Anda di halaman 1dari 10

APPENDICITIS dan

PERITONITIS
Hari/tanggal : Selasa, 11 January 2011

Dosen : dr. Sagiran

Editor : chidew-chi2-sri dewi

Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh..

Materi ini dikuliahkan hanya sebentar dan ga da slide, jadi aku ngambil
dari materi tahun lalu, oc langsung z,berdoa mulai..

“Bismillahirrohmaanirrohiim. Asyhadu anlaa ilaaha illalloh wa


asyhadu anna Muhammadan rasuululloh. Rodliitu billahi robbaa wa bil-
islaami diinaa wa bi Muhammadin nabiyyaw wa rosuulaa, Robbii zidni
‘ilmaa warzuqnii fahmaa. Aamiin....”

A. APPENDICITIS
Apa itu appendicitis? Appendicitis adalah peradangan pada bagian
apendik. Lalu apa itu apendik? Apendik atau nama panjangnya
apendiks veriformis ini terletak pada 1/3 lateral garis antara SIAS
kanan dengan umbilicus, atau terkenal dengan titik McBurney. Apendik
sampai saat ini masih dalam permusyawarahan, ada yang bilang kalau
apendik itu merupakan organ untuk kekebalan tubuh atau berfungsi
untuk imunitas. Hal ini muncul karena
dinding apendik berisi jaringan limfoid.
Tetapi, faktanya dinding usus juga
mempunyai jaringan limfoid yang banyak.

Apendik ini berbentuk kecil, nah


dibagian colon kita itu terdapat serabut
longitudinal atau tenea yang bersatu
disuatu tempat yang dinamakan apendik.
Apendik ini dapat terinfeksi dan
mengalami inflamasi sehingga
menyebabkan nyeri abdomen dibagian
kanan bawah. Jika apendik ini sudah
terinfeksi maka harus segera dibuang
(pengangkatan apendik/appendiktomy) agar tidak pecah didalam dan
menyebabkan penyebaran infeksi di
peritoneum. Nah buat temen-temen
yang didiagnosis “app (appendicitis)”
ayo segera dioperasi, jangan sampai
terjadi peritonitis.

So, apa gejala dari app ini?


Bisanya berupa demam,
berkurangnya nafsu makan, nausea
atau vomitus. Tanda-tanda inflamasi
apendiks berupa bengkak, kemerahan, vaskularisasi meningkat,
adanya fibrosis, ada organ yang menempel di apendiks atau
sebaliknya (kemotaksis). Adanya tanda fluktuasi ini berarti
apendiksnya berisi nanah, diagnosisnya ga cuman appendicitis akut
tetapi appendicitis akut dengan periapendikular abses. Pada keadaan
normal bentuknya akan lurus, dan saat keadaannya meradang
apendiks ini jadi tidak lurus lagi kawand.
Gejala klinis dari app ini berupa nyeri. Nyeri pada app ada 2 macam
yaitu : nyeri visceral dan nyeri somatic. Nyeri visceral terjadi saat
apendiks mengalami inflamasi, lumennya membesar, terjadi
penebalan, menyebabkan nyeri proyeksi diepigastrik. Loh qo bisa
terjadi nyeri proyeksi? Ternyata eh ternyata mulai dari gaster sampai
apendiks inervasi parasimpatisnya adalah satu yaitu nervus vagus.
Jadi, pada awal terjadi inflamasi pada apendik ini sakitnya akan terasa
sampai ke lambung, dan biasanya orang menyangkan dia terkena
maag, makanya dia akan minum obat antacid, padahal nyerinya itu
berasal dari apendik, saat nyerinya mulai reda dikiranya sembuh, tapi
malah jadi makin kronis.

Apabila apendiks ini sudah sangat terinfeksi, hingga mengiritasi


peritoneum peritale (yang diinervasi oleh somatic aferen dan bukan
lagi oleh parasimpatik) maka nyerinya akan berubah menjadi tajam
dan local. Jika yang parasimpatis nyerinya ini dullness (tumpul) dan
menyebar. Perubahan nyeri tersebut biasanya terjadi pada hari ketiga
inflamasi.

Pusing baca teks? Oc, aku buat simple aja ;

Temen-temen pernah
Jadi, gejala klinis dari app dibagi 2 :
dengan Alvarado score? Itu
Nyeri visceral Nyeri somatic loh.. yang buat menentuka
+ terjadi difase awal - terjadi pada fase
appendicitis
+ nyeri krn regangan lanjut, setelah seluruh
dinding meradang Alvarado score itu :
+ tumpul - tajam
+difuse - terlokalisir 1. App area pain (nyeri
+peritoneum viscerale - peritoneum perietale kanan bawah) = 2
+ nyeri proyeksi (daerah - nyeri lokal
ulu hati) 2. Leucocyt >10.000 =
2

3. Vomitus (+) = 1

4. Anorexia (+) = 1

5. Rebound tenderness phen (+) = 1

6. Abd migration pain (+)


7. Degres of celcius >37,2 =1

8. Observe of homogram, segmen >75 = 1

Pada saat appendectomy ternyata tidak ditemukan infeksi pada


apendiks, maka apendiks tersebut harus tetap dipotong untuk
mencegah terjadinya infeksi. Berdasarkan keadaan pasien,
appendectomy bisa dilakukan dengan 2 cara : cara terbuka dan
laparoskopi. Cara terbuka, insisi dibuat pada abdomen bagian kanan
bawah, membelah kulit, dinding otot, dan peritoneum. Appendiks
diletakkan ditempat yang bebas dari organ lain, baru dipotong. Jika
teknik laparoskopi, beberapa insisi kecil dibuat di abdomen. Pada satu
insisi dimasukan laparoskopi. Laparoskopi dilihat melalui monitor TV.
Alat kecil dimasukan melalui insisi yang lain dan baru dilakukan
pemotongan apendiks.

Derajat penyakit pada appendicitis :

1. Simple : masih pada fase awal

2. Supurative : sudah ada perforasi

3. Gangrenous : sudah mengalami nekrosis

4. Ruptured : pecah

5. Abces : terdapat nanah

Jika kantong apendiks ini sudah mengalami infeksi, atau apendiks


sudah mulai rupture atau pecah, abdomen harus dicuci terlebih dahulu
selama operasi. Dokter bedah akan membuka kulitnya kemudian
memasukan cairan untuk mencuci yang kemudian akan diambil
menggunakan pipa kecil. Pada app ini, jika terjadi fecalith ( feses yang
mengeras) akan menyebabkan nyeri hilang timbul/colicky pain.

Setalah appendectomy biasanya sembuh total dan cepat, tapi klo


apendiksnya sudah mengalami abses atau pecah, kesembuhannya
lebih lama dan lebih rumit lagi selain itu harus dibantu dengan obat
untuk mengobati infeksinya itu(antibiotic).

B. PERITONITIS
Apa itu peritonitis? Peritonitis adalah
peradangan peritoneum (membrane serosa
yang melapisi rongga abdomen dan
menutupi visera abdomen) yang biasanya
terjadi akibat penyebaran infeksi dari organ
abdomen (e.g. appendicitis, salpingitis),
perforasi saluran cerna, atau dari luka
tembusa abdomen. Organism yang sering
menginfeksi adalah organism yang hidup
dalan colon (pada kasus rupture app) yang
mencakup E.coli atau bacteroides, sedangkan
stafilokokus dan streptokokus seringkali masuk dari luar. Oc, sebelum
kita lanjut ke peritonitis, kita resapi dulu anatomi peritoneum :

 Peritoneum Merupakan membrana Serosa tipis yang terdiri atas


satu lapis sel mesothelium yang melapisi dinding dalam abdomen
dan organ intra abdomen dengan luas 1,8 M

 Peritoneum yg melapisi dinding dalam abdomen disebut


Peritoneum parietal sedangkan yg melapisi organ intra
peritoneum disebut peritoneum visceral

 Ruang diantara peritoneum disebut cavum peritonii

 Cavum peritonii terbagi atas:

Cavum Peritonii Major

Cavum Peritonii Minor(bursa Omentalis)

 Omentum Major adalah duplikatur peritoneum visceral dari


curvatura major sampai diafragma

Inervasi Peritoneum

A. Peritoneum parietal mendapat inervasi dari N. intercostalis 8-11,


N.subcostal,dan peritoneum parietal yg melapisi sisi kaudal
diafragma diinervasi oleh N. Phrenicus (v.c 3-5)
B. peritoneum viscerale mendapat inervasi sesuai organ yg
ditutupinya

Vascularisasi Peritoneum : vascularisasi peritoneum mengikuti


inervasinya

Fisiologi Peritoneum

 Peritoneum berfungsi untuk mengurangi gesekan antara


organ intraabdomen agar dapat bergerak bebas

 Peritoneum menghasilkan cairan peritoneum sekitar 100 cc


berwarna kuning jernih

 Jika terjadi cedera peritoneum daerah defect mesothelium


akan segera ditutupi oleh mesothelium sekitarnya dan
sembuh dalam waktu 3-5 hari

 Jika cedera cukup luas dan,membrana basalis terpapar


cairan peritonii maka ekan memacu timbulnya jaringan
fibrosis sehingga timbul adhesi yang akan mencapai
maksimal 2-3 minggu setelah cedera
Hemmm… sekilas banyak tentang peritoneum,hahha,lanjut ke
Patifisiologi Peritonitis ya..

 Iritasi peritoneum akan menimbulkan reaksi inflamasi berupa


pelepasan mediator inflamasi yaitu sitokin dan zat
chemoatractan

 Sitokin akan merubah permeabilitas mambran mesothelium yang


menyebabkan expansi cairan plasma kedalam cavum peritonii

 Sitokin akan menimbulkan vasodilatasi pembuluh darah peritonii


dan merangsang pembentukan exudat fibrous pd permukaan
peritoneum

 Sitokin yang dilepaskan mesothelium akan menggangu motilitas


usus

 zat Chemoatractan akan memacu adhesi dan migrasi sel leukosit


Khususnya netrofil

Peritonitis bisa dibedakan berdasarkan daerah yang terlibat :


1. Peritonitis local

2. Peritonitis general / Peritonitis Difusa

Tanda-tanda :

1. Peritonitis general :

a. Pasien terlihat tidak enak d. Demam


badan
e. Peningkatan denyut nadi
b. Hippocratic face
f. Napas pendek dan cepat
c. Coated tounge : lidahnya
terlapisi sesuatu

2. Peritonitis local :

a. Distensi abdominal d. Muscular guarding

b. Diffusely tenderness e. Disappear of liver dullness

c. Diffusely rebound f. Shifting dullness


tenderness
g. Absent of bowel sound

Peritonitis dibedakan berdasarkan penyebab :

1. Peritonitis kimia atau benda asing ( Bile, Urine, Darah, Asam


Lambung, Pankreatic Juice ): bisa dikarenakan kebocoran
lambung yang menyebabkan keluarnya cairan lambung ke
rongga abdomen, akhirnya peritoneum terkena cairan
lambung tersebut. Atau bisa juga karena pancreas yang bocor

2. Peritonitis septic atau bacterial (infeksi) bisa dibagi


berdasarkan sumber bakteri :

a) Primary (hematogenous orogin)

b) Specific

c) Non-specific

d) Secondary :
I. Luka tajam

II. Lubang organ karena perforasi

III. Komplikasi inflamasi organ intraabdominal

Gejala-gejalanya :

1. Pyrexia : panasnya tinggi

2. Nausea, muntah, cingultus

3. Nyeri abdominal

4. Abdominal meteorism

5. Tidak bisa defekasi dan flatus

Pemeriksaan rectal :

1. Penurunan regangan sfingter anal (sfingternya jadi lembek)

2. Udara didalam rectal ampulla (ampulanya kolaps)

3. Nyeri waktu diperiksa

Pemeriksaan laboratorium :

1. Leukositosis : jika angka leukositnya mencapai 18.000 harus


curiga app yang sudah jadi peritonitis – klo udah 20.000 berarti
sudah bocor atau ada nanah

2. Haemogram : shift to the left

3. Metabolic acidosis atau alkalosis respiratorik

Foto polos abdomen :

1. Preperitoneal fat tidak jelas lagi

2. Penebalan dinding intestinal

3. Subdiaphragmatic

Treatment :
1. Preoperasi

a. Nasogastric tube, intravenous line, indwelling catheter

b. Terapi penggantian cairan intravenous : air, elektrolit,


asam-basa seimbang

c. antibiotik

2. Operasi

 Exploratory laparatomy

3. Postoperasi

a. Mempertahankan cairan intravenous : air, elektrolit, nutrisi

b. Oral feeding, jika :

 Flatus

 Sudah tidak ada specimen yang keluar dari NGT

 Normalnya, peristaltic usus

 Tidak ada distensi

Prognosis pada peritonitis ini baik jika peritonitis local, tapi untuk
yang general prognosisnya buruk. Prinsip pengobatannya adalah
denganpemberian antibiotikyang sesuai, dekompresi saluran
pencernaan (hayo dengan apa? Bisa dengan NGT), penggatian cairan
dan elektrolit yang hilang secara intravena, tirah baring adalam posisi
fowler, pembuangan organ yang terkena infeksi (e.g app) dan tindakan
untuk menghilangkan nyeri.

Alhamdulillah selesai, mav banyak kekurangan..

“Subhaanakallohumma wabihamdika asyhadu anlaa illaaha illa anta


astaghfiruka wa atuubu ilaika.”

Anda mungkin juga menyukai