1
II
A. Pengertian
Novi Mulyani memaparkan bahwa seni tari merupakan salah satu warisan
kebudayaan Indonesia, yang harus dikembangkan dan dilestarikan selaras dengan
masyarakat yang selalu mengalami perubahan (2016: 49). Tari dalam arti yang
sederhana adalah gerak yang indah dan lahir dari tubuh yang bergerak dan berirama.
Ada beberapa batasan tentang definisi tari yang pernah dikemukakan oleh beberapa
ahli. Kamaladevi Chattopadhaya, seorang tokoh tari dari India menjelaskan bahwa
tari adalah desakan perasaan manusia di dalam dirinya yang mendorongnya untuk
mencari ungkapan yang berupa gerak-gerak ritmis (Novi Mulyanti, 2016: 49).
Tari Sole Oha adalah tarian tradisional kerakyatan yang menceritakan tentang
kebersamaan masyarakat Lembata yang kesehariannya saling membantu sesama,
baik suka maupun duka, saling berpegangan tangan untuk mempererat rasa
persaudaraan di antara mereka dan ucapan syukur untuk Tuhan yang selalu
melindungi dan memberi berkat kepada mereka. Sole Oha melambangkan
persatuan dan kerukunan masyarakat Lamaholot.
2
C. Fungsi Tari Sole Oha
Fungsi adalah rincian tugas yang sejenis atau erat hubungannya satu sama
lain untuk dilakukan oleh seorang pegawai tertentu yang masing-masing
berdasarkan sekelompok aktivitas sejenis menurut sifat atau pelaksanaannya
(Triono, 2014 : 27). Tari Sole Oha mempunyai beberapa fungsi antara lain:
1. Tari Sebagai Sarana Upacara Adat
Tari Sole Oha sejak dulu sebagai sarana upacara adat di beberapa desa.
Biasanya, untuk mengiringi acara adat desa, Tari Sole Oha wajib ditarikan
di akhir upacara adat tersebut.
2. Tari Sebagai Hiburan
Tari Sole Oha biasa ditarikan di pesta-pesta pernikahan, komuni suci (untuk
agama katolik), pesta adat, festival dan lain sebagainya.
3. Tari Sebagai Sarana Pergaulan
Pada zaman dulu, Tari Sole Oha biasanya ditarikan sebagai tari pergaulan
untuk para muda-mudi mencari pasangan. Mereka akan bertemu dengan
banyak muda-mudi yang disatukan dalam lingkaran Sole Oha.
4. Tari Sebagai Sarana Pendidikan
Tari Sole Oha sangat bagus untuk dijadikan pembelajaran di sekolah
maupun di lingkungan masyarakat, karena sangat banyak makna dan nilai
positif yang bisa dipetik dari tarian ini.
.
D. Gerak Dasar Tari Sole Oha
Gerak merupakan perubahan atau peralihan posisi, kedudukan atau tempat
dari suatu benda atau makhluk hidup dari posisi atau kedudukan awal (Farikhah,
2013: 23). Secara umum dapat dikatakan bahwa gerak yang mencakup semua
bentuk perubahan dalam kualitas, kuantitas, posisi, bentuk, dan posisi.
Tari Sole Oha yang tumbuh dan berkembang di masyarakat sangat mudah
dipelajari, karena gerakan yang sama, diulang-ulang hingga selesai. Pertama-tama,
masyarakat membuat lingkaran dengan kedua tangan memegang bahu penari di
3
samping kiri dan kanan. Selanjutnya, mereka mulai bernyanyi dengan tempo pelan,
dengan kaki kanan melangkah ke samping kanan, kemudian kaki kiri menutup.
Dilanjutkan kaki kiri melangkah kedepan, lalu kaki kanan menutup dan kaki kiri
melangkah ke belakang disusul kaki kanan menutup. Satu rangkaian gerak tersebut
diulang-ulang sesuai dengan panjangnya lagu yang dinyanyikan. Mereka
menarikan tarian ini dari tempo lambat, sedang, kemudian cepat.
E. Iringan Musik
Iringan merupakan musik yang dimainkan secara bersamaan untuk
mengiringi suatu pergelaran maupun acara . Iringan yang dipakai dalam tarian Sole
Oha adalah iringan musik tradisi dengan menggunakan alat musik tradisional.
Pada zaman dulu, masyarakat Lamaholot menarikan Tari Sole Oha hanya
menggunakan musik internal yakni berupa nyanyian saja. Namun, semakin maju
teknologi, para seniman pun mulai berkolaborasi musik dengan menggunakan alat
musik tardisi. Alat musik tradisi yang digunakan antara lain: tatong, gendang,
suling, gong, dan kengke.
Contoh iringan musik Tari Sole Oha :
“Boli Kana”
4
F. Busana Tari Sole Oha
Busana merupakan segala sesuatu yang dipakai mulai dari ujung kepala
sampai ujung kaki yang memberikan rasa nyaman dan menampilkan keindahan
bagi si pemakai (Siti, 2014: 1).
Busana yang digunakan dalam Tari Sole Oha pada umumnya adalah:
5
dipandang sebagai kegiatan guru secara terprogram dalam desain
instruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan
pada penyediaan sumber belajar” (Majid, 2017: 4).
6
kelompok peserta tari yang sudah dibagi oleh Pelatih tari. Penari sanggar tersebut
akan melatih seluruh gerakan Tari Sole Oha yang sudah dipelajari kepada para
peserta tari.
Setelah menerapkan strategi dan metode ini, ternyata proses latihan Tari
Sole Oha berjalan dengan lancar dan sangat memuaskan. Para peserta tari tidak
hanya menghafal, namun dapat melakukan gerak Tari Sole Oha dengan teknik
yang baik dan benar. Berikut gambar proses pembelajaran Tari Sole Oha:
III
7
tetap diajarkan secara turun-temurun. Maka dari itu, pembelajaran tarian Sole Oha
sangat dianjurkan di lingkungan sekolah, maupun lingkungan masyarakat, agar
tarian ini tidak punah dan tetap menjadi aset daerah yang terus dipertahankan.
Proses pembelajaran Tari Sole Oha pun harus diperhatikan, karena tidak
semua orang dapat dengan cepat menghafal gerakan dari tari tersebut. Oleh karena
itu, pelatih harus pandai dalam memilih strategi dan metode yang akan diterapkan
dalam pembelajaran Tari Sole Oha.
Daftar Pustaka
A. Sumber Buku
Hidajat, Robby. 2019. Tari Pendidikan, Pengajaran Seni Tari Untuk Pendidikan.
Yogyakarta: Media Kreativa
Mulyani, Novi. 2016. Pendidikan Seni Tari Anak Usia Dini. Yogyakarta: Gava
Media
B. Webtografi
Farikha, S. 2013. Perbadingan Teori Gerak Menurut Para Ahli. Diakses dari
http://eprints.walisongo.ac.id/1536/pdf. Pada tanggal 28 Oktober 2019, jam
20.00 WIB
Febianti, Yopi Nisa. 2014. Peer Teaching (Tutor Sebaya) Sebagai Metode
Pembelajaran untuk Melatih Siswa Mengajar. Diakses dari
http://media.neliti.com/media/publications/271644-peer-teaching-tutor-
sebaya-sebagai-metod-56495ed0.pdf. Pada tanggal 10 November 2019, jam
20.35 WIB
Siti, Mahmudah. 2014. Pengertian dan Jenis Busana Sebagai Pakaian yang Indah.
8
Diakses dari http://ibusitimahmudah.blogspot.com/2014/08/pengertian-
dan-jenis-busana-sebagai-pakaian-yang-indah.html. Pada tanggal 28
Oktober 2019, jam 20.10 WIB
Triona, O. 2014. Pengertian Fungsi. Diakses dari http://repository.uin-suska.ac. .
Pada tanggal 28 Oktober 2019, jam 20.10 WIB