0
ABSTRAK
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat di Indonesia sebagian besar sulit menemukan air besih saat musim
kemarau. Kualitas air di Indonesia sebagian besar kurang bersih. Dan masyarakat
Indonesia sulit menentukan air terebut bersih atau tidak. Dengan air yang tidak bersih
tersebut masyarakat langsung mengambilnya tanpa mengetauhi air tersebut bersih
atau kotor. Separuh dari penyakit yang diderita masyarakat Indonesia disebabkan air
minum yang tercemar. Sementara masyarakat yang mendapatkan akses air minum
yang aman baru 24 %.
Dinkes DKI mencatat, tahun 2010 terdapat 8.455 kasus diare dengan
dehidrasi, 11.015 kasus diare tanpa dehidrasi, 10.458 kasus tifus, dan 774 kasus
hepatitis A. Tahun ini terdapat 6.652 kasus diare dengan dehidrasi, 10.286 kasus diare
tanpa dehidrasi, 8.217 kasus tifus, dan 983 kasus
hepatitisA(https://regional.kompas.com).
2
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain
(Anonim,2000; Hadi. 2000, Soemantojo, 2004).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Anggang-anggang bisa dijadikan indicator air bersih?
2. Bagaimana cara anggang-anggang menentukan air bersih?
3. Bagaimana habitat air yang disenangi oleh anggang anggang?
C. Tujuan
D. Kontribusi Penelitian
2. Bagi pemerintah
3. Bagi penulis
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
Dikutip dari ilmutekniksipil.com, air kotor adalah air yang tidak memenuhi persyaratan
kesehatan untuk untuk kebutuhan minum, masak, mandi, dan energi. Air kotor merupakan air
limbah dari sisa produksi aktifitas manusia .
Banyak kondisi air pada lingkungan kita memiliki banyak kotoran yang tidak bisa kita
deteksi .Oleh karena itu kami membuat penelitian tentang kebersihan air,Penelitian ini
menggunakan indikator anggang anggang. Banyak orang di dunia menggunakan air tanpa
adanya keingin tahuan tentang kebersihan air, menggunakan air kotor bisa menyebabkan
kesehatan kita terganggu. Penelitian tersebut akan meminimalisir Penggunaan air kotor yang
tidak terdeteksi
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu dari penelitian ini ada, yaitu Anggang-anggang sebagai bioindikator
pencemaran air sungai karya dari mahasiswa UNY, tetapi dalam penelitian tersebut
menggunakan deterjen untuk menguji anggang-anggang.
BAB III
4
METODE PENELITIAN
Alat:
- Alat Tulis
- Laptop
Bahan:
- Kertas
B. Jadwal Pelaksanaan
Metode penelitian pada penelitian ini menggunakan observasi. Observasi adalah aktivitas
terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami
pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah
diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk
melanjutkan suatu penelitian. Penelitian ini meobservasi anggang-anggang yang ada di
sungai.
5
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/8636329/
MAKALAH_POTENSI_ANGGANG_ANGGANG_SEBAGAI_BIOINDIKATOR_PENUR
UNAN_TEGANGAN_PERMUKAAN_DI_AIR?auto=download