Anda di halaman 1dari 37

MASTER PLAN KAMPUS UNDIP

TEMBALANG
Prof.Dr.Ir. Edi Purwanto, MT

MK PENGANTAR PERANCANGAN KAWASAN SEM.V


SEJARAH
PENYUSUNAN MASTER PLAN
KAMPUS UNDIP TEMBALANG
MASTER PLAN UNDIP TEMBALANG 1984/1985

MASTER PLAN PERTAMA KAMPUS UNDIP TEMBALANG


DISUSUN OLEH TIM DARI FAKULTAS TEKNIK UNDIP PADA
TAHUN 1983/1984

GEDUNG FAKULTAS TEKNIK


PERTAMA KALI DIBANGUN
DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG (1984)
MASTER PLAN UNDIP TEMBALANG 1989

dipersiapkan untuk
pembangunan kampus
Undip Tembalang, melalui
program SUDR
(six universities
development and
rehabilitation

Dibiayai oleh ADB (asian


development bank)

rektorat

akses utama
MASTER PLAN KAMPUS UNDIP TEMBALANG YANG
DISUSUN TAHUN 1989 kemudian MENGALAMI
PERUBAHAN

DANA BANTUAN DARI PEMERINTAH SWISS


MEMBANGUN POLITEKNIK DI 5 PTN

PEMBANGUNAN POLITEKNIK MERUBAH


PERENCANAAN TATA LETAK BANGUNAN DAN
AKSES MASUK KE KAMPUS

Disusun Master Plan Baru oleh Konsultan PT. Cakra Manggilingan


(catatan: dokumen MP tidak ditemukan)
PETA ILUSTRASI
ciri gedung-gedung yang dibangun pada periode ini (program SUDR/loan ADB)
menggunakan atap pelana/limasan dengan tritisan lebar, bentuk fasad bangunan
sangat sederhana
MASTER PLAN UNDIP TEMBALANG 1997/1998
Mengakomodasi:
1. Pengesahan
ruislaag (tukar
guling) lahan UNDIP
dengan
pembangunan
infrastruktur dibiayai Perumahan Permata Hijau
PT.Waskita Karya PT. Waskita Karya
tahun 1997/1998 
(Rektor Prof. Eko
Budihardjo)
2. Perencanaan
gedung Prof.
Soedarto, SH
(direncanakan
konsultan tahun
2002/2003,
dibangun tahun
2004)

Gedung Prof.Soedarto, SH

Konsultan PT. Sandhika


Program Loan IDB MASTER PLAN UNDIP TEMBALANG 2007/2008
(Islamic Development
Bank):

1. Teaching Hospital
2. Gedung induk Fak.
Kedokteran
3. Sebagian gedung
Fak. Ekonomi
4. Gedung utama FISIP
5. Gedung utama FIB
6. Gedung utama Fak
Hukum
7. Sebagian Gedung
Fak Kelautan dan
Perikanan
8. Trainning Center
9. Masjid dan
Integrated
Laboratory
10. Tata hijau kampus
Catatan: Pembangunan
fisik pada tahun 2009-
faktanya: pada tahap perencanaan dan
2010  Rektor Prof.
konstruksi (2009/2010) tidak
Susilo Wibowo
sepenuhnya mengacu kepada Master
Plan ini
Konsultan PT. Yodya Karya (konsorsium)
ciri gedung-gedung yang dibangun pada periode ini (program loan IDB) menggunakan
atap pelana/limasan dengan tritisan pendek dan atap beton dengan bentuk fasad
yang beragam dan identitas warna masing-masing fakultas
Setelah pembangunan kampus yang dibiayai Loan dari Islamic Development Bank (IDB),
pembangunan kampus UNDIP Tembalang periode tahun 2011-2013 sebagian besar tidak
mengacu pada Master Plan yang sudah ada, terutama dalam hal lokasi & tata bangunan:

1. Gedung Kuliah Fakultas Hukum


2. Gedung ICT & Laboratorium Terpadu
3. Gedung Dekanat Fakultas Teknik yang baru 1
4. Gedung Dep. Geologi (Bantuan PT. Pertamina)
5. Gedung Dep. Teknik Industri (Bantuan PT.Djarum)
6. Gedung Laboratorium FSM (Bantuan PT.Pertamina)
7. Rusunawa

2 3 4

5 6 7
MASTER PLAN UNDIP TEMBALANG 2013-2026

Visi Misi UNDIP


sampai dengan
2025/2026 (Menjadi
Universitas Riset yang
Unggul), disusun pada
saat Rektor periode
Prof. Soedarto PH
(2010-2014)

Konsultan PT. Yodya Karya


PERMASALAHAN MASTER PLAN
KAMPUS UNDIP TEMBALANG
1. BELUM TERINTEGRASINYA STRUKTUR PEMANFAATAN
LAHAN/RUANG  DILAKUKAN SECARA PARSIAL (BAGIAN
PERBAGIAN)
2. LAHAN KAMPUS TEMBALANG YANG LAYAK DIBANGUN + 60%,
YANG + 40% TIDAK LAYAK KARENA MEMPUNYAI KELERENGAN
DAN DAYA DUKUNG TANAH YANG TIDAK SESUAI, SELAIN
BERUPA HUTAN KONSERVASI, SUNGAI/WADUK.
3. PENGGUNAAN LAHAN TIDAK EFISIEN KEBANYAKAN
BANGUNAN 3 LANTAI, PEMBANGUNAN GEDUNG BARU HARUS
> 5 LANTAI
4. TIDAK ADANYA PANDUAN PEMBANGUNAN GEDUNG TERUTAMA
DARI SISI ARSITEKTURAL  BENTUK BERMACAM-MACAM &
IDENTITAS FAKULTAS SANGAT MENONJOL (WARNA)
KAJIAN ASPEK
MANFAAT
KRITERIA PENYUSUNAN KONSEP MASTER
PLAN KAMPUS UNDIP TEMBALANG
Secara sistematis, konsep rencana mencakup gagasan yang
komprehensif dan terintegrasi terhadap komponen-komponen
perencanaan Master Plan, yang meliputi kriteria:

1. Struktur peruntukan lahan;


2. Intensitas pemanfaatan lahan;
3. Tata bangunan;
4. Sistem sirkulasi dan jalur penghubung;
5. Sistem ruang terbuka dan tata hijau;
6. Pengaturan kualitas lingkungan;
7. Sistem prasarana dan utilitas lingkungan.

Sumber: Pokok-pokok isi Master Plan Kampus Undip Tembalang 2013-2026


1. STRUKTUR PERUNTUKAN LAHAN
Struktur peruntukan lahan merupakan komponen perencanaan master plan
kampus yang berperan penting dalam alokasi penggunaan dan penguasaan
lahan/tata guna lahan yang telah ditetapkan dalam suatu kawasan
perencanaan tertentu berdasarkan ketentuan dalam rencana tata ruang
wilayah.

Manfaat
(1) Meningkatkan keseimbangan kualitas kehidupan lingkungan kampus
(2) Mengoptimalkan dan mengefisienkan penggunaan lahan
(3) Mengalokasikan fungsi/kegiatan pendukung bagi jenis peruntukan
yang ada.
(4) Menciptakan integrasi aktivitas ruang sosial kampus antar
penggunanya.
(5) Menciptakan keragaman lingkungan (diversity) dan keseimbangan
yang akan mendorong terciptanya kegiatan kegiatan yang berbeda
tanpa meninggalkan identitasnya sebagai kampus Undip.
(6) Mengoptimalkan prediksi/proyeksi kegiatan yang direncanakan.
konsep struktur
struktur pemanfaatan
ruang lahan

widya puraya

gedung Prof. Soedarto

gedung ICT gedung Lab.Terpadu


konsep struktur
ruang

struktur
pemanfaatan
lahan

Kampus UI Depok
(mulai dibangun 1984)
2. INTENSITAS PEMANFAATAN LAHAN
Intensitas pemanfaatan lahan adalah tingkat alokasi dan distribusi luas
lantai maksimum bangunan terhadap lahan/tapak peruntukannya.

Manfaat
(1) Mencapai efisiensi dan efektivitas pemanfaatan lahan.
(2) Mendapatkan distribusi kepadatan kawasan yang selaras pada area
yang direncanakan berdasarkan ketentuan dalam rencana tata ruang
wilayah yang terkait.
(3) Mendapatkan distribusi berbagai elemen intensitas lahan
pemanfaatan lahan (KDB, KLB, KDH) yang dapat mendukung
berbagai kegiatan yang direncanakan.
(4) Mencapai keseimbangan, kaitan dan keterpaduan dari berbagai
elemen intensitas pemanfaatan lahan dalam hal pencapaian kinerja
fungsi, estetis dan sosial, antara kampus dan kawasan di
luar/sekitarnya
(5) Mendorong optimalisasi lahan untuk peningkatan potensi RGA
(Revenue Generating Activities) yang berdampak langsung pada
pendapatan kampus.
INTENSITAS PEMANFAATAN LAHAN

strategi  infill, ketinggian bangunan > 5 lantai


3. TATA BANGUNAN
Tata bangunan merupakan sistem perencanaan master plan sebagai bagian
dari penyelenggaraan bangunan gedung beserta lingkungannya, termasuk
sarana dan prasarananya pada suatu lingkungan binaan di kampus Undip
sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dengan aturan tata ruang yang
berlaku dalam RTRW Kota Semarang, dan rencana rincinya.

Manfaat
(1) Mewujudkan keserasian dan keterpaduan pengaturan konfigurasi blok,
tapak dan bangunan.
(2) Meningkatkan kualitas kampus yang aman, nyaman, sehat, menarik, dan
berwawasan ekologis (green architecture and environment)
(3) Mengoptimalkan keserasian antara ruang luar bangunan dan lingkungan
publik sehingga tercipta ruang-ruang antar bangunan yang interaktif.
(4) Menciptakan citra dan karakter khas dari kampus UNDIP.
(5) Mencapai keseimbangan, kaitan dan keterpaduan dari berbagai elemen
tata bangunan dalam hal pencapaian kinerja, fungsi, estetis dan sosial.
(6) Mencapai lingkungan yang tanggap serta terciptanya integrasi sosial
secara keruangan.
Auditorium UNDIP Pleburan

Gedung Prof. Soedarto Gedung Kuliah S2 & S3 FSM


KAMPUS ITB

AULA BARAT DAN TIMUR ITB


Karya Henry Maclaine Pont, 1918
KAMPUS UGM

BALAIRUNG UGM
Karya desain Pangeran Hadinegoro,1950/1951
KAMPUS UI DEPOK
4. SISTEM SIRKULASI, JALUR PENGHUBUNG dan
PARKIR
Terdiri dari jaringan jalan dan pergerakan, sirkulasi kendaraan umum,
sirkulasi kendaraan pribadi, dan sepeda, sirkulasi pejalan kaki (termasuk
sivitas akademika penyandang cacat dan lanjut usia), sistem dan sarana
transit, sistem parkir, perencanaan jalur pelayanan lingkungan, dan sistem
jaringan penghubung.

Manfaat
(1) Mengoptimalkan efisiensi pemanfaatan prasarana jalan dengan jenis
arus pergerakan yang terjadi.
(2) Mendapatkan distribusi atau penyebaran pergerakan yang selaras
dengan jenis aktivitas yang diwadahi sehingga dicapai ketertiban.
(3) Mencapai kinerja fungsi serta keseimbangan, kaitan, keterpaduan
dari berbagai elemen pergerakan, lingkungan dan sosial, antara
kawasan perencanaan dan lahan di luarnya.
KOMPONEN PERENCANAAN :

1. Perencanaan sistem manajemen lalu


lintas kampus
2. Jaringan transportasi publik eksternal
 kerjasama dengan Pemkot
3. Jaringan transportasi publik internal
(sivitas akademika)  bus kampus
beserta halte
4. Sistem jaringan penghubung antar
unit/fakultas  jalur pedestrian dengan
shelter
5. Sistem jaringan transportasi sepeda
6. Pengaturan parkir on street dan off
street
7. Membuka akses jaringan jalan baru di
sisi timur kampus
5. SISTEM RUANG TERBUKA DAN TATA HIJAU
Sistem ruang terbuka dan tata hijau merupakan komponen perencanaan
Master Plan. Penataan sistem ruang terbuka diatur melalui pendekatan
desain tata hijau yang membentuk karakter lingkungan serta memiliki peran
penting baik secara ekologis, rekreatif dan estetis bagi lingkungan
sekitarnya, dan memiliki karakter terbuka sehingga mudah diakses sebesar-
besarnya oleh sivitas akademika.

Manfaat
(1) Meningkatkan kualitas kehidupan kampus melalui penciptaan
lingkungan yang aman, nyaman, sehat, menarik dan berwawasan
ekologis.
(2) Mendorong terciptanya kegiatan publik sehingga tercipta integrasi ruang
sosial antar penggunanya.
(3) Menciptakan estetika, karakter dan orientasi visual dari suatu
lingkungan kampus.
(4) Menciptakan iklim mikro lingkungan yang berorientasi pada kepentingan
pejalan kaki.
(5) Mewujudkan lingkungan kampus yang nyaman, manusiawi dan
berkelanjutan.
KOMPONEN
PERENCANAAN :

1. Perencanaan lanskap
jalan
2. Perencanaan lanskap
ruang terbuka masing-
masing unit/fakultas
3. Perencanaan hutan
kampus
4. Perencanaan lanskap
waduk
5. Penentuan jenis vegetasi
6. TATA KUALITAS LINGKUNGAN
Penataan kualitas lingkungan kampus merujuk pada upaya rekayasa
elemen-elemen kawasan yang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu
kawasan kampus dengan sistem lingkungan yang informatif, berkarakter
khas, dan memiliki orientasi yang jelas.

Manfaat
(1) Mencapai kualitas lingkungan kehidupan sivitas akademika yang
aman, nyaman, sehat dan menarik, serta berorientasi kepada
lingkungan mikro.
(2) Menyatukan kawasan sebagai sistem lingkungan yang berkualitas
dengan pembentukan karakter dan identitas lingkungan yang spesifik.
(3) Mengoptimalkan kegiatan publik yang diwadahinya sehingga tercipta
integrasi ruang sosial antar penggunanya, serta menciptakan
lingkungan kampus yang berkarakter dan berjati diri.
(4) Menciptakan estetika, karakter, dan orientasi visual, dari suatu
lingkungan.
(5) Menciptakan iklim mikro lingkungan yang berorientasi kepada
kepentingan pejalan kaki.
KOMPONEN PERENCANAAN :

1. Perencanaan sistem penanda


2. Perencanaan ruang terbuka publik bagi
sivitas akademika
3. Penguatan sumbu/aksis
4. Perencanaan jalur pedestrian yang ramah
5. Penciptaan vista dan vocal point
7. SISTEM PRASARANA DAN UTILITAS
LINGKUNGAN
Sistem prasarana dan utilitas lingkungan kampus adalah kelengkapan dasar
fisik suatu lingkungan yang pengadaannya memungkinkan suatu lingkungan
dapat beroperasi dan berfungsi sebagaimana semestinya.
Sistem prasarana dan utilitas lingkungan kampus mencakup jaringan air
bersih dan air limbah, jaringan drainase, jaringan persampahan, jaringan
listrik, serta jaringan telepon, sistem jaringan pengamanan kebakaran, dan
sistem jaringan jalur penyelamatan atau evakuasi.

Manfaat
(1) Meningkatkan kualitas kawasan perencanaan yang menjamin
tersedianya dukungan konkret terhadap kegiatan-kegiatan fisik yang ada.
(2) Mencapai keseimbangan antara kebutuhan dan daya dukung lingkungan
sehingga terwujud sistem keberlanjutan (sustainability) pada lingkungan.
KOMPONEN
PERENCANAAN :

1. Perencanaan jaringan
listrik
2. Perencanaan jaringan
drainase
3. Perencanaan
pencegahan pemadam
kebakaran
4. Perencanaan
pengelolaan
persampahan
5. Perencanaan jaringan
internet
TERIMAKASIH
SEMOGA
BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai