Peningkatan Jalan Cot Tring – Paloh Punti Kecamatan Muara Satu Kota
Lhokseumawe. Sta 0 + 000 s/d Sta 1 + 400, tidak semua item pekerjaan yang
dilakukan dapat diikuti oleh penulis, hal ini disebabkan keterbatasan waktu
praktek kerja lapangan yang diberikan (terhitung mulai tanggal 22 Agustus s.d. 09
September 2019).
tanah asli yang mempunyai CBR tidak baik. Lebar jalan 4,00 m dan panjang jalan
1.400 km dengan volume 5.600 m2. Penyiapan badan jalan digunakan pada Sta 0
31
32
Badan jalan
berikut:
Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam pekerjaan galian ini adalah sebagai
berikut:
2. Pembantu GS = 2 Orang
3. Operator = 2 Orang
33
5. Pengawas = 2 Orang
motor greder meratakan permukaan hasil galian, lalu vibro roller memadatkan
Moto greader
Proses
Badan Jalan Pembersiahan
Lahan untuk
penyiapan badan
jalan
untuk mengurangi ketebalan badan jalan dan lapisan pondasi bawah. Lebar
timbunan pilihan adalah 5 m dan panjang jalan 1.400 km dengan volume 778.75
m³. Timbunan pilhan digunakan pada 0 + 000 s/d Sta 1 + 400 dengan ketebalan 10
cm.
34
Vibrator
Roller
Badan jalan
Proses
pemadatan
timbunan
pilihan
perataan material pada Timbunan Pilihan (Urugan Pilihan) ini adalah sebagai
berikut:
perataan material pada Timbunan Pilihan (Urugan Pilihan) ini adalah sebagai
berikut:
2. Pembantu GS = 2 Orang
3. Operator = 2 Orang
5. Supir = 11 Orang
6. Pengawas = 2 Orang
(sandy clay). Material yang dibutuhkan untuk Material yang digunakan pada
lapisan ini mempunyain nilai CBR (California Bearing Ratio) minimal 10%
sesuai dengan AASHTO T 193. Terlampir pada lampiran Mix Design Timbunan
Tank Truck. Material tersebut dipadatkan pinggir kiri dan pinggir kanan bahu
Motor Greader
Motor
Greader
Timbunan
pilihan
Proses
penghamparan
Timbunan
pilihan
Lapisan pondasi bawah (Sub Base Course) terletak antara lapisan pondasi
atas (Base Course) dan tanah dasar. Pekerjaan penghamparan dan perataan
material pada lapis pondasi bawah ini terdiri dari material yang dihasilkan dari
stone chusher. Pekerjaan lapisan pondasi bawah ini bertujuan untuk menjaga
kestabilan struktur yang diperlukan untuk menahan tekanan vertical dan tekanan
horizontal. Lebar jalan 5,00 m, panjang jalan 4,590 km dengan volume 3.553,95
m³ (Padat) Lapisan Pondasi bawah dikerjakan pada segmen 1 Sta 0 + 000 s/d Sta
1 + 442 dan segmen 2 Sta 1 + 765 s.d 4 + 920 dengan ketebalan 15 cm ( padat ).
37
Dump Truck
Timbunan
pilihan LPB
Pekerja harian
Alat–alat berat yang digunakan dalam pekerjaan lapis pondasi bawah (sub
perataan material pada Lapisan Pondasi Bawah ini adalah sebagai berikut:
2. Pembantu GS = 2 Orang
38
3. Operator = 3 Orang
5. Supir = 11 Orang
6. Pengawas = 2 Orang
kelas B. Material yang dibutuhkan untuk Material yang digunakan pada lapisan
ini mempunyain nilai CBR (California Bearing Ratio) minimal 60%. Terlampir
pada lampiran Mix Design Lapis Pondasi kelas B dan pada daftar kuantitas dan
harga.
Wheel Loader memuat material dari base camp/stock pile yang berjarak 10 km ke
dalam dump truck dan di bawa ke loksai pekerjaan. Material dihampar di lokasi
kerja dengan menggunakan Motor Grader yang bergerak maju mundur sampai
pemadatan dilakukan dari tepi kiri ke tengah (center line) yang cukup kemudian
tetap menjaga tebal hamparan padat yang disyaratkan dalam gambar. Untuk
menjaga kadar air bahan yang disyaratkan dalam rentang spesifikasi, bersamaan
39
Water Tanker.
Vibrator ruller
Proses
Water tanker pemadatan
LPB sedang di
Proses siram
penyiraman LPB
(Surface Course) dengan lapisan pondasi bawah (Sub Base Course). Pekerjaan
lapisan pondasi atas ini bertujuan untuk menjaga kestabilan struktur yang
diperlukan untuk menahan tekanan vertical dan tekanan horizontal. Lebar jalan 4
Lapisan Pondasi Atas (LPA) dengan ketebalan 15 cm. Segmen 1 Sta 0 + 000 s/d
perataan material pada Lapisan Pondasi Atas (Base Course) ini adalah sebagai
berikut:
perataan material pada Lapisan Pondasi Atas (Base Course) ini adalah sebagai
berikut:
41
2. Pembantu GS = 2 Orang
3. Operator = 3 Orang
5. Supir = 11 Orang
6. Pengawas = 2 Orang
Material yang digunakan untuk Lapisan pondasi atas adalah agregat kelas
A yang berasal dari komposisi tanah berpasir (54%) dan batu pecah (66%).
Material yang dibutuhkan untuk Material yang digunakan pada lapisan ini
lampiran Mix Design lapisan Pondasi kelas A (LPA) dan pada daftar kuantitas dan
harga.
Wheel Loader memuat material dari base camp/stock pile ke dalam dump truck
lokasi kerja dengan menggunakan Motor Grader yang bergerak maju mundur
sampai merata, yang mencapai tebal hamparan gembur setebal 18 cm yang cukup
lintasan, dengan tetap menjaga tebal hamparan padat yang disyaratkan dalam
42
gambar. Untuk menjaga kadar air bahan yang disyaratkan dalam rentang
dilpangan yaitu Test Job Mix Design, dan Test Sand cone. Test Job Mix Design
adalah untuk melihat material yang sesuai dengan syarat-syarat yang telah
Lapisan Pondasi Atas (LPA). Test Sand Cone adalah untuk menetukan kepadatan
dari lapisan perkerasan yang telah dipadatkan yaitu pada Timbunan pilihan,
kualitas pekerjaan yang baik pula. Hal ini akan menumbuhkan kepercayaan
Pondasi Bawah (LPB) dengan menggunakan alat Sand Cone yang dilaksanakan
jasa.
tentang :
44
a. Syarat-Syarat Umum
bangunan.
b. Syarat-Syarat Administrasi
· Syarat-syarat pembayaran.
· Denda keterlambatan.
c. Syarat-Syarat Teknis
Setelah selesai, kemudian disahkan oleh DPU Bina Marga untuk proyek
terjadinya kecelakaan. Masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) saat ini
masih belum menjadi perhatian utama. Hal itu dapat dilihat dari angka kecelakaan
lainnya. Pada proyek Peningkatan Jalan Sawang-Blang Paya Kec. Peudada untuk
45
Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari
yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman,
sehingga dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja
Paya Kec Peudada tidak sempurna. Dikarenakan pekerja tidak memakai Alat
Pelindung Diri (APD) dan untuk rambu-rambu proyek tidak dipasang dilapangan.
Setiap hari manusia terlibat pada suatu kondisi lingkungan kerja yang
baik dan mencapai hasil yang optimal apabila lingkungan kerja yang mendukung.
46
oleh lingkungan kerja yang baik. Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan
kegiatannya dengan optimal dengan sehat, aman dan selamat. Akibat tidak
beresnya lingkungan kerja dapat terlihat akibatnya dalam waktu yang lama. Lebih
jauh lagi keadaan lingkungan yang kurang baik dapat menuntut tenaga dan waktu
yang lebih banyak yang tentunya tidak mendukung diperolehnya rancangan sistem
yang bekerja pada lingkungan tersebut dapat terlihat dampaknya dalam jangka
waktu tertentu.
Sawang, Kabupaten Aceh Utara, saya menjumpai ada beberapa hal yang menjadi
yang timbul dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada proyek
Sawang, Kabupaten Aceh Utara, yaitu masalah faktor cuaca, dan rusaknya alat
berat.
a. Cuaca
lapangan dimana akibat turunnya hujan maka pekerjaan dihentikan sehingga tidak
lapangan yang tidak bisa dilakukan pengujian test sand cone dan propoling
b. Rusak Alat
rusaknya alat Excavator. Excavator adalah alat yang paling penting dalam
pekerjaan galian.
48
sudah di persiapkan untuk pekerjaan lapisan pondasi atas harus dijaga dengan
baik, seperti menutup material dengan menggunakan terpal yang besar, apabila
turun hujan material yang sudah di persiapkan terjaga volumenya, dan bisa
langsung digunakan.