Anda di halaman 1dari 18

I.

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BALAKANG


Mapala Sylva Raya terbentuk pada tanggal 03 November 1998 di Palangka
Raya dari Deklarasi Sylva Universitas Palangka Raya, sebanyak 33 mahasiswa
dari berbagai angkatan (1993-1997) untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
Mapala Sylva Raya berazaskan pancasila UUD 1945 kelestarian, demokrasi, dan
kekeluargaan. Mapala Sylva Raya bersifat intra dan ekstra kampus bergerak
dibidang konservasi, social masyarakat, olahraga pecinta alam, pencariaan dan
penyelematan (SAR) serta kegiantan kemahasiswaan lainnya. Diklat SAR
(pendidikan dasar) adalah salah satu kegiatan atau proses menjadi anggota muda,
mendapatkan slayer berwarna hijau dengan tulisan MSR dipunggungnya, yang
mana setelah diklat SAR dilakukan, menyusul lantap 1 (latihan pemantapan 1)
dan lantap 2 (latihan pemantapan 2) setelah ke-3 kegiatan tersebut sudah
silaksanakan/dilakukan maka disaat-saat ini lah yang paling dinanti dan ditunggu
oleh para angkatan muda yaitu mendapatkan slayer berwarna hitam dengan
lambing MSR yang artinya kami adalah anggota penuh sekarang yang ini kami
mendapatkan hak dan kewajiban kami di Mapala bukan bararti saat menjadi
anggota muda kami tidak mamiliki hak dan kewajiban, namun memikul
kewajiban yang lebih berat selain menjaga nama baik Mapala Sylva Raya.

1.2 TUJUAN
Tujuan diadakan Latihan DIKLAT -SAR :
1. Agar dapat memahami materi dan mengaplikasikan untuk kehidupan
sehari-hari.
2. Untuk menambah wawasan para setiap anggota mudah
3. Salah satu syarat agar dapat menjadi anggota penuh

1
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 susur sungai
susur sungai merupakan kegiatan menyusuri sungai untuk menemukan
jalan keluar ketika tersesat,atau terpisah dari kelompok / teman saat berada di
dalam hutan atau daerah yang belum kita kenali / ketahui. Kegiatan susur sungai
juga bermamfaat untuk memetakan flora dan fauna yang ada di keliling sungai.
Tujuan dari susur sungai
 mencari jalaan keluar
 melakukan pengamatan flora dan fauna
 melakukan pemetaan terhadap sungai
Sungai terbagi atas dua macam, yaitu:
1. Induk ciri-cirinya:memiliki cabang, airnya dalam dan arusnya deras.
2. Anak sungai ciri-cirinya : arusnya tidak deras, tidak memiliki cabang,
airnya dangkal.

2.2 Obsevasi Dan Konservasi


Observasi adalah proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis
mengenai gejala gejala yang di teliti. Observasi ini menjadi salah satu teknik
pengumpulan data apa bila sesuai dengan tujuan penelitian,yang direncanakan
dan dicatat secara sistematis, serta dapat dikontrol keandalan ( reliabilitas ) dan
kesasihan nya (validitasnya). Sedangkan Konservasi adalah upaya upaya
pelestarian lingkungan akan tetapi tetap memperhatikan mamfaat yang bisa
didapat pada saat itu dengan cara tetap mempertahankan keberadaan setiap
komponen – komponen lingkungan untuk memamfaatkan di masa yang akan
datang
Tujuan konsevasi
 untuk memelihara maupun melindungi tempat-tempat yang dianggap
berharga supaya tidak hancur, berubah atau punah.

2
 Untuk melindungi benda-benda bersejarah atau benda-benda sejarah atau
benda zaman purbakla dari kehancuran atau kerusakan yang diakibatkan
oleh faktor alam ,mikro organisme,dan kimiawi.
 Untuk melindungi benda-benda cagar alam yang dilakukan secara
langsung yaitu dengan cara membersihkan, memelihara, dan memperbaiki.

Tujuan Observasi
Jadi tujuan dari melakukan observasi adalah untuk memberikan sebuah
informasi mengenai suatu hal berdasarkan fakta. Kalsifikasi ini tentunya sebagai
hasil pengamatan secara sistematis dan objektif. Jadi Observasi ini berfungsi
untuk memecahkan suatu permasalahan berupa hipotesis dari hasil pengamatan.

3
Peyebrangan terbagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
1. Penyebrangan basah
2. Peyebrangan kering
Alat-alat susur sungai
1. Kompas
2. Parang
3. Meteran
4. Tali tambang
5. Tally sheet
6. Atk
7. Kamera
Pelampung
Pelampung adalah alat bantu yang digunakan untuk berenang, dengan
menggunakan bahan dan peralatan yang ada yang dibuat dari sedemikian
rupa. Fungsi pelampung adalah sebagai alat bantu berenang dan buat
penyeberangan.

2.7 Keracunan
Racun adalah suatu zat yang bial masuk kedalam tubuh dala jumlah
tertentu dapat menyebabkan reaksi tubuh yang todak diinginkan bahkan dapat
mengalkibatkan kematian.
cara terjadinya keracunan sebagai berikut:
 Sengaja bunuh diri
 Keracunan tidak disengaja
 Penyalahgunaan obat
Jalur masuknya racun
 Melalui mulut / pencernaan,
 Keracuna melalui pernapasan,
 Keracuan melalui kulit atau absorsi (kontak),
 Keracunan melalui gigitan atau suntikan.
Gejala tanda keracuna secara umum

4
 Riwayat yang berhubungan dengan proses keracunan ( mulut, napas,
gigitan dan lainnya)
 Penurunan respon,gangguan pernapasan,
 Nyeri kepala, pusing, gangguan pengelihatan,
 Mumun, lemas, pucak, kejang sampai keadaan syok,
 Ganguan irama jantung pada zat tertentu.
Penatalaksanaan keracunan secara umum
 Pengamanan sekitar,terutama bila berhubungan dengan binatang ,
 Pengamanan korban dan penolongan terutama didaerah gas beracun,
 Keluarkan korban dari daerah berbahaya bila memungkinkan,
 Penilain dini bila perlu RJP
 Bila racun melalui kontak kulit, buka baju dan bersihkan dari sisa bahan
racu, bilas dengan air segera.
 Awasi jalan pernapasan, terutama bila respon menurun dan terjadi muntah,
 Berikan oksigen bila perlu, khususnya bila keracunan melalui udara,
 Amankan sisa muntahan atau makanan korban bila ada untuk
diidentikfikasi,
 Penatalaksanaan syok bila ada,
 Pantau tanda vital,
 Rujuk ke fasilitas kesehatan bila keadaan memburuk atau tidak mampu
menolong.
Perhatian khusus untuk keracunan pencernaan
 Berikan anti racun mis;norit,putih telur, susu atau air sebanyak-banyaknya
untuk menurunkan kadar racun
 Jangan berikan susu pada keracunan yang mengandung fospat bisa
bereaksi,
 Mengeluarkan racun dengan merangsang muntah hanya efektif dalam 2
jam pertama
 Rangsangan muntah jangan dilakukan pada menelsn asam kuat ,minyak
tanah, korban kejang dan korban tidak sadar.
Pada keracunan melalui kontak

5
 Buka baju yang terkena,
 Siram bagian yang kena racun dengan air sekurangnya 20 menit,
 Bila racun berupa serbuk, jangan siram tapi sikat dulu sampai bersih,
 Jangan disiram bila racunnya bereaksi dengan air,
 Posisikan penolong terhindar dari kemungkinan percikan pada saat
menyiram.
Gejala dan tanda keracunan
 Demam,
 Mumun,
 Pingsan,
 Lemah,
 Nadi cepat dan lemah,
 Kejang,
 Gangguan pernapasan.

2.8 Navigasi Darat


Navigasi darat adalah ilmu untuk menentukan posisi suatu objek dan arah /
tujuan perjalan, baik pada medan sebenarnya maupun pada peta. Ilmu navigasi
merupakan bekal awal dalam merencanakan dan melakikan kegiatan di alam
terbuka maupun dalam usaha pencarian atau penyelamatan korban kecelakaan
ataupun tersesat.
Alat-alat dalam kegiatan navigasi darat
 Peta,
 Kompas,
 GPS,
 Busur,
 Tali sheet
 Tali ukur
 Atk

PETA

6
Peta merupakan peggambaran bentuk permukaan bumi secara datar (dua
dimensi ) dari sebagian atau keseluruhan permukaan bumi yang dimiliki dari atas
dan di perkecil dan dengan perbandingan tertentu.
Jenis-jenis peta
1. Judul peta
2. Nomor peta
3. Koordinat peta
4. Kontur
5. Tahun peta
6. Skala peta
7. Legenda peta

KOMPAS
Kompas adalah alat penunjuk arah,dan kareha sifat magnetnya, jarumnya
akan selalu menunjuk arah utara-selatan (meskipun utara yang dimaksud disini
bukan utaranya tapi utara maknetis).
Secara fisik, kompas terdiri dari :
1. Badan kompas
2. Jarum
3. Skala petunjuk
4. Tropong atau kaca pembesar

jenis kompas yang bisa di pakai untuk navigasi darat yaitu :


1. Kompas bidik ( kompas prima )
2. Kompas orienteering (kompas silva ).
AZIMUT DAN BACK AZIMUTH
Azimut iyalah besaran sudut derajat yang akan dituju.sedangka Back
azimuth adalah besaran sudut kebalikan dari azimuth.cara menghitung back
azimuth:
1. Apabila sudut azimut lebih dari 180 derajat maka sudut back azimut
dikurang 180 derajat

7
2. Apabila sudut azimut kurang dari 180 derajat maka ditambah 180 derajat.
Contoh I : apabila sudut azimut 190 derajat maka back azimut nya adalah
190-180 =10 derajat
Contoh II : apabila sudut azimut 20 derajat maka back azimut adalah 20 +180 =
200 derajat.
ORIENTASI PETA
Orientasi peta adalah menyamakan utara peta dengan utara kompas dan
medan sebenarnya.
Langkah-langkah dalam melakukan orientasi peta .
1. Cari tempat yang terbuka dan tinggi, sehingga dapat melihat jauh dan jelas
disekeliling kita.
2. Letakkan peta pada tempat yang datar ,
3. Samakan utara peta dengan utara kompas
4. Ambil titik paling extreme
5. Cocokan tanda medan dilapangan dengan yang ada di peta.
RESECTION
Merupakan cara untuk mengetahui posisi kita dipeta dengan menggunakan dua
atau lebih tanda medan yang kita kenal.
Langkah-langkah resection,
 Lakukan orientasi peta
 Tentukan minimal dua tanda medan dilapangan dan kita ukur azimutnya
dan backazimutnya.
 Tarik garis back azimut kedua medan itu.sehungga terjadi perpotongan
antara keduanya
 Perpotongan tersebut adalah kedudukan kita dipeta.
Interesection
Merupakan cara untuk mengetahui atau untuk menentukan suatu titik atau benda
pada medan sebenarnya dan pada peta. Interesection digunakan untuk
mengetahaui dan untuk memastikan posisi/kedudukan kita pad peta.
Langkal-langkahnya,

8
 Lakukan orientasi peta dan resection untuk menentuka posisi kita pada
peta ( posisi A )
 Bidik objek dari posisi Am, catat sudut azimutnya.
 Bergerak keposisi lain dan melakukan orientation serta sesection ( posisi
B)
 Bidik objek dari titik B tersebut catat sudut azimutnya.
 Perpotongan dari titik A dan B tersebut adalah letak objek yang kita
tuju/cari.

2.9 manajemen perjalanan


Sebuah perjalanan atau petualangan yang akan dilakukan harus
dipersiapkan secara matang. Dalam upaya mengatasi kondis alam yang selalu
berubah,sebelum lakukan suatu perjalanan kita wajib melakukan perencanaan
yang matang. Manajemen perjalanan menunjukkan hubungan yang selaras antara
persiapan, perjalanan dan perlengkapanserta kesehatan.artinya persiapan yang
matang pelaku perjalanan dan petualangan akn lebih menikmati perjalanan lebih
aman, dan juga tidak akan merepotkan rekan satu tim
manajemen logistik/perlengkapan
mengatur kebutuhan logistik, konsumsi dan obat-obatan khusus
manajemen waktu
mengatur dan memanajemen durasi waktu agar perjalanan lebih efektif. Contoh
istirahat,makan, tidur
manajemen catatan perjalanan
mencatat hal-hal penting terkait kegiatan perjalanan/petualangan

9
tujuan managemenent perjalanan
Safety = mendapat rasa
aman
Enjoy = menikmati perjalanan
Comfortable = meningkatakan rasa pecaya diri
Thrift = menghemat peneguaran
Increase = menambah ilmu
Organizing = belajar mengatur diri sendiri
New experience = menambah jam terbang

Jenis Manajemen :
1. manajemen informasi
mengumpulkan informasi sedetail mungkin terkait rencana kegiatan yang
akan dilakukan. Baik dari artikel maupun dari internet. Contoh:
jarak,lokasi, dana, transportasi. Dall

10
III. KEGIATAN

Adapun kegiatan yang kami lakukan pada kegiatan DIKLAT – SAR,


yaitu:
3.1 Kegiatan Hari Ke - 1
Senin, 24 Septembar 2018, pada pukul 12.30- 14.30 kami angkatan
SEMUT berkumpul di ruangan seminar , yang dihadiri oleh wakil gubernur,
HMJ kehutanan, dan perwakilan mapala-mapala yang ada di palangka raya. Di
awali pembukaan kegiatan oleh ibu Johana Maria Rotinsulu, pada pembukaan ini
yang paling aku ingat dari kata kata ibu johana maria rontingsuluadala “tidak ada
organisasi yang menywsatkan kita ’’ Setelah pembukaan selesai kami istirahat
mulai jam 14.30 WIB sampai 15.30 WIB dan memakan hidangan yang tersedia.
Setelah istirahat kami melanjutkan materi pengenalan organisasi jam 15.00 –
15.30 oleh mbak Erawati. Dari pengenalaan organisasi yang disampaikan saya
dapat mengetahui bawah Organisai adalah kumpulan orang orang yang memiliki
tujuan yang sama. Jadi mapala sylva raya adalah kumpulan orang-orang pencinta
alam yang mempunyai tujuan yang sama yaitu mencintai alam.
Setelah pengenalan organisasi kami melanjutkan ke materi Konservasi
dan Observasi SDA yang dibawakan oleh BKSDA KALTENG yaitu Bapak
Mubarak jam 15.30 sampai 16.30WIB. Beliau menerangkan bahwa Konservasi
adalah pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam hayati yang dilakukan
secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaan dengan tetap
memelihara dan meningkatkan kualitas keragaman dan nilainya. Observasi adalah
aktivitas yang dilakukan makhluk cerdas, terhadap suatu proses atau objek dengan
maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari
sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui
sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk
melanjutkan suatu penelitian. Setelah penyampaian Konservasi dan Observasi
SDA dilanjutkan lagi penyampaian mater Susur Sungai Dan Pelampun yang
disampaikan oleh Mbak Mei Kurnia dewi dan mbak Cicilia Marcelin. Mbak
mbak-nya menjelaskan bahwa Susur sungai merupakan kegiatan menyusuri

11
sungai untuk menemukan jalan keluar ketika kita tersesat, atau terpisah dari
kelompok/teman saat berada didalam hutan atau daerah yang belum kita
kenali/ketahui. Kegiatan susur sungai juga bermanfaat untuk pemetaan flora dan
fauna yang ada disekeliling sungai.
Alat-alat yang digunakan saat susur sungai adalah kompas, tali
tambang/meteran, tali sheet, parang, ATK, pita ukur, plastik sampel, kamera jika
perlu. Setelah selesai susur sungai dan pelampung selesai kami menyanyikan lagu
Mars Mapala Sylva Raya dan berdoa yang dibawakan oleh abang dedek sukma.
3.2 Kegiatan Hari Ke-2
Pada hari kedua ini tetap pada hari selasa 25 september 2018 kami
melanjutkan materi pada jam 13.00 wib yaitu tentang Navigasi Darat.Navigasi
darat adalah ilmu untuk menentukan posisi suatu objek dan arah / tujuan perjalan,
baik pada medan sebenarnya maupun pada peta. Peta merupakan peggambaran
bentuk permukaan bumi secara datar (dua dimensi ) dari sebagian atau
keseluruhan permukaan bumi yang dimiliki dari atas dan di perkecil dan dengan
perbandingan tertentu.matei ini di jelaskan oleh mbak wine, setelah itu karena
sudah larut malam kami sudahi dulu materinya dan dilanjut hari rabu.
1.3 kegiatan hari ke-3
Pada hari rabu 26 september 2018 ini kami melanjutkan materi yang
kemari pada hari ini tentang Panjat tebing adalah menaiki atau memanjat dengan
memamfaatkan celah atau tonjolan yang digunakan sebagai peganngan atau
pijakan dalam suatu pemanjatan untuk menambah ketinggian. Dan panjat tebing
adalah suatu olahraga yang mengutamakan kelenturan dan kekuatan
tubuh,kecerdikan serta keterampilanbaik menggunakan peralatan maupun tgidak
dalam menyiasati tebing itu sendiri dengan memamfaatkan cacat batuan. Adapun
motto dari panjat tebing adalah sebagai berikut:
Otak yaitu seseorang memanjat membutuhkan keterampilan khusus dari
penguasaan tehnik-tehnik panjat dan peralatan.Otot yaitu seorang pemanjat
membutuhkan kekuatan khusus dalam pemanjatan denag ini dibutuhkan latihan-
latihan seperti latihan fisik,beban dan senam kebugaran panjat tebing.Nasib yaitu

12
keberuntungan dalam memanjat baik itu keselamatan maupun kesuksesannya
pemanjat.

3.4 Kegiatan Hari Ke-4


Jum’at 28 September 2018 kami diberangkatkan ke Bukit Baranahu yang
ada di Tangkilimg untuk melakukan Kegiatan Diklat Sar Ke XIX meggunakan
tumpangan mobil dari Dinas BKSDA Kalimantan Tengah pada pukul 17.00
dimana pada saat itu Bang Edo memberi kerupuk sebagai mandat yang harus kami
jaga seperti nyawa kami sendiri. Pada pukul 17.45 kira kira kami sampai di
persimpangan jalan untuk menuju BaseCamp MSR yang berada pada kaki Bukit
Baranahu, saat menuju ke basecamp MSR saya terkejut mendengar teriakan “
jongkok woii” dari panitia sambil memukul kayu ditanah kami pun berjalan
jongkok menuju tempat yang disuruh oleh panitia. Disitu kami menghadap bang
Azis dan kami dimarahi atas keterlambatan, menggunakan celana jeans dan juga
karena pluit tidak lengkap. Saya juga mendapat hukuman push up sebanyak 20x
karena kerupuk yang saya bawa kempes. Pada saat itu bang Azis memberi nama
lapangan dan nama angkatan kepada kami kebetulan saya mendapat nama
lapangan semut 7 Lalu bang Azis menyuruh untuk membuat bivak dan memasak
lalu makan sampai jam 19.00 harus berkumpul lagi untuk pematangan materi
NAD dan diskusi malam Kemudian kami dibimbing oleh bang Dede menuju
lokasi membuat bivak. Setelah membuat bivak kami para angkatan semut
memasak bersama untuk menyingkat waktu. Setelah makan kami pun bergegas
untuk menuju tempat pemantapan materi. Materi NAD disampaikan oleh Bang
Edo dan Mbak Wine kemudian setelah pematangan materi dan diskusi malam jam
21.30 kami disuruh kembali ke bivak dan pesan panitia agar menaburi garam
disekitar bivak dan jangan menyahut jika orang memanggil dengan nama asli dan
tidak mengucapkan kata “Lestari” lalu kami pun masuk didalam bivak masing
masing dan tidur sesekali panitia datang memeriksa tempat kami. Pada saat itu
saya tidak tidur mati hanya tidur ayam karena was was agar tidak terjadi hal tidak
diinginkan.

13
3.5 Kegiatan Hari Ke-5
Saya terbangun pada jam 02.00 dan berusaha tidur lagi namun saya hanya
tidur ayam sampai mbak Mitra datang membangunkan kami Pada saat itu kami
dibangunkan dan disuruh berkumpul pada jam 04.30 dan kami yang lakii laki
disuruh membuka pakaian kami hingga trsisa cawat lalu kami disuruh berendam
disungai air yang dingin sekali bersama saudara semut yang lain kami berendam
semua dengan bergandeng tangan dimana yang saya gandeng adalah saudara
semut 6 dan semut 8 dan tangan kami bergetar sangat kuat karena dinginnya air
sesekali bang Azis menyuruh merendam seluruh badan kami dan kami dibuat
terharu dari mendengarkan puisi dari mbak mitra yang menceritakan tentang
orang tua dimana saat itu kami disuruh memejamkan mata dan merenungkan puisi
tersebut sehingga saya merasa sangat sedih dan teringat akan orang tua saya.
Kemudian setelah hari terang sekitar jam 06.00 kami naik ke tanah dan segera
mmakai pakaian kembali dan menghangatkan tubuh di sekitar api unggun yang
ada agar kembali hangat, dan kami diberi waktu hingga jam 07.00 untuk sarapan.
Setelah itu panitia menyuruh kami packing dan berkumpul kembali lalu mbak
Cici dan Mbak Mei menjadi pembimbing kami dalam kegiatan susur sungai
kegistsn pertama adalah membuat pelampung yang dibimbing oleh Mbak Laniati
lalu kami menyebrangi sungai menggunakan pelampung yang kami buat dari
cariel dan ponco. Menyebrang menggunakan pelampung hanya membuat saya
tidak dapat berenang karena pelampung itu tidak mengalir di air dan pelampung
itu terlalu tinggi. Setelah kami sampai di seberang kami segera membuka
pelampung tersebut dan ternyata carriel kami basah semua dan terasa berat saat
digendong.
Kami kemudian melanjutkan kegiatan susur sungai kami kelompok kami
dibimbing oleh Mbak Mei kami berangkat sekitar jam 08.00, sama seperti NAD
kami pun harus engukur dan mengisi data yang ada ke tally sheet sebagai bahan
untuk membuat peta perjalanan. Setelah masuk menyusuri sungai kami
beristirahat sejenak pada jam 08.20 kemudian lanjut pada jam 08.45 untuk
menyusuri sungai di penyusuran kami banyak menemukan pohon rotan juga

14
sarang lebah hutan dan ada pula kayu kayu besar yang ditebang di tengah hutan
dekat sungai yang kami susuri pada sekitar jam 12.00 kami beristirahat dan
makan siang di pinggir sungai yang disitu terdapat ladang atau kebun warga
setempat. Disitu kami memasak nasi dan mie untuk makan siang pada jam 13.02
kami melanjutkan penyusuran sungai dimana medan yang kami lalui semakin sulit
dilalui jalan dipinggiran sungai tidak bisa kami rintis kareena banyaknya pohon
tumbang dan lebatnya semak belukar sehingga kami memutuskan melalui jalur
basah yaitu turun ke sungai setelah perjalanan yang panjang dan berat akhirnya
kami bertemu bang Dede dan bang Isak dan dikatakannya bahwa susur sungai
kami sudah selesai.
Kami pun berjalan kembali menuju ke tempat berkumpul dimana tempat
tersebut adalah tanah kuning di Tahai kami beristirahat di sebuah wc yang tidak
digunakan untuk memulihkan tenaga pada saat itu saya mengira kalau kegiatan
kami sudah selesai karena bang Dede mengambil rompi kami dan menyuruh
kami agar semua menggunakan baju lengan panjang kembali dan mbak Era dan
mbak Fitri mengatakan kalau kegiatan kami sudah selesai dan jemputan sudah
menunggu tapi ternyata itu hanyalah tipu muslihat dari panitia. 15.15 Saat sedang
bejalan tiba tiba panitia datang dan berteriak kepada kami untuk berjalan jongkok
dan disuruh merayap ditanah dengan carriel dipunggung yang terasa sangat berat
dan tanah tempat kami merayap sangat keras. Pada saat merayap ada saja panitia
yang mendorong carriel saya sehingga tubuh saya terjungkal kedepan.setelah
merayap sekitar 20 meter saya dibantu berdiri oleh saudara semut yang lain dan
kami berkumpul ke sebuah lapangan rumput disitu kami dimarahi oleh bang Azis
atas kesalahan kesalahan kami selama kegiatan, juga dikatakan bahwa kegiatan
Diklat Sar kami belum selesai .jadi kami harus melanjutkannya dikampus. Setelah
itu kami dibuat tegang saat panitia memberikan satu persatu slayer hijau tanda
bahwa kami sudah menjadi anggota muda Mapala Sylva Raya. Slayer saya
diberikan oleh bang michael, lalu 1 orang dikatakan tidak lulus lalu kami ditanya
“bagaimana cara kalian agar saudara kalian ini bisa lulus” tapi kami menjawab “
kalo 1 tidak lulus,maka semua tidak lulus bang” panitia pun menyuruh kami untuk
melepas slayer kami lagi. Dengan berat hati kami melepas slayer hijau kami,

15
kemudian panitia menyuruh kami untuk tutup mata. Ternyata panitia memberikan
slayer hijau kepada saudara semut yang dikatakan tidak lulus tersebut. Ternyata
kami lulus semua dan hati kami pun bahagia kembali dan kami saling merangkul
tanda kebahagiaan kami, walau masih terasa ketegangan dari kegiatan itu kami
tetap tersenyum. Panitia pun menyatakan bahwa kami Angkatan semut telah lulus
dalam Diklat Sar ke XIX Mapala Sylva Raya.
Setelah selesai dalam kegiatan penutupan Diklat Sar, panitia membawa
kami ke sebuah lapangan tanah lagi dan disana sudah tersedia makanan untuk
kami makan bersama. Kami pun makan bersama, ketengangan kami telah hilang
oleh kegiatan kami telah usai dan panitia sudah kembali ramah kepada kami.
Setelah selesai makan hari yang sudah sore sekitar jam 16.04 kami segera
mengemas barang dan segera menuju pinggir jalan untuk menunggu jemputan
kami. Tapi karena hari hujan kami yang berjalan bersama bang Edo memutuskan
untuk berteduh di teras ruko yang tidak dihuni untuk berteduh dan menunggu
jemputan kami datang, tidak sampai 5 menit kami berteduh jemputan kami datang
dan kami pun segera memasukan barang barang dan langsung berangkat pulang
menuju kota palangka raya sekitar jam 17.15 kami tiba di sekretariat Mapala
Sylva Raya dan kami berfoto bersama bersama sama satu angkatan semut. Lalu
pulang ke tempat masing masing saya diantar pulang oleh Bang Dede dan selesai.

3.6 Kegiatan Hari ke-6 Tindak Lanjutan Diklat Sar


Pada hari minggu 07 oktober 2018 kami melanjutkan kegiatan Diklat Sar
lapangan yaitu kegiatan Rock Climbing. Namun dikarenakan tidak ada tempat
untuk melakukan rock climbing, kami hanya melakukan Tree Climbbing pohon
akasia yang ada di Arboretum Jurusan Kehutanan pada jam 07.00 kami mulai
pemanasan dengan berlari dari depan sekretariat MSR sampai di depan Lab THH
jurusan Kehutanan sebanyak 5 kali bolak. Setelah itu kami push up sebanyak 20
kali. Lalu kami segera membuat Harnest dari tali Webbing setelah itu saya
mendapat giliran ke 5 untuk mencobai tree climbing bersama semut 4 setelah itu
saat naik terasa sangat menyenangkan dan kami berhasil dalam kegiatan tree
climbing kami istirahat sekitar jam 10.00 pagi. Setelah selesai menyimpuni

16
peralatan Tree Climbing. Jam 11.00 kami melakukan kerja bakti di Sekretariat
MSR lalu kami diskusi setelah itu kami pulang kerumah masing masind dan
kegiatan kami pun Selesai.

17
IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari kegiatan ini yaitu pelatihan dan pembelajaran
untuk membuat anggota muda menjadi lebih mantap lagi tentang ilmu yang telah
dipelajarinya dan membuat dirinya lebih mandiri dan dapat mempertahankan
hidup di alam terbuka dengan memamfaatkan apa yang ada di alam tanpa
merusaknya dan dalam kegiatan ini juga dapat menemukan jati diri yang lebih
baik.

4.2 Saran
Adapun saran dari saya adalah kiranya dalam pelaksanaan kegiatan
Latihan Pemantapan 1 selanjutnya lebih baik lagi dari kegiatan ini.

18

Anda mungkin juga menyukai