Anda di halaman 1dari 20

BAB IV

TINJAUAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI

4.1 Metode Pelaksanaan Proyek.


Adapun langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan konstruksi tubuh embung
Uikiban antara lain :

4.1.1 Pekerjaan Galian Tanah


Pada pekerjaan Tanggul Embung Uikiban di Desa Letbaun Kecamatan Semau
Kabupaten Kupang, pekerjaan galian tanah terdiri dari, Galian tanah biasa (common
soil) dan galian tanah lapuk (weathered rock).Galian tanah biasa dan galian tanah
lapuk adalah semua jenis galian yang dapat di lakukan oleh alat berat excavator
danbulldozer, hasil galian yang layak untuk bahan timbunan akan di angkut atau di
dorong ke tempat penimbunan sementara (stockpile). Hasil galian material timbunan
harus bebas dari kotoran atau akar-akar dan batu-batu besar sebelum di angkut untuk
di timbun dan juga hasil galian yang tidak layak untuk bahan timbunanan harus di
buang ke tempat pembuangan (spoilbank) agar tidak merusak atau merugikan
lingkungan dalam jangka pendek maupun panjang serta tidak merusak atau
menghalangi tata letak pekerjaan lain yang masih dalam perencanaan.

Gambar 4.1 Pekerjaan Galian

Sumber :Dokumentasi Laporan Pkl Tinjauan Pelaksanaan Pemadatan


dan Rembesan pada Tanggul Embung Di Desa Letbaun 2019.

53
4.1.2 Pekerjaan Timbunan
Pekerjaan timbunan tanah pada embung dimaksudkan pada pekerjaan pembuatan
tubuh embung.Tanah timbunan embung menggunakan tanah yang telah dipilah dari
hasil galian embung dan sesuai dengan persyaratan bahan timbunan yang harus
digunakanPekerjaan timbunan dilakukan menggunakan Dump Truck, dengan cara
membuang tanah hasil galian pada tubuh embung untuk di timbun dan merapikan
tanah yang telah dipilah dari hasil tersebut lalu dipadatkan menggunakan Vibrator
Roller.

Gambar 4.2 Pekerjaan Timbunan

Sumber : Dokumentasi Laporan Pkl Tinjauan Pelaksanaan


Pemadatan dan Rembesan pada Tanggul Embung Di
Desa Letbaun 2019

4.1.3 Pekerjaan Penghamparan


Pekerjaan penghamparan merupakan pekerjaan tanah yang dilakukan dengan
menggunakan alat berat Bulldozer untuk menghanpar tanah hasil timbunan pada
tanggul Embung.Khusus untuk timbunan tubuh tangdilakukan lapis demi lapis dari
garis rencana agar saat perapian didapat kepadatan yang sama di seluruh bidang
rencana.

54
Gambar 4.3 Pekerjaan Penghamparan

Sumber : Dokumentasi Laporan Pkl Tinjauan Pelaksanaan


Pemadatan dan Rembesan pada Tanggul Embung Di Desa
Letbaun 2019

4.1.4 Pekerjaan Penyiraman Tanah (Pembasahan)


Pekerjaan penyiraman tanah pada tanggul embung merupakan pekerjaan tanah
yang dilakukan dengan menggunakan alat water tank dengan maksud, material
yang sudah di hampar diatas badan tanggul harus di lakukan penyiraman
(pembasahan) material timbunan agar dapat mempertahankan kadar air optimum
tanah dapat bertahan agar dalam penghamparan dan pemadatan dapat
menghasilkan kepadatan sesuai standar yang di inginkan.

55
Gambar 4.4 PekerjaanPenyiraman tanah

Sumber : Dokumentasi Laporan Pkl Tinjauan Pelaksanaan Pemadatan dan


Rembesan pada Tanggul Embung Di Desa Letbaun 2019

4.1.5 Pekerjaan Pemadatan Tanah


Pada pekerjaan pembangunan embung Uikiban, pemadatan tubuh
tanggul(embung) menggunakan alat berat vibrator roller, dengan syarat lintasan 8
-12 lintasan sesuai dengan hasil percobaan pemadatan (Trial embankment) yang
memenuhi syarat derajat kepadatan tidak kurang dari 95%. Lintasan itulah yang di
pakai sebagai standar pemadatan untuk timbunan pada setip layer(lapisan)
berikutnya. Setelah selesai pemadatan akan akan di lakukan test kepadatan dan test
permeability dengan maksud untuk mengetahui timbunan lapisan yang telah
dipadatkan memenuhi syarat derajat kepadatan dan permeabilitas atau belum, jika
dari hasil test yang dilakukan oleh konsultan memenuhi sarat,baru boleh dilakukan
penimbunan dan pemadatan untuk lapisan berikut. Sebelum pelaksanaan
penimbunan tanggul embung dilkukan pengujian material bahan timbunan pada
laboratorium, dan hasil dari pengujian laboratorium akan di gunakan sebagai data
untuk menganalisa(menghitung) hasil test kepadatan lapangan dengan terhadap

56
kepadatan laboratorium. Proses Pelaksanaan pengujian Kepadatan dan Test
Permeabilitas Lapangan merupakan Syarat yang Terpenuhi sebelum penimbunan
pada lapisan berikutnya, Hasil Pengujian Kepadatan dan permeabilitas Lapangan
tidak terlepas dari hasil pengujian Laboratorium yang dipakai sebagai dasar, juga
merupakan Standar Spesifikasi Teknis yang dipakai sebagai dasar atau acuan
pengujian di lapangan.

Gambar 4.5 Pekerjaan Pemadatan

Sumber :Dokumentasi Laporan Pkl Tinjauan Pelaksanaan Pemadatan dan


Rembesan pada Tanggul Embung Di Desa Letbaun 2019.

4.2 Alat dan Material


Peralatan yang di gunakan pada pelaksanaan Pekerjaan Pemadatan Tanggul
Embung di Desa Letbaun Kecamatan Semau Kab Kupang.

57
4.2.1 Bulldozer
Bulldozer adalah Alat yang di khusus digunakan untuk Keperluan penggarukan
dengan spesifikasi tertentu, jenis pekerjaan yang dapat di lakukan oleh alat ini :
1) Membuat suatu bidang permukaan menjadi rata, agar memenuhi syarat
kemiringan tertentu.
2) Menebar rata (spreading) tanah hasil pengerukan, kemudian tanah tersebut
di padatkan
3) Dapat di manfaatkan untuk membuat lapisan-lapisan menjadi rata dengan
ketebalan tertentu.
4) Membersihkan lokasi embung.
5) Mendorong kotoran-kotoran atau akar-akar tumbuhan keluar lokasi embung,
sekaligus pengangkatan top soil.
6) Di gunakan sebagai alat penghamparan pada pekerjaan penimbunan
material.
7) Membantu excavator untuk mengumpulkan material untuk timbunan.
8) Digunakan untuk memotong kemiringan tanggul.

Gambar 4.6 Alat berat Bulldozer

Sumber :Dokumentasi Laporan Pkl Tinjauan Pelaksanaan Pemadatan dan


Rembesan pada Tanggul Embung Di Desa Letbaun 2019.

58
4.2.2 Excavator
Excavator adalah alat yang khusus di gunakan untuk menggali material,
meinimbun, dan juga untuk loding material dari stock pile ke dumptruck untuk di
bawah ke tubuh embung (Tanggul)
Pada pekerjaan pembangunan embung alat ini di gunakan untuk :
1) Pembersihan Lokasi Embung.
2) Pembukaan Jalan Akses truck.
3) Galian spillway
4) Galian Cut Off Trunch
5) Galian Pipa Dasar
6) Membantu bulldozer dalam penghamparan apabila bulldozer mengalami
kerusakan.

Gambar 4.7 Alat berat Excavator

Sumber : Dokumentasi Laporan Pkl Tinjauan Pelaksanaan Pemadatan dan Rembesan


pada Tanggul Embung Di Desa Letbaun 2019

59
4.2.3 Vibrator roller
Vibrator roller merupakan alat khusus yang di gunakan untuk pemadatan tubuh
Embung(tanggul), agar dapat menghasil kedatangan yang maximal sesuai spesifikasi
teknis.

Gambar 4.8 Pekerjaan Pemadatan

Sumber :Dokumentasi Laporan Pkl Tinjauan Pelaksanaan Pemadatan dan


Rembesan pada Tanggul Embung Di Desa Letbaun 2019.

4.2.4 Dumptruck
Dumptruck merupakan alat pengangkutan material timbunan dari stockpile ke
tanggul.

Gambar 4.9Alat Dump Truck

60
Sumber : Dokumentasi Laporan Pkl Tinjauan Pelaksanaan Pemadatan dan
Rembesan pada Tanggul Embung Di Desa Letbaun 2019

4.2.5 Water tank


Water tank merupakan alat angkut khusus untuk air yang pada saat peyiraman
material timbunan.

Gambar 4.10 Alat Water Tank

Sumber :Dokumentasi Laporan Pkl Tinjauan Pelaksanaan Pemadatan dan


Rembesan pada Tanggul Embung Di Desa Letbaun 2019

4.2.6 Dynamo air/Pompa Air


Merupakan Alat yang digunakan untuk menyiram timbunan saat proses
penghamparan dan pemadatan.
4.2.7 Selang air
Selang air digunakan untuk menyambung air dari dynamo ke tempat penyiraman,
dalam hal ini selang yang di gunakan adalah pipa hdpe untuk distribusi.

4.3 Bahan Proyek


Bahan yang di gunakan pada pelaksanaan Pekerjaan Pemadatan Tanggul Embung
Uikiban di Desa Letbaun Kecamatan Semau Kabupaten Kupang adalah :

61
Tanah yang digunakan sebagai bahan material timbunan tubuh embung telah di
uji di laboratorium politeknik kupang, kadar air dan aterberg limit, dari pengujian lab
akan di gunakan sebagai standar dan acuan dalam pelaksananaan tanggul embung.Air
digunakan sebagai air untuk penyiraman material timbunan, dalam pekerjaan
pemadatan tanggul embung dan pekerjaan spillway, bak-bak distribusi, air di ambil
dari sungai yang dekat dengan lokasi ± 8000 m dari lokasi.

4.4 Perhitungan Kepadatan Lapangan dan uji permeabilitas lapangan dengan 10


Lintasan (Trial Embankment)

Gambar 4.11 Proses Pengujian Kepadatan Dengan 10 Lintasan

Sumber :Dokumentasi Laporan Pkl Tinjauan Pelaksanaan Pemadatan dan


Rembesan pada Tanggul Embung Di Desa Letbaun 2019

4.4.1 Peralatan dan bahan :


1) Alat
- Tabung pasir dengan isi 8 kg.
- Corong kalibrasi pasir dengan diameter 15 cm.
- Pelat alas untuk penempatan corong dengan lubang berbentuk lingkaran
bergaris tengah 15 cm.
- Timbangan dengan ketelitian 0,1 kg.
- Pasir kwarsa.

62
- Peralatan membuat lubang.
- spritus.

2) Bahan
Tanah pada lokasi /pada tempat rencana konstruksi pembuatan tubuh
embung
4.4.2 Langkah kerja
1) Menentukan berat isi pasir sebelum digunakan :
- Timbanglah berat tabung + pasir + corong (W7)
- Timbanglah berat tabung + pasir (W8)

GUikibanr 4.13Berat tabung + pasir + corong Sebelum digunakan


(W7)

2) Menentukan berat pasir dalam lubang :


- Letakkan alat dengan corong menghadap keatas pada alas yang rata,
tutup kran dan isi corong dengan pasir kwarsa sampai penuh.
- Buka kran sampai pasir tersebut dalam corong mengalir masuk kedalam
tabung. Selama pengisisan tabung harus dijaga agar pasir dalam corong
selalu terisi.
- Tutuplah corong setelah pasir dalam corong berhenti bergerak turun,
bersihkan pasir yang ada dalam corong dan timbanglah (W2).

63
GUikibanr 4.14Berat tabung + pasir + corong Sesudah digunakan
(W2)

3) Menentukan berat pasir dalam corong :


- Isilah botol/tabung pasir secukupnya dan timbang (W3).
- Letakkan alat dengan corong menghadap kebawah pada alas yang datar
dan bersih.
- Bukalah kran sehingga bergerak turun sampai pasir berhenti
bergerak/mengalir.
- Tutuplah kran dan timbanglah alat berisikan pasir sisanya (W4) gram.
- Hitung berat pasir dalam corong (W3 – W4).
4) Menentukan berat isi tanah :
- Bersihkan lokasi titik yang akan diuji dan ratakan sehingga benar-benar
datar, letakkan pelat alas dan kokohkan pelat tersebut pada empat sisinya
dengan paku besar.
- Galilah lubang pada titik yang akan diuji sesuai dengan lubang pada pelat
alas dengan kedalaman kira-kira 10 cm atau tidak melampaui satu
hamparan yang dipadatkan.
- Tanah galian lubang tersebut harus dimasukkan pada alat yang terlindung
agar selama pengujian tidak terjadi penguapan misalnya kaleng yang
tertutup. Timbanglah berat cawan besar berisi tanah timbang kembali
(W6).
- Hitunglah volume lubang.

4.4.3 Data Hasil Percobaan Pemadatan


1) Menentukan Berat isi pasir (γp)
- Berat Botol + corong + pasir (W7) = 8027.4 gr
- Berat botol + corong kosong (W8) = 673.2 gr
- V1 = π x r2 x tinggi botol
= 3.14 x (7.5)2 x 25

64
= 4415. 63 cm3

W 7−W 8
- Berat isi pasir ( γ p )=
V1
8027.4−673.2
¿
4415.63

= 1.67 gr/cm3

2) Menentukan Berat Pasir Dalam Lubang ( W5 )


- Berat pasir + botol + corong sebelum digunakan (W1)= 6168,5gram
- Berat pasir + botol + corong sesudah digunakan (W2) = 2427gram
- Berat pasir yang digunakan ( W3 )
W3 = W1 – W2
W3 = 6168,5 – 2427= 3741,5 gram
- Berat pasir di dalam corong & Plate ( W4 ) = 1154,5gram
- Berat pasir di dalam lubang ( W5 )
W5 = W3 – W4
W5 = 3741,5 – 1154,5= 2587 gram
3) Menetukan Berat Isi Tanah (WD)
- Volume Lubang (V)
V = W5 / Berat Isi Pasir (γp)
= 2587 / 1.67
= 1549,10 cm3

- Berat tanah basah ( W6 ) = 2537 gram


- Kepadatan basah WD = ( W6 / V )
WD = 2537/ 1549,10
WD = 1,64gram/cm3

4) Perhitungan Test Kadar Air (W Tanah)

65
Tabel 4.1 Perhitungan Test Kadar Air Lapangan

NO. PENGUJIAN SAT. TEST 1

1 Berat wadah + tanah basah (c1) gr 49.00

2 Berat wadah + tanah kering (c2) gr 44.50

3 Berat wadah (c) gr 11.50

4 Berat tanah basah (c3 = c1 - c) gr 37.50

5 Berat tanah kering (c4 = c2 - c) gr 33.00

6 Berat air (c5 = c3 - c4) gr 4.50

7 Kadar air (w = c4 / c5 x 100) % 13.64

Sumber : Hasil Analisa Perhitungan

Wair
W= x 100
Wtana h kering

4,5
¿ x 100
33

= 13.64 %

5) Menetukan Kepedatan Kering Lapangan (DD)


WD
- Kepadatan kering DD =
(1+w) /100
1,64
DD=
(1+13,64)/100

DD = 1.44 gram/cm3

6) Kepadatan Kering Optimum Laboratorium (γd lab)


γd lab = 1.49 gram/cm3
7) Kadar Air Optimum Laboratorium (Wopt)
Wopt = 18,00 %
8) Kepadatan Lapangan yang Disyaratkan ≥ 95 % (SNI 03-2828-1992)
9) Menetukan Derajat Kepadatan lapangan (FD)
FD = [ DD / γd lab ] x 100 %

66
FD = [ 1,44 / 1.49 ] x 100 %

= 96,78 % ≥ 95% (Masuk)

Dengan Pengujian sepuluh Lintasan dengan hasil derajat kepadatan Lapangan


96,78 % masuk syarat derajat kepadatan ≥ 95 % (SNI 03-2828-1992)

4.5 Percobaan Pengujian permeabilitas tanah Lapangan dengan metode


Constand Head Permeameter

Gambar 4.15 Test permeability 10 lintasan


Sumber :Dokumentasi Laporan Pkl Tinjauan Pelaksanaan Pemadatan dan
Rembesan pada Tanggul Embung Di Desa Letbaun 2019

Tanah merupakan susunan butiran padat dan pori-pori yang saling berhubungan
satu sama lain sehingga air dapat mengalir dari satu titik yang mempunyai energi
lebih tinggi ke titik yang mempunyai energi lebih rendah. Studi mengenai aliran air
melalui pori-pori tanah diperlukan dalam mekanika hal ini sangat berguna didalam
menganalisa kestabilan dari suatu bendungan tanah dan konstruksi dinding penahan
tanah yang terkena gaya rembesan.

4.5.1 Peralatan dan bahan :

67
1) Alat
- Botol dengan mistar ukuran.
- Pipa PVC dengan panjang 30 cm.
- Alat Pembuat Lubang.
2) Bahan
- Air bersih
4.5.2 Langkah Kerja
1) Buatlah lubang dengan diameter minimal 15 cm dengan tinggi lubang 30
cm.
2) Masukan pipa pvc dan masukan air sampai rata dengan mulut lubang.
3) Taruhlah mulut Botol dengan mistar ukuran yang berisi air kedalam lubang,
posisi di atas pipa pvc.
4) Kemudian catat waktu awalnya dan tinggi air mula-mula dalam botol (h1).
5) Tunggu sampai kira – kira satu Jam lalu catat waktu dan tinggi air akhir
dalam botol (h2).
4.5.3 Data Hasil Perhitungan
1) Diameter Lubang Test (d) = 15 cm
2) Jari - Jari = 1/2 x d (R) = 7,5 cm
3) Volume Air (V) = 3.14 x (R2) x h
= 3.14 x (7,52) x 1

= 176.625 cm3

4) Tinggi Air Mula – Mula (h1) = 20.00 cm


5) Tinggi Air Akhir (h2) = 19.00 cm
6) Selisih Tinggi Air (Dh) = 1 cm
7) Waktu (t )= 1501detik
8) Debit (Q) = V / t
= 176,625/ 1501

= 0.118 cm3/dtk

68
9) Tinggi Lubang Test (H) = 30.00 cm
10) Luas Penampang (A)
A = 2 x π x H2

= 2 x 3.14 x 30.002

= 5652.00 cm
(Q)
11) Koef. Kelulusan Air K=
( A .i .t )
K= Q/A
= 0.118 / 5652.00
= 2.088 x 10-5 cm3/dtk
I = (H / R) - 1
= (30.00 / 7.5) - 1
= Sinh-1. 3
=1/sinh . 3
= 0.10 cm
K= 2,088 E-05 * 0.10
= 0,209 E-05 Atau 2,09 E-06

(Masuk Koef Kelulusan air Lab 1.10E-05)

Pada pangujian kepadatan lapangan dengan syarat kepadatan lapangan ≥ 95%


dan pengujian permeabilitas lapangan dengan Koefisien Kelulusan air Lab
7.85E-07 pada pemadatan dengan 10 lintasan timbunan memenuhi kriteria
pengujian.

4.6 Time Schedule

69
4.6.1 Perhitungan Volume Pekerjaan Timbunan Tanah Random.
Tabel 4.2 Volume Pekerjaan Timbunan Tanah Random.

Sumber : Hasil Perhitungan

4.6.2 Perhitungan Volume Pekerjaan Timbunan Tanah Kedap Air.

70
Tabel 4.3 Volume Pekerjaan Timbunan Tanah Kedap Air

Sumber : Hasil Perhitungan.

4.6.3 Perhitungan progres Mingguan time schedule.

71
Tabel 4.4 progres Mingguan time schedule.
Sumber : Hasil Perhitungan.

Dari hasil perhitungan Progress Time Schedule, Penulis mengambil Kesimpulan


bahwa :
1. Pada Bulan ke-IV terjadi keterlambantan pekerjaan Timbunan Tanah pada
Tanggul sebesar 15,367 %.
2. Pada Bulan ke-V terjadi Kemajuann pekerjaan Timbunan Tanah pada Tanggul
sebesar 6,368 %.
3. Pada Bulan ke-VI terjadi Kemajuann pekerjaan Timbunan Tanah pada Tanggul
sebesar 28,549 %.

72

Anda mungkin juga menyukai