Makalah Orem
Makalah Orem
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengenal siapa Dorothea Orem.
2. Mengenal konsep – konsep kaperawatan Dorothea Orem.
3. Mengetahui model konsep keperawatan dari Dorothea Orem.
4. Mengetahui teori- teori keperawatan dari Dorothea Orem.
5. Mengetahui Teori System Keperawatan Orem.
6. Mengetahui Tujuan Keperawatan Model Orem.
7. Mempelajari dan mengaplikasi dari Model Keperawatan Orem.
BAB II
PEMBAHASAN
Di universitas Katolik Amerika, Orem menjabat sebagai ASisten Profesor (1959- 1964),
Associate professor (1964- 1970) dan Dekan fakultas Keperawatan (1965-1966). Sebagai
konsultan kurikulum, orem bekerja dengan sekolah, departemen dan divisi keperawatan di
universitas- universitas dan perguruan tinggi termasuk The University of Alberta, George
Brown College Seni Terapan dan Teknologi, Universitas Southern Mississippi, Georgetown
University, menjelma Word College, El Paso Komunitas College, Medical College of
Virginia dan Washington Lembaga Teknis. Dia juga menjabat sebagai konsultan kurikulum
untuk Dinas pendidikan. Pada tahun 1971 diterbitkan orem Perawatan: Konsep Praktek, kerja
dimana dia menguraikan teori keperawatan, deficit perawatan Diri teori ilmu keperawatan.
Keberhasilan kerja ini dan teori itu menyajikan didirikannya orem sebagai seorang ahli teori
terkemukan praktek keperawatan dan pendidikan. Dia juga menjabat sebagai ketua dari
Konferensi pembangunan keperawatan Group, dan pada tahun 1973 di edit kerja kelompok
dalam buku konsep formalisasi di keperawatan. Dia menulis surat- surat lainnya dan selama
1970-an dan 1980-an berbicara di berbagai konferensi dan lokakarya diseluruh dunia.
a. Tahun 1958- 1959 sebagai konsultan di departemen kesehatan pada bagian pendidikan
kesejahteraan dan berpartisipasi pada proyek pelatihan keperawatan.
b. Tahun1959 konsep perawatan Orem dipublikasikan pertama kali.
c. Tahun 1965 bergabung dengan Universita Katolik di Amerika membentuk model teori
keperawatan komunitas.
d. Tahun 1968 membentuk kelompok konferensi perkembangan keperawatan yang
menghasilkan kerja sama tentang perawatan dan disiplin keperawatan.
e. Tahun 1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causa.
f. Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universita Katolik Amerika
tentang teori keperawatan.
g. Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan tentang perawatan diri sendiri
dan dipublikasikan dalam keperawatan (Concept of Pratice tahun 1971)
h. Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi pertama diperluas
pada keluarga, kelompok dan masyarakat.
i. Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori, yaitu : Theory
self care, theory self care deficit, theory system keperawatan.
2. Pengertian
Keperawatan mandiri (self care) menurut Orem's adalah :
"Suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu sendiri untuk
memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya
sesuai dengan keadaan, baik sehat maupun sakit " (Orem's, 1980).
Pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu mempunyai kebutuhan-kebutuhan self
care dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan kebutuhan itu sendiri, kecuali bila tidak
mampu.
3. Teori Sistem Keperawatan Orem
Teori ini mengacu kepada bagaimana individu memenuhi kebutuhan dan menolong
keperawatannya sendiri, maka timbullah teori dari Orem tentang Self Care Deficit of
Nursing. Dari teori ini oleh Orem dijabarkan ke dalam tiga teori yaitu ;
a. Self Care
Teori self care meliputi :
Self care agency
Merupakan suatu kemampuan individu dalam melakukan perawatan diri sendiri
yang dapat dipengaruhi oleh usia, perkembangan, sosiokultural, kesehatan dan
lain- lain. Perawatan diri sendiri adalah suatu langkah awal yang dilakukan oleh
seorang perawat yang berlangsung secara continue sesuai dengan keadaan dan
keberadaannya , keadaan kesehatan dan kesempurnaan. Perawatan diri sendiri
merupakan aktifitas yang praktis dari seseorang dalam memelihara kesehatannya
serta mempertahankan kehidupannya.
Theurapetic Self Care Demand
Tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri yang merupakan tindakan
mandiri yang dilakukan dalam waktu tertentu untuk perawatan diri sendiri dengan
menggunakan metode dan alat dalam tindakan yang tepat.
Self Care Requisites
Kebutuhan self care merupakan suatu tindakan yang ditujukan pada penyediaan
dan perawatan diri sendiri yang bersifat universal dan berhubungan dengan proses
kehidupan manusia serta dalam upaya mempertahankan fungsi tubuh.
Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada model orem's yang diterapkan pada
praktek keperawtan keluaga/komunitas adalah:
a. Aspek interpersonal :
hubungan didalam kelurga
b. Aspek sosial :
hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya.
c. Aspek prosedural :
melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu mengantisipasi perubahan
yang terjadi
e. Aspek tehnis :
mengajarkan kepada keluarga tentang teknik dasar yang dilakukan di rumah,
misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.
6. Aplikasi model keperawatan orem
Aplikasi model keperawatan orem dapat dilihat contoh kasus berikut :
A. KASUS :
Ny. M. (48 tahun ), TB : 160 cm, BB : 70 Kg. Menikah selama 25 tahun dan janda sejak 6
bulan yang lalu. Ia seorang perokok, sehari menghabiskan 1 ½ bungkus, Ny. M dan
suaminya menikmati aktifitas sosial seperti main bridge dan koleksi barang-barang antik.
Sejak suaminya meningal ia tidak lagi melakukan aktifitas karena kurangnya keinginan /
minat. Akhir-akhir ini dia tidak melakukan latihan secara teratur dan makan makanan fast
food selama jam kerjanya dan bekerja 12 jam / hari serta makan hingga larut malam
sebelum waktu istirahat.Ibu Ny. M meninggal karena stroke dan bapaknya meninggal
karena serangan jantung saat usianya 50 tahun.
B. Hasil pemeriksaan:
Tanda – tanda vital : TD : 138/86 mm Hg, N : 92 x / mnt, P : 30 x/ mnt, Suhu : 98.4 0
F. Laboratorium : cholesterol dalam darah 280 mg/dl.
Dokter menganjurkan : untuk menurunkan berat badan sekitar 20 kg, tetapi
mengingat bahwa dia memiliki pengetahuan yang tidak adekuat tentang dasar-dasar
nutrisi dan tidak mempunyai motivasi untuk menurunkan berat badan, dia
diramalkan kemungkinan menderita serangan jantung.
C. Pengkajian (Assessment)
Perawat mengumpulkan data meliputi 6 area, yaitu:
1. Status kesehatan perseorangan.
2. Pandangan dokter terhadap kesehatan individu
3. Pandangan individu terhadap kesehatan dirinya.
4. Tujuan kesehatan dalam konteks riwayat kehidupan, gaya hidup dan status
kesehatan.
5. Memenuhi syarat personal untuk self care.
6. Kapasitas individu untuk melakukan self care.
D. Pengumpulan data meliputi pengetahuan individual, keterampilan, motivasi dan
orientasi. Dalam tahap ini perlu mencari jawaban terhadap pertanyaan di bawah
ini:
1. Terapi apakah yang dibutuhkan untuk perawatan saat ini dan yang akan
datang.
2. Apakah klien mempunyai kekurangan dalam memenuhi self care.
3. Jika ada, apa alasan dan latar belakang terjadinya kekurangan untuk self care.
4. Haruskah klien ditolong supaya tidak melakukan self care atau melindungi
dengan segala kemampuan perkembangan self care untuk tujuan terapi.
5. Apakah yang menjadi potensial klien untuk melakukan self care dimasa yang
akan datang.
E. Analisa kasus
1. Personal faktor
Umur 48 tahun, perempuan, suku bangsa Italia, Janda, agama katolik, TB.160 Cm,
BB : 70 Kg , pekerjaan staf pengajar di Universitas.
Menampakkan tidak adekuatnya intake udara, air dan makanan., konsumsi jumlah
kalori yang dibutuhkan, kolesterol 280 Mg / dl, makan sampai larut malam, banyak
mengkonsumsi lemak.
Ny. M. memperlihatkan ketidak seimbangan ativitas dan istirahat serta latihan,
berkeja 12 jam / hari.
Merokok 1 ½ bungkus perhari, mengkonsumsi makanan siap saji, penurunan
interaksi sosial.
Riwayat keluarga : Ibu Ny. M meninggal karena stroke, ayah meninggal karena
serangan jantung pada usia 50 tahun.
Ny. M kurang pengetahuan tentang faktor – faktor risiko dan gangguan fungsi
kardiovaskuler.
Pengetahuan dasar dan gaya hidup Ny. M dapat meningkatkan risiko untuk
serangan jantung atau stoke.
F. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan :
Risiko gangguan fungsi kardiovaskuler berhubungan dengan kurang pengetahuan
klien yang dimanifestasikan dengan gaya hidup dan risiko serangan jantung atau
stroke.
2. Rencana keperawatan :
Tujuan : Menurunkan risiko terjadinya gangguan kardiovaskuler.
Design Nursing System : Support – Education (Pendidikan Kesehatan)
Metode Bantuan : Memberikan pedoman, support, mengajarkan dan
ketentuan pengembangan lingkungan.
3. Implementasi
Sepakati bersama untuk mencapai tujuan menurunkan kolesterol.
4. Evaluasi
3.1 Kesimpulan
Dengan mempelajari model konsep atau teori keperawatan sebagaimana disampaikan
dimuka maka dapat disimpulkan bahwa perawat harus memahami apa yang harus dilakukan
secara tepat dan akurat sehingga klien dapat memperoleh haknya secara tepat dan benar.
Asuhan keperawatan dengan pemilihan model konsep atau teori keperawatan yang sesuai
dengan karakteristik klien dapat memberikan asuhan keperawatan yang relevan .
Model konsep atau teori keperawatan self care mempunyai makna bahwa semua
manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk
memperolehya sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian perawat mengakui
potensi pasien untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri pada tingkat kemampuannya dan
perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang akan diberikan. Untuk dapat menerapkan
model konsep atau teori keperawatan ini diperlukan suatu pengetahuan dan ketrampilan yang
mendalam terhadap teori keperawatan sehingga diperoleh kemampuan tehnikal dan sikap
yang therapeutik.
3.2 Saran
Dengan mengetahui model- model keperawatan yang ada diharapkan perawat bisa
mengetahiu metode mana yang pantas dan harus kita terapkan dalam keadaan dan situasi
tertentu. Jangan sampai salah mengambil metode karena setiap situasi dan kondisi selalu
berubah.