PENGELOLAAN TINJA
OLEH:
Kelompok 7
YUNIFITRYANI K011191216
A. Fakta Masalah
Tinja atau feses atau dalam bahasa kasarnya disebut tahi adalah
produk buangan saluran pencernaan manusia dan hewan yang dikeluarkan
melalui anus atau kloaka. Pada manusia, proses pembuangan kotoran dapat
terjadi (bergantung pada individu dan kondisi) antara sekali setiap 1 atau 2
hari hingga beberapa kali dalam sehari. Pengerasan tinja atau feses yang
menyebabkan meningkatnya waktu dan menurunnya frekuensi buang air
besar antara pengeluarannya atau pembuangannya disebut
konstipasi/sembelit. Sebaliknya, bila pengerasan tinja atau feses terganggu,
menyebabkan menurunnya waktu dan meningkatnya frekuensi buang air
besar disebut diare atau mencret. Bau khas dari tinja atau feses disebabkan
oleh aktivitas bakteri. Bakteri menghasilkan senyawa seperti indole, skatole,
dan thiol (senyawa yang mengandung belerang), dan gas hidrogen sulfida.
B. Pertanyaan Masalah
1. Bagaimana pembuangan tinja yang baik agar tidak merusak lingkungan?
2. Baggaimana karakteristik lumpur limbah (tinja)?
3. Penyakit apa yang ditimbulkan akibat pembuangan tinja yang tidak benar?
4. Bagaimana cara mencegah penyakit akibat tinja?
5. Bagaimana teknik pembuangan tinja?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pembuangan tinja dengan baik.
2. Untuk mengetahui karakteristik lumpur limbha (tinja).
3. Untuk mengetahui penyakit yang ditimbulkan akibat pembuangan tinja
yang tidak benar.
4. Untuk mengetahui cara mencegah penyakit akibat tinja.
5. Untuk mengetahui bagaimana teknik pembuangan tinja.
BAB II
PEMBAHASAN
B. PEMBAHASAN MASALAH
1. Pembuangan Tinja
Pembuangan tinja yang tidak saniter dapat menyebabkan
penyebaran berbagai macam penyakit. Hal ini dimulai dari tinja yang
terinfeksi mencemari air tanah atau air permukaan yang terkontaminasi
bibit penyakit yang berasal dari tinja kemudian air tersebut diminum oleh
manusia. Selain itu, dapat pula berasal dari lalat atau kecoa yang hinggap
di tinja yang terinfeksi kemudian lalat atau kecoa tersebut merayap pada
makanan atau tempat meletakkan makanan seperti piring dan sendok
untuk makan. Pengelolaan tinja yang tidak benar juga dapat
menimbulkan berbagai penyakit seperti, kolera, disentri, tifus
abdominalis dan berbagai jenis cacing dapat disebarkan melalui tinja
(Machfoedz, 2008)
Syarat pembuangan tinja yang baik diantaranya yaitu tidak
mengontaminasi tanah, tidak mengontaminasi sumber air tanah, tidak
mengontaminasi air permukaan, tidak dapat dicapai oleh berbagai hewan
seperti lalat, kecoak, tikus dan hewan lainnya dan tidak menimbulkan
bau yang tidak sedap serta pengangkutan tinja dalam bentuk segar harus
dihindari (Machfoeddz, 2008).
b) Kolam Pembuangan.
c) Sumur Peresapan.
A. KESIMPULAN
Tinja mengandung sekitar 2 milyar fecal coliform dan 450 juta fecal
streptococci (Sarudji, 2010). Syarat pembuangan tinja yang baik diantaranya
yaitu tidak mengontaminasi tanah, tidak mengontaminasi sumber air tanah,
tidak mengontaminasi air permukaan, tidak dapat dicapai oleh berbagai
hewan seperti lalat, kecoak, tikus dan hewan lainnya.
B. SARAN
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan
sampaikan kepada saya. Apabila ada terdapat kesalahan, mohon dapat
dimaafkan dan dimaklumi karena kami adalah hamba-Nya yang tak luput dari
salah, khilaf dan lupa.
DAFTAR PUSTAKA