Anda di halaman 1dari 10

BAB III

PEMBAHASAN

A. SEJARAH RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK PERMATA


BUNDA
Bangunan rumah sakit khusus ibu dan anak permata bunda
Yogyakarta berawal dari sebidang tanah yang dibeli pada tahun 1971
dengan niatan luhur suami dan istri dr.H.Moh.Aliwafa agar ketika masa
pensiunya masih dapat bermanfaat bagi masyarakat.Bangunan rumah sakit
ini tahap demi tahap didirikan mulai tahun 1081 tanpa ada perencanaan
operasionalisasi sebagai mana mestinya.Dalam perjalanan rumah sakit ini
penuh dengan pasang surut,dimulainya pada tahun 1985 dengan izin
operasional rumah bersalin yang dimiliki yayasan “kleuarga
sejahtera”Bersalin Asih” dan dikelola sendiri oleh dr. H. Moh. Aliwafa.
Namun, ketika memasuki masa pensiun keadaan kesehatan dr. H. Moh.
Aliwafa kurang memungkinkan sehingga rumah sakit bersalin tersebut
dengan terpaksa di tutup pada bulan Desember 1995.Di bulan Oktober
1996, berkat inisiatif dari empat orang dokter teman dari dr. H. Moh.
Aliwafa (tim dokter), Rumah Bersalin Asih kemudian diaktifkan kembali
dengan pengelolaan tim dokter dengan berbagai alat-alat kesehatan yang
diperoleh dari hasil pinjaman. Saat itu Rumah Sakit Bersalin dapat
berkembang dengan baik, hingga tahun 1999 diberikan Izin Operasional
Sementara menjadi Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak pada Yayasan
“Keluarga Sejahtera” dengan nama “Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
Permata Bunda” yang dikelola oleh tim dokter.
Akan tetapi pada tanggal 1 juni 1000, tim dokter menyatakan
mengundurkan diri dari pengelolaan rumah sakit karena tidak satu “hati’
dengan yayasan lagi (tim dokter memaksakan diri menjadi anggota
Yayasan Keluarga Sejahtera) disertai dengan membawa seluruh hasil
operasional yang berupa asset, fixed asset dan mengembalikan semua
peralatan yang ada. Yang tertinggal di rumah sakit hanyalah 17 karyawan.
Dalam keadaan demikian, dua orang dokter spesialis yang dimiliki rumah

7
sakitpun tidak dapat melakukan tindakan operasi pada pasien sebagaimana
mestinya, karena salah satu tim dokter yang mengundurkan diri itu adalah
dokter anasthesi yang melakukan anasthesi saat pasien dioperasi. Hal ini
sangat merugikan rumah sakit karena disamping membebani pasien juga
sangat merusak image rumah sakit sebab rumah sakit yang telah dikenal di
masyarakat dapat melakukan tindakan operasi, sekarang sudah tidak
mampu lagi sehingga harus merujuk pasien ke rumah sakit lain. Pada
waktu itu, jasa rumah sakit hanya bisa melayani : Poliklinik Dokter
Umum, KIA (Klinik Ibu Anak), Persalinan normal pertolongan bidan dan
rawat inap yang pada waktu itu, jumlah pasien rawat inap bulan mei tahun
1000 masih dapat mencapai 60 orang, namun berikutnya turun drastis
menjadi 15 orang pada bulan juli tahun 1000, dan 15 orang pada bulan
berikutnya yang semuanya merupakan pasien persalinan normal
pertolongan bidan.
Kegiatan tidak populer rasionalisasi 9 karyawan terpaksa dilakukan
oleh yayasan pada bulan ke tiga (Agustus 1000) demi menyelamatkan
rumah sakit dan karyawan lainnya. Dengan penuh keprihatinan atas
kejadian tersebut, yayasan menunjuk tim pengelola harian yang terdiri dari
lembaga Pengembangan Manajemen Pelayanan Kesehatan (LPMPK)
Universitas Gajah Mada Yogyakarta yang diketuai oleh dr. Laksono
Trinantoro, MSc, Ph. D dan yang sehari-harinya diserahkan pada Hananiel
Prakasa,S.Ked, MM dan Ni Luh Putu Eka Putri Andayani,SKM sebagai
pengelola manajemen keperawatan dan medis kesehatan.DR. Alimatus
Sahrah,Mpsi,MM sebagai pengelola Sumber Daya Manusia (sebagai ketua
tim pengelola).
Drs. Krismiaji, MSc sebagai pengelola keuangan dan akuntasi
Ir. A. Holil Noor Ali sebagai pengelola kehumasan dan sistem informasi.
Ir. Joko Haryanto sebagai pengelola merchandism dan interior.
Hanya sangat disayangkan, koordinasi dari tim pengelola ini tidak
bisa berlangsung lama (hanya kurang lebih 3 bulan), karena masing-
masing pihak memiliki kesibukan sendiri sehingga praktis DR. Alimatus
Sahrah,Mpsi,MM terpaksa mengelola SDM, keuangan, akuntasi,

8
manejemen keperawatan dan kesehatan. Sedangkan Ir. A. Holil Noor Ali
mengelola kehumasan, sistem informasi, merchandism dan interior.
Ditambah dengan dukungan dan bantuan tak ternilai dari jauh (Jakarta),
Ayuzar Arief, SE dan Yunita Chandrawati,SE sekeluarga sebagai
konsultan dan pengawas keuangan akuntansi serta ide-ide cemerlang
beserta bahan-bahan untuk interior rumah sakit.
Pada tanggal 1 September 1000 dengan segala keberanian,
tanggung jawab, ilmu pengalaman yang dangkal, niatan bersih
membahagiakan orang tua, mensejahterakan masyarakat, teman-teman di
Permata Bunda dan sekeluarganya, dan atas jasa baik teman-teman yang
telah membantu, serta atas kebesaran, kemurahan dan seizin-NYA
ALLAH SWT, kegiatan operasi terhadap pasien dapat dilakukan kembali
dengan dokter-dokter baru yang berjiwa muda, sehingga sejak itulah era
baru Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Bunda dimulai.
Menurut Undang-Undang Nomer 44 tahun 1009 tentang rumah
sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
Permata Bunda adalah institusi yang bergerak dalam bidang pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perseorangan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan
gawat darurat sehingga Institusi Permata Bunda termasuk sebagai rumah
sakit. Rumah Sakit Khusus adalah Rumah sakit yang memberikan
pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu
berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit atau
kekhususan lainnya (PMK No.340/MENKES/PER/III/1010 tentang
Klasifikasi Rumah Sakit). Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang
memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit
tertentu berdasarkan disiplin ilmu, organ, jenis penyakit yang berkaitan
dengan ibu dan anak maka layak disebut Rumah Sakit Khusus Ibu dan
Anak.Seiring dengan berjalannya waktu, sesuai dengan Keputusan Kepala
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Nomor : 503/5515 tentang Penetapan

9
Kelas Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak, tepatnya pada tanggal 14 Juli
1015, Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Permata Bunda ditetapkan
sebagai Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kelas C berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 tahun 1014 tentang
Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit.
Sebagai badan usaha, maka Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
Permata Bunda yang pada awlnya dimiliki oleh yayasan, sekarang
merupakan jenis usaha yang dimiliki oleh badan usaha dalam bentuk
Perseroan Terbatas (PT) Permata Keluarga Sejahtera.
Kegiatan Operasional Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Permata
Bunda di jalankan oleh Direktur Rumah Sakit beserta pejabat lain sesuai
dengan struktur yang ada dengan sistem rekrutmen berdasarkan peratuan
undang-undang yang berlaku.

10
B. PEMBAHASAN
1. Bagian-Bagian yang terdapat pada rumah sakit khusus ibu dan anak
permata bunda
Bagian – bagian yang terdapat di rumah sakit khusus
permata bunda meliputi berbagai bidang,diantaranya:
a. Bagian front office

Pada bagian ini melayani bagian administrasi dan rekam


medis pasien rawat jalan dan rawat inap.pada bagian front office
juga include dengan kasir dimana pasien mengurus biaya
administrasi perihal jenis pelayanan baik dari front office itu
sendiri,pelayanan kefarmasian,dsb.

b. Bagian kefarmasian

Pada bagian kefarmasian ini melayani obat-obat yang


diresepkan dari dokter spesialis anak,spesialis bedah,spesialis
anastesi,kandungan dan kebidanan, baik rawat jalan maupun rawat
inap serta unit gawat darurat dan home care.pada bidang
kefarmasian ini,kegiatan yang dilakukan meliputipemilihan,dimana
kegiatan ini untuk mentapkan jenis sediaan farmasi,alat
kesehatan,dan bahan medis habis pakai sesuai dengan
kebutuhan.kemudian melakukan perencanaan,yaitu kegiatan dalam
pemilihan jenis,jumlah,dan harga perbekalan farmasi yang sesuai
dengan kebutuhan anggaran,untuk menghindari kekosongan obat
dengan menggunaakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan
dan dasar-dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain
konsumsi,epidemiologi,dan kombinasi.kemudian pengadaan,yang
merupakan salah satu dari kegiatan kefarmasian juga dimana
pengadaan ini untuk merealisasikan kebutuhan yag telah
direncanakan dan disetujui melalui pembelian secara tender dan
secara langsung dari pabrik/distributor/PBF/dsn secara langsung
dari pabrik/distributor/droping/hibah. produksi,merupakan kegiatan
membuat,mengubah bentuk,dan pengemasan kembali sediaan

11
farmasi steril atau non steril untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
kesehatan di rumah sakit.Penerimaan merupakan kegiatan
menerima perbekalan farmasi yang telah diadakan sesuai dengan
aturan kefarmasian,melalui pembelian langsung,tender,konsinasi
dan sumbangan. Penyimpanan merupakan kegiatan pengaturan
perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan menurut
bentuk sediaan dan jenisnya,suhu,dan kestabilanya,mudah tidaknya
meledak/terbakar,dan tahan/tidaknya terhadap cahaya,disertai
dengan sistem informasi yang selalu menjamin ketersediaan
perbekalan farmasi sesuai kebutuhan. Pendistribusian merupakan
kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk
pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasie rawat jalan dan
rawat inap serta untuk menunjang pelayanan medis.

c. Bagian keperawatan

Pada bagian keperawatan ini dihuni oleh tenaga medis


keperawatan yang siap 14 jam dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada pasien rawat jalan maupun rawat inap.tidak
hanya memberi pelayanan saja melainkan Membantu tenaga medis
lain dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien

d. Bagian rekam medis

Bagian rekam medis ini merupakan salah satu dari sekian


banyak bagian yang ada doi rumah sakit khsuus ibu dan anak
permata bunda,hal ini menunujukan bahwa rekam medis
merupakan arsip data kesehatan pasien yang dijaga oleh petugas
rekam medis serta mengambil dan mendistribusikanya ke bagian
poli maupun ke bagian farmasi dalam hal untuk membantu
pelayanan kesehatan yang ada di rumah sait khusus ibu dan anak
permata bunda

12
e. Bagian kebidanan

Pada bagian ini bidan yang bertugas membantu pasien ibu


dan anak dalam proses pra persalinan maupu pasca persalinan

f. Bagian UGD

Bagian ini merupakan fasilitasuntuk unit gawat darurat


dengan memberikan pertolongan pertama yang diberikan pada
pasien

g. Bagian Manajemen

Bagian ini merupakan bagian yang mengatur dan


mengendalikan jalanya pelayanan rumah sakit dengan kata lain
bahwa bagian menejemen merupakan kepala dari rumah sakit
khsuus ibu dan anak permata bunda yang mengelola dan
memberikan arahan maupun target dan strategi bagi rumah sakit
khusus ibu dan anak permata bunda

h. Bagian poliklinik

Pada bagian ini poli klinik ditujukan untuk memberikan


pelayanan medis kesehatan kepada pasien rawat jalan maupun
rawat inap.beberapa bagian poliklinik yang ada di rumah sakit
khusus ibu dan anak permata bunda adalah poli klinik umum dan
poli klinik KB KIA serta tambahan spesialis,baik dari spesialis
kandungan dan kebidanan,spesialis penyakit dalam,spesialis
anak,spesialis bedah,spesialis anasthesi,serta fisioterapi dan home
care

13
2. Kegiatan Pengelolaan Resep Obat Dokter Dan Pengelolaan Faktur
Masuk Di Rumah Sakit Khusus Ibu Dan Anak Permata Bunda
a. Pengelolaan resep dokter rawat jalan dan rawat inap
Pengelolaan resep dokter rawat jalan di rumah sakit khusus
ibu dan anak permata bunda dimulai dari resep datang,resep yang
datang diberikan kepada bagian kefarmasian yang ada di rumah
sakit khusus ibu dan anak permata bunda.Setelah resep diterima
maka dilakukan skrining resep oleh petugas,bisa oleh apoteker
langsung maupun asisten apoteker biasanya yang bertugas pada
hari dan jam tersebut.skrining dilakukan dengan memeriksa
kelengkapan resep secara menyeluruh.
Setelah memeriksa kelengkapan resep maka kemudian
resep diberi harga,pemberian harga pada setiap obat yang ada di
resep.kemudian memanggil pasien untuk meminta keterangan
mengenai biaya administrasi obat apakah pasien mampu membayar
atau tidak,dan apabila mau mengambil setengah obat maka dapat
diberikan,dengan tujuan meminta persetujuan pasien.setelah pasien
setuju maka obat disiapkan,bisa diracik,digerus,dan sebagainya.
Kemudian memanggil pasien dan mencocokan dengan identitas
pasien yang akan diberi obat. Dalam memberikan informasi,
konseling mengenai aturan pakai obat yang diberikan,yang berhak
melakukanya adalah apoteker itu sendiri bisa digantikan oleh
asisten apoteker yang bertugas apabila apoteker berhalangan
hadir.lalu yang terakhir menanyakan kepada pasien apabila ada
yang tidak dimengerti sehingga informasi dan konseling yang
diberikan tersampaikan dengan baik.
Setelah selesai memberikan obat maka langkah selanjutnya
adalah menuliskan bulan dan nomor urut resep ke resep dan
kedalam register resep,dengan tujuan untuk memudahkan apoteker
dalam mengontrol pengeluaran obat dan kapan akan memesan
kembali agar stok obat di apotek tetap terjaga.Kemudian menginput
obat obat yang keluar ke dalam komputer rekap obat guna

14
membantu dalam pemantauan pengeluaran dan pemasukan obat
obat yang dipesan.lalu dibendle sesuai dengan bulan dan nomor
urut resep.
Pengelolaan resep dokter rawat inap di rumah sakit khusus
ibu dan anak permata bunda dimulai dengan datangnya resep yang
diterima oleh petugas lalu kemudian diperiksa dosis,dan interaksi
obat secara keseluruhan,terkadang bila ada kekeliruan maka biasa
dikonfirmasi kembali kepada dokter yang menbuat resep.Apabila
tak ada kekeliruan maka resep dilayani dengan menyiapkan obat
atau sesuai dengan permintaan obat Pengelolaan faktur masuk di
rumah sakit khusus ibu dan anak.Setelah menyiapkanya maka obat
di beri etiket apabila obatnya digunakan melalui oral maka diberi
etiket hijau apabila obatnya diberikan melalui luar maka diberi
etiket warna biru.setelah itu obat yang disiapkan diperiksa kembali
dengan permintaan yang ada di resep,jika semuanya telah terpenuhi
maka obat diserahkan ke perawat dengan memberikan informasi
dan konseling mengenai obat yang dibawa.Untuk input resep yang
datang ke register resep sama halnya dengan resep rawat jalan
Pengelolaan faktur masuk di rumah sakit khusus ibu dan
anak dimulai dengan datangnya faktur yang bersamaan dengan
datangnya barang pesanan yang dipesan sebelumnya oleh
apoteker atau asisten apoteker itu sendiri.Datangnya barang yang
dipesan harus diperiksa secara teliti,Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam memeriksa sediaan yang datang adalah
 Jumlah pesanan sesuai dengan yang tertera di faktur
 Memeriksa keutuhan barang
 Memeriksa expire date dari sediaan obat tersebut

Setelah memeriksa dan memastikan bahwa sediaan yang


datang telah sesuai dengan yang dipesan maka faktur diinputkan ke dalam
komputer. Komputer yang ada khusus diperuntukkan menginput sediaan
masuk dan keluar.setelah memasukan kedalam komputer maka faktur
ditulis lagi kedalam buku register faktur,tujuanya sama dengan komputer

15
agar memudahkan dalam mengontrol pengeluaran dan pemasukan sediaan
obat.

Faktur yang telah di input maka disatukan dalam satu bendel faktur sesuai
dengan nomor urut tanggal,hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam
proses perekapan.

16

Anda mungkin juga menyukai