Oleh
15/377487/FI/04029
FAKULTAS FILSAFAT
2019
A. Ruang Lingkup Filsafat Ilmu Sosial
1. Ilmu Sosial
Ilmu sosial dapat diartikan sebagai semua bidang ilmu mengenai manusia dalam
konteks sosialnya atau sebagai anggota masyarakat. Setiap ilmu yang mempelajari dan
mengkaji aspek kehidupan manusia di masyarakat, termasuk bagian dari ilmu sosial.
Aspek kehidupan manusia itu terdiri dari: interaksi sosial, budaya, kebutuhan
materi, pendidikan, norma dan peraturan, sikap dan reaksi kejiwaan, geografi, dan
sebagainya. Aspek-aspek ini kemudian menghasilkan ilmu-ilmu sosial (IIS) seperti
Sosiologi, Antropologi, Ilmu Ekonomi, Ilmu Pendidikan, Ilmu Hukum, Psikologi
Sosial, Geografi, Sejarah, dan lain sebagainya. Pada pengembangan selanjutnya,
berdasarkan pendekatan struktural, ilmu-ilmu tadi telah berkembang menjadi cabang-
cabang ilmiah yang lebih terperinci.
Mempelajari ilmu sosial dikandung maksud mengantarkan para mahasiswa agar
memahami konsep-konsep dasar ilmu-ilmu sosial dilihat dari obyek material dan
formalnya serta ruang lingkupnya. Obyek Material dari ilmu sosial adalah manusia,
khususnya tingkah laku manusia dalam kelompok. Obyek Formal dari ilmu sosial
adalah tinjauan dari aspek mana dan dalam rangka kepentingan apa tingkah laku
manusia tersebut dipelajari. Tingkah laku khusus manusia yang tergambar dalam
rangka kepentingan apa itu ilmu sosial dipelajari, itulah disiplin ilmu sosial.
Dari kenyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa ilmu sosial pada hakikatnya
merupakan gabungan atau kumpulan dari ilmu tentang tingkah laku manusia. Misalnya
tingkah laku manusia dalam aspek ruang (space), aspek kelangkaan (scarcity), aspek
waktu budaya (time), aspek kekuatan (power), aspek kejiwaan (psycho), aspek budaya
(culture), aspek kemasyararakatan (society), akan menghasilkan disiplin-disiplin
geografi, ekonomi, sejarah, politik, psikologi, antropologi, sosiologi, dan lain
sebagainya.
PERBEDAAN ANTARA ILMU-ILMU SOSIAL DENGAN STUDI SOSIAL
ASPEK ILMU-ILMU SOSIAL STUDI SOSIAL (IPS)
a. Obyek Penelaahan Aspek-aspek kehidupan Kehidupan sosial manusia
secara terpisah-pisah. sebagai satu kebulatan,
uniaspek, atau
unidimensional.
b. Metoda Bersifat disipliner Bersifat interdisipliner
Pendekatan berdasarkan bidang (multidisipliner), sesuai
ilmiahnya masing- dengan keseluruhan aspek
masing. kehidupan yang menjadi
objeknya dan sesuai
dengan jumlah bidang
ilmu yang diterapkannya.
c. Ruang Lingkup Terbatas pada salah satu Kehidupan sosial manusia
aspek kehidupan manusia di masyarakat secara
di masyarakat. menyeluruh.
d. Kerangka Kerja Diarahkan pada Diarahkan pada arti
pengembangan teori dan praktisnya dalam mencari
prinsip ilmiahnya. alternatif pemecahan
masalah sosial dan dalam
menyusun alternatif
pengembangan kehidupan
bertaraf yang lebih tinggi.
a. Inner Core (Bagian Inti), terdiri atas: Sosiologi, Ekonomi, dan Ilmu Pemerintahan
(Politikologi).
b. Outer Four (Bagian Pinggiran), terdiri atas: Sejarah, Antropologi, Psikologi dan
Geografi.
Filsafat ilmu sosial adalah filsafat yang membahas ilmu sosial yakni semua
ilmu yang berkaitan dengan manusia dalam kehidupan sosialnya. Kompleksitas
manusia dan relasi manusia dalam kehidupan sosialnya mambuat ruang lingkup ilmu
sosial menjadi sangat luas. Kemajuan dan perkembangan zaman, membuat kehidupan
dan kebutuhan manusia dalam kehidupan sosialnya mengalami perubahan. Perubahan
ini membuat ilmu-ilmu sosial mengalami pengembangan.
Filsafat ilmu sosial penting untuk menjawab hal-hal mendasar atas proplem-
problem yang dihadapi manusia dalam kehidupan sosialnya. Filsafat ilmu sosial juga
sebagai mengarahkan perkembangan ilmu-ilmu sosial ke arah yang lebih baik lagi.
Artinya pengembangan ilmu sosial itu diawasi sehingga tidak menjadi bomerang bagi
kehidupan sosial manusia.
2. Dimensi Perkembangan Ilmu Psikologi
1. Dimensi Historis Ilmu Psikologi
Pada zaman dahulu, psikologi dipengaruhi oleh cara-cara berfikir filsafat dan
terpengaruh oleh filsafatnya sendiri. Hal ini dimungkinkan karena para ahli psikologi pada
masa itu juga adalah ahli-ahli filsafat, atau para ahli filsafat pada waktu itu juga ahli
sejak zaman Yunani kuno samapai pada zaman pertengahan dan zaman baru. Tegasnya
Pada zaman Yunani kuno terkenal dua orang tokoh filsuf, yaitu Plato dan
Aristoteles yang keduanya banyak menyelidiki hidup kejiwaan manusia serta alam ini.
Plato terkenal dengan aliran berfikirnya yang disebut idealisme, sedang Aristoteles
terkenal dengan aliran realisme. Tetapi meskipun berbeda, aliran, dalam soal kejiwaan
mereka tidak jauh berbeda, baik dalam penyelidikannya ataupun pendapatnya. Beberapa
aliran psikologi yang muncul pada fase ini diantaranya, yaitu: psikologi Plato, Psikologi
Psikologi pada masa renaissance dan abad ke-17, psikologi asosiasi, psikologi
Pada akhir abad ke 19, merupakan babak baru dalam sejarah psikologi. Tahun
1879 Wilhem Wundt mendirikan sebuah laboratorium psikologi pertama sebagai titik
mengungkapkan teori yang menguraikan struktur dari jiwa. Wundt percaya bahwa jiwa
disebut asosiasi. Oleh karena itu Wundt juga disebut sebagai tokoh asosianisme.
Wundt ke Amerika. Namun orang Amerika kurang menyukai teori Wundt dan
menganggapnya terlalu abstrak dan sulit diterapkan secara langsung. Mereka akhirnya
membentuk aliran sendiri yang disebut fungsionalisme dengan tokoh tokoh seperti
William james, dan James Mc Keen Cattel. Aliran ini lebih berfokus pada fungsi jiwa dari
pada strukturnya. Cattel menemukan teknik evaluasi psikologi berupa psikotest yang
merupakan bukti bahwa orang Amerika cukup pragmatis. Meskipun sudah pragmatis,
mengehendaki agar psikologi mempelajari hal hal yang objektif dan dapat dilihat. John
Broades Watson merupakan pelopor dalam hal ini yang kemudian dikembangkan oleh
koreksi. Oswald Kulpe merupakan salah satu murid Wundt yang kurang puas terhadap
ajarannya dan kemudian menciptakan aliran sendiri. Dia menolak anggapan Wundt bahwa
berpikir itu selalu dalam piikiran atau bayangan. Kulpe berpendapat bahwa bila tingkat
berfikir yang semakin tinggi, tidak akan menyerupai bayangan, melainkan pemikiran yang
tidak terbayangkan.
Di Eropa muncul aliran gestalt. Aliran Gestalt menolak ajaran Wundt yang
berfokus pada elemen-elemen dan berpendapat bahwa gejala kejiwaan perlu dilihat
sebagai suatu hal yang bersifat keseluruhan dan tidak dapat dipecah- pecah menjadi
bagian. Krueger pada tahun 1924 mengenalkan istilah Ganzheit yang disebut hampir sama
dengan aliran gestalt, meskipun Krueger menyebutkan bahwa Ganzheit merupakan bentuk
pengembangan dari Gestalt. Krueger berpendapat bahwa teori Gestalt terlalu berfokus
pada persepsi objek. Hal ini menjadi keraguan karena penghayatan yang menyeluruh
adalah hal utama terhadap ruang dan waktu. Sehingga tidak dilihat berdasarkan persepsi
saja.
Perkembangan teori psikologi menurut Gestalt berkembang dari field teori atau
teori lapangan oleh Kurt lewin. Mulanya Lewin tertarik dengan faham yang dianut oleh
gestalt, namun kemudian dia memberikan kritik karena dianggap tidak adekuat. Lewin
lanjutan. Psikologi kognitif merupakan gabungan dari aliran behaviorisme dan aliran
Gestalt yang dibawa pada tahun 1940- an. Aliran psikologi kognitif berfokus pada proses-
proses pusatseperti sikap, harapan, dan ide dalam membentuk tingkah laku.
Kognitif diartikan sebagai sesuatu yang terjadi di alam sadar/ kognisi. Salah satu
tokoh psikologi kognitif antara lain adalah L. Fertinger. Psikoanalisa kemudian lahir
membawa pengaruh yang besar dalam perkembangan psikologi hingga saat ini.
Psikoanalisa menjelaskan hal hal yang juga tidak tampak dari luar dan secara khusus
ilmu yang bersifat otonom dan dibangun menggunakan laboratorium penelitian. Namun
karena banyaknya pendapat dan pertentangan maka munculnya banyak aliran- aliran
humanistic psychology.
psikologi.
Indonesia diperkenalkan oleh seorang professor psikiater dari Universitas Indonesia yang
bernama Slamet Imam Santoso. Di tahun tersebut, Slamet Imam Santoso ditunjuk sebagai
Indonesia. Lulusan pertama dari Jurusan Psikologi adalah Bapak Fuad Hassan pada tahun
1958. Pada tahun 1960, Jurusan PSikologi berdiri sendiri sebagai sebuah fakultas dengan
Slamet Imam Santoso sebagai dekan pertama, yang kemudian digantikan oleh Bapak Fuad
Hassan.
yang diprakarsai oleh anggota TNI yang juga dikirim ke Belanda dan Jerman untuk
mempelajari Psikologi dan kemudian ditempatkan di Angkatan Darat dan Angkatan Udara
Bandung. Universitas ketiga yang memiliki jurusan psikologi adalah Universitas Gajah
Mada, Jogjakarta. Pada awalnya jurusan psikologi terdapat di dalam Fakultas Pendidikan.
Pada tahun 1964, Fakultas pendidikan berdiri sendiri sebagai sebuah institute, namun
Jurusan psikologi tetap berada di bawah naungan Universitas Gajah Mada dan kemudian
Universitas ini pada awalnya psikologi tergabung dalam Fakultas Ilmu Sosial. Namun
pada tahun 1992, menjadi Fakultas Psikologi dengan para staf nya sebagian besar adalah
alumni fakultas psikologi Universitas Gajah Mada. Setelah itu, Jurusan dan Fakultas
mengenai aliran-aliran dalam ilmu Psikologi. Berikut ini diuraikan lebih jelas lagi
a. Strukturalisme
Psikologi muncul dan berkembang mulai tahun 1879 yaitu setelah didirikan
laboratorium psikologi yang pertama di Leipzig oleh Wilhem Wundt yang dikenal sebagai
bapak pendiri psikologi. Dalam laboratorium ini Wundt mempelajari dan meneliti jiwa
lebih langsung dari filosof-filosof dan meniru kemajuan yang telah dicapai dalam ilmu
Terbentuknya aliran ini didasari pada pendapat bahwa psikologi sudah seharusnya
mempelajari jiwa dari segi unsur-unsurnya dimana jiwa tersebut tersusun. Helmhotz yang
telah melatih Wundt dalam penelitian psikologi secara eksperimen dari Inggri.
paham strukturalisme Wundt dan menyebarkan paham tersebut di Amerika Serikat. Paham
dan pandangan psikologi Wundt jug dikembangkan oleh murid-muridnya seperti Mc.
Keen Cattel, Hugo Munsterberg dan psikiater Kraeplin seperti yang telah diuraikan dalam
sejarah.
b. Fungsionalisme
Wiliam James (1842-1910), telah beranggapan bahwa pendapat Wundt dan pendapatnya
telah keliru dan sesat apabila mengambil sasaran penelitian / percobaan psikologinya
untuk menemukan struktur dari pada pengalaman kesadaran manusia. James berpendapat
pengalaman kesadaran itu hakekatnya adalah suatu peristiwa atau proses bukan diuraikan
unsur-unsurnya. Aliran ini juga merumuskan jiwa adalah pemelihara kelangsungan hidup
memandangnya secara dinamis yaitu sebagai proses mental yang terjadi dalam suatu
aktivitas psikologi tujuan dan fungsi. Tokoh-tokoh yaitu John Dewey (1859-1952), James
1962).
c. Behaviorisme
kuat dan berpengaruh. Tokoh pendirinya adalah John B. Waston (1878-1958). Aliran ini
gejala kesadaran atau dibawah sadar, tetapi sesuai dengan tugasnya psikologi harus
berupaya meramalkan apa yang sebenarnya yang mennjadi sasaran / tujuan tingkah laku
dan berusaha bagaimana agar orang dapat mengendalikan tingkah laku tersebut, tepatnya
penyebab terjadinya tingkah laku.” Untuk dapat memahami tingkah laku manusia kita
harus perhatikan lingkungan individu terhadap individu sebelum dan sesudah ia
memberikan respon.
d. Gestalt Psychology
Pemikiran tentang gestalt ini ditemukan oleh MaX Werthiemer (1880-1943) seorang
psikolog Jerman. Gestalt berarti bentuk, pola keseluruhan, dasarnya adalah unit (kesatuan)
sedangkan alatnya yang dijadikan dasar adalah persepsi (pengamatan/ penalaran). Para
penyelenggaraan proses pengamatan. Pemuka yang lain adalah Kurt Koffka (1886-1941),
e. Psychanalytic psychology
Aliran ini muncul pada tahun 1900 dan aliran ini muncul pandangan psikologi
yang dipelopori oleh Sigmund Freud seorang Psikiater Australia. Pengobatan dilakukan
disinilah teori kepribadian dan suatu pendekatan psikoterapi dikarenakan mental manusia
itu berbeda
f. Humanistic Psychology
psikoanalisa. Aliran humanisme ini pada dasarnya mengakui bahwa pengalaman dan masa
lalu itu mempengaruhi kepribadian, tetapi harus diakui pentingnya kedudukan “free will”
yaitu dasar kemauan bebas manusia untuk membuat keputusan bagi dirinya untuk
seperti penelitian dengan mengawasi tingkah laku dan perkembangan pada binatang akan
tetapi humanisme lebih menekankan pentingnya peran factor suyektif seperti : gambaran
dari seseorang, penilaian diri dan kerangka sasaran atau cita-cita ideal
Ke enam aliran yang telah diuraikan diatas menjadi konsep yang selalu
digunakan para psikologi sampai saat ini untuk meneliti/mengamati jiwa manusia. Para
psikologi saat ini tidak menganut aliran karena mereka mengembangkan dan
mengguanakan teori psikologi yang lebih objektif dari aliran tersebut, saling melengkapi,
Dikutip dari Suprianto (2014) ciri khas dari psikologi modern yang antara lain
Bersifat totalitas
Bersifat teologis
manusia)
Berdasarkan nilai-nilai
Mementingkan mutu/kualitas
Untuk memahami suatu ilmu dalam pembahasan ini, ilmu psikologi juga dapat
dipahami dengan mencari dimensi aksiologis dari sebuah ilmu yang dapat dicari dengan
menjawab tiga problem fundamental aksiologi dalam ilmu dalam aliran-aliran yang
terdapat dalam ilmu psikologi, yaitu bagaimana hubungan nilai dan pengetahuan? Lalu
mengaitkannya
dengan hubungan
antara manusia
dengan
lingkungannya.
memberi pengobatan
merealisasikannya
secara utuh
pengalaman,
lainnya, melainkan
secara keseluruhan
Selain dimensi aksiologis, dalam memahami ilmu juga dapat dipahami melalui
pembahasan dimensi epistemologis dan metodologis dalam suatu ilmu. Terdapat tiga
problem fundamental juga dalam pembahasan dimensi epistemologis dan metodis suatu
ilmu, yang akan digunakan untuk memahami ilmu psikologi melalui aliran-aliran yang
terdapat di dalamnya. Yaitu apa sumber pengetahuan dari ilmu tersebut? Juga bagaimana
metode atau cara yang digunakan? Dan bagaimana validitas kebenaran teori tersebut?
pengetahuan
ada)
konsistensi
fenomena 2. Eksperimentasi
3. Komparatif
Juga terdapat dimensi ontologis untuk memahami ilmu psikologi. Terdapat tiga
problem fundamental yang akan membantu kita untuk memahami ilmu psikologi, yaitu
apa hakikat objek ilmu psikologi? Bagaimana pandangan ilmuwan terhadap objek ilmu
tersebut? Dan yang terakhir bagaimana sifat-sifat objek ilmu psikologi itu?
Aliran Dimensi Ontologis Ilmu Psikologi
pendapatnya bahwa
membuktikan
seberapa bebasnya
kemauan dan
menekankan pada
psikologi fungsional
pada kesadaran
beradaptasi dengan
lingkungan
observasi perilaku
aktual
Behaviorime Tingkah laku Watson teori tentang realistis
manusia stimulus-respon.
Stimulus merupakan
eksternal atau
lingkungan individu.
Respon merupakan
diterima
mengungkapkan
teori dasarnya
orang sadari
sepenuhnya dan
merupakan alam
nyata, sedangkan
merupakan
kesadaran semu
Freued dengan
pandangan struktur
motivasi dimana
perkembangan
psikologis manusia
didasarkan pada
pemenuhan
kebutuhan dasarnya
seperti kebutuhan
fisiologis, kebutuhan
akan keamanan,
kebutuhan kasih
sayang, kebutuhan
aktualisasi diri
seseorang kompleks.
keseluruhan
fenomena .
seseorang melihat
aliran cahaya,
Keseluruhan
peristiwa saling
berhubungan
membentuk untaian
lampu.
Daftar Pustaka
Ilmu: http://search-ilmu23.blogspot.co.id/2014/05/sejarah-perkembangan-
DosenPsikologi.com: https://dosenpsikologi.com/sejarah-perkembangan-psikologi.
psikologi indonesia/. Diakses pada tanggal 27 Mei 2019 pukul 21.20 WIB.
http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2015/08/pengertian-ideologi.html. Diakses