TEMBALANG
Prof.Dr.Ir. Edi Purwanto, MT
dipersiapkan untuk
pembangunan kampus
Undip Tembalang, melalui
program SUDR
(six universities
development and
rehabilitation
rektorat
akses utama
MASTER PLAN KAMPUS UNDIP TEMBALANG YANG
DISUSUN TAHUN 1989 kemudian MENGALAMI
PERUBAHAN
Gedung Prof.Soedarto, SH
1. Teaching Hospital
2. Gedung induk Fak.
Kedokteran
3. Sebagian gedung
Fak. Ekonomi
4. Gedung utama FISIP
5. Gedung utama FIB
6. Gedung utama Fak
Hukum
7. Sebagian Gedung
Fak Kelautan dan
Perikanan
8. Trainning Center
9. Masjid dan
Integrated
Laboratory
10. Tata hijau kampus
Catatan: Pembangunan
fisik pada tahun 2009-
faktanya: pada tahap perencanaan dan
2010 Rektor Prof.
konstruksi (2009/2010) tidak
Susilo Wibowo
sepenuhnya mengacu kepada Master
Plan ini
Konsultan PT. Yodya Karya (konsorsium)
ciri gedung-gedung yang dibangun pada periode ini (program loan IDB) menggunakan
atap pelana/limasan dengan tritisan pendek dan atap beton dengan bentuk fasad
yang beragam dan identitas warna masing-masing fakultas
Setelah pembangunan kampus yang dibiayai Loan dari Islamic Development Bank (IDB),
pembangunan kampus UNDIP Tembalang periode tahun 2011-2013 sebagian besar tidak
mengacu pada Master Plan yang sudah ada, terutama dalam hal lokasi & tata bangunan:
2 3 4
5 6 7
MASTER PLAN UNDIP TEMBALANG 2013-2026
Manfaat
(1) Meningkatkan keseimbangan kualitas kehidupan lingkungan kampus
(2) Mengoptimalkan dan mengefisienkan penggunaan lahan
(3) Mengalokasikan fungsi/kegiatan pendukung bagi jenis peruntukan
yang ada.
(4) Menciptakan integrasi aktivitas ruang sosial kampus antar
penggunanya.
(5) Menciptakan keragaman lingkungan (diversity) dan keseimbangan
yang akan mendorong terciptanya kegiatan kegiatan yang berbeda
tanpa meninggalkan identitasnya sebagai kampus Undip.
(6) Mengoptimalkan prediksi/proyeksi kegiatan yang direncanakan.
konsep struktur
struktur pemanfaatan
ruang lahan
widya puraya
struktur
pemanfaatan
lahan
Kampus UI Depok
(mulai dibangun 1984)
2. INTENSITAS PEMANFAATAN LAHAN
Intensitas pemanfaatan lahan adalah tingkat alokasi dan distribusi luas
lantai maksimum bangunan terhadap lahan/tapak peruntukannya.
Manfaat
(1) Mencapai efisiensi dan efektivitas pemanfaatan lahan.
(2) Mendapatkan distribusi kepadatan kawasan yang selaras pada area
yang direncanakan berdasarkan ketentuan dalam rencana tata ruang
wilayah yang terkait.
(3) Mendapatkan distribusi berbagai elemen intensitas lahan
pemanfaatan lahan (KDB, KLB, KDH) yang dapat mendukung
berbagai kegiatan yang direncanakan.
(4) Mencapai keseimbangan, kaitan dan keterpaduan dari berbagai
elemen intensitas pemanfaatan lahan dalam hal pencapaian kinerja
fungsi, estetis dan sosial, antara kampus dan kawasan di
luar/sekitarnya
(5) Mendorong optimalisasi lahan untuk peningkatan potensi RGA
(Revenue Generating Activities) yang berdampak langsung pada
pendapatan kampus.
INTENSITAS PEMANFAATAN LAHAN
Manfaat
(1) Mewujudkan keserasian dan keterpaduan pengaturan konfigurasi blok,
tapak dan bangunan.
(2) Meningkatkan kualitas kampus yang aman, nyaman, sehat, menarik, dan
berwawasan ekologis (green architecture and environment)
(3) Mengoptimalkan keserasian antara ruang luar bangunan dan lingkungan
publik sehingga tercipta ruang-ruang antar bangunan yang interaktif.
(4) Menciptakan citra dan karakter khas dari kampus UNDIP.
(5) Mencapai keseimbangan, kaitan dan keterpaduan dari berbagai elemen
tata bangunan dalam hal pencapaian kinerja, fungsi, estetis dan sosial.
(6) Mencapai lingkungan yang tanggap serta terciptanya integrasi sosial
secara keruangan.
Auditorium UNDIP Pleburan
BALAIRUNG UGM
Karya desain Pangeran Hadinegoro,1950/1951
KAMPUS UI DEPOK
4. SISTEM SIRKULASI, JALUR PENGHUBUNG dan
PARKIR
Terdiri dari jaringan jalan dan pergerakan, sirkulasi kendaraan umum,
sirkulasi kendaraan pribadi, dan sepeda, sirkulasi pejalan kaki (termasuk
sivitas akademika penyandang cacat dan lanjut usia), sistem dan sarana
transit, sistem parkir, perencanaan jalur pelayanan lingkungan, dan sistem
jaringan penghubung.
Manfaat
(1) Mengoptimalkan efisiensi pemanfaatan prasarana jalan dengan jenis
arus pergerakan yang terjadi.
(2) Mendapatkan distribusi atau penyebaran pergerakan yang selaras
dengan jenis aktivitas yang diwadahi sehingga dicapai ketertiban.
(3) Mencapai kinerja fungsi serta keseimbangan, kaitan, keterpaduan
dari berbagai elemen pergerakan, lingkungan dan sosial, antara
kawasan perencanaan dan lahan di luarnya.
KOMPONEN PERENCANAAN :
Manfaat
(1) Meningkatkan kualitas kehidupan kampus melalui penciptaan
lingkungan yang aman, nyaman, sehat, menarik dan berwawasan
ekologis.
(2) Mendorong terciptanya kegiatan publik sehingga tercipta integrasi ruang
sosial antar penggunanya.
(3) Menciptakan estetika, karakter dan orientasi visual dari suatu
lingkungan kampus.
(4) Menciptakan iklim mikro lingkungan yang berorientasi pada kepentingan
pejalan kaki.
(5) Mewujudkan lingkungan kampus yang nyaman, manusiawi dan
berkelanjutan.
KOMPONEN
PERENCANAAN :
1. Perencanaan lanskap
jalan
2. Perencanaan lanskap
ruang terbuka masing-
masing unit/fakultas
3. Perencanaan hutan
kampus
4. Perencanaan lanskap
waduk
5. Penentuan jenis vegetasi
6. TATA KUALITAS LINGKUNGAN
Penataan kualitas lingkungan kampus merujuk pada upaya rekayasa
elemen-elemen kawasan yang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu
kawasan kampus dengan sistem lingkungan yang informatif, berkarakter
khas, dan memiliki orientasi yang jelas.
Manfaat
(1) Mencapai kualitas lingkungan kehidupan sivitas akademika yang
aman, nyaman, sehat dan menarik, serta berorientasi kepada
lingkungan mikro.
(2) Menyatukan kawasan sebagai sistem lingkungan yang berkualitas
dengan pembentukan karakter dan identitas lingkungan yang spesifik.
(3) Mengoptimalkan kegiatan publik yang diwadahinya sehingga tercipta
integrasi ruang sosial antar penggunanya, serta menciptakan
lingkungan kampus yang berkarakter dan berjati diri.
(4) Menciptakan estetika, karakter, dan orientasi visual, dari suatu
lingkungan.
(5) Menciptakan iklim mikro lingkungan yang berorientasi kepada
kepentingan pejalan kaki.
KOMPONEN PERENCANAAN :
Manfaat
(1) Meningkatkan kualitas kawasan perencanaan yang menjamin
tersedianya dukungan konkret terhadap kegiatan-kegiatan fisik yang ada.
(2) Mencapai keseimbangan antara kebutuhan dan daya dukung lingkungan
sehingga terwujud sistem keberlanjutan (sustainability) pada lingkungan.
KOMPONEN
PERENCANAAN :
1. Perencanaan jaringan
listrik
2. Perencanaan jaringan
drainase
3. Perencanaan
pencegahan pemadam
kebakaran
4. Perencanaan
pengelolaan
persampahan
5. Perencanaan jaringan
internet
TERIMAKASIH
SEMOGA
BERMANFAAT