala), bawahan memilih salah satu tindakan
beberapa kemungkinan yang menjanjikan untuk memaksimalkan dampak positif.
d. Fokus dan Kisah Ilegal, Strategi lain melalui mana pengirim dapat memanipulasi pesan yang
sesuai dengan kebutuhan mereka sendiri egois yang fokus dan tindakan-tindakan ilegal.
Fokus terjadi dengan menyorot pesan baik dan menyembunyikan yang tidak
menguntungkan. Pertunjukan evaluasi berdasarkan beberapa kriteria yang paling rentan
terhadap praktek-praktek tersebut. Jika manajer segmen merasa bahwa pencapaian tujuan
menerima bobot tertinggi oleh manajemen puncak dalam perhitungan evaluasi kinerja dan
penghargaan, mungkin resor untuk konspirasi.

3. Bagaimana pandangan anda mengenai perkembangan akuntansi SDM saat ini?


Perkembangan akuntansi sumber daya manusia tidak lepas dari dukungan para ilmuwan untuk
mengkapitalisasikan investasi sumber daya manusia dan mengelompokkannya pada pos aktiva.Tetapi
sementara itu, banyak pihak yang masih meragukan konsep akun tansi sumber daya manusia dan
bahkan menentang dikelompokkannya akuntansi sumber daya manusia sebagai aktiva. Hal ini terlihat
dari praktek pelaporan keuangan selama ini yang mengabaikan informasi yang sangat penting yaitu
informasi tentang aktiva manusia (human assets) dan perlakuan akuntansi konvensional terhadap
pengeluaran-pengeluaran untuk sumber daya manusiaselaludianggapsebagaibeban.
Sampai saat ini masih terdapat perbedaan di kalangan akuntan bahwa sumber daya manusia
merupakan bagian dari aset perusahaan yang harus dilaporkan di neraca, meskipun mereka telah
sepakat bahwa sumber daya manusia merupakan aset perusahaan yang sangat besar kontribusinya
dalam memberikan manfaat ekonomis masa depan ke perusahaan. Upaya memasukkan sumber daya
manusia sebagai aset dalam neraca terganjal karena harus memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset
perusahaan.
4. Organisasi yang berbeda membutuhkan tingkat investasi yang berbeda dalam sistem akuntansi SDM.
Apa saja faktor-faktor penentu dari tingkat investasi yang lengkap dalam suatu sistem?
 Ukuran perusahaan
 Bisnis
 Struktur sumber daya manusia
 Kebijakan sumber daya manusia, dan
 Filsafat manajemen
5. Apakah yang anda ketahui mengenai desentralisasi dalam konteks organisasi bisnis?
Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada
manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur organisasi. Pada saat
sekarang ini banyak perusahaan atau organisasi yang memilih serta menerapkan sistem desentralisasi
karena dapat memperbaiki serta meningkatkan efektifitas dan produktifitas suatuorganisasi. Dapat
disimpulkan bahwa Desentralisasi Organisasi adalah Sebuah organisasi yang terdesentralisasi
(decentralized organization), wewenang pengambilan keputusannya tidak diserahkan pada beberapa
orang eksekutif puncak, melainkan disebarkan diseluruh organisasi.Di satu sisi ekstrem, organisasi
yang terdesentralisasi secara kuat adalah organisasi yang memberikan kebebasan kepada manajer-
manajer tingkat yang lebih rendah ataupun karyawan untuk membuat suatu keputusan. Pada
sisilainnya, di suatuorganisasi yang sangat tersentralisasi, manajer-manajer tingkat yang lebih rendah
memiliki sedikit kebebasan untuk membuat suatu keputusan. Pada pengambilan keputusan
terdesentralisasi memperkenankan manajer pada jenjang yang lebih rendah untuk membuat dan
mengimplementasikan keputusan-keputusan penting yang berkaitan dengan wilayah
pertanggungjawaban mereka. Jadi singkatnya Desentralisasi adalah praktik pendelegasian wewenang
pengambilan keputusan kepada jenjang yang lebih rendah.
C.
1.
2.
3.
4.
5. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi pendelagasian aktifitas sebagaimana ketentuan
dalam anggaran dasar.

Pendelegasian Aktivitas
Persyaratan penting dari desentralisasi adalah penentuan aktivitas yang sebaiknya didelegasikan kepada
subunit dan aktivitas yang sebaiknya dikendalikan secara sentral. Dalam teori, sistem yang
terdesentralisasi penuh akan mendelegasikan seluruh aktivitas yang dapat dipisahkan kepada subunit,
dengan hanya sedikit atau tidak ada sama sekali peran dari manajemen sentral. Teori dari produsen
atomistis dalam ekonomi pasar dengan persaingan sempurna mendekati model ini. Jika pasar semacam
itu ada dalam praktiknya, yang jarang sekali terjadi, maka peran dari otoritas pusat akan menjadi
sekadar peran dari seorang wasit atau sebuah payung. Kebanyakan bisnis tidak bisa mendekati tingkat
desentralisasi semacam ini. Hal itu disebabkan karena manajemen pusat dari aktivitas tertentu biasanya
lebih efisien dibandingkan palaksanakan secara terpisah oleh subunit. Misalnya saja, layanan hukum
akan lebih ekonomis jika dilaksanakan secara sentral dan bukan oleh subunit bisnis yang terpisah.

6. Apa yang anda ketahui tentang struktur matriks? bagaimana hal ini berkaitan dengan desentralisasi?

Struktur matriks ialah struktur organisasi yang memadukan garis wewenang vertikal dan horizontal .
Struktur matriks terjadi ketika pembentukan departemen produk di tindihkan pada organisasi yang
membentuk departemennya dilakukan seecara fungsional. Dalam organisasi matriks,wewenang
didelegasikan baik kebawah mauppun mendatar. Struktur organisasi matriks sangat menguntungkan
untuk mengantisipasi kondisi lingkungan yang tidak pasti dan berubah dengan cepat, seperti yang
dialami oleh organisasi di era globalisasi. Tidak mengherankan jika model-model ini mulai digemari
sejak tahun 1970-1980-an hingga saat ini. struktur matriks ini dirasa sesuai dengan organisasi yang
terdesentralisasi karena struktur ini memiliki kelebihan: Mendorong penggunaan orang secara fleksibel,
Mengoptimalkan penggunaan sumber daya keahlian yang dimiliki, Menumbuhkan koordinasi dan
integrasi yang kohesif. Selain itu struktur matiks relevan dengan kondisi organisasi yang Dorongan
untuk mendistribusikan dan membagi sumber daya/kapabilitas dan Fokus pada dual perspectives :
keahlian fungsional dan keandalan output.
7. Bagaimana anda menentukan sejauh mana suatu organisasi sebaiknya disentralisasi atau
desentralisasi?

6 pedoman yang dapat menjelaskan praktik saat ini dan dapat bergunabagi organisasi yang sedang dalam
proses untuk melakukan desentralisasi.keenam pedoman tersebut adalah:
 Pemanfaatan bakat khusus,
Kebutuhan untuk memanfaatkan atau memberdayakan bakat khusus dengan sepenuhnya mungkin
menjelaskan mengapa aktivitas aktivitas seperti hukum, komputer dan akuntansi disentralisasi. Untuk
menghindari kurangnya pemberdayaan karyawan yang terlatih yang mungkin terjadi jika aktivitas-
aktivitas tersebut diduplkasi, kebanyakan organisasi cenderung untuk menyentralisasi aktivitas-
aktivitas semacam itu.
 Skala ekonomi
Ketika skala ekonomi tersedia, aktivitas cenderung dikelompokan dan disentralisasi guna
mengeksploitasinya.
 Keseragaman
Keseragaman korporat dalam aktivitasa aktivitas tertentu merupakan alasan penting lainnya untuk
mensentralisasi aktivitas-aktivitas tersebut.
 Konsekuensi yang bertahan lama
Pertimbangan utama dalam mendelegasiakn keputusan adalah sampai sejauh mana suatu organisasi
dapat menolerir kesalahan-kesalahan yang dibua oleh para manajernya. Kebebasan untuk gagal
merupakan salah satu prasyarat penting bagi desentralisasi yang efektif – khususnya jika suatu
organisasi menginginkan pengambilan risiko oleh pihak manajer subunit.
 Kerangka waktu
 Dukungan eksperimentasi

Bagian D

1. Informasi apakah yang diinginkan untuk mengenal dan mengidentifikasikan suatu masalah/suatu
kesempatan?
Jawab:
Untuk mengenali dan mendefinisikan masalah dan peluang, pembuat keputusanmembutuhkan informasi
lingkungan, keuangan, dan operasi. Informasi kondisi lingkungansekitar eksternal dapat mengungkapkan
produk baru atau peluang pasar atau ancaman terhadapstatus quo. Keuangan atau informasi operasional
mungkin mengingatkan manajemen untukmasalah yang membutuhkan perhatian segera mereka. Misalnya
menutupi anggaran, akanmenyoroti perbedaan antara kinerja aktual dan diharapkan dalam konteks
tanggung jawab khusus.

2. Langkah manakah yang paling penting dalam proses pengambilan keputusam. Apa saja faktor-faktor
yang mempengaruhi hal ini?
Jawab:
Langkah yang paling penting dalam proses pengambilan keputusan adalah memilih salah
satu alternatif. Meskipun langkah ini mungkin memunculkan pilihan rasional, pilihan terakhirsering
didasarkan pada pertimbangan politik dan psikologis daripada fakta ekonomi. Para manajer dalam membuat
pilihan akhir mungkin menghadapi beberapa alternativeyang layak, masing-masing memiliki kelebihan
tertentu atas lainnya dalam hal kriteria keputusanyang dipilih. Manajer juga menyadari manfaat "politik"
dan biaya dari setiap alternatif. Sebagaicontoh, beberapa alternatif mungkin berhubungan dengan
kepentingan khusus atau aspirasi
darieksekutifperusahaan"penting".Dalamkasuslain,penolakanterhadapalternatifmungkinmengakibatkan rasa
malu secara pribadi untuk para sponsor.

3. Adakah komponen-komponen yang relevan dari motif kognitif dalam konteks pengambilan keputusan.
Mengapa motif ini adalah penting?
Jawab:
Dua komponen yang paling relevan dari motif kognitif dalam kontekspengambilan keputusan adalah: (1)
kebutuhan untuk keseimbangan atau kepastian, dan (2)kebutuhan akan kompleksitas dan keberagaman.
Motif kognitif sangat penting dalam pengambilan keputusan karena memberikan energi pada proses
berpikir.

4. Apakah perbedaan antara keempat jenis model keputusan. Model pengambilan keputusan yang manakah
yang diambil dalam suatu organisasi?
Jawab:
a. Model keputusan yang diprogram secara sederhana.
Model ini ditandai dengan aturan-aturan prediksi yang tidak kompleks, yang ditetapkan oleh orang
lain yang bukan si pengambil keputusan. Model tersebut dilengkapi dengan aturan-aturan yang jelas
dan mengutamakan prioritas. Pencarian informasi difokuskan pada data-data yang relevan dari
pengalaman lalu. Data tersebut digunakan sebagai contoh dari alternatif tindakan yang pernah
digunakan dengan berhasil. Alternatif yang memuaskan, ketika pertama kali ditemukan, biasanya
langsung dipilih. Alternatif-alternatif tersebut dinilai berdasarkan kriteria-kriteria yang sederhana
dengan risiko yang minimum, yang penerapannya dilakukan secara individu.
b. Model keputusan yang tidak diprogram secara sederhana.
Pada model ini, apa pun akan terlihat baik pada saat itu bagi si pengambil keputusan yang langsung
memilih alternatif tersebut. Masalah dan peluang selalu dilihat ketika terjadi atau hanya berdasarkan
intuisi saja. Urgensi dipandang sebagai suatu prioritas. Informasi bersumber dari prasangka melalui
keyakinan-keyakinan umum. Dalam organisasi, informasi juga dapat berasal dari sistem informasi
manajemen dengan akuntansi yang menjadi komponen utama. Alternatif pertama yang dipilih harus
mampu menyesuaikan diri dengan tujuan laba jangka pendek yang diinginkan dengan mengabaikan
risiko yang ada.
c. Model keputusan yang diprogram secara kompleks.
Pada model ini melibatkan perencanaan yang begitu rinci. Masalah dan peluang diantisipasi dengan
skala prioritas yang begitu hati-hati. Pencarian informasi dilakukan secara ekstensif dan sering kali
menerapkan pengambilan sampel secara statistik atau dengan alat-alat pencari dan kuantifikasi
lainnya dirancang dalam model matematika. Alternatif-alternatif yang ada dievaluasi berdasarkan
pertimbangan memaksimalkan manfaat jangka panjang. Hasil-hasil keputusan secara periodik untuk
meningkatkan kemampuan dalam proses pengambilan keputusan jika itu memungkinkan.
d. Model keputusan yang tidak diprogram secara kompleks
Model ini memiliki ciri khas yaitu partisipasi yang terus-menerus dari semua orang yang terlibat untuk
memaksimalkan perolehan informasi dan koordinasi. Tujuan direncanakan oleh semua pihak dan
lingkungan secara aktif dinilai untuk mencari masalah dan peluang. Kriteria-kriteriabaru dikenalkan
untuk segala jenis situasi baru yang muncul. Informasi diperoleh, baik secara eksternal maupun
internal, kemudian dianalisis secara rasional. Alternatif-alternatif dikembangkan dengan metode coba-
coba atau simulasi. Pilihan keputusan berdasakan kesepakatan kelompok yang menyatukan beragam
pandangan atau dari orang-orang yang terlibat (bersifat partisipasif)

5. Apakah keputusan terprogram itu?Bagaimana hal itu berbeda dengan keputusan yang tidak terprogram?
Jawab:
Keputusan terprogram adalah keputusan yang aturan-aturannya dapat dikembangkan dan digunakan.
Hal ini berbeda dengan keputusan yang tidak terprogram yang biasanya berhubungan dengan situasi di
mana ketidakpastian sudah menjadi ciri khasnya. Aturan-aturan dan kriteria dari keputusan yang tidak
terprogram bersifat definitif, tetapi dapat muncul secara tiba-tiba ketika kebutuhan akan itu muncul. Dalam
keadaan keputusan tidak terprogram atau terencana dengan baik, individu hanya dapat mencoba-coba atau
mengira-ngira.

Anda mungkin juga menyukai